PENDAHULUAN
itu, kepala sekolah dan guru merupakan penggerak utama yang berpengaruh
berada di lingkungan sekolah. Tanpa adanya kinerja guru yang baik dan
pendidikan.
Mutu pendidikan akan tercapai apabila komponen yang terdapat
dan karakter peserta didik, karena itu tenaga pendidik yang profesional
peserta didik yang lebih bermutu. Untuk meningkatkan kualitas dan kinerja
satuan pendidikan memahami apa yang menjadi dasar utama baginya untuk
kependidikan.
kompetensi lulusan, standar isi, standar pendidikan dan tenaga pendidikan, standar
sarana dan prasarana, standar pembiyaan, standar penilaian pendidikan dan standar
pengelolaan,
3. Saat terjadi kekurangan guru dalam satuan pendidikan tertentu maka kepala sekolah
yang bersangkutan.
pokoknya.
5. Beban kerja bagi kepala sekolah yang ditempatkan di SILN selain melaksanakan
Nomor 296 tahun 1996 tentang Jabatan Guru, dinyatakan bahwa kepala
sekolah adalah guru yang mendapat tugas tambahan. Dengan kata lain,
supaya sekolah menjadi lembaga pendidikan yang efektif dan efisien dalam
sekolah. Oleh karena itu, sekolah membutuhkan seorang kepala sekolah yang
bekerja sama dalam melakukan peubahan disekolah. hal ini hanya dimiliki
usaha yang lebih ekstra dalam menggapai tujuan, tanpa adanya perasaan yang
mengubah secara optimal sumber daya dalam rangka mencapai tujuan sesuai
dan menginspirasi para pengikut untuk seterusnya demi mencapai tujuan dari
kreatif dalam berfikir menemukan ide-ide yang baru untuk kemajuan suatu
a. Stimulasi Intelektual
secara cermat
b. Konsiderasi Invidual
c. Motivasi Inspirasional
d. Pengaruh Idealis
dalam lembaga sekolah, karena guru juga merupakan salah satu faktor
dedikasi dan motivasi dari dirinya sendiri, bertanggung jawab serta memiliki
kedisiplinan yang tinggi. Hal tersebut dilakukan agar guru memiliki kinerja
yang baik.
satu faktor yang menentukan aktifitas dan pergerakan sekolah sebagai wadah
agar melakukan tanggung jawabnya dengan baik dan bekerja sesuai dengan
situasi sekolah dan situasi pekerjaan yang akan dilakukan oleh guru.
yang tinggi serta iklim organisasi sekolah yang kondusif, maka diharapkan
secara lengkap dan layak pakai, iklim organisasi sekolah yang kondusif dan
dengan tenang, tekun, penuh kejujuran dan keikhlasan serta tanggung jawab.
belajar siswa dan peningkatan mutu pendidikan. Sikap ini merupakan salah
satu modal penting bagi seseorang dalam mencapai suatu kesuksesan, baik
dengan 29 sekolah swasta dan 25 sekolah negeri. Salah satu sekolah yang
serta social dan dakwah bertingkat nasional. (AD, ps. 1 ayat 2), Al-Irsyad
tingkat TK, SD, SMP, SMA, dan Boarding yang berlokasi di Jalan. Prof. Dr.
mempunyai sumber daya manusia yang terdiri dari guru, tata usaha, office
boy, dan satpam. Penelitian ini mengambil sumber daya manusia yang terdiri
dari tingkat SMA sebanyak 60 SDM, tingkat SMP sebanyak 67 SDM, dan
tersebut dirasih dari berbagai event yang diikuti baik di tingkat provinsi
bahkan di tingkat nasional. Salah satu prestasi yang diraih oleh SMA IT Al
2022 : 570,089. Ranking ini berdasarkan nilai rata-rata tertinggi UTBK dan
133 di tingkat nasional. Prestasi siswa juga menonjol. Nilai rerata tertinggi
UTBK diraih oleh Nisrina Azmi dengan skor 783. Nisrina saat ini telah
Kimia untuk tes TKA diraih oleh Syahrani Putri dengan skor 964.66.
