Anda di halaman 1dari 5

Kepemimpinan pada Pengembangan Sumber Daya Manusia Yang Bermartabat

Latar Belakang
Kepemimpinan yang kuat mengisyaratkan kepada kepala sekolah agar dapat
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya terutama dalam mengembangkan kompetensi guru.
Hal tersebut karena guru adalah orang yang memiliki andil besar dalam melaksanakan
pembelajaran di sekolah. Menciptakan sekolah efektif bagi kepala sekolah berarti harus
memanfaatkan dan mengembangkan sumber daya manusianya sebagai icon kemajuan
pendidikan. Dapat difahami bahwasanya pembelajaran yang baik akan tercipta jika guru mampu
mengembangkan kemampuannya melalui kebijakan pemimpinnya.
Apabila dikatakan bahwa sumber daya manusia merupakan sumber daya terpenting yang
dimiliki oleh suatu organisasi, salah satu implikasinya ialah bahwa investasi terpenting yang
mungkin dilakukan oleh suatu organisasi adalah di bidang sumber daya manusia. Alasannya
adalah untuk menghadapi tuntutan tugas sekarang maupun dan terutama untuk menjawab
tantangan masa depan, pengembangan sumber daya manusia merupakan keharusan mutlak. Guru
sebagai sumber daya manusia pada sebuah lembaga pendidikan harus melaksanakan
pengembangan kompetensinya untuk bekal hari ini dan masa depan.
Perubahan dan pembaruan pendidikan sangat bergantung pada kinerja guru. Kinerja guru
menunjukkan tingkat produktivitas dan keberhasilannya dalam melaksanakan tugas dan
tanggung jawabnya. Dengan demikian, mewujudkan perubahan pendidikan menjadi berkualitas
sebenarnya harus dikembalikan pada guru yang berkualitas, yang berhadapan langsung dengan
siswa, membangun proses pembelajaran. Untuk dapat menghasilkan kinerja guru, kompetensi
guru adalah faktor yang amat penting untuk diperhatikan.3 Pendidikan yang berkualitas sangat
bergantung kepada kualitas guru dan kebijakan kepala sekolah.

Pembahasan
Pengertian Kepemimpinan
Kepemimpinan merupakan salah satu bagian yang amat penting dalam manajemen pendidikan,
Oleh karena itu keberhasilan atau kegagalan dalam suatu lembaga pendidikan sangat bergantung
kepada baik buruknya kepemimpinan dalam mengelola manajemen pendidikan.
Organisasi dan kepemimpinan merupakan dua bagian penting yang saling berkaitan satu
sama lain. Organisasi tanpa kepemimpinan yang baik maka tidak bisa mencapai tujuan yang
telah direncanakan. Begitupun sebaliknya suatu organisasi jika kepemimpinannya baik maka
akan mencapai tujuan yang diharapkan. Oleh karena itu seorang pemimpin adalah roda
penggerak utama bagi suatu organisasi, peran pemimpin sangat penting dalam menyukseskan
dan menggerakkan organisasi.
Kepemimpinan merupakan sifat dari pemimpin dalam melaksanakan tugas dan kewajiban
serta tanggung jawab yang telah didedikasikan kepada orang-orang yang dipimpinnya.
Kepemimpinan atau Leadership merupakan seni dan keterampilan orang dalam memanfaatkan
kekuasaan untuk mempengaruhi orang lain agar melaksanakan kegiatan tertentu yang diarahkan
pada tujuan yang telah ditentukan, memimpin juga diartikan sebagai mengerjakan tujuan tertentu
tetapi yang melaksanakan adalah orang lain, sedangkan orang orang yang dipimpin adalah orang
yang diperintah, dipengaruhi dan diatur oleh ketentuan yang berlaku secara formal maupun
nonformal. Para profesor telah mengeluarkan banyak definisi terkait kepemimpinan seperti yang
dilakukan oleh stogdill dalam surveinya mengenai teori dan riset kepemimpinan yang
menunjukkan bahwa ada banyak sekali definisi yang berkaitan tentang kepemimpinan, dan
hampir semua orang telah berusaha mendefinisikan konsep tersebut. Sedangkan Robbin dan
coulter mendefinisikan pemimpin adalah orang yang mampu mempengaruhi orang lain dan
memiliki wewenang manajemen, Oleh karena itu kepemimpinan dapat didefinisikan sebagai
kemampuan mempengaruhi suatu kelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu. Berbeda
dengan pendapat Siagian yang mengatakan bahwa seorang pemimpin adalah orang yang
memiliki bawahan yang
dapat diperintah dan dipengaruhi.

