Anda di halaman 1dari 99

Critical Book Report

TECHNOPRENEURSHIP

Dosen Pengampuh : Lenti Susanna Saragih S.Pd., M.S.i

DISUSUN OLEH :

Nama : Hayyu Rahma Sukmawangi Hrp


NIM : 7173143017
Kelas : Pendidikan Bisnis B

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BISNIS

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena anugerah dari-
Nya. Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi besar kita,
yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita jalan yang
lurus berupa ajaran agama Islam yang sempurna dan menjadi anugerah serta
rahmat bagi seluruh alam semesta. Penulis dapat menyusun Critical Book Report
untuk memenuhi tugas mata kuliah Technopreneurship.

Saya menyadari bahwa dalam penyusunan Critical Book Report ini dapat
terselesaikan, berkat bantuan daan dukungan dari berbagai pihak yang terkait.
Maka dari itu saya menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar besarnya
kepada Ibu Lenti Susanna Saragih S.Pd., M.S.i selaku dosen pengampu yang
telah membimbing kami dan teman-teman yang senantiasa sudah membantu.

Saya menyadari bahwa Critical Book Report ini masih jauh dari kata
sempurna, untuk itu kamimengharapkan masukan atau saran dan kritik yang
membangun guna memperbaiki dan menyempurnakan Critical Book Report ini
selanjutnya. Saya harap semoga Critical Book Report ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak dan menambah pengetahuan kita.

Medan, Mei 2020

Hayyu Rahma Sw Hrp

7173143017

[i]
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................i
DAFTAR ISI .......................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1
A. Latar Belakang............................................................................................1
B. Tujuan dan Manfaat....................................................................................2

BAB II IDENTITAS BUK..................................................................................3


A. Identitas Buku Utama................................................................................3
B. Identitas Buku Pembanding.......................................................................3

BAB III RINGKASAN BUKU...........................................................................4


A. Ringkasan Buku Utama (Dr. H.M.Syahrial Yusuf, SE)............................4
B. Ringkasan Buku Pembanding (Robert D.Hisrich, Michael P, dan
Dean A Shepherd........................................................................................45

BAB IV KELEBIHAN DAN KELEMAHAN...................................................95

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................96

[ii]
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kewirausahaan (entrepreneur) merupakan persoalan penting di dalam


perekonomian suatu bangsa yang sedang berkembang. Kemajuan atau kemunduran
ekonomi suatu bangsa sangat ditentukan oleh keberadaan dan peranan dari kelompok
wirausahawan ini. Tidak ada satu bangsa di dunia ini yang mampu menjadi Negara
maju tanpa ditopang oleh sejumlah pemuda dan masyarakat yang berwirausaha. Di
negara-negara maju baik di Benua Eropa maupun Amerika Serikat, setiap sepuluh
menit lahir wirausahawan baru (Saiman, 2009: 22). Pertumbuhan wirausaha ini
membawa peningkatan perekonomian yang luar biasa bagi suatu negara, sehingga
semakin banyak suatu negara memiliki wirausaha maka semakin meningkat
perekonomiannya. Perkembangan entrepreneur di Indonesia saat ini masih sangat
rendah jika dibandingkan dengan negara-negara lain di Asia.

Pernyataan ini dapat di lihat dari jumlahentrepreneuryang ada, di Indonesia


hanya 1,56% dari jumlah penduduk yang ada. Sedangkan menurut Mc Clelland,
suatu Negara bisa menjadi makmur apabila ada terdapat entrepreneur sedikitnya 2%
dari jumlah penduduk yang ada. Seperti keberhasilan pembangunan yang dicapai
oleh negara Jepang ternyata disponsori oleh paraentrepreneur yang berjumlah 2 % di
tingkat sedang dan berwirausaha kecil sebanyak 20% dari jumlah penduduknya.
Selain Jepang, juga terdapat beberapa negara yang kemajuan perekonomiannya di
sponsori oleh para entrepreneurnya yaitu Malaysia dengan jumlah entrepreneur5%
dari jumlah penduduknya, Singapura dengan jumlah entrepreneur7% dari jumlah
penduduknya, dan Amerika dengan lebih dari 12% penduduknya menjadi
entrepreneur. Sayangnya saat ini, jumlah entrepreneur di Indonesia masih sedikit dan
mutunya belum bisa dikatakan hebat untuk menopang perekonomian, sehingga
persoalan wirausaha ini menjadi persoalan yang mendesak bagi suksesnya
pembangunan perekonomian di Indonesia (Mahesa & Rahardja, 2012).

Dalam tugas makalah CBR ini akan dapat memberikan informasi mengenai
pelanggan atau konsumen dan produsen (pihak pemberi jasa) mempunyai keterkaitan
satu sama lain, hal tersebut dapat terlihat dalam nilai tambah value yang diberikan

[1]
oleh produsen (pihak pemberi jasa) kepada pelanggan atau konsumen dalam bentuk
kenyamanan.

Selain itu juga merupakan untuk memenuhi tugas KKNI yang diberiakn
dosen guna pemenuhan salah satu tugas dari KKNI. Dengan harapan dapat
menambah wawasan pemabaca atau penulis dengan mengkritis buku-buku yang
diberi maupun dicari.

B. TUJUAN DAN MANFAAT


1. Untuk mengetahui dan mengembangkan ilmu pengetahuan dengan
membaca daan mengkritis sebuah buku.
2. Untuk memenuhi tugas yang diberikan dosen.

[2]
BAB II

IDENTITAS BUKU

A. Identitas Buku Utama

1. Judul Buku : Entrepreneurship Teori dan Praktik Kewirausahaan


2. Penulis : Dr. H.M.Syahrial Yusuf, SE
3. Penerbit : Lentera Ilmu Cendikia
4. Jumlah Halaman : xiv, 424 hlm.
5. Tahun Terbit : 2018
6. ISBN : 978 – 602 – 96627 – 4 – 0

B. Identitas Buku Pembanding


1. Judul Buku : Entrepreneurship ed. 7
2. Penulis : Robert D. Hisrich, Michael P. Peters, Dan Dean A
shepherd
3. Penerbit : Salemba Empat
4. Jumlah Halaman : 810 hal.xx; 26 cm
5. Tahun Terbit : 2008
6. ISBN : 978 – 979 – 697 – 493 – 7

[3]
BAB III

RINGKASAN BUKU

A. Ringkasan Buku Utama (Dr. H.M Syahrial Yusuf, SE.)

BAB 1

KONSEP DASAR KEWIRAUSAHAAN

(Dr. H.M Syahrial Yusuf, SE.)

1.1 Pengantar
Konsep Kewirausahaan pada hakikatnya sudah muncul sejak zaman
dahulu kala. Bahkan pada era Nabi Muhammad SAW, konsep kewirausahaan
sudah banyak dipraktikan oleh para sahabatnya seperti Abu Bakar Ash
Shiddiq, Usman Bin Affan, Abdurahman bin Auf. Bahkan Istri Nabi SAW
yang bernama Khodijah binti Khuwailid awalnya adalah seorang wirausaha
sukses yang terkenal karena kejujurannya.
Istilah entrepreneurship baru mulai terkenal dalam kosakata bisnis
pada tahun 1980-an, walaupun istilah entrepreneurship telah muncul pada
abad ke 18 ketika ekonomi Perancis Richard Cantillon mengaitkan
entrepreneur dengan aktivitas menanggung risiko dalam perekonomian.
Di Indonesia, motivasi berwirausaha sudah banyak pula dipraktikkan
oleh para pelopor. Mereka telah merintis usaha mandiri untuk dapat
menghidupi kebutuhan hidupnya secara layak dan berhasil, bahkan
memberikan berbagai lapangan kerja bagi banyak orang. Kewirausahaann
memang terbukti banyak memberikan sumbangan yang besar bagi
masyarakat serta pemeritah didalam berbagai aspek kehidupan.
Bagi masyarakat, seorang wirausaha yang berhasil dapat menyediakan
banyak lapangan kerja sehingga dapat mengurangi kemiskinan dan
kesenjangan sosial. Seorang wirausaha juga dapat menghasilkan produk, jasa,
atau inovasi baru yang sangat bermafaat baik bagi orang karena dapat
menjadi alat pemuas kebbutuhan atau keiginan.

[4]
Wirausaha dan perusahaan luar berusaha dengan banyak cara untuk
menguasai dan mengolah sumber daya alam Indonesia untuk kepentingan
mereka. Sehingga, walaupun Indonesia adalah negara yang kaya sumber daya
alam, namun di antara negara – negara di dunia ini masuk ke dalam
kelompok negara – negara dunia ketiga alias negara – negara tidak maju.
Sekali lagi, ini antara lain disebabkan oleh banyak sumber daya alam
Indonesia diserap oleh pihak luar, sementara di Indonesia sendiri rakyat
hanya mendapatkan sisa – sisa kekayaan tersebut. Dengan demikian,
mencetak wirausaha – wirausaha baru yang terampil merupakan suatu
kebutuhan mendesak bagi negara Indonesia untuk dapat menyelamatkan
kekayaan negeri ini.

1.2 Pengertian Kewirausahaan


Dalam kehidupan sehari – hari, kita sering mengatakan bahwa setiap
orang punya usaha sendiri sebagai seorang wirausaha. Apakah pengertian
kewirausahaan? Kewirausahaan sebenarnya berasal dari kata wira – usaha
yang secara sederhana berarti orang yang berani mengambil resiko untuk
membuka usaha dalam berbagai kesempatan. Jadi kewirausahaan berarti
kemampuan untuk berani mengambil resiko dan menciptakan sesuatu yang
baru.
Seorang wirausaha harus memiliki keterampilan untuk mengelola
orang lain. Seorang wirausaha harus memiliki kemampuan kepemimpinan
yang baik sehingga dapat mengelola dan mengarahkan orang lain. Seorang
wirausaha biasanya memiliki usaha yang banyak melibatkan banyak orang
dengan tuntutan ketermpilan yang cukup besar.
Sementara itu, seorang wiraswastawan adalah orang yang hanya
bekerja sendiri, melakukan aktivitas bisni sendiri, walaupun kadang dibantu
oleh orang lain. Seorang wiraswastawan tidak terlalu membutuhkan
kepemimpinan dan manajemen yang sukar. Ia hanya butuh keterampilan yang
sederhana, karena biasanya skala usahanya pun juga tidak terlalu besar,
sehingga pengelolaan usahanya menjadi tidak terlalu rumit dan melibatkan
orang banyak.

1.3 Pengembangan Kewirausahaan

[5]
Memasuki dunia usaha yang makin kompetitif, seorag wirausaha
harus memiliki kecerdasan untuk menangkap peluang usaha. Dunia usaha
zaman sekarang telah melahirkan kreatifitas dan inovasi yang cukup tinggi.
Mampu memanfaatkan sesuatu untuk dikembangkan untuk menjadi sebuah
peluang usaha.
Sebagai sebuah pengembangan, wirausahawan telah menciptakan
berbagai pengembangan dalam dunia usahanya, seperti, social
entrepreneurship, techno-preneurship, leadpreneurship, beautypreneurship,
dan cyberpreneurship. Hal ini banyak mencerahkan dunia kewirausahaan
menjadi lebih holistik.

1.4 Wirausahan dilahirkan atau diciptakan?


Orang sering berkata, wirausaha itu diciptakan, jadi pengusaha itu
harus melalui pendidikan secara khusus sehingga di dalam menjalankan
bisnisnya nanti dapat dengan mudah dicapai. Contohnya adalah Ciputra,
pengusaha besar sekaligus bos Ciputra Grup yang memiliki latar belakang
Pendidikan Insinyur Institut Teknologi Bandung. Orang lain ada juga yang
mengatakan bahwa seorang wirausaha itu dilahirkan, artinya jadi pengusaha
itu adalah dengan sendirinya. Bukan hasil suatu sekolah atau dengan lembaga
pendidikan tertentu.
Sifat wirausahanya dibawanya semenjak lahir, bukan lantaran suatu
pendidikan tertentu sehingga ia tampil menjadi wirausaha. Contoh orang
yang seperti ini di Indonesia adalah Liem Swie Liong atau dikenal pula
dengan nama Sudono Salim, pemilik Salim Grup. Namun baik di dalam
maupun di luar negeri sampai kini belum ada yang dapat memastikan
seseorang yang berpendidikan wirausaha itu pasti menjadi wirausahawan
ataupun seseorang yang membawa sifat wirausaha dari lahir pasti menjadi
wirausahawan.
Dengan kata lain, yang mendorong sesorang menjadi wirausahawan
antara lain adalah :
 Sifat bawaan
 Kondisi lingkungan
 Dukungan pendidikan

[6]
Namun demikian, untuk kasus – kasus di Indonesia banyak pula orang
yang memulai menjadi wirausaha lantaran desakan lingkungan yang dialami,
seperti desakan atau kondisi ekonomi yang sulit sehingga mendorong ia
menentukan sikap untuk menjadi wirausahawan.

1.5 Pengembangan Pribadi Kewirausahaan


Ada orang yang menyatakan bahwa menjadi seorang wirausaha
adalah suatu jiwa yang memang dibawa sejak lahir. Ada pendapat yang
menyatakan bahwa pengembangan pribadi wirausaha dapat dimulai setelah
menjadi pengusaha. Namun penulis disini berpendapat bahwa pengembangan
pribadi wirausaha dapat dimulai sejak dini.
Bagi seorang yang berpendidikan, pengembangan pribadi wirausaha
dapat dimulai ketika dia masih duduk dibangku sekolah dan terus menerus
dikembangkan, sebelum penulis menjelaskan pengembangan pribadi
kewirausahaan, penulis akan menjelaskan terlebih dahulu karakteristik umum
seorang wirausaha sehingga menjadi lebih jelas bagaimana membentuk
seorang wirausaha sebenarnya.

1.6 Persiapan Menjadi Pribadi Wirausaha


Penulis menyadari sepenuhnya bahwa menjadi seorang wirausaha
tangguh butuh persiapan dan pengembangan diri yang baik sehingga dapat
memiliki sifat – sifat umum wirausaha yang telah penulis uraikan di depan.
Pada bagian berikut penulis akan sampaikan beberapa kiat yang dapat
dilakukan dalam mempersiapkan dan mengembangkan diri menjadi seorang
wirausaha tangguh sesuai dengan pengalaman penulis selama ini yaitu :
 Memiliki filosofi hidup
 Meningkatkan kemampuan melihat peluang
 Membina mental dan percaya diri yang kuat
 Mengasah keberanian untuk mencoba
 Meningkatkan kreatifitas dan inovasidiri
 Mendidik jiwa mandiri

1.7 Nikmatnya Menjadi Pengusaha

[7]
Banyak orang bilang menjadi pengusaha sukses dan penuh dengan
risiko yang harus ditanggungnya. Jauh lebih enak menjadi karyawan biasa,
tanpa harus berfikir keras, tiap bulan tinggal tunggu gajian. Artinya, menjadi
karyawan menanggung risiko jauh lebih kecil ketimbang menjadi seorang
pengusaha atau wirausahawan. Bahkan menjadi pengusaha sebenarnya
memiliki berbagai nikmat yang jauh lebih besar daripada menjadi karyawan.
Paling tidak ada beberapa kelebihan sekaligus kenikmatan yang dirasakan
oleh seorang pengusaha jika bisnisnya berhasil, yaitu :
 Merdeka
 Bias bekerja mandiri
 Uang mengalir terus
 Kepuasan batin

1.8 Beberapa Pengusaha Pribumi Indonesia


a. H. Pahri Azhari, Pengusaha di Kursi Bupati Muba
b. Liem Swie King, Pahlawan Bulutangkis Indonesia
c. Eric FH Samola (1936 – 2000), Pengusaha Peduli Wartawan
d. Pandji Wisaksana, Pengusaha Peduli Mata
e. Putera Sampoerna, Penjemput Pasar Masa Depan

BAB 2

PERANAN KEWIRAUSAHAAN DAN PEMBANGUNAN EKONOMI


INDONESIA

(Dr. H.M Syahrial Yusuf, SE.)

2.1 Pengantar
Pengalaman sejarah negara – negara Barat yang mengalami
perubahan struktur ekonomi dari sektor pertania ke sektor idustri, telah
menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang mengagumkan. Hal ini
memberikan inspirasi bagi pemerintah Indonesia pada masa Orde Baru untuk
melakukan perubahan kebijakan pembangunan. Pembangunan perekonomian
semakin dititikberatkan pada sektor pertanian sebagai sektor pendukung.
Selama Orde Baru Indonesia melakukan perubahan kebijakan
pembangunan. Program penyesuaian struktural tersebut bertujuan untuk

[8]
mengembangkan sistem ekonomi yang lebih terbuka, yang berorientasike luar
(outward – looking economy). Kebijakan PMA diharapkan mampu
menciptakan lapangan kerja, peningkatan penghasilan pajak, dan terjadinya
eksternalitas positid berupa ahli teknologi, informasi peluang pasar,
keterampilan manajerial dan teknik.
Kebijakan devisa dimaksudkan agar terjadi pasar devisa yang bebas
dan terbuka (open capital account), yaitu modal dengan mudah dapat masuk
dan keluar dari Indonesia. Kebijakan perdagangan luar negeri dimaksudkan
untuk mendorong peningkatan ekspor non – migas, khususnya ekspor hasil –
hasil industri melalui pengurangan atau penghapusan berbagai rintangan
terhadap perdagangan luar negeri, seperti menurunkan tarif bea masuk
terhadap barang impor, menghapus atau mengurangi berbagai hambatan non
– tarif dan menggantikannya dengan tarif bea masuk yang lebih transparan
(James & Stephenson, 1993 dalam Thoha, 2002). Kebijakan bantuan luar
negeri dimaksudkan untuk menutup defisit dalam anggaran pemerintah
melalui badan – badan bantuan internasional seperti Bank Dunia (World
Bank), International Monetary of Fund (IMF), dan Asian Development Bank
(ADB).
2.2 Pengangguran dan Kemiskinan
Pengangguran menurut Badan Pusat Statistik (BPS) dapat dibagi sebagai
berikut :
 Pengangguran terbuka, dan
 Setengah pengangguran

Pengangguran terbuka (open unemployed) adalah penduduk berusia


15 tahun dan lebih yang sama sekali tidak bekerja atau bekerja kurang dari 1
jam dalam seminggu, sedangkan setengah pengangguran (under – employed)
adalah penduduk berusia 15 tahun dan lebih yang bekerja kurang dari 35 jam
setiap minggunya dan masih mencari pekerjaan. Bertambahnya tingkat
pengangguran berarti menurunnya tingkat partisipasi angkatan kerja (the
labor force participation rate). Dampak peningkatan jumlah pengangguran
adalah menimbulkan permasalahan sosial seperti terjadinya berbagai bentuk
tindakan kriminalitas maupun berkurangnya rasa percaya diri dan
keterampilan masyarakat.

[9]
Dampak lain bertambahnya jumlah pengangguran terhadap
perekonomian adalah berkurangnya Produk Domestik Bruto (PDB).
Berkurangnya output yang dihasilkan berpengaruh terhadap penghasilan
tenaga kerja. Berdasarkan data Sakernas 2002, tenaga kerja yang
berpenghasilan kurang dari Rp. 600.000 sebesar 56.65%.

Menurut Bank Dunia (2005), lebih dari 110 juta penduduk RI miskin
karena masih hidup dengan penghasilan di bawah 2 dollar AS atau sekitar Rp.
18,190 per hari. Pada tahun 2007 berhasil turun menjadi Rp. 105,3 juta atau
45,2% dari total populasi Indonesia, jumlah orang miskin yakni sebanyak
232,9 juta jiwa (Bank Dunia, 2007)

2.3 Investsai & Pendorong Inovasi Teknologi


Dalam rangka menanggulangi pengangguran, pemerintah telah
berusaha keras untuk meningkatkan investasi karena diyakini bahwa
meningkatnya investasi akan mendorong peningkatan kesempatan kerja.
Dalam rangka menarik atau meningkatkan investor lokal maupun
investor luar negeri, selain melalui kebijakan fisikal maupun moneter,
pemerintah hendaknya menciptakan iklim usaha yang kondusif. Investor akan
dating dengan sendirinya bila investasi di Indonesia mendatangkan laba dan
aman.
Untuk meningkatkan keamanan dalam berinvestasi diperlukan
kepastian hokum. Penegakan hokum atau law enforcement di Indonesia
selama ini masih lemah. Hokum di Indonesia masih semrawut, antara undang
– undang yang satu dengan yang lainnya saling berbenturan. Selain itu,
lembaga penegak hokum seperti Polisi, Jaksa dan Hakim belum berfungsi
secara efektif. Hal lain yang harus diperhatikan untuk menciptakan keamanan
berinvestasi di Indonesia adalah mengenai Property Rights, regulasi Tingkat
Daerah, serta sarana dan prasarana.
Membangun jiwa dan semangat wirausaha sejak dini sangat penting
dalam rangka mengembangkan human capital guna mewujudkan
pertumbuhan ekonomi. Menrut Schumpeter (1934) dalam Jhingan (2000)
pertumbuhan ekonomi sangat ditentukan oleh jiwa kewirausahaan, karena
jiwa kewirausahaan pada pengusaha memiliki kemampuan dan keberanian

[10]
mengaplikasikan penemuan baru yang inovatif sehingga mendorong
pertumbuhan ekonomi.
Dengan demikian, untuk menjawab kebutuhan SDM masa depan
pemerintah perlu menanamkan jiwa kewirausahaan kepada para siswa sejak
dini dengan harapan siswa lebih kreatif, inovatif, memiliki rasa percaya diri,
berani bersaing, optimis, tidak cepat menyerah kalah, dan ketika lulus sekolah
tidak mencari pekerjaan melainkan menciptakan pekerjaan.
2.4 Pengusaha yang Profesional dan Beretika
Apabila seluruh komponen bangsa, baik masyarakat, sector swasta,
pemerintah, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), dan akademisi memiliki
semangat berwirausaha tentu jumlah pengangguran akan berkurang secara
signifikan. Dalam hal ini diperlukan sinergi antara masyarakat, akademisi,
pemerintah dan swasta dalam membentuk modal social yang kuat.
Membangun jiwa dan semangat kewirausahaan berarti membangun
bangsa mandiri. Tumbuh dan berkembangnya jiwa dan semangat wirausaha
akan membuat bangsa Indonesia mampu mengelola kekayaan sumber daya
alam yang melimpah secara produktif, efisien, dan berkeadilan demi
kesejahteraan bangsa. Sering kali kebijakan public yang bagus gagal dalam
tahap implementasi. Hal ini disebabkan terjadinya kerusakan moral sehingga
anggaraan yang semestinya digunakan untuk program penciptaan lapangan
kerja atau penghidupan yang layak bias bocor atau di mark – up untuk
mendapatkan keuntungan pribadi.
Dengan demikian, membangun jiwa wirausaha tidak cukup hanya
membangun profesionalisme melalui peningkatan akses terhadap sumberdaya
produktif, permodalan dan akses pasar.
2.5 Kategori Usaha
Pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah di Indonesia telah
menunjukkan ketahanan dalam menghadapi krisis ekonomi yang terjadi
disaat sekarang maupun di masa lalu. Fakta tersebut menunjukkan bahwa
usaha mikro, kecil dan menengah mampu menghadapi pengaruh negative dari
kondisi perekonomian dunia dan nasional yang telah mengalami krisis berkali
– kali.
Berdasarkan jumlah pegawainya, suatu usaha dapat dikategorikan
antara usaha mikro, kecil, dan menengah, dan usaha besar. Usaha mikro

[11]
biasanya usaha yang memiliki jumlah pegawai 5 sampai 20 orang, sedangkan
pegawai usaha kecil biasanya memiliki pegawai antara 20 orang sampai 50
orang pegawai, adapun usaha menengah biasanya memiliki pegawai antara
50 orang sampai 100 orang pegawai, dan usaha besar biasanya memiliki lebih
dari 100 orang pegawai

BAB 3

PELUANG USAHA

(Dr. H.M Syahrial Yusuf, SE.)

3.1 Pengantar

Kemajuan teknologi dan budaya semakin menigkatnya kebutuhan manusia


dapat mengilhami seseorang untuk berpikir lebih kreatif dalam mengatasi berbagai
persoalan hidupnya. Menciptakan sebuah perusahaan atau memulai usaha ternyata
membutuhkan kesabaran yang berkesinambungan dan memiliki benang merah dalam
prosesnya. Tasmil tersebut mengibaratkan seseorang dalam ketika kita memulai
suatu usaha. Suatu usaha akan berhasil gemilang apabila dibangun dengan
perencanaan bisnis yang baik dan matang. Kesabaran dan ketekunan kita mengeluti
usaha yang kita mulai adalah kunci sukses dalam meraihnya. Artinya butuh proses
jika kita menginginkan usaha yang membutuhkan waktu yang relative singkat
mewujudkannya, dan ada pula yang relative lama terealisasikannya.

