Anda di halaman 1dari 12

Nidhomul Haq Vol 2 No: 2 Juli 2017

ISSN 2503-1481 53

KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DALAM MENGEMBANGKAN LEMBAGA


PENDIDIKAN ISLAM

Ahmad Fauzi
Dosen Institut Pesantren KH Abdul Chalim Mojokerto
Alfauz57@gmail.com

Abstract

Leadership becomes the main determinant of the process of the birth of the
dynamics of an education and the effectiveness of leadership. It is mutlaq needed to build
and encourage the achievement of the quality of education. Effective leadership is the
realization of a blend of talent and experience in changing circumstances as it takes place
through the interaction between fellow human beings. Because the findings in the field to
interpret the success in leadership related 3 indicators are: (1) Quality Leadership of
Madrasah Principals in the Development of Islamic Education Institutions, (2) Leadership
Efforts Heads of Madrasahs in Development of Islamic Education Institutions, (3)
Supporting Factors And Inhibitors Leadership Madrasahs in the Development of Islamic
Education Institutions.

Keywords: leadership, head of madrasah, Islamic educational institution

menjadi yang terdepan dalam mendorong


pendidikan nasional berkemajuan sesuai
A. PENDAHULUAN
harapan pemerintah dan masyarakat
Pendidikan merupakan salah satu yang
khususnya pemenuhan haraparan stakeholder.3
dipandang sebagai sarana pertama dan utama
Namun suatu lembaga pendidikan tidak akan
untuk meningkatkan kualitas sumber daya
berkembang dengan baik jika kepemimpinan
manusia yang unggul dan siap bersaing di era
kurang diperhatikan. Kepemimpinan sangatlah
globalisasi saat ini. Melalui pendidikan
vital sebab merupakan garda terdepan
diharapkan semua potensi perserta didik bisa
penggerak kemajuan untuk mendorong
dikembangkan secara maksimal guna
keberhasilan suatu lembaga pendidikan yang
mencapai tujuan pembangunan dan falsafah
efektif dan efisien serta sesuai kebutuhan
hidup bangsa. Hal ini idak lain karena
zaman.
pendidikan merupakan penggerak utama
Keberhasilan suatu lembaga pendidikan
(prima mover) bagi pembangunan dan
memerlukan seseorang yang mampu dan
diharapkan mampu membentuk watak bangsa
tangguh dalam memimpin dalam sebuah
(nation character building) yang kuat dan
lembaga. Seseorang inilah disebut dengan
cerdas serta secara progresif membentuk
pemimpin pendidikan atau dalam suatu
kemandirian.1
lembaga pendidikan formal disebut kepala
Dari proses pendidikan pula diharapkan
sekolah/madrasah. Kepemimpin menjadi
terbentuknya sebuah proses kebudayaan
penentu utama proses terjadinya dinamisasi
(inculturation) yang mampu membentuk
sebuah pendidikan dan efektifitas
manusia tangguh dan siap menghadapi
kepemimpinan. Hal tersebut mutlaq
tantangan hidup dalam suatu budaya tertentu.2
diperlukan guna membangun dan mendorong
Oleh karena itu pendidikan Islam harus

1 3
Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah Mastuhu, Pemberdayaan Sistem Pendidikan
(Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005), 4. Islam, Strategi Budaya Menuju Budaya Akademik
2
Zamroni, Paradigma Pendidikan Masa Depan (Jakarta: Logos, 1999), 34.
(Yogyakarta: Bigraf Publishing, 2001), 94.

Ahmad fauzi / Kepemimpinan Kepala Madrasah dalam Mengembangkan LPI


54

tercapainya mutu pendidikan. Kepemimpinan Kepemimpinan merupakan segala daya


yang efektif merupakan realisasi perpaduan upaya besama untuk menggerakkan semua
bakat dan pengalaman kepemimpinan dalam sumber dan alat (resources) yang tersedia
situasi yang berubah-ubah karena berlangsung dalam suatu oganisasi. Dalam lembaga
melalui interaksi antar sesama manusia. Maka pendidikan, khususnya lembaga pendidikan
begitu pentingnya kepemimpinan itu dalam islam yang termasuk salah satu unit organisasi
kehidupan manusia, Rosulullah SAW juga terdiri dari berbagai unsur atau sumber,
bersabda: dan manusia lah merupakan unsur terpenting.
‫ االءمام راع ومسئول‬،‫كلكم راع وكلكم مسئول عن رعيته‬ Oleh sebab itu kesuksesan suatu organisasi
)‫عن رعيته (رواه البحاري‬ dalam mencapai tujuannya sangat tergantung
Artinya: “masing-masing kamu adalah atas kemampuan pemimpinya untuk
pengembala (pemimpin) dan masing-masing menubuhkan iklim kerja sama dengan mudah
kamu harus bertanggung jawab atas dan dapat menggerakan sumber-sumber daya
kepemimpinanmu itu….” (H.R Bukhari)4 yang ada sehingga dapat mendaya gunakanya
Dalam hadits tersebut memberikan dan dapat berjalan secara efektif dan efisien.
interprestasi terkait kepemimpinan manusia Dengan demikian kehidupan suatu
yang harus di pertanggung jawabkan dalam organisasi sangat ditentukan oleh peran
bersikap dan berprilaku baik di dunia maupun seorang pemimpin. Kepemimpinan yang
di akhirat kelak. Dalam memanfaatkan efektif adalah kepemimpinan yang Mampu
kepemimpinan ini potensi akan bertumbuh dan menciptakan dan menumbuh-kembangkan
berkembang dengan baik apabila iklim yang kodusif serta dapat
dikembangkan dengan niat baik dan i’tikad mengembangkan usaha kerja yang maksimal
yang baik pula. Kesuksesan organisasi dalam organisasi tersebut sedangkan
tergantung kepada pemimpinnya sebab kepemimpinan yang baik adalah
kualitas kepemimpinan menentukan untuk kepemimpinan yang mampu
mencapai keberhasilan suatu lembaga mengintegrasikan orientasi tugas dengan
pendidikan Islam. Kepemimpinan yang sukses orientasi jalinan hubungan antara individu
mampu mengelola lembaga yang dipimpinnya, dengan individu lainnya.7
mampu mengantisipasi perubahan, mampu Madrasah merupakan bagian dari sistem
mengoreksi kekurangan dan kelemahan serta pendidikan nasional yang memerlukan
sanggup membawa lembaga pada tujuan yang perhatian dan pengelolaan secara serius sebab
telah ditetapkan.5 kepemimpinan madrasah ke depan dengan
Kepemimpinan yang efektif dan efisien perubahan masyarakat yang semakin cepat dan
akan mendorong setiap langkah untuk mecapai terbuka menuntut kemampuan yang lebih
tujuan yang diharapkan serta mencapai hasil kreatif, inovatif dan dinamis. Kepemimpinan
yang maksimal. Selain itu dalam kepala madrasah yang stagnan tidak ada
kepemimpinan seorang pemimpin harus kemauan melangkah maju, terlalu berpegang
mampu memberdayakan kompetensinya , pada aturan-aturan birokratis dan berfikir
bakat-bakatnya , inisiatif dan kemauan baik secara struktural serta tidak berani melakukan
yang selaras dengan para pengikutnya (rakyat, inovasi untuk menyesuaikan tuntutan
anak buah, individu dan kelompok-kelompok masyarakatnya, akan ditinggalkan oleh
individu yang di pimpin) untuk berinisiatif dan peminatnya. Di era globalisasi saat ini
bekerja sama secara kooperatif dengan tujuan masyarakat semakin berkembang demikian
mampu menjamin kesejahteraan lahir batin cepat dan didalamnya terjadi kompetisi secara
masyarakat luas serta sanggup mempertinggi
produktifitas dan efektifitas usaha bersama.
Oleh sebab itu pemimpin merupakan faktor
kritis (crucial factor) dalam menentukan maju
mundurnya suatu lembaga.6

4 6
Ma’mur Daud, Terjemah Hadits Shahih Muslim, Kartini Kartono, Pemimpin dan Kepemimpinan,1.
7
(Jakarta: Widjaya, 1993), 14. Triyo Suppriyatno Marno, Manajemen dan
5
Kartini Kartono, Pemimpin dan Kepemimpinan, Kepemimpinan Pendidikan Islam, (Bandung: Refika
(Jakarta: Rajawali, 1990), 1. Aditma, 2008), 30.

Ahmad Fauzi/ Kepemimpinan Kepala Madrasah dalam Mengembangkan LPI


55

terbuka dimana tuntutan kualitas pelayanan tidak bisa ditawarkan lagi dan harus
berbeda dengan masyarakat sebelumnya.8 diwujudkan.
Berdasarkan tantangan dan ancaman B. HASIL DAN PEMBAHASAN
dalam persaingan global yang terus mengalami Kualitas Kepemimpinan Kepala Madrasah
dinamika saat ini kepemimpinan kepala Dalam Pengembangan Lembaga
madrasah sangatlah dibutuhkan untuk Pendidikan Islam
berperan aktif dalam mempersiapkan generasi Kualitas kepemimpinan seorang
perubahan zaman. Kepala madrasah sebagai pemimpin dalam suatu organisasi sangat
pemimpin pendidikan tidak saja dituntut menentukan berhasil tidaknya organisasi
menguasai teori kepemimpinan, tetapi ia harus tersebut dalam mencapai tujuan yang
terampil menerapkan dalam situasi praktis di ditetapkan. Tugas terpenting dan terutama dari
arena kerja dalam membentuk budaya kerja seseorang pemimpin ialah memimpin orang,
yang aktif dan menciptakan iklim kerja yang memimpin pelaksanaan pekerjaan dan
efektif dan efisien. menggerakkan sumber-sumber material.
Lembaga pendidikan telah mengusahakan Kualitas kepemimpinan harus
agar “Pendidikan bermutu” (Quality dilaksanakan melalui pengembangan
Educaion). Berarti Madrasah tersebut kemampuan dalam berfikir dan tetap dalam
melaksanakan “Generasi Education” yaitu kendali iman . Peningkatan kemampuan
mengajarkan hal-hal yang bersifat mendasar berfikir itu secara langsung berpengaruh pada
(The Basic), dan mengembangkan pendidikan kemampuan menetapkan keputusan yang akan
yang mengarah ke hal-hal yang penting. mewarnai kualitas kegiatan setiap orang yang
Pendidikan yang menekankan hal-hal yang akan memimpin bawahannya, disamping itu
mendasar ini sangat diperlukan untuk juga harus diiringi dengan peningkatan
menempuh kemampuan para siswa mengikuti kemampuan berkomunikasi agar mampu
pendidikan tambahan atau pelatihan ulang mewarnai dan mempengaruhi cara berfikir dan
(Retrainability) dan ketrampilan (Skill). berperilaku orang-orang yang dipimpinnya.
Tujuan sekolah menerapkan ini agar anaknya Peningkatan kemampuan berfikir dan
kelak mempunyai bekal yang cukup secara kemampuan berkomunikasi akan
agama dan pengetahuan umum sehingga dapat menghasilkan keputusan-keputusan yang tepat
melanjutkan pendidikan ditengah-tengah dalam memecahkan masalah secara efektif dan
masyarakat, sebagai sosok generasi yang bersifat aplikatif. 9
utuh.. Berdasarkan hasil penelitian penulis dapat
Kepala madrasah sebagai pemimpin disimpulkan bahwa kelebihan kepemimpinan
lembaga pendidikan dengan berbagai fungsi kepala madrasah yang dapat dijadikan
dan perannya, tentunya orang yang penting indikator-indikator kualitas kepemimpinan
bertanggung jawab atas segala aktifitasnya kepala madrasah diantaranya yaitu kepala
serta maju atau mundur, baik atau jelek, madrasah memiliki kondisi fisik yang sehat
kualitas atau tidaknya sebuah pendidikan yang sesuai dengan tugasnya, berpengetahuan luas ,
dipimpinnya. Maka tidak mengherankan bila mempunyai keyakinan bahwa organisasi akan
dia di sebut sebagai orang pertama dan utama berhasil mencapai tujuan yang telah ditentukan
atas eksistensinya serta mutu pendidikan yang melalui bakat-bakat kepemimpinannya,
dipimpinnya. Apalagi sampai kini kita masih Memberikan semangat kepada bawahannya
kesulitan untuk menghilangkan kesan, dan selalu berpijak bahwa manusia itu
anggapan dan image masyarakat, bahwa makhluk yang paling mulia dan mempunyai
sekolah yang berlebel Islam di sebut tanggung jawab yang tinggi terhadap tugas-
pendidikan kedua “second claas” dan tugas yang diberikan terhadap bawahannya.
bukannya lembaga First class atau lembaga Selain itu juga mampu memberlakukan
unggulan yang benar-benar dibutuhkan bawahan terhadap kesan dan tugas yang
masyarakat. Oleh sebab itu dibutuhkan diberikan mempunyai arti penting terhadap
langkah-langkah inovasi pendidikan yang tujuan institusional.

8 9
Imam Suprayogo, Pendidikan Berparadigma Al- Hadari Nawawi, Kepemimpinan Menurut
Qur’an, (Malang: Aditya Media Bekerjasama Islam,(Yogyakarta: Gajah Mada University Press,
Dengan UIN Malang Press, 2004), 212. 1993), 154-155.

Ahmad Fauzi/ Kepemimpinan Kepala Madrasah dalam Mengembangkan LPI


56

Selanjutnya dijelaskan terkait kelemahan 4) Mengetahui dengan jelas sifat hakiki dan
atau kekurangan kepemimpinan kepala kompleksitas dari pada tujuan yang
madrasah yang dapat penulis disripsikan hendak dicapai
bahwa masih dijumpai sebagian guru dan 5) Memiliki stamina (daya kerja) dan
karyawan yang menyatakan bahwa sikap entusiasme yang besar
kepala Madrasah kurang memperhatikan 6) Gemar dan cepat mengambil kepuusan
terhadap bawahan yang cakap dan kreatif, 7) Objektif dalam bersikap
serta sikap bergaul yang ramah dan memahami 8) Mengedepankan keadilan dalam
harapan bawahan. Disamping itu juga kepala memperlakukan bawahan
madrasah kurang dalam memberikan teguran 9) Menguasai prinsip-prinsip human
dan bimbingan terhadap bawahan yang kurang relations
mampu bekerja. 10) Menguasai teknik-teknik berkomunikasi
Setelah diketahui kelebihan dan 11) Dapat dan mampu bertindak sebagai
kekurangan kepemimpinan kepala madrasah penasehat, guru dan kepala terhadap
langkah selanjutnya adalah menentukan bawahannya tergantung atas situasi dan
tingkat kualitas dan tidaknya kepemimpinan masalah yang dihadapi
kepala madrasah tersebut. Untuk menunjang 12) Mempu mendeskripsikan terkait semua
penelitian tersebut peneliti melakukan aspek kegiatan organisasi.10
penilaian terhadap angket kepala madrasah, Usaha-Usaha Kepemimpinan Kepala
interview guru dan karyawan mengenai Madrasah Dalam Pengembangan Lembaga
seputar kemampuan dan ketrampilannya yang Pendidikan Islam
dijadikan sebagai indikator tindakan-tindakan Kepemimpinan kepala madrasah
di dalam melaksanakan tugas sebagai merupakan elemen paling esensial dalam
“Educational Leader”. sebuah lembaga pendidikan sebab mempunyai
Dengan demikian sesuai pembahasan tanggung jawab sebagai mediator,
sebelumnya dapat dianalisa bahwa dinamisator, katalisator, motivator maupun
kepemimpinan kepala madrasah dalam sebagai motor penggerak bagi komunitas yang
menjalankan pendidikan dan pengajaran di dipimpinnya. Selain itu peningkatan laju
madrasah dalam kategori baik dengan di pertumbuhan dan perkembangan pendidikan
dukung berbagai aspek dan unsur yang terkait semata-mata tergantung kepada kualitas
seperti adanya bawahan yang kreatif kepemimpinannya. Adapun usaha
memberikan kritik membangun demi kepemimpinan kepala madrasah dalam
tercapainya tujuan bersama yaitu tujuan mengembangkan lembaga pendidikan Islam
institusional lembaga pendidikan madrasah. dapat diuraikan sebagai berikut:
Berdasarkan paparan diatas terkait kualitas 1) Pengembangan Administrasi Kurikulum
kepemimpinan kepala madrasah di lembaga Kurilukum merupakan bagian dari proses
pendidikan islam sangat relevan dengan belajar mengajar oleh sebab itu dalam proses
pendapat Sondang P. Siagian yang belajar mengajar hendaknya madrasah
menyatakan bahwa Untuk melaksanakan tugas memilih strategi, metode dan tehnik-tehnik
itu dengan baik, seorang pemimpin harus pembelajaran dan pengajaran yang paling
memiliki ciri-ciri sebagai berikut: efektif yang sesuai dengan karakteristik mata
1) Memiliki kondisi fisik yang sehat pelajaran, karakteristik siswa, karakteristik
sehingga selaras dengan tugasnya guru, dan kondisi nyata sumber daya yang
2) Mempunyai pengetahuan yang sangat tersedia di sekolah serta mampu mengaktifkan
luas siswa (Student Centered).
3) Mempunyai keyakinan bahwa organisasi Paparan diatas sesuai dengan pendapat
akan berhasil mencapai tujuan yang telah Ngalim Purwanto yang mengatakan bahwa
ditentukan melalui bakat administrasi kurikulum harus mencakup tiga
kepemimpinannya kompunen yaitu (1) penyusunan kurikulum,
(2) pembinaan kurikulum, (3)pelaksanaan
kurikulum yang dapat dioprasionalkan dengan