Berdasarkan beberapa definisi tersebut menunjukkan beberapa hal penting antara lain;
a. Kepemimpinan selalu melibatkan orang lain, dalam hal ini dapat dikatakan sebagai
bawahan, orang yang dipimpin atau pengikut. Kesediaan bawahan atau pengikut yang
menerima perintah dari pemimpin berarti anggota kelompok telah membantu menentukan
status pemimpin dan melancarkan proses kepemimpinan. Tanpa adanya seorang pengikut
maka kepemimpinan tidak akan berjalan sama sekali.
b. Kepemimpinan melakukan distribusi pekerjaan yang tidak merata dari kekuasaan b.
antara pemimpin dan pengikut. Pemimpin mempunyai wewenang untuk memerintah
beberapa dari anggota kelompok yang tidak dapat secara serupa mengarahkan kegiatan
kepada pemimpin. Namun demikian tetap anggota kelompok akan mempengaruhi
kegiatan itu dalam berbagai kesempatan.
c. Pemimpin tidak hanya dapat mengatakan kepada bawahan apa yang harus
ditetapkan tetapi juga dapat mempengaruhi bagaimana bawahan
melakukan perintah dari seorang pemimpin.

2. Kepemimpinan Instruksional
Tipe dan gaya kepemimpinan sangat bermacam-macam dan bisa diterapkan sesuai
dengan keadaan yang berkembang dalam organisasi. Dalam dunia kependidikan Indonesia pada
tahun 2010 dikenal kepemimpinan instruksional atau lebih dikenal dengan istilah kepemimpinan
pembelajaran yang menurut Huber bahwa kepemimpinan pembelajaran atau instructional
leadership disebut juga dengan istilah education leadership, school leadership, visionary
leadership and teaching, learning leadership and supervision leadership. Sedangkan Bush
mengatakan bahwa konsep kepemimpinan instruksional berfokus kepada kegiatan pembelajaran
dan perilaku guru dalam melayani seorang siswa yang mana pengaruh pemimpin ditujukan pada
pembelajaran siswa melalui seorang guru. Sedangkan suhardan berpendapat bahwa
kepemimpinan pembelajaran merupakan aktivitas kepala sekolah yang selalu disibukkan dengan
kegiatan mempengaruhi orang yang menjalankan kegiatan pendidikan di sekolah yakni guru, staf
edukasi atau staf pengajar.
Sejalan dengan pemikiran tersebut Rigsbee mengemukakan bahwa seorang kepala
sekolah yang baik adalah seorang pemimpin yang bersifat instruksional yaitu pemimpin yang
membantu guru untuk menciptakan kondisi atau cara belajar terbaik siswa dalam melaksanakan
pembelajaran. Kepala Sekolah yang bersifat instruksional menempatkan agenda pembelajaran
pada urutan pertama dari seluruh kegiatan serta memberikan dukungan yang tepat untuk
meningkatkan mutu kinerja mengajar guru dan kesuksesan pembelajaran di dalam kelas.

3. Tujuan Pengembangan SDM


Setiap organisasi pasti akan berupaya agar tujuan tercapai dengan efektif dan efisien.
Efektifitas dan efisiensi organisasi sangat bergantung pada baik buruknya pengembangan SDM
atau anggota organisasi itu sendiri. Ini berarti bahwa SDM yang ada dalam organisasi tersebut
secara proporsional harus diberikan latihan serta pendidikan yang terbaik. Pada umumnya
pengembangan lebih bersifat filosofis dan teoritis, dibandingkan dengan kegiatan pelatihan. Serta
pengembangan lebih diarahkan untuk golongan manager, sedangkan program pelatihan ditujukan
untuk golongan non manager. Meskipun terdapat perbedaan antara keduanya, namun perlu
disadari bahwa baik latihan maupun mengembangan keduanya fokus pada peningkatan
keterampilan ataupun kemampuan.

