Abstrak
PENDAHULUAN
27
MONTESSORI JURNAL PENDIDIKAN KRISTEN ANAK USIA DINI
METODE
Penelitian ini menggunakan metode kajian pustaka. Melalui metode penelitian ini,
maka diharapkan dapat menemukan sumber-sumber pustaka alternatif yang digunakan untuk
mendukung ide-ide penulis dalam penciptaan dan pengembangan tulisan ini..
Azas Kepemimpinan
Pemimpin adalah seseorang yang ada didepan yang akan memberikan arahan dan
mempengaruhi orang-orang khususnya orang-orang yang dipimpinnya. Pemimpin adalah
seseorang yang menempati posisi didepan, yang perannya mengatur, mengarahkan,
mengorganisir dan memprakarsai tingkah laku sosial dimasyarakat. Secara formal dapat
didefinisikan seorang Pemimpin adalah figur yang mempunyai kepandaian, kecakapan dan
kemampuan lebih yang menjadikan dirinya lebih unggul dari yang lain. Menurut Nawawi dalam
Djafri (E. Mulyasa, 2015) Kepemimpinan bisa diartikan sebagi kemampuan sesorang dalam
memotivasi beberapa golongan (dua golongan atau lebih) agar berproses dan bertindak menuju
sasaran bersama. Hal ini juga dikemukakan oleh Djafri yang mengutip pendapat Robbins (E.
28
MONTESSORI JURNAL PENDIDIKAN KRISTEN ANAK USIA DINI
Kepala Sekolah
Kepala sekolah merupakan salah satu komponen penting dalam struktur dan
pengelolaan Pendidikan Anak Usia Dini. Hal ini dikemukakan dalam Peraturan Pemerintah
Nomor 28 tahun 1990 pasal 12 ayat 1 bahwa: “Kepala sekolah bertanggung jawab
melaksanakan kegiatan pendidikan, mengelola sekolah, mengawasi anggota tim pendidikan
lainnya, serta menggunakan dan memelihara sarana dan prasarana. Maka dapat dijelaskan
kepala sekolah bertanggung jawab dalam mengelola Lembaga Pendidikan yang dipimpinnya
dalam kegiatan Pendidikan, tata Kelola dan pembinaan dan motor penggerak bagi Lembaga
tersebut
Gaya Kepemimpinan kepala sekolah menjadi suatu daya tarik tersendiri untuk diteliti,
Menurut Wahjosumidjo dalam Librianty (Librianty, 2019) Kepala PAUD atau TK adalah
“individu yang mendapat mandat tanggung jawab untuk memimpin dan mengelola PAUD atau
TK”. Dalam hal ini kepala sekolah ditutut memiliki kecakapan memimpin demi kemajuan
sekolah yang dipimpinnya. Kepala sekolah harus memiliki kualifikasi tertentu sebagai
pemimpin sehingga dapat mengelola dan memimpin organisasi dalam hal ini Lembaga
Pendidikan.
29
MONTESSORI JURNAL PENDIDIKAN KRISTEN ANAK USIA DINI
sekolah akan sangat berpengaruh bahkan sangat menentukan maju tidaknya sekolah. Maka
dalam hal ini pola kepemimpinan kepala sekolah dalam mengelola Lembaga Pendidikan
menjadi hal yang serius untuk diteliti.
Kepemimpinan sebagi sebuah proses, berusaha untuk mempengaruhi anggota lain
secara sosial. Hal ini memungkinkan setiap anggota yang terlibat untuk melaksanakan perintah
dan bekerja dengan loyalitas tinggi terhadap realisasi apa yang dirancang dan direncanakan
oleh pemimpin. Kepemimpinan adalah bagian dari ranah manajemen, dan manajemen memiliki
arti yang lebih luas daripada kepemimpinan (Siagian, 1989). Ikatan ini berdampak pada
efektifitas dan efisiensi pelaksanaan apa yang telah dikonseptualisasikan bersama dalam
optimalisasi pengelolaan lembaga pendidikan.
Gaya Kepemimpinan
Pemimpin yang berhasil dalam tata Kelola Lembaga Pendidikan yang dipimpin akan
sangat ditentukan dengan pendekatan kepemimpinan apa yang digunakan oleh sosok pemimpin
tersebut. Pendekatan kepemimpinan yang digunakan dikenal dengan gaya kepemimpinan.
Gaya kepemimpinan adalah sikap dan cara yang dihasilkan dari kombinasi filosofi,
keterampilan, sifat, dan gaya yang sering diadopsi oleh pemimpin ketika mencoba
mempengaruhi kinerja bawahannya. Rivai berpendapat (2014:42), gaya kepemimpinan adalah
seperangkat karakteristik yang digunakan eksekutif untuk mempengaruhi bawahannya untuk
mencapai tujuan perusahaan. Atau juga dapat dikatakan bahwa gaya kepemimpinan
merupakan perilaku yang disukai dan polanya sering digunakanoleh pemimpin.
30
MONTESSORI JURNAL PENDIDIKAN KRISTEN ANAK USIA DINI
pengetahuan tentang kreativitas, selera dan karsanya. Hal ini akan sangat membantu efektifitas
kepemimpinan supervisor (E. Mulyasa, 2015). Dengan demikian kualitas kepemimpinan dan
kemampuan manajerial kepala sekolah Pendidikan anak usia dini ada dua hal yang menentukan
dalam mencapai visi dan tujuan organisasi Pendidikan.
PEMBAHASAN
KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DALAM PENGELOLAAN PENDIDIKAN
ANAK USIA DINI.
Untuk tercapainya visi dan tujuan Lembaga organsisasi Pendidikan Anak Usia Dini,
kepala sekolah harus dapat memenuhi kualifikasi dan kematangan sebagai pemimpin dan juga
manajerial. Nurkolis dalam librianti (Librianty, 2019) menyatakan : Di Tingkat sekolah, Kepala
sekolah memainkan Peran sentral dalam memfasilitasi Perkembangan dan kemajuan sekolah.
Kepala sekolah bertanggung jawab untuk meningkatkan akuntabilitas dan tanggung jawab
dalam program sekolah, kurikulum, keputusan, serta pencapain dari tim yang ada. Kepala harus
mampu dan cakap memimpin kelompok ketika mendelegasikan pekerjaan dan wewenangnya.
Sebagai pemimpin sangat perlu bagi kepala sekolah meningkatkan kualitas kepemimpinnya
dengan baik. Hal ini disebabkan sebagai tuntutan tanggung jawabnya, sebagai pemimpin dengan
keterampilan profesional terlepas dari kerumitan tantangan yang dihadapinya.. Dalam
melaksanakan fungsinya sebagai pemimpin dan segaligus sebagai manajerial, gaya
kepemimpinan kepala sekolah sangat mempengaruhi komponen-komponen lainnya dalam
mendukung secara optimal. Dalam fungsinya sebagai pemimpin, maka kepala sekolah
Pendidikan anak usia dini dalam usaha memimpin dan menata sekolahnya harus memahami
tugasnya sebagai berikut:
Dalam implementasi fungsi dan tugas ini, gaya kepemimpinan menjadi hal yang
menentukan dalam fungsinya sebagai kepala sekolah. Gaya kepemimpinan menurut
Ratnaningsih dalam (Senny et al., 2012) merupakan kode etik yang digunakan manajer untuk
mengontrol perilaku orang lain sesuai dengan keinginan mereka. Pendapat lain Burn dari
Ratnasingsih Burn (Senny et al., 2012) bahwa gaya kepemimpinan dapat dibedakan menjadi
dua jenis yaitu gaya kepemimpinan transformatif dan gaya kepemimpinan transaksional. Dua
model kepemimpinan tersebut merupakan dua hal yang tidak sama (bertentangan), tetapi perlu,
penting dan juga sangat dibutuhkan. Gaya kepemimpinan tranformasional menekankan pada
31
MONTESSORI JURNAL PENDIDIKAN KRISTEN ANAK USIA DINI
Kepemimpinan dengan tingkat kesadaran emosional, manajemen diri, dan kesadaran sosial yang
tinggi dalam menghadapi hubungan kerja. Bass dalam Nadeak (Pendidikan, n.d.) menyatakan
Pertukaran kepemimpinan transformatif antara bawahan dan eksekutif lebih dari sekedar
pertukaran seperti kepemimpinan transaksional. Kepemimpinan transformatif juga mencakup
membangun hubungan yang lebih erat antara pemimpin dan pengikut. Dalam kepemimpinan
transformasional, pemimpin membantu pengikut mengidentifikasi kepentingan yang lebih
penting dalam misi dan visi organisasi atau kelompok daripada diri mereka sendiri. Melalui
pengembangan kepercayaan diri pengikut, kualitas diri, dan harga diri pengikut, pemimpin
diharapkan memiliki pengaruh yang kuat pada identifikasi, motivasi, dan pencapaian tujuan dari
setiap anggota.. Kepemimpinan yang menggerakan dengan pengaruh yang kuat melalui relasi
yang tercipta dengan baik antar pemimpin dan bawahan, antara kepala sekolah dan unsur-unsur-
unsur lainnya. Selain itu, Bass menguraikan pendapatnya dalam Nadeak bahwa ada empat
elemen yang mendasari kepemimpinan transformasional, yakni:
1. Charisma: Kharisma seorang pemimpin transformasional adalah terlihat dari sudut
pandang seorang pengikut dan dampknya pemimpin karismatik memiliki banyak
pengaruh yang dapat menggerakkan dan menginspirasi bawahannya dengan visi
yang dapat dicapai melalui kerja keras.
2. Inspirasi: Pemimpin yang menginspirasi dapat mengembangkan tujuan bersama dan
mendapatkan konsep yang lebih baik tentang apa yang mereka rasa penting dan
benar. Hal ini memungkinkan para pemimpin untuk tumbuh secara bermakna dan
meningkatkan harapan positif tentang apa yang perlu mereka lakukan.
3. Stimulasi Intelektual: Pemimpin membantu bawahan memikirkan masalah lama
dengan cara baru.
4. Pertimbangan individu: Manajer harus dapat memperlakukan bawahan mereka
secara berbeda tetapi tetap dengan azas keadilan,tidak hanya memperhatikan
bawahan mengenali kebutuhan mereka dan cara meningkatkan perspektif mereka,
Pemimpin juga meningkatkan infrastruktur dalam mencapai sasaran. Ini dapat
digunakan untuk mencapai tujuan Anda secara efektif dan memberikan pekerjaan
yang menghadirkan tantangan-tantangan yang baru.
Kepemimpinan kepala sekolah dengan pendekatan gaya kepemimpinan tranformasional
akan lebih muda mempengaruhi dan menggerakkan bawahannya untuk bisa lebih optimal dalam
pekerjaan dan tanggung jawab yang diberikan. Hal ini juga dikemukakan oleh Bass dalam
Nadeak(Pendidikan, n.d.) bahwa “Tingkat perubahan seorang pemimpin diukur dari keterkaitan
pengaruh pemimpin terhadap bawahannya. “Dampak yang dirasakan dari pemimpin
transformasional meliputi kepercayaan, kekaguman, loyalitas, dan rasa hormat terhadap
bawahannya. Kepala sekolah dengan gaya kepemimpinan transformasional akan lebih efektif
dalam memimpin sekaligus memenejerial karena unsur-unsur yang dipimpinnya akan lebih
mudah digerakkan dan bekerja dengan optimal.
Kepala sekolah dengan pendekatan kepemimpinan tansformasional dapat menggerakan
seseorang atau kelompok atas nama kepentingan bersama telah menyepakati agar pengelolaan
pendidikan Usia Dini dapat dilaksanakan secara lebih dinamis. Apa yang dilakukan
kepala sekolah, dengan memobilisasi pengikutnya untuk berpartisipasi
secara aktif, adalah bagian dari kepemimpinan dan manajemen dalam memastikan
proses pendidikan anak usia dini. Yang meningkatkan rasa memiliki serta kesadaran akan
tangung jawab dan tugas yang telah dipercayakan kepada setiap anggotanya.
Pengelolaan Lembaga atau organisasi Pendidikan tentunya akan mencakup berbagai
unsur. Dan peran gaya kepemimpinan transformasional menjadi salah satu opsi dalam
optimalisasi pencapaian visi dan misi Lembaga pendidikan. Pola pikir yang tumbuh dengan
32
MONTESSORI JURNAL PENDIDIKAN KRISTEN ANAK USIA DINI
tuntutan zaman membutuhkan pemimpin yang kreatif, cerdas dan arif yang dapat memotivasi
anggota untuk meningkatkan kinerjanya. Gaya Kepemimpinan transformasional adalah salah
satu solusi untuk hal ini dalam meningkatkan kepemimpinan dan manajerial kepala sekolah
Pendidikan anak usia dini.
Ada enam hal penting alasan gaya kepemimpinan transformasional perlu bagi
organisasi Pendidikan Anak usia dini, yaitu : (a) Menumbuhkan kinerja organisasi secara lebih
baik; (b) menjaga hubungan positif dengan orientasi pemasaran dalam jangka panjang dan fokus
pada kepuasan pelanggan; (c) meningkatkan komitmen karyawan terhadap lembaga organisasi;
(d)pola perilaku bawahan dalam organisasi semakin tumbuh ( e) kepercayaan karyawan
terhadap pemimpin meningkat, dan (f) beban karyawan berkurang dan kesejahteraan
meningkat.
Penerapan gaya kepemimpinan kepala sekolah yang transformasional dalam organisasi
pendidikan perlu memperhatikan hal-hal berikut: Pertama, mengacu pada nilai-nilai dasar yang
ada dalam organisasi, Kedua, mempertimbangkan nilai yang tertanam dalam sistem organisasi,
Ketiga, mengeksplorasi budaya yang ada dalam organisasi, dan Keempat, aturan pendidikan
harus memperhatikan aturan yang lebih tinggi.
KESIMPULAN
Kepemimpinan kepala sekolah yang transformasional dapat menumbuhkan kualitas
tata kelola pendidikan anak usia dini. Hal ini juga dapat mengoptimalisaisikan peran dari semua
unsur-unsur dari Lembaga Pendidikan yang ada. Untuk lebih maksimalnya proses pendidikan
Anak Usia Dini menjadi lebih baik ketika kepala lembaga PAUD memelihara relasi yang baik
dengan anggotanya, memotivasi mereka untuk terus berkembang, menumbuhkan rasa memiliki
pada lembaga dan mendorong mereka untuk memperjuangkan kepentingan bersama daripada
kepentingan individu. Tetapi pada saat yang sama juga mempertahankan nilai moral yang
tinggi untuk memastikan bahwa semua kegiatan dan pendidikan yang terjadi dalam pendidikan
Anak Usia Dini dilakukan secara efektif dan efisien. Kepemimpinan transformasional dengan
standar moral dan etika yang tinggi dapat menginspirasi dan menjadi contoh bagi semua
pendidik, tenaga kependidikan, dan siswa untuk meniru dan memotivasi sekaligus terinspirasi
oleh apa yang dilakukan para pemimpin. Kepemimpinan transformasional menjadi salah satu
pilihan yang dapat mewakili pengelolaan pendidikan anak usia dini atau jenjang pendidikan
lainnya secara efektif. Kekurangan kepemimpinan transformasional adalah ketika pemimpin
menggunakan gaya ini, tetapi kepribadiannya lemah pada standar etika dan moral yang tidak
dapat diteladani, serta karakter dan pengetahuan yang seimbang dan itu dapat mengganggu
kelangsungan kepemimpinan. Oleh karena itu, teori ini dapat dipakai secara efektif ketika para
pemimpin mengenal diri mereka dengan baik dan berusaha mengoptimalkan kecerdasan dan
sumber daya mereka.
DAFTAR PUSTAKA
Danim dan Suparno 2009. Manajemen dan Kepemimpinan Transformasional Kepala sekolah.
Jakarta : Rineka Cipta.
33
MONTESSORI JURNAL PENDIDIKAN KRISTEN ANAK USIA DINI
34