Anda di halaman 1dari 29

ASPEK SUMBER DAYA MANUSIA

1. Uhilla Firdausin Nada (D03217035)


2. Holifah Kurniyah (D93217058)

ASPEK SOSIAL DAN EKONOMI


1. Fida Musfil M.N (D93217054)
2. Dwi Yanti (D93217045)

ASPEK LEGALITAS
1. Elvira Rohadatul Aisy (D93217050)
2. Dea Fajar Herlyanda (D93217042)
ASPEK SUMBER DAYA MANUSIA, ASPEK SOSIAL DAN EKONOMI,
DAN ASPEK LEGALITAS DALAM STUDY KELAYAKAN BISNIS
Makalah
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
“ Studi dan Bisnis Plan LPI ”
Dosen Pengampu: Nurul Hidayati, M.Pd

DisusunOleh:

Uhilla Firdausin Nada (D03217035)


Dea Fajar Herlyanda (D93217042)
Dwi Yanti (D93217045)
Elvira Rohadatul Aisy (D93217050)
Fida Musfil M.N (D93217054)
Holifah Kurniyah (D93217058)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


JURUSAN PENDIDIKAN ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA
2019

2
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikumWr. Wb.

Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas
rahmat, taufiq, serta hidayah-Nya makalah ini dapat diselesaikan sebagaimana
mestinya. Meskipun dalam bentuk yang sederhana dan masih terdapat kekurangan
yang masih memerlukan perbaikan.
Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad
saw, yang telah menunjukkan jalan kebenaran yang hakiki. Kami menya dari
sepenuhnya bahwa penyelesaian makalah ini tidak dapat kami selesaikan tanpa
adanya bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu kami
sampaikan rasa syukur dan ucapan terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu, terutama kepada Ibu Dosen Nurul Hidayati, M.Pd yang telah
membimbing kami.
Dengan demikian kami mengharap kritik dan saran, agar kami dapat lebih
baik dalam menyelesaikan penulisan makalah. Makalah ini dibuat guna
menyelesaikan Tugas Mata Kuliah Studi dan Bisnis Plan LPI. Tidak ada manusia
yang sempurna. Karena itu, hanya kepada Allah kami berserah diri dan berdoa,
semoga makalah ini bermanfaat bagi yang membacanya. Amin YaRobbal
‘Alamin.
WassalammuailaikumWr. Wb.

Surabaya, 30 September 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.............................................................................................................i
Daftar Isi.......................................................................................................................ii
BAB I: PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..............................................................................................1
C. Tujuan................................................................................................................2

BAB II: PEMBAHASAN


A. Aspek Sumber Daya Manusia...........................................................................3
B. Aspek Sosial dan Ekonomi...............................................................................11
C. Aspek Legalitas................................................................................................15

BAB III: PENUTUP


A. Kesimpulan.......................................................................................................19
B. Saran ................................................................................................................21

Daftar Pustaka............................................................................................................22

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Studi kelayakan sangat penting untuk diperlukan oleh smua
kalangan. Perluasan usaha bisnis memerlukan investasi yang tidak
sedikit jumlahny, modal biasaya disesuaikan dengan tujuan perusahaan
dan bentuk usah yang akan mau dibuat, agar tujuan perusahaan dapat
berjalan dengan lancar tanpa hambatan dan untuk menilai apakah
investasi yang akan ditanamkan layak atau tidak. Studi kelayakan
diperlukan untuk menghindari kegagalan setelah proyek
dilakukan.salah satu tujuan studi kelayakan dilakukan adalah mencari
jalan keluar agar dapat meminimualkan hambatan dan resiko yang
mungkin timbul di masa yang akan datang.
Pengertian studi kelayakan bisnis adalah suatu kegiatan yang
mempelajari secara mendalam tentang suatu kegiatan atau usaha yang
dijalankan serta unt7uk menentukan layak atau tidak suatu bisnis
tersebut dijalankan.
Analisis dari aspek SDM untuk melihat apakah mereka memiliki
jiwa berwirausaha atau tidak, atau apa yang dilakukannya ini lebih pada
usaha ikut-ikutan karena melihat trend usaha yang berkembang.
Analisis aspek sosial ekonomi menekankan pada penilaian sejauh
mana proyek bisnis yang akan dijalankan mendapat dukungan ataupun
berkontribusi pada prilaku dan pola kehidupan masyarakat termaksud
manfaatnya terhadap pereekonomian masyarakat sekitar lokasi bisnis
maupun perekonomian negara secara makro yaitu apakah bisnis itu akan
membantu pertumbuhan perekonomian ataukah justru sebaliknya.
Adapun analisis aspek legalitas dapat dilihat dari bentuk-bentuk legalitas
perusahaan. Merek perusahaan, nomor okok wajib pajak, akta pendirinya
suatu perusahaan, suarat izin usaha, surat izin tempat, tanda daftar
perusahaan dan AMDAL (analisis dampak lingkungan).

1
B. Rumusan Masalah

1. Apa saja yang ada di dalam aspek sumber daya manusia ?


2. Apa saja yang ada di dalam aspek sosial dan ekonomi ?
3. Apa saja yang ada di dalam aspek legalitas ?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahuiapa saja yang ada di dalam aspek sumber daya


manusia.
2. Untuk mengetahui apa saja yang ada di dalam aspek sosial dan
ekonomi.
3. Untuk mengetahui apa saja yang ada di dalam aspek legalitas.

