Anda di halaman 1dari 10

KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN

Putri Juliana
18022075
Administrasi Dan Supervisi Pendidikan

Abstrak

Kepemimpinan Pendidikan adalah kemampuan untuk menggerakkan pelaksanaan


pendidikan, sehingga tujuan pendidikan yang telah ditetapkan dapat tercapai secara efektif dan
efisien. Tipe Kepemimpinan Pendidikan : Tipe Otoriter/ Tipe authoritarian, Tipe Laissez-faire/
Kepemimpinan Bebas, Tipe Demokratis, dan Tipe Pseudo-demokratis/ demokratis semu/
manipulasi demokratik. Model-model kepemimpinan dalam pendidikan: Kepemimpinan
Visioner, dan Kepemimpinan Transformasional.

PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukkan pribadi manusia.
Pendidikan sangat berperan dalam membentuk baik atau buruknya pribadi