Oleh karena itu, di bab ini akan membahas tentang teknik produksi
bagaimana melihat peluang, menghadapi tantangan usaha yang akan dihadapi, teknik
mendatangkan profit secara kontiniu dan bagaimana menyusun rencana bisnis yang
akurat sehingga tidak salah dalam mengambil keputusan awal ketika memulai usaha.

3.2 Ide atau Gagasan Usaha

Untuk memulai atau merintis usaha, modal utama yang harus dimiliki adalah
sebuah idea tau gagasan, baik ide untuk melakukan proses imitasi dan duplikasi, ide
untuuk melakukan pengembangan, maupun ide untuk melakukan sesuatu yang baru
atau berbeda. Setelah memiliki ide, sebaiknya segera untuk dilakukannya sebuah
analisis kelayakan usaha. Kita mulai merangkai jawaban yang paling masuk akal
untuk memenuhi kebutuhan analisis usaha, bagaimana kekuatannya, kelemahannya,

[12]
peluangnya dan apa yang diyakini sebagai ancaman (strength- weakness-
opportunity-threat/SWOT).

Selanjutnya ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam merintis usaha
baru, yaitu :

 Bidang usaha dan jenis usaha yang akan dirintis


 Bentuk dan kepemilikan usaha yang akan dirintis
 Tempat usaha yang akan dipilih
 Organisasi usaha yang akan digunakan
 Jaminan usaha yang mungkin diperoleh
 Lingkungan usaha yang akan berpengaruh
 Memperhatikan diri pribadi.

3.3 Ide Kewirausahaan

Nilai suatu barang atau produk dapat diciptakan melalui :

 Inovasi keberhasilan wirausaha yang dapat dicapai apabila wirausaha


menggunakan proses, produk, dan jasa- jasa inovasi.
 Mengubah tantangan menjadi peluang.
 Menciptakan permintaan melalui penemuan baru.

Ketika ide kewirausahaan sudah muncul, persiapkan 5 langkah – langkah


awal, yaitu :

a. Tentukan visi dan misi usaha.


b. Buat konsep produk/ jasa yang akan dilakukan.
c. Lihat kebutuhan pasar dan membaca prospektusnya.
d. Lakukan analisis kelayakan, human behavior, dan kebutuhan pasarnya.
e. Persiapkan mentalitas yang kuat.

3.4 Ide Dapat Menjadi Peluang

Sebuah ide bisa menjadi peluang dan ada beberapa cara untuk melakukannya,
yaitu :

 Ide dapat digerakkan secara internal melalui perubahan cara yang lebih
baik untuk dapat memenuhi kepuasan pelanggan.

[13]
 Ide dapat dihasilkan dalam bentuk produk/jasa baru.
 Ide dapat dihasilkan dalam bentuk modifikasi, bagaimana pekerjaan
dilakukan atau modifikasi cara melakukan suatu pekerjaan.

3.5 Sumber – sumber Potensi Peluang

Sumber potensial yang memiliki peluang tidak hadir begitu saja tetapi harus
digali. Proses penjaringan ide disebut screening yang merupakan suatu cara terbaik
untuk menuangkan ide potensial menjadi produk / jasa real. Adapun langkah –
langkahnya dapat dilakukan sebagai berikut :

 Menciptakan produk baru yang berbeda.


 Mengamati pintu peluang
 Analisis produk dan proses produksi secara mendalam
 Menaksir biaya awal
 Memperhitungkan risiko yang mungkin terjadi.

Dapat kita cermati bahwa ide-ide tersebut dapat kita temukan kapan saja dan
dimana saja. Ide – ide tersebut ada disekitae kita, bahkan ide pun bisa dating dari
kegiatan kita sehari – hari. Sumber ide biasanya datang dan berkaitan dengan hal –
hal atau kegiatan yang menyangkut individu, organisasi, atau lembaga yang ada
hubungannya dengan usaha atau bisnis.

3.6. Mengenali Peluang Usaha

Peluang sebenarnya ada disekeliling kita. Hanya saja ada beberapa orang
yang mampu melihat situasi sebagai peluang namun ada juga yang tidak. Hal ini
disebabkan factor informasi yang dimilikinya. Informasi memungkinkan seseorang
mengetahui bahwa peluang ada saat orang lain tidak menghiraukannya. Akses
terhadap informasi dipengaruhi oleh pengalaman hidup, ikatan social, perubahan
teknologi, perubahan politik dan kebijakan, perubahan demografi, institusi
pendidikan, akses informasi, kepribadian, motivasi, evaluasi, dan karakteristik
kognitif.

3.7 Analisis Pasar

[14]
Beberapa usaha yang telah berjalan kebanyakan gagal atau bangkrut dalam
waktu yang relative singkat. Ada beberapa kesalahan yang dilakukan usahawan ini.
Alasan utama kegagalan merintis usaha baru adalah :

 Pengetahuan pasar yang minim


 Kualitas produk yang kurang baik
 Waktu yang kurang tepat
 Masa atau keusangan produk terlalu cepat
 Kurang mewaspadai persaingan
 Permodalan yang tidak memadai
 Usaha pemasaran dan penjualan yang tidak efektif

BAB 4

PERENCANAAN PEMASARAN EFEKTIF DAN TEKNIK PENJUALAN

(Dr. H.M Syahrial Yusuf, SE)

4.1 Strategi Pemasaran Efektif

Dalam menjaga ketahanan usaha dan kelangsungannya wirausaha harus


memperhatikan salah satu factor penting dalam hal pengolahannya. Satu diantaranya
adalah adanya strategi pemasaran yang tepat. Memiliki perencanaan pemasaran akan
menentukkan maju mundurnya usaha. Strategi pemasaran memberikan perluasan
sehingga usaha menjadi lebih mudah dan terukur, target – target yang diharapkan
selama satu tahun bahkan sampai 5 tahun dapat dengan baik.

Dalam menyusun perencanaan pemasaran yang efektif, seorang usahawan


perlu memperhatikan latar belakang perusahaan, pesaing, peluang, tantangan serta
kelemahan, dan kekuatan usahanya. Dengan demikian dapat disiapkan suatu strategi
yang tetap efektif untuk merebut pangsa pasar yaitu :

1. Analisis situasi lingkungan dan peluang pasar


2. Menentukan sasaran pemasaran
3. Menetapkan strategi pemasaran
4. Menyusun taktik dan rencana aksi

[15]
Perencanaan pemasaran adalah suatu proses analisis terhadap situasi
lingkungan bisnis dimana seorang wirausaha melakukan pemantauan terhadp
peluang, tantangan, kekuatan dan kelemahan perusahaan.

4.2 Strategi Penjualan Yang Baik

Baik adalah ukuran kuantitatif berhubungan langsung dengan profit. Penjual


yang baik adalah penjual yang paling berhasil membukukan profit terbesar dalam
sebuah bisnis.

4.3 Syarat Mental

Mental adalah wahana perangsang aksi. Dalam menopang kemampuannya,


berikut syarat mental seorang penjual :

 Yakin
Yakin merupakan landasan melangkah dan berbuat. Tanpa keyakinan
seseorang sulit tampil dengan optimal.
 Responsif – Kreatif
Dikatakan responsif karena teknologi yang berkembang pesat, persaingan
yang semakin ketat, konsumen yang semakin kritis, telah mempengaruhi
stretegi menjual.
 Aktif

4.4. Syarat Intelektual

Intelektualitas atau kecerdasan adalah potensi yang melekat dalam diri


seseorang. Intelektualitas sebagai “ kemampuan dasar” manusia tidak ada kaitannya
dengan tingkat pendidikan.

 Kecerdasan Indrawi
Pengembangan kemampuan panca indera, terutama indra penglihatan. Indra
utama ini amat penting untuk menguatkan aktivitas penjualan.
 Kecerdasan Intuitif
Kemampuan menggunakan kebijakan dalam diri yng kerap dikaburkan oleh
ego atau sikap reaktif berlebihan dari pikiran yang kritis.
 Kecerdasan Logis

[16]
Ini terkait dengan anggapan berbagai hal selalu ada formulanya. Hal itu
berlangsung hampir selalu tetap.
 Kecerdasan Verbal
Merupakan kemampuan berkomunikasi dengan kata-kata. Dalam konteks
penjualan, diyakini bahwa ada hubungan kuat antara kosa kata dengan
penghasilan.
 Kecerdasan Spasial
Merupakan kemampuan menilai jarak dan waktu. Dalam konteks penjualan,
kecerdasan spasial terkait dengan kemampuan seseorang penjual menilai
jarak dan waktu sehingga pelanggan menerimanya.

BAB 5

TEKNIK PRODUKSI

(Dr. H.M Syahrial Yusuf, SE)

5.1 Strategi Proposal Bisnis ( Business Plan )

Business plan perlu disusun karena merupakan legitimasi dari sebuah usaha
yang akan didirikan Tujuan menyusun business plan adalah :

1. Menyatakan bahwa anda sebagai pemilik dan pemegang inisiatif dalam


membuka usaha baru.
2. Business plan juga dapat mengundang orang-orang tertentu yang potensial
atau mempunyai kehlian untuk bergabung bekerja sama dengan anda.
3. Business plan bertujuan untuk menjamin adanya fokus tujuan dari berbagai
personil yang ada dalam perusahaan.

Business Plan Merupakan suatu dokumen yang menyatakan keyakinan akan


kemampuan sebuah bisnis untuk menjual barang dan jasa dengan menghasilkan
keuntungan yang memuaskan dan menarik bagi penyandang dana. Defenisi yang
lebih baik menyatakan bahwa business plan adalah sebuah selling document yang
mengungkapkan daya tarik dan harapan sebuah bisnis kepada penyandang dana
potensial.

[17]
Business plan yang kurang baik akan menyebabkan kegagalan dikemudian
hari karena beberapa factor :

 Tujuan yang ditetapkan oleh pengusaha kurang masuk akal. Pengusaha


kurang memiliki tanggung jawab.
 Pengusaha tidak memiliki pengalaman dalam perencanaan bisnis.
 Pengusaha tidak dapat menangkap ancaman dan kelemahan bisnisnya sendiri
 Konsumen tidak mengharapkan adanya barang dan jasa yang ditawarkan
oleh perusahaan tersebut.

Elemen-elemen Promosi

Elemen-elemen yang digunakan, antara lain

1. Advertising, yaitu berupa iklan di berbagai media


2. Personal selling, merupakan tenaga penjual yang disiapkan baik di toko
(pramuniaga) atau pun yang berkunjung ke rumah-rumah (salesman)
3. Sales promotion, berupa daya tarik bagi konsumen dalam bentuk korting,
obral, hadiah, undian-undian kupon
4. Public relaction, memberi informasi kepada masyarakat tentang perusahaan,
baik menyangkut produk, manajemen dan sebagainya.

Bentuk-Bentuk Business plan

1. Halaman depan
2. Daftar isi
3. Rangkuman eksekutif
4. Penjelasan tentang perusahaan
5. Pemasaran
6. Barang dan jasa yang di hasilkan
7. Usaha meningkatkan penjualan
8. Permodalan
9. Apendix
5.2 Menciptakan dan meningkatkan profit

[18]
Hal yang harus diketahui untuk mencapai tujuan dan yang harus di peroleh si
pendiri sekaligus pemilik usaha dapat menciptakan, mengendalikan, sekaligus
meningkatkan laba dan usahanya, antara lain

1. Menilai kebutuhan usaha


2. Konsep titik peluang pokok (break even point)
3. Menciptakan dan meningkatkan laba usaha
4. Memisahkan uang pribadi dan perusahaan.

Secara garis besar biaya kebutuhan usaha di bagi dalam tiga bagian

 Biaya pra investasi


Biaya yang di perlukan sebelum memulai usaha atau biaya yang akan
dikeluarkan dalam rangka memulai suatu usaha.
 Biaya pembelian aktiva tetap
Biaya yang di perlukan untuk keperluan berbagai aktiva tetap yang di
perlukan untuk kebutuhan usaha.
 Biaya Operasional
Seluruh biaya yang digunakan untuk menjalankan kegiatan operasional
perusahaan yang meliputi biaya upah dan gaji karyawan, biaya listrik,
telepon,air, pemeliharaan, asuransi biaya pemasaran, dsb.

5.3 Strategi dalam menjaga kelangsungan usaha

Persaingan, goncangan, penurunan kinerja, atau pergeseran loyalitas


konsumen terhadap perusahaan akan selalu ada di dalam menjalankan usaha. Namun
seberapa jauhkah dampak perubahan kondisi-kondisi tersebut terhadap perusahaan,
antara lain juga di pengaruhi oleh seberapa mampu perusahaan kita dalam mengatasi
dan mengelola perubahan yang terjadi baik di dalam maupun di luar perusahaan.
Memang perusahaan yang baik akan selalu dapat mengatasi hambatan-hambatan
yang menghadang melalui berbagai strategi yang di terapkan oleh perusahaan.

[19]
BAB 6

MANAJEMEN DAN ORGANISASI

(Dr. H.M Syahrial Yusuf, SE)

6.1 Bentuk dan Kepemilikan Usaha

 Usaha Perorangan
Merupakan bentuk usaha yang paling umum dan paling sederhana karena
tidak ada perbedaan hukum yang memisahkan status pemilik tunggal sebagai
individu dengan statusnya sebagai pemilik bisnis.
Keuntugan :
a. Mudah dibuat dan mudah dibubarkan
b. Seluruh laba dapat ditahan pemilik
c. Sangat fleksibel dalam pengambilan keputusan

Kelemahannya :

a. Utang menjadi tanggung jawab pemilik.


b. Keterbatasan pendanaan
c. Keterbatasan manajerial dari pemilik
d. Kelanjutan usaha dapat berakhir bila pemiliknya meninggal, pailitatau
gagal
e. Seringkali tidak tahan atas guncangan perekonomian.

 Persekutuan (Partnership)

Persekutuan adalah bentuk kepemilikan usaha dengan dua pemilik atau lebih
yang bersama-sama mengelola perusahaan dan bertanggung jawab atas aliran dana
termasuk utang-utangnya.

Keuntungan

a. Mudah dibuat
b. Sumber investasi dana lebih banyak
c. Keahlian, pengetahuan, dan keterampilannya saling melengkapi
d. Lebih mudah berkembang

[20]
Kelemahannya :
a. Rendah terhadap konflik pribadi
b. Sulit dibubarkan
c. Semua sekutu ikut menanggung utang yang terjadi atau yang dibuat satu
orang
d. Sulit mengalihkan kepemilikan tanpa sizing sekutu yang lain.

 Perseroan Terbatas (corporation)

Perseroan terbatas adalah usaha yang berdiri sebagai suatu entitas legal yang
terpisah dari pemiliknya dan bertanggung jawab atas hutang-hutangnya sendiri.

Keuntungannya :

a. Tanggung jawab terbatas pada investasi pribadi di perusahaan (limited


liability).
b. Keahlian manajemen yang terspesialisasi.
c. Kapasitas keuangan yang lebih luas
d. Efek ekonomi positif atas operasi berskala besar.

Kelemahannya :

a. Sulit dan mahal untuk di bentuk dan dibubarkan


b. Pajak ganda yakni dikenakan ke perusahaan dan pemegang saham
c. Pembatasan legal akibat jumlah undang-undang yang banyak.

6.2 Manajemen dan pengembangan sumber daya manusia

Sumber daya manusia memiliki arti penting bagi suatu kewirausahaan, karena
pencapaian tujuan suatu usaha atau perusahaan di pengaruhi oleh kekuatan dan
kompotensi sumber daya manusia yang ada dalam perusahaan tersebut. Sumber daya
manusia yang dibutuhkan dalam suatu usaha semestinya merupakan individu yang
memiliki produktifitas dan efektif dalam posisi jabatannya sehingga memberikan
sumbangan bagi keberlangsungan usaha tersebut, bahkan mendorong usaha tersebut
terus maju dan berkembang.

[21]
Fungsi manajemen adalah memberdayakan seluruh sumber daya yang ada
agar secara efektif dan efisien mencapai tujuan, sasaran, dan target perusahaan.
Dalam hal ini, suatu proses manajemen secara umum dalam rangka pencapaian
tujuan organisasi melingkupi suatu proses kegiatan 1. Perencanaan, 2.
Pengorganisasian, 3. Pelaksanaan, 4. Proses control.

Langkah-langkah Penyediaan Sumber Daya Manusia

1. Perekrutan merupakan langkah pertama dalam menyediakan sumber daya


manusia bagi organisasi kewirausahaan perekrutan adalah proses penyaringan
awal dari calon sumber daya manusia yang tersedia untuk mengisi suatu
posisi
2. Seleksi merupakan langkah selanjutnya dalam penyediaan sumber daya
manusia. Seleksi adalah pemilihan individu untuk disewa dari semua
individu-individu yang telah di rekrut.
3. Sesudah penarikan/perekrutan dan seleksi karyawan, langkah berikutnya
adalah pelatihan. Pelatihan adalah proses pengembangan kualitas sumber
daya manusia yang pada akhirnya akan membuat sumber daya tersebut
menjadi lebih produktif.
4. Penilaian setelah individu-individu direkrut, diseleksi dan dilatih, langkah
keempat adalah penilaian terhadap hasil kerja.

Pelatihan dan pengembangan keterampilan SDM

Pelatihan adalah proses pengembangan kualitas sumber daya manusia yang


pada akhirnya akan membuat sumber daya tersebut menjadi lebih produktif dan
karenanya bisa memberikan sumbangan bagi pencapaian tujuan perusahaan. Satu
Tujuan nyata dari pelatihan adalah untuk mempersiapkan seorang calon baru untuk
melakukan tugas.

Uraian pekerjaan (Job Description)

Fungsi uraian Pekerjaan :

a. Untuk Pengajian,
b. Manajemen kinerja
c. Pelatihan dan pengembangan

[22]
d. Rekrutmen dan seleksi
e. Pemegang jabatan
f. Atasan
g. Rekan sekerja
h. Tujuan hukum

Tim Kerja Inti

Tim adalah unit yang terdiri dari dua atau lebih orang-orang yang
mengemban misi dan tanggung jawab kolektif ketika mereka bekerja sama untuk
mencapai tujuan bersama. Perusahaan terdiri atas orang, peralatan kerja secara
personal, uang dan hal yang paling penting adalah tim inti yang sebagian orang
mengatakannya sebagai tim manajemen atau tim kerja inti. Yang dimaksud anggota
tim kerja inti adalah seseorang yang memahami a to z tentang perusahaannya dan
sasaran perusahaan tersebut.

Beberapa hal yang menjadi penting terkait dengan pembentukan tim inti kerja
adalah :

1. Mengamankan asset perusahaan


2. Mempersiapkan suksesi dan regenerasi dalam perusahaan
3. Pengembangan perusahaan.

BAB 7

KEWIRAUSAHAAN DAN KEPEMIMPINAN

(Dr. H.M Syahrial Yusuf, SE)

7.1 Pengantar
Bibit – bibit wirausahawan kini barangkali memiliki semangat serta
kemampuan teknis yang memadai. Namun kedua hal ini tidak mencukupi.
Bekal lain yang mesti dimiliki diantaranya adalah kedisiplinan dan
kepemimpinan.
Oleh karenanya mengembangkan elemen – elemen kepemimpinan
yang terdiri atas kemampuan untuk memimpin diri sendiri, orang lain, serta
mengelola situasi menjadi “menu” wajib bagi wirausahawan. Dengan kata
lain, di samping memiliki pengetahuan serta keterampilan kewirausahwan,

[23]
seorang wirausahawan harus pula memiliki kualitas kepemimpinan yang
tinggi. Perpaduan inilah yang boleh kita sebut Leadpreneurship.

7.2 Peran Kepemimpinan dalam Kewirausahaan

Orang – orang yang memiliki kualitas Leadpreneurship yang tinggi


adalah mereka yang mampu untuk mengubah sumber daya yang tadinya
bernilai rendah menjadi sumber daya yang bernilai tinggi melalui
pengambilan resiko – resiko yang terukur serta kepemimpinan yang efektif.

Dalam Leadpreneurship, mengejar serta memanfaatkan peluang lebih


diutamakan daripada pertimbangan sumber daya yang dimiliki. Bagi seorang
Leadpreneur, apa yang dilihat sebagai masalah bagi orang lain justru
dianggapnya sebagai peluang. Bagi mereka, masalah yang muncul
merupakan peluang sekaligus juga tantangan.

Yang lebih penting adalah mewujudkan dalam operasi bisnis yang nyata.
Tentu saja tindakan ini harus menguntungkan agar dapat mengakumulasi
modal dan mengembangkan bisnisnya. Kegiatan – kegiatan proaktif dan
terarah ini merupakan cerminan dan gabungan dari kualitas kepribadian,
kepemimpinan, keterampilan, dan landasan nilai – nilai.

7.3 Kepribadian Leadpreneur


Kepribadian yang harus dimiliki oleh seorang Leadpreneur dapat
dikelompokkan kedalam akronim SUCCED, yaitu :
 Self – Confident, seorang Leadpreneur harus memiliki
kepercayaan diri yang tinggi. Ia harus mengenali dirinya sendiri
serta yakin akan pengetahuan, keterampilan, serta visi yang
dimilikinya dalam rangka membantu mewujudkan cita – cita
dirinya dan juga organisasi.
 Utilize, seorang Leadpreneur harus pula membekali dirinya
dengan kemampuan memanfaatkan secara optimal segala potensi
serta sumber daya yang dimiliki seperti kekuatan pribadi, sumber
daya manusia, finansial, infrastruktur, dan sebagainya demi
tercapainya visi, misi, tujuan serta sasaran perusahaan.

[24]
 Cashflow Spirit, seorang Leadpreneur harus mengoptimalkan
usahanya guna menghasilkan arus kas yang maksimal, bukan
hanya mengejar laba semata. Arus kas dalam jumlah yang
memadai sangat penting guna membiayai kelancaran aktivitas
operasional dan investasi perusahaan.
 Charismatic, biasanya Leadpreneur adalah seseorang yang
karismatik yang dapat “mempesona” orang lain. Hal ini bukan
berarti seorang Leadpreneur identik dengan kemampuannya untuk
berbicara dengan berapi – api.
 Energic, disamping karisma, Leadpreneur adalah seorang yang
antusias, selalu pennuh dengan semangat setiap kali melakukan
sebuah pekerjaan serta memiliki stamina.
 Emphatetic, emphatetic berarti kemampuan mengidentifikasi
serta memahami situasi, perasaan, serta motif yang dimiliki oleh
orang lain. Untuk itulah seorang Leadpreneur harus menjadi
pendengar yang baik bagi para pengikutnya.
 Drive, drive adalah kemampuan menggerakkan orang lain untuk
secra bersama – sama berjuang mewujudkan mimpi serta
mencapai tujuan organisasi. Seorang Leadpreneur harus mampu
menggerakkan orang lain agar mereka melakukan hal – hal yang
tidak diwajibkan sekalipun dengan penuh semangat.
7.4 Karakteristik Kepemimpinan Leadpreneur
Seorang Leadpreneur juga harus memiliki karakter kepemimpinan yang
tercakup dalam istilah LEAD, yaitu Live the vision,Encourage,
Arrange,Direction.
Live the vision berarti efektivitas kepemimpinan yang dimiliki oleh
seorang leadpreneur berawal dari visi yang menarik, menantang, serta dapat
dipercaya, yang mampu disampaikan dengan jelas untuk kemudian “dibagi’
bersama dengan para karyawannya sehingga menjadi kekuatan pendorong
agar perusahaan bisa terus berkembang dan maju.
Encourage berarti kemampuannya untuk memberikan inspirasi atau
dorongan orang – orang sekelilingnya dengan harapan, keberanian, serta
keyakinan. Ia harus membuat orang lain di sekitarnya menjadi mampu
melakukan sesuatu yang seharusnya mereka lakukan.

