Anda di halaman 1dari 11

BAGAIMANA KEPEMIMPINAN TRANSFORMATIF DALAM PENDIDIKAN ?

Muhamad Suja’i, Farhan Hidayat, Dea Berliana


Univeritas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten
Email: tsu.zay369@gmail.com, daysfarhan25@gmail.com, berlianadea04@gmail.com

Abstract
In this era of globalization, it is necessary to have a leader who is able to
manage his subordinates and institutions well. Leadership like this is very much needed
in improving the quality of an institution so that it can survive. This study aims to
determine the transformative leadership model in Islamic educational institutions. This
research uses qualitative methods with the type of literature study. Data collection
techniques are obtained from various sources, both journals, books and relevant
documents. The results of this study indicate that transformative leadership has a
positive impact on an Islamic educational institution, where transformative leadership
can improve the performance of Human Resources (HR) for Islamic educational
institutions. With the existence of transformative leadership in an educational
institution, it can assist the institution in developing its organization. In addition, this
leadership can motivate other leaders in leading an organization, both an Islamic
educational institution and educational institutions in general.

Keywords: Transformative Leadership, Islamic Educational Institution

Abstrak
Di era globalisasi seperti ini sangat diperlukan adanya seorang pemimpin yang
mampu mengelola bawahan serta lembaganya secara baik. Kepemimpinan seperti ini
sangat dibutuhkan dalam meningkatkan kualitas lembaga agar tetap mampu survive.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui model kepemimpinan transformatif pada
lembaga pendidikan Islam. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis
studi pustaka. Teknik pengumpulan data diperoleh dari berbagai sumber, baik jurnal,
buku dan dokumen yang relevan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
kepemimpinan transformatif memberikan dampak positif bagi suatu lembaga
pendidikan Islam, dimana dengan adanya kepemimpinan transformatif bisa
meningkatkan kinerja Sumber Daya Manusia (SDM) bagi lembaga pendidikan Islam.
Dengan adanya kepemimpinan transformatif pada suatu lembaga pendidikan, maka
dapat membantu lembaga tersebut dalam mengembangkan organisasinya. Selain itu,
kepemimpinan tersebut bisa memotivasi pemimpin-pemimpin lainnya dalam memimpin
suatu organisasi baik suatu lembaga pendidikan Islam maupun lembaga pendidikan
secara umum.

Kata Kunci: Kepemimpinan Transformatif, Lembaga Pendidikan Islam


Muhamad Suja’i, Farhan Hidayat, Dea Berliana

PENDAHULUAN hanya kemaslahatan dunia, seorang


Kepemimpinan memang pemimpin juga memiliki tanggung
merupakan suatu topik bahasan yang jawab besar untuk mengatur serta
klasik, sudah sangat tua usianya namun mengawasi tegaknya Sebagaimana yang
tetap sangat menarik untuk dikupas telah diketahui bersama, tujuan utama
karena sangat menentukan penciptaan manusia adalah untuk
berlangsungnya suatu organisasi. beribadah dan mengabdikan diri
Kepemimpinan itu esensinya adalah sepenuhnya kepada Allah Ta’ala.
pertanggungjawaban. Masalah
kepemimpinan masih tetap menarik Gambaran tipe dan gaya
untuk diungkap karena tiada habisnya kepemimpinan dalam Islam telah
untuk dibahas di sepanjang peradaban dicontohkan secara nyata melalui
umat manusia. Terlebih pada saat prilaku bagina nabi Muhammad SAW.
sekarang ini sedang ramai persoalan Rasulullah adalah pemimpin atas diri,
menentukan pemimpin. Ibaratnya, kita keluarga dan umatnya. ia memiliki
semakin sulit mencari pemimpin yang pengaruh yang tidak pernah lekang oleh
baik (good leader). Pemimpin yang baik waktu terhadap pengikutnya, bahkan
sebenarnya pemimpin yang mau umat manusia seluruh dunia hingga
berkorban dan peduli untuk orang lain akhirat nanti. Keberhasilam Rasulullah
serta bersifat melayani. Kepemimpinan dalam mengajarkan nilai-nilai
(Leadership) merupakan salah satu kepemimpinan yang telah diakui dunia
persoalan yang sangat penting bagi sebagai pola kepemimpinan yang sangat
terlaksananya fungsi- fungsi berpengaruh sepanjang sejarah (Hart,
manajemen. Pengertian umum 1978).
pemimpin pendidikan adalah
kemampuan dan kesiapan yang dimiliki Karakteristik dari sebuah
oleh seseorang untuk dapat kepemimpinan akan menetukan berhasil
mempengaruhi, mendorong, mengajak, tidaknya sebuah model kepemimpinan
menuntun, menggerahkan, dan kalau dalam penerapannya. Di dalam sebuah
perlu memaksa orang atau kelompok organisasi kepemimpinan tertentu
agar menerima pengaruh tersebut dan mungkin berhasil mungkin saja
selanjutnya berbuat sesuatu yang dapat sebaliknya. oleh karena itu, mutlak
membantu tercapainya suatu tujuan dibutuhkan adanya model
tertentu yang telah ditetapkan. Dalam kepemimpinan dengan karakteristik
perspektif Islam, pemimpin merupakan yang sesuai dengan kultur organisasi
hal cukup fundamental dalam tatanan (B. Bashori, 2019). Kepemimpinan ini
sosial. Ia menempati posisi tertinggi akan menggerakkan seluruh komponen
dalam bangunan masyarakat. Ibarat dari organisasi. Selain menggerakkan,
kepala dari seluruh tubuh, peranannya kepemimpinan ini juga harus
sangat menentukan perjalanan dalam menentukan arah sebuah organisasi.
mewujudkan kemaslahatan umat. Tak Sehingga dinamika dalam sebuah
Bagaimana Kepemimpinan Transformatif Dalam Pendidikan?