BAB II

2
PEMBAHASAN

A. Aspek Sumber Daya Manusia


1. Konsep Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia merupakan modal yang paling besar.
Dengan sumber daya yang handal usaha dengan sedikit modal dapat
dilakukan, sebaliknya, dengan modal yang banyak, tetapi sumber daya
yang dimiliki tidak handal, maka usaha yang dilakukan akan langsung
menemui titik akhir.
Sebagai pemilik modal atau sedang memiliki modal untuk usaha,
tetapi anda atau SDM anda tidak mempunyai kapabilitas untuk usaha,
maka langkah yang paling aman adalah:
1. Di depositokan di bank yang menurut anda paling besar bunganya dan
paling dapat dipercaya, bukan ditanamkan di tempat penanaman modal
dengan dalih kerjasama pembiayaan.
2. Dibelikan emas batangan (bukan emas perhiasan), karena emas
batangan tidak akan dipotong biaya lain-lain. Emas batangan yang
paling aman untuk dibeli adalah emas batangan yang dijual oleh
BUMN Aneka tambang (Antam). Bukan emas batangan yang dijual
oleh lembaga-lembaga swasta yang belum dapat dipercaya kadar dan
kualitas emasnya.
3. Dibelikan property yang bisa dikontrakkan, baik dalam bentuk rumah
tempat tinggal, tempat usaha (toko atau ruko)rumah kontrakan, kamar
kosan, bedeng, atau sejenisnya yang memimilki surat-surat lengkap.
4. Dibelikan aset lain yang nilainya tidak menurun, apabila dijual
kembali akan cepat laku terjual, dan mendapatkan selisih harga yang
besar yang tidak rugi bila dihitung dengan besarnya inflasi.
Berbagai usaha yang tanpa resiko diatas hanya cocok dilakukan
oleh orang-orang yang sama sekali tidak memiliki naluri bisnis yang

3
handal. Jika anda sebagai SDM yang mempunyai naluri bisnis yang
handal, tentu modal yang dimiliki tidak diendapkan seperti diatas.1
2. Perencanaan Strategik Sumber Daya Manusia
Perencanaan SDM merupakan fungsi manajemen SDM yang harus
pertama dilakukan sebelum melakukan fungsi manajemen personalia
lainnya.dalam merencanakan SDM perlu menghitung volume kerja
yang dibutuhkan oleh usaha yang sedang dirintis. Hal ini perlu
dilakukan agar jumlah SDM yang direkrut tidak kurang atau lebih. Bila
SDM yang direkrut kurang, maka pekerjaan tidak akan dapat
diselesaikan dengan baik. Akibatnya SDM menjadi stress, karena over
loading. Sedangkan untuk jangka panjangnya hal tersebut akan
membawa efek yang kurang baik bagi keberlangsungan dan
perkembangan kapasitas SDM.
Jika SDM yang direkrut terlalu banyak maka akan terjadi
pemborosan bagi perusahaan. SDM yang ada menjadi tidak maksimal
dalam bekerja.Banyak waktu yang terbuang tidak bermanfaat.Secara
bisnis, lebih baik kekurangan tenaga kerja, karena tenaga kerja yang ada
dapat dimanfaatkan untuk mengerjakan pekerjaan tambahan selama
tidak mengganggu pekerjaan inti.
Analisis kebutuhan sumberdaya sangat penting dilakukan sebelum
menentukn jumlah SDM yang akan diterima bekerja.
1. Tentukan jumlah devisinya
2. Tentukan jumlah SDM tuap-tiiap devisi
3. Tentukan jumlah pemimpin (leader) tingkat atas, menengah, dan
bawah
4. Jumlah tenaga ahlinya mulai ahli di bidang manajemen, teknik, legal,
HRD, komunikasi, IT, dan lainnya sesuai dengan idang bisnis yang
sedang digarap
5. Tentukan jumlah tenaga operasional
6. Jumlah tenaga lapangan

1
Muhammad, Busro, “ Studi Kelayakan Bisnis “, (Yogyakarta : Expert, 2017),71-73

4
7. Jumlah tenaga driver
8. Jumlah tenaga pemasaran
9. Jumlah tenaga keamanan
10. Jumlah tenaga kebersihan
SDM yang setia bekerja di perusahaan adalah mereka yang merasa
dirinya mendapat tempat untuk berekspresi, dihargai kepakarannya,
dibayar sesuai dengan kapasitasnya, dan diberi kepastian karir sesuai
dengan keahliannya.
Ketika anda memiliki kemampuan yang tida dimiliki oleh orang
lain dalam suatu perusahaan, maka anda tidak mungkin akan di PHK.
Bahkan ketika anda akan keluar dari perusahaan, anda akan dirayu
untuk tetap berada diperusahaan. Pada saat itu anda dapat meminta
peningkatan gaji atau tunjangan yang lebih tinggi dibandingkan
sebelumnya.
Pada saat membuka bisnis pada tahap awal, SDM yang diperlukan
akan lebih baik kalau banyak terdapat di daerah tempat usaha dibuka.
Namun tidak menutup kemungkinan jika terpaksa memperkerjakan
SDM dari daerah lain, maka jumlahnya yyidak terlalu banyak.
Banyak pemimpin mengatakan bahwa, yang saya butuhkan adalah
orang yang loyal bukan orang yang pintar.Pemimpin melihat bahwa
orang yang loyal lebih penting dibandigkan orang pintar karena orang
pintar sulit untuk dipengaruhi, sulit dipegang janjinya, sulit diminta
konsistennya. Sementara orang yang loyal akan mudah dalam
mengendalikan, mempengaruhi dan selalu mau mengikuti kemauan
pimpinan.
Untuk mendapatkan orang yang loyal bisa digunakan kartu kinerja
sumberdaya manusia.Dengan kartu ini, seluruh prestasi, kualitas kerja,
hukuman yang pernah diterima, dan lainnya dapat dilihat.2
3. Teori B-S