[25]
Arrange merupakan faktor pendukung efektivitas yaitu pengaturan dan
perencanaan dalam bentuk penjabaran program dan aktivitas. Seorang
leadpreneur harus memiliki kemampuan merancang, merencanakan,
mengorganisasikan, dan mengimplementasikan proyek dalam kerangka
waktu tertentu.
Direct adalah kemampuan mengarahkan para karyawan agar tetap berada
dalam jalur yang benar dalam rangka tercapainya visi dan misi yang telah
ditetapkan.
7.5 Budaya Leadpreneurship
Kemampuan kewirausahaan serta kepemimpinan yang dimiliki tidak akan
berarti tanpa adanya dukungan budaya yang sesuai, yang dapat membantu
meningkatkan kinerja perusahaan serta memberikan nilai tambah bagi para
stakeholder nya. Untuk itu perlu dikembangkannya budaya tersebut disebut
WEALTH, yaitu Wealth Accumulation, Enterprising, Acquiring,Learning,
Transforming, dan Harmony.
Seorang leadpreneur juga harus pandai mengelola konflik yang timbul
dalam organisasi secara konstruktif. Konflik yang konstruktif dapat
meningkatkan pencapaian, berfungsi sebagai tanda peringatan, mendorong
pengembangan sistem, melahirkan pandangan manajemen baru, serta
mencegah timbulnya konflik yang lebih besar.
Strategi yang paling ideal adalah berkolaborasi, yang dapat diumpamakan
sebagai satu tambah satu menjadi tiga atau empat. Semua sumber daya
masing – masing pihak dikelola bersama agar menghasilkan sebuah sinergi
yang menghasilkan keluaran berlipat dibandingkan jika masing – masing
mengelola sumber daya yang dimiliki secara sendiri – sendiri.
7.6 Strategi Pengembangan Leadpreneurship

Pengembangan kewirausahaan dikawasan Asia Pasifik dipandang sangat


penting karena basis bisnis dan kemampuan wirausaha suatu ekonomi
merupakan faktor – faktor produksi yang pertama. Jumlah dan kualitas orang
dengan kemampuan wirausaha merupakan kunci untuk memaksimalkan
efisiensi penggunaan faktor – faktor pengembangan daya saing ekonomi.

Upaya melahirkan bisnis baru dan promosi bisnis merupakan salah satu
dari tujuan kebijakan yang paling komperhensif berkaitan dengan

[26]
pengembangan UKM. Beberapa perkembangan ekonomi di negara – negara
Asia Pasifik sedang melakukan perubahan yang kritis berkaitan dengan
kebijakan pengembangan bisnis.

Kebijakan ini meliputi pengembangan bisnis baru dan promosi dengan


pola pikir baru untuk memberikan apresiasi kewirausahaan. Terbukti dengan
banyaknya program – program promosi yang dilaksanakan pemerintah dan
swasta pada tahun belakangan ini untuk pengembangan usaha baru ditingkat
lokal dan nasional.

Promosi kewirausahaan ditujukan untuk meningkatkan daya saing suatu


ekonomi melalui tiga hal :

1. Penguatan dan perluasan basis bisnis.


2. Promosi inovasi.
3. Peningkatan jumlah sisi kompetisi, perusahaan yang mampu
memberikan nilai tambah yang memiliki akses pasar.

BAB 8

STRATEGI PENERAPAN SPIRITUALPRENEURSHIP DALAM


PERUSAHAAN

(Dr. H.M Syahrial Yusuf, SE)

8.1 Makna Spiritual

Berbicara mengenai spiritual adalah berbicara tentang kerohanian, atau


hal – hal yang sifatnya nonmaterial. Spiritualisme di dalam agama adalah
kepercayaan yang berdasarkan kepercyaan bahwa jiwa- jiwa yang berangkat
tetep bisa mengadakan hubungan dengan jasad. Hubungan ini umumnya
dilaksanakan melalui seorang medium yang masih hidup.

Jadi spiritualitas itu bukan agam. Spiritualitas juga berbeda dengan


agama. Spiritualitas juga tidak harus terkait dengan agama tertentu.
Spiritualitasdapat datang dari ajaran agama maupun bukan agama seprti,
kebudayaan, adat – istiadat, nilai – nilai, dan tradisi. Spiritualitas itu terkait
dengan kualitas semangat kemanusiaan, seperti cinta, semangat,sabar, trelan,

[27]
pemberi maaf, kepuasan, perasaan bertanggung jawab, dan harmoni yang
membawa kebahagiaan baik kepada diri sendiri maupun orang lain.

8.2 Kecerdasan Spiritual (SQ)

Danah Zohar dan Ian Marshall memperkenalkan satu dimensi baru pada
kecerdasan manusia yang disebut Spiritual Quotient (SQ), yang diakui
sebagai kecerdasan tidak terbatas. Inilah kecerdasan yang dipergunakan untuk
memecahkan masalah tentang hakikat dan nilai. “apakah pekerjaan yang
diberikan kepada saya memenuhi kepuasan yang saya cari?”. Kecerdasan
spiritual memotivasi orang untuk menyeimbangkan jadwal pekerjaan mereka
untuk memberikan waktu dengan keluarga.

Danah Zohar dan Ian Marshall menjelaskan bahwa ada delapan tanda
manusia memiliki SQ yang tinggi, yaitu keluwesan, kesadaran, kemapuan
untuk menghadapi dan menggunakan penderitaan, kemampuan menjadi
terinspirasi oleh suatu visi, keinginan, dan kapasitas untuk menyebabkan
sekecil mungkin.

8.3 Sumber – sumber Spiritual


Sumber spiritualitas ada tiga, yaitu :
 Naturalism (Alam semesta), merupakan suatu ajaran bahwa alam semesta
yang menjelaskan bahwa alam saling terikat satu sama lain.
 Pantheism (universe is expression of god), suatu ajaran yang mempercayai
bahwa dunia dan segala isinya ada wujud Tuhan di dalamnya.
 Theism (non – material soul created by god), suatu ajaran yang meyakini
bahwa adanya Tuhan dalam segala penciptaan material dan non – material.
8.4 Keuntungan Spiritual Bagi Pribadi
a. Menyempurnakan kesehatan fisik, termasuk menstabilkan tekanan
darah (improved physical health).
b. Menciptakan gaya hidup yang lebih sehat (healthier lifestyles) dan
mengurangi perilaku negative.
c. Kemampuan menangkap esensi masalah.
d. Mengurangi depresi atau tekanan batin.
e. Menghadapi kematian tidak terlalu sedih.
f. Menurunkan rasa ketakutan akan kematian.

[28]
g. Pencapain prestasi yang lebih tinggi menyadari bahwa manusia sukses
adalah manusia yang bermanfaat kepada manusia lainnya.
8.5 Manfaat Menerapkan Spiritual Company (Perusahaan)

Tentunya akan banyak manfaat yang bias didapatkan dari pengalaman


spiritual didalam perusahaan diantaranya :

 Menurunkan tingkat penyelewengan.


 Meningkatkan produktivitas.
 Menciptakan suasana harmonis.
 Meningkatkan citra perusahaan dihadapan pelanggan.
 Meningkatkan tingkat pertumbuhan perusahaan.
 Menurunkan turnover karyawan.
 Menurunkan tingkat kesalahan.
 Meningkatkan awareness.
8.6 Fasilitas untuk Pengembangan Spiritualitas

Dalam memfasilitasi usaha pengembangan spiritualitas dalam perusahaan


diperlukan upaya – upaya serius untuk mensukseskannya, di antaranya :

 Menyediakan raungan shalat


 Menyelenggarakan kegiatan keagamaan
 Menyelenggarakan aktivitas untuk Social Responsibility
 Menyediakan / mengundang guru spiritual
 Menyediakan / melakukan pelatihan untuk spiritual quotient
8.7 Makna Spiritualpreneur

Spiritualpreneur merupakan kosa kata baru sebagai singkatan dari spiritual


entrepreneur. Spiritualpreneur adalah entrepreneur yang memiliki sifat spiritual.
Dia adalah seorang wirausahawan yang memiliki filosofi, prinsip hidup, cara
berfikir, sikap – mental, perilaku, dan tindakan yang berdimensi spiritual.

Seorang spiritualpreneur adalah orang yang mengembangkan usaha atau


bisnisnya untuk menolong dirinya dan orang lain, sehingga usahanya menjadi
sebuah panggilan hidup sebagai bentuk pengabdian dan nilai – nilai luhur.

[29]
Pengusaha tidak hanya melayani kepentingan para pemegang saham, relasi,
produk, pelanggan, tetapi juga harus melayani kepentingan masyarakat yang
diluarnya, umat manusia, masa depan, dan kehidupan sehari – hari.

8.8 Prinsip – prinsip Spiritualpreneur

Untuk memperjelas beberapa hal yang harus mendasari spiritualpreneur lebih


kuat, memiliki militansi, dan loyalitas. Hal ini ada relevansinya dengan prinsip –
prinsip seorang spiritualpreneur :

 Adanya sesuatu yang sacral atau suci.


 Punya keyakinan yang dalam tentang hubungan yang saling terkait antara
hidup dan permasalahannya.
 Semua bentuk ikhtiar, termasuk bisnis merupakan bagian dari struktur yang
utuh dari alam semesta.
 Adanya hubungan yang harmonis dan sehat antara setiapdiri manusia dan
dunia.
 Sebagai sebuah rasa pengabdian hal ini membawa diri lebih rendah hati dan
menambah rasa syukur yang mendalam.
8.9 Strategi Membangun Budaya Spiritualpreneur

Untuk membangun dan mengembangkan spiritual kepada dirinya dan


perusahaannya, termasuk seluruh karyawannya, ada beberapa hal yang bias
dilakukan sebagai sebuah strategi mengembangkan spiritualpreneurship dalam
perusahaan, diantaranya :

1. Memahami makna bekerja dalam usahanya : cerdas spiritual, cerda


emosional, dan cerdas intelektual.
2. Tidak membeda – bedakan status karyawan (kontrak atau tetap).
3. Kantor dijadikan sebagai tempat ibadah kedua selain masjid.
4. Karyawan diajak/dimotivasi untuk mengenal dirinya sendiri, tujuan
perusahaan, dan tujuan hidupnya.
5. Pemimpin harus menjadi contoh.
6. Program – program yang bernuansa spiritual (religious).
7. Menerapkan Corporate Culture (Budaya Perusahaan)
8.10 Perilaku yang Muncul dalam Spiritualpreneur

[30]
Membudayakan spiritual yang menguat dalam seorang wirausaha , dapat
melahirkan nilai – nilai luhur serta memunculkan sifat dan perilaku yang baik.
Hal ini akan berdampak positif dalam perusahaannya. Adapun perilaku – perilaku
yang akan muncul dalam diri spiritualpreneur adalah :

 Memiliki sikap dan moral yang baik.


 Goal oriented dan result oriented.
 Team worker.
 Interpersonal dan kemampuan karyawan.
 Track record professional.
 Product knowledge yang kuat.
 Hard worker, dan
 Network yang luas.

BAB 9

ETIKA BISNIS

(Dr. H.M Syahrial Yusuf, SE)

9.1 Pengantar

Bisnis sebagai aktivitas yang dilakukan manusia jelas memiliki


kesepakatan – kesepakatan manusiawi yang diterima secara universal. Hal –
hal universal mengenai kepatuan – kepatuan dalam berbisnis
mengembangkan apa yang kemudian disebut “Etika Bisnis”. Memahami etik
bisnis, pada masa kini, semakin terkait dengan capaian sebuah usaha. Makin
modern, ternyata, manusia tidak cukup sekedar mengejar materi. Bisnis yang
beretik semakin menjadi tuntutan. Hal yang mengakibatkan perilaku bisnis
pun mengalami perubahan.

9.2 Pengertian Etika

Etika berasal dari bahasa Yunani kuno, ethokos, yang berarti “timbul dari
kebiasaan”. Etika adalah cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau
kualitas yang menjadi studi mengenai standard penilaian moral. Etika
mencakup analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk,
dan tanggung jawab. Etika terbagi menjadi tiga bagian utama yaitu meta –

[31]
etika (studi konsep etika), etika normatif (studi penentuan nilai etika), dan
etika terapan ( studi penggunaan nilai – nilai etika).

Etika bisnis memiliki padanan kata yang bervariasi, yaitu Bahasa


Belanda, bedrijfsethiek, (etika perusahaan), Unternehmensethik (etika usaha),
Bahasa Inggris, corporate ethics (etika korporasi). (Bertens, 2000).

9.3 Analisis Arti Etika

Untuk menganalisis arti – arti etika, Bertens membedakannya menjadi


dua jenis kata, yaitu pertama, etika sebagai praktis nilai – nilai dan norma –
norma moral sejauh dipraktekkan atau justru tidak dipraktekkan walaupun
seharusnya dipraktekkan. Kedua, etika sebagai pemikiran moral, adalah
berpikir tentang apa yang dilakukan dan khususnya tentang apa yang boleh
dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan.

9.4 Perkembangan Etiket Bisnis

Masih menurut pandangan Bertens, etika bisnis terus berkembang dari


masa ke masa. Berikut ini pembabakan perkembangan etika.

 Situasi Dahulu, masa ini ditandai pemberontakan terhadap kuasa dan otoritas
di Amerika Serikat, revolusi mahasiswa di ibukota Perancis, penolakan
terhadap establishment (kemampuan).
 Etika Bisnis Lahir di AS, pada tahun 1970 sejumlah filsuf mulai terlibat
dalam memikirkan masalah – masalah etis di sekitar bisnis dan etiket bisnis
dianggap sebagai suatu tanggapan tepat atas krisis moral yang sedang
meliputi dunia bisnis di AS.
 Etika Bisnis Meluas ke Eropa, pada tahun 1980 eropa barat, etika bisnis
sebagai ilmu baru mulai berkembang kira – kira 10 tahun kemudian.
 Etika Bisnis menjadi Fenomena Global, pada tahun 1990 tidak terbatas lagi
pada dunia Barat. Etika bisnis sudah dikembangkan di seluruh dunia.
9.5 Pengertian Etika Bisnis

Etika bisnis merupakan studi yang dikhususkan mengenai moral yang


benar dan salah. Studi ini berkonsentrasi pada standart moral sebagaimana
diterapkan dalam kebijakan, institusi, dan perilaku bisnis (Velasques,2005).

[32]
Dalam menciptakan etiket bisnis, ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan, antara lain :

a. Pengendalian diri.
b. Pengembangan tanggung jawab sosial (social responsibility).
c. Menerapkan konsep “pembangunan berkelanjutan”, menghindari
sifat 5K (katabelece, kongkalingkong, koneksi, kolusi, dan
komisi).
d. Mampu menyatakan yang benar itu benar.
e. Menumbuhkan sikap saling percaya antara golongan pengusaha
kuat dan golongan pengusaha ke bawah.
f. Konsekuen dan konsisten dengan aturan main yang telah
disepakati bersama.
g. Menumbuhkembangkan kesadaran dan ras memiliki terhadap apa
yang disepakati.
h. Perlu adanya sebagian etika bisnis yang dituangkan dalam suatu
hukum positif yang berupa peraturan perundang – undangan.
9.6 Masalah dalam Etiket

Ada 3 jenis masalah yang dihadapi dalam etiket yaitu masalah sistematik,
korporasi, dan individu. Memahami ketika hal ini, membantu kita dalam
memperbaiki bisnis kita.

 Masalah Sistematik, mengenai system ekonomi, politik, hukum, dan


system social lainnya dimana bisnis beroperasi.
 Masalah Korporasi, mengenai penyelenggaraan perusahaan –
perusahaan tertentu, antara lain mencakup pertanyaan tentang
moralitas aktivitas, kebijakan, praktik, dan struktur organisasional
perusahaan individual sebagai keseluruhan.
 Masalah Individual, pertanyaan yang muncul seputar individu tertentu
dalam perusahaan.
9.7 Mengapa Etiket Bisnis Diperlukan?

Etiket bisnis diperlukan dengan sejumlah alasan. Antara lain :

1. Para pelaku bisnis dituntut professional.

[33]
2. Persaingan semakin tinggi.
3. Kepuasan konsumen factor utama.
4. Perusahaan dapat dipercaya dalam jangka panjang.
5. Mencegah jangan sampai dikenakan sanksi – sanksi pemerintah pada
akhirnya mengambil keputusan.

Etiket binis diwujudkan dalam sikap seorang pelaku bisnis. Sikap


bisnis seperti apa yang dikategorikan “etis”? minimal, ada lima sikap
yang dikaitkan dengan anggapan etis tidaknya seorang pelaku bisnis.
Sikap – sikap itu antara lain : intergrity, manner, personality, appearance,
dan consideration.

9.8 Bisnis Etik dalam Praktik

Mempraktikkan bisnis dengan etiket berarti mempraktikkan tata cara


bisnis yang sopan dan santun sehinngga kehidupan bisnis menyenangkan
karena saling menghormati. Etik berbisnis diterapkan pada sikap kehidupan
berkantor, sikap menghadapi rekan – rekan binis, dan sikap dimana kita
tergabung dalam organisasi.

Inti etik bisnis adalah, bagaimana kita mengontrol diri kita sendiri untuk
dapat menjalani bisnis dengan baik dengan cara peka dan toleransi.
Pelanggaran etika bisa terjadi dimana saja, termasuk dalam dunia bisnis.
Untuk meraih keuntungan, masih banyak perusahaan yang melakukan
berbagai pelanggaran moral.

Darimana upaya penegakkan etik bisnis dimulai? Etik bisnis paling


gampang diterapkan di perusahaan sendiri. Pemimpin perusahaan memulai
langkah ini karena mereka menjadi panutan bagi karyawannya. Selain itu etik
bisnis harus dilaksanakan secara tranparan.

Etik bisnis tidak akan dilanggar jika ada aturan dan sangsi. Kalau semua
tingkah laku salah dibiarkan, lama kelamaan akan menjadi kebiasaan.
Repotnya, norma yang salah ini akan menjadi budaya. Oleh karena itu bila
ada yang melanggar aturan diberikan sangsi untuk member pelajaran kepada
yang bersangkutan.

[34]
9.9 Budaya Perusahaan

Budaya perusahaan adalah representasi kualitas sebuah badan usaha.


Budaya sangat terikat erat dengan etika yang ingin dikembangkan dalam
sebuah perusahaan, baik menyangkut hubungan atasan, bawahan, antara
karyawan perusahaan memiliki budaya perusahaan yang dalam hal – hal
tertentu bersifat unik, abstrak namun dinamis tergantung dari visi dan misi
kepemimpinan, pola interaksi antar fungsi di perusahaan serta kecerdasan
sikap karyawannya.

Dalam membangun budaya perusahaan, pasti ada individu – individuyang


resisten untuk berubah. Jangan terlalu banyak menghabiskan energy untuk
orang – orang yang resisten ini. Secara matrix, prioritas utama diberikan pada
karyawannya level senior yang mau berubah, kemudian karyawan level
junior tapi mau berubah, berikutnya karyawan level snior tapi resisten untuk
berubah. Reward system disediakan untuk menghargai orang – orang yang
mensupport pembentukkan budaya perusahaan. Punishment boleh tapi jangan
dominan, karena budaya yang baik itu timbul dari kesadaran diri sendiri
bukan karena paksaan dan tekanan.

BAB 10

FINANSIAL DAN PAJAK

(Dr. H.M Syahrial Yusuf, SE)

10.1 Strategi Pendanaan Usaha

Umumnya , pada tahap awal, seorang wirausaha pemula akan berfkir


bagaimana mendapatkan modal. Dalam hal ini, modal seringkali diidentifikasi
dengan bentuk uang. Kebutuhan akan faktor ini biasanya dianggap paling utama,
karenanya harus mendapat prioritas yang pertama sebelum yang lain. Ketika modal
ini tidak didapatkan, rencana membuat usaha pun gagal.

Pandangan masyarakat tradisional itu sedikit banyak ada benarnya, tetapi uang
tidak mutlak sebagai satu – satunya modal. Faktor uang dalam pengertian modal di
masyarakat modern menempati posisi urutan ketigs. Pertama,sumber daya
manusia,kedua ide atau gagasan, dan ketiga baru faktor uang.

[35]
Ketiga faktor ini merupakan satu kesatuan yang tak bisa dipisahkan. Ada uang
tidak ada ide dan tidak ada SDM, usaha tidak berjalan. Sebaliknya, ada SDM ada
uang, tapi tidak ada ide, kegiatan usaha tidak akan ada. Ketiganya harus digabungkan
ketika membangun usaha.

Ketika merintis sebuah usaha, terutama usaha kecil menengah (UKM), atau
koperasi, seseorang atau sekelompok orang mengaku dihadang kesulitan untuk
memperoleh dana. Ada sejumlah masalah khas yang kerap dikemukakaan para calon
wirausahawan ini.

Pertama, kendala akses ke sumber dana usaha. Mereka tidak mengerti dari
mana memperolehnya. Kalaupun tahu sumbe dananya mereka tidak memiliki akses
memperolehnya. Akses punya, kadang masing dihadapkan kendala cara
memperolehnya.

Kedua, lemahnya aspek legalitas sebagai calon pemohon dana usaha. Sebagai
pihak yang memerlukan dukungan pendanaan , ia terkait persyaratan administratif
tertentu dari pihak pemilik sumber dana usaha.

Ketiga, kendala umum lainnya, mereka dibebani syarat adanya jaminan benda
berharga, terutama jika sumber dananya diharapkan di dapat dari bank.

Keempat, kondisi kelembagaan/personal sang calon wirausahawan kurang


meyakinkan pihak pemilik sumber dana sehingga ragu – ragu mengalokasikan
dananya. Kendala khas ini, bertaahun – tahun seperti tanpa penyelesaian.

Berikut ini uraian mengenai alternatif pembiayaan dan bagaimana


memperolehnya. Secara umum, ada dua kelompok sumber pembiayaan usaha, yaitu
utang (pinjaman) atau modal (investasi).

Sumber utang, bisa bank,leasing, atau factoring (pajak piutang). Sedangkan


jika seseorang berwirausaha dengan cara penyertaan modal (investasi), alternatif
sumber pembiayaannya antara lain modal sendiri, modal (penyertaan) dari
perusahaan modal ventura atau pemodal lain baik individu, perusahaan lainnya, atau
bursa saham.

10.2 Perpajakan di Indonesia

[36]
Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang – undang
sehingga dapat dipaksakan dengan tiada mendapatkan balas jasa secara langsung.
Pajak dipungut penguasa berdasarkan norma – norma hukum untuk membiayai
pengeluaran – pengeluaran yang bermanfaat bagi masyarakat umum.

Lembaga pemerintah yang mengelola perpajakan negara di Indonesia adalah


Direktorat Jendral Pajak (DJP) yang merupakan salah satu direktorat jendral yang
ada dibawah naungan Departemen Keuangan Republik Indonesia.

Ada beberapa jenis kelompok pajak yang berlaku di Indonesia yaitu :

1. Berdasarkan Golongannya
 Pajak langsung, yaitu pajak yang harus dipikul sendiri oleh wajib
pajak dan tidak dilimpahkan dengan orang lain. Contoh Pajak
Penghasilan (PPh).
 Pajak tidak langsung, yaitu pajak yang dapat dibebankan atau
dilimpahkan kepada orang lain. Contoh Pajak Pertambahan Nilai
(PPN).
2. Berdasarkan sifatnya
 Pajak subjektif, yaitu pajak yang didasarkan pada subjeknya, dengan
memperhatikan keadaan diri wajib pajak.
 Pajak objektif, yaitu pajak menurut objeknya, tanpa memperhatikan
keadaan diri wajib pajak. Contoh Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan
Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPn BM).
3. Berdasarkan Lembaga Pemungutannya
 Pajak pusat, yaitu pajak yang dipungut oleh pemerintahan pusat dan
digunakan untuk membiayai rumah tangga Negara.
 Pajak daerah, yaitu pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah dan
digunakan untuk membiayai rumah tangga daerah.

Wajib pajak (WP) adalah orang pribadi atau badan yang menurut
ketentuan peraturan perundang – undangan perpajakan ditentukkan untuk
melakukan kewajiban perpajakan, termasuk pemungut pajak atau pemotong
pajak tertentu. Wajib pajak mempunyai kewajiban untuk mendaftarkan diri,
melakukan sendiri perhitungan pembayaran, dan pelaporan pajak
terutangnya.

[37]
Wajib pajak mempunyai kewajiban untuk mendaftarkan diri untuk
mendapatkan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Untuk memperoleh
NPWP wajib pajak wajib mendaftarkan diri pada Kantor Pelayanan Pajak
yang wilayahnya meliputi kedudukan wajib pajak dengan mengisi formulir
pendaftaran dan melampirkan persyaratan administrasi.