organisasi senantiasa terjaga dengan menekankan seorang pemimpin perlu


adanya kepemimpinan ini. memotivasi para bawahannya untuk
melakukan tanggung jawab mereka
Model kepemimpinan yang lebih dari yang mereka harapkan.
tranformatif akan membawa organisasi Kepemimpinan transformatif harus
terus berkembang dan adaptif terhadap mampu mendefinisikan,
segala bentuk perubahan. Karena dalam mengomunikasikan dan
kepemimpinan ini, pemimpin dan mengartikulasikan visi organisasi, dan
bawahan saling mendorong untuk bawahan harus mengakui (Venkat R.
mendapatkan hasil yang lebih dari yang Krishnan dan Ekkirala S. Srinivas,
direncankan. Pemimpin akan senantiasa 1998: 4). Idealita kepemimpinan
memotivasi bawahannya untuk terus pendidikan transformatif tersebut,
maju dan bawahannya juga bergerak praktiknya di lapangan selama ini masih
dinamis karena termotivasi oleh kinerja jauh dari harapan.
pemimpinnya.
Berkenaan dengan itu,
Dengan adanya kepemimpinan seharusnya lembaga pendidikan (baca:
transformatif pada suatu lembaga pesantren) bersikap inklusif terhadap
pendidikan Islam bertujuan agar perkembangan zaman dengan tetap
pemimpin tersebut bisa memberikan berpegang teguh pada prinsip-prinsip
dampak positif kepada para anggotanya ulama’ dalam hal menuntut ilmu.
agar bisa melakukan pekerjaan dengan Sehingga pada proses selanjutnya, para
baik sehingga tujuan dari organisasi santri mampu menjadi pribadi
atau lembaga tersebut bisa tercapai sebagaimana yang disabdakan oleh
sesuai dengan yang diharapkan. Nabi Muhammad, yaitu terpuji
Sehingga tujuan dari penelitian ini akhlaknya dan bermanfaat bagi sesama.
adalah untuk mengetahui apa peranan
kepemimpinan serta bagaimana konsep HASIL DAN PEMBAHASAN
kepemimpinan transformatif pada suatu Konsep Kepemimpinan
lembaga pendidikan Islam. Memahami konsep
kepemimpinan tidak terlepas dari
Kepemimpinan transformasional mempelajari perilaku, karakteristik, dan
sangat potensial dalam membangun gaya dari individu yang diserahi
komitmen tingkat tinggi (high levels of tanggung jawab untuk memimpin.
commitment) pada diri lembaga Meski dalam penerapannya berbeda
pendidikan untuk merespons antara individu satu dengan yang
kompleksitas dan ketidakpastian yang lainnya, akan tetapi secara esensi adalah
bersifat alami atau warisan tradisi dari sama, tergantung dimana organisasi itu
agenda reformasi pendidikan (Bashori, hidup. Selain itu organisasi dalam
2019c); (Bashori, 2019b). bentuk apapun tentunya membutuhkan
Kepemimpinan transformatif posisi seseorang untuk memimpin
merupakan kepemimpinan yang organisasi tersebut.
Muhamad Suja’i, Farhan Hidayat, Dea Berliana

ership involves a set of interpersonal influence processes. The pro-

Dalam pengertian luas cesses are aimed at motivating sub-ordinates, creating a vision for

kepemimpinan dapat sebagai berikut: 1) the future, and developing strategies for achieving goals”, yang da-

Seseorang yang mempengaruhi pat diartikan bahwa kepemimpinan melibatkan perangkat proses pen-

anggota-anggota kelompok; 2) garuh antar orang. Proses tersebut bertujuan memotivasi bawahan,

Seseorang yang mempengaruhi menciptakan visi masa depan, dan mengembangkan strategi untuk

anggota-anggota organisasi dalam mencapai tujuan.

banyak kegiatan; 3) Seseorang yang Sehubungan dengan ketiga kategori pengertian di atas,
mempengaruhi anggota-anggota Watkins (1992) mengemukakan bahwa “kepemimpinan berkaitan
kelompok untuk ikut dengan dengan anggota yang memiliki kekhasan dari suatu kelompok yang
permintaannya dengan rela atau tidak dapat dibedakan secara positif dari anggota lainnya baik dalam peri-
rela. laku, karakteristik pribadi, pemikiran, atau struktur kelompok”.
Kepemimpinan berasal dari kata pimpin yang memuat Pengertian ini tampak berusaha memadukan ketiga kategori pemiki-
dua hal pokok yaitu; pemimpin sebagai subjek, dan yang dipimpin ran secara komprehensif karena dalam definisi kepemimpinan terse-
sebagai objek (Bashori, 2016); (Bashori, 2017a). Kata pimpin men- but tercakup karakteristik pribadi, perilaku, dan kedudukan seseorang
gandung pengertian mengarahkan, membina atau mengatur, menun- dalam suatu kelompok.
tun dan juga menunjukkan ataupun mempengaruhi. Pemimpin adalah

seseorang yang memimpin dengan cara mengambil inisiatif tingkah Berdasarkan pengertian tersebut
laku masyarakat dengan cara mengarahkan, mengorganisasikan atau maka teori kepemimpinan pada
mengawasi usaha orang lain, baik berdasarkan prestasi, kekuasaan dasarnya merupakan kajian tentang
maupun kedudukan (Ahmad dan Saebani, 2014). Pemimpin mem- individu yang memiliki karakteristik
punyai tanggung jawab baik secara fisik maupun spiritual terhadap fisik, mental, dan kedudukan yang
keberhasilan aktivitas kerja dari yang dipimpin, sehingga menjadi dipandang lebih daripada individu lain
pemimpin itu tidak mudah dan tidak akan setiap orang mempunyai dalam suatu kelompok sehingga
kesamaan di dalam menjalankan kepemimpinannya. Kepemimpinan individu yang bersangkutan dapat
adalah kemampuan yang dimiliki seseorang untuk mempengaruhi mempengaruhi individu lain dalam
orang lain (Bashori, 2020b). Hal ini mengandung makna bahwa kelompok tersebut untuk bertindak ke
kepemimpinan merupakan suatu kemampuan seseorang untuk arah pencapaian suatu tujuan.
mempengaruhi orang lain sehingga orang lain tunduk atau mengikuti

semua keinginan seorang pemimpin. (Makawimbang, 2012). Dari definisi-definisi di atas,


Pengertian kepemimpinan sebagai atribut atau kelengka- kepemimpinan memiliki pengertian
pan suatu kedudukan, diantaranya dikemukakan oleh Janda (dalam sebagai kemampuan yang harus dimiliki
Yukl, 1989) sebagai berikut. “Leadership is a particular type of pemimpin (leader) tentang bagaimana
power relationship characterized by a group member’s perception menjalankan kepemimpinannya
that another group member has the right to prescribe behavior pat- sehingga bawahan dapat bergerak sesuai
terns for the former regarding his activity as a group member”. dengan yang diinginkan dalam
(Kepemimpinan adalah jenis khusus hubungan kekuasaan yang diten- mencapai tujuan yang ditetapkan
tukan oleh anggapan para anggota kelompok bahwa seorang dari sebelumnya. (Bashori, 2020a)
anggota kelompok itu memiliki kekuasaan untuk menentukan pola Bergeraknya orang-orang ini harus
perilaku terkait dengan aktivitasnya sebagai anggota kelompok, pen). mengikuti jalur organisasi yang hendak
Adapun contoh pengertian kepemimpinan sebagai peri- dicapai dan bukan merupakan hal yang
laku dikemukakan oleh Sweeney dan McFarlin (2002) yakni: “Lead- semu dari kepemimpinannya itu.
Bagaimana Kepemimpinan Transformatif Dalam Pendidikan?