10
Sondang P.Siagian, Filsafat Administrasi,
(Jakarta: Gunung Agung, 1982), 39.

Ahmad Fauzi/ Kepemimpinan Kepala Madrasah dalam Mengembangkan LPI


57

cara: (1) pembagian tugas mengajar pada guru, kompunen pendidikan yang sangat penting
(2) penyusunan silabus, (3) rencana dalam menunjang keberhasilan pendidikan.
pengajaran harian dan mingguan. Kegiatan Oleh sebab itu perlu sekali adanya pengelolaan
administrasi kurikulum secara rinci dapat pendidikan yang sangat baik dari semua pihak
dikerjakan dalam kegiatan sebagai berikut: sebagaimana dikatakan bahwa suatu sekolah
a) Kegiatan yang berhubungan dengan dapat berhasil atau berjalan dengan baik dan
tugas guru, meliputi: lancar apabila pengelolaan sarana dan
1) Pembagian tugas mengajar prasarana baik pula.12
2) Pembagian tugas dalam Selain itu menurut Tim Dosen IKIP
pengembagan ekstrakurikuler Malang, agar sekolah itu dapat melaksanakan
3) Koordinasi penyusunan kegiatan-kegiatan dalam rangka menunjang
persiapan mengajar proses belajar dan mengajar dengan baik
b) Kegiatan yang berkaitan dengan diharuskan memiliki sarana dan prasarana
proses belajar mengajar, meliputi: sebagai berikut:
1) Penyusunan jadwal mengajar a) Ruang belajar
2) Penyusunan program b) Ruang perpustakaan
berdasarkan satuan waktu (catur c) Ruang laboratorium
wulan, semester, tahunan) d) Ruang ketrampilan
3) Penyusunan daftar kemajuan e) Ruang kesenian
murid f) Ruang usaha kesehatan sekolah
4) Penyelenggaraan evaluasi (UKS)
belajar g) Fasilitas olah raga
5) Laporan evaluasi h) Ruang bimbingan dan penyuluhan
6) Program bimbingan dan (BP)
penyuluhan11 i) Ruang kepala sekolah
Dari hasil penemuan yang dilakukan j) Ruang administrasi
peneliti jika dikaitkan dengan pendapat k) Ruang guru
Ngalim Purwanto maka dapat l) Ruang koperasi, kafetaria, serta
diinterpretasikan bahwa tidak hanya tugas m) Ruang-ruang yang dapat menunjang
guru dan kepala madrasah yang berusaha kebutuhan sekolah. 13
memperbaiki mutu pendidikan akan tetapi juga Berdasarkan penemuan peneliti
merupakan tugas dari pada bagian kurikulum dilapangan jika dikaitkan dengan beberapa
sebagai pengendali PBM, dan juga pengatur pendapat diatas maka dapat diinterpretasikan
jalannya pembelajaran. Selain itu dalam bahwa sarana dan prasarana merupakan hal
penerapan kurikulum harus sesuai dengan yang sangat vital dalam proses belajar
perkembangan zaman dan tuntutan kebutuhan mengajar serta sebagai salah satu penunjang
masyarakat saat ini seperti implementasi kesuksesan siswa dalam belajarnya.
kurikulum baru-baru ini yaitu kurikulum 2013 3) Pengembangan Sumber Daya Manusia
. Sumber daya manusia merupakan
2) Pengembangan Sarana dan Prasarana komponen yang terpenting dalam upaya
Sarana prasarana merupakan hal yang peningkatan kualitas dan memerlukan
sangat sentral dalam melaksanakan kegiatan perhatian yang khusus. Sebab dalam dunia
proses belajar mengajar sebab tanpa adanya pendidikan menyangkut masalah manusia
sarana prasarana yang menunjang PMB tidak yang selalu mengalami dinamika dalam situasi
dapat berjalan sesuai dengan tujuan dan kondisi. Terlebih sebagai makhluk sosial
pendidikan. Hal ini sangat bersinergi dengan manusia memiliki kecenderungan secara
pendapat Oteng Sutrisna yang menyatakan kodrati untuk selalu berkelompok, dari
bahwa sarana dan prasarana merupakan kelompok inilah dinamisasi manusia akan

11 12
Suryo Subroto, Dimensi-dimensi Oteng Sutrisna, Administrasi Pendidikan
Administrasi Pendidikan Di Sekolah, (Jakarta: Bina dasar Teori untuk Praktek Profesional, (Bandung:
aksara, 1984), 3. angkasa, 1987), 77.
13
Tim Dosen IKIP Jurusan, Administrasi
Pendidikan, (Malang: FIK IKIP, 1998), 138-139.