Selain mendatangi Kontor Pelayanan Pajak, Wajib Pajak dapat pula


mendaftarkan diri secara online melalui e – regestration di website Direktorat
Jendral Pajak (www.pajak.go.id) . Selain mendapatkan NPWP, Wajib Pajak
dapat dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak (PKP) dan kepadanya akan
diberikan Nomor Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (NPPKP).

Wajib pajak yang harus mempunyai NPWP adalah :

 Orang pribadi yang penghasilan satu tahun melebihi PTKP


( Penghasilan Tidak Kena Pajak).
 Wajib pajak badan usaha.
 Bentuk usaha tetap (BUT).
 Wanita kawin pisah harta.
 Warisan yang belum terbagi.
 Pemotong pajak atau pemungut pajak tertentu.

Wajib pajak yang tidak mempunyai NPWP adalah :

 Orang pribadi yang penghasilannya dalam satu tahun tidak


melebihi PTKP ( Penghasilan Tidak Kena Pajak).
 Wanita kawin tidak dengan perjanjian pisah harta dan
penghasilan.

BAB 11

PENGELOLAAN DAN PERSAINGAN USAHA

(Dr. H.M Syahrial Yusuf, SE)

11.1 Pengantar

Didalam manajemen usaha salah satu faktor yang menentukan adalah


kemampuan mengorganisasikan atau mengelola usaha dengan baik dan cermat. Segala

[38]
sesuatu harus sudah di perhitungkan sehingga dapat dengan mudah diatasi bila terdapat
kesulitan atau hambatan usaha.

11.2 Sasaran dan Strategi Usaha

Setelah kita menetapkan untuk memulai usaha dalam bidang yang akan digeluti,
selanjutnya diperlukan suatu pengelolaan usaha yang baik. Di tahap awal memang
banyak hal yang perlu dipersiapkan oleh seorang wirausaha dengan perhitungan matang
seperti bagaimana mengelola sumber daya dan mendapatkan modal, mencari lokasi
ushaa, menentukan pasar, membuat perencanaan, menyusun tim sumber daya manusia
(SDM) yang kuat, mencari mitra kerja yang solid, sampai mengatur strategi
mendapatkan dan memanfaatkan keuntungan yang maksimal.

11.3 Macam Macam Strategi

Dalam mengelola usaha, seorang entrepreneur melakukan beberapa strategi untuk


mencapai tujuan dari usaha yang dijalankannya. Adapun macam-macam strategi itu,
adalah sebagai berikut:

1. Strategi Korporasi (Corporate Strategi)


2. Strategi Bisnis (Businessman/Competitive Strategi)
3. Strategi Fungsional ( Functional Stratgy)

11.4 Menetapkan Sasaran Usaha

Dalam pelaksanaan usaha, wirausaha harus menentukan sasaran sebagai target kinerja
dari usaha yang akan dicapainya. Dengan demikian perusahaan dan manager akan dapat
mengukur keberhasilan dan kegagalan dari setiap program kerja yang telah ditetapkan.

Tujuan dari penetapan sasaran bisnis adalah sebagai berikut :

 Menyediakan arah dan pedoman kerja


 Membantu perusahaan mengalokasikan sumbernya
 Membantu menetapkan budaya perusahaan
 Membantu manajer dalam menilai kinerja perusahaan

11.5 Target Sasaran

Tujuan tiap tiap perusahaan berbeda-beda, tergantung pada maksud dan misinya.
Terlepas dari hal tersebut, setiap perusahaan memiliki sasaran

[39]
 Jangka panjang

Tujuan yang ingin dicapai dalam jangka waktu relatif panjang, secara umum
biasanya 5 tahun atau lebih di masa yang akan datang

 Jangka menengah

Tujuan yang ingin dicapai dalam jangka waktu yang relatif lebih pendek, secara
umum biasanya 1 – 5 tahun

 Jangka pendek

Tujuan yang ingin dicapai dalam jangka waktu yang relatif pendek, secara umum
biasanya kurang dari 1 tahun

11.6 Perumusan Strategi

Sasaran strategi adalah sasaran jangka panjang yang langsung berasal dari
pernyataan misi perusahaan. Setelah sasaran strategis ditetapkan, biasanya perusahaan
menempuh proses yang disebut analisis SWOT ( Streaght, weakness, opportunity,
andgreat). SWOT adalah proses identifikasi dan analisis kekuatan dan kelemahannya
serta peluang organisasi dan ancaman lingkungan sebagai dari perumusan strategi

Analisis lingkungan adalah proses analisis terhadap lingkungan usaha dari ancaman
dan kesempatan nya. Analisis organisasi adalah proses analisis kekuatan dan kelemahan
perusahaan. Menyesuaikan ancaman dan kesempatan terhadap kekuatan dan kelemahan
perusahaan adalah inti perumusan strategi.

Proses manajemen meliputi proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan


pengendalian seluruh aspek organisasi : keuangan, fisik, manusia, sumber-sumber
informasi dalam mencapai tujuan perusahaan. Seorang manajer harus memiliki dan
mampu mengembangkan keterampilan teknis, hubungan manusia, konseptual dan
pengambilan keputusan, serta pengelolaan waktu.

11.7 Manajemen Bisnis

Bisnis merupakan kegiatan dalam menjual produk atau jasa agar memberikan
keuntungan bagi pemiliknya. Bisnis merupakan kegiatan beresiko memberikan kerugian
baik dari segi material atau non-material. Namun bila berhasil akan memberikan
keuntungan dan kesejahteraan bagi pemiliknya.

[40]
Manajemen, yaitu bagian yang merencanakan, mengelola, dan menjalankan bisnis.
Komponen ini bisa disebut sebagai bank band, yaitu komponen yang berada dibelakang
layar. Kekuatan brand atau image , yaitu karisma, kekuatan emosional yang dimiliki oleh
perusahaan, dan pandangan/perasaan masyarakat terhadap perusahaan atau produk.

Produk atau layanan adalah komponen yang dijual atau ditawarkan kepada pasar.
Komponen ini bisa sebut sebagai front end karena komponen ini berada di depan.
Komponen inilah yang berhadapan dengan masyarakat. Partner, yaitu pihak yang ikut
membantu dalam menjalankan bisnis. Pelanggan, yaitu pihak yang akan menerima
tawaran atau membeli produk dan layanan yang ditawarkan.

11.8 Kreatifitas dalam Usaha

Kreatifitas dalam usaha merupakan bkunci utama usaha. Dalam usaha apa saja, kita
sama sama harus kreatif. Bila tidak, jangankan bertambah maju, untuk membuat bisnis
bertahan saja sangat sulit. Bagi wirausaha, memilih lahan usaha itu berarti Investasi.
Anda pasti berharap Investasi anda sukses karena uang akan terus masuk ke kantong
anda.

Kreatifitas adalah proses mental yang melibatkan pemunculan gagasan atau konsep
baru, atau hubungan baru antara gagasan dan konsep yang sudah ada. Jadi, anda bisa
membayangkan sendiri apabila kita tidak mempunyai kreatifitas dalam usaha. Pasti kita
akan terlempar jauh dari persaingan usaha yang sangat keras dan ketat ini. Kreatifitas
bisa kita ciptakan apabila kita sudah mempunyai gagasan yang positif.

Ada 7 kebiasaan orang yang kreatif menurut Edy Zaques, yaitu:

 Bersikap terbuka
 Berani mencoba
 Menyukai tantangan
 Mengolah
 Imajinatif
 Menyukai variasi
 Bergairah

11.9 Persaingan Bisnis

Dalam persaingan usaha, berbagai kekuatan yang mengarahkan pada persaingan


ushaa harus di perhatikan agar pelaku wirausaha mampu bertahan dan menyiasati

[41]
strategi terbaik dalam berkompetisi di dunia usaha yang makin kompleks. Persaingan
tersebut diantaranya adalah persaingan antar perusahaan, pembeli, pemasok (supplier),
pendatang yang berpotensi, dan produk atau jasa pengganti.

Salah satu langkah yang penting sebelum memulai bisnis adalah melakukan analisis
persaingan usaha. Sebaiknya andamereviewliteratur pesaing untuk melihat bagaimana
mereka mempresentasikan usaha mereka dan seperti apa publiclyimage yang dibangun.
James W.Hart, seorang pakar marketing memberikan tips analisis persaingan usaha yang
meliputi langkah-langkah seperti berikut :

 Berperanlah sebagai pelanggan dengan cukup uang


 Teleponlah kompetitor di luar daerah anda

BAB 12

PENGEMBANGAN POTENSI DAN PENINGKATAN DAYA SAING


(Dr. H.M Syahrial Yusuf, SE)

12.1 Potensi Enterpreneurship di Daerah

Melihat sejarah di beberapa negara yang menganut sistem federasi seperti Amerika
serikat dan Malaysia, kebanyakan daerah yang termasuk bagian negara tersebut
mengalami kemajuan yang cukup signifikan, karena daerah Singaraja tersebut memiliki
konsep tentang kedaerahannya.

Indonesia juga akan mengalami kemajuan di tiap-tiap daerahnya yang tersebar di 33


provinsi apabila mempunyai konsep-konsep daerah yang baik dan mampu menangkap
potensi daerah yang merangsang pertumbuhan daerah tersebut.

Para pelaku usaha di daerah harus melihat para pengusaha yang sudah maju,
khususnya di 10 kota besar yang maju. Sehingga merangsang pertumbuhan daerahnya
sejajar dengan kota-kota maju lainnya.

12.2 Potensi Daya Saing Indonesia

Pertumbuhan bisnis merupakan hal mutlak bagi setiap usaha bisnis. Para pelaku
usaha harus optimis dapat menghadapi pasar global di tahun-tahun mendatang. Berpikir
positif harus selalu diterapkan oleh wirausaha.

Pelaku ushaa khususnya di Indonesia perlu mewaspadai terjadinya pergeseran pola


dan tingkat kompetisi bisnis. Pelaku usaha harus lebih waspada menghadapi hadirnya

[42]
kompetitor baru yang bisa jadi tidak diperhitungkan sebelumnya. Diberlakukannya pasar
bebas China-AseabbFree Trade Area telah menambah beban kompetisi bagi pelaku
usaha dalam negeri Indonesia.

Memasuki tahun 2010, persejumlah indikator menunjukkan bahwa kondisi ekonomi


makro Indonesia saat ini lebih meyakinkan. Kadin mencatat, pertumbuhan ekonomi
Indonesia pada triwulan ketiga 2009 susah kembali naik menjadi 4.2 persen dari angka
terendah 4.0 persen pada triwulan sebelumnya.

Perjanjian perdagangan Regional :

 Perjanjian perdagangan CAFTA


 Integrasi pasar regional AEC DAN MEA

Ada beberapa solusi yang dimiliki oleh Indonesia dalam menghadapi perdagangan bebas
CAFTA, yaitu :

 Indonesia secara umum diuntungkan bila turut serta dengan negara Asean lainnya
dalam menerapkan perjanjian perdagangan bebas dengan China.
 Indonesia masih berpotensi dalam persaingan di sektor industri seperti makanan,
minuman dan tembakau, pupuk kimia, barang karet, dan alat angkut mesin dan
peralatan.
 Menerapkan perangkat penanaman perdagangan seperti anti-dumping duties,
safeguard, quotas, dan lain-lain
 Menerapkan TBT dalam menanggulangi derasnya impor
 Pengawasan impor
 Pengawasan surat keterangan asal
 Peningkatan penggunaan produk dalam negeri
 Perusahaan harus melihat dirinya tidak hanya sebagai etentitas nasional yang
melayani pada dalam negeri
 Mengamati peluang di pasar internasional

12.3 Peran Asosiasi Usaha Dan Pengusaha Terhadap Pengembangan Bisnis

Beberapa asosiasi usaha yang terdapat di Indonesia, antara

 KADIN
 ASPEKTAPITINDOB
 IFSA

[43]
 Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia
 APEI
 APJI
 APBI

Di Indonesia terdapat banyak asosiasi penguasa di antaranya:

 HIPMI
 Asosiasi pengusaha konstruksi se Indonesia
 HIPMI
 APINDO
 Asosiasi pengusaha Garmen Indonesia
 Asosiasi Pengusaha Internet Indonesia

Untuk bergabung dengan asosiasi usaha maupun asosiasi pengusaha tidaklah sulit
cukup mendatangi kantor atau sekretariat asosiasi yang bersangkutan dan meminta
persyaratan apa saja yang harus dipenuhi untuk bergabung dengan organisasi maupun
asosiasi tersebut. Dengan bergaulnya para pengusaha pada lingkungan asosiasi ini,
pengusaha tersebut dapat bertemu dengan saingan sainganusahanya dan belajar seni seni
pemasaran. Selain itu, asosiasi asosiasiinipun juga sering mengadakan
trainingtrainingdan seminar, sehingga para pengusaha tidak menganggap hal ini sebagai
tempat persaingan melainkan menjadi tempat menambah dan membagi ilmu secara
ikhlas/rela untuk tolong-menolonh dan menjadi sahabt/saudata.
B. Ringkasan Buku Pembanding (Robert D. Hisrich, Michael P. Peters,
Dan Dean A Shepherd)

BAB I
SIFAT DASAR DAN ARTI PENTING KEWIRAUSAHAAN
(Robert D. Hisrich, Michael P. Peters, Dan Dean A Shepherd)

 Kata entrepreneur berasal dari bahasa Prancis dan jika diterjemahkan secara
bahasa berarti “diantara-pengambil” (between-taker) atau “menuju-diantara”
(go-between).
 Pengusaha secara umum dapat didefinisikan sebagai seseorang yang
mengambil risiko dan memulai sesuatu yang baru.
 Periode Awal. Kewirausahaan pada awalnya merupakan usaha yang
dilakukan pengusaha dengan sistem Go-Between. Pengusaha membuat

[44]
kontrak dengan pemilik uang untuk meminjam uang dengan bunga yang
besarnya kurang lebih 22,5% termasuk asuransi. Pemilik modal menanggung
risiko secara pasif, sementara pengusaha menanggung risiko fisik dan
emosional. Pembagian keuntungan antara pengusaha dengan pemilik modal
biasanya dilakukan dengan prosentase 25% - 75%.
 Abad Pertengahan. Istilah pengusaha digunakan untuk menggambarkan
pelaku maupun orang yang mengelola proyek-proyek produksi besar.
Pengusaha tidak mengambil risiko dalam sebuah proyek, melainkan
mengelolanya dengan sumber daya yang ada, biasanya disediakan oleh
negara. Contoh pengusaha masa ini : Klerek (clerec).
 Abad ke-17. Kembali muncul kaitan risiko dengan kewirausahaan dimana
pengusaha adalah orang yang menjalankan kerja sama dengan pemerintah
untuk menyediakan produk tertentu. Karena harga kontrak telah ditentukan,
laba atau rugi menjadi tanggung jawab dan milik pengusaha. Contohnya
adalah John Law yang menjalin kerja sama dengan pemerintah Prancis untuk
mendirikan Bank Kerajaan.
 Abad ke-18. Orang yang mempunyai modal dibedakan dengan orang yang
membutuhkan modal atau pengusaha dibedakan dengan penyedia modal
(pemodal ventura). Alasan pembedaan ini adalah industrialisasi yang terjadi
di seluruh dunia. Pemodal ventura adalah manajer dana profesional yang
melakukan investasi berisiko dengan kumpulan modal ekuitas untuk
mendapatkan laba yang tinggi.
 Abad ke 19 dan 20. Pengusaha sering kali tidak dibedakan dengan manajer.
Pengusaha mengorganisasi dan mengoperasikan perusahaan untuk
keuntungan sendiri. Ia sendiri yang membayar kompensasi untuk tiap faktor
produksi yang dipakai. Ia memberikan segala sesuatu yang ia punya dalam
dirinya untuk menjalankan organisasinya. Risiko dari tiap usaha yang ia
jalankan juga ia tanggung sendiri. Laba atau rugi dari usahanya juga ia miliki
sendiri.
 Abad 20. Muncul istilah pengusaha sebagai inovator. Pengusaha sebagai
inovator merupakan seseorang yang mengembangkan sesuatu yang unik.
Fungsi pengusaha adalah merevolusi dan mereformasi pola produksi dengan
mengeksploitasi sebuah penemuan.
 Setiap definisi kewirausahaan selalu memperlihatkan perilaku berikut :

[45]
1. Pengambilan inisiatif
2. Pengorganisasian & pengorganisasian kembali mekanisme sosial dan
ekonomis untuk mengubah sumber daya dan situasi menjadi praktis
3. Penerimaan risiko atau kegagalan.
 Bagi seorang ekonom, pengusaha adalah seseorang yang menggabungkan
sumber daya, tenaga kerja, bahan baku serta aset lain untuk menghasilkan
nilai yang lebih besar dari sebelumnya, juga seorang yang mengenalkan
perubahan, inovasi dan tatanan baru.
 Bagi seorang psikolog, hal seperti itu digerakkan oleh kekuatan tertentu
seperti keinginan lepas dari tekanan, menciptakan sesuatu, mendapatkan
sesuatu, bereksperimen dan lainnya.
 Bagi pengusaha, seorang wirausahawan bisa menjadi ancaman dan pesaing,
namun ada juga pengusaha yang menganggap wirausahawan sebagai rekanan
kerja dan partner mengembangkan usahanya.
 Kewirausahaan adalah sebuah proses dinamis dalam menciptakan
tambahan kekayaan melalui kerja individu yang menanggung risiko dan
menyediakan segala sesuatu yang dibutuhkan.
 Kewirausahaan adalah proses penciptaan sesuatu yang baru pada nilai
menggunakan waktu dan upaya yang diperlukan, menanggung risiko
keuangan, fisik serta risiko sosial yang mengiringi, menerima imbalan
moneter yang dihasilkan serta kepuasan dan kebebasan pribadi.
 Penemu adalah seseorang yang menciptakan sesuatu untuk pertama kalinya.
Dia adalah seseorang yang digerakkan oleh motivasi kerja atau gagasan
pribadinya. Biasanya penemu adalah seseorang yang berpendidikan dan
mempunyai tipikal sebagai orang yang menempatkan nilai yang tinggi untuk
menjadi seorang pencapai dan mengukur hasil pencapaiannya.
 Perbedaan penemu dan pengusaha :
Pengusaha akan sangat menjaga kelangsungan usahanya dengan segala cara
untuk membuat usahanya terus berlanjut dan berkembang. Tetapi penemu
sangat ingin menjaga temuannya agar tetap demikian tanpa adanya
perubahan.
 Proses kewirausahaan terdiri dari empat tahap, antara lain :
1. Mengidentifikasi dan mengevaluasi peluang.
2. Mengembangkan rencana bisnis.

[46]
3. Menentukan sumber daya yang dibutuhkan.
4. Mengelola perusahaan.
5. Jenis-jenis usaha baru.
 Peran kewirausahaan dalam pengembangan ekonomi
Proses pengambangan dan pengkomersialan sebuah inovasi dilakukan
melalui kewirausahaan yang kemudian merangsang pertumbuhan ekonomi.
Inovasi yang lazim terjadi antara lain inovasi biasa, inovasi teknologi dan
inovasi terobosan.
 Bentuk-bentuk tanggung jawab sosial pengusaha :
1. Pengaturan dan pengelolaan limbah usaha yang ramah lingkungan.
2. Pemberian tunjangan dan bantuan kepada lingkungan sosial sekitar.
3. Kepedulian dalam bidang-bidang tertentu seperti bidang pendidikan
melalui pemberian beasiswa dan program pelatihan gratis, dll.
 Masa depan kewirausahaan
Masa depan kewirausahaan tampak sangat cerah. Kita tengah berada pada era
pengusaha dimana kewirausahaan mendapat dukungan oleh lembaga-
lembaga pendidikan, unit pemerintahan, masyarakat dan korporat. Pendidikan
kewirausahaan diseluruh dunia juga mengalami pertumbuhan.

BAB II
POLA PIKIR BERWIRAUSAHA
(Robert D. Hisrich, Michael P. Peters, Dan Dean A Shepherd)

 Bagaimana pengusaha berpikir :


Pengusaha sering dituntut untuk dapat membuat keputusan dalam lingkungan
yang mempunyai tingkat ketidakpastian yang tinggi, dimana risiko yang
dihadapi juga tinggi, tekanan waktu yang mendesak dan emosional.
 Tuntutan dalam berpikir seorang pengusaha :
Dalam lingkungan yang tak pasti, pengusaha dituntut untuk menumbuhkan
efektuasi, beradaptasi secara kognitif dan belajar dari kegagalan.
 Proses kausa adalah sebuah proses yang dimulai dengan hasil yang
diinginkan dan berfokus pada cara untuk mendapatkan hasil tersebut.

[47]
 Proses berpikir efektuasi adalah sebuah proses yang dimulai dengan apa
yang dimiliki seseorang (siapa mereka, apa yang mereka tahu, dan siapa yang
mereka tahu) lalu memilih di antara hasil yang mungkin dicapai.
 Menggunakan proses efektuasi untuk membangun perusahaan :
Proses efektuasi memungkinkan pengusaha menciptakan beberapa efek yang
mungkin terjadi tanpa memperhatikan tujuan akhir yang akan dicapai dari apa
yang telah dimulai. Proses ini bukan hanya memungkinkan realisasi beberapa
efek yang mungkin terjadi, tetapi juga memperbolehkan pengambil keputusan
mengubah tujuan.
 Lima prinsip dasar efektuasi :
1. Prinsip Patchwork Quilt.
2. Prinsip Risiko yang Dapat Diganggung.
3. Prinsip Burung di Tangan.
4. Prinsip Limun.
5. Prinsip Pilot Dalam Pesawat.
 Kemampuan Beradaptasi Secara Kognitif adalah menggambarkan sampai
sejauh mana pengusaha bersikap dinamis, fleksibel, mengatur diri sendiri,
dan terlibat dalam proses mendapatkan kerangka kerja pengambilan beragam
keputusan yang berfokus pada kemampuan merasaka serta memproses
perubahan dalam lingkungan mereka lalu bertindak terhadap perubahan
tersebut.
 Kerangka kerja pengambilan keputusan adalah pengetahuan sebelumnya
yang terorganisir tentang orang dan situasi yang digunakan seseorang untuk
mengetahui apa yang sedang terjadi.
 Pertanyaan-pertanyaan untuk mencapai standar kognitif :
1. Pertanyaan pemahaman adalah pertanyaan yang didesain untuk
meningkatkan pemahaman pengusaha tentang sifat alamiah lingkungan.
2. Tugas keterkaitan adalah tugas yang didesain untuk menstimulasi
pengusaha untuk berpikir tentang situasi saat ini yang berkaitan dengan
kesamaan dan perbedaan dalam situasi yang sebelumnya dihadapi.
3. Tugas strategi adalah tugas yang didesai untuk menstimulasi pengusaha
agar berpikir tentang strategi-strategi yang sesuai untuk memecahkan
permasalahan atau mengejar peluang.

[48]
4. Tugas refleksi adalah tugas yang didesain untuk menstimulasi
pengusaha agar berpikir tentang pemahaman dan perasaan mereka seiring
kemajuan yang mereka lakukan di sepanjang proses kewirausahaan.
 Kegagalan dapat menjadi sesuatu yang berharga apabila terdapat sesuatu
yang dapat dipelajari dari kegagalan tersebut. Proses pembelajaran dari
kegagalan baik bagi pengusaha dan pihak-pihak yang menjadi wirausahawan.
 Pengusaha yang memiliki pengalaman lebih banyak akan memiliki lebih
banyak pengetahuan untuk melakukan peran dan tugas yang dibutuhkan secra
lebih efektif dalam meraih keberhasilan. Pengalaman ini tidak hanya diraih
melalui kerberhasilan, bahkan lebih banyak berasal dari kegagalan.
 Kesedihan adalah respon emosi negatif ketika seseorang  merasakan
kehilangan sesuatu yang penting. Kesedihan dapat mengganggu kemampuan
pengusaha untuk belajar dari kegagalan dan motivasi untuk mencoba lagi.
 Kesedihan harus dipulihkan agar pengusaha mampu bangkit dari
keterpurukan akibat kegagalan dalam usahanya. Pengusaha akan merasa pulih
dari kesedihan ketika pikiran tentang kejadian disekelilingnya yang berujung
pada kegagalan bisnis tidak lagi menimbulkan respon emosi yang negatif.
 Orientasi pada kehilangan : Pendekatan pemulihan kesediahan yang
berorientasi pada kehilangan adalah pendekatan pemulihan kesedihan yang
melibatkan usaha, pemrosesan, sejumlah aspek dari pengalaman kehilangan
dan sebagai hasil proses, memutus ikatan emosional dari objek yang hilang.
 Orientasi pada perbaikan : Pemulihan kesedihan yang berorientasi pada
perbaikan adalah pendekatan atas pemulihan kesedihan berdasarkan pada
penghindaran dan tindakan proaktif terhadap sumber sekunder stress yang
timbul dari rasa kehilangan yang besar. Tindakan ini didasarkan pada
penghindaran dan tindakan proaktif terhadap sumber sekunder stres yang
timbul dari kegagalan bisnis.
 Proses ganda kesedihan adalah melibatkan pergerakan antara dua
pendekatan pemulihan kesedihan (orientasi pada kehilangan dan perbaikan).
 Proses ganda kesedihan memiliki sejumlah implikasi praktis :
1. Pengetahuan bahwa perasaan dan reaksi yang dialami pengusaha.
2. Terdapat hasil psikologis dan fisik yang ditimbulkan dari perasaan
kehilangan yang berkaitan dengan kesediahan.