2
Ibid, 74-76

5
Dalam setiap orang, terdapat potensi untuk B dan potensi untuk S.
kemampuan seseorang untuk memupuk yang B sangat ditentukan oleh
kebiasaan dan latihan secara terus menerus. Bila kemampuan B tidak
pernah dipupuk, maka yang akan menonjol adalah kelemahan S.
Teori B mengatakan seseorang yang mempunyai jiwa
kewirausahaan akan mempunyai ciri-ciri :
1. Berani mengambil resiko.
2. Akeap dengan ketidakpastian.
3. Selalu berfikir jernih sebelum membuat keputusan usaha.
4. Bekerja keras untuk dirinya dan usahanya.
5. Selalu berfikir untuk mengembangkan usahanya.
6. Uang yang dimilikinya selalu digunakan untuk menemani dirinya
dalam bekerja.
7. Uang bekerja untuk dirinya bukan ia bekerja untuk mencari uang.
8. Mengambil keputusan bisnis setiap ada kesempatan tanpa menunda-
nunda waktu lama.
9. Tidak suka menyimpan uang dalam waktu lama dalam bentuk
tabungan atau deposito.
10. Lebih senang membelanjakan uangnya untuk kepentingan bisnis
yang menjanjikan.
11. Tidak mempunyai banyak waktu untuk begadang, nongkrong,
mengrumpi, bersenda gurau, atau kegiatan lain yang kurang
produktif.
12. Setiap pembicaraan dengan orang lain selalu berkaitan dengan
bisnis dan usaha produktif lainnya atau menjajaki mungkin tidaknya
ada peluang bisnis lain dangan pihak kedua yang diajak bicara.
13. Tidak mata duwitan tetapi sangat akrab dengan uang.
14. Akan berusaha jujur dengan kondisi apa pun.
15. Rejeki tuhan yang 1% dari bekerja sebagai pegawai pemerintah
sisanya dari berdagang.

6
16. Tuhan tidak akan mengubah nasib kaumnya kecuali umat itu sendiri
yang akan mengubahnya.
Teori S mengatakan bahwa mayoritas orang dalam kaitannya
dengan bisnis mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1. Tidak suka berurusan dengan pekerjaan-pekerjaan yang beresiko.
2. Senang dengan kepastian pendapatan perbulan dengan menjadi
karyawan tetap.
3. Tidak dapat membuat keputusan bisnis dengan tepat.
4. Bekerja keras untuk orang lain atau lembaga yang membanyarnya.
5. Selalu berfikir untuk karir dikantornya.
6. Uang yang dimiliknya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
7. Bekerja untuk mencari uang.
8. Membiarkan berlalu kesempatan bisnis yang sudah ada di depan
mata.
9. Senang dan bangga menyimpan uangnya di tabungan dan deposito
dalam jangka waktu yang lama.
10. Lebih senang membelanjakan uangnya untuk konsumsi dan
perabotan rumah tangganya.
11. Senang begadang, nongkrong, mengerumpi, bersenda gurau, atau
kegiatan yang sifatnya rileks.
12. Setiap pembicaraan dengan orang lain selalu berkaitan dengan
hobinya seperti mancing, sepeda onta, burung, batu akik dan lain-
lain.
13. Semua aktifitas diukur dengan uang.
14. Akan mengatakan jujur bahwa dirinya tidak suka bisnis, tidak bakat
bisnis, tidak punya jiwa kewirausahaan, tidak ada keturunan bisnis,
biar saja anak saya yang berbisnis, aku akan menikmati sisa
hidupnya, aku akan merawat cucu saja dirumah.
15. Anda mendapatkan uang dari bisnis, aku mendapatkan uang dari
yang lain.

7
16. Tanpa mau berusaha keras, ia mengatakan “ Tuhan maha adil dan
tuhan sangat maha pengasih untuk seluruh umatnya.3

4. Orientasi Bisnis Sumber Daya Manusia


berikut di bawah ini dibedakan antara SDM yang berorientasi
bisnis jangka panjang dan SDM yang berorientasi bisnis jangka pendek.

SDM yang berorientasi bisnis SDM yang berorientasi bisnis


jangka panjang jangka pendek.

Tidak suka dengan jenis bisnis Lebih tergoda dengan bisnis


yang instan. instan.

Ingin kerja keras dan Ingin cepat kaya dengan kerja


mendapatkan hasil secara wajar. ringan, cepat, dan mudah.

Keberhasilan selalu berawal dari Keberhasilan berawal dari


usaha diri sendiri. bantuan atau pertolongan orang
lain.

Tidak suka memanipulasi data Berani menyiasati segala


karena akan membawa rintangan demi memenagkan
ketidakbaikan untuk semua. usaha tanpa berfikir baik-tidak
baik.

Mengutamakan kemampuan diri Selalu ingin mendapatkan


sebelum meminta bantuan orang bantuan orang lain yang penting
lain. bisa membayar.

Harta adalah amanah. Harta adalah segala-galanya

Ingin berkreasi berinovasi Selalu ingin meniru tanpa mau


mandiri. berkreasi.

Salut dan hormat atas keberhasilan Iri dengan keberhasilan orang


orang lain. lain.

Menghargai kesuksesan orang Mencemooh kesuksesan orang


lain. lain.

Yang paling penting adalah Yang paling penting adalah


kepercayaan keuntungan.

3
Muhammad, Busro, “ Studi Kelayakan Bisnis “, (Yogyakarta : Expert, 2017), 77

8
Ide orang lain harus dihargai Ide orang lain tidak perlu terlalu
dihargai kalau perlu dicuri.

Ada juga perbedaan antara SDM yang lebih suka memberdayakan


( to be) dari pada memiliki( to have). Berikut perbedaannya :

To be To have

Punya buku dibaca, Punya buku dipajang di lemari,


dipelajari,diajarkan kepada orang diletakkan di bawah bantal,
lain, dipraktikkan dalam kehidupan ditiduri, danm tidak pernah
sehari-hari. dibaca.