Ahmad Fauzi/ Kepemimpinan Kepala Madrasah dalam Mengembangkan LPI


58

tampak. Lembaga pendidikan formal sebagai Hubungan madrasah dan masyarakat


salah satu wahana dan wadah dalam merupakan proses komunikasi antara
pengelompokan ini harus dapat madrasah dan masyarakat dengan maksud
memaksimalkan kerja sama untuk mencapai mengembangkan pemahaman masyarakat
suatu tujuan. Dalam lembaga pendidikan terkait kebutuhan dan praktek pendidikan serta
terdapat sejumlah manusia atau tenaga yang mendorong minat serta kerja sama dalam
sangat mempengaruhi pengembangan usaha memperbaiki madrasah. Masyarakat di
lembaga pendidikan Islam. samping sebagai objek yang harus
Berdasarkan paparan tersebut jika diperhitungkan oleh lembaga mereka juga
dikaitkan dengan penemuan peneliti berperan sebagai subjek yang berhak untuk
dilapangan maka dapat diinterpretasikan menilai dan mennetukan pilihannya sendiri,
bahwa dalam pengembangan ketenagaan, tentunya ke depan lembaga pendidikan islam
Kepala madrasah selalu berupaya dalam dalam hal ini madrasah harus lebih dahulu
berbagai program-program madrasah seperti memiliki kesiapan yang sempurna, realistis
comperatif study , short course dan lain dan profesional dalam mengelolanya.
sebagainya. Hal ini dilakukan guna menunjang Adapun hasil penelitian di lapangan
peningkatan profesionalisme guru dan bahwasannya peran serta masyarakat
karywan sekolah. sangatlah penting untuk meningkatkan
Sedangkan pada pengembangan siswa keterlibatan, kepedulian, kepemilikan serta
diarahkan pada pengembangan potensi yaitu dukungannya terhadap kemajuan madrasah
pembinaan akhlakul karimah, pembinaan terutama terkait dengan dukungan moral dan
intelegensi dan prestasi keilmuan serta finansial dalam pengembangan kurikulum
pembinaan kreatifitas siswa. Sedangkan madrasah yaitu implementasi kurikulum 2013.
kegiatan ekstrakurikuler siswa yang Oleh sebab itu hubungan madrasah dengan
dikembangkan antara lain: pembacaan seni masyarakat yang perlu ditingkatkan terutama
baca Al-qur’an, kegiatan keterampilan dalam meningkatkan dan mengembangkan
kepramukaan dan kegiatan lain-lainnya. potensi-potensi yang dimiliki oleh madrasah
Adapun dari hasil temuan dilapangan dapat dan daerah serta potensi peserta didik secara
peneliti diskripsikan bahwa dalam bidang keseluruhan.
kesiswaan disini pelayanan siswa tidak hanya Hal ini sejalan dengan pendapat Ngalim
di mulai dari penerimaan siswa baru saja, akan Purwanto yang mengatakan bahwa Hubungan
tetapi juga menyangkut pengembangan, antara madrasah dengan masyarakat sangatlah
pembinaan, pembimbingan di madrasah, dan penting direalisikan dalam berbagai bentuk
dituntut semua pihak turut serta dalam dan cara pelaksanaannya. Adapun bentuk atau
mendidik perkembangan siswa. caranya yaitu : (1) Open door politics, atau
Adapun hal ini sesuai dengan pendapat memberikan kesempatan pada orang tua murid
Muzayyin Arifin yang menyatakan bahwa berkunjung ke madrasah untuk membicarakan
Madrasah merupakan lembaga kependidikan madrasah khususnya yang terjadi pada
Islam yang menjadi cermin sebagai umat anaknya , (2) Home visiting atau kunjungan
Islam. Fungsi dan tugasnya adalah warga madrasah ke rumah murid, (3)
merealisasikan cita-cita besar umat Islam yang penggunaan resources persons, (4) pengadaan
mengharapkan agar anak-anak didiknya dan pengefektifan Badan Pembantu
menjadi manusia yang tebal imannya dan luas Penyelenggaraan Pendidikan yang disingkat
ilmunya serta memberikan contribusi terhadap dengan BP3.
agama dan kehidupan ini guna meraih Adapun tujuan dari hubungan madrasah
kehidupan sejatera duniawi dan kebahagiaan dengan masyarakat antara lain:
hidup diakhirat. Untuk mencapai tujuan a) Mengembangkan kualitas belajar
tersbut harus ditopang dengan dan pertumbuhan anak-anak.
14
profesionalisme. b) Meningkatkan tujuan dan kualitas
4) Pengembangan Peran Serta Masyarakat kehidupan masyarakat.

14
Muzayyin Arifin, Kapita Selekta Pendidikan
Islam, (Jakarta: PT.Bumi Aksara, 1993), 159.

Ahmad Fauzi/ Kepemimpinan Kepala Madrasah dalam Mengembangkan LPI


59

c) Memberikan pemahaman dan sembarangan , acak-acakan atau sesuai dengan


meningkatkan antusiasme selera hati kita melainkan melainkan harus
masyarakat dalam memberikan berdasarkan informasi dan data yang objektif.
kontribusi terhadap pendidikan yang Oleh sebab itu terlebih dahulu perlu diadakan
diselenggarakan oleh pemerintah.15 evaluasi yang obyektif terhadap kurikulum
Faktor Pendukung Dan Penghambat yang sedang berlaku. Evaluasi meruapakan
Kepemimpinan Kepala Madrasah Dalam salah satu komponen yang sangat vital dalam
Pengembangan Lembaga Pendidikan Islam membuat keputusan-kepitusan kurikuler,
1) Faktor Pendukung sehingga dapat menggambarkan hasil-hasil
a) Adanya Kebersamaan Dalam kurikulum yang telah dilaksanakan, apakah
Pengelolaan Kurikulum dan Proses kelemahan dan kelebihannya dan selanjutnya
Belajar Mengajar solusi yang dilakukan guna perbaikan-
Dengan adanya totalitas kebersamaan perbaikan kurikulum jika itu diperlukan.16
dalam bekerja, baik dari kepala madrasah, b) Adanya Sarana dan Prasarana Yang
wakil kepala madrasah, guru maupun Menunjang
karyawan akan mendorong kemajuan Sarana dan Prasarana merupakan salah
madrasah dalam mengelola kurikulum dan satu penunjang proses belajar mengajar agar
proses belajar mengajar . Hal ini sebagaimana dapat berjalan dengan lancar sebab merupakan
penemuan peneliti di lapangan bahwa dalam penunjang guru menumbuhkan kecakapan dan
upaya pengembangan lembaga pendidikan mengembangkan ilmu pengetahuan serta
islam di madrasah kebersamaan dan menumbuhkembangkan potensi dari peserta
kekompokan menjadi salah satu unsur didik itu sendiri. Dimana berdasarkan
pengembangan. ini bisa dilihat pada agenda penemuan peneliti dilapangan Fasilitas
wajib madrasah yaitu rapat setiap akhir bulan pembelajaran di madrasah ini sangatlah
khusus kepala madrasah, pembina, guru, mendukung diantaranya ruang belajarnya yang
maupun karyawan yang dilaksanakan di luar- representatif, laboratorium, perpustakaan,
luar jam mardasah atau setelah pulang. Hal ini asrama maupun media pendidikannya guna
bertujuan untuk mengevaluasi dari setiap memperdalam ilmu agama dan mengikuti
program yang sudah terlaksana guna untuk kegiatan-kegiatan yang lain dalam lingkup
mencari kelebihan dan kekurangannya serta madrasah dan pondok pesantren.
memeberikan solusi produktif dan Hal ini sesuai dengan pendapat Tim Dosen
membangun kearah progressif. IKIP Malang bahwa agar proses pembelajaran
Selain hal tersebut upaya yang dilakukan dapat berjalan dengan baik salah satu
oleh kepala madrasah setiap tahunnya adalah komponen yang harus diperhatikan adalah
selalu mengadakan pengembangan dalam sarana dan prasaran diantaranya: Ruang
model pembelajaran dan pembentukan belajar, Ruang perpustakaan, Ruang
kepribadian siswa seperti semua guru laboratorium, Ruang ketrampilan, Ruang
memantau kegiatan siswa baik seperti kesenian, Ruang usaha kesehatan sekolah
kegaiatan harian, mingguan maupun hari-hari (UKS), Fasilitas olah raga, Ruang bimbingan
besar Islam yang sangat direspon sacara positif dan penyuluhan (BP), Ruang kepala sekolah,
oleh warga sekolah. Ruang administrasi, Ruang guru, Ruang
Hal ini sesuai dengan pendapat Oemar koperasi, kafetaria, serta Ruangan yang bias
Hamalik yang menyatakan bahwa pembuatan diberdayakan dalam menunjang kebutuhan
keputusan dalam pembinaan kurikulum bukan sekolah.17
saja menjadi tanggung jawab para perencana c) Kwalitas SDM (Sumber Daya
kurikulum melainkan menjadi tanggung Manusia) Guru
jawab bersama dimana dalam membuat Berdasarkan hasil penemuan peneliti di
keputusan harus tepat, rasional, dan sistematis. lapangan madrasah ini sangatlah maju hal ini
Dalam membuat keputusan tidak dapat dibuat bisa dibuktikan dengan ketersedian SDM dan

15
Ngalim Purwanto, Administrasi Pendidikan, Pendekatan Kompetensi, (Jakarta:Bumi Aksara,
(Jakarta: Mutiara, 1984), 190. 2002), 20.
16 17
Thorndika dan Hagen yang dikutip oleh Tim Dosen IKIP Malang, Administrasi
Oemar Hamalik, Pendidikan Guru Berdasarkan Pendidikan , 138-139.

Ahmad Fauzi/ Kepemimpinan Kepala Madrasah dalam Mengembangkan LPI


60

tenaga sekolah yang berkwalitas. Secara nahwu shorof, aqidatul awwam dan lain
kwalitas, baik guru maupun pegawai yang sebagainya. disamping itu para siswa berasal
tetap atau tidak tetap kurang lebih berjumlah dari berbagai daerah di sekitar maupun di luar
42 0rang dan hampir semuanya tenaga kota serta dengan latar belakang profesi
edukatif yang masih dalam proses pendidikan keluarga yang beragam pula yaitu dari
maupun yang sudah bergelar S-2, selain itu keluarga petani, PNS, wiraswata dan lain-lain.
untuk menunjang kemajuan madrasah kepala Hal ini berkaitan dengan pendapat seluruh
madrasah, wakamad, serta beberapa guru telah dosen IKIP Malang yang menyatakan bahwa
mengikuti comperatif study, short course. dalam mengembangkan lembaga pendidikan
Dengan bermodalkan kualitas SDM yang Islam tidak tepas dari beberapa unsur yang
dimiliki, pasti akan memberi pengaruh yang mendukungnya salah satu diantaranya yaitu
besar bagi perkembangan madrasah selain itu peserta didik. Peserta didik merupakan
beberapa guru menyatakan bahwa untuk individu yang terus mengalami perkembangan
meningkatkan profesionalisme guru di . Untuk itu agar proses belajar mengajar dapat
madrasah ini kepala sekolah mengikutsertakan berjalan secara aktif manakala pendidik sacara
pelatihan-pelatihan seperti MGMP, seminar , serius memahami hakikat peserta didik
workshop dan pelatihan dari kampus. Dari sehingga dalam implementasi dilapangan tidak
hasil penemuan tersebut sesuai dengan mengalami kesulitan. Sehingga usaha-usaha
pendapat Soekarno Indrafachrudi yang yang harus dilakukan adalah membuat
menyatakan bahwa dalam meningkatkan mutu skanario pembelajaran yang dapat
pekerjaan setidaknya memberi kesempatan mengaktifkan peserta didik, membentuk
kepada Guru untuk mengikuti penataran- kelompok-kelompok belajar dan
penataran guna untuk meningkatkan mutu mengembangkan ekstra kurikuler guna
madrasah. Penataran semacam ini merupakan meningkatkan keterampilan peserta didik serta
suatu unit dan suatu "Team-Working" untuk menciptakan pembelajaran berbasis
mencapai tujuan bersama yang sudah pengalaman langsung. 19
ditetapkan oleh lembaga.18 b) Kurangnya Keterlibatan Masyarakat
2) Faktor Penghambat Terkait dengan rendahnya tingkat
a) Kemampuan dan Jiwa Psikologis apresiasi dan partisipasi masyarakat dalam
Siswa Beragam usaha pengembangan madrasah jika ditelusuri
Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran lebih lanjut disebabkan oleh kurangnya
di kelas guru mengalami kesulitan karena informasi yang menyuarakan madrasah. Tidak
tingkat kecerdasan dan jiwa psikologis siswa heran jika saat ini madrasah menjadi barang
satu sama lainnya berbeda-beda. Oleh sebab asing dan kurang akrab dengan masyarakat.
itu dalam setiap pembelajaran guru harus Berdasarkan hasil penemuan dilapangan
menanamkan jiwa psikologis pada siswa Madrasah masih dianggapnya sebagai sekolah
sehingga siswa dapat menerima materi nomor dua dan tempat anak-anak pinggiran ,
pelajaran dengan baik selain itu bagi siswa sukar maju dan kurang menarik di mata
yang kemampuannya kurang diperlukan masyarakat sebab jarang berprestasi dibidang
penambahan jam khusus untuk pelajaran umum seperti cabang lomba O2SN
menjelaskannya. namun sebenarnya madrasah tidak seburuk itu
Berdasarkan penemuan peneliti justru saat era globlalisasi saat ini madrasah
dilapangan kepala madrasah menyatakan mengalami banyak perubahan dan
bahwa siswa di madrasah ini terdiri dari bertransformasi menjadi sekolah islam modern
berbagai karakter dan latar belakang yang sangat maju bahkan banyak juga yang
pendidikan serta sosial yang beragam sehingga sudah mengalahkan sekolah umum.
apabila ada pelajaran bahasa Arab maupun Hal ini terbukti dengan banyaknya
pelajaran agama Islam guru harus madrasah unggul , modern dan bercirikan
memberikan tambahan pelajaran dasar yang islam dengan konsep integrasi keilmuan
menjadi pondasi pelajaran tersebut seperti agama dan umum bahkan sampai

18 19
Soekarto Indrafachrudi, Pengantar Tim Dosen IKIP Malang, Administrasi
Bagaimana Memimpin Kependidikan, Pendidikan, 138.
(Jakarta:Ghalia Indonesia, 1994), 91.

Ahmad Fauzi/ Kepemimpinan Kepala Madrasah dalam Mengembangkan LPI


61

memunculkan sekolah umum bercirikan islam memberi solusi alternatif


seperti MAN Insan Candikia Serpong dan pemecahan berbagai persoalan
Gorantalo, SMA Al-hikmah Surabaya, SD yang dihadapi madrasah.
SMP Islam Terpadu Sabilillah Malang dan lain 3) Sekolah dan masyarakat sekitar
sebagainya. Hal ini tidak terkecuali dengan memiliki andil dalam
madrasah yang menjadi tempat penelitian ini mengambil bagaian dan
dimana merupakan salah satu lembaga bantuan terhadap
pendidikan islam maju dan modern di kota pengembangan madrasah dan
malang. mendorong potensi peserta
Sehubungan dengan problem tersebut didik untuk menjadi lebih
maka kepala madrasah menyatakan bahwa optimal.20
Kendalanya masih terpusat pada kepercayaan pentingnya peranan masyarakat dalam
masyarakat terhadap madrasah yang masih pengelolaan dan pengembangan pendidikan
memandang madrasah dengan sebelah mata. islam maka dari pada itu diharapkan
Selain itu Wakamad urusan humas masyarakat berperan aktif dalam memikirkan
menyatakan bahwa untuk merubah mainset dan memberikan masukan terhadap madrasah
sebagian masyarakat yang masih berfikir demi kemajuan pendidikan islam.
negatif terhadap madrasah maka humas c) Pemberdayaan Dana
madrasah menjalankan perannya melalui Dana merupakan sumber pembiyaan
kegiatan-kegiatan berikut: (1) pendidikan yang harus di perdayagunakan
memeperkenalkan madrasah lewat media secara efektif dan efesien guna mendorong
masa baik online maupun cetak (2) iklan dan kemajuan madrasah. Dimana hal tersebut bisa
bener prestasi-prestasi baik akademik maupun terwujud manakala di kelola dengan penuh
non akademik yang diraih madrasah setiap sungguh-sunguh dan terus konsisten sehingga
tahunnya sebagai ajang promosi madrasah (3) penyerapannya secara maksimal bisa
aktif mengikuti lomba-lomba mulai tinggat dirasakan oleh semua pihak baik warga
kabupaten , nasional bahkan internasional (4) madrasah , masyarakat dan pemerintah serta
aktif menjalin kerjasama dengan masyarakat stakeholder.
terkait program-program madrasah melalui Berdasarkan hasil penemuan peneliti
pertemuan peguyuban dan wali murid rutin 3 dilapangan dapat dideskripsikan bahwa
bulan sekali dimana harapannya masyarakat pengembangan lembaga islam tidak bisa lepas
memberikan masukan , bantuan moril maupun dari dana sebab dengan dana semua kegiatan
materil dan solusi kemajuan madrasah . madrasah akan terlaksana dengan baik tanpa
Paparan diatas berkaitan erat dengan ada kendala dan hambatan. Hal ini senada
pendapat E. Mulyasa yang menyatakan bahwa dengan apa yang disampaikan kepala
madrasah dan masyarakat merupakan madrasah yang menyatakan bahwa
parnership dalam berbagai aktivitas erat pengembangan madrasah berasal dari berbagai
berkaitan dengan aspek-aspek pendidikan sumber dana adalah bantuan BOSDA dan
diantaranya: BOSNAS , uang SPP , sumbangan orang tua,
1) Sekolah dan Masyarakat bantuan BP3 atau majlis madrasah yang sudah
merupakan satu kesatuan yang berjalan bertahun-tahun serta usaha-usaha
tidak dapat dipisahkan dalam madrasah baik intern seperti hasil koprasi
kesuksesan penyelenggaraan sekolah maupun ekstern seperti hasil usaha
pendidikan dan pembinaan yang diperoleh dari minimaket , POM dan
peserta didik. bidang pertanian.
2) Sekolah dan Tenaga Berdasarkan hasil penemuan tersebut
Kependidikan sangatlah sadar dapat diinterpretasikan bahwa untuk
bahwa kerjasama dengan mengembangkan dan menutupi kekurangan
masyarakat penting bukan saja lembaga pendidikan islam terkait masalah
dalam berbaur tetapi dapat dana dapat diambilkan dari sumber-sumber

20
E. Mulyasa, Kepala Sekolah Profesional
Dalam Konteks Menyukseskan MBS dan KBK,
(Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2003), 172.

Ahmad Fauzi/ Kepemimpinan Kepala Madrasah dalam Mengembangkan LPI


62

dana madrasah yang berasal dari bantuan b) Ketrampilan (skill)


pemerintah, stakeholder dan usaha-usaha c) Disiplin
sekolah baik intern maupun ekstern. Dimana d) Kemauan pribadi
dana tersebut harus dipergunakan secara e) Kekompakan dalam
terarah dan bertanggung jawab dengan tidak kerjasama
bertumpang tindih satu dengan yang lain. Dan 2) Yang berkaitan dalam
yang terpenting adalah untuk mencapai pekerjaan meliputi:
kesejahteraan bersama. a) Manajemen dan cara kerja
Hal ini sesuai dengan pendapat E. Mulyasa profesional
terkait dengan pengeluaran dana sekolah b) Penghematan biaya
berdasarkan SKB Mendikbud dan Menkeu No. c) Efektif dan efesien.22
0585/k/1997 dan No. 590/kmk.03/03/1987, Dari hasil penemuan peneliti dilapangan
tanggal 24 September 1987 tentang peraturan dikaitkan dengan teori tersebut maka dapat
SPP dan DPP meliputi: pelaksanaan pelajaran, diinterpretasikan bahwa dalam implementasi
pengadaan prasarana atau sarana, pembelajaran dan iklim kerja maupun kegiatan
pemeliharaan sarana dan prasarana, sekolah harus menerapkan kedisiplinan bagi
kesejahteraan pegawai, kegiatan belajar, semua warga sekolah tanpa terkecuali para
penyelenggaraan ujian dan pengiriman atau guru agar tercapainya tujuan pendidikan yang
penulisan STTB/NEM, perjalanan dinas sesuai dengan apa yang diharapkan oleh
supervisi, pengelolaan pelaksanaan masyarakat dan dapat mewujudkan guru yang
pendidikan dan pendapatan.21 profesional.
d) Profesionalisme Guru C. KESIMPULAN
Masalah guru yaitu masih adanya guru 1. Kualitas kepemimpinan harus
yang malas atau kurang disiplin serta masih dilaksanakan melalui pengembangan
adanya guru yang masih belum paham kemampuan dalam berfikir dan tetap
bagaimana pengembangan madrasah ke depan. dalam kendali iman. Peningkatan
Hal ini sesuai dengan penemuan peneliti kemampuan berfikir itu secara langsung
dilapangan dimana diantaranya: ada sebagian berpengaruh pada kemampuan
guru yang merangkap mengajar ditempat lain menetapkan keputusan yang akan
sehingga terkadang harus meninggalkan tugas mewarnai kualitas kegiatan setiap orang
mengajar, masih ada guru yang belum yang akan memimpin bawahannya,
memenuhi syarat (ijazah) sehingga harus disamping itu juga harus diiringi dengan
menempuh kuliah dan hal ini terkadang peningkatan kemampuan berkomunikasi
mengganggu pelajaran, waktu pelajaran agar mampu mewarnai dan
dimulai terkadang ada guru yang belum masuk mempengaruhi cara berfikir dan
kelas menunggu ketua kelas memanggilnya berperilaku orang-orang yang
atau pun menunggu laporan dari guru piketnya dipimpinnya.
sehingga itu dapatlah menghambat dalam 2. Usaha kepemimpinan kepala madrasah
proses belajar mengajar. dalam mengembangkan lembaga
Berdasarkan penemuan penelitian tersebut pendidikan Islam diantaranya:
maka hal ini sesuai dengan pendapat E. a) Pengembangan Administrasi
Mulyasa yang menyatakan bahwa di dalam Kurikulum.
dunia pendidikan perlu senantiasa b) Pengembangan Sarana dan
dikembangkan sikap dan kemampuan Prasarana.
profesional. Dimana menurut beliau c) Pengembangan Sumber Daya
pengembangan sikap dan kemampuan Manusia.
profesional tersebut dapat di paparkan sebagai d) Pengembangan Peran Serta
berikut: Masyarakat.
1) Yang berkaitan dengan diri 3. Faktok-faktor pendukung dan
sendiri meliputi: penghambat kepemimpinan kepala
a) Pengetahuan

21 22
E. Mulyasa, Kepala Sekolah Profesional E.Mulyasa, Kepala Sekolah Profesional
Dalam Konteks Menyukseskan MBS dan KBK, 203 Dalam Konteks Menyukseskan MBS dan KBK, 131.

Ahmad Fauzi/ Kepemimpinan Kepala Madrasah dalam Mengembangkan LPI


63

madrasah dalam mengembangkan


lembaga pendidikan Islam diantaranya:
a) Faktor Pendukung : (1) Adanya
Kebersamaan Dalam Pengelolaan
Kurikulum dan Proses Belajar
Mengajar. (2) Adanya Sarana dan
Prasarana Yang Menunjang. (3)
Kwalitas SDM (Sumber Daya
Manusia) Guru.
b) Faktor Penghambat : (1)
Kemampuan dan Jiwa Psikologis
Siswa Beragam. (2) Kurangnya
Keterlibatan Masyarakat. (3)
Pemberdayaan Dana. (4)
Profesionalisme Guru.

Ahmad Fauzi/ Kepemimpinan Kepala Madrasah dalam Mengembangkan LPI


64

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Muzayyin. Kapita Selekta Pendidikan Islam. Jakarta: PT. Bumi Aksara, 1993.
Daud, Ma’mur. Terjemah Hadits Shahih Muslim. Jakarta: Widjaya, 1993.
Hamalik, Oemar. Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi. Jakarta: Bumi
Aksara, 2002.
Indrafachrudi, Soekarto. Pengantar Bagaimana Memimpin Sekolah Yang Baik. JKT:
Ghalia Indonesia, 1994.
Kartono, Kartini. Pemimpin Dan Kepemimpinan. Jakarta: Rajawali, 1986.
Marno, Triyo Suppriyatno. Manajemen dan Kepemimpinan Pendidikan Islam. Bandung:
Refika Aditma, 2008.
Mastuhu. Pemberdayaan Sistem Pendidikan Islam, Strategi Budaya Menuju Budaya
Akademik. Jakarta: Logos, 1999.
Mulyasa.E. Kepala Sekolah Profesional Dalam Konteks Menyukseskan MBS Dan KBK.
Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2003.
Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah , Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005.
Nawawi, Hadari. Kepemimpinan Menurut Islam. Yogyakarta: Gajah Mada. University
Press, 1993.
Purwanto, Ngalim. Administrasi Pendidikan. Jakarta: Mutiara, 1984.
P.Siagian, Sondang. Filsafat Administrasi. Jakarta: Gunung Agung, 1982.
Subroto, Suryo. Dimensi-Dimensi Administrasi Pendidikan Di Sekolah. Jakarta: Bina
Aksara,1984.
Sutisna, Oteng. Administrasi Pendidikan Dasar Teori Untuk Praktek Profesional.
Bandung: Angkasa, 1987.
Suprayogo, Imam. Pendidikan Berparadigma Al-Qur’an Cet I. Malang: Aditya Media
Bekerja Sama Dengan UIN Malang Press, 2004.
Tim Dosen IKIP Jurusan Administrasi Pendidikan. FIP IKIP Malang.
Zamroni, Paradigma Pendidikan Masa Depan, Yogyakarta: Bigraf Publishing, 2001.

Ahmad Fauzi/ Kepemimpinan Kepala Madrasah dalam Mengembangkan LPI

Anda mungkin juga menyukai