[49]
3. Terdapat proses pemulihan dari kesedihan yang menawarkan proses
hiburan bagi pengusaha bahwa segala perasaan kehilangan, kesedihan dan
ketidak berdayaan yang mereka rasakan pada akhirnya akan hilang.
4. Proses pemulihan dan pembelajaran dapat ditingkatkan melalui beberapa
tingkatan pergerakan antara orientasi kehilangan dan perbaikan.
5. Pemulihan dari kehilangan memberikan sebuah kesempatan untuk
meningkatkan pengetahuan kewirausahaan seseorang.
 Pengambilan keputusan manajerial VS kewirausahaan :
DIMENSI
FOKUS WIRAUSAHA FOKUS ADMINISTRATIF
KONSEPTUAL
Didorong oleh persepsi atas Didorong oleh sumber yang
Orientasi strategis
peluang terkontrol
Revolusioner dengan durasi Komitmen Evolusioner dengan durasi
yang pendek terhadap peluang yang panjang
Tahapan tunggal dengan
Banyak tahapan dengan Komitmen atas
komitmen lengkap yang
eksposur minimal sumber daya
berasal dari keputusan
Penggunaan atau penyewaan Kepemilikan atau
Kontrol atas
berkala dari sumber daya penggunaan sumber daya
sumber daya
yang dibutuhkan yang dibutuhkan
Datar dengan jaringan Struktur
Hierarkhis
berlapis yang informal manajemen
Filosofi pemberian Berdasarkan tanggung jawab
Berdasarkan penciptaan nilai
penghargaan dan senioritas
Pertumbuhan yang cepat
adalah prioritas pertama, Orientasi
Aman, lambat dan stabil
risiko diterima untuk pertumbuhan
mencapai pertumbuhan
Pencarian peluang yang
Mempromosikan pencarian Kultur dibatasi oleh sumber daya
umum atas peluang kewirausahaan yang terkontrol, kegagalan
akan dikenai hukuman

BAB III
INTENSI KEWIRAUSAHAAN & KEWIRAUSAHAAN KORPORAT
(Robert D. Hisrich, Michael P. Peters, Dan Dean A Shepherd)

 Intensi menunjukkan faktor-faktor motivasional yang mempengaruhi


perilaku dan merupakan indikasi – indikasi tentang betapa sulitnya orang-
orang bersedia untuk berusaha, serta seberapa banyak upaya yang mereka
rencanakan untuk digunakan dalam melaksanakan perilaku tersebut.
 Latar belakang pendidikan seorang wirausaha : Pendidikan mempunyai
pengaruh positif terhadap positif terhadap kesempatan bahwa sesorang akan
menemukan peluang- peluang baru, pendidikan tidak menentukan apakah

[50]
orang itu akan menciptakan sebuah bisnis baru untuk mengeksploitasi
peluang yang telah ditemukan.
 Nilai-nilai pribadi seorang wirausaha : Lima karakteristik konsensus yang
ditemukan di semua konsumen dan kelompok kepemimpinan meliputi
kualitas produk, jasa yang berkualitas untuk para pelanggan, kemampuan
untuk menyesuaikan diri dengan perubahan dalam pasar, manajemen kaliber
tinggi, serta kejujuran dan etika dalam praktik-praktik bisnis.
 Usia seorang wirausaha : Pengalaman wirausaha merupakan salah satu
ukuran untuk memprediksi keberhasilan terbaik, terutama ketika usaha baru
beroperasi dalam bidang yang sama dengan pengalaman bisnis sebelumnya.
 Sejarah Kerja : Sejarah kerja tidak hanya merupakan sebuah pemindahan
negarif dalam keputusan untuk memulai usaha wirausaha yang baru, tetapi
juga memainkan peran dalam pertumbuhan dan pada akhirnya keberhasilan
usaha baru tersebut.
 Teladan berfungsi dalam kapasitas pendukung sebagai mentor selama dan
setelah pembentukan usaha baru. Sistem pendukung ini sangat penting
selama fase pembentukan, karena sistem ini memberikan informasi, nasihat,
serta bimbingan tentang hal-hal seperti struktur organisasi, pendapatan
sumber finansial yang dibutuhkan dan pemasaran.
 Aktivitas kewirausahaan tertanam dalam jaringan hubungan antara
perseorangan. Kepercayaan yang tertanam dalam beberapa jaringan ini
memberi peluang kepada para pengusaha potensial untuk mengakses sumber-
sumber yang sangat berharga.
 Perbandingan pengusaha pria dan wanita
PENGUSAHA PRIA PENGUSAHA WANITA
 Prestasi berusaha keras untuk  Prestasi pencapaian tujuan.
merealisasikan segalanya.  Kebebasan melakukannya
 Kebebasan pribadi gambaran diri sendirian .
sebagaimana.  Frustasi pekerjaan .
 Berhubungan dengan status melalui peran  Minat dan pengakuan peluang
mereka dalam korporasi tindaklah penting. dalam bidang tersebut .
 Ketidakpuasan dengan pekerjaan saat ini.  Perubahan keadaan pribadi.
 Sambilan di penguruan tinggi, sambilan  Aset dan tabungan pribadi.
untuk pekerjaan saat ini, atau perkembangan  Pinjaman pribadi.
dari pekerjaan saat ini.  Pengalaman dalam dunia bisnis.
 Pemberhentian atau pemberhentian  Tingkat administratif atau
sementara. manajemen menengah di
 Peluang atau akuisisi. bidang tersebut.
 Aset dan tabungan pribadi.  Latar belakang pekerjaan yang
 Pembiayaan bank. berhubungan dengan jasa.
 Investor.  Fleksibel dan toleran.

[51]
 Pinjaman dari temen dan keluarga.  Berorientasi pada tujuan.
 Pengalaman dalam lini pekerjaan.  Kreatif dan realitis.
 Ahli yang diakui atau seseorang yang telah  Tingkat percaya diri yang
memperoleh. menengah.
 Tingkat prestasi yang tinggi dalam bidang  Antusias dan penuh semangat
tersebut. kerja.
 Kompeten dalam berbagai fungsi bisnis.  Kemampuan untuk
 Dogmatis dan persuatif. berhubungan dengan
 Berorientasi pada tujuan. lingkungan sosial dan ekonomi.
 Inovatif dan idealis.  Usia ketika mulai usaha 35-45.
 Tingkat percaya diri yang tinggi.  Ayahnya bekerja sendiri.
 Antusias dan penuh semangat kerja.  Pendidikan perguruan tinggi
 Harus menjadi atasan sendiri. gelar dalam seni liberal.
 Usia ketika mulai usaha : 25 – 35  Anak pertama.
 Ayahnya bekerja sendiri.  Teman – teman dekat.
 Berpendidikan perguruan tinggi gelar dalam  Suami.
bidang bisnis atau teknik (biasanya  Keluarga
insinyur).  Kelompok bprofesional wanita
 Anak pertama.  Asosiasi – asosiasi
 Teman-teman, kenalan profesional perdagangan.
(pengacara,akuntan).  Berhubungan dengan jasa – jasa
 Asosiasi asosiasi bisnis. pendidikan konsultasi, atau
 Istri berhubungan masyarakat.
 Manufaktur atau konstruksi

 Lingkungan membantu perekembangan secara wirausaha, sebuah


lingkungan yang meningkatkan persepsi para anggota organisasional
mengenai tindakan kewirausahaan, baik yang mungkin dilaksanakan maupun
yang disenangi.
 Penyebab Kepentingan Kewirausahaan Korporat : Kewirausahaan
korporat merupakan sebuah metode yang menstimulasi, dan kemudian
mengelola, individu – individu di dalam sebuah organisasi yang berpikir
bahwa sesuatu dapat dilakukan secara berbeda serta lebih baik.

 Pengusaha Bebas VS Pengusaha Korporat VS Manajer Tradisional :


MANAJER
PENGUSAHA BEBAS PENGUSAHA KORPORAT
TRADISIONAL
 Promosi serta penghar-  Kebebasan peluang  Kebebasan dan kemampuan
gaan korporat tradisional untuk berkreasi dan untuk mencapai kemajuan
yang lain, seperti kantor, uang mengenai penghargaan
staf dan kekuasaan.  Kelangsungan hidup korporat.
 Jangka pendek dan mencapai  Antara pengusaha bebas dan
memenuhi kuota dari pertumbuhan bisnis manajer tradisional,
anggaran, serta horison selama 5 sampai 10 tergantung pada urgensi untuk
perencanaan mingguan, tahun ] memenuhi jadwal korporasi
bulanan, triwulan, dan  Keterlibatan langsung dan jadwal yang ditentukan
tahunan.  Pengambilan risiko sendiri.
 Lebih banyak menengah.  Lebih banyak keterlibatan
pendelegasian dan.  Tidak memperhatikan langsung darpiada
pengawasan daripada simbol – simbol status. pendelegasian.
keterlibatan langsung.  Berurusan dengan  Pengambil risiko menengah.

[52]
 Berhati – hati. kesalahan dan  Tidak memperhatikan simbol
 Memperhatikan simbol kegagalan. – simbol status tradisional
simbol status.  Mengikuti impian menginginkan kebebasan.
 Berusaha untuk dengan keputusan –  Berusaha untuk
menghindari kesalahan keputusan. menyembuyikan proyek
dan kejutan.  Diri sendiri dan para proyek berisiko dari padangan
 Biasanya setuju dengan pelanggan. hingga siap.
mereka yang berada di  Latar belakang  Mampu membuat orang lain
posisi manajemen lebih wirausaha dari bisnis setuju untuk membantu
atas. kecil, profesional, atau mencapai impian.
 Orang lain pertanian.  Diri sendiri, para pelanggan
 Anggota – anggota  Transaksi dan dan para sponsor.
keluarga bekerja untuk pembuatan tranksaksi  Latar belakangan wirausaha
organisasi – organisasi sebagai hubungan dari bisnis kacel, profesional
besar. dasar. atau pertanian .
 Hierarki sebagai  Transaksi – transaksi di dalam
hubungan dasar. hierarki.

 Karakteristik lingkungan wirausaha :


 Organisasi berorientasi di garis perbatasa teknologi
 Mendorong ide – ide baru
 Mendorong percobaan dan kesalahan
 Kegagalan diperbolehkan
 Tidak ada parameter peluang
 Tersedia sumber – sumber dan dapat diakses
 Pendekatan kerja sama tim yang multidisiplin
 Horison jangka panjang
 Program sukarela
 Sistem penghargaan yang sesuai
 Tersedia sponsor dan pembela
 Dukungan dari manajemen puncak
 Karakteristik kepemimpinan seorang pengusaha korporat :
 Memahami lingkungan
 Mempunayai visi dan fleksibel
 Membuat pilihan – pilihan manajemen
 Mendukung kerja sama tim
 Mendukung diskusi terbuka
 Membentuk sebuah koalisi para pendukung
 Gigih
 Membentuk kewitausahaan korporat dalam organisasi :

[53]
1. Mendapatkan komitmen untuk kewirausahaan korporasi dalam organisasi
oleh tingkat manajemen puncak, lebih atas, dan menengah.
2. Pengenalan konsep kewirausahaan korporat.
3. Identifikasi ide-ide dan bidang-bidang umum yang ingin didukung oleh
manajemen puncak bersama dengan jumlah uang risiko yang tersedia
untuk mengembangkan konsep tersebut lebih lanjut.
4. Penggunaan teknologi untuk menjadikannya lebih fleksibel.
5. Melatih para karyawan sekaligus berbagi pengalaman.
6. Mengembangkan cara- cara untuk mendekati para pelangganya.
7. Belajar menjadi lebih produktif dengan sumber daya yang lebih sedikit.
8. Membentuk struktur dukungan yang kuat untuk kewirausahaan korporat.
9. Pemberian penghargaan-penghargaan untuk kenirja unit wirausaha.
 Berbagai Masalah dan Upaya Keberhasilan
Usaha- usaha baru yang dimulai dalam sebuah korporasi mempunyai kinerja
yang lebih buruk apabila dibandingkan dengan usaha-usaha baru yang
dimulai secara bebas oleh para pengusaha. Alasan-alasan yang disebutkan
adalah kesulitan korporasi dalam mempertahankan komitmen jangka panjang,
kurangnya kebebasan untuk membuat keputusan-keputusan otonom, dan
sebuah lingkungan yang sangat membatasi.

BAB IV
PELUANG KEWIRAUSAHAAN INTERNASIONAL
(Robert D. Hisrich, Michael P. Peters, Dan Dean A Shepherd)

 Pengertian kewirausahaan internasional adalah seorang pengusaha yang


melakukan bisnis melintasi batasan nasionalnya. Atau sesuatu yang
menggairahkan karena mengkombinasikan banyak aspek dari kewirausahaan
domestik dengan disiplin – disiplin lainnya.
 Kewirausahaan Internasional terjadi jika seorang pengusaha melaksanakan
model bisnisnya di lebih dari satu negara.
 Dengan kemajuan teknologi, seorang pengusaha dapat meningkatkan
jangkauan usaha pemasarannya dan bahkan memiliki potensi pertumbuhan
yang lebih baik dimasa depan.

[54]
 Pentingnya bisnis internasional bagi perusahaan adalah bahwa setiap
perusahaan sedang bersaing dalam sebuah ekonomi global yang tingkat
persaingannya sangat tinggi. Pengusaha yang berhasil adalah seseorang yang
dapat sepenuhnya memahami bagaimana bisnis internasional berbeda dari
bisnis yang murni domestik dan mampu memberi respon terhadapnya.
 Kultur pada umumnya berkenaan dengan cara-cara umum dalam berpikir
dan berperilaku yang diwariskan dari orang tua kepada anak-anaknya atau
disebarkan oleh organisasi-organisasi sosial, dikembangkan, serta kemudian
ditegakkan melalui tekanan sosial.
 Kultur adalah perilaku yang dipelajari dan merupakan identitas dari seorang
individu serta sebuah masyarakat.
 Kultur meliputi elemen-elemen yang sangat beragam, yaitu :
1. Bahasa 5. Ekonomi dan Filosofi
2. Struktur sosial Ekonomi
3. Agama 6. Pendidikan
4. Filosofi Politik 7. Tata Cara dan Kebiasaan
 Sistem Ekonomi Pasar : Sebagian besar aktivitas produktif dimiliki swasta,
bukan dimiliki negara dan barang serta jasa yang dihasilkan tidak
direncanakan. Produksi dan penjualan ditentukan oleh interaksi dari
persediaan dan permintaan yang pada akhirnya menentukan harga.
 Sistem Ekonomi Komando : Semua bisnis dimiliki oleh negara dan sumber-
sumber daya negara dialokasikan untuk kepentingan masyarakat.
 Sistem Ekonomi Campuran : Memiliki aspek-aspek ekonomi pasar maupun
ekonomi komando, karena sebagian milik swasta dan sebagian lagi milik
pemerintah.
 Sistem Ekonomi yang diatur negara : Pemerintah memainkan peran
signifikan dalam berbagai aktivitas investasi perusahaan swasta melalui
sebuah penetapan kebijakan industri.
 Faktor yang harus diperhatikan dalam menentukan sistem saluran
distribusi terbaik untuk suatu negara, yaitu :
1. Keseluruhan potensi penjualan
2. Jumlah dan jenis kompetisi
3. Biaya produk
4. Ukuran geografis dan kepadatan negara

[55]
5. Kebijakan investasi negara
6. Nilai tukar dan pengendalian
7. Tingkat risiko politik
8. Keseluruhan rencana pemasaran
 Hambatan mengadakan kewirausahaan internasional :
1. Perjanjian Umum pada Tarif dan Perdagangan / General Agreement on
Tariffs and Trade – GATT
2. Meningkatnya Sikap Protektif
3. Blok Perdagangan dan Area Perdagangan Bebas
4. Strategi Pengusaha dan Berbagai Hambatan Perdagangan
 Implikasi bagi pengusaha global :
Sistem kultural, politik, ekonomi dan distribusi suatu negara secara nyata
memengaruhi daya tariknya sebagai sebuah pasar potensial serta kesempatan
investasi potensial. Manfaat jangka panjang bagi seorang pengusaha global
adalah pertumbuhan dan ekspansi masa depan dari negara tersebut. Seorang
pengusaha global harus hati – hati menganalisis dalam menentukan negara –
negara yang terbaik untuk dimasuki dan kemudian mengembangkan sebuah
strategi untuk masuk.

 Wirausahawan Domestik VS Wirausahawan Internasional :


Domestik Internasional

[56]
 Seluruhnya dikelola oleh sebuah  Strategi bisnis yang diciptakan
sistem ekonomi tunggal dan banyak berurusan dengan
mempunyai mata uang yang perbedaan – perbedaan karena
sama. melibatkan lebih dari satu negara.
 Tidak harus khawatir mengenai  Faktor-faktor tersebut berdampak
kekurangan signifikan dari secara signifikan terhadap
infrastruktur-infrastruktur yang kemampuan sebuah perusahaan
mendasar seperti jalan, listrik, untuk terlibat dalam bisnis
komunikasi, sistem dan fasilitas internasional dengan berhasil.
perbankan, sistem pendidikan  Dengan sistem nilai tukar
yang memadai, sistem hukum fleksibel yang ada saat ini, neraca
yang maju serta etika dan norma pembayaran suatu negara
bisnis yang telah ditentukan. memengaruhi transaksi bisnis
 Adalah status perdagangan antar negara.
antarnegara. Tidak ada masalah  Kesenjangan dalam pengetahuan
karena tidak melibatkan negara dasar antar negara terhadap
lain. sistem barat mengenai rencana
 Sistem hukum suatu negara bisnis, promosi produk,
terdiri atas peraturan dan pemasaran, dan keuntungan,
undang – undang yang tingkat pengembalian variabel
digunakan untuk mengatur sangat beragam.
perilaku sama halnya seperti  Mata uang yang tidak dapat
proses – proses dimana hukum ditukarkan sehingga
ditegakkan. Undang – undang membutuhkan barang barter.
suatu negara mengatur praktik –  Perbedaan antara sistem – sistem
praktik bisnis dalam sebuah akuntansi
negara, cara transaksi dilakukan,  Komunikasi.
serta hak dan kewajiban yang  Masalah yang dihadapi
tercakup dalam transaksi bisnis pengusaha global bervariasi
antar berbagai pihak. secara signifikan diseluruh dunia.
 Pengusaha global harus mengerti
sistem hukum negaranya dan
negara lain
 Para pengusaha harus
memastikan bahwa setiap elemen
dalam rencana bisnis memiliki
derajat kesesuian tertentu dengan
kultur lokal.

BAB V
ANALISIS TERHADAP KREATIVITAS, IDE BISNIS DAN PELUANG
(Robert D. Hisrich, Michael P. Peters, Dan Dean A Shepherd)

[57]
 Sumber ide yang sering digunakan para pengusaha adalah :
1. Pelanggan. Ide/kebutuhan sebagian pelanggan tersebut mewakili pasar
yang cukup besar untuk mendukung usaha baru.
2. Produk dan jasa yang sudah ada. Dengan mengawasi dan mengevaluasi
produk dan jasa yang kompetitif dipasar. Saluran distribusi
3. Pemerintah federal. Pemerintah federal dapat menjadi sebuah sumber ide
pokok baru dengan cara.
4. Penelitian dan pengembangan. Upaya-upaya penelitian dan
pengembangan pengusaha merupakan usaha keras formal yang
berhubungan dengan pekerjaan seseorang pada saat ini atau laboratorium
informal yang sudah ada di ruang bawah tanah atau garasi.
 Metode-metode untuk menghasilkan ide :
1. Kelompok Fokus. Merupakan kelompok yang terdiri dari individu-
individu yang memberikan informasi dalam format yang tersusun.
2. Tukar Pikiran. Metode tukar pikiran memungkinkan destimulasinya
orang-orang agar memperlihatkan kreativitas yang lebih baik melalui
pertemuan dengan orang lain dan partisipasi dalam pengalaman-
pengalaman kelompok yang terorganisasi.
3. Analisis kumpulan masalah. Analisis kumpulan masalah ialah metode
untuk mendapatkan berbagai ide dan solusi dengan cara berfokus pada
masalah.
 Penyelesaian masalah secara kreatif :
1. Tukar pikiran. Teknik ini merupakan cara efektif karena melalui
kontribusi para partisipan secara spontan, dengan pernyataan masalah
yang tidak terlalu luas dan tidak terlalu sempit.
2. Tukar pikiran secara terbalik. Teknik untuk mendapatkan ide-ide baru
yang berfokus pada sisi negatif seseorang boleh memberikan kritik untuk
mengatasi masalah.
3. Tukar pikiran secara tertulis. Teknik ini para partisipan menuliskan ide-
idenya di formulir khusus/kartu yang disediakan dikelompok tersebut
juga bisa melalui sebuah email.
4. Metode Gordon. Metode untuk mengembangkan berbagai ide baru ketika
individu tidak sadar akan masalahnya. Metode gordon digunakan dengan

[58]
mengembangkan berbagai ide baru dengan tidak mengungkapkan persis
masalah kepada partisipan.
5. Metode Daftar. Yaitu mengembangkan sebuah ide baru melalui daftar
yang berisi berbagai persoalan yang berkaitan. Daftar ini mungkin dalam
bentuk apapun dan dengan panjang yang tidak ditentukan.
6. Asosiasi Bebas. Yaitu mengembangkan sebuah ide baru melalui rantai
asosiasi kata.
7. Hubungan yang dibuat-buat. Yaitu mengembangkan sebuah ide baru
melalui kombinasi produk.
8. Metode Buku Catatan Kolektif. Yaitu mengembangkan sebuah ide baru
melalui anggota-anggota kelompok yang mencatat ide-ide secara teratur.
9. Metode Daftar Sifat. Yaitu mengembangkan sebuah ide baru dengan
melihat sisi positif dan sisi negatif objek yang semula tidak berhubungan
dapat dikumpulkan untuk membentuk satu kombinasi dan kegunaan-
kegunaan baru yang memenuhi satu kebutuhan secara lebih baik.
10. Pendekatan Berpikir Panjang. Yaitu mengambangkan ide baru dengan
cara berpikir tanpa batasan dengan memikirkan masalah serta solusinya.
11. Analisis Parameter. Yaitu mengembangkan sebuah ide dengan cara
berfokus pada identifikasi parameter dan sintesis kreatif.
 Jenis-jenis inovasi :
1. Inovasi terobosan. Inovasi ini membentuk struktur dimana suatu bidang
dikembangkan di masa depan dan merupakan dasar inovasi lebih lanjut.
2. Inovasi teknologi. Inovasi yang mengikuti kemajuan area pasar dan
mengutamakan teknologi.
3. Inovasi biasa. Ialah inovasi yang sering muncul. Inovasi yang berasal dari
analisis dan daya tarik pasar.
 Produk-produk baru dapat diklasifikasikan dari sudut pandang
pelanggan maupun perusahaan. Keduanya harus dianalisis oleh pengusaha
karena kemampuan untuk menentukan dan mencapai sasaran produk maupun
persepsi pelanggan mengenai sasaran ini dapat menentukan keberhasilan atau
kegagalan produk baru.

 Sudut Pandang Pelanggan.

