MAKALAH
Disusun oleh:
2021
i
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan YME atas segala rahmat dan karunia-
NYA akhirnya kami dapat menyelesaikan tugas yang berjudul: Konsep Produksi Dalam
Tinjauan Sosiologi Ekonomi. Tugas ini ditulis untuk memenuhi mata pelajaran sosiologi
ekonomi.
Kami menyadari bahwa tugas ini dapat diselesaikan berkat kerjasama tim dalam
kelompok. Semoga tugas ini dapat memberikan sumbangsih bagi pembaca dan pendidikan yang
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN
3.1 Kesimpulan 14
ii
DAFTAR PUSTAKA 15
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
Sistem ekonomi yang selama ini dikenal dan diimplementasikan didunia dalam perjalanan
sejarahnya semakin lepas dari perspektif moral dan pranata sosial-budaya. Perkembangannya
menjadi segmentatif dan mikro, sehingga hanya bisa menjelaskan secara parsial fenomena-
fenomena kemasyarakatan yang ada. Dari sekian banyaknya peristiwa kesejarahan yang patut
masalah teknologi atau kealaman saja yang dapat direkayasa, melainkan kita mengenal social
economi engeneering atau rekayasa sosial ekonomi. Namun hal ini,harus ada pengendalian
digunakan, kekayaan alam yang diolah, dan kerja yang dicurahkan)dan aspek subyektif (motif
psikologis, tujuan yang hendak dicapai lewat aktifitas produksi menurut berbagai konsepsi
keadilan yang dianut).Doktrin ekonomi memiliki peran positif pada sisi inilah tercermin
kontradiksi doktrinal diantara berbagai masyarakat berbeda dengan doktrin ekonominya masing-
masing karena setiap masyarakat memiliki sudut pandang khasnya berkenaan dengan proses
produksi, dan mengevaluasi proses tersebut berdasarkan berbagai konsepsi umumnya serta
Ada satu hal yang menjadi kesepakatan bagi doktrin ekonomi, baik ituekonomi Kapitalis,
Marxis maupun Ekonomi Islami, yaitu pertumbuhan produksidan pemanfaatan alam hingga
1
batas tertinggi dalam kerangka umum masing-masing doktrin. Ketiga doktrin ekonomi ini
sepakat ihwal pentingnya tujuan ini,juga realisasinya dengan seluruh cara serta metode yang
sesuai dengan kerangka dan warna masing-masing doktrin. Demikian pula, sebagai hasil dari
koordinasi organik doktrin ekonomi yang tunggal, masing-masing doktrin menolak apapun yang
tidak sesuai dengan kerangka doktrinalnya. Karena prinsip pertumbuhan produksi dan
pemanfaatan alam hingga batas tertinggi, adalah bagian dari keseluruhan, maka dalam setiap
doktrin ia bersinggungan dengan bagian-bagian doktrin itu serta bekerja sesuai dengan posisinya
dalam kesatuan tersebut dan hubungannya dengan seluruh bagian lainnya. Kapitalisme menolak
pertumbuhan produksi dan peningkatan kekayaan apapun yang bertentangan dengan prinsip
kebebasan ekonominya.
Sementara Islam menolak seluruh cara yang tidak selaras dengan berbagai teorinya tentang
distribusi dan cita-cita keadilannya. Sedangkan Marxisme percaya bahwa doktrin ekonomi tidak
akan pernah bisabertentangan dengan pertumbuhan produksi karena keduanya akan selalu
berjalan diatas satu lintasan (hubungan antara produksi dan bentuk distribusi).Hal ini kita akan
kaji nanti dalam makalah ini tentang konsepsi produksi dalam tinjauan sosiologi ekonomi.
2
2. Untuk mengetahui konsep produksi dalam tinjauan sosiologi ekonomi.
3
BAB II
PEMBAHASAN
Kata sosiologi berasal dari bahasa Latin Socius dan Logos.Socius artinya masyarakat dan Logos
artinya ilmu.Jadi sosiologi adalah ilmu tentang masyarakat. Para ahli kemudian mencoba
memberikan definisi yang lain tentang sosiologi, walaupun pada intinya definisi yang mereka
kemukakan tidak berbedajauh dengan arti secara etimologis. Perbedaannya terletak pada sudut
pandang yang dilihat oleh masing-masing pakar/ahli.Ada yang menekankan pada aspek interaksi
sosial, struktur sosial dan ada pula yang menekankan pada fakta-faktasosial, perubahan sosial
Sosiologi ekonomi mempelajari berbagai macam kegiatan yang sifatnya kompleks dan
melibatkan produksi, distribusi, pertukaran dan konsumen barang dan jasa yang bersifat langka
dalam masyarakat. Jadi, fokus analisis untuk sosiologi ekonomi adalah pada kegiatan ekonomi,
dan mengenai hubunganantara variabel-variabel sosiologi yang terlihat dalam konteks non-
ekonomis.