Adapun pergerakan dalam pencapaian pemimpin, karena bukan merupakan


tujuan adalah legitimasi dari sebuah simbol atau kedudukan semata.
kekuasaan yang dimiliki oleh

Kepemimpinan Transformatif nyata untuk melakukan perintahperintah


Kepemimpinan Transformatif pemimpin.
merupakan jenis kepemimpinan baru
(new leader paradigm) yang dipandang Sementara itu, kepemimpinan
efektif untuk mendinamiskan transformasional adalah kepemimpinan
perubahan, terutama pada situasi atau yang dipertentangkan dengan
lingkungan yang bersifat transisional. kepemimpinan yang memelihara status
Kepemimpinan transformasional dapat quo. Menurut Bahar agus setiawan dan
didefinisikan sebagai kemampuan Abd. Muhith kepemimpinan
seorang pemimpin dalam bekerja transformasional ini diartikan sebagai
dengan dan atau melalui orang lain kepemimpinan yang sejati karena
untuk mentransformasikan secara kepemimpinan ini bekerja menuju
optimal sumber daya organisasi dalam sasaran pada tindakan mengarahkan
rangka mencapai tujuan sesuai dengan organisasi kepada suatu tujuan yang
target capaian yang telah ditetapkan. tidak pernah diraih sebelumnya. Para
Sumber daya yang dimaksudkan pemimpin ini secara ril harus mampu
meliputi SDM, fasilitas, dana, dan mengarahkan organisasi menuju arah
faktor-faktor eksternal keorganisasian baru (Muthit dan Setiawan, 2013).
(Machali dan Hidayat, 2012).
Menurut Avolio, Bass and Jung,
Menurut Sadler gagasan awal pada awalnya kepemimpinan
model kepemimpinan transformasional transformasional ditunjukkan melalui
ini dikembangkan oleh James tiga perilaku, yaitu karisma, konsiderasi
McGregor Burns yang menerapkannya individual, dan stimulasi intelektual.
dalam konteks politik dan selanjutnya Namun pada perkembangannya,
dalam konteks organisasional oleh perilaku karisma kemudian dibagi
Bernard Bass. Dalam upaya pengenalan menjadi dua, yaitu karisma atau
tentang konsep kepemimpinan idealisasi pengaruh dan motivasi
transformasional Bass mengemukakan inspirasional. Secara empiris bahwa
adanya kepemimpinan transaksional, pada praktiknya antara perilaku
yaitu kepemimpinan yang memelihara karismatik dan motivasi inspirasional
atau melanjutkan status quo. tidak dapat dibedakan secara tetapi
Kepemimpinan jenis ini didefinisikan perbedaan konsep antara kedua perilaku
sebagai kepemimpinan yang melibatkan tersebut membuat kedua faktor di atas
suatu proses pertukaran (exchange dapat dipandang sebagai dua hal yang
process) dimana para pengikut berbeda (Bass, 1994). Oleh karena itu,
mendapat imbalan yang segera dan pada perkembangan berikutnya,
kepemimpinan transformasional
Muhamad Suja’i, Farhan Hidayat, Dea Berliana

