Anda di halaman 1dari 13

MANAJEMEN KREATIVITAS

INOVASI
PADA UMKM
NAMA NAMA KELOMPOK :
DONNA ULI NAINGGOLAN
FERI BASTANTA PERANGIN ANGIN
MITHA SEROJA
PENDAHULUAN

Peranan UMKM dalam perekonomian nasional dari berbagai aspek melibatkan pihak
pemerintah dalam menyusun Program Pembangunan dalam Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional (RPJMN). RPJMN tahun 2004-2009 menekankan program pengembangan
sistem pendukung usaha bagi UMKM dan program pengembangan kewira-usahaan dan
kemampuan bersaing. Hal ini me-nyangkut pembentukan perilaku usaha untuk men-capai
kinerja dan struktur usaha mikro kecil menengah yang lebih berhasil atau sukses.
Program Pembangunan dalam Rencana Pem-bangunan Jangka Menengah Nasional Tahun
2004-2009 menekankan program pengembangan sistem pendukung usaha bagi UMKM dan
program pengembangan kewirausahaan dan kemampuan berdaya saing (RPJMN, 2005).
Pemerintah memberi-kan perhatian terhadap UMKM disebabkan karena UMKM memiliki
peranan dalam perekonomian nasional. Peran Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di
Indonesia sangat besar dan telah terbukti menyelamatkan perekonomian bangsa pada saat
krisis ekonomi tahun 1997.
Kewirausahaan merupakan karekteristik kemanusiaan yang berfungsi besar dalam
mengelola suatu bisnis, karena pengusaha yang memiliki jiwa kewira-usahaan akan
memperlihatkan sifat pembaharu yang dinamis, inovatif dan adaptif terhadap perubahan
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan kewirausahaan yang tinggi maka
manajemen akan dapat diperbaiki secara terus menerus.
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka penelitian ini dilakukan untuk
menjelaskan pengaruh kreativitas dan inovasi baik secara parsial maupun simultan terhadap
PEMBAHASAN

 Kreativitas
Kreativitas adalah inisiatif terhadap suatu produk atau proses yang bermanfaat, benar, tepat,
dan bernilai terhadap suatu tugas yang lebih bersifat heuristic yaitu sesuatu yang merupakan
pedoman, petunjuk, atau panduan yang tidak lengkap yang akan menuntun kita untuk mengerti,
mempelajari, atau menemukan sesuatu yang baru. Atribut orang yang kreatif adalah : terbuka
terhadap pengalaman, suka memperhatikan melihat sesuatu dengan cara yang tidak biasa,
kesungguhan, menerima dan merekonsiliasi sesuatu yang bertentangan, toleransi terhadap sesuatu
yang tidak jelas, independen dalam mengambil keputusan, berpikir dan bertindak, memerlukan dan
meng-asumsikan otonomi, percaya diri, tidak menjadi subjek dari standar dan kendali kelompok, rela
mengambil resiko yang diperhitungkan, gigih, sensitif terhadap permasalahan, lancar-kemampuan
untuk men-generik ide-ide yang banyak, fleksibel keaslian, responsif terhadap perasaan, terbuka
terhadap feno-mena yang belum jelas, motivasi, bebas dari rasa takut gagal, berpikir dalam
imajinasi, selektif.
Memahami kreativitas (daya cipta) akan mem-berikan dasar yang kuat untuk membuat modul
atau perangkat tentang kewirausahaan. Peran sentral dalam kewirausahaan adalah adanya
kemampuan yang kuat untuk menciptakan (to create or to innovate) sesuatu yang baru, misalnya:
sebuah organisasi baru, pandangan baru tentang pasar, nilai-nilai corporate baru, proses-proses
manufacture yang baru, produk-produk dan jasa-jasa baru, cara-cara baru dalam mengelola
sesuatu, cara-cara baru dalam pengambilan keputusan.
Kretivitas merupakan sumber penting dalam pen-ciptaan daya saing untuk semua
organisasi yang peduli terhadap growth (pertumbuhan) dan change (perubahan).
Roe dalam Frinces (2004) menyatakan bahwa syarat-syarat orang yang kreatif
yaitu:

1. Keterbukaan terhadap pengalaman (openness to experience).


2. Pengamatan melihat dengan cara yang biasa di-lakukan (observanvce seeing things in
unusual ways).
3. Keinginan (curiosity) Toleransi terhadap ambigui-tas (tolerance of apporites) 
4. Kemandirian dalam penilaian, pikiran dan tin-dakan (independence in judgement, thought
and action)
5. Memerlukan dan menerima otonomi (needing and assuming autonomy)
6. Kepercayaan terhadap diri sendiri (self-reliance)
7. Tidak sedang tunduk pada pengawasan kelompok (not being subject to group standart and
control).
8. Ketersediaan untuk mengambil resiko yang diperhitungakan (willing to take calculated
risks).
 INOVASI
Larsen, P and Lewis, A, (2007) menyatakan bahwa salah satu karakter yang sangat penting
dari wirausahawan adalah kemampuannya berinovasi. Tanpa adanya inovasi perusahaan tidak
akan dapat bertahan lama. Hal ini disebabkan kebutuhan, ke-inginan, dan permintaan pelanggan
berbah-ubah. Pelanggan tidak selamanya akan mengkonsumsi produk yang sama. Pelanggan
akan mencari produk lain dari perusahaan lain yang dirasakan dapat memuaskan kebutuha
mereka. Untuk itulah diperlu-kan adanya inovasi terus menerus jika perusahaan akan
berlangsung lebih lanjut dan tetap berdiri dengan usahanya. Inovasi adalah sesuatu yang
berkenaan dengan barang, jasa atau ide yang dirasakan baru oleh seseorang. Meskipun ide
tersebut telah lama ada tetapi ini dapat dikatakan suatu inovasi bagi orang yang baru melihat
atau merasakannya.
Perusahaan dapat melakukan inovasi dalam bidang: a. Inovasi produk (barang, jasa, ide dan
tempat). b. Inovasi manajemen (proses kerja, proses produksi, keuangan pemasaran, dll). Dalam
melaku-kan inovasi perlu memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut: a. Menganalisi peluang,
b. Apa yang harus dilakukan untuk memuaskan peluang, c. Sederhana dan terarah, d. Dimulai
dari yang kecil, dan e. Kepemimpinan Hills (2008) mendefinisikan inovasi sebagai ide, praktek
atau obyek yang dianggap baru oleh seorang individu atau unit pengguna lainnya. Suryana
(2003) inovasi yaitu: “sebagai kemampuan untuk menerap-kan kreativitas dalam rangka
memecahkan persoalan dan peluang untuk meningkatkan dan memperkaya kehidupan”.
Keeh, et.al (2007) menjelaskan inovasi sangat penting karena terdapat alasan berikut :

 Teknologi berubah sangat cepat seiring adanya produk baru, proses dan layanan baru dari
pesaing, dan ini mendorong usaha entrepreneurial untuk bersaing dan sukses. Yang harus
dilakukan adalah menyesuaikan diri dengan inovasi teknologi baru.
 Efek perubahan lingkungan terhadap siklus hidup produk semakin pendek, yang artinya bahwa
produk atau layanan lama harus digantikan dengan yang baru dalam waktu cepat, dan ini bisa
terjadi karena ada pemikiran kreatif yang me-nimbulkan inovasi.
 Konsumen saat ini lebih pintar dan menuntut pemenuhan kebutuhan. Harapan dalam pemenuh-
an kebutuhan mengharap lebih dalam hal kualitas, pembaruan, dan harga. Oleh karena itu skill
inovatif dibutuhkan untuk memuaskan kebutuhan konsumen sekaligus mempertahankan
konsumen sebagai pelanggan.
 Dengan pasar dan teknologi yang berubah sangat cepat, ide yang bagus dapat semakin mudah
ditiru, dan ini membutuhkan metode penggunaan pro-duk, proses yang baru dan lebih baik, dan
layanan yang lebih cepat secara kontinyu.

Inovasi bisa menghasilkan pertumbuhan lebih cepat, meningkatkan segmen pasar, dan
mencipta-kan posisi korporat yang lebih baik.
Usaha Makro Kecil dan Menengah (UMKM)

Pengertian Usaha Mikro, Kecil dan Menengah dijelaskan dalam UU Usaha Mikro, Kecil,
Menengah (UMKM) No. 20 tahun 2008 adalah sebagai berikut:

 Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha
perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam Undang-
Undang ini.
 Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh
orang per-orangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau
bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung
maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi
kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini.
 Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan
oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan me-rupakan anak perusahaan
atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung
maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil atau usaha besar dengan jumlah kekayaan
bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam Undang- Undang ini.
Kriteria Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) :