Konsep Pengembangan SDM yang Bermartabat


1. Pengertian Pengembangan Sumber Daya Manusia Pengembangan sumber daya
manusia adalah wujud usaha mengembangkan kualitas dari kemampuan sumber daya manusia
melalui berbagai proses metode perencanaan pendidikan, pelatihan, dan pengelolaan tenaga atau
pegawai untuk mencapai suatu hasil yang memuaskan.Pengembangan SDM dapat didefinisikan
sebagai seperangkat aktivitas yang sistematis dan terencana yang dirancang dalam memfasilitasi
para pegawainya dengan kecakapan yang dibutuhkan untuk memenuhi tuntutan pekerjaan, baik
saat ini maupun masa yang akan datang. Armstrong berpendapat bahwa pengembangan SDM
berkaitan dengan tersedianya kesempatan dan pengembangan belajar, membuat
program-program training yang meliputi perencanaan, penyelenggaraan, evaluasi atas
program-program tersebut.
Kesimpulan
1. Kepemimpinan pembelajaran merupakan suatu aktivitas seorang pemimpin atau kepala
sekolah dalam mempengaruhi bawahan dengan mengutamakan aktivitas memimpin
kegiatan pembelajaran dengan melakukan pembimbingan kepada guru untuk dorongan
dan layanan pembelajaran secara maksimal kepada siswa.
2. Pengembangan SDM adalah segala bentuk aktivitas yang bertujuan untuk memfasilitasi
karyawan agar memiliki pengetahuan, keahlian, dan sikap yangdiperlukan untuk
menangani jobdis saat ini atau yang akan datang.
3. Peran utama kepala sekolah, yaitu sebagai:
(a) educator(pendidik); (b) manajer; (c) administrator; (d) supervisor (penyelia); (e)
leader (pemimpin); (f) pencipta iklim kerja; (g) wirausahawan.

Saran
- Memberi kebebasan pada karyawan untuk berkreasi dan berinovasi.
- Perusahaan yang berkembang adalah perusahaan yang mau menerima ide dan gagasan
dari para karyawan.
- Memberi apresiasi, mengadakan pelatihan dan pembinaan.

Daftar Pustaka
Achmad Darodjat, Tubagus. 2015. Pentingnya Budaya Kerja Tinggi dan Kuat.
Bandung: PT Refika Aditama.
Andang. 2020. Manajemen & Kepemimpinan Kepala Sekolah. Jogjakarta: Ar-Ruzz
Media
D. M., Harrish & Desimone, R.L. 1998. Human Resource Develoment. Second
Edition. Orlando: The Dryden Press.
Decenzo, D. A. & S. P., Robbins. 1999. Human Resource Management.USA: INC.
Hambali., Muh dan Muallimin. 2020. Manajemen Pendidikan Islam Kontemporer.
Yogyakarta:Ircisod.

Kotler, Philip & Amstrong, Gary. 1997. Dasar-Dasar Pemasaran, Edisi Ketujuh,
Jilid 1, dialih bahasakan oleh Alexander Sindoro. Jakarta: Prehallindo.
P. Siagan, Sondang. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT Bumi
Aksara.
Saefullah. 2019. Manajemen Pendidikan Islam, Bandung:Pustaka Setia.
Setyowati. 2013. Organisasi dan Kepemimpinan Modern. Yogyakarta:Graha Ilmu.
Simamora. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. Cetakan kedua. Bogor: Ghalia
Indonesia.
Sowiyah. 2016. Kepemimpinan Kepala Sekolah. Yogyakarta:Media Akademi.
Sukmawati, Cucu. 2016. Kepemimpinan Instruksional Kepala Sekolah. Jurnal
Universitas Pendidikan Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai