Anda di halaman 1dari 19

2.

Paparan Data dan Temuan Penelitian

Paparan data dan temuan penelitian merupakan jawaban dari

rumusan masalah yang mendeskripsikan data yang diperoleh dari hasil

wawancara, observasi dan dokumentasi di SD NU Al-Istiqomah Panceng

Gresik terkait kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan disiplin

kerja tenaga pendidik pada masa pandemi COVID-19.

a. Kepemimpinan

b. Faktor Pendukung dan Penghambat Kepemimpinan Kepala

Sekolah dalam Meningkatkan Disiplin Kerja Tenaga Pendidik

Pada Era Pandemi COVID-19 di SD NU Al-Istiqomah Panceng

Gresik

Melakukan upaya untuk meningkatkan kedisiplinan sumber

daya manusia dalam suatu organisasi khususnya lembaga pendidikan

tentunya mengalami hambatan dan pendukung dalam pelaksanaannya.

Berikut hasil temuan yang diperoleh peneliti di SD NU Al-Istiqomah

Panceng Gresik:

1) Faktor Pendukung

Kepala sekolah yang berkedudukan sebagai manajemen

puncak tentunya turut andil untuk mengarahkan guru, tenaga

kependidikan, supaya dapat bekerja secara disiplin dan profesional.

Selain itu diperlukan kerjasama antara kepala sekolah dan tenaga

pendidik agar tujuan SD NU Al-Istiqomah dapat tercapai secara efektif


dan efisien. Hal ini selaras dengan yang diungkapkan oleh Zahrotul

Badi’ah selaku kepala sekolah di SD NU Al-Istiqomah sebagai berikut:

“Sebenarnya ada banyak faktor yang menunjang keberhasilan


pendidikan di SD NU Al-Istiqomah ini mbak diantaranya
pertama, kepribadian. Kepribadian disini menyangkut
bagaimana saya bereaksi dan berinteraksi. Ambil contoh
kalau semisal ada guru yang melanggar kode etik maka saya
akan bersikap tegas dan memberikan sanksi. Selanjutnya ada
kemampuan dan karakter yang berbeda-beda mbak dimana
nantinya dapat melengkapi satu sama lain dengan melakukan
kerjasama dan yang terakhir yakni kebutuhan tugas.”1

Dari pernyataan diatas, peneliti dapat menarik kesimpulan

bahwasannya faktor pendukung proses kepemimpinan pendidikan di

SD NU Al-Istiqomah Panceng Gresik ialah melakukan kerjasama,

memperhatikan kebutuhan tugas, dan memiliki kepribadian yang baik.

Faktor diatas memiliki peran sama penting agar seluruh proses untuk

mencapai tujuan menjadi lebih efektif dan efisien serta dapat menjadi

alternatif dalam meningkatkan kedisiplinan tenaga pendidik.

Sejalan dengan pernyataan diatas, kepemimpinan kepala

sekolah dalam meningkatkan disiplin kerja tenaga pendidik pada masa

pandemi COVID-19 tentunya tidak lepas dari tiga faktor yang telah

disebutkan sebelumnya yakni kepribadian, kerjasama dan kebutuhan

tugas. Sebagaimana diungkapkan oleh Zahrotul Badi’ah selaku kepala

sekolah SD NU Al-Istiqomah Panceng Gresik terkait faktor pendukung

pelaksanaan kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan

1
Zahrotul Badi’ah, S.Pd., Kepala Sekolah SD NU Al-Istiqomah Panceng Gresik, Wawancara
Pribadi, Panceng, 08 Juli 2021, Pukul 09.00 WIB
disiplin kerja tenaga pendidik pada era pandemi COVID-19 di SD NU

Al-Istiqomah Panceng Gresik sebagai berikut:

“Seperti yang saya jelaskan sebelumnya mbak, bahwa faktor


pendukung proses kepemimpinan itu ada kepribadian,
kemampuan dan karakter yang berbeda serta kebutuhan
tugas. Nah tiga faktor tersebut bisa sebagai upaya untuk saya
untuk meningkatkan kedisiplinan tenaga pendidik. Saya
pribadi mencontohkan perilaku yang baik kepada bawahan,
memberikan penghargaan, bersikap adil, memberikan sanksi
apabila ada yang melanggar, melakukan pengawasan, dan
menjalin komunikasi dua arah. Apalagi di masa seperti
sekarang yang pembelajarannya dilakukan secara daring saya
harus memperketat pengawasan terhadap guru dan proses
pembelajaran yang dilakukan apabila ada yang melanggar ya
diberi sanksi sebaliknya kalau kerjanya bagus akan diberikan
penghargaan berupa pujian”2

Dari pernyataan diatas dapat diperoleh kesimpulan bahwa

faktor pendukung kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan

kedisiplinan pada masa pandemi COVID-19 di SD NU Al-Istiqomah

Panceng Gresik adalah teladan seorang pemimpin, pemberian

penghargaan (reward), bersikap adil, pemberlakuan sanksi bagi yang

melanggar tata aturan, melakukan controlling secara ketat, dan menjalin

komunikasi yang baik.

Memperkuat pernyataan diatas, peneliti juga melakukan

wawancara dengan Khusiyah Robbah, S.Pd selaku Wakil Kepala

Sekolah Bidang Kesiswaan sebagai berikut:

“Ada banyak faktor sebenernya mbak tapi kalau menurut


saya yang paling sering dipraktekkan selama ini ya kepala
2
Zahrotul Badi’ah, S.Pd., Kepala Sekolah SD NU Al-Istiqomah Panceng Gresik, Wawancara
Pribadi, Panceng, 08 Juli 2021, Pukul 09.00 WIB
sekolah memberikan contoh perilaku dan sikap yang baik
seperti mengajak untuk bekerjasama, mengarahkan,
mengawasi dan kalau ada kesulitan kepala sekolah sangat
terbuka untuk menerima aduan kita sebagai bawahannya.
Mencari solusinya ya bareng-bareng misalnya ada kesulitan
dalam pembelajaran di masa pandemi seperti sekarang ini
guru dituntut untuk paham teknologi dan aplikasi penunjang
maka ya perlu kerjasama satu sama lain.”3

Berdasarkan pernyataan diatas, peneliti dapat menarik

kesimpulan bahwasannya kepemimpinan kepala sekolah dalam

meningkatkan kedisiplinan tenaga pendidik pada masa pandemi

COVID-19 di SD NU Al-Istiqomah Panceng Gresik dipengaruhi oleh

beberapa faktor diantaranya yaitu kepala sekolah memberikan arahan

terhadap warga sekolah terutama tenaga pendidik, mengawasi kegiatan

pembelajaran mulai dari kurikulum yang digunakan hingga fasilitas,

pemecahan solusi melalui kolaborasi apabila terdapat kendala saat

melaksanakan kegiatan pembelajaran dalam jaringan (daring) pada

masa pandemi COVID-19.

Selain itu, pernyataan dari Waka bidang kesiswaan diatas

juga selaras dengan yang diungkapkan oleh Izzatul Masfufah, S.E

selaku tenaga pendidik yang bertindak sebagai wali kelas enam di SD

NU Al-Istiqomah Panceng Gresik sebagai berikut:

“Salah satu faktor penting yang dapat menentukan


kedisiplinan tenaga pendidik kan kualitas kepemimpinan
kepala sekolah ya mbak. Disini menurut saya kepala sekolah
berusaha semaksimal mungkin untuk meningkatkan
3
Khusiyah Robbah, S,Pd., Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SD NU Al-Istiqomah
Panceng Gresik, Wawancara Pribadi, Panceng, 12 Juli 2021, Pukul 11.15 WIB
kedisiplinan tenaga pendidik agar bisa bekerja secara
profesional. Mulai dari mengatur dan mengarahkan
kurikulum darurat pembelajaran di masa pandemi sampai
dengan langkah tepat kepala sekolah melakukan
pengembangan sumber daya manusia melalui kegiatan
mendatangkan tutor mumpuni di bidang teknologi supaya
nantinya penyampaian mata pelajaran dapat tersampaikan
dengan baik.”4