[59]
Teknik ini melihat kebaruan dari pengaruhnya terhadap pelanggan, apakah
produk tersebut dikemas secara berbeda, apakah mengalami perbahan bentuk
fisik, ataukah produk tersebut merupakan versi yang dikembangkan dari
sebuah produk lama atau produk yang sudah ada.
 Sudut Pandang Perusahaan.
Produk baru didefinisikan menurut jumlah teknologi yang dikembangkan
sementara perkembangan pasar didasarkan pada tingkat segmentasi baru.
 Peluang bisnis mewakili kemungkinan seseorag pengusaha untuk berhasil
memenuhi kebutuhan yang tidak terpuaskan, yang dapat menghasilkan
penjualan dan keuntungan cukup besar.
 Rencana analisis peluang dikembangkan agar berfungsi sebagai dasar
keputusan untuk bertindak dalam peluang tersebut atau menunggu datangnya
peluang lain.
 Rencana analisis peluang terdiri dari empat bagian, yaitu :
1. Ide dan kompetisinya
2. Pasar dan Peluang
3. Penilaian Pengusaha dan Penilaian Tim
4. Langkah-langkah berikutnya
 5 tingkat perencanaan produk dan proses pengembangan : ide, konsep,
pengembangan produk, pemasaran uji coba dan komersialisasi. Proses ini
membuahkan awal siklus kehidupan produk yaitu tingkat-tingkat yang dilalui
setiap produk dari pengenalan sampai penurunan.
 Menentukan kriteria-kriteria Evaluasi : Kriteria-kriteria harus ditentukan
guna mengevaluasi ide baru menurut peluang pasar, kompetisi, sistem pasar,
faktor-faktor finansial dan faktor-faktor produksi.
 Faktor dalam mengevaluasi tingkat kesesuaian:
a. Tingkat sampai mana kemampuan dan waktu dari angkatan penjualan saat
ini dapat dipindahkan ke produk baru
b. Kemampuan untuk menjual produk baru tersebut melalui saluran
distribusi perusahaan yang sudah ada
c. Kemampuan dalam mendukung iklan dan promosi yang dibutuhkan untuk
memperkenalkan produk tersebut
 Tingkatan Evaluasi Produk :
1. Tingkat Ide

[60]
2. Tingkat Konsep
3. Tingkat Pengembangan Produk
4. Tingkat Pemasaran Uji Coba
 Faktor-faktor yang memudahkan e-commerce:
1. Penggunaan komputer pribadi yang tersebar luas
2. Pemakaian internet di perusahaan-perusahaan
3. Sistem keamanan yang lebih cepat dan aman
 Pemanfaatan Internet :
1. Menggunakan E-Commerce secara kreatif
2. Situs Web
3. Mengikuti Perkembangan Informasi Pelanggan
4. Menjalankan e-commerce sebagai sebuah perusahaan wiraswasta

BAB VI
KEKAYAAN INTELEKTUAL DAN
PERSOALAN HUKUM LAINNYA BAGI PENGUSAHA
(Robert D. Hisrich, Michael P. Peters, Dan Dean A Shepherd)

 Kekayaan intelektual meliputi : paten, merk dagang, hak cipta, dan rahasia
dagang merupakan aset-aset penting bagi pengusaha serta harus dipahami
sebelum menggunakan jasa pengacara.
 Membutuhkan seorang pengacara : Karena semua bisnis diatur oleh
undang-undang, seorang pengusaha harus mengetahui peraturan apa pun yang
mempengaruhi perusahaan barunya. Dengan mengetahui nasihat hukum
yang dibutuhkan serta kapan nasihat hukum diperlukan, seorang pengusaha
bisa menghemat banyak waktu dan uang.
 Paten merupakan kontrak antara pemerintah dan sang pencipta. Sebagai
ganti pengenalan penemuan, pemerintah memberikan hak eksklusif
sehubungan dengan penemuan tersebut untuk jangka waktu tertentu.
 Paten kegunaan. Paten kegunaan memiliki jangka waktu 20 tahun, dimulai
pada tanggal pengajuan dengan Kantor Paten dan Merk Dagang.
 Paten rancangan. Meliputi rancangan-rancangan yang baru, orisinal,
ornamental, dan tidak nyata untuk artikel-artikel manufaktur, sebuah paten

[61]
rancangan mencerminkan penampilan sebuah objek. Paten-paten ini
diberikan selama 14 tahun.
 Paten pabrik. Paten-paten ini dikeluarkan dibawah ketentuan yang sama
seperti paten-paten kegunaan dan untuk beraneka ragam pabrik baru.
 Dokumen Penyingkapan. Para pengusaha dianjurkan untuk mengajukan
dokumen penyingkapan terlebih dahulu untuk menentukan tanggal
pembuatan penenmuan tersebut. Dokumen ini sangatlah penting ketika dua
orang pengusaha mengajukan paten atas penemuan-penemuan yang serupa.
 Aplikasi Paten. Aplikasi paten harus memuat sejarah dan deskripsi lengkap
tentang penemuan tersebut sekaligus pernyataan tentang kegunaannya.
 Bagian Pengantar Aplikasi Paten. Bagian ini harus membuat latar belakang
dan manfaat penemuan serta sifat masalah-masalah yang diatasi. Bagian ini
harus menyatakan bagaimana penemuan tersebut berbeda dari kontribusi-
kontribusi yang sudah ada jelas.
 Bagian Deskripsi Penemuan Aplikasi Paten. Deskripsi singkat mengenai
gambaran-gambaran yang menyertainya yang berisi deskripsi yang mendetail
tentang penemuan tersebut, yang mungkin memuat spesifikasi perencanaan,
matrerial, komponen, dan sebagainya yang penting untuk pembuatan
penemuan tersebut.
 Bagian Pernyataan Aplikasi Paten. Bagian ini berfungsi untuk menentukan
apa yang ingin dipatenkan pengusaha.
 Merek dagang (trademark) dapat berupa sebuah kata, simbol, desain atau
kombinasi dari semua itu. Bisa juga berupa slogan atau bahkan suara tertentu
yang megidentifikasikan sumber atau sokongan barang atau jasa tertentu.
 Empat kategori merek dagang :
1. Merek buatan menunjukkan tidak adanya hubungan anatar merek dan
barang atau jasa
2. Merek arbitrer merupakan merek yang mempunyai arti lain dlam bahasa
kita (misalnya Apple) dan digunakan untuk sebuah produk atau jasa.
3. Merek sugestif digunakan untuk menunjukkan fitur, kualitas, hbahan, atau
karakteristik tertentu dari sebuah produk atau jasa.
4. Merek deskriptif harus menjadi istimewa dalam periode waktu yang
signifikan dan mendapatkan pengakuan sebelum bisa didaftarkan.
 Manfaat mendaftarkan merek dagang antara lain :

[62]
1. Memberikan pengumuman kepada semua orang bahwa anda memiliki
hak ekslusif untuk menggunakan merek tersebut dibatas teritorial negara.
2. Memberi hak menuntut dipengadilan atas pelanggaran merek dagang.
3. Memberi hak yang tidak diragukan sehubungan dengan penggunaan
komersial atas merek tersebut.
 Hak cipta (copyright) melindungi karya kepengarangan yang asli.
Perlindungan dalam hak cipta tidak melindungi ide itu sendiri. Dan oleh
karena itu memungkinkan orang lain untuk menggunakan ide atau konsep
dalam era yang berbeda.
 Rahasia Dagang. Dalam hal tertentu, seorang pengusaha mungkin lebih
memilih untuk merahasiakan sebuah ide atau proses untuk menjual atau
mengesahkannya sebagai rahasia dagang (trade secret). Rahasia dagang
berlangsung selama ide atau proses tersebut merupakan suatu rahasia.
 Pemberian izin (licencing) dapat didefinisikan sebagai penetapan antara dua
pihak, dimana satu pihak memiliki hak kepemilikan atas beberapa informasi,
proses, atau teknologi yang dilindungi oleh paten, merek dagang & hak cipta.
 Tuntutan yang berhubungan dengan pertanggungjawaban produk :
1. Kelalaian. Mencakup semua bagian produksi dan pemasaran
2. Garansi. Para pelanggan bsa menuntut jika iklan atau informasi terlalu
melebih-lebihkan keunggulan sebuah produk.
3. Pertanggungjawaban yang ketat. Dalam aksi ini pelanggan melakukan
penuntutan karena produk yang didiskusikan mengalami kerusakan
sebelum diterima.
4. Penyajian yang keliru. Hal ini terjadi ketika iklan,label, maupun informasi
lainmenggambarkan fakta-fakta material yang berhubungan dengan
karakter atau kualitas produk scara tidak benar.
 Sarbanes-Oxley Act mencakup banyak aktivitas pengaturan korporasi.
Menurut undang-undang ini, Ceo-CEO diwajibkan untuk menjamin
pernyataan-pernyataan finansial melalui serangkaian mekanisme dan laporan
pengendalian internal. Para direktur harus memenuhi persyaratan latar
belakang, lamanya pengabdian, dan tanggungjawab yang berhubungan
dengan proses audit internal maupun pengendalian.
 Kontrak : Seorang pengusaha, dalam memulai sebuah perusahaan baru akan
terlibat dalam sejumlah negosiasi dan kontrak (contract) dengan vendor, tuan

[63]
tanah, maupun klien. Kontrak adalah sebuah persetujuan yang dapat
dilaksanakan secara sah antara dua pihak atau lebih, selama kondisi-kondisi
tertentu terpenuhi.
 Persyaratan Kontrak :
1. Semua pihak yang terlibat harus disebut dan peran-peran khusus mereka
dalam transaksi tersebut ditentukan.
2. Transaksi harus dideskripsikan secara mendetail.
3. Nilai tepat dari transaksi harus ditentukan.
4. Tandatangan orang yang terlibat dalam perjanjian tersebut harus
diperoleh.
BAB VII
RENCANA BISNIS : MENCIPTAKAN DAN MEMULAI USAHA
(Robert D. Hisrich, Michael P. Peters, Dan Dean A Shepherd)

 Rencana bisnis ialah dokumen tertulis yang mendiskripsikan semua elemen


internal dan elemen eksternal yang relavan dan strategi-strategi untuk
memulai sebuah perusahaan baru.
 Rencana bisnis harus disiapkan oleh seorang pengusaha, namun ia boleh
berkonsentrasi dengan banyak sumber lain dalam persiapannya. Pengacara,
akuntan, konsultan pemasaran, dan insinyur sangatlah membantu dalam
proses persiapan rencana bisnis.
 Rencana bisnis akan dibaca oleh para karyawan, investor, banker, kapitalis
perusahaan, pemasok, pelanggan, penasihat, dan konsultan. Orang yang
membaca tersebut mempunyai tujuan yang berbeda.
 Evaluasi rencana bisnis :
Para investor, terutama kapitalis perusahaan, memiliki kebutuhan yang
berbeda-beda karena mereka menyediakan modal dalam jumlah besar atau
kepemilikan. Para investor sering kali lebih menekankan karakter seorang
pengusaha bila dibandingkan dengan para pemberi modal. Karenanya para
investor ingin memastikan bahwa pengusaha tersebut tunduk dan bersedia
menerima keterlibatan ini.
 Kebutuhan-kebutuhan Informasi :
a. Informasi pasar
b. Informasi Operasi

[64]
c. Informasi Finansial
 Isi dokumen perencanaan usaha :
I. Halaman Pembuka
A. Nama dan alamat bisnis
B. Nama dan Alamat Pelaku
C. Sifat Bisnis
D. Pernyataan Pembiayaan yang dibutuhkan
E. Pernyataan Kerahasiaan Laporan
II. Ringkasan Eksekutif
(Ringkasan rencana bisnis secara menyeluruh)
III. Analisis Industri
A. Pandangan masa depan dan tren-tren
B. Analisis para competitor
C. Segmentasi pasar
D. Ramalan industri dan pasar
IV. Deskripsi Perusahaan
A. Produk
B. Jasa
C. Ukuran bisnis
D. Perlengkapan dan personel kantor
E. Latar belakang pengusaha
V. RencanaProduksi
A. Proses manufaktur
B. Pabrik Fisik
C. Mesin dan Peralatan
D. Nama-nama Pemasok bahan mentah
VI. Rencana Operasional
A. Deskripsi Operasi Perusahaan
B. Aliran Pesanan Barang dan Jasa
C. Penggunaan Teknologi
VII. Rencana Pemasaran
A. Penentuan Harga
B. Pendistribusian
C. Promosi

[65]
D. Ramalan Produk
E. Pengendalian
VIII. Rencana Organisasi
A. Bentuk Kepemilikan
B. Identifikasi dari Partner
C. Wewenang utama
D. Latar belakang tim manajemen
E. Peran dan tanggung jawab anggota organisasi
IX. Penilaian Resiko
A. Evaluasi kelemahan-kelemahan bisnis
B. Teknologi-teknologi baru
C. Second plan
X. Rencana Finansial
A. Berbagai Asumsi
B. Perkiraan Arus kas
C. Analisis BEP
D. Berbagai sumber dan Aplikasi Dana
XI. Lampiran (memuat material pendukung)
A. Surat-surat
B. Data riset pasar
C. Sewa menyewa atau kontrak
D. Daftar harga dari para pemasok

BAB VIII
RENCANA PEMASARAN
(Robert D. Hisrich, Michael P. Peters, Dan Dean A Shepherd)

 Latar belakang rencana pemasaran : Seiring dengan perubahan teknologi,


kebutuhan untuk menyediakan akses yang lebih mudah terhadap pasar
internasional yang lebih luas menuntut pengusaha masa kini untuk lebih
berfokus pada pengembangan rencana pemasaran yang lebih komprehensif
dan mendetail. Satu dari tantangan pemasaran paling penting yang dihadapi
pengusaha adalah memosisikan secara efektif produk atau jasa dari
perusahaan dalam sebuah lingkungan yang sangat kompetitif. Perencanaan

[66]
pemasaran yang efektif yang menargetkan dan memposisikan produk atau
jasa perusahaan baru dapat memenuhi kebutuhan dari para pelanggan, serta
membawa keberhasilan dan kesempatan dalam jangka panjang.
 Analisis Industri : Sebuah inisiatif riset pasar dibutuhkan untuk
mendapatkan informasi yang lebih spesifik pada variabel-variabel seperti
kebutuhan pelanggan, kekuatan dan kelemahan kompetitif, harga, promosi,
distribusi dan manfaat produk atau jasa.
 Analisis Kompetitor : Pada awalnya informasi mengenai kompetitor dapat
dikumpulkan menggunakan informasi publik yang banyak, kemudian
melengkapinya dengan sebuah riset pasar. Berbagai artikel, surat kabar, situs
web, katalog, promosi, wawancara dengan para distributor dan pelanggan,
serta strategi pasaran atau infomasi perusahaan lain harus ditinjau. Setelah
strategi tersebut dirangkum, pengusaha harus mulai mengidentifikasi
berbagai kekuatan dan kelemahan dari setiap kompetitor.
 Riset perusahaan untuk perusahaan baru :
1. Menentukan Tujuan atau Sasaran
2. Mengumpulkan Data dari Sumber-sumber Sekunder
3. Mengumpulkan Informasi dari Sumber-sumber Primer
4. Menganalisis dan Menginterpretasikan Hasil-hasilnya
 Memahami Rencana Pemasaran : Rencana pemasaran menentukan
bagaimana pengusaha akan bersaing secara efektif dan beroprasi dalam pasar.
Rencana tersebut dirancang untuk menjawab 3 pertanyaan mendasar :
1. Dimanakah kita berada selama ini?
2. Kemanakah kita akan pergi?
3. Bagaimanakah cara kita menuju kesana?
 Karakteristik dari sebuah Rencana Pemasaran
1. Rencana tersebut harus menyediakan strategi untuk mencapai misi atau
tujuan perusahaan
2. Rencana harus didasarkan pada fakta dan asumsi yang valid
3. Harus ada deskripsi untuk menerapkan rencana tersebut
4. Rencana tersebut harus memberikan kontinuitas
5. Rencana tersebut haruslah sederhana dan singkat
6. Keberhasilan dari rencana tersebut dapat bergantung pada fleksibilitasnya
7. Harus menetapkan criteria kinerja yang akan diawasi dan dikontrol

[67]
 Rencana pemasaran ialah pernyataan tertulis dari berbagai tujuan, strategi
dan aktivitas pemasaran untuk diikuti dalam rencana bisnis.
 Sistem pemasaran ialah interaksi faktor-faktor internal dan eksternal yang
mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk menyediakan barang dan jasa
dalam memenuhi kebutuhan pelanggan.
 Langkah-langkah dalam menyiapkan rencana pemasaran
1. Mendefinisikan situasi bisnis
2. Mendiskripsikan pasar sasaran / kesempatan dan ancaman
3. Mempertimbangkan berbagai kekuatan dan kelemahan
4. Menentukan berbagai tujuan dan sasaran
5. Menentukan strategi pemasaran dan berbagai program tindakan
 Menganggarkan Strategi Pemasaran : Keputusan-keputusan perencanaan
yang efektif juga harus mempertimbangkan biaya-biaya yang tercakup dalam
penyerapan keputusan-keputusan tersebut.
 Menerapkan Rencana Pasar : Rencana pemasaran dimaksudkan sebagai
sebuah komitmen oleh pengusaha terhadap strategi spesifik.
 Memantau Kemajuan Berbagai Tindakan Pemasaran : Biasanya
pengawasan rencana melibatkan pelacakan hasil-hasil spesifik dari usaha-
usaha pemasaran. Data penjualan berdasarkan produk, teritori, staff penjualan
dan took merupakan beberapa hasil spesifik yang harus diawasi. Apa yang
diawasi bergantung pada tujuan-tujuan dan sasaran spesifik yang digariskan
lebih awal dalam rencana pemasaran.

BAB IX
RENCANA ORGANISASIONAL
(Robert D. Hisrich, Michael P. Peters, Dan Dean A Shepherd)

 Mengenbangkan Manajemen :
Hal yang penting untuk investor-investor potensial adalah tim manajemen
serta kemampuan dan komitmennya untuk perusahaan baru. Para investor
biasanya akan meminta tim manajemen untuk tidak berusaha mengoperasikan
bisnis tersebut sebagai usaha.
 Bentuk-Bentuk Bisnis Yang Legal :

[68]
Tiga bentuk dasar yang legal adalah (1) perusahaan perseorangan, (2)
persekutuan, dan (3) korporasi, dengan variasi-variasi terutama dalam
persekutuan dan korporasi. Bentuk formasi bisnis yang terbaru adalah
perusahaan dengan kewajiban terbatas (limited liability company- LLC).
 Hak Milik :
Dalam perusahaan perseorangan (proprietorship), pemilik adalah individu
yang memulai suatu bisnis. Dalam persekutuan (partnership), terdapat
beberapa pemilik persekutuan umum dan pemilik persekutuan terbatas.
Terdapat juga LLP dimana persekutuan dianggap sebagai kesatuan hukum.
Dalam korporasi (corporation), hak milik digambarkan sebagai kepemilikan
saham persediaan.
 Hal-hal yang harus diperhatikan pemilik :
1. Kewajiban Para Pemilik
2. Biaya untuk Memulai suatu Bisnis
3. Kontinuitas Bisnis
4. Pengalihan Kepemilikan
5. Persyaratan Modal
6. Kendali Manajemen
7. Distribusi Laba dan Rugi
8. Daya Tarik untuk Meningkatkan Modal
 Persoalan Pajak untuk Kepemilikan :
Perusahaan perseorangan diperlakukan sebagai pemilik individual, tidak
dianggap sebagai entitas pajak yang terpisah oleh IRS. Perusahaan memiliki
beberapa keuntungan pajak bila dibandingkan dengan korporasi. Pertama,
tidak ada pajak dua kali lipat ketika keuntungan dibagi kepada pemilik. Yang
kedua, tidak ada pajak persediaan modal atau penalty untuk pendapatan
tertahan dalam bisnis tersebut.
 Persoalan Pajak untuk Persekutuan :
Keuntungan atau kerugian pajak persekutuan mirip dengan keuntungan dan
kerugian dari perusahaan perseorangan, terutama yang berhubungan dengan
pembagian pendapatan, deviden, serta perolehan dan kehilangan modal. Baik
persekutuan maupun perusahaan perseorangan adalah bentuk-bentuk
organisasional yang berfungsi sebagai penyalur pendapatan dan pemotongan
yang tidak dikenakan pajak.

[69]
 Persoalan Pajak untuk Korporasi :
Karena dianggap entitas pajak yang tidak terpisah dari RIS, korporasi
mempunyai keuntungan karena dapat melakukan banyak pemotongan dan
pengeluaran yang tidak terdapat dalam perusahaan perseorangan atau
persekutuan.
 Korporasi S mongombinasikan keunggulan-keunggulan pajak dari
persekutuan dan korporasi. Korporasi S dirancang agar pendapatan
perusahaan dilaporkan sebagai pendapatan pribadi pada dasar prorate oleh
para pemegang saham.
 Keuntungan sebuah Korporasi S
1. Perolehan dan kehilangan modal dari korporasi dianggap sebagai
pendapatan atau kerugian pribadi oleh para pemegang saham dengan
dasar prorate.
2. Para pemegang saham memiliki perlindungan kewajiban terbatas dari
korporasi C.
3. Korporasi S tidak dikenakan pajak minimum, seperti halnya korporasi C.
4. Saham dapat ditransfer ke anggota-anggota keluarga golongan
pendapatan rendah. Saham dapat berupa voting atau nonvoting.
5. Bentuk bisnis ini dapat menggunakan metode akuntansi.
6. Perolehan dan kehilangan modal jangka panjang korporasi dapat
dikurangi secara langsung oleh para pemegang saham untuk
mengimbangi perolehan atau kehilangan modal pribadi.

 Kerugian dari Sebuah Korporasi S :


1. Masih ada beberapa kualifikasi bentuk bisnis ini.
2. Bergantung pada jumlah pendapatan bersih yang sebenarnya, mungkin
terdapat keuntungan pajak untuk korporasi C.
3. Korporasi S mungkin tidak memotong sebagian besar keuntungan
tambahan untuk para pemegang saham.
4. Korporasi S harus menggunakan tahun kalender untuk tujuan perpajakan.
5. Hanya satu golongan saham (saham biasa).
6. Kerugian bersih dari korporasi S dibatasi dengan saham dan pinjaman
pemegang saham untuk bisnis tersebut.
7. Korporasi S tidak boleh memilikilebih dari 100 pemegang saham.

[70]
 LLC : Bentuk bisnis ini dianggap sebagai sebuah percabangan baru
perskutuan-korporasi. Fleksibilitas baru yang ditawarkan oleh status LLC
telah meningkatkan jumlah pengusaha yang memilihnya.
 Keuntungan dari sebuah LLC :
1. Dalam sebuah perusahaan yang menggunakan model pinjaman, LLC
menawari persekutuan tersebut sebuah keuntungan yang nyata atas
korporasi S di mana para sekutu dapat menambah saham mereka yang
sebanding dari kewajiban LLC untuk kepemilikan persekutuan mereka.
2. Satu atau lebih individu, korporasi, persekutuan, kepercayaan, atau entitas
yang lain dapat bergabung untuk membentuk sebuah LLC.
3. Para anggota diizinkan untuk berbagi pendapatan, keuntungan,
pengeluaran, pemotongan, kerugian dan kredit, serta ekuitas LLC di
antara mereka.
 Rancangan organisasi merupakan petunjuk formal dan eksplisit yang
dimiliki seseorang pengusaha untuk anggota-anggota organisasi sehubungan
dengan apa yang diharapkan dari mereka. Harapan-harapan ini dapat
dikelompokan menjadi 5 bidang:
 Struktur organisasi.
 Perencanaan, ukuran, dan rencana evaluasi.
 Penghargaan.
 Kriteria pilihan.
 Pelatihan.
 Tim manajer harus mampu melaksanakan tiga fungsi :
1. Menjalankan rencana bisnis
2. Mengidentifikasikan berbagai perubahan mendasar dalam bisnis ketika
perubahan-perubahan tersebut muncul.
3. Menyesuaikan rencana tersebut berdasarkan perubahan-perubahan dalam
lingkungan dan pasar yang akan mempertahankan profitabilitas.
 Fungsi dewan direktur:
1. Meninjau anggaran operasi dan modal
2. Mengembangkan rencana strategis jangka panjang untuk pertumbuhan
dan perluasan
3. Membantu aktivitas-aktivitas harian.
4. Menyelesaiikan konflik-konflik diantara para pemegang saham.