Soerjono Soekanto mengatakan bahwa sosiologi adalah ilmu yang mempelajari struktur
sosial, proses sosial termasuk perubahan-perubahan social dan masalah sosial. Sementara
itu,Roucek dan Waren mengatakan bahwa sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan
antara manusia dalam kelompok. William F. Ogburn dan Meyer F. Nimkoff mengatakan bahwa
sosiologi adalah penelitian secara ilmiah terhadap interaksi sosial. Sedangkan Emile Durkheim
mengatakan bahwa sosiologi adalah ilmu yang mempelajari fakta-fakta sosial, yaitufakta-fakta
yang berisikan cara bertindak, berfikir dan merasakan yang mengendalikan individu tersebut.
Dari berbagai pendapat para ahli tersebut di atas terlihat bahwa pada umumnya mereka
sepakat bahwa sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari mengenai interaksi
pada pengaruh timbal balik diantara dua orang atau lebih dalam hal perasaan, sikap, dan
tindakan. Dengan kata lain bahwa sosiologi tidak begitu difokuskan pada apa yang terjadi di
dalam manusia (area psikologi), melainkan pada apa yang berlangsung di antara manusia.
Ekonomi adalah ilmu yang mempelajari bagaimana manusia memenuhi kebutuhannya yang tidak
terbatas dengan alat pemenuh kebutuhan yang terbatas. Dari pengertian tersebut memunculkan
a. Faktor Ekonomi
b. Faktor Sosial-Budaya
c. Faktor Fisik
d. Faktor Pendidikan
2. Motif Ekonomi mencakup antara lain; motif internal (autonomous) dan motif eksternal
a. Memenuhi kebutuhan
b. Motif keuntungan
c. Motif penghargaan
d. Motif kekuasaan
5
e. Motif sosial: yang mencakup tigapoin, yaitu Integrasi sosial,struktur sosial, dan juga
status sosial. Integrasi sosial diindikasikan dengan adanya asimilasi, akulturasi, dan
kooperasi dimana akan terjadi pembauran nilai-nilai yand ada pada masyarakat.
menjadi 2, yaitu:
a. Tindakan Rasional
b. Tindakan Irrasional
Ilmu Sosiologi Ekonomi oleh Max Weber dan Emile Durkheim didefinisikan sebagai fenomena
sosiologi dari interaksi personal,kelompok, struktur sosial (kelembagaan), dan control social
(yang terdiri darisanksi-sanksi, norma-norma, dan yang paling utama adalah nilai-nilai).
Sosiologi Ekonomi mempelajari berbagai macam kegiatan yang sifatnya kompleks dan
melibatkan produksi, distribusi, pertukaran dan konsumen barang dan jasa yangbersifat langka
dalam masyarakat.
6
Yang fokus pada kegiatan ekonomi, dan mengenai hubungan antara variable-variabel
sosiologi yang terlibat dalam konteksnon-ekonomis. Pola dan sistem yang berlaku dalam
mekanisme pasar-interaksi ekonomi yang dilakukan oleh antar individu dan masyarakat-
sebenarnya berawal dari hubungan yang sederhana antara individu dan masyarakat (interaksi
sosial) dalam rangka mengatasi kelangkaan. Lebih lanjut dijelaskan bahwa, Ekonomi tidak dapat
Bahkan aktifitas ekonomi selalu melekat dalam sosialitas tempat kejadian ekonomi itu
berlangsung. Meskipun sosiologi juga menempatkan manusia dan masyarakat sebagai objek
material bersama dengan ekonomi namun sosiologi memiliki perangkat dan wilayah analisis
yang berbeda dengan ilmu ekonomi.Jadi, pada ekonomi sosiologi fenomena-fenomena Ekonomi
Untuk membandingkan antara Mainstream Ekonomi dengan Ekonomi Sosiologi dapat dibedakan
melalui:
1.Konsep pelaku
5.Tujuan Analisa
6.Modelyang dipakai
7.Kebiasaan-kebiasaan Intelektual.
7
Ilmu ekonomi sosiologi mencapai puncaknya pada tahun 1890-1920 dengan tokoh-tokoh
klasik, dan juga pada awal 1980an hingga sekarang, di mana tetap menggabungkan antara
A. Pengertian Produksi
Produksi adalah menambah kegunaan (nilai guna) suatu barang. Kegunaan suatu barang akan
bertambah bila memberikan manfaat baru atau lebih dari bentuk semula. Dalam memproduksi
membutuhkan faktor-faktor produksi, yaitu alat atau sarana untuk melakukan proses produksi,
(2) Modal
(4) Skill/teknologi.
Hubungan faktor produksi tersebut membentuk fungsi matematis, yang disebut dengan fungsi
produksi: O = f(Tk,M,SDA,T).
