Abstract
In this era of globalization, it is necessary to have a leader who is able to
manage his subordinates and institutions well. Leadership like this is very much needed
in improving the quality of an institution so that it can survive. This study aims to
determine the transformative leadership model in Islamic educational institutions. This
research uses qualitative methods with the type of literature study. Data collection
techniques are obtained from various sources, both journals, books and relevant
documents. The results of this study indicate that transformative leadership has a
positive impact on an Islamic educational institution, where transformative leadership
can improve the performance of Human Resources (HR) for Islamic educational
institutions. With the existence of transformative leadership in an educational
institution, it can assist the institution in developing its organization. In addition, this
leadership can motivate other leaders in leading an organization, both an Islamic
educational institution and educational institutions in general.
Abstrak
Di era globalisasi seperti ini sangat diperlukan adanya seorang pemimpin yang
mampu mengelola bawahan serta lembaganya secara baik. Kepemimpinan seperti ini
sangat dibutuhkan dalam meningkatkan kualitas lembaga agar tetap mampu survive.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui model kepemimpinan transformatif pada
lembaga pendidikan Islam. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis
studi pustaka. Teknik pengumpulan data diperoleh dari berbagai sumber, baik jurnal,
buku dan dokumen yang relevan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
kepemimpinan transformatif memberikan dampak positif bagi suatu lembaga
pendidikan Islam, dimana dengan adanya kepemimpinan transformatif bisa
meningkatkan kinerja Sumber Daya Manusia (SDM) bagi lembaga pendidikan Islam.
Dengan adanya kepemimpinan transformatif pada suatu lembaga pendidikan, maka
dapat membantu lembaga tersebut dalam mengembangkan organisasinya. Selain itu,
kepemimpinan tersebut bisa memotivasi pemimpin-pemimpin lainnya dalam memimpin
suatu organisasi baik suatu lembaga pendidikan Islam maupun lembaga pendidikan
secara umum.
Dalam pengertian luas cesses are aimed at motivating sub-ordinates, creating a vision for
kepemimpinan dapat sebagai berikut: 1) the future, and developing strategies for achieving goals”, yang da-
Seseorang yang mempengaruhi pat diartikan bahwa kepemimpinan melibatkan perangkat proses pen-
anggota-anggota kelompok; 2) garuh antar orang. Proses tersebut bertujuan memotivasi bawahan,
Seseorang yang mempengaruhi menciptakan visi masa depan, dan mengembangkan strategi untuk
banyak kegiatan; 3) Seseorang yang Sehubungan dengan ketiga kategori pengertian di atas,
mempengaruhi anggota-anggota Watkins (1992) mengemukakan bahwa “kepemimpinan berkaitan
kelompok untuk ikut dengan dengan anggota yang memiliki kekhasan dari suatu kelompok yang
permintaannya dengan rela atau tidak dapat dibedakan secara positif dari anggota lainnya baik dalam peri-
rela. laku, karakteristik pribadi, pemikiran, atau struktur kelompok”.
Kepemimpinan berasal dari kata pimpin yang memuat Pengertian ini tampak berusaha memadukan ketiga kategori pemiki-
dua hal pokok yaitu; pemimpin sebagai subjek, dan yang dipimpin ran secara komprehensif karena dalam definisi kepemimpinan terse-
sebagai objek (Bashori, 2016); (Bashori, 2017a). Kata pimpin men- but tercakup karakteristik pribadi, perilaku, dan kedudukan seseorang
gandung pengertian mengarahkan, membina atau mengatur, menun- dalam suatu kelompok.
tun dan juga menunjukkan ataupun mempengaruhi. Pemimpin adalah
seseorang yang memimpin dengan cara mengambil inisiatif tingkah Berdasarkan pengertian tersebut
laku masyarakat dengan cara mengarahkan, mengorganisasikan atau maka teori kepemimpinan pada
mengawasi usaha orang lain, baik berdasarkan prestasi, kekuasaan dasarnya merupakan kajian tentang
maupun kedudukan (Ahmad dan Saebani, 2014). Pemimpin mem- individu yang memiliki karakteristik
punyai tanggung jawab baik secara fisik maupun spiritual terhadap fisik, mental, dan kedudukan yang
keberhasilan aktivitas kerja dari yang dipimpin, sehingga menjadi dipandang lebih daripada individu lain
pemimpin itu tidak mudah dan tidak akan setiap orang mempunyai dalam suatu kelompok sehingga
kesamaan di dalam menjalankan kepemimpinannya. Kepemimpinan individu yang bersangkutan dapat
adalah kemampuan yang dimiliki seseorang untuk mempengaruhi mempengaruhi individu lain dalam
orang lain (Bashori, 2020b). Hal ini mengandung makna bahwa kelompok tersebut untuk bertindak ke
kepemimpinan merupakan suatu kemampuan seseorang untuk arah pencapaian suatu tujuan.
mempengaruhi orang lain sehingga orang lain tunduk atau mengikuti
diuraikan dalam empat ciri utama, yaitu: intuisi dan kebaikan pada diri orang
idealisasi pengaruh, motivasi lain. Pemimpin mampu membangkitkan
inspirasional, konsiderasi individual, semangat anggota tim melalui
dan stimulasi intelektual (Bass, 1994). antusiasme dan optimisme. Pemimpin
juga memanfaatkan simbol-simbol
Adapun definisi rincian masing- untuk memfokuskan usaha dan
masing ciri utama tersebut adalah mengkomunikasikan tujuan-tujuan
sebagai berikut: 1) Idealisasi Pengaruh penting dengan cara yang sederhana.