Penjelasan Izzatul Masfufah, S.E didukung studi

dokumentasi yang dilakukan peneliti dimana terdapat standar

operasional prosedur (SOP) dalam pelaksanaan pembelajaran

kenormalan baru pada satuan pendidikan terkait pandemi COVID-19 di

Kabupaten Gresik SDNU Al-Istiqomah Rejodadi Campurejo Panceng

Gresik.5

Dari data diatas diperoleh hasil bahwa faktor yang dapat

mendukung dalam meningkatkan kedisiplinan tenaga pendidik di masa

pandemi COVID-19 di SD NU Al-Istiqomah Panceng Gresik adalah

melakukan kegiatan pengembangan sumber daya manusia (PSDM)

melalui kegiatan pelatihan yang menghadirkan tutor profesional di

bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi sehingga output yang

dihasilkan nantinya ialah menjadikan pembelajaran daring lebih efektif

dan efisien.

4
Izzatul Masfufah, S.E., Tenaga Pendidik dan Wali Kelas 6 di SD NU Al-Istiqomah Panceng
Gresik,Wawancara Pribadi, Panceng, 22 Juli 2021, Pukul 08.30
5
Hasil studi dokumentasi dari dokumen Suplemen Kurikulum Darurat SDNU Al Istiqomah
Rejodadi Campurejo Panceng Gresik 2020/2021, Pada hari Kamis 22 Juli 2021 (Rincian lengkap
dapat dilihat pada lampiran….)
Untuk mendapatkan data yang valid terkait kepemimpinan

sekolah dalam meningkatkan disiplin kerja tenaga pendidik pada era

pandemi COVID-19 di SD NU Al-Istiqomah Panceng Gresik, maka

peneliti melakukan wawancara sesi terakhir dengan tenaga pendidik

yang juga mengampu sebagai wali kelas lima yakni Masrifah, S.Pd.

dengan hasil sebagai berikut:

“di masa pandemi sekarang ini tentu masalahnya tidak lepas


dari yang namanya canggihnya teknologi mbak, nah disini
supaya pembelajaran tetap jalan dan tenaga pendidik maupun
warga sekolah lain tetap disiplin upaya dan pendukung yang
dilakukan kepala sekolah sebagai pemimpin yakni
mendatangkan tenaga profesional dari luar untuk
membimbing kita tenaga pendidik supaya dapat menguasai
komputer dan beberapa aplikasi virtual untuk belajar. Selain
itu kerja sama juga menjadi faktor pendukung yang memiliki
dampak signifikan terhadap keberhasilan belajar di masa
sekarang. Kalau ada guru yang tidak bisa nanti bisa tanya ke
guru lain yang mumpuni di bidang tersebut mbak.”6
Dari pernyataan diatas peneliti dapat menarik kesimpulan

bahwa faktor yang dapat membantu kepemimpinan kepala sekolah

dalam meningkatkan kedisiplinan kerja tenaga pendidik di SD NU Al-

Istiqomah Panceng Gresik ialah melakukan kerjasama dan kolaborasi

yang baik serta mengikutkan tenaga pendidik pada kegiatan pelatihan

yang dibina langsung oleh tenaga profesional di bidang teknologi

informasi dan komunikasi (IT).

Berdasarkan hasil observasi, wawancara dan dokumentasi

yang dilakukan peneliti diatas, dapat disimpulkan faktor-faktor

6
Masrifah, S.Pd., Tenaga Pendidik dan Wali Kelas 5 di SD NU Al-Istiqomah Panceng
Gresik,Wawancara Pribadi, Panceng, 22 Juli 2021, Pukul 08.30
pendukung kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan disiplin

kerja tenaga pendidik pada era pandemi COVID-19 di SD NU Al-

Istiqomah Panceng Gresik ialah sebagai berikut:

1. Kolaborasi tim yang efektif

2. Controlling secara rutin dan ketat

3. Pemberlakuan sistem reward

4. Pemberlakuan sanksi tiap individu yang melanggar kode

etik yang sudah ditetapkan di sekolah

5. Pemberian arahan dan motivasi

6. Membangun komunikasi yang baik

7. Implementasi pengembangan sumber daya manusia melalui

metode pelatihan bagi tenaga pendidik terkait teknologi

informasi dan komunikasi (IT).

b) Faktor Penghambat

Selain memiliki faktor pendukung untuk meningkatkan

disiplin kerja tenaga pendidik, kepemimpinan kepala sekolah juga

memiliki sejumlah faktor penghambat. Kepemimpinan kepala sekolah

dalam meningkatkan disiplin kerja tenaga pendidik pada era pandemi

COVID-19 di SD NU Al-Istiqomah Panceng Gresik memiliki beberapa

faktor penghambat diantaranya ialah teknik pembelajaran yang

cenderung monoton sehingga menjadikan peserta didik kurang antusias

dalam melakukan pembelajaran. Hal tersebut selaras dengan yang


diungkapkan oleh Zahrotul Badi’ah selaku kepala sekolah SD NU Al-

Istiqomah Panceng Gresik sebagai berikut:

“Gini mbak seringkali yang menjadi masalah di masa seperti


ini ya menyangkut tugas dan peran guru tidak berjalan secara
efektif dan efisien. Hal ini dikarenakan dalam prakteknya
masih banyak guru yang melaksanakan pembelajaran dengan
teknik atau metode yang monoton.”7

Dari pernyataan kepala sekolah diatas, peneliti dapat menarik

kesimpulan bahwa faktor penghambat kepemimpinan kepala sekolah

dalam meningkatkan disiplin kerja tenaga pendidik pada era pandemi

COVID-19 di SD NU Al-Istiqomah Panceng Gresik adalah kurangnya

minat tenaga pendidik untuk memanfaatkan media pembelajaran

dikarenakan tidak begitu paham dalam menjalankan fitur tertentu di

dalam software sehingga pembelajaran tidak maksimal dan teknik

pembelajaran cenderung monoton yang dapat menjadikan siswa jenuh.

Pernyataan diatas juga diperkuat dengan data yang diperoleh

dari hasil wawancara dengan Khusiyah Robbah, S.Pd selaku wakil

kepala sekolah bidang kesiswaan terkait faktor penghambat

kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan disiplin kerja

tenaga pendidik pada era pandemi COVID-19 di SD NU Al-Istiqomah

Panceng Gresik sebagai berikut:

“Di masa pandemi seperti sekarang ini kan pembelajaran


dilakukan secara daring jadi ya hambatan yang dialami tidak
jauh dari pelaksanaan pembelajaran dimana saat ini minim
sekali pengawasan langsung guru tehadap perilaku siswa
pada saat melakukan pembelajaran.”8

7
Zahrotul Badi’ah, S.Pd., Kepala Sekolah SD NU Al-Istiqomah Panceng Gresik, Wawancara
Pribadi, Panceng, 08 Juli 2021, Pukul 09.00 WIB
Dari pernyataan diatas dapat dipahami bahwasannya faktor

penghambat kepimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan disiplin

kerja tenaga pendidik adalah terbatasnya pengawasan tenaga pendidik

terhadap perilaku siswa saat pembelajaran berlangsung. Hal ini

dikarenakan pembelajaran dilakukan dalam jaringan (daring).

Selanjutnya untuk memastikan keabsahan data peneliti juga

melakukan Cross Check yakni dengan melakukan wawancara dengan

Izzatul Masfufa, SE selaku tenaga pendidik dan wali kelas enam di SD

NU Al-Istiqomah Panceng Gresik sebagai berikut:

“Menurut saya hambatannya cukup banyak apalagi di masa


covid seperti sekarang ini. Hambatan bisa karena tidak
tersedianya media, susahnya mengamati perilaku siswa saat
pembelajaran dan kurangnya dukungan dari orang tua
sehingga dimungkinkan saat pembelajaran darig siswa malah
sibuk main game atau membuka sosial media bukan fokus
pada materi yang diberikan guru.”9

Pernyataan diatas juga didukung oleh pengamatan secara

langsung, dimana peneliti terlibat dalam proses pembelajaran mata

pelajaran matematika yang dilakukan secara online atau daring.

