Anda di halaman 1dari 11

II.

KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN

(Lutfiah Umu Sholikhah, Nur Malinda Farah Rahma, Qifna Ali Sya’bana)

A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang

Sebagai suatu organisasi, lembaga pendidikan memerlukan tidak hanya


seorang manajer untuk mengelola sumber daya lembaga pendidikan yang lebih
banyak berkonsentrasi pada permasalahan anggaran dan persoalan administratif
lainnya, tetapi juga memerlukan pimpinan yang mampu menciptakan sebuah
visi dan semua komponen individu yang terkait dengan lembaga pendidikan.
Pemimpin maupun manajer diperlukan dalam pengelolaan lembaga pendidikan.
Berbeda dengan organisasi lain, lembaga pendidikan merupakan bentuk
organisasi moral yang berbeda dengan bentuk organisasi lainnya.
Sebagai suatu organisasi, kesuksesan lembaga pendidikan,tidak hanya di
tentukan oleh kepemimpinan pendidikan, tetapi juga oleh tenaga kependidikan
lainnya dan proses lembaga pendidikan itu sendiri. Kepemimpinan pendidikan
berkewajiban untuk mengkoordinasikan ketenagaan pendidikan di lembaga
pendidikan untuk menjamin teraplikasinya peraturan pada lembaga pendidikan.

1
2

2. Rumusan Masalah

1. Apa saja Model Kepemimpinan Pendidikan ?


2. Apa saja Pendekatan dalam Kepemimpinan Pendidikan ?
3. Apa Fungsi Kepemimpinan Pendidikan ?

3. Tujuan

1. Mengetahui Model Kepemimpinan Pendidikan.


2. Mengetahui pendekatan dalam Kepemimpinan Pendidikan.
3. Mengetahui Fungsi Kepemimpinan Pendidikan.
3

B. PEMBAHASAN

1. Model-Model kepemimpinan dalam pendidkan


Ada beberapa model dalam kepemimpinan, diantaranya :
a. Kepemimpinan Visioner
Konsep visi menurut Lee Roy Beach (1993:50), mendefinisikan visi
sebagai berikut : Vision defines the ideal fiture, perhaps implying retention
of the current cultura and the activities, or perhaps implying change. Visi
menggambarkan masa depan yang ideal, barangkali menyiratkan ingatan
budaya yang sekarang dan aktivitas, atau barangkali menyiratkan perubahan.
Terbentuknya visi dipengaruhi oleh pengalaman hidup, pendidikan,
pengalaman professional, interaksi da komunikasi, penemuan keilmuan serta
kegiatan intelektual yang membentuk pola piker tertentu (Gaffar, 1994 : 56).
Kepemimpinan yang relevan dengan tuntutan “school based
management”. Kepemimpinan ini yang difokuskan pada rekayasa masa
depan yang penuh tantangan, menjadi agen. Impelemntasi Visi, Kemampuan
pemimpin dalam menjabarkan dan menterjemahkan visi ke dalam tindakan.
Pendidikan harus mampu mengantisipasi berbagai tuntutan.
1) Sekolah diharapkan dapat menyelenggarakan program yang lebih
humanis.
2) Dunia pendidikan harus mampu menjamin peserta didiknya di
berbagai bidang profesi sebagai syarat untuk memperoleh hak
bekerja sesuai dengan kompetensinya.
3) Pendidikan harus mampu menyiapkan hasil didik yang kompeten
dalam berbagai aspek.
4) Kurikulum pendidikan harus mampu menjaga keserasian antara
program dengan aspirasi masyarakat dan negara.
5) Pendidikan diharapkan mampu menampung politisasi pendidikan,
kebutuhan belajar sepanjang hayat dan internasionalisasi
pendidikan.
b. Kepemimpinan transaksional
4