ITB. Lalu nilai tertinggi matematika dengan skor 822 diperoleh Muhammad
pada tahun lalu menjadi peringkat 133 pada tahun ini,” terang Fahmi
provinsi/
Prestasi ini menjadi tantangan dan memicu motivasi adik kelas untuk
https://serayunews.com/sma-it-al-irsyad-raih-predikat-terbaik-se-eks- karesidenan-
banyumas/
manusia (SDM). Maka dari itu kepala sekolah sebagai pemimpin sebaiknya
menyadari dan tanggap untuk dapat meningkatkan kinerja para guru dengan
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas maka rumusan masalah dalam penelirian ini yaitu :
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
perkembengan ilmu sosial, serta Ilmu Administrasi Publik terutama berkaitan dengan
2. Manfaat Praktis
Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan terhadap pihak
terkait dengan upaya untuk peningkatan kinerja furu untuk mendukung pencapaian
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kerangka Teori
diberikan arti lebih dari sekedar pengertian yang sederhana yaitu “ilmu urusan
sumberdaya (orang dan mesin) guna mencapai tujuan organisasi disebut dengan
manajemen publik.
2. Kepemimpinan Transformasional
a. Definisi Kepemimpinan
melatih dalam arti mendidik dan mengajari supaya dapat pengerjakan secara
mandiri. Pemimpin mempunyai tanggung jawab baik secara fisik maupn non
Kekuatan yang dimaksud dalam hal ini adalah kemampuan seseorang dalam
orang-orang yang tidak punya arah dan tujuan yang jelas. Sebaliknya, seorang
hasil. Pemimpin dan pengikut harus saling bekerjasama untuk mencapai tujuan
tujuan tertentu.
b. Kepemimpinan Transformasional
menjadi aktual.
teamwork yang solid, membawa pembaharuan dalam etos kerja dan kinerja
memiliki organisasi (sense of belonging) dan kesadaran untuk ikut bertanggung jawab
daya dalam rangka mencapai tujuan sesuai dengan target capaian yang sudah
sebagai katalisator yaitu seorang yang memiliki peran untuk mengubah sistem
ke arah yang lebih baik untuk meningkatkan segala sumber daya manusia
yang bekerja, serta seorang pemimpin yang tampl sebagai pelopor dan
organisasi diatas kepentingan pribadi bukan saja dengan kharismanya tapi juga
dengan berperan sebagai pembimbing, guru atau mentor kepada semua guru
urgenitas dan sasaran yang telah ditetapkan dan sarana untuk mencapainya.
sumber daya organisasi dalam rangka mencapai tujuan yang bermakna sesuai
dengan target yang telah ditentukan. Seperti : sumber daya manusia, fasilitas,
suatu kepercayaan, hormat dan kekaguman dari pada pengikutnya. Berikut ini
Avolio, yaitu :
hanya sekedear sebagai jalan, akan tetapi mampu atau dapat meyakinkan
pengikutnya bahwa yang di cita-citakan tersebut pasti tercapai. Idealitas sosok
adanya komitmen yang tinggi, akan tetapi komitmen yang tinggi sosok
yang tinggi pula dari komponen organisasi pendidikan terhadap visi dan misi
dalam konteks ini adalah pilar pilar penyangga organisasi pendidikan seperti
stakeholders organisasi.
mengandung makna bahwa kepala sekolah dan staf saling berbagi resike
melalui pertimbangan kebutuhan priadi dan perilkau moral secara etis. Oleh
sebab itu masa depan ideal lembaga pendidikan sebenarnya sangat ditentukan
menjalankannya secara benar dan tepat sasaran, dengan peran ini dapat
lebih baik. Pada hakekatnya kondisi inilah yang menjadi harapan masyarakat
dengan tubuh, pikiran, dan emosi yang luas. Perilaku ini diimplikasikan pada
dengan ide-ide atau gagasan yang tinggi sebagai motivasi. Kemudian seorang
Salah satu perilaku yang muncul dari salah satu sifat pemimpin
menunjukan potensi yang mereka miliki yang selama ini tidak pernah mereka
yang melihat strategi itu akan yakin target tersebit amatlah mungkin tercapai.
transformasional dituntut mengolah kata yang bisa memacu spirit dan inspirasi
membangun motivasi kerja dalam sistem nilai dan moral yang tinggi.