Kegiatan pembelajaran berlangsung dimulai dari tenaga pendidik

memaparkan materi hingga pemberian tugas bagi peserta didik.

Kegiatan pembelajaran dilakukan sesuai dengan jadwal yang sudah di

planning dan diatur sebelumnya. Beberapa kendala yang dialami saat

8
Khusiyah Robbah, S,Pd., Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SD NU Al-Istiqomah
Panceng Gresik, Wawancara Pribadi, Panceng, 12 Juli 2021, Pukul 11.15 WIB
9
Izzatul Masfufah, S.E., Tenaga Pendidik dan Wali Kelas 6 di SD NU Al-Istiqomah Panceng
Gresik,Wawancara Pribadi, Panceng, 22 Juli 2021, Pukul 08.30
proses pembelajaran adalah jaringan internet yang tidak stabil dan siswa

kurang interaktif dalam mengikuti pembelajaran.10

Hal tersebut juga diperkuat oleh pernyataan Masrifah, S.Pd

selaku tenaga pendidik yang juga menjabat sebagai wali kelas 5 di SD

NU Al-Istiqomah Panceng Gresik sebagai berikut:

“Hambatan pasti selalu ada dalam meningkatkan


kedisiplinan. Utamanya dalam proses pembelajaran saat ini
yang dilakukan serba online jadi ya pembelajaran
membutuhkan banyak sinyal dan paketan mbak, kalau
paketan habis otomatis peserta didik tidak bisa mengakses
aplikasi pembelajaran seperti Quizziz. Belum lagi kalau
server down otomatis aplikasi tersebut tidak bisa diakses
sama sekali.11

Pernyataan Masrifah, S.Pd juga diperkuat dengan hasil

pengamatan langsung yang dilakukan peneliti dalam proses

pembelajaran mata pelajaran IPA yang dilakukan secara online atau

daring. Kendala dalam melakukan pembelajaran ialah beberapa siswa

belum menguasai dan sulit mengakses aplikasi pembelajaran Quizziz.12

Dari data dari beberapa tenaga pendidik diatas dapat ditarik

kesimpulan bahwa di SD NU Al-Istiqomah terdapat sejumlah faktor

penghmabat kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan

disiplin kerja yakni tidak tersedianya media pembelajaran yang tepat,

terbatasnya pengawasan yang dilakukan guru terhadap siswa karena

10
Hasil Observasi
11
Masrifah, S.Pd., Tenaga Pendidik dan Wali Kelas 5 di SD NU Al-Istiqomah Panceng
Gresik,Wawancara Pribadi, Panceng, 22 Juli 2021, Pukul 08.30
12
Hasil Observasi
pembelajaran dilakukan jarak jauh, kurangnya dukungan orang tua

siswa, terbatasnya kuota internet dan jaringan.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan

peneliti diatas, dapat disimpulkan faktor yang menghambat

kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan disiplin kerja

tenaga pendidik pada era pandemi COVID-19 di SD NU Al-Istiqomah

Panceng Gresik ialah sebagai berikut:

1. Tenaga pendidik belum begitu paham menjalankan fitur

tertentu di dalam software sehingga pembelajaran tidak

maksimal dan monoton

2. Sulit untuk interaktif dan melakukan pengawasan terhadap

peserta didik

3. Kurangnya dukungan orang tua peserta didik

4. Peserta tidak fokus belajar dan cenderung main-main

5. Terbatasnya kuota internet dan jaringan sehingga tidak

dapat mengakses aplikasi yang digunakan untuk belajar.

B. Analisis Data dan Pembahasan Hasil Penelitian

Analisis data dan pembahasan hasil penelitian mendeksripsikan data

yang telah diperoleh peneliti dari hasil wawancara, observasi dan dokumentasi

sesuai dengan deskripsi paparan data dan temuan penelitian diatas. Berikut hasil

analisis data terkait kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan disiplin


kerja tenaga pendidik pada masa pandemi COVID-19 di SD NU Al-Istiqomah

Panceng Gresik.