Selalu menambah modal bisnis Tidak pernah ditambah dan


sehingga dari bisnis kecil dapat selalu diambil untuk
menjadi menengah dan besar. kepentingan pribadi.

Memberi pelayanan yang Mengambil keuntungan yang


memuaskan kepada pelanggan agar sebesar-besarnya dari pelanggan.
setia kepada usaha kita.

Bila mempunyai ide bisnis segera Ide bisnis hanya dibiarkan


diwujudkan sehingga dapat sehingga tidak pernah terwujud.
memperbesar bisnis kita.

Untuk mendapatkan SDM yang baik kita sebagai pelaku usaha


perlu melakukan langkah-langkah sebagai berikut :
Untuk mendapatkan Sdm yang handal para pelaku usaha perlu
menyeleksi input SDM bisa lulusan dari SMA/SMK/Perguruan tinggi.
Merek biasanya belum siap pakai tetapi mempunyai dasar-dasar
pengetahuan sesuai dengan bidangnya masing-masing.
Setelah kita mendapatkan kandidatnya, perlu dilatih untuk beberapa
saat. Sambil mereka bekerja dpat pula dikirimkan untuk mengikuti
berbagai pelatihan work shop, diskusi, seminar studi banding dan
kegiatan lain yang sejenis.
SDM yang diikuti dalam program pemagangan ditempat lain yang
mempunyai SDM dengan kapasitas yang lebih handal dan lebih
mumpuni sehingga sudah dikenal oleh kalangan luas.
Akumulasi dari pengetahuan yang diperoleh selama sekolah/kuliah
ditambah berbagai pelatihan dan magang kerja di tempat yang sudah

9
dipercayai oleh masyarakat mendorong SDM yang dimiliki sebagai
asset yang berharga dan mahal. Inilah yang akan menjadi SDM handal
yang mampu memenuhi seluruh tuntutan organisasi.4
5. Bermimpi, Bangun, dan Kejar
SDM yang mempunyai mimpi, lalu bangun, dan mengejar mimpi
itu akan berbeda dengan SDM yang selalu bermimpi tetapi tidak pernah
merealisasikan mimpi itu. Mimpi yang dialami itu bukan mimpi saat
tidur tetapi mimpi yang diangan-angankan.Jangan sekali bermimpi
yang anda sendiri tidak mungkin melakukannya.Seperti : ada seorang
yamg mempunyai suara yang bagus, tetapi tidak pernah belajar music,
tidak pernah berlatih, tidak pernah bernyayi id depan umum, tidak
pernah mendengarkan orang berlatih music, tidak tau tangga nada dan
sebagainnya, kemudian bermimpi menjadi pemenang di kompetisi yang
bergengsi. Akhirnya pada saat audisi di sepan juri anda gugur saat
seleksi pertama.
Berikut ini adalah tips-tips bagi pengusaha yang akan membangun
usaha atau mengembangkan usahanya sebagai berikut :
1. Kesuksesan berawal dari proses memilih
Kesukuksesan yang diperoleh oleh SDM adalah sebuah hasil dari
proses memilih. Pilihan yang diambil adalah pilihan yang
terbaik.tanpa ada pilihan yang terbaik tentu tidak ada kesuksesan.
2. Kenyakinan untuk sukses
Modal utama kesuksesan adalah keyakinan. Dengan sejumlah
modal yang dimiliki tidak harus uang tentunya, tetapi mempunyai
kenyakinan bahwa usahanya akan sukses.
3. Kemampuan membuka pikiran
Kemampuan membuka pikiran dan mempelajari hal-hal yang
baru juga merupakan modal untuk sukses. Tanpa ada kreativitas,
inovasi, dan hal yang masih orsinil tentu akan dihadapkan pada
kebosanan.

4
Ibid,80

10
4. Selalu siap
Selalu siap akan adanya perubahan, siap dengan segala resiko,
siap dengan segala ketidakpastian, siap dengan seluruh pesaing,
siap dengan adanya perkembangan yang dahsyat, siap adanya
order dengan melebihi kemampuan, merupakan sosok wirausaha
yang handal.
5. Selalu membangun net work
Selalu membangun net workyang baik, tidak untung sendiri,
membuat jaringan baru yang mampu membesarkan usaha, mampu
menjaga kepercayaan, merupakan langkah ke depan yang harus
ditempuh oleh para pengusaha.
6. Berfikir untuk selalu berubah
Berubah adalah inti kehidupan. Kehidupan yang tidak berubah
sama dengan kematian. Perubahan ke arah kemajuan bukan
perubahan yang merugikan, merupakan langkah menuju
kesuksesan.
7. Belajar dari teori kecerdasan finansial
Kecerdasan financial bukan hanya cerdas dalam mencari, tetapi
cerdas dalam memanfaatkan atau menanamkan pada usaha-usaha
yang secara cepat dapat mengembangkan financial yang sudah
dimiliki mengalahkan bunga bank, mengalahkan perkembangan
nilai asset, mengalahkan laju perkembangan harga emas.
8. Berfikir selalu produktif
Berfikir selalu produktif Merupakan upaya pikir yang ingin setiap
langka yang diambil dapat dihasilkan uang, bukan malah
mengeluarkan uang.
9. Jangan berfikir negatif
Saya tidak berani berusaha karena masih terlalu muda, tidak
berbakat, tidak punya modal, tidak punya tempat usaha, tidak
punya kesempatan, tidak punya ilmu dagang, tidak punya patner

11
kerja, tidak punya minat berbisnis,tidak punya wawasan dan
sebagainya.
10. Berlatih dan mencoba
Balita belajar berjalan karena sudah bosan merangkang tentu
karena ia takut dengan resiko jatuh, terpeleset, berguling, dan
resiko lainnya. Kemudian ada juga orang buta mempunyai
kemampuan menghafal (termasuk menghafal Al-Qur’an) lebih
kuat dibandingkan dengan orang yang bisa melihat. Bahkan
banyak sekali orang buta yang mempunyai kemampuan berbahasa
Inggris, Arab, dan bahasa lain dengan tingkat kefasihan di atas
orang yang dapat melihat.5