[71]
5. Memastikan penggunaan asset-aset secara baik.
6. Mengembangkan sebuah jaringan sumber-sumber informasi untuk para
pengusaha.
 Dewan Penasihat :
Dibandingkan dengan dewan direktur, dewan penasihat tidak begitu terikat
dengan organisasi dan melayani perusahaan dalam kapasitas penasihat untuk
beberapa fungsi atau aktivitas. Dewan penasihat tidak memiliki status yang
sah, tidak seperti dewan direktur proses seleksi dewan penasihat mirip dengan
sebuah proses untuk menyeleksi dewan direktur, termasuk menentukan
ketrampilan-keterampilan yang diinginkan dan mewawancarai para kandidat
yang potensial.
 Organisasi dan fungsi penasihat :
Seorang pengusaha biasanya akan menggunakan penasihat luar seperti
akuntan, banker, pengacara, agensi periklanan, dan peneliti pasar ketika
membutuhkannya. Para penasihat ini, yang terpisah dari dewan penasihat
yang lebih formal, juga menjadi bagian penting dari organisasi dan oleh
karena itu harus diatur seperti bagian permanen lainnya dari suatu perusahaan
baru.

BAB X
RENCANA KEUANGAN
(Robert D. Hisrich, Michael P. Peters, Dan Dean A Shepherd)

 Anggaran operasi dan modal :


Sebelum mengembangkan laporan laba-rugi proforma, pengusaha harus
menyiapkan anggaran operasi dan modal. Jika menjadi pemilik tunggal
pengusaha harus bertanggung jawab atas berbagai keputusan anggaran.
Dalam suatu perusahaan rekanan, atau dimana terdapat karyawan-karyawan,
proses penganggaran awal mungkin dimulai oleh salah satu dari individu-
individu tersebut, bergantung pada peran mereka dalam perusahaan itu.
 Laporan laba rugi proforma :
Laporan laba-rugi proforma juga memberikan proyeksi-proyeksi dari semua
beban operasi untuk setiap bulan selama tahun pertama. Dalam menyiapkan
laporan laba rugi proforma, pertama-tama penjualan perbulan harus dihitung.

[72]
Riset pemasaran, penjualan industry, dan sejumlah pengalaman percobaan
dapat memberikan dasar untuk angka-angka ini. Dapat juga dimungkinkan
untuk menemukan data keuangan pada perusahaan-perusahaan baru yang
serupa untuk membantu proyeksi-proyeksi ini. Gaji dan upah harus
mencerminkan jumlah personel yang dipekerjakan serta peran mereka dalam
organisasi di perusahaan. Pengusaha juga harus mempertimbangkan
meningkatnya beban-beban penjualan seiring dengan meningkatnya
penjualan, menyesuaikan pajak-pajak yang disebabkan oleh penambahan
personel baru atau peningkatan dalam gaji.
 Arus kas proforma :
Arus kas tidak sama dengan laba. Laba merupakan hasil pengurangan
penjualan terhadap beban, sedangkan arus kas dihasilkan dari selisih antara
penerimaan kas dan pembayaran kas aktual. Arus kas dapat berjalan lancer
jika pembayaran aktual diterima atau dilakukan. Penjualan mungkin tidak
dianggap sebagai kas karena sebuah penjualan mungkin saja terjadi, tetapi
pembayarannya tidak dilakukan sebelum 30 hari. Selain itu tidak semua
tagihan dibayar segera. Sebaliknya, pembayaran kas untuk mengurangi pokok
sebuah pinjaman bukan merupakan biaya bisnis, melainkan tetap merupakan
pengurangan kas.
 Masalah tersulit dalam memproyeksikan arus kas adalah menentukan
penerimaan dan pengeluaran bulanan secara pasti. Sejumlah asumsi
dibutuhkan dan harus bersifat konservatif sehingga dapat dipelihara cukup
dana untuk menutup bulan-bulan kas negatif. Dengan perkiraan-perkiraan
konservatif, arus kas dapat ditentukan untuk setiap bulan. Proyeksi-proyeksi
arus kas ini membantu pengusaha menentukan berapa banyaknya uang yang
perlu dikumpulkannnya untuk memenuhi permintaan kas dari perusahaan
tersebut.
 Neraca proforma :
Neraca proforma mencerminkan posisi bisnis pada akhir tahun pertama.
Neraca ini merangkum asset, kewajiban, dan nilai bersih dari pengusaha.
Setiap transaksi bisnis mempengaruhi neraca, tetapi karena masalah waktu
dan biaya serta kebutuhan, merupakan suatu hal yang umum untuk
menyiapkan neraca pada jangka waktu periodik.
 Asset (asset) :

[73]
Asset mewakili semua yang bernilai yang dimiliki oleh bisnis. Nilai tidak
berarti harus memasukan biaya penggantian atau berapa nilai pasarnya, tetapi
merupakan biaya atau jumlah actual yang dikeluarkan untuk asset tersebut.
Asset dikategorikan sebagai aset lancar dan aset tetap.
 Kewajiban (liabilities) :
Akun ini mewakili semua utang kepada kreditor. Beberapa dari jumlah ini
mungkin jatuh tempo dalam satu tahun (kewajiban lancar), dan lainnya dapat
berupa utang-utang jangka panjang.
 Ekuitas pemilik (owner equity) :
Jumlah ini mewakili kelebihan dari semua aset atas semua kewajiban. Jumlah
ini mewakili nilai bersih ari bisnis. Semua keuntungan dari bisnis juga akan
dimasukkan dalam nilai bersih sebagai saldo laba (laba ditahan).
 Analisis impas : Teknik yang berguna dalam menentukan berapa volume
penjualan yang harus dicapai untuk mencapai impas.
 Titik penjualan impas mengindikasikan volume penjualan yang
dibutuhkan untuk menutupi total biaya variabel dan beban tetap kepada
pengusaha. Kelebihan penjualan setelah titik impas akan menghasilkan
keuntungan selama harga jual tetap di atas biaya variabel
 Sumber dan penerapan dana proforma :
Laporan sumber dan penerapan dan proforma menggambarkan penempatan
pendapatan dari operasi dal pendanaan lainnya. Tujuannya adalah untuk
memperlihatkan bagaimana pendapatan bersih dan pendanaan digunakan
untuk meningkatkan aset-aset membayar utang. Laporan sumber da
penerapan dan proforma menekankan saling keterkaitan dari beberapa hal
terhadap modal kerja laporan tersebut membantu pengusaha serta investor
untuk memahami secara lebih baik kesehatan keuangan dari perusahaan serta
efektifitas kebijakan manajemen keuangan dari perusahaan tersebut.
 Paket-peket piranti lunak :
Terdapat sejumlah paket piranti lunak keuangan yang tersedia bagi pengusaha
yang dapat melacak data keuangan dan menghasilkan laporan keuangan
penting lainnya. Untuk tujuan membuat laporan-laporan proforma, setidaknya
dalam tahap perencanaan bisnis, mungkin paling mudah untuk menggunakan
sebuah program spreadsheet, karena angka-angkanya dapat seringkali
berubah seiring dengan dimulainya pengembangan anggaran untuk laporan-

[74]
laporan proforma oleh pengusaha. Nilai dari menggunakan sebuah
spreadsheet dalam tahap permulaan proyeksi-proyeksi keuangan adalah
karena mampu menghadirkan scenario-skenario yang berbeda dan menilai
dampaknya terhadap laporan-laporan proforma.

BAB XI
SUMBER SUMBER MODAL
(Robert D. Hisrich, Michael P. Peters, Dan Dean A Shepherd)

 Pembiayaan utang :
Utang adalah dana yang diterima perusahaan saat ini yang membawa
konsekuensi dengan memberikan bunga dan pokok pinjaman dimasa yang
akan datang. Biasanya pinjaman utang ini dijamin dengan aset atau harta,
baik harta lancar atau harta tetap.
 Utang jangka panjang biasanya digunakan untuk membeli aset tetap (50 –
80) dari nilai total utang dan digunakan sebagai jaminan utang jangka
panjang. Ketika suku bunga rendah, maka pembiayaan utang lebih
menguntungkan perusahaan, karena return yang diperoleh perusahaan lebih
besar dari bunga yang dibayarkan.
 Pembiayaan modal (ekuitas) :
Modal adalah dana yang digunakan perusahaan yang berasal dari setoran
pemilik. Dana dari modal tiak memerlukan jaminan. Investor atau pemilik
akan memperoleh keuntungan, dan bagian aset sesuai prosentase modal yang
dimilikinya. Ada modal yang dimiliki perorangan biasanya pada perusahaan
yang skala kecil, pada perusahaan besar ekuitas bisa dimiliki oleh beberapa
orang bahkan dalam bentuk saham. Modal merupakan hak pemilik atas aset
perusahaan, aset perusahaan digunakan sebagai jaminan pembayaran utang.
 Dana internal :

[75]
Dana internal yaitu dana yang bersumber dari dalam perusahaan antara lain
dari : keuntungan, penjualan aset, pengurangan modal kerja, penundaan
pembayaran utang, atau percepatan penerimaan piutang.
 Dana eksternal :
Dana eksternal yaitu dana yang berasal dari luar perusahaan, antara lain: dana
pribadi, teman atau kerabat, bank komersial, kemitraan terbatas bidang
penelitian dan pengembangan, modal pinjaman dan hibah dari pemerintah,
modal usaha dan penempatan swasta.
 Dana pribadi :
Setiap memulai usaha maka dana pribadi ini hampir merupakan suatu
keharusan untuk mengadaanya, bisa berasal dari tabungan atau asuransi.
 Dana keluarga dan teman :
Selain dari pengusaha sendiri, keluarga atau teman biasanya juga merukan
sumber dana yang biasanya dimanfaatkan untuk memulai suatu usaha.
Dampak positifnya keluarga atau teman biasanya lebih bersabar dalam
menuntut pengembalian atas investasi mereka, dampak negatifnya jika
penerimaan dana tidak diadakan perjanjian secara tertulis ketentuan yang
disepakati bersama maka teman atau keluarga akan merasa punya andil
terhadap kepemilikan perusahaan beserta hak kepemilikan tersebut, hal ini
tidak baik terhadap karyawan, fasilitas atau penjualan dan keuntungan.
 Dana Bank Komersial :
1. Pinjaman berdasarkan aset : Pinjaman yang dijamin dengan aset milik
perusahaan.
2. Pinjaman berdasarkan arus kas : Pinjaman berdasar arus kas biasa disebut
pinjaman bank kovensional. Jenis pinjaman berdasar arus kas antara lain :
a. Pinjaman Bertahab.
b. Pinjaman Komersial Langsung.
c. Pinjaman Jangka Panjang.
d. Pinjaman Karakter.
 Small Business Administration :
Merupakan alternatif memperoleh pinjaman selain melalui bank komersial.
Disaat pinjaman pada bank komersial tidak bisa, maka pinjaman melalui SBA
merupakan alternatif yang menguntungkan bagi usaha kecil. SBA pada

[76]
dasarnya adalah penjamin dari pinjaman yang dibuat oleh pihak swasta dan
institusi lain.
 Kemitraan terbatas bidang penelitian dan pengembangan :
Adalah alternatif sumber dana lain bagi pengusaha dalam bidang usaha
berteknologi tinggi. Kesepakatan kemitraan bidang penelitian dan
pengembangan biasanya melibatkan perusahaan sponsor yang
mengembangkan teknologi dengan dana yang disediakan oleh investor
perorangan yang kemitraannya bersifat terbatas.Tiga komponen utama
kemitraan terbatas bidang penelitian dan pengembangan antara lain: Kontrak,
perusahaan sponsor, dan kemitraan terbatas.

 Kontrak : Kontrak menentukan kesepatan antara perusahaan sponsor dengan


kemitraan terbatas. Yaitu perusahaan sponsor setuju untuk menggunakan
dana yang disediakan untuk melakukan penelitian dan pengembangan yang
diharapkan menghasilkan teknologi yang dapat dipasarkan untuk kemitraan
tersebut.
 Perusahaan sponsor : Perusahaan sponsor bertindak sebagai mitra umum
yang mengembangkan terknologinya. Perusahaan sponsor biasanya memiliki
teknologi dasar tetapi membutuhkan dana untuk pengembangan lebih lanjut
dan memodifikasinya untuk mendapatkan keuntungan secara komersial.
 Kemitraan Terbatas : Pihak dalam kesepakatan kemitraan yang biasanya
memberikan uang dan tanggung jawab yang sedikit. Kemitraan terbatas
memiliki tanggung jawab yang terbatas, tetapi bukan wajib pajak. Maka dari
itu semua manfaat yang diterima langsung biaya yang timbul pada tahap awal
penelitian dan pengembangan langsung diteruskan kemitra-mitra terbatas.
 Hibah pemerintah :
Alternatif penelitian dan pengembangan bisnis untuk usaha kecil bisa
diperoleh dari dana hibah dari pemerintah. Program hibah SBIR adalah salah
satu metode yang dapat digunakan untuk mendapatkan dana bagi perusahaan
berbasis teknologi yang dimiliki dan dijalankan secara independen,
memperkerjakan 500 orang atau kurang, dan memiliki struktur organisasi
apapun. Ada juga program lain yang disebut Small Business Technology
Transfer (SBTT) yaitu pengembangan penelitian usaha kecil melalui

[77]
penyisihan dana penelitian perusahaan besar yang memiliki dana lebih dari $
1 miliar, harus menyisihkan uang 0,3 persen.
 Penempatan dana swasta :
Sumber dana lain untuk pengusaha adalah investor swasta. Bisa jadi keluarga,
kerabat, teman, seseorang yang memiliki kekayaan.
 Pembiayaan bootstrap :
Pembiayaan boostrap dilakukan dengan cara menggunaan semua metode
yang mungkin untuk menghemat uang tunai. Bisa melalui keuntungan diskon
yang diberikan pemasok, baik diskon karena membeli dalam jumlah banyak,
karena sering membeli, diskon promosi, atau bahkan memperoleh produk
yang lebih baik tanpa tambahan biaya.

BAB XII
MODAL RISIKO INFORMAL, MODAL USAHA DAN PENAWARAN
SAHAM PUBLIK
(Robert D. Hisrich, Michael P. Peters, Dan Dean A Shepherd)

 Pembiayaan tahap awal biasanya lebih sulit untuk diperoleh dan memakan
biaya. Dua jenis pembiayaan tersedia untuk tahap ini adalah modal benih dan
modal untuk memulai usaha.
 Modal benih : pembiayaan yang paling sulit didapatkan melalui dana luar
biasanya adalah dana rela tif yang dibutuhkan untuk membuktikan konsep-
konsep dan membiayai studi kelayakan.
 Modal untuk memulai usaha digunakan dalam pengembangan dan
penjualan beberaopa produk awal untuk menentukan apakah penjualan
komersiil memungkinkan untuk dilakukan.
 Akusisi tradisional : Mengambil alih kepemilikan & kontrol perusahaan
lain.
 Leverage buyout : Manajemen sebuah perusahaan mendapatkan kontrol
perusahaan dengan membeli perusahaan dari pemiliknya saat ini.
 Menjadi perusahaan swasta : Beberapa pemilik atau manajer sebuah
perusahaan membeli saham yang ada, membuat perusahaan kembali menjadi
milik swasta.
 Sumber pembiayaan pertumbuhan suatu perusahaan :

[78]
1. Pasar modal resiko informal.
2. Pasara modal usaha.
3. Pasar ekuitas publik.
 Sifat modal usaha : Modal usaha secara luas sebagai sebuah kolam ekuitas
yang dikelola secara profesional.
 Proses Modal Usaha : Untuk mendapatkan dana yang dibutuhkan, seorang
pengusaha harus mamahami filosofi dan sasaran perusahaan modal-usaha
serta proses modal-usaha.
 Sasaran sebuah perusahaan modal-usaha adalah menghasilkan imbalan
jangka panjang dari modal melalui investasi utang dan ekuitas. Untuk
mencapai tujuan ini, kapitalis usaha rela membuat perubahan atau modifikasi
apapun yang diperlukan dalam investasi bisnis.
 Tiga kriteria sebelum kapitalis berkomitmen terhadap perusahaan :
1. Perusahaan harus memiliki tim manajemen yang kuat terdiri atas orang-
orang dengan pengalaman dan latar belakang solid, komitmen yang kuat
terhadap perusahaan, kapabilitas keahlian dalam bidang spesifik,
kemampuan untuk menerima tantangan, dan fleksibilitas untuk pergi ke
mana saja jika diperlukan.
2. Kesempatan pasarnya harus unik, memiliki keungulan diferensial dalam
pasar yang berkembang.
3. Kesempatan bisnis ini harus memiliki apresiasi modal yang signifikan.
 Proses modal-usaha dapat dibagi kedalam empat tahap utama, yaitu :
1. Penyaringan awal dimulai dengan sebuah rencana bisnis.
2. Persetujuan persyaratan utama antara pengusaha dan kapitalis usaha.
3. Peninjauan ulang secara terinci dan due diligence, merupakan tahap yang
terpanjang, yang memakan waktu satu hingga tiga bulan.
4. Persetujuan akhir, sebuah memorandum investasi internal yang
komprehensif dipersiapkan.
 Mencari Kapitalis Usaha : Salah satu keputusan yang paling penting bagi
pengusaha adalah dalam memilih perusahaan modal-usaha yang akan
didekatinya.
 Mendekati Kapitalis Usaha : Pengusaha harus mendekati seorang kapitalis
usaha lewat sebuah cara bisnis yang professional.

[79]
 Ada delapan faktor yang harus dipertimbangkan oleh pengusaha ketika
menilai perusahaanya :
1. Sifat dan sejarah perusahaan serta karakteristik usaha dan industri.
2. Pemeriksaan data keuangan dari perusahaan, dibandingkan dengan
perusahaan lain dalam industry.
3. Nilai bersih dari saham perusahaan dan kondisi keuangan perusahaan
secara umum.
4. Kapasitas pendapatan mendatang dari perusahaan.
5. Kapasitas pembayaran dividen dari perusahaan.
6. Itikad baik dan hal-hal yang tidak nyata lainya dari usaha.
7. Penjualan saham sebelumnya.
8. Harga pasar dari saham perusahaan yang bisnisnya sama atau mirip.
 Rasio likuiditas saat ini : Rasio ini pada umumnya digunakan untuk
mengukur ketersediaan uang jangka pendek dari perusahaan atau kemampuan
untuk melunasi utang jangka pendeknya.
 Rasio likuiditas uji asam : Rasio ini mengeliminasi persediaan, yang
merupakan aset saat ini yang paling tidak liquid.
 Rasio Likuiditas Pergantian Persediaan : Rasio ini mengukur efisiensi
perusahaan dalam mengelola dan menjual inventorinya.
 Rasio Likuiditas Pengungkit Utang : Rasio utang akan membantu
pengusaha menilai kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajibannya.
Rasio utang juga merupakan ukuran risikon karena utang mengandung
komitmen terikat dalam bentuk bunga dan pembayaran pokok.
 Utang Pengungkit Terhadap Ekuitas : Rasio ini menilai struktur modal
perusahaan. Rasio ini memeberikan ukuran risiko kepada kreditor dengan
melihat uang yang diinvestasikan oleh kreditor dan investor.
 Rasio Margin keuntungan bersih : Rasio ini merepresentasikan
kemampuan perusahaan untuk mendapatkan keuntungan dari penjualan.
 Imbal Balik Investasi : Imbal balik investasi mengukur kemampuan
perusahaan untuk mengelola semua investasinya yang berbentuk aset.
 Ada beberapa pendekatan penilaian umum yang dapat digunakan dalam
menilai sebuah perusahaan :
1. Pendekatan dengan metode-metode untuk menilai nilai perusahaan.
2. Pendekatan nilai sekarang dari arus kas masa depan.

[80]
3. Pendekatan dengan nilai penganti.
4. Pendekatan nilai buku.
5. Pendekatan pendapatan.
6. Pendekatan faktor
 Langkah dalam menilai usaha anda dan menentukan saham investor :
1. Estimasikan pendapatan setelah pajak berdasarkan penjualan ditahun
kelima.
2. Tentukan perkalian pendapatan yang pantas berdasarkan yang dijual oleh
perusahaan serupa dalam kaitannya dengan pendapatan saat ini.
3. Tentukan tingkat imbal balik yang diperlukan.
4. Tentukan dana yang diperlukan.
 Tiga keuntungan utama melakukan penawaran saham publik adalah :
1. Mendapatkan modal ekuitas baru
2. Merealisasikan nilai yang lebig baik karena likuiditas yang lebih baik dari
investasi ekuitas di perusahaan.
3. Mengembangkan kemampuan perusahaan untuk mendapatkan dana masa
depan.
 Aspek yang menyulitkan melakukan penawaran saham publik :
1. Hilangnya flkesibilitas.
2. Bertambahnya kewajiban bagi pemegang saham dan beban administratif.

BAB XIII
STRATEGI KEWIRAUSAHAAN MENGHASILKAN DAN
MENGEKSPLOITASI USAHA BARU
(Robert D. Hisrich, Michael P. Peters, Dan Dean A Shepherd)

 Usaha baru adalah kegiatan menawarkan produk baru pada suatu pasar
yang sudah ada atau yang baru, menawarkan sebuah produk yang sudah ada
pasar yang baru, atau menciptakan sebuah organisasi baru.
 Strategi kewirausahaan yaitu sejumlah keputusan, tindakan, dan rekasi
yang pertama-tama menciptakan, dan kemudian mengekploitasi usaha baru.
 Tiga tahapan penting antara lain :
1. Penciptaan kesempatan sebuah usaha baru
2. Eksploitasi kesempatan sebuah usaha baru

[81]
3. Umpan balik dari puncak penciptaan
 Sumber daya adalah input ke dalam proses produksi, misalnya mesin-
mesin, modal uang dan para pekerja yang memiliki keahlian /keterampilan.
 Sumber daya yang memiliki keunggulan kompetitif yaitu sumber daya
yang bernilai, langka dan tidak dapat ditiru.
 Sumber daya kewirausahaan ini adalah pengetahuan, yang dapat dibangun
melalui pengalaman, juga dalam pikiran pengusaha, kolektif manajemen
maupun pikiran para pekerja.
 Pengetahuan pasar mengacu pada kepemilikan informasi, teknologi, know-
how, dan keahlian oleh pengusaha, yang menyediakan pemahaman mendalam
mengenai sebuah pasar dan konsumennya.
 Pengetahuan teknologi adalah kepemilikan atas informasi, teknologi, kmow-
how,dan keahlian yang menyediakan pemahaman mendalam mengenai cara-
cara untuk menciptakan pengetahuan baru.
 Pengetahuan pasar dan teknologi terdahulu digunakan untuk
menciptakan usaha baru yang potensial juga dapat bermanfaat dalam menilai
keuntungan sebuah perusahaan.
 Jendela peluang merupakan sifat dinamis dari kelayakan dari sebuah usaha
baru yaitu periode waktu ketika kondisi lingkungan mendukung pengusaha
untuk mengekploitasi suatu usaha baru.
 Kesalahan penindakan adalah hasil negative dari menindaki sesuatu.
 Kesalahan pengabaian adalah hasil negatif karena tidak menindaki sesuatu.
 Penilaian daya tarik suatu usaha baru yaitu menentukan apakah seseorang
pengusaha yakin dapat membuat usaa baru yang diajukannya berhasil.
 Strategi usaha untuk mengekspoitasi usaha baru akan menghasilkan
keuntungan yang dapat meningkatkan kinerja, termasuk :
1. Penggerak awal mengembangkan sebuah keunggulan biaya
2. Penggerak awal menghadapi persaingan kompetitif yang lebih sedikit.
3. Penggerak awal mengamankan saluran-saluran penting
4. Penggerak awal memiliki posisi lebih baik untuk memuaskan konsumen.
5. Penggerak awal mendapatkan keahlian melalui partisipasi.
 Hal-hal yang perlu dicermati dalam menilai ketidakstabilan lingkungan
dan ketidakunggulan penggerak awal diantaranya :

[82]
1. Faktor-faktor kunci kesuksesan yaitu persyaratan-persyaratan yang harus
dipenuhi setiap perusahaan agar dapat sukses bersaing dalam industry.
2. Industri-industri baru yaitu yang baru dibentuk dan berkembang
3. Ketidakpastian permintaan adalah kesulitan yang cukup besar dalam
memperkirakan secara akurat ukuran potensial dari suatu pasar.
4. Ketidakpastian teknologi adalah kesulitan yang cukup besar dalam
menilai secara akurat apakah teknologi akan berfungsi dan apakah
teknologi alternative akan muncul dan melampoi teknologi saat ini.
5. Ketidakpastian konsumen yaitu kesulitan yang dialami konsumen dalam
menilai secara akurat apakah produk baru itu bernilai bagi mereka.
6. Lead time adalah kelonggaran waktu dimana penggerak awal beroperasi
dalam industry pada kondisi persaingan terbatas.
7. Biaya penggantian yang harus dibayar konsumen jika mereka berhenti
membeli produk dari pemasoknya lalu pindah ke pemasok yang lain.
 Risiko adalah peluang kerugian yang dapat mengakibatkan kebangkrutan.
 Strategi mengurangi risiko untuk ekploitasi usaha baru meliputi :
1. Strategi cakupan sempit yaitu menawarkan suatu kisaran produk yang
sempit pada sejumlah kecil kelompok konsumen untuk kebutuhan khusus.
2. Strategi cakupan luas dengan cara menawarkan macam-macam produk ke
segmen pasar yang berbeda .
3. Peniruan yaitu menjiplak praktik bisnis perusahaan lain.