diuraikan dalam empat ciri utama, yaitu: intuisi dan kebaikan pada diri orang
idealisasi pengaruh, motivasi lain. Pemimpin mampu membangkitkan
inspirasional, konsiderasi individual, semangat anggota tim melalui
dan stimulasi intelektual (Bass, 1994). antusiasme dan optimisme. Pemimpin
juga memanfaatkan simbol-simbol
Adapun definisi rincian masing- untuk memfokuskan usaha dan
masing ciri utama tersebut adalah mengkomunikasikan tujuan-tujuan
sebagai berikut: 1) Idealisasi Pengaruh penting dengan cara yang sederhana.
(Idealized Influence) Idealisasi Pemimpin yang memiliki motivasi
pengaruh adalah perilaku yang inspirasional mampu meningkatkan
menghasilkan standar perilaku yang motivasi dan antusiasme bawahan,
tinggi, memberikan wawasan dan membangun kepercayaan diri terhadap
kesadaran akan visi, menunjukkan kemampuan untuk menyelesaikan tugas
keyakinan, menimbulkan rasa hormat, dan mencapai sasaran kelompok; 3)
bangga dan percaya, menumbuhkan Konsiderasi Individual (Individualized
komitmen dan unjuk kerja melebihi Consideration) Konsiderasi individual
ekspektasi, dan menegakkan perilaku adalah perilaku yang selalu
moral yang etis. Pemimpin yang mendengarkan dengan penuh
memiliki idealisasi pengaruh akan kepedulian dan memberikan perhatian
menunjukkan perilaku antara lain: khusus, dukungan, semangat, dan usaha
mengembangkan kepercayaan bawahan pada kebutuhan prestasi dan
kepada atasan, membuat bawahan pertumbuhan anggotanya. Pemimpin
berusaha meniru perilaku dan transformasional memiliki perhatian
mengidentifikasi diri dengan khusus terhadap kebutuhan individu
pemimpinnya, menginspirasikan dalam pencapaiannya dan pertumbuhan
bawahan untuk menerima nilai-nilai, yang mereka harapkan dengan
norma-norma, dan prinsip-prinsip berperilaku sebagai pelatih atau mentor.
bersama, mengembangkan visi bersama, Bawahan dan rekan kerja
menginspirasikan bawahan untuk dikembangkan secara suksesif dalam
mewujudkan standar perilaku secara meningkatkan potensi yang mereka
konsisten, mengembangkan budaya dan miliki. Konsiderasi ini sangat
ideology organisasi yang sejalan dengan mempengaruhi kepuasan bawahan
masyarakat pada umumnya, dan terhadap atasannya dan dapat
menunjukkan rasa tanggung jawab meningkatkan produktivitas bawahan.
sosial dan jiwa melayani yang sejati; 2) Konsiderasi ini memunculkan antara
Motivasi Inspirasional (Inspirational lain dalam bentuk memperlakukan
Motivation) Motivasi inspirasional bawahan secara individu dan
adalah sikap yang senantiasa mengekspresikan penghargaan untuk
menumbuhkan tantangan, mampu setiap pekerjaan yang baik; dan 4)
mencapai ekspektasi yang tinggi, Stimulasi Intelektual (Intellectual
mampu membangkitkan antusiasme dan Stimulation) Stimulasi intelektual
motivasi orang lain, serta mendorong adalah proses meningkatkan
Bagaimana Kepemimpinan Transformatif Dalam Pendidikan?

pemahaman dan merangsang timbulnya proses mengembangkan kapasitas


cara pandang baru dalam melihat kepemimpimannya sendiri.
permasalahan, berpikir, dan Gaya kepemimpinan
berimajinasi, serta dalam menetapkan Transformatif cenderung ke arah
nilai-nilai kepercayaan. Dalam pengembangan skill dan antusias para
melakukan kontribusi intelektual pengikut. Kepemimpinan Transformatif
melalui logika, analisa, dan rasionalitas, sebagai bagian dari gaya kepemimpinan
pemimpin menggunakan simbol sebagai dipahami sebagai proses saling
media sederhana yang dapat diterima meningkatkan hubungan antara
oleh pengikutnya. Melalui stimulasi pemimpin dan yang dipimpinnya ke
intelektual pemimpin transformasional tingkat motivasi dan moralitas yang
dapat merangsang tumbuhnya inovasi lebih tinggi. (Fatih, 2019)
dan caracara baru dalam menyelesaikan Karakteristik Kepemimpinan
suatu masalah. Melalui proses stimulasi Transformasional
ini akan terjadi peningkatan Menurut Bass tersebut, ada
kemampuan bawahan dalam memahami empat komponen dalam kepemimpinan
dan memecahkan masalah, berpikir, dan transformasional. Diantara komponen
berimajinasi, juga perubahan dalam tersebut adalah kharisma atau
nilai-nilai dan kepercayaan mereka. mengidealkan pengaruh (sifat atau
Perubahan ini bukan saja dapat dilihat tingkah laku), motivasi yang
secara langsung, tetapi juga perubahan mendatangkan inspirasi, rangsangan
jangka panjang yang merupakan intelektual, dan memberikan
lompatan kemampuan konseptual, pertimbangan kepada individu. Seorang
pemahaman dan ketajaman dalam pemimpin transformasional memiliki
menilai dan memecahkan masalah. visi yang baik, retoris, memiliki
keterampilan manajemen, dan
Pendekatan Kepemimpinan menggunakan keterampilan-
Transformasional keterampilan tersebut untuk
pendekatan kepemimpinan mengembangkan ikatan emosi dengan
transformasional awalnya digagas oleh pengikat (Machali dan Hidayat, 2012).
Burn yang membedakan 2 jenis
kepemimpinan yaitu Kepemimpinan Gaya kepemimpinan
Transaksional dan lawannya yaitu transformasional mempunyai
Kepemimpinan Transformasional. karakteristik transparansi dan
Pemimpin bercorak transaksional yaitu kerjasama. Hal ini sesuai dengan
mereka yang memimpin lewat pendapat Tree Nur Yuliawani, dkk.
pertukaran sosial sedangkan (2008), ciri dari gaya kepemimpinan
kepemimpinan yang bercorak transformasional, yaitu : a) Adanya
transformasional adalah mereka yang kesamaan yang paling utama, yaitu
merangsang dan mampu menginsiprasi jalannya organisasi tidak digerakkan
pengikutnya, baik dalam mencapai oleh birokrasi, tetapi oleh kesadaran
sesuatu yang tidak biasa dan dalam bersama; b) Para pelaku lebih
Muhamad Suja’i, Farhan Hidayat, Dea Berliana