(Idealized Influence) Idealisasi Pemimpin yang memiliki motivasi
pengaruh adalah perilaku yang inspirasional mampu meningkatkan
menghasilkan standar perilaku yang motivasi dan antusiasme bawahan,
tinggi, memberikan wawasan dan membangun kepercayaan diri terhadap
kesadaran akan visi, menunjukkan kemampuan untuk menyelesaikan tugas
keyakinan, menimbulkan rasa hormat, dan mencapai sasaran kelompok; 3)
bangga dan percaya, menumbuhkan Konsiderasi Individual (Individualized
komitmen dan unjuk kerja melebihi Consideration) Konsiderasi individual
ekspektasi, dan menegakkan perilaku adalah perilaku yang selalu
moral yang etis. Pemimpin yang mendengarkan dengan penuh
memiliki idealisasi pengaruh akan kepedulian dan memberikan perhatian
menunjukkan perilaku antara lain: khusus, dukungan, semangat, dan usaha
mengembangkan kepercayaan bawahan pada kebutuhan prestasi dan
kepada atasan, membuat bawahan pertumbuhan anggotanya. Pemimpin
berusaha meniru perilaku dan transformasional memiliki perhatian
mengidentifikasi diri dengan khusus terhadap kebutuhan individu
pemimpinnya, menginspirasikan dalam pencapaiannya dan pertumbuhan
bawahan untuk menerima nilai-nilai, yang mereka harapkan dengan
norma-norma, dan prinsip-prinsip berperilaku sebagai pelatih atau mentor.
bersama, mengembangkan visi bersama, Bawahan dan rekan kerja
menginspirasikan bawahan untuk dikembangkan secara suksesif dalam
mewujudkan standar perilaku secara meningkatkan potensi yang mereka
konsisten, mengembangkan budaya dan miliki. Konsiderasi ini sangat
ideology organisasi yang sejalan dengan mempengaruhi kepuasan bawahan
masyarakat pada umumnya, dan terhadap atasannya dan dapat
menunjukkan rasa tanggung jawab meningkatkan produktivitas bawahan.
sosial dan jiwa melayani yang sejati; 2) Konsiderasi ini memunculkan antara
Motivasi Inspirasional (Inspirational lain dalam bentuk memperlakukan
Motivation) Motivasi inspirasional bawahan secara individu dan
adalah sikap yang senantiasa mengekspresikan penghargaan untuk
menumbuhkan tantangan, mampu setiap pekerjaan yang baik; dan 4)
mencapai ekspektasi yang tinggi, Stimulasi Intelektual (Intellectual
mampu membangkitkan antusiasme dan Stimulation) Stimulasi intelektual
motivasi orang lain, serta mendorong adalah proses meningkatkan
Bagaimana Kepemimpinan Transformatif Dalam Pendidikan?
mudah, karena untuk menjalankan misi berdasarkan motivasi pribadi dan sikap serta mempunyai pengaruh
organisasi tersebut pemimpin harus yang kuat untuk membangun dirinya atau organisasi. Menurut
memiliki persyaratan untuk menjadi Stephen R. Covey (1997), prinsip adalah bagian dari suatu kondisi, re-
seorang pemimpin yang bertanggung alisasi dan konsekuensi. Mungkin prinsip menciptakan kepercayaan
jawab terhadap segala tugas yang dan berjalan sebagai sebuah kompas/petunjuk yang tidak dapat
diembannya untuk memenuhi tujuan dirubah. Prinsip merupakan suatu pusat atau sumber utama sistem
dari organisasi yang dipimpinnya. Ada pendukung kehidupan yang ditampilkan dengan 4 dimensi seperti;
beberapa sifat yang dianggap ideal keselamatan, bimbingan, sikap yang bijaksana, dan kekuatan. Karak-
Bagaimana Kepemimpinan Transformatif Dalam Pendidikan?
teristik seorang pemimpin didasarkan kepada prinsip-prinsip raga, istirahat dan rekreasi. Keseimbangan juga berarti
(Stephen R. Covey) sebagai berikut: seimbang antara kehidupan dunia dan akherat.
1. Seseorang yang belajar seumur hidup, Tidak hanya melalui 6. Sinergi adalah satu kerja kelompok, yang mana memberi hasil
pendidikan formal, tetapi juga diluar sekolah. Contohnya, lebih efektif dari pada bekerja secara perorangan. Seorang
belajar melalui membaca, menulis, observasi, dan mendengar. pemimpin harus dapat bersinergis dengan setiap orang atasan,
Mempunyai pengalaman yang baik maupun yang buruk staf, teman sekerja.
2. Berorientasi pada pelayanan, bersikap melayani bukan minta 8. Latihan mengembangkan diri sendiri, seorang pemimpin
3. Membawa energi yang positif, seorang pemimpin harus dapat keberhasilan yang tinggi. Jadi dia tidak hanya berorientasi
menunjukkan energi positif. pada proses. Proses daalam mengembangkan diri terdiri dari
4. Percaya pada orang lain, seorang pemimpin harus beberapa komponen yang berhubungan dengan: (1)
mempercayai bawahan sehingga bawahan dapat pemahaman materi; (2) memperluas materi melalui belajar
mempertahankan bekerja dengan baik dan diiringi dengan dan pengalaman; (3) mengajar materi kepada orang lain; (4)
rasa kepedulian dengan bawahan. mengaplikasikan prinsip-prinsip; (5) memonitoring hasil; (6)
5. Keseimbangan dalam kehidupan, seorang pemimpin harus merefleksikan kepada hasil; (7) menambahkan pengetahuan
dapat menyeimbangkan tugasnya. Berorientasi kepada prinsip baru yang diperlukan materi; (8) pemahaman baru; dan (9)
kemanusiaan dan keseimbangan diri antara kerja dan olah kembali menjadi diri sendiri lagi.
memberikan pertimbangan kepada sasaran dalam keadaan tertentu. Kepemimpinan telah digambarkan
Kepemimpinan merupakan bagian penting dari manaje- jer. Hal ini berarti mampu mempengaruhi terhadap orang atau kelom-
men yaitu merencanakan dan mengorganisasi, tetapi peran utama pok untuk mencapai hasil yang diinginkan dan ditetapkan bersama.
kepemimpinan adalah mempengaruhi orang lain untuk mencapai tu- Pemimpin Pendidikan harus memperhatikan keadaan bawahannya
juan yang telah ditetapkan. Hal ini merupakan bukti bahwa pemimpin jika ia ingin disebut pemimpin yang sukses. Pendidikan yang
boleh jadi manajer yang lemah apabila perencanaannya jelek yang bermutu berawal dari kerjasama yang baik antar elemen yang ada di
menyebabkan kelompok berjalan ke arah yang salah. Akibatnya lembaga tersebut, oleh karena itu dalam era otonomi tampaknya tipe
walaupun dapat menggerakkan tim kerja, namun mereka tidak ber- transformasional cukup sesuai dengan keinginan dan cita-cita desen-
DAFTAR PUSTAKA
Ancok, Djamaludin. (2012). Psikologi Kepemimpinan & Inovasi. Jakarta: Penerbit Erlangga. Ara Hidayat, Imam Machali. (2010). Pengelolaan Pen-
didikan Konsep, Prinsip dan Aplikasi dalam Mengelola Sekolah dan Madrasah. Bandung: Pustaka Educa.
Lexy J Moleong (2005), Metodologi Penelitian Kualitatif-Edisi Revisi, Bandung; Remaja Rosdakarya.
Aan komariah dan cepi triatna. (2004). Visionary Leadership Menuju Sekolah Efektif. Jakarta: Bumi Aksara.
Azra, Azyumardi. (2005). Dalam Kata Pengantar buku Armai Arif, Reformasi Pendidikan Islam. Jakarta: CRSD Press.
Bahar Agus Setiawan, Abd. Muhith. (2013). Transformational Leadership Ilustrasi di Bidang Organisasi Pendidikan. Jakarta: PT Grafindo Persada.
Bafadhol, Ibrahim. 2017. Lembaga Pendidikan Islam Di Indonesia. Dalam Jurnal Pendidikan Islam (Vol. 06, No. 11).
Muhammad Fatih Rusydi Syadzili, (2019). Polarisasi Tahapan Kepemimpinan Transformatif Pendidikan Islam. Jurnal Manajemen Pendidikan Islam.
Sallis, E (2010), Total Quality Management in Education, Alih Bahasa: Ahmad Ali Riyadi dan Fahrurrozi, IRCiSoD, Jogjakarta.
Sudarwan Danim (2008), Visi Baru Manajemen Sekolah. Jakarta, Bumi Aksara. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Na-
sional.
Mukhtar; Muntholib; Bashori. (2019). Change Management: The Higher Education Of Islamic University In Indonesia. IJEIT, 2(1), 66–80. https://
doi.org/10.5281/zenodo.3383110
Sweeney, P.D. and McFarlin, D.B. (2002). Organizational Behavior: Solutions for Management. New York: McGraw-Hill/Irwin.
Danim, Sudarwan. 2003. Menjadi Komunitas Pembelajar, Kepemimpinan Transformasional dalam Komunitas Organisasi Pembelajaran. Jakarta:
Bumi Aksara.
Wijaya, M. 2005. Kepemimpinan Transformasional dalam Meningkatkan Outcomes Peserta Didik. Bandung: Jurnal Pendidikan Penabur- No.05/
Th.IV/Desember.
Bass, Bernard M. and Steidmeier, Paul. 1998. Ethics, Character, and Authentic Transformational Leadership (Electronic Version). Leadership
Quarterly, 10 (2).
Burns, James McGregor. 1978. Leadership. New York: Harper and Row.