Berdasarkan UU Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) No. 20 Tahun 2008 pada Bab IV
pasal 16 menetapkan kriteria UMKM sebagai berikut:
1. Kriteria Usaha mikro adalah sebagai berikut:
 memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 50.000.000,- (Lima Puluh Juta Rupiah) tidak termasuk
tanah dan bangunan tempat usaha; atau;
 memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp 300.000.000,- (Tiga Ratus Juta rupiah).
2. Kriteria Usaha Kecil adalah sebagai berikut: me-miliki kekayaan bersih lebih dari Rp
50.000.000,-(Lima puluh juta rupiah) sampai paling banyak Rp 500.000.000,- (Lima ratus
juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau memiliki hasil
penjualan tahunan lebih dari Rp 300.000.000,- (Tiga ratus juta rupiah) samapi dengan
paling banyak Rp 2.500.000.000,- (Dua miliar lima ratus juta rupiah). 
3. Kriteria Usaha Menengah adalah sebagai berikut: memiliki kekayaan bersih lebih dari
Rp.500.000.000,- (Lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp.10.000.000,-
(sepuluhmilyar rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau memiliki
hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 2.500.000.000,- (Dua milyar lima ratus juta rupiah)
sampai dengan paling banyak Rp 50.000.000.000,- (Lima puluh milyar rupiah)
Peran UKM dalam Sektor Ekonomi

Peran UKM dalam perekonomian suatu negara sangatlah penting. UKM melambangkan
kekuatan pembangunan ekonomi sebuah negara. Pentingnya UKM sebagian besar berkaitan
dengan sebutan mereka sebagai tulang punggung ekonomi pembangunan. Bila dibandingkan
dengan perusahan besar, UKM memungkinkan perusahaan untuk lebih mudah beradaptasi
terhadap perubahan lingkunganya. Oleh karena itu, keberadaan UKM, menjadi penting
sebagai penggerak kewirausahaan dan pembangunan ekonomi.
Seperti yang diungkapkan oleh John V. Petrof (1986) bahwa secara umum UKM memberikan
kontribusi positif bagi pembangunan ekonomi dalam hal sebagai berikut ini :
1. Berfungsi membawa calon pembeli dan penjual bersama-sama dan menyebarkan informasi
mengenai kualitas produk yang dilakukan secara memadai.
2. Perusahaan-perusahaan kecil menyerap langsung sumber daya dalam kegiatan ekonomi.
3. Penurunan permintaan barang impor, harga domestik dengan cepat ditransmisikan ke
seluruh masyarakat sehingga merangsang permintaan produk dalam negeri serta potensi
pertumbuhan domestik dan ekspor tinggi.
4. Perusahaan kecil yang terbesar diseluruh negeri akan memberikan manfaat pembangunan
ekonomi dan memperbaiki standar hidup masyarakat.
Hal ini membuat pentingnya strategi inovasi untuk membantu perusahaan bertahan dari
perubahan. beberapa faktor yang menunjang organisasi bertahan terhadap perubahan :
 Fleksibel: Perubahan yang ada di lingkungan membuat perusahaan harus fleksibel dalam
membuat strategi. Perusahaan pada intinya harus adaptif dan siap menghadapi perubahan agar
dapat bertahan. Strategi tersebut meliputi kebijakan, pemasaran, operasional, dan lain-lain.
 Fokus pada peluang: Sebuah perusahaan harus memiliki fokus yang jelas, hal ini terkait
dengan visi dan misi perrusahaan. Visi dan misi yang digunakan perusahaan pada akhirnya
akan mempengaruhi kinerja perusahaan. Strategi yang dibuat perusahaan juga harus jelas,
misalnya produk apa yang akan dibuat atau dijual, siapa mitra kerja yang dapat membantu dan
apa target pencapaian di tahun ke depan.
 Fasilitas: Sebuah perusahaan harus menyediakan fasilitas yang mendukung kinerja
perusahaan, baik peralatan, mesin, sumber daya dan teknologi. Hal inibertujuan untuk
peningkatan produktivitas perusahaan dan persiapan dalam menghadapi tantangan global.
 Mengelola pengetahuan: Perusahaan harus terus melakukan improvisasi terhadap
perubahan dengan cara mengelola pengetahuan yang dimiliki oleh perusahaan menjadi
pengetahuan yang lebih bermanfaat lagi. Manajemen pengetahuan bisa didapatkan dengan
berbagai cara, seperti pengetahuan pegawai dan penelitian yang telah dikembangkan.
Kelebihan dan Kelemahan UKM

A. Kelebihan- Kelebihan UKM:

 Tingkat fleksibilitas yang tinggi: Kecilnya dimensi perusahaan memungkinkan UKM


untuk merespon lebih cepat tuntutan pelanggan. UKM dapat secara efektif mengadopsi
semua perubahan lingkungan dengan relevan.
 Semangat kewirausahaan: UKM memiliki semangat kewirausahaan, dimana setiap
pengusaha memiliki kemandirian yang tinggi, sehingga harapan dan energi para pengusaha
dapat digunakan untuk mempertahankan budaya inovasi selalu tumbuh dan berkembang.
 Kompetisi: Keterbatasan sumber daya manusia dan jumlah modal yang kecil membuat
UKM menganalisis secara rinci, sehingga dapat menentukan tugas-tugas dengan
menggunakan pengetahuan dan keterampilan bersama.
 Inovasi lebih cepat karena tanpa struktur: UKM relatif mudah untuk melakukan
koordinasi dengan karyawan. Fungsi kontrol yang langsung dan sangat cepat membuat
pemimpin UKM dapat menemukan kemungkinan peluang baruuntuk pertumbuhan dan
pengembangan inovasi lebih mudah.
Kelebihan dan Kelemahan UKM

B. Kelemahan-Kelemahan UKM
 Sempitnya waktu untuk melengkapi kebutuhan: UKM biasanya kesulitan dalam
mengakses pasar yang besar. Oleh karena itu, UKM memerlukan strategi yang kuat untuk
memasuki pasar global dalam hal investasi pemasaran, penelitian, kegiatan promosi,
pengembangan jaringan distribusi dan membangun kapasitas produksi.
 Terbatasnya anggaran: Setiap perusahaan yang ingin mengembangkan diri pastinya
membutuhkan dana. Inilah yang selalu menjadi masalah bagi UKM untuk memperluas
usahanya. Kebanyakan UKM tidak dalam posisi untuk mengumpulkan cukup uang tunai
dalam jangka pendek. Untuk mendapatkan bantuan dana, UKM bisanya meminjam uang ke
bank, tapi melihat peredaran bisnis yang masih terbatas dan ketiadaan jaminan untuk
pinjaman yang lebih besar membuat UKM sering kali mengurungkan usahanya untuk
memperluas pasar.
 Kurangnya sumber daya yang berkualitas: UKM biasanya tidak banyak memiliki tenaga
ahli. Hal ini juga disebabkan terbatasnya anggaran yang menyebabkan perusahaan tidak
memadai untuk mempekerjakan tenaga ahli untuk pekerjaan yang dibutuhkan. Sering kali
para pekerja di UKM dilatih melalui cara-cara yang bersifat kekeluargaan dan kurang
mendalam. Oleh karena itu, sangat sulit bagi
Tantangan-Tantangan UKM di Indonesia

Permasalahan UKM di Indonesia biasanya sangat mendasar, seperti kurangnya keuangan, terbatasnya teknologi,
kurangnya fasilitas, sempitnya pemasaran, kurangnya manajemen mutu, peraturan administrasi yang tidak memadai
dan daya beli yang terbatas. Berikut adalah tantangan-tantangan yang dihadapi oleh UKM dan bagaimana cara
penyelesaiannya:
 Tantangan UKM dalam manajemen
pengetahuan Pengetahuan memainkan peran penting dalam menentukan kemampuan inovasi perusahaan dan
dalam meningkatkan kualitas kehidupan kerja para pekerja. Pengetahuan dalam UKM dikelola secara berbeda. Pada
dasarnya, pengetahuan lebih mungkin dibuat, dibagi, ditranfer, dan diterapkan melalui mekanisme di UKM. March
(1991) menunjukkan bahwa ada dua mode yang berbeda secara fundamental dari inovasi, yaitu eksplorasi dan
eksploitasi. Eksploitasi inovasi dibangun di atas atau memperluas pengetahuan yang ada dari perusahaan,
sedangkan eksplorasi inovasi membutuhkan pengetahuan dan kemampuan yang baru untuk perusahaan. Perbedaan
ini mungkin menunjukan daya serap bervariasi dalam fungsi atau kepentingan untuk mencapai kedua jenis perilaku
inovasi. Studi yang dilakukan oleh Zhou, dkk. (2007) pada UKM di belanda menunjukkan bahwa UKM berinovasi
dengan cara yang berbeda. Kecenderungan UKM memperoleh pengetahuan melalui ikatan sosial dan komunikasi
dengan sumber daya eksternal, seperti universitas, konsorsium dan pemerintah. Oleh karena itu, pembuat kebijakan
yang ingin merangsang perilaku inovasi UKM mungkin ingin menilai lingkungan eksternal di daerah tertentu atau
suatu bangsa.
 Tantangan UKM dalam Inovasi Produk
Flinders, et.al (2010) melakukan penelitian yang memfokuskan pada manajemen inovasi untuk pengembangan
produk baru. Tujuan dari penelitian tersebut adalah agar UKM berhasil mengatasi hambatan dan mengelola konsep
untuk produk baru. Berikut adalah suatu kerangka terpadu yang memungkinkan UKM untuk mengatasi hambatan
dalam mengelola inovasi seperti menggambarkan tahapan, prosedur dan hasil yang spesifik

Anda mungkin juga menyukai