1. Kepemimpinan

2. Faktor Pendukung dan Penghambat Kepemimpinan Kepala Sekolah

dalam Meningkatkan Disiplin Kerja Tenaga Pendidik Pada Era

Pandemi COVID-19 di SD NU Al-Istiqomah Panceng Gresik

Mulyasa berpendapat bahwa kepala sekolah adalah penanggung jawab

atas penyelenggaraan pendidikan, administrasi sekolah, pembinaan tenaga

pendidikan, pendayagunaan serta pemeliharaan sarana prasarana dan juga

sebagai pengawas pada sekolah yang di pimpinnya13. Kepala sekolah yang

berkedudukan sebagai manajemen puncak tentunya turut andil untuk

mengarahkan guru, tenaga kependidikan, supaya dapat bekerja secara disiplin

dan profesional.

Disiplin akan tumbuh dan dapat dibina melalui latihan, pendidikan

atau penanaman kebiasaan. Oleh karenanya kepemimpinan kepala sekolah

menjadi penting untuk meningkatkan kedisiplinan guru. Dalam menjalankan

peran dan tugasnya di lembaga pendidikan sebagai upaya untuk mencapai

tujuan secara efektif dan efisien tentunya kepala sekolah mengalami

hambatan dan pendukung.

a. Faktor Pendukung

13
Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2018), 30.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti di SD NU Al-

Istiqomah Panceng Gresik terdapat sejumlah faktor pendukung

kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan disiplin kerja tenaga

pendidik pada masa pandemi COVID-19 diantaranya:

1) Kolaborasi Tim yang Efektif

Kolaborasi atau kerja sama di SD NU Al-Istiqomah penting

dilakukan terutama di masa pandemi COVID-19 saat ini agar seluruh proses

untuk mencapai tujuan menjadi lebih efisien, banyak bantuan untuk mencari

solusi dan memecahkan masalah, serta menjadikan pekerjaan lebih cepat

terselesaikan karena adanya pembagian tanggung jawab kerja. Selain itu,

dengan melakukan kerja sama ide-ide kreatif terkait metode pembelajaran

dalam jaringan (daring) bermunculan dari hasil diskusi.

Kepala sekolah SD NU Al-Istiqomah melakukan kolaborasi dengan

cara melakukan koordinasi dengan tenaga pendidik dan seluruh stakeholder

sekolah. Salah satu kolaborasi yang dilakukan antara kepala sekolah dan

tenaga pendidik agar kedisiplinan dalam bekerja dapat tercapai ialah

memecahkan masalah tenaga pendidik yang terbatas dalam memahami

teknologi dengan mendatangkan tenaga profesional di bidang IT sehingga

nantinya pembelajaran yang dilakukan secara daring tidak mengalami

banyak kendala atau hambatan.

2) Controlling Secara Rutin dan Ketat

Kepala sekolah SD NU Al-Istiqomah Panceng sebagai manajemen

puncak memiliki tanggung jawab untuk menggerakkan seluruh sumber daya


yang ada di sekolah sehingga menghasilkan output disiplin kerja dan etos

kerja yang tinggi dalam mencapai tujuan. Sebagaimana kondisi

pembelajaran saat ini meskipun dilakukan secara daring kepala sekolah SD

NU Al-Istiqomah tetap melakukan pengawasan secara rutin dan

mengarahkan guru untuk mengelola kesiswaan dan siswa secara preventif.

3) Pemberlakuan Sistem penghargaan (Reward)

Pemberian penghargaan atau reward dari kepala SD NU Al-

Istiqomah kepada tenaga pendidik dilakukan untuk menjaga hubungan yang

lebih dekat sehingga memunculkan rasa nyaman dan percaya antara

pimpinan dan bawahan yang mampu membuat situasi sekolah lebih

kondusif. Selain itu, pemberlakuan sistem penghargaan di SD NU Al-

Istiqomah ini bertujuan untuk meningkatkan kedisiplinan tenaga pendidik.