Adalah gaya kepemimpinan yang melalui pengawasan, sistem


penghargaan dan sistem hukuman dalam mencapai sebuah tujuan.
Pendekatan ini berorientasi pada karyawan yang bekerja dengan baik
dalam managemen dan menyingkirkan mereka yang tidak berkomitmen
pada tujuan bersama.
Kepemimpinan transaksional lebih berfokus pada penncapaian tujuan
jangka panjang dan pendek dengan tetap mempertahankan rutinitas.
Tidak hanya terfokus pada perubahan, kesesuaian dan status dalam
perusahaan.
c. Kepemimpinan transformasional
Kepemimpinan trsnformasional adalah konsep menggambarkan
bagaimana beberapa individu dapat memiliki dampak tertentu, sehingga
mereka mampu mengubah organisasi dan mempengaruhi budaya
organisasi. Gaya kepemimpinan ini dapat menginspirasi perubahan
positif pada pengikutnya. Pada umumnya para pemimpin yang
menerapkan gaya kepemimpinan tranformasional merupakan orang
yang energik, antusias dan bersemangat.
Dalam model kepemimpinan ini para pemimpin tidak hanya peduli dan
terlibat dalam proses, tapi mereka juga fokus dalam membantu anggota
kelompok untuk keberhasilan dalam pencapaian tujuan.
2. Pendekatan dalam kepemimpinan pendidikan
Pendekatan kepemimpinan terdiri dari bermacam ragam yang pada
hakikatnya adalah usaha untuk menanggapi atau memecahkan suatu
permasalahan. Para peneliti kepemimpinan mengelompokkan pendekatan
kepemimpinan menjadi 4 kelompok, diantaranya :
a. Pendekatan Pengaruh Kewibawaan
Kewibawaan ialah unggulan, kelebihan atau pengaruh yang dimiliki
oleh pemimpin yang bisa mempengaruhi bawahan, juga menggerakkan
dan memberdayakan seluruh sumber energi dalam sekolah agar tujuan
sekolah dapat tercapai sesuai dengan yang telah direncanakan dari awal.
Bersumber pada pendekatan ini, maka keberhasilan pemimpin dilihat
5

dari sumber energi termasuk jiwa kewibawaan dan metode seperti apa
yang digunakan oleh pemimpin kepada bawahannya. (Umiarso, 2018).
b. Pendekatan Sifat
Pendekatan ini mengutamakan pada kualitas pimpinan, tanda
kesuksesan pimpinan dapat dilihat dari energi kemahiran yang
diciptakan oleh pemimpin, seperti selalu dinamis, memiliki insting yang
tajam, pengetahuan yang luas serta kemahiran dalam memberikan
keyakinan yang baik pada bawahannya.
Menurut pendekatan sifat, seseorang menjadi pemimpin karena karakter
sifatnya yang dibawa sejak lahir, bukan lantaran dibentuk atau dilatih.
c. Pendekatan Perilaku
Pendekatan perilaku adalah pendekatan yang berdasar pada
pertimbangan jika kesuksesan atau ketidakberhasilan pemimpin itu
sesuai dengan kapabilitas dan style kepemimpinan yang digunakan oleh
pemimpin tersebut dalam aktivitasnya setiap hari, seperti dalam soal :
bagaimana cara memberikan perintah, memberikan pekerjaan dan kuasa,
langkah komunikasi, langkah dalam memotivasi bawahan, langkah
membina kedisiplinan dan llangkah dalam pengambilan keputusan.
Pada pendekatan ini, lebih mengedepenkan sikap pemimpin yang bisa
dilihat dari beberapa aktivitasnya baik karakter individual atau
kewibawaan yang dimilikinya.
d. Pendekatan Situasional
Pendekatan Situasional atau sering di sebut dengan istilah pendekatan
kontingen. Pendekatan ini didasari atas anggapan bahwa kesuksesan
kepemimpinan organisasi atau instansi bukan hanya tergantung oleh
sikap dan sifat-sifat kepemimpinan saja. Setiap organisasi atau instansi
pasti memiliki perbedan dalam permasalahan, disebabkan karena
perbedaan lingkunghan atau masa kepemimpinan itu terjadi. Setiap
kepemimpinan pasti memiliki perbedaan masing-masing dalam
pemecahan masalah.
6