BAB XIV
STRATEGI UNTUK BERKEMBANG DAN MENGELOLA IMPLIKASI
DARI PERKEMBANGAN
(Robert D. Hisrich, Michael P. Peters, Dan Dean A Shepherd)

 Kebanyakan strategi pertumbuhan dapat menghasilakan keunggulan


kompetitif karena memanfaatkan beberapa aspek dari dasar pengetahuan
pengusaha dan perusahaannya.
 Strategi penetrasi berfokus pada produk perusahaan dalam pasasr yang
sudah ada. Pengusha berusaha menembus produk atau pasar ini lebih jauh
dengan cara mendorong konsumen yang sudah adauntuk membeli lebih
banyak produk perusahaan tersebut.

[83]
 Strategi Pengembangan Pasar meliputi penjualan produk perusahaan yang
sudah ada pada kelompok konsumen yang baru. Kelompok konsumen yang
baru dapat dikategorikan ke dalam lingkup geografi atau demografi dan/atau
berdasarkan penggunaan produk barunya.
 Penggunaan Produk Baru. Pengetahuan baru tentang penggunaan produk
memberikan pengetahuan tentang bagaimana suatu produk memberikan nilai
bagi kelompok pembeli yang baru.
 Strategi Pengembangan Produk untuk pertumbuhan termasuk
mengembangkan dan menjual produk baru pada orang-orang yang telah
membeli produk perusahaan yang sudah ada.
 Strategi diversifikasi adalah menjual produk baru pada pasar yang juga baru.
 Pertumbuhan membuat perusahaan menjadi lebih besar, perusahaan
mulai mengambil keuntungan dari keunggulan dari segi ukuran. Namun harus
dapat mengatasi tekanan-tekanan berikut :
1. Tekanan terhadap Sumber Daya Manusia
2. Tekanan terhadap Pengelolaan Tenaga Kerja
3. Tekanan terhadap Waktu Pengusaha
 Mengatasi tekanan pada sumber keuangan yang sudah ada : Untuk
mengatasi tekanan pada sumber daya keuangan yang sudah ada, pengusaha
dapat mengakuisisi sumber-sumber daya yang baru.
 Kontrol keuangan : Beberapa keahlian keuangan perlu dimiliki pengusaha
untuk mengelola perusahaannya selama tahun-tahun awalnya.
 Mengelola Arus Kas : Karena arus kas keluar mungkin melebihi arus kas
masuk ketika bisnis baru berkembang, pengusaha seharusnya mencoba
mempunyai penilaian yang selalu terbaru mengenai kondisi uang tunainya.
 Mengelola Persediaan : Terlalu banyak persediaan dapat menghabiskan
uang karena biaya manufaktur, transportasi, dan penyimpanan harus
ditanggung oleh perusahaan. Di sisi lain, persediaan yang terlalu sedikit
untuk memenuhi kebutuhan konsumen juga dapat menyebabkan perusahaan
kehilangan kesempatan untuk menjual, atau dapat menyebabkan konsumen
tidak puas sehingga memilih perusahaan lain jika kebutuhan mereka tidak
terpenuhi tepat waktu.

[84]
 Mengelola Aset-aset Tetap : Asset tetap biasanya meliputi komitmen jangka
panjang dan investasi besar untuk perusahaan baru. Asset tetap ini, seperti
peralatan akan mempunyai biaya tertentu yang terkait dengan harta tersebut.
 Mengelola Biaya dan Laba : Kegunaan yang paling efektif dari laporan laba
rugi interim adalah untuk membuat standar biaya dan membandingkan
jumlah yang dianggarkan dengan jumlah actual untuk periode waktu tersebut.
 Pajak : Penggunaan akuntan pajak juga harus dipertimbangkan untuk
menghindari adanya kesalahan dan member saran dalam menangani biaya-
biaya ini. Akuntan juga dapat membantu pengusaha merencanakan dan
menganggarkan dana yang tepat untuk membayar biaya-biaya ini.
 Penyimpanan Catatan : Dalam rangka mendukung upaya pengendalian
keuangan ini, maka akan berguna jika pengusaha menggunakan paket peranti
lunak untuk meningkatkan kelancaran arus informasi.
 Proses MSDM menyoroti beberapa prosedur penting untuk mempersiapkan
deskripsi dan spesifikasi kerja bagi para pekerja baru.
 Mengatasi tekanan dalam manajemen tenaga kerja : Mengelola
perubahan meruakan tugas yang kompleks, sehingga lebih baik dilakukan
dengan gaya manajemen partisipatif.
1. Ciptakan Semangat Tim.
2. Bicara dengan Pekerja.
3. Berikan Umpan Balik.
4. Delegasikan Beberapa Tanggung Jawab ke Orang Lain.
5. Berikan Pelatihan Berkala bagi Pekerja.
 Mengatasi tekanan terhadap waktu pengusaha :
Pengusaha selalu dapat menggunakan waktu mereka dengan lebih baik, dan
semakin keras mereka berusaha, hal itu semakin memperkaya peusahaan
mereka selain juga kehidupan pribadi mereka.
1. Meningkatkan Produktivitas.
2. Meningkatnya Kepuasan Kerja.
3. Meningkatnya Hubungan Interpersonal.
4. Berkurangnya Kegelisahan dan Ketegangan Soal Waktu.
5. Kesehatan yang Lebih Baik.
 Prinsip-prinsip Dasar dalam Manajemen Waktu :
1. Prinsip Keinginan.

[85]
2. Prinsip Efektivitas.
3. Prinsip Analisis.
4. Prinsip Kerja Tim.
5. Prinsip Perencanaan dengan Prioritas.
6. Prinsip Analisis Ulang.
 Tugas yang dibutuhkan untuk mencapai pertumbuhan perusahaan :
1. Kategorisasi Pengusaha dan Pertumbuhan Perusahaan Mereka
2. Pertumbuhan Aktual Perusahaan.
3. Potensi yang Tidak Digunakan untuk Pertumbuhan.
4. Pertumbuhan yang Terbatas.
5. Potensi Kecil untuk Pertumbuhan Perusahaan.

BAB XV
MEMASUKI PASAR GLOBAL
(Robert D. Hisrich, Michael P. Peters, Dan Dean A Shepherd)

 Motivasi memasuki pasar global :


1. Keuntungan
2. Tekanan kompetitif
3. Produk atau jasa yang unik
4. Kapasitas produksi yang
berlebih
5. Penjualan di dalama negeri
yang menurun
6. Kesempatan pasar yang unik
7. Skala ekonomis
8. Keunggulan dari segi
teknologi
9. Keuntungan pajak.

[86]
 Efek-efek strategis dengan memasuki pasar global : Kedekatan fisik dan
psikologis pada pasar internasional mempengaruhi beberapa pengusaha global.
Kedekatan geografis pada pasar asing mungkin tidak selalu memberikan suatu
kedekatan yang dirasakan oleh konsumen asing.
 Masalah-masalah strategis :
1. Alokasi tanggung jawab antara operasi bisnis AS dan di luar AS
2. Sifat sistem perencanaan, pelaporan, dan kontrol operasi internasional
3. Struktur terorganisasi dengan tepat untuk operasi internasional
4. Tingkat standardisasi yang mungkin dilakukan
 Pemilihan pasar pesaing : Pengusaha global harus selalu mengingat bahwa setiap
titik data tidak membuat sebuah tren, jadi data yang berdasarkan kurang dari tiga
periode harus diinterpretasikan secara hati-hati. Data yang dikumpulkan dan
dianalisis untuk pemilihan pasar juga akan digunakan dalam mengembangkan
strategi masuk dan rencana pemasaran yang tepat.
 Metode memilih pasar :
1. Mengembangkan indikator-indikator yang tepat
2. Mengumpulkan data dan mengubahnya ke dalam indikator yang dapat
dibandingkan
3. Menetapkan bobot bagi setiap indikator
4. Menganalisis data
5. Memilih pasar yang tepat dari peringkat pasar
 Ekspor tidak langsung artinya memiliki seorang pembeli asing dalam pasar lokal
atau menggunakan sebuah perusahaan manajemen ekspor untuk komoditas dan
barang prduksi tertentu, pembeli secara aktif mencari sumber-sumber pasokan dan
memiliki kantor pembelian di pasar-pasar seluruh dunia.
 Ekspor langsung. Jika pengusaha ingin terlibat tanpa keuangan apa pun, ekspor
langsung melalui distributor independen atau penjualan di luar negeri milik
perusahaan merupakan suatu cara untuk melakukan bisnis internasional.
 Lisensi melibatkan seorang pengusaha yang merupakan produsen yang memberikan
hak untuk menggunakan sebuah paten, merk dagang, teknologi, proses produksi, atau
produk ke seorang produsen asing sebagai ganti atas pembayaran suatu royalti.
Kesepakatan lisensi adalah yang paling tepat ketika pengusaha tidak berniat untuk
memasuki sebuah pasar tertentu melalui ekspor atau investasi langsung.

[87]
 Proyek Turn Key. Sebuah metode lain pengusaha untu dapat melakukan bisnis
internasional tanpa banyak resiko adalah melalui proyek turn –key.
 Kontrak manajemen. Sebuah metode nonekuitas terakhir yang dapat digunakan oleh
pengusaha dalam bisnis internasional adalah kontrak manajemen (management
contract). Kontak manajemen memungkinkan negara pembeli untuk mendapatkan
keahlian aasing tanpa menyerahkan kepemilikan sumber dayanya kepada pengusaha.
 Investasi Asing Langsung. Usaha patungan srta posisi ekuitas minoritas dan
mayoritas juga merupakan metode untuk melakukan investasi asing langsung.
 Kepentingan Minoritas. Perusahaan-perusahaan Jepang sering menggunakan posisi
ekuitas minoritas dalam investasi asing langsung. Kepentingan minoritas dapat
memberikan sumber daya dari bahan baku atau pasar yang relatif terkunci unruk
produk sebuah perusahaan.
 Usaha Patungan. Usaha patungan paling sering digunakan oleh pengusaha dalam
dua situasi :
1. Ketika pengusaha ingin membeli pengetahuan lokal dan pemasaran atau fasilitas
produksi yang sudah mapan
2. Ketika mereka perlu cepat masuk dalam sebuah pasar. Kadang-kadang usaha
patungan bubar dan pengusaha mengambil kepemilikan seratus persen atasnya.
 Sinergi (synergi) diantara perusahaanperusahaan adalah alasan lain pengusaha
membentuk usaha patungan. Sinergi adalah dampak kualitatif pada perusahaan yang
mengakuisisi (perusahaan lain) yang dihasilkan oleh faktor-faktor komplementer yang
melekat dalam perusahaan yang diakuisisi.
 Kepentinan Mayoritas. Dalam pengertian teknis, apapun yang melebihi 50 persen
ekuitas dalam sebuah perusahaan merupakan kepentingan mayoritas (majority
interest). Kepentingan mayoritas memeungkinkan pengusaha untk mendapatkan
kontrol manajerial, sementara itu mempertahankan identitas perusahaan lokal yang
diambil.
 Merger. Pengusaha dapat memperoleh seratus persen kepemilikan untuk mendapatkan
kontrol penuh. Ada lima jenis dasar dari merger: horizontal, vertikal, perluasan
produk, perluasan pasar dan aktivitas yang beragam.
1. Merger horizontal adalah dua kombinasi dari dua perusahaan yang memproduksi
satu atau lebih produk-produk yang sama atau berhubungan erat dalam area,
geografis yang sama.

[88]
2. Merger vertikal adalah dua kombinasi dari dua perusahaan atau lebih dalam tahap-
tahap produksi yang berururtan yang sering kali melibatkan sebuah hubungan
pembeli-penjual.
3. Merger perluasan produk terjadi ketika perusahaan yang mengakuisisi dan yang
diakuisisi memiliki aktivitas produksi dn atau distribusi yang berhubungan tetapi
tidak memiliki produ yang bersaing cecara langsung.
4. Merger perluasan pasar merupakan kombinasi dari dua perusahaan yang
memproduksi produk yang sama, tetapi menjualnya dalam pasar geografis yang
berbeda.
5. Merger aktivitas yang beragam. Ini adalah merger konglomerat yang melibatkan
konsolidasi dari dua perusahaan yang pada dasarnya tidak berhubungan.
 Kerja sama kewirausahaan : Salah satu metode terbaik bagi pengusaha untuk
memasuki pasar internasional adalah untuk bekerjasama dengan perusahaan di negara
tersebut. Pengusaha asing ini mengetahui negara dan budayanya, dan oleh karenanya
dapat memfasilitasi transaksi bisnis sementara mempertahankan bisnisnya serta
kondisi ekonomi dan politik saat ini.
BAB XVI
PENGGUNAAN PIHAK-PIHAK EKSTERNAL
UNTUK MEMBANTU MENUMBUHKAN SEBUAH BISNIS
(Robert D. Hisrich, Michael P. Peters, Dan Dean A Shepherd)

 Waralaba adalah suatu pengaturan di mana pihak pewaralaba memberikan hak-hak


eksklusif untuk distribusi lokal ke pihak terwaralaba dengan imbalan pembayaran
royalti dari mereka dan kesesuaian dengan standarisasi prosedur operasi
 Yang dapat anda beli dalam sebuah waralaba :
1. Produk atau jasa yang sudah ada dan citra yang baik
2. Rumus atau rancangan yang sudah dipraktekkan
3. Nama dagang atau merk dagang
4. Sistem manajemen keuangan untuk mengandalkan pendapatan keuangan
5. Saran manajerial dari para ahli dalam bidang tersebut
6. Skala ekonomis untuk periklanan dan pembelian
7. Layanan-layanan dari kantor pusat
8. Konsep bisnis yang telah teruji

[89]
 Keuntungan-keuntungan waralaba bagi terwaralaba : Salah satu keuntungan dari
pembelian waralaba adalah bahwa pengusaha tidak perlu menanggung semua resiko
yang terkait dengan penciptaan suatau bisnis baru.
 Keuntungan-keuntungan Waralaba-bagi pewaralaba : Keuntungan yang
diperoleh seorang pewaralaba melalui waralaba berhubungan dengan resiko
eksapensi, kebutuhan modal, dan keuntungan biaya dari daya beli ekstensif. Untuk
menggunakan waralaba sebagai sebuah metode ekspansi, pewaralaba harus
menetapkan nilai dari kredibilitas yang layak dibeli oleh orang lain.
 Kerugian-Kerugian Waralaba : Kerugian bagi terwaralaba biasanya berpusat pada
ketidakmampuan pewaralaba untuk menyediakan layanan, iklan, dan lokasi.
Terwaralaba mungkin juga menghadapi masalah kejatuhan atau dibelinya pewaralaba
oleh perusahaan lain. Pewralaba juga menanggung risiko dan kerugian tertentu dalam
memilih alternatif ekspensi ini. Dalam beberapa kasus, pewaralaba mungkin
merasakan sulitnya menemukan terwaralaba yang berkualitas. Manajemen yang
buruk, terlepas dari sebuah pelatihan dan pengendalian itu dapat tetap menyebabkan
kegagalan waralaba.
 Jenis-jenis waralaba :
1. Hak penjualan : Di sini para produsen menggunakan waralaba untuk
mendistribusikan lini produk mereka.
2. Menawarkan nama citra jenis ini menawarkan nama citra serta menjalankan
metode bisnis.
3. Menawarkan jasa hal ini mencakup agensi personalia, perusahaan pembuat
laporan pajak pendapatan, dan agensi-agensi real estat.
 Sejumlah faktor perlu dipertimbangkan dalam berwaralaba :
1. Waralaba yang belum terbukti versus waralaba yang telah terbukti
2. Stabilitas keuangan waralaba
3. Pasar potensial bagi waralaba baru
4. Keuntungan potensial bagi waralaba baru
 Usaha patungan adalah suatu badan usaha terpisah yang melibatkan kemitraan
antara dua peserta aktif atau lebih.
 Faktor-faktor Penentu Kesuksesan Usaha Patungan :
1. Penilaian yang akurat tentang pihak-pihak yang terlibat
2. Derajat simatri antara mitranya.
3. Ekspektasi atas hasil-hasil usaha patungan tersebut harus masuk akal.

[90]
4. Pemilihan waktu harus tepat
 Akuisisi adalah pembelian sebagian perusahaan atau seluruhnya.
 Keuntungan akuisisi :
1. Bisnis yang telah mapan.
2. Lokasi yang telah dikenal.
3. Struktur pemesaran yang telah mapan.
4. Biaya aktual untuk membeli sebuah bisnis mungkin lebih murah
5. Para pekerja yang sudah ada.
6. Kesempatan lebih untuk lebih kreatif
 Kerugian-kerugian Akuisisi :
1. Catatan kesuksesan yang marginal.
2. Terlalu yakin akan kemampuannya.
3. Hilangnya pekerja yang penting.
4. Penilaian yang terlalu tinggi.

BAB XVII
MENGAKHIRI SUATU PERUSAHAAN BARU
(Robert D. Hisrich, Michael P. Peters, Dan Dean A Shepherd)

 Kebangkrutan adalah sebuah istilah yang ada dalam benak banyak pengusaha
selama beberapa tahun terakhir ini, karena perusahaan menghadapi perekonomian
yang lemah, kompetisi yang meningkat dan biaya-biaya berbisnis yang melonjak.
 Beberapa pelajaran kebangkrutan adalah :
1. Banyak pengusaha menghabiskan terlalu banyak waktu dan upaya untuk mencoba
melakukan diversifikasi dalam pasar yang kurang diketahui
2. Kebangkrutan melindungi pengusaha hanya dari para kreditor
3. Sulit untuk memisahkan pengusaha dari bisnisnya.
4. Banyak pengusaha tidak menyangka bahwa bisnis mereka akan jatuh sampai hal
tersebut menjadi terlalu terlambat.
 Beberapa usulan untuk bertahan bertahan hidup :
1. Kebangkrutan dapat digunakan sebagai alat untuk melakukan tawar menawar
yang memungkinkan pengusaha merestrukturisasi dan mereorganisasi perusahaan
secara sukarela.

[91]
2. Laporkan sebelum perusahaan tersebut kehabisan uang tunai atau tidak memiliki
pemasukan pendapatan agar biaya-biaya yang tidak dilindungi oleh kebangkrutan
dapat dibayar
3. Jangan melapor untuk perlindungan, kecuali perusahaan tersebut memiliki
peluang untuk pulih
4. Bersiaplah untuk mengizinkan para kreditor yang memeriksa semua transaksi
keuangan selama 12 bulan terakhir, untuk mencari kemungkinan kecurangan
kreditor.
5. Pertahankan pencatatan yang baik
6. Pahami sepenuhnya bagaimana cara kerja proteksi terhadap kreditor dan apa yang
diperlukan untuk menjaga keberadaanya
7. Jika proses pengailan ditempuh, alihkan kepada pengadilan kebangkrutan, yang
mungkin merupakan forum yang lebih baik bagi pengusaha.
8. Fokuskan usaha untuk mempersiapkan rencana reorganisasi keuangan yang
realistis
 Kunci untuk memperbaiki proses kebangkrutan adalah memberitahukan kepada
para kreditor tentang perkembangan bisnis dan menekankan pentingnya dukungan
mereka selama proses tersebut. Meningkatkan kredibilitas pengusaha di depan para
kreditor akan menolong usaha tersebut keluar dari kesulitan-kesulitan keuangan tanpa
stigma kegagalan.
 Tanda-tanda bahaya kebangkrutan : Para pengusaha seharusnya sensitive terhadap
sinyal-sinyal dalam bisnisdan lingkungan yang mungkin merupakan tanda-tanda
peringatan awal suatu masalah. Sering kali pengusaha tidak menyadari apa yang
sedang terjadi atau tidak bersedia menerima hal yang tidak terelakkan.
 Beberapa pertimbangan antara lain :
1. Pengusaha harus berunding dengan keluarganya.
2. Pengusaha sebaiknya meminta bantuan luar dari para professional, teman, kolega-
kolega bisnisnya.
3. Sangatlah penting untuk tidak memaksa mempertahankan suatu usaha yang akan
terus menerus menghabiskan sumber daya, jika akhirnya tidak dapat dihindari.
 Bussines Finance Turnaround Association dapat memberikan dukungan
terhadap rencana :
1. Manajemen langsung yang agresif
2. Manajemen harus memiliki sebuah rencana

[92]
3. Bertindak
 Strategi-strategi keluar meliputi penawaran saham perdana, penjualan saham
swasta, suksesi oleh anggota keluarga atau bukan anggota keluarga, merger dengan
perusahaan lain, atau likuidasi perusahaan.
 Sebuah rencana suksesi yang efektif perlu memperhatikan factor-faktor kritis
berikut ini :
1. Peranan pemilik usaha dalam tahap transisi
2. Dinamika keluarga
3. Pendapatan untuk anggota keluarga dan pemegang saham yang bekerja
4. Lingkungan bisnis yang sedang berjalan selama transisi
5. Perlakuan terhadap para pekerja yang loyal
6. Konsekuensi-konsekuensi pajak
 Perencanaan suksesi itu sebaiknya mempertimbangkan persoalan-persoalan
penting sebagai berikut :
1. Manajemen senior perusahaan harus berkomitmen dengan rencana suksesi
apapun. Strategi harus yang ditanggung oleh semua orang.
2. Penting untuk memiliki deskripsi kerja yang jelas & kejelasan penugasan
ketrampilan yang diperlukan untuk mengisi semua dan setiap posisi
3. Proses itu haruslah merupakan sebuah proses yang terbuka.
 Rencana Opsi Saham Pekerja : Dalam sebuah rencana opsi saham pekerja
perusahaan dijual kepada pekerja dalam suatu periode waktu. ESOP menetapkan
sebuah entitas legal baru, yang disebut trust kepemilikan saham pekerja, yang
meminjamkan uang demi keuntungan di masa datang.
 Manajemen Buyout biasanya melibatkan sebuah penjualan usaha langsung dengan
sejumlah harga yang telah ditetapkan sebelumnya. Hal ini mirip dengan penjualan
rumah milikseseorang. Untuk menentukan harga, pengusaha memiliki sebuah atas
seluruh asset dan menentukan nilai itikad baik yang telah dicapai dari pendapatan di
masa lalu.

BAB IV
KELEBIHAN DAN KELEMAHAN

Kriteria Kelebihan Kekurangan


Pembahasan  Pada buku utama dan juga buku  Pada utama tidak adanya

[93]
pembanding sama - sama pembahasan soal dan tidak
menjelaskan tentang materi ada rangkumannya.
technopreneur hanya saja pada
buku pembanding itu lebih
banyak pemabahasannya tentang
bagaimana memulai usaha yang
terperinci.
 Pada buku utama terdapat kata
kata motivasi di setiap akhir bab.
 Pada buku pembanding adanya
rangkuman disetiap pembahasan
dan ada contoh kasusnya.
 Untuk buku pembanding tata  Pada buku utama tata letak
letak materinya pas tidak terlalu materi terkesan padat dan
Tata Letak
padat. terlalu banyak point dari
materinya.
Penggunaa  Kedua buku, penggunaan bahasa
jelas -
Bahasa
 Untuk buku utama sampul yang
digunakan hanya menggunakan
kertas foto yang lumayan tebal
 Pada buku pembanding ilustrasi
Kulit Buku -
yang ada pada sampul buku
sangat menarik karena membuat
desain yang colourfull.

DAFTAR PUSTAKA

Yusuf, Syahrial. “Entrepreneurship Teori dan Praktik Kewirausahaan Yang Telah Terbukti”.
Lentera Ilmu Cendikia : 2018.

Hisrich, Robert.D, Michael P.Peters dan Dean A. Shepherd. “Enterpreneurship”. Salemba


Empat : 2008.

[94]
[95]

Anda mungkin juga menyukai