Dalam kehidupan sehari-hari, apabila kita mendengar kata produksi, maka yang
terbayang di pikiran kita adalah suatu kegiatan besar yang memerlukan peralatan yang serba
canggih, serta menggunakan ribuan tenaga kerja untuk mengerjakannya. Sebenarnya dugaan
tersebut tidak benar. Produksi artinya, kegiatan menambah nilai guna suatu barang atau jasa
untuk keperluan orang banyak. Dari pengertian diatas dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa,
tidak semua kegiatan yang menambah nilai guna suatu barang dapat dikatakan proses produksi.
8
Dalam sebuah proses produksi, rumah tangga produksi (organisasi produksi) dan rumah
tangga konsumen dilibatkan. Proses produksi membutuhkan perangkat teknis, yaitu faktor-faktor
produksi (secara lebih spesifik adalah faktor modal seperti mesin-mesin pabrik dan sumber daya
alam sebagai bahan baku). Untuk melangsungkan proses itu diperlukan tenaga kerja yang juga
menjadi faktor produksi. Dalam sebuah proses produksi diperlukan pula peranan okupasi untuk
memungkinkan produksi barang dan jasa oleh rumah tangga produksi (organisasi produksi).
Terdapat dua macam organisasi produksi, yaitu organisasi formal dan informal. Proses produksi
ini dalam pandangan sosiologis ternyata memiliki peran yang cukup vital dalam rangka
masyarakat. Oleh karena itu, proses produksi tidak hanya dilihat dari segi ekonomis tetapi juga
Produksi dalam konsep Islam adalah wajib hukumnya karena produksi adalah merupakan tugas
kekhalifahan manusia di muka bumi,dan salah satu tugas kekhalifahan adalah memakmurkan
bumi artinya mengelola sumberdaya alam yang telah disediakan Allah untuk pemenuhan hajat
hidup manusia. Disamping itu dalam konsep Islam produksi identik dengan “ahsanu amala”(Q.S.
al-Mulkt:2).
Oleh karena itu konsep produksi dalam ekonomi Islam senantiasa mengacu pada filosofi
ekonomi Islam itu sendiri. Filosofi ekonomi Islam adalah memberikan ruh pemikiran terhadap
nilai-nilai ajaran Islam, dengan demikian maka dalam melakukan produksi berpijak pada
9
prinsip-prinsip muamalah. Menurut Umer Chapra bahwa prinsip muamalah terdapat dalam
Dalam faktor-faktor produksi tersebut di atas maka yang menjadi focus perhatian dalam
ekonomi Islam adalah factor modal. Modal dalam ekonomi konvensional berhubungan dengan
bunga sedangkan bungan dalam Islam adalah riba (dilarang). Dengan demikian Umer Chapra
sistem ekonomi Islam adalah sistem yang berkeadilan sosial dan dapat mewujudkan
kesejahteraan sosia sehingga dapat mengurangi kesenjangan. Di sisi lain yang membedakan
konsep produksi dalam Islam dengan ekonomi konvensional yaitu dimana faktor produksi
menempatkan manusia sebagai faktor produksi yang bersifat objek saja sehingga manusia dalam
produksi seringkali menjadi korban eksploitasi yang tidak humanis (manusiawi), contohnya para
Materi pokok dari teori produksi berkisar pada fungsi produksi. Yang dimaksud dengan fungsi
produksi adalah hubungan teknis yang menghubungkan antara faktor produksi atau disebut pula
masukan atau (inputs) dan hasil produksinya atau (outputs). Disebut faktor produksi karena
adanya bersifat mutlak agar supaya produksi dapat dijalankan untuk menghasilkan produk.
Fungsi produksi menggambarkan agar teknologi yang diakui oleh suatu perusahaan, suatu
Dalam keadaan teknologi tertentu hubungan antara input dan outputnya tercermin dalam
rumusan fungsi produksinya. Apabila teknologi berubah maka berubah pulalah fungsi
produksinya. Suatu fingsi produksi menggambarkan semua metode produksi yang efesien secatra
teknis dalam arti menggunakan kuantitas bahan mentah yang minimal, tenaga kerja minimal, dan
10
barang-barang modal lainnya yang minimal. Metode produksi yang boros tidak diperhitungkan
dalam funsi produksi. Dalam Islam dilarang berlaku boros, karena prilaku boros adalah derivasi
Fungsi produksi adalah hubungan teknis antara faktor produksi (input) dan hasil produksi
(ouput). Hal ini berarti bahwa produksi hanya bisa dilakukan dengan menggunakan faktor-faktor
produksi, yakni faktor, tenaga kerja, modal, sumber daya alam, skill/teknologi. Bila faktor
produksi tidak ada proses produksi. Sedangkan jika produksi dilakukan dengan manipulasi
faktor-faktor produksi disebut produksi rekayasa. Lebih jauh dikemukakan bahwa produksi yang
bersifat alami tidak dapat dikontrol, baik dari sisi efesiensi maupun efektivitasnya sebab ia
bersifat eksternal. Kelebihan dan kekurangan produksi alami merupakan sesuatu yang
seharusnya diterima oleh pemakai. Sedangkan produksi rekayasa adalah produksi yang bersifat
internal.