3. Intellectual stimulation
masalah secara seksama. Dimensi ini juga mengandung makna bahwa seorang
organisasi pendidikan.
intelektual, pemimpin senantiasa menggali ide-ide baru dan solusi yang kreatif
dari guru serta selalu memberi dorongan kepada guru untuk mempelajari dan
kepala sekolah yang semacam ini dapat membuat guru merasa tertantang dan
dipercaya. Hal ini akan berdampak pada berkembangnya kreativitas guru yang
4. Individual Consideration
Artinya pada aspek ini ada hubungan antara gaya kepemimpinan dengan
berbagai harapan dan segala masukan maupun saran yang diberikan oleh
pengikutnya. Tentu saja semua perhatian dan totalitas yang diberikan dari
kolega dan pengikutnya melihat semua pekerjaan mereka dari ebebrapa sudut
2. Memiliki kemampuan untuk menurunkan visi dan misi kepada tim dan
organisasinya.
kebanggan, memperoleh reflek, didukung dan kepercayaan dari bawahan atau rekan
kerjanya.
cara sederhana
yang ada.
memperlakukan setiap karyawan, staff dan guru secara individual, melatih dan
menisahati.
terhadap mereka.
dengan tugas pokok dan fungsinya. Kepala sekolah membagi kekuasaan dan
kepala memberi pengaruh yang leih signifikan terhadap kondisi siswa dalam
3. Kinerja Guru
Kinerja dapat diartikan sebagai hasil dari kerja seseorang yang dapat
suatu adalah kinerja. Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas
tercapai dengan baik, maka dapat dikatakan bahwa kinerja dari organisasi itu
berhasil, sebaliknya jika tujuan dari organisasi tidak tercapai dengan baik,
terciptanya proses hasil belajar yang berkualitas. Untuk itu pendidik perlu
kondisi untuk sukses dalam belajar, ini sangat penting diterapkan oleh guru.
peserta didik pada pendidikan anak usia dini, jalur pendidikan formal,
dan hal tersebut jelas bahwa pekerjaan sebagai guru tidak mudah dan tidak
tersebut sering tidak disadari oleh pelakunya. Seseorang bekerja karena ada
sesuatu yang ingin diraihnya dan orang tersebut berharap dengan melakukan
baik dan lebih memuaskan, yang mendasari perilaku bekerja. Oleh karena itu
dicapai oleh seseorang guru di sekolah dalam mencapai tujuan sekolah dengan
menurut Susasnto (2016:69) kinerja guru adalah hasil atau prestasi kerja
menghasilkan suatu hal, baik berupa fisik maupun non fisik yang sesuai
2. Kompetensi Kepribadian
religious.
3. Kompetensi Sosial
Guru sama seperti manusia lainnya yaitu makhluk sosial yang sehari-hari
sebagai bagian dari masyarakat. Guru tidak boleh bersikap tertutup dan tak
4. Kompetensi Profesional
tidak sekedar mengetahui tentang materi yang diajarkannya, akan tetapi juga
memahami secara luas dan mendalam. Oleh karenanya guru harus selalu
yang ada menjadi kegiatan yang lebih baik, sehingga tujuan pendidikan yang
pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru sesuai dengan target dan tujuan.
Akan tetapi kinerja guru juga harus tetap dikontrol dan dievaluasi kemudan
pengorganisasian, agar visi misi dan tujuan dari lembaga pendidikan dapat
penilaian kinerja guru adalah penilaian dari setiap butir kegiatan tugas utama
guru dalam rangka pembinaan karir, kepangkatan, dan jabatanya. Penilaian ini
yang harus dapat ditunjukan dan diamati dalam berbagai kegiatan, tindakan
Umpan balik penilaian kinerja akan memberikan beberapa hal antara lain
yang tepat, kesadaran akan dampak kinerja pengajaran pada hasil-hasil yang
dapat dijadikan sebagai tolak ukur dalam menilai kinerja secara umum, yaitu:
setiap butir kegiatan tugas utama seorang guru dalam rangka pembinaan karir,
B. Penelitian Terdahulu
1 Dinda Dwi Kartika Kualitatif Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama,
Sekolah dalam Upaya guru, dan budaya sekolah yang dibentuk secara tidak
2 Septi Nurwarasati 2019 Kualitatif Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa seorang
inspirational motivation.