Apresiasi atau penghargaan yang diberikan kepala sekolah kepada tenaga

pendidik tidak selalu berupa uang, bonus ataupun barang bisa juga dengan

memberikan pujian atau apresiasi atas hal positif yang telah di lakukan. Hal

ini yang menjadikan tenaga pendidik di SD NU Al-Istiqomah merasa

senang dan dihargai sehingga akan meningkatkan motivasi kerjanya

kembali.

4) Pemberlakuan Sanksi

Keberhasilan atau kegagalan yang dialami oleh sebagaian besar SD

NU Al-Istiqomah ditentukan oleh kualitas kepemimpinan. Untuk

menghindari kegagalan dalam meningkatkan disiplin kerja tenaga pendidik

dan seluruh stakeholder maka kepala sekolah membuat pemberlakuan


sanksi bagi yang melakukan pelanggaran peraturan yang sudah ditetapkan.

Dengan pemberlakuan sistem pemberian sanksi tentu menjadikan tenaga

pendidik lebih disiplin dalam menyelesaikan pekerjaan.

Di SD NU Al-Istiqomah ditemukan bahwa tenaga pendidik telah

menunjukkan sikap atau perilaku menaati kewajiban yang telah ditetapkan

oleh sekolah dan tercantum dalam peraturan sekolah meskipun dengan

kondisi pembelajaran yang dilakukan jarak jauh karena pandemi COVID-

19. Salah satu hal yang menunjukkan guru tidak melanggar aturan ialah

tetap melaksanakan tugasnya sesuai dengan jadwal yang telah diatur.

5) Pemberian Arahan dan Motivasi

Kesuksesan kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan

disiplin kerja tenaga pendidik pada era pandemi COVID-19 di SD NU Al-

Istiqomah dipengaruhi oleh banyak faktor pendukung salah satunya adalah

pemberian dorongan atau motivasi. Faktor ini dianggap sebagai faktor yang

cukup dominan di masa pandemi COVID-19 dan dapat menggerakkan

faktor lain ke arah efektifitas kerja. Motivasi di SD NU Al-Istiqomah

memiliki fungsi sebagai penggerah dan pengarah tenaga pendidik untuk

terus meningkatkan kedisiplinan dalam melakukan pekerjaan.

6) Membangun Komunikasi yang Baik

Komunikasi di SD NU Al-Istiqomah memiliki peranan dan manfaat

yang penting dalam meningkatkan disiplin kerja tenaga pendidik. Dengan

membangun komunikasi yang baik kepala sekolah dapat menyampaikan

pesan kepada tenaga pendidik dan tenaga pendidik melaksanakan informasi


itu kepada peserta didik. Disiplin kerja guru mengarah pada kegiatan yang

mendidik guru untuk patuh terhadap peraturan. Bentuk disiplin guru pada

masa pandemi COVID-19 di SD NU Al-Istiqomah yaitu kehadiran tepat

waktu meskipun pembelajaran dilakukan secara daring, mengajar sesuai

dengan SOP kenormalan baru, dan melaksanakan pembelajaran sesuai

dengan kurikulum darurat SD NU Al-Istiqomah yang sudah disusun.

7) Implementasi Pengembangan Sumber Daya Manusia

Kepala sekolah SD NU Al-Istiqomah Panceng Gresik memiliki

strategi yang tepat untuk meningkatkan disiplin kerja tenaga pendidik di era

pandemi COVID-19. Salah satu stretegi dan upaya yang dilakukan yakni

berusaha mendayagunakan kemampuan tenaga pendidik dengan melakukan

kegiatan pengembangan sumber daya manusia melalui metode pelatihan.