mementingkan kepentingan organisasi harus dimiliki seorang pemimpin


daripada kepentingan pribadi; dan c) diantaranya:
Adanya partisipasi aktif dari para 1. Memiliki pengetahuan dan
pengikut atau orang yang dipimpinnya. kemampuan yang cukup untuk
mengendalikan lembaganya.
Ciri seorang yang telah berhasil 2. Mempungsikan keistimewaan
menerapkan gaya kepemimpinan yang lebih dibanding orang lain.
transformasional (Luthans, 1995) 3. Mempunyai karisma dan
adalah sebagai berikut: 1) wibawa dihadapan manusia atau
Mengidentifikasi dirinya sebagai agen orang lain.
perubahan (pembaruan); 2) Memiliki 4. Konsekuen dengan kebenaran
sifat pemberani; 3) Mempercayai orang dan tidak mengikuti hawa nafsu.
lain; 4) Bertindak atas dasar sistem nilai 5. Bermusyawarah dengan para
(bukan atas dasar kepentingan individu, pengikut serta mintalah
atau atas dasar kepentingan dan desain pendapat dan pengalaman
ironisnya); 5) Meningkatkan mereka.
kemampuannya secara terus-menerus; 6. Mempunyai power dan
6) Memiliki kemampuan untuk pengaruh yang dapat
menghadapi situasi yang rumit, tidak memerintah serta mencegah
jelas, dan tidak menentu; serta 7) karena seorang pemimpin harus
Memiliki visi ke depan (Ancok, 2012). melakukan control pengawasan
atas pekerjaan anggota,
MODEL KEPEMIMPINAN meluruskan kekeliruan, serta
TRANSFORMASIONAL DALAM mengajak mereka untuk berbuat
PENDIDIKAN kebaikan dan mencegah
Kepemimpinan adalah sebuah kemunkaran.
proses memberi arti (pengarahan yang 7. Bersedia mendengar nasihat dan
berarti) terhadap usaha kolektif dan tidak sombong karena nasihat
mengakibatkan kesedian untuk dari orang yang ikhlas jarang
melakukan usaha yang diinginkan untuk sekali kita peroleh. (Mujamil
mencapai sasaran. (Ninik Widiyanti, Qomar, 1997:50).
1993:4) Tugas pemimpin dalam
menjalankan misi organisasi tidaklah Prinsip sebagai paradigma terdiri dari beberapa ide utama

mudah, karena untuk menjalankan misi berdasarkan motivasi pribadi dan sikap serta mempunyai pengaruh

organisasi tersebut pemimpin harus yang kuat untuk membangun dirinya atau organisasi. Menurut

memiliki persyaratan untuk menjadi Stephen R. Covey (1997), prinsip adalah bagian dari suatu kondisi, re-

seorang pemimpin yang bertanggung alisasi dan konsekuensi. Mungkin prinsip menciptakan kepercayaan

jawab terhadap segala tugas yang dan berjalan sebagai sebuah kompas/petunjuk yang tidak dapat

diembannya untuk memenuhi tujuan dirubah. Prinsip merupakan suatu pusat atau sumber utama sistem

dari organisasi yang dipimpinnya. Ada pendukung kehidupan yang ditampilkan dengan 4 dimensi seperti;

beberapa sifat yang dianggap ideal keselamatan, bimbingan, sikap yang bijaksana, dan kekuatan. Karak-
Bagaimana Kepemimpinan Transformatif Dalam Pendidikan?

teristik seorang pemimpin didasarkan kepada prinsip-prinsip raga, istirahat dan rekreasi. Keseimbangan juga berarti

(Stephen R. Covey) sebagai berikut: seimbang antara kehidupan dunia dan akherat.

1. Seseorang yang belajar seumur hidup, Tidak hanya melalui 6. Sinergi adalah satu kerja kelompok, yang mana memberi hasil

pendidikan formal, tetapi juga diluar sekolah. Contohnya, lebih efektif dari pada bekerja secara perorangan. Seorang

belajar melalui membaca, menulis, observasi, dan mendengar. pemimpin harus dapat bersinergis dengan setiap orang atasan,

Mempunyai pengalaman yang baik maupun yang buruk staf, teman sekerja.

sebagai sumber belajar. 7. Memandang hidup adalah tantangan.

2. Berorientasi pada pelayanan, bersikap melayani bukan minta 8. Latihan mengembangkan diri sendiri, seorang pemimpin

dilayani. harus dapat memperbaharui diri sendiri untuk mencapai

3. Membawa energi yang positif, seorang pemimpin harus dapat keberhasilan yang tinggi. Jadi dia tidak hanya berorientasi

menunjukkan energi positif. pada proses. Proses daalam mengembangkan diri terdiri dari

4. Percaya pada orang lain, seorang pemimpin harus beberapa komponen yang berhubungan dengan: (1)

mempercayai bawahan sehingga bawahan dapat pemahaman materi; (2) memperluas materi melalui belajar

mempertahankan bekerja dengan baik dan diiringi dengan dan pengalaman; (3) mengajar materi kepada orang lain; (4)

rasa kepedulian dengan bawahan. mengaplikasikan prinsip-prinsip; (5) memonitoring hasil; (6)

5. Keseimbangan dalam kehidupan, seorang pemimpin harus merefleksikan kepada hasil; (7) menambahkan pengetahuan

dapat menyeimbangkan tugasnya. Berorientasi kepada prinsip baru yang diperlukan materi; (8) pemahaman baru; dan (9)

kemanusiaan dan keseimbangan diri antara kerja dan olah kembali menjadi diri sendiri lagi.

KESIMPULAN seorang pemimpin dalam bekerja


Kepemimpinan merupakan dengan dan atau melalui orang lain
adanya kemampuan seseorang untuk untuk mentransformasikan secara
mempengaruhi dan memotivasi orang optimal sumber daya organisasi dalam
lain untuk melakukan sesuatu untuk rangka mencapai tujuan sesuai dengan
melaksanakan tujuan bersama. target capaian yang telah ditetapkan.
kepemimpinan juga bisa dikatakan Sumber daya yang dimaksudkan
sebagai proses mempengaruhi dalam meliputi SDM, fasilitas, dana, dan
menentukan tujuan organisasi, faktor-faktor eksternal keorganisasian.
memotivasi pengikutnya dengan
perilaku untuk mencapai tujuan serta Dalam kepemimpinan
mempengaruhi untuk memperbaiki transformatif ada empat komponen
kelompok atau organisasi dan dalam kepemimpinan yang harus ada di
budayanya. dalamnya, antara lain ialah: pertama
kharisma atau mengidealkan pengaruh
Sedangkan kepemimpinan artinya seorang pemimpin itu harus
transformatif merupakan jenis memiliki penampilan yang menarik baik
kepemimpinan baru dan dari segi tingkah laku maupun dari segi
dipandang efektif untuk mendinamiskan penampilan luarnya. kedua, motivasi
perubahan, terutama pada situasi atau yang mendatangkan inspirasi. ketiga,
lingkungan yang bersifat transisional. harus memiliki atau harus bisa adanya
Kepemimpinan transformasional bisa rangsangan intelektual. keempat,
dikatakan juga sebagai kemampuan seorang pemimpin harus bisa
Muhamad Suja’i, Farhan Hidayat, Dea Berliana

memberikan pertimbangan kepada sasaran dalam keadaan tertentu. Kepemimpinan telah digambarkan

individu. sebagai penyelesaian pekerjaan melalui orang atau kelompok dan

kinerja manajer akan tergantung pada kemampuannya sebagai mana-

Kepemimpinan merupakan bagian penting dari manaje- jer. Hal ini berarti mampu mempengaruhi terhadap orang atau kelom-

men yaitu merencanakan dan mengorganisasi, tetapi peran utama pok untuk mencapai hasil yang diinginkan dan ditetapkan bersama.

kepemimpinan adalah mempengaruhi orang lain untuk mencapai tu- Pemimpin Pendidikan harus memperhatikan keadaan bawahannya

juan yang telah ditetapkan. Hal ini merupakan bukti bahwa pemimpin jika ia ingin disebut pemimpin yang sukses. Pendidikan yang

boleh jadi manajer yang lemah apabila perencanaannya jelek yang bermutu berawal dari kerjasama yang baik antar elemen yang ada di

menyebabkan kelompok berjalan ke arah yang salah. Akibatnya lembaga tersebut, oleh karena itu dalam era otonomi tampaknya tipe

walaupun dapat menggerakkan tim kerja, namun mereka tidak ber- transformasional cukup sesuai dengan keinginan dan cita-cita desen-

jalan kearah pencapaian tujuan organisasi. Kepemimpinan berkaitan tralisasi pendidikan.

dengan proses yang mempengaruhi orang sehingga mereka mencapai


Bagaimana Kepemimpinan Transformatif Dalam Pendidikan?

DAFTAR PUSTAKA

Ancok, Djamaludin. (2012). Psikologi Kepemimpinan & Inovasi. Jakarta: Penerbit Erlangga. Ara Hidayat, Imam Machali. (2010). Pengelolaan Pen-

didikan Konsep, Prinsip dan Aplikasi dalam Mengelola Sekolah dan Madrasah. Bandung: Pustaka Educa.

Lexy J Moleong (2005), Metodologi Penelitian Kualitatif-Edisi Revisi, Bandung; Remaja Rosdakarya.

Aan komariah dan cepi triatna. (2004). Visionary Leadership Menuju Sekolah Efektif. Jakarta: Bumi Aksara.

Azra, Azyumardi. (2005). Dalam Kata Pengantar buku Armai Arif, Reformasi Pendidikan Islam. Jakarta: CRSD Press.

Bahar Agus Setiawan, Abd. Muhith. (2013). Transformational Leadership Ilustrasi di Bidang Organisasi Pendidikan. Jakarta: PT Grafindo Persada.

Bafadhol, Ibrahim. 2017. Lembaga Pendidikan Islam Di Indonesia. Dalam Jurnal Pendidikan Islam (Vol. 06, No. 11).

Muhammad Fatih Rusydi Syadzili, (2019). Polarisasi Tahapan Kepemimpinan Transformatif Pendidikan Islam. Jurnal Manajemen Pendidikan Islam.

March 2019, Vol. 03 No. 01, p. 55-81

Safaria, Triantoro (2004), Kepemimpinan. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Sallis, E (2010), Total Quality Management in Education, Alih Bahasa: Ahmad Ali Riyadi dan Fahrurrozi, IRCiSoD, Jogjakarta.

Sudarwan Danim (2008), Visi Baru Manajemen Sekolah. Jakarta, Bumi Aksara. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Na-

sional.

Kaelan. (2010). Metode Penelitian Agama Kualitatif Interdisipliner. Yogyakarta: Paradigma.

Makawimbang, Jerry H. (2012). Kepemimpinan Pendidikan yang Bermutu. Bandung: Alfabeta.

Mukhtar; Muntholib; Bashori. (2019). Change Management: The Higher Education Of Islamic University In Indonesia. IJEIT, 2(1), 66–80. https://

doi.org/10.5281/zenodo.3383110

Roqib, Moh. (2017). Ilmu Pendidikan Islam. Yogyakarta: LkiS

Sweeney, P.D. and McFarlin, D.B. (2002). Organizational Behavior: Solutions for Management. New York: McGraw-Hill/Irwin.

Danim, Sudarwan. 2003. Menjadi Komunitas Pembelajar, Kepemimpinan Transformasional dalam Komunitas Organisasi Pembelajaran. Jakarta:

Bumi Aksara.

Wijaya, M. 2005. Kepemimpinan Transformasional dalam Meningkatkan Outcomes Peserta Didik. Bandung: Jurnal Pendidikan Penabur- No.05/

Th.IV/Desember.

Bass, Bernard M. and Steidmeier, Paul. 1998. Ethics, Character, and Authentic Transformational Leadership (Electronic Version). Leadership

Quarterly, 10 (2).

Kartono, Kartini. 2002. Pemimpin dan Kepemimpinan. Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Burns, James McGregor. 1978. Leadership. New York: Harper and Row.

Yukl, Gary. 1998. Leadership in Organizations. London: Prentice Hall Inc.

Anda mungkin juga menyukai