Dalam pendekatan ini lebih dijelaskan jika kepemimpinan itu ditetapkan


bukan karena karakter personal beberapa individu, akan tetapi lebih
ditentukan oleh keadaan sosial pada saat itu.
3. Fungsi kepemimpinan
Kepemimpinan adalah suatu sifat yang dimiliki oleh sesesorang
yang karena amanah (tugas) yang telah diberikan kepadanya, seseorang
tersebut berusaha untuk memberikan pengaruh kepada bawahannya
dengan mematuhi segala sesuatu yang menjadi tugasnya, agar tujuan
yang telah ditetapkan dapat tercapai.Pendidikan adalah suatu alat bagi
manusia yang digunakan untuk menumbuh kembangkan potensi-potensi
kemanusiaannya baik potensi kognitif, afektif, psikomotorik, maupun
sosial dalam segala situasi dan tidak memandang tempat dan waktu.
Kepemimpinan yang dimiliki setiap pemimpin akan berpengaruh
besar terhadap pencapaian tujuan pendidikan. Ada banyak tipe
kepemimpinan yang ada dalam manajemen pendidikan sebagaimana
yang telah dipaparkan salah satunya pada bagian sebelumnya. Tipe
kepemimpinan ini juga dipengaruhi oleh gaya seseorang yang memimpin itu.
Menurut Burt Nanus. Seorang pemimpin diharapkan dapat berperan sebagai
berikut:

a. Pemberi arah
Yakni seorang pemimpin diharapkan mampu memberipengarahan,
sehingga dapat diketahui sampai sejauh mana efektifitas maupun
efisiensi pelaksanaan dalam upaya pencapaian tujuan.
b. Agen Perubahan
Maksudnya seorang pemimpin sebagai katalisator perubahan pada
lingkungan eksternal. Untuk itu, pemimpin harus mampu
mengantisipasi perkembangan dunia luar, serta menganalisis
implikasinya terhadap organisasi, menetapkan visi yang tepat untuk
menjawab hal yang utama dan prioritas atas perubahan
tersebut, mempromosikan penelitian, serta memberdayakan karyawan
menciptakan perubahan-perubahan yang penting.
7

c. Pembicara
Maksudnya pemimpin sebagai pembicara ahli, pendengar yang
baik, dan penentu visi organisasi merupakan penasihat negosiator
organisasi dari pihak luar, agar memperoleh informasi dukungan,
ide dan sumberdaya yang bermanfaat bagi perkembangan
organisasi.

maksudnya pemimpin adalah pembina tim yang memberdayakan individu-


individu dalam organisasinya dan mengarahkan prilaku mereka sesuai visi
yang telah dirumuskan. Dengan kata lain ia berperan sebagai mentor, yang
menjadikan visi menjadi realitas.
Diatas merupakan fungsi atau peran yang harus dilakukan oleh setiap pemipin
lembaga,orgânisasi, dän lain sebagâinya menurut para ahli,mengapa setiap
pemimpin dituntut untuk bisa memerankan banyak hal,karena pemimpin setiap
tindakannya sekecil apapun itu sangat bepengrauh terhadap proses kemajuan
sebuah lembaga atau organisasi.

Secara umum kepemimpinan pendidikan mempunyai fungsi sebagai


berikut: kepemimpinan pendidikan sebagai manajer, sebagai pemimpin, dan
sebagai pendidik. Akan tetapi, secara lebih rinci Departemen Pendidikan
Nasional (Depdiknas) membagi fungsi kepemimpinan pendidikan menjadi tujuh
yaitu: Tujuh fungsi kepemimpinan itu sering disebut dengan istilah EMASLIM
1) Sebagai Pendidik (Educator),
Sebagai Educator (pendidik) mencakup tujuh aspek, yaitu prestasi tenaga
pendidik, kemampuan membimbing tenaga pendidik, kemampuan membimbing
karyawan,membimbing siswa, mengembangkan staf, kemampuan belajar dan
mengikuti perkembangan iptek,dan kemampuan memberi contoh mengajar.
2) Manajer,
Sebagai manajer mencakup aspek-aspek; kemampuan menyusun program,
menyusun organisasi kepegawaian dalam institusi pendidikan, menggerakkan
staf, dan aspek kemampuan mengoptimalkan daya institusi pendidikan.
3) Administrator,
8

Sebagai administrator mencakup kemampuan mengelola administrasi kegiatan


belajar-mengajar serta bimbingan dan konseling, kesiswaan, ketenagaan,
keuangan, sarana dan prasarana, maupun aspek kemampuan mengelola
administrasi persuratan.
4) Supervisor
Melakukan pengawasan atau pengontrolan Menjelaskan deskripsi
pekerjaan.Menyampaikan arahan.Mengelola aktivitas karyawan secara detail.
5) Leader (pemimpin),
Tugas utama seorang leader (pemimpin) itu hanya dua macam, yaitu melakukan
perencanaan dan perubahan. Pertama, kita membuat rencana apa yang mau
dilakukan. Kedua, mewujudkan rencana tersebut melalui perubahan yang
dibutuhkan dan secara rutin memantau bagaimana perkembangannya
6) Innovator
Seorang pemimpin dituntut jüga untuk selalu berinovasi dan juga menginspirai.
7) Motivator.
Selâin menjadi motivator untuk diri sendiri sebagai pemimpin juga harus bisa
memotivasi SDM nya untuk terus bersemangt dälam melaksänkan tugasnya.
9