3 Frank Endang Sari, dkk Kualitatif Dari hasil penelitian menguraikan bahwa kepala
Guru (studi kasus di kebebasan pada para guru untuk berinspirasi dan
4 Suprihatin 2022 Kualitatif Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa upaya
6 Agus Sriyanto and Dian qualitativ The result shot that transformational leadership can
Improve Teacher are motivated to work optimally and even carry out
7 Susilawati, dkk 2022 Qualitativ he results of the study found that:(1) The principal
Bakhshi & Alireza leadership is one of the most important components for
9 Zhuofeng Li 2023 empirical In conclusion, this study reviewed the theory of TL,
education business
10 Tuti Alawiyah, Ade Tuty Qualitativ The results of the study revealed that the studied
cirebon and majalengka movers, become speaker at taklim, and being active in
diatas, maka nilai kebaruan atau perbedaan penelitian ini dengan penelitian
terdahulu yang telah dipaparkan diatas terdapat pada lokus dan fokus
penelitian. Pada penelitian ini berfokus pada peranan kepala sekolah dalam
yang digunakan peneliti yaitu metode penelitian kualitatif. Oleh karna itu
Purwokerto.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
1. Sasaran Penelitian
berikut:
yang dipimpin.
2. Lokasi Penelitian
3. Fokus Penelitian
yang berisi pokok masalah yang bersifat umum. Menurut Moeloeng (2015:93)
membatasi studi, yaitu membatasi peneliti dalam penyelidikan dan yang kedua
informasi yang baru diperoleh di lapangan guna memilih mana yang relevan
Fokus Penelitian
Fokus Aspek Sub Aspek
Kepala Sekolah
kreatifitas
4. Metode Penelitian
dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada suatu
224) adalah sampel bertujuan untuk menjaring sebanyak mungkin informasi dari
berbagai macam sumber yang tujuannya untuk merinci kekhususan yang ada
penelitian yang valid dari sasaran penelitian. Penelitian ini digunakan teknik
a. Wawancara
dilakukan oleh dua pihak, yaitu antara pihak yang mengajukan pertanyaan dan
terbuka dan diakukan secara teratur dan longgar, agar dapat menggali dan
b. Observasi
sebagai bahan dan dukungan data awal dalam mengemukakan fenomena dan
yang menjadi latar belakang masalah. Observasi juga dapat digunakan selama
c. Dokumentasi
7. Sumber Data
1. Informan
dari data utama. Ketika melihat, mendengan, dan bertanya merupakan suatu
kegiatan yang dominan dan banyak dilakukan oleh peneliti dapat menggali
peneliti.
peneitian, sering juga merupakan salah satu sumber data primer yang dapat
dan lokasi peristiwa atau tempat dimana aktivitas itu dilakukan bisa digali
lingkunganya.
kata dan tindakan merupakan sumber kedua (sekunder), akan tetapi hal
tersebut tidak bisa diabaikan. Bahan-bahan dari sumber tertulis dapat dibagi
atas sumber buku dan sumber dari arsip, dokumen pribadi, dan dokumen
resmi.
8. Keabsahan Data
memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan
atau sebagai pembanding terhadap data itu (Moloeng 2005:330). Ada empat
kepercayaan suatu infomasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang
analisis inidilakukan secara terus menerus sampai tuntas, dan akan berhenti
ketika data tersebut sudah jenuh. Menurut Miles, Hubberman dan Saldana
a. Pengumpulan Data
b. Kondensasi Data
Kondensasidata menunjuk pada proses memilih,
empiris lainnya.
c. Penyajian Data
d. Penarikan Kesimpulan