Hal ini ditujukan agar pembelajaran dalam jaringan (Daring) pada masa

pandemi COVID-19 menjadi lebih baik. Kegiatan pelatihan yang dipilih

kepala sekolah ialah dengan mendatangkan tenaga profesional di bidang IT

dan mengikutsertakan tenaga pendidik yang kurang kompeten menguasai

teknologi.

b. Faktor Penghambat

Selain memiliki faktor pendukung dalam melakukan setiap kegiatan

dan kebijakan pendidikan tentunya terdapat juga faktor penghambat

didalamnya. Faktor penghambat merupakan hal-hal yang memberikan

pengaruh terhadap sulitnya berkembang, maju dan mencapai tujuan SD NU

Al-Istiqomah. Adapun dari hasil analisis temuan di lapangan dapat diketahui


sejumlah hambatan yang dihadapi kepemimpinanan kepala sekolah dalam

meningkatkan disiplin kerja tenaga pendidik pada masa pandemi COVID-19

di SD NU Al-Istiqomah Panceng Gresik sebagai berikut:

1) Media Pendidikan

Hambatan kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan

disiplin kerja pada masa pandemi COVID-19 adalah media pembelajaran

yang diberikan tenaga pendidik kepada peserta didik yang monoton. Faktor

yang menjadikan pembelajaran cenderung monoton ialah dikarenakan

proses pembelajaran daring melibatkan teknologi. Yang mana kebanyakan

tenaga pendidik masih belum begitu menguasai fitur tertentu di dalam

software sehingga pembelajaran tidak maksimal.

2) Sulit untuk Interaktif

Pembelajaran yang dilakukan secara daring di SD NU Al-

Istiqomah menjadikan sulitnya interaksi antara guru dan siswa sehingga

menjadi salah satu faktor penghambat kepemimpinan kepala sekolah dalam

meningkatkan disiplin kerja. Guru merasa kesulitan untuk melakukan

pengawasan saat mengoreksi tugas dan mengawasi peserta didik dalam

mempelajari materi ataupun proses menyelesaikan tugas.

3) Kurangnya Dukungan Orang Tua Peserta Didik

Salah satu faktor yang menjadi penghambat kepala sekolah SD NU

Al-Istiqomah dalam meningkatkan disiplin kerja tenaga pendidik adalah

kurangnya dukungan orang tua peserta didik. Meskipun tenaga pendidik di

SD NU Al-Istiqomah sudah berupaya untuk terus bekerja secara profesional


dan disiplin akan tetapi kalau tidak mendapat dukungan dari masyarakat

khususnya wali murid tentunya dapat mengurangi semangat kerja tenaga

pendidik dalam menyampaikan materi. Hal ini dapat terlihat saat

pembelajaran daring berlangsung kebanyakan orang tua tidak mengontrol

anak saat belajar sehingga saat mengoperasikan gadget bisa jadi anak

membuka sosial media atau membuka aplikasi game.

4) Peserta Didik Tidak Fokus Belajar

Perbedaan utama belajar secara langsung di SD NU Al-Istiqomah

dan pembelajaran jarak jauh adalah tingkat ditraksi yang dialami oleh

peserta didik. Pembelajaran jarak jauh tidak diatur seperti pembelajaran

luring yang lebih banyak interaksi dan pengawasan dari tenaga pendidik

terhadap peserta didik. Dalam melaksanakan pembelajaran secara daring

tidak semua pelajar fokus mendengarkan penjelasan yang disampaikan oleh

guru, terkadang fokus siswa terbagi untuk membuka aplikasi permainan dan

sosial media. Hal inilah yang menjadikan penghambat tenaga pendidik

melakukan tugasnya secara profesional.

5) Terbatasnya Kuota Internet dan Jaringan

Salah satu hambatan yang banyak dihadapi tenaga pendidik

maupun peserta didik di SD NU Al-Istiqomah dalam meningkatkan

kedisiplinan adalah jaringan internet yang lambat dan terbatasnya kuota

internet. Aplikasi yang digunakan untuk pembelajaran tentunya

membutuhkan jaringan interner yang kuat agar proses pembelajaran dapat

berjalan dengan tertib dan tidak terkendala video yang tiba-tiba berhenti
atau suara yang putus-putus. Jaringan dan kuota internet menjadi faktor

penghambat kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan disiplin

kerja tenaga pendidik dikarenakan meskipun sudah menyusun rancangan

kurikulum dan SOP di masa kenormalan baru agar guru lebih disiplin tetapi

terganggu karena sinyal yang menjadikan pembelajaran kurang maksimal.

Anda mungkin juga menyukai