C. KESIMPULAN

1. Ada 3 model kepemimpinan yang di sebutkan, yakni


a. Kepemimpinan visioner
Kepemimpinan ini yang difokuskan pada rekayasa masa depan yang
penuh tantangan, menjadi agen.
b. Kepemimpinan transaksional
Kepemimpinan transaksional lebih berfokus pada penncapaian tujuan
jangka panjang dan pendek dengan tetap mempertahankan rutinitas.
Tidak hanya terfokus pada perubahan, kesesuaian dan status dalam
perusahaan.
c. Kepemimpinan tranfoemasional
Dalam model kepemimpinan ini para pemimpin tidak hanya peduli dan
terlibat dalam proses, tapi mereka juga fokus dalam membantu anggota
kelompok untuk keberhasilan dalam pencapaian tujuan.
2. Pendekatan kepemimpinan adalah upaya untuk menanggapi atau memecahkan
suatu pertanyaan atau permasalahan, yang dalam hal ini dikelompokkan menjadi
4 yakni :
a. Pendekatan kewibawaan, yang berfokus pada bahwa keberhasilan
kepemimpinan tergantung pada kewibawaan seorang dalam
memimpin.
b. Pendekatan sifat, dalam pendekatan ini di anggap bahwa pemimpin
itu yang memang dari lahir sudah mempunyai sifat kepemimpinan.
c. Pendekatan perilaku, didasarkan pada pertimbangan bahwa
keberhasilan seorang pemimpin bisa dilihat aktivitasnya dalam
menghandle bawahan dan dalam menentukan keputusan ketika
memecahkan suatu permasalah.
d. Pendekatan situasional, dalam pendekatan ini dipercaya bahwa setiap
kepemimpinan pasti unik, karena memiliki permasalahn dan gaya
kepemimpinan yang berbeda-beda sesuai dengan situasi dan kondisi
lingkungan pada saat itu.
10

e. Kepemimpinan yang dimiliki setiap pemimpin akan berpengaruh


besar terhadap pencapaian tujuan pendidikan. Ada banyak tipe
kepemimpinan yang ada dalam manajemen pendidikan. Seorang
pemimpin diharapkan dapat berperan sebagai pemberi arah, agen
perubahan dan pembicara agar kepemimpinan dapat mencapai tujuan
sebagaimana yang telah ditetapkan dari awal.
Secara umum kepemimpinan pendidikan mempunyai fungsi sebagai berikut:
kepemimpinan pendidikan sebagai manajer, sebagai pemimpin, dan sebagai
pendidik. Tetapi departmen pendidikan nasional membagi fungsi
kepemimpinan menjadi 7, yakni
a. Sebagai pendidik,
b. Sebagai manager,
c. Sebagai administrator,
d. Sebagai supervisor,
e. Sebagai leader (pimpinan),
f. Sebagai innovator, dan
g. Sebagai motivator.
11

DAFTAR PUSTAKA

(“Kepemimpinan Pendidikan - Sukarman Purba, Wiputra Cendana, Darmawati


Darmawati, Salamun Salamun, Iskandar Kato, Jossapat Hendra Prijanto,
H Cecep, Karwanto Karwanto, Pagar Sianipar - Google Buku,” n.d.)

Sofyan Cikmat & Haryanto. 1985. Leadership and Performance Beyond


Expectations.New York: Harper.

Khodizah, Siti. 2019. “Artikel Kepemimpinan Pendidikan.” INA-Rxiv. June 24.


doi:10.31227/osf.io/3enwp.

Rohmat, R.(1). Kepemimpinan Pendidikan. INSANIA : Jurnal Pemikiran Alternatif


Kependidikan , 11 (1), 19-33.

(Sahabuddin and Syahrani, 2022)

Anda mungkin juga menyukai