B. Aspek Sosial dan Ekonomi


1. Aspek Sosial dan ekonomi
Dalam membuka usaha,tidak terlepas dari proses berhubungan
dengan orang lain,baik dalam melakukan kerjasama maupun dalam
proses pelayanan. sebagai sebuah proses pelayanan,pelaku usaha perlu
memberikan pelayanan yang terbaaik kepada pelanggan. Senyum
sebagai sebuah kata kunci dalam sebuah pelayanan harus dimiliki oleh
semua pelaku bisnis,karna tanpa senyum pelaku bisnis akan dijauhi
oleh rekan bisnis, pelanggan maupun relasi bisnis laiannya.
Aspek sosial merupakan segala aktivitas yang berhubungan dengan
alam dan sekitarnya. Dan aspek sosial bisa dikatakan dengan aspek
non-fisik yang harus dilakukan oleh pelaku bisnis manakala usaha
bisnis yang dijalankan akan maju.dalam upaya melakukannya
diantaranya ada: negosiasi, persuaisi, familiyerisasi, korespondensi,
komunikasi, interaksi langsung dan tidak langsung, sosialisasi,
partisipasi, bargaining dan kegiatan sosial lainnya yang sangat penting
di lakukan.

5
Ibid,86

12
a. Negosiasi adalah sebuah bentuk interaksi sosial antara beberapa
pihak yang bertujuan untuk mencapai kesepakatan bersama yang
dianggap menguntungkan pihak-pihak yang bernegosiasi
b. Persuaisi adalah komunikasi yang digunakan untuk meyakinkan
orang lain.ada beberapa yang patut kita perhatikan mana kala kita
melakukan persuasi :
1) Orang yang kita ajak berbicara hendaknya tidak merasa kalo
sedang kita persuasi
2) Tidak memaksa,sehingga ada kesadaran kritis dari lawan bisnis
kita
3) Tidak menyita waktu yang lama,sehingga lawan jenis kita tidak
merasa tersisa waktunya
4) Tidak menonjolkan kemampuan diri,tetapi perlu mengangkat
harkat dan martabat lawan bisnis kita
5) Upayakan lawan bisnis kita tidak merasa atau tidak sadar kalu
dirinya telanh mengikuti kemauan kita
6) Upayakan tidak menyinggung lawan bisnis kita
7) Upayakan tidak memerlukan energi yang banyak bagi lawan
bisnis kita untuk mengikuti kehendak kita
c. Familierisasi adalah kata benda sehingga familieriasasi dapat
menyatakan nama diri seseorang, ataupun itu tempat.
d. Korespondensi adalah yang merujuk kepada aktivitas penyampaian
maksud melalui surat dari satu pihak kepada pihak lain
e. Komunkasi adalah suatu aktivitas penyampaian informasi, baik itu
pesan, ide ,dan gagasan dari pihak satu kepihak lain
f. Interaksi suatu hubungan timbal balik antara individu dengan
individu lainnya
g. Sosialisasi adalah proses pembelajaran yang di lakukan individu
dalam mengenal lingkungannya baik lingkungan fisik maupun sosial
h. Partisipasi adalah suatu keterlibatan seseorang kepada pencapaian
tujuan dan ikut bertanggung jawab di dalamnya

13
i. Bargaining adalah suatu tawar menawar yang dilakukan oleh penjual
dan pembeli untuk menetukan harga satu barang.6

Dalam aspek ekonomi itu sendiri yaitu akan memberikan peluang


untuk meningkatkan pendapatan,pendapatan asli daerah (PAD),
pendapatan dari pajak, dan dapat menambah aktivitas ekonomi lainnya.
Bagi masyarakat, adanya aspek ekonomi adalah akan memberikan
peluang untuk meningkatkan pendapatan. Dalam usaha yang dijalankan
tentunya akan memberikan dampak positif dan dampak negatif, dalam
aspek ekonomi memiliki 2 sisi yaitu sisi podsitif dan negatif,yang
dimana dari sisi positif yaitu pendapatan yang masuk dari pemerintah,
sedangkan dari aspek negatif yaitu penggunaan sumber daya alam yang
berlebihan, pengangguran yang semakin bertambah banyak karena
masuknya masyarakat luar. 7
Tujuan analisis aspek sosial dan ekonomi adalah untuk menilai
apakah bisnis yang dijalankan dapat memberikan manfaat baik dilihat
dari sisi sosial maupun ekonomi.Bisnis dinyatakan layak berdasarkan
aspek sosial dan ekonomi yakni jika bisnis tersebut mampu
memberikan manfaat secara sosial dan ekonomi baik bagi masyarakat
sekitar lokasi bisnis maupun pemerintah.8
Jadi kesimpulannya, aspek ekonomi adalah akan memberikan
peluang untuk meningkatkan pendapatan, sedangkan aspek sosial
adalah mengelolah dan mengatur sumber daya alam. Dan tujuan analisis
aspek sosial dan ekonomi adalah untuk menilai apakah bisnis yang
dijalankan dapat memberikan manfaat baik dilihat dari sisi sosial
maupun ekonomi.
6
Muhammad, Busro, “ Studi Kelayakan Bisnis “, (Yogyakarta : Expert, 2017), 97-98
7
Join Tata Niaga, “Studi Kelayakan Bisnis tentang Aspek Ekonomi dan Sosial Dalam Studi
Kelayakan Bisnis” jtpnk.blogpot.com/2016/06/studi-kelayakan-bisnis-tentang-aspek.html?m=1
diakses pada 20 September 2019
8
Chairun Nisa, Ratna Winanda, Netti Tinaprilla, “Analisis Kelayakan Investasi Penggemukan Sapi
Potong (Kasus: PT Catur Mitra Taruma, Kabupaten Bogor)”, Jurnal Analisis Kelayakan Investasi,
Vol. 3, No. 2, 2013, 39.

14
2. Dampak dari Aspek Ekonomi
Secara garis besar dampak dari aspek ekonomi dengan adanya
suatu usaha atau investasi, misalnya pendirian suatu pabrik, antara lain :
a. Dapat meningkatkan ekonomi rumah tangga
1) Peningkatan tingkat pendapatan keluarga, dengan adanya
suatu insvestasi akan memberikan peningkatan pendapat
kepada mayarakat, terutama bagi mareka yang dapat diterima
bekerja di lkasi pabrik maupun mereka yang berkerja diluar
lkasi pabrik dengan cara berdagang atau lainnya.
2) Perubahan nafkah, di bebrapa wilaya kehadiran pabrik atau
suatu usaha akan mengubah pola hidup masyarakat.
3) Adanya pola nafkah ganda. Bagi mayarakat di sekitar lokasi
usaha dismaping tetap mempertahankan pekerja semula
seperti baertani, mereka juga bekerja sebagai karyawan,
sehingga memperoleh pengahasian ganda
4) Membuka kesempatan kerja bagi masyarakat sekaligus
mengurangi pengangguran, karena setiap proyek atau usaha
baru yang didirikan pasti akan membutuhkan tenaga kerja
tamabahan da hal ini tertentu saja akan membuka bagi tenaga
kerja yang belum mendapatkan pekrjaan atau yang masih
menganggur.
5) Tersediah sarana dan prasarana dengan dinbukanya suatu
proyek atau usaha dapat pla memberikan fasilitas bagi
masyarakat luas maupun pemerintah seperti dibangun: jalan
raya, sarana hiburan, rumah ibadah, rumah sakit, pusat
pembelanjaan, listri, telepom.
b. Menggali, mengatur dan menggunakan ekonomi sumber daya alam
1) Pemilikan dan penguasaan SDA yang tteratur
2) Penggunaan lahan yang efesien dan efektif
3) Peningkatan nilai tambah SDA

15
4) Peningkatan SDA lainnya yang belum termjah.
c. Meningkatkan perekonomian pemerintah baik lokal maupun
regional
1) Menambah peluang dan kesempatan kerja dan berusaha bagi
masyarakat
2) Memberikan nilai tambah proses manufaktur
3) Menambah jenis dan jumlah aktivitas ekonomi nonformal di
masyarakat
4) Meneyediakan fasilitas umum yang sangat dibbutuhkan
masyarakat
d. Pengembangan wilayah9
1) Meningkatkan pemerataan pembangunan
2) Meningkatkan persatuan dan kesatuan bansgsa
3) Terbuka lingkungan pergaulan dengan adanya pembukaan
suatu wilayah
4) Membuka isolasi wilayah dan cakrawala bagi penduduk.

C. Aspek Legalitas
1. Aspek Legalitas
Legalitas sebuah usaha yang direncanakan terkait dengan kebijakan
pemerintah dan aspek hukum.Usaha yang direncanakan tidak boleh
bertentangan dengan kebijakan dan hukum yang berlaku.Bagi penilaian
studi kelayakan bisnis, dokumen yang perlu diteliti keabsahan,
kesempurnaan dan keasliannya meliputi badan hukum, izin-izin yang
dimiliki sertifikat tanah atau dokumen lainnya yang mendukung
kegiatan usaha tersebut. Kegagalan dalam penelitian aspek ini akan
berakibat tidak sempurnanya hasil penelitian, dengan kata lain apabila
ada dokumen tidak sempurna pasti akan menimbulkan masalah
dikemudian hari.

9
Hirdinis Mansyur SE, MM, Modul Studi Kelayakan bisnis (Universitas Mercu Buana)

16
Oleh karena itu, hendaknya dalam melakukan analisis aspek hukum
ini dilakukan secara teliti dan cermat dengan mencari sumber-sumber
informasi yang jelas sampai keterangan yang memang berkompeten
untuk mengeluarkan surat-surat yang hendak kita teliti, demikian juga
bagi mereka yang hendak menyiapkan suatu usaha, maka perlu
dilakukan berbagai persiapan yang berkaitan dengan aspek hukum.10
Berdasarkan aspek hukum, suatu ide bisnis dinyatakan layak jika
ide bisnis tersebut sesuai dengan ketentuan hukum dan mampu
memenuhi segala persyaratan perizinan di wilayah tersebut. Secara
spesifik aspek hukum pada studi kelayakan bertujuan untuk:
a. Menganalisis legalitas usaha yang dijalankan.
b. Menganalisis ketetapan bentuk badan hukum dengan ide bisnis
yangakan dilaksanakan.
c. Menganalisis kemampuan bisnis yang akan diusulkan dalam
memenuhi persyaratan perizinan.
d. Menganalisis jaminan-jaminan yang bisa disediakan jika bisnis akan
dibiayai dengan pinjaman.11

2. Jenis-jenis Badan Usaha


Jenis badan yang ada di Indonesia sangat beragam mulai dari
perusahaan perseorangan,firma sampai kepada bentuk koperasi.masing-
masing badan hukum memiliki kelebihan dan kelemahan
tersendiri.kelebihan dan kekurangan dapat dilihat dari luasnya bidang
usaha yang akan dijalankan, modal yang dimiliki, batas tanggung jawab
dan kewajiban masing-masing pemilik, serta pembagian keuntungan
masing-masing badan usaha.
Dalam praktiknya jenis badan hukum yang ada diindonesia sebagai
berikut:
1. Perseorangan
10
Ratna Wulan, “Aspek Hukum Dalam Studi Kelayakan Bisnis”, 4, 26 September 2019,
https://www.academia.edu/25826127/aspek_hukum_dalam_studi_kelayakan_bisnis.
11
Ratna Wulan, “Aspek Hukum Dalam Studi Kelayakan Bisnis”, 5.

17
Perusahaan perseorangan merupakan perusahaan yang dimiliki
oleh perseorangan (hanya seorang).
2. Firma (Fa)
Firma adalah perusahaan yang didirikan oleh dua orang atau lebih
dan menjalankan perusahaan atas nama perusahaan.
3. Perseroan komanditer (CV)
Perseroan komanditer atau sering dikatakan CV, merupakan
persekutuan yang didirikan atas dasar kepercayaan.
4. Perseroan terbatas (PT)
Perseroan terbatas (PT) merupakan badan hukum perusahaan yang
paling banyak digunakan dan diminati oleh para pengusaha.
5. Perusahaan negara
Perusahaan negara (PN) adalah perusahaan yang didirikan
berdasarkan undang-undang.modal untuk mendirikan PN adalah
atas kekayaan negara yang dipisahkan dan tidak dipisahkan atas
saham.
6. Perusahaan daerah
Perusahaan daerah merupakan perusahaan yang didirikan dengan
suatu peraturan daerah.
7. Yayasan
Yayasan adalah badan usaha yang tidak bertujuan untuk mencari
keuntungan dan lebih menekankan usahanya pada tujuan sosial.
8. Koperasi
Merupakan bentuk badan usaha yang bergerak di bidang ekonomi
yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan anggotanya
yang bersifat murni, pribadi dan tidak dapatdialihkan.12

3. Jenis-jenis Izin Usaha


Kegiatan usaha selalu memerlukan berbagai dokumen penunjang
berserta legalitas berupa perizinan yang diperlukan sebelum

12
Agus Sucipto, Studi Kelayakan Bisnis(Malang: UIN Maliki Press, 2010),39.

18
menjalankan kegiatannya.Dalam praktiknya terdapat beragam izin dan
jenis-jenis izin yang dibutuhkan tergantung dari jenis usaha yang
dijalankan. Jenis-jenis izin usaha diantaranya sebagai berikut:
a. Akte pendirian perusahaan dari notaris setempat.
b. Nomor Pokok Wajib Pajak perusahaan/perseorangan (NPWP).
c. Surat Tanda Daftar Perusahaan (STDP).
d. Surat Izin Tempat Usaha (SITU) yang dikeluarkan oleh Pemda.
e. Surat keterangan (nomor) Perusahaan Kena Pajak (PKP) dari kantor
pajak.
f. Surat rekomendasi dari KADIN.
g. Surat tanda rekanan dari Pemda setempat.
h. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) dari dinas perdagangan.
i. Sertifikat tanah atau surat-surat berharga yang dimilikinya.
Bentuk usaha yang legal yaitu ditunjukkan dengan pemilikan seluruh
perizinan yang dibutuhkan, akan memberikan kontribusi pada
pembangunan negara karena telah berkontribusi dalam menambah
pemasukan negara melalui pajak yang dibayarkan secara rutin dan
besarnya tepat sesuai dengan besar kecilnya pendapatan kena pajak yang
diperoleh.
Adanya usaha yang formal, akan memberi kemudahan bagi pihak
pemberi pinjaman seperti Bank dan lembaga keuangan lainnya. Besar
pinjaman akan disesuaikan dengan besar kecilnya usaha, prospek tidaknya
usaha, dan pertimbangan lain yang telah ditentukan oleh lembaga pemberi
pinjaman.13
Usaha yang illegal adalah usaha yang tidak mempunyai izin
usaha.Bentuk usaha yang illegal, biasanya bersifat nonformal, kecil-
kecilan, rumahan. Contohnya sebagai berikut:
a. PKL
b. Asongan
c. Tukang sol sepatu

13
Muhammad, Busro, “ Studi Kelayakan Bisnis “, (Yogyakarta : Expert, 2017), 103.

19
d. Penjual bakso keliling
e. Penjual sayur keliling
f. Tukang roti
g. Cuci motor
h. Peternak lebah
i. Agen beras
j. Jasa penyedia tarup
k. Jasa servis AC, kulkas, TV, dll
l. Warung kopi
m. Bengkel sepeda
n. Warung makanan
o. Penjual pulsa
p. Tambal ban, dan lain sebagainya.
Ada usaha yang seharusnya sudah formal, akan tetapi dibuat tidak
formal. Hal ini biasanya dilakukan untuk melakukan tindakan yang tidak
terpuji, seperti menghindari pajak dan perizinan lainnya. Mereka malas
mengurus seluruh surat perizinan, karena diperlukan waktu yang lama,
biaya yang banyak, dan berkonsekwensi pada pajak dan lainnya. Berbagai
contoh bentuk usaha yang seharusnya formal, akan tetapi dibuat menjadi
bisnis rumahan, sehingga usaha yang dilakukan sembunyi-sembunyi dari
petugas pajak, antara lain:
a. Gadai HP/Laptop
b. Tukang gigi
c. Percetakan
d. Jasa sablon
e. Pijat tradisional
f. Rental mobil
g. Air isi ulang
h. Pabrik tahu/tempe
i. Catering
j. Jasa trevel

20
k. Salon dan penata wedding
l. Laundry, dan lain sebagainya.14

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN

14
Ibid, 103-106.

21
1. Aspek Sumber Daya Manusia
a. Konsep sumber daya manusia
Sumber daya manusia merupakan modal yang paling besar. Dengan
sumber daya yang handal usaha dengan sedikit modal dapat
dilakukan, sebaliknya, dengan modal yang banyak, tetapi sumber
daya yang dimiliki tidak handal, maka usaha yang dilakukan akan
langsung menemui titik akhir.
b. Perencanaan strategi SDM
Perencanaan SDM merupakan fungsi manajemen SDM yang harus
pertama dilakukan sebelum melakukan fungsi manajemen
personalia lainnya.dalam merencanakan SDM perlu menghitung
volume kerja yang dibutuhkan oleh usaha yang sedang dirintis.
c. Teori B-S
Teori B mengatakan seseorang yang mempunyai jiwa
kewirausahaan akan mempunyai ciri-ciri yang positif.
Teori S mengatakan seseorang yang mempunyai jiwa
kewirausahaan akan mempunyai ciri-ciri yang negative.
1). Orientasi Bisnis SDM
SDM yang berorientasi bisnis jangka panjang dan SDM
yang berorientasi bisnis jangka pendek dan Ada juga perbedaan
antara SDM yang lebih suka memberdayakan ( to be) dari pada
memiliki( to have).
2). Bermimpi, Bangun, dan Kejar
Berikut disajikan tips-tips bagi pengusaha yang akan
membangun usaha atau mengembangkan usahanya sebagai
berikut : kesuksesan berawal dari proses memilih, keyakinan untuk
sukses, kemampuan membuka pikiran, selalu siap, selalu
membangun net work , berfikir untuk selalu berubah, belajar dari
teori kecerdasan financial, berfikir selalu produktif, jangan berfikir
negative, berlatih dan mencoba.
2. Aspek Sosial dan Ekonomi

22
a. Aspek sosial dan ekonomi
Aspek sosial merupakan segala aktivitas yang berhubungan dengan
alam dan sekitarnya. Dan aspek sosial bisa dikatakan dengan aspek
non-fisik yang harus dilakukan oleh pelaku bisnis manakala usaha
bisnis yang dijalankan akan maju.dalam upaya melakukannya
diantaranya ada: negosiasi, persuaisi, familiyerisasi, korespondensi,
komunikasi, interaksi langsung dan tidak langsung, sosialisasi,
partisipasi, bargaining dan kegiatan sosial lainnya yang sangat penting
di lakukan.
Dalam aspek ekonomi itu sendiri yaitu akan memberikan peluang
untuk meningkatkan pendapatan,pendapatan asli daerah (PAD),
pendapatan dari pajak, dan dapat menambah aktivitas ekonomi
lainnya. Bagi masyarakat, adanya aspek ekonomi adalah akan
memberikan peluang untuk meningkatkan pendapatan
Jadi kesimpulannya, aspek ekonomi adalah akan memberikan
peluang untuk meningkatkan pendapatan, sedangkan aspek sosial
adalah mengelolah dan mengatur sumber daya alam. Dan tujuan
analisis aspek sosial dan ekonomi adalah untuk menilai apakah bisnis
yang dijalankan dapat memberikan manfaat baik dilihat dari sisi sosial
maupun ekonomi.
b. Dampak dari aspek ekonomi
 Dapat meningkatkan ekonomi rumah tangga
 Menggali, mengatur dan menggunakan ekonomi sumber
daya alam
 Meningkatkan perekonomian pemerintah baik lokal
maupun regional
 Pengembangan wilayah
3. Aspek Legalitas
a. Aspek legal

23
Legalitas sebuah usaha yang direncanakan terkait dengan kebijakan
pemerintah dan aspek hukum.Usaha yang direncanakan tidak boleh
bertentangan dengan kebijakan dan hukum yang berlaku.
b. Jenis-jenis badan usaha
Dalam praktiknya jenis badan hukum yang ada diindonesia sebagai
berikut:Perseorangan, Firma (Fa), Perseroan komanditer (CV),
Perseroan terbatas (PT), Perusahaan negara, Perusahaan daerah,
Yayasan, Koperasi.
c. Jenis-jenis izin usaha
-Akte pendirian perusahaan dari notaris setempat.
-Nomor Pokok Wajib Pajak perusahaan/perseorangan (NPWP).
-Surat Tanda Daftar Perusahaan (STDP).
-Surat Izin Tempat Usaha (SITU) yang dikeluarkan oleh Pemda.
-Surat keterangan (nomor) Perusahaan Kena Pajak (PKP) dari kantor
pajak.
-Surat rekomendasi dari KADIN.
-Surat tanda rekanan dari Pemda setempat.
-Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) dari dinas perdagangan.
-Sertifikat tanah atau surat-surat berharga yang dimilikinya.
B. SARAN
Kami Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna,
kedepannya penulis akan lebih fokus dan detail dalam menjelaskan dan
memaparkan tentang makalah di atas.

DAFTAR PUSTAKA

24
Busro. Muhammad. 2017. “ Studi Kelayakan Bisnis “. (Yogyakarta : Expert).
Mansyur .Hirdinis .“ Modul Studi Kelayakan bisnis”.(Universitas Mercu Buana).
Nisa.Chairun. Winanda. Ratna. Tinaprilla. Netti.2013.“Analisis Kelayakan
InvestasiPenggemukan Sapi Potong.(Kasus: PT Catur Mitra Taruma, Kabupaten
Bogor)”.Jurnal Analisis Kelayakan Investasi.Vol. 3.No. 2.
Sucipto.Agus. 2010. “ Studi Kelayakan Bisnis”.(Malang: UIN Maliki Press).
TataJoin Niaga. 2019. “Studi Kelayakan Bisnis tentang Aspek Ekonomi dan Sosial
Dalam Studi Kelayakan Bisnis” jtpnk.blogpot.com/2016/06/studi-kelayakan-
bisnis-tentang-aspek.html?m=1 diakses pada 20 September.
Wulan.Ratna.2019.“Aspek Hukum Dalam Studi Kelayakan Bisnis”. 4. 26
September.https://www.academia.edu/25826127/aspek_hukum_dalam_studi_ke
layakan_bisnis.

25

Anda mungkin juga menyukai