Produksi seperti ini dapat dikontrol oleh pemakai. Efektivitas dan efesiensi produksi
dapat diatur dengan menggunakan teknologi. Fungsi utama dari produksi menurut kajian
ekonomi Islam adalah untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia yang berdimensi kemaslahatan
dan mbermuara pada kesejahteraan dan kemakmuran dunia dan sekaligu kemakmuran akhirat.
D. Proses Produksi
Dalam sebuah proses produksi, rumah tangga produksi (organisasi produksi) dan rumah tangga
produksi (secara lebih spesifik adalah faktor modal seperti mesin-mesin pabrik dan sumber daya
alam sebagai bahan baku). Untuk melangsungkan proses itu diperlukan tenaga kerja yang juga
11
menjadi faktor produksi. Dalam sebuah proses produksi diperlukan pula peranan okupasi untuk
memungkinkan produksi barang dan jasa oleh rumah tangga produksi (organisasi produksi).
Terdapat dua macam organisasi produksi, yaitu organisasi formal dan informal. Proses
produksi ini dalam pandangan sosiologis ternyata memiliki peran yang cukup vital dalam rangka
masyarakat. Oleh karena itu proses produksi tidak hanya dilihat dari segi ekonomis tetapi juga
Dalam kehidupan masyarakat sebagai satu sistem maka bidang ekonomi hanya sebagai salah satu
bagian atau subsistem saja. Oleh karena itu, di dalam memahami aspek kehidupan ekonomi
masyarakat maka perlu dihubungkan antara faktor ekonomi dengan faktor lain dalam kehidupan
masyarakat tersebut. Faktorfaktor tersebut antara lain; faktor kebudayaan, kelompok solidaritas,
dan stratifikasi sosial. Faktor-faktor tersebut mempunyai pengaruh yang langsung terhadap
perkembangan ekonomi. Faktor kebudayaan; ada nilai yang mendorong perkembangan ekonomi,
akan tetapi ada pula nilai yang menghambat perkembangan ekonomi. Demikian pula dengan
kelompok solidaritas, dalam hal ini yakni keluarga dan kelompok etnis, keluarga terkadang
disiplin ilmu yang berkembang manakala masyarakat menghadapi ancaman terhadap hal-hal
yang selama ini dianggap sebagai hal-hal yang memang sudah seharusnya demikian, benar dan
nyata. Kelahiran sosiologi berawal dari Eropa Barat di mana terjadi proses-proses perubahan
seperti pertumbuhan kapitalisme pada akhir abad ke-15; perubahanperubahan di bidang sosial
12
dan politik perubahan yang berkenaan dengan reformasi Martin Luther, meningkatnya
sendiri, dan revolusi industri pada abad ke-18 serta revolusi Perancis. Sosiologi ekonomi
mempelajari berbagai macam kegiatan yang sifatnya kompleks dan melibatkan produksi,
distribusi, pertukaran dan konsumen barang dan jasa yang bersifat langka dalam masyarakat.
Jadi, fokus analisis untuk sosiologi ekonomi adalah pada kegiatan ekonomi, dan mengenai
13
BAB III
PENUTUP
3,1 KESIMPULAN
1.Produksi dalam pandangan sosiologis memiliki peran yang cukup signifikan dalam rangka
masyarakat. Oleh karena itu, proses produksi tidak hanya dilihat dari segi ekonomis tetapi juga
2. Secara historis sosiologi ekonomi mengalami perkembangan yang cukup maju seiring denga
melihat cara kerja sistem ekonomi dengan menekankan pula pada aspek-aspek non-ekonomi.
Paham Merkantilisme, yang berpandangan, bahwa kekayaan dianggap sama dengan jumlah uang
yang dimiliki oleh suatu negara dan cara untuk meningkatkan kekuasaan adalah dengan
14
DAFTAR PUSTAKA
2004).
Sadono Sukirno, Pengantar Teori Mikroekonomi, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2004.
Saefuddin, M. A. Antologi Sosial Ekonomi perspektif Islam, Cet.I. Ujung Pandang: Lembaga
Shadr Ash Muhammad Baqir, Buku Induk Ekonomi Islam (Iqtishaduna), diterjemahkan oleh
Sudarsono, Pengantar Ekonomi Mikro, (Cet. 8.Edisi Revisi. Jakarta: LP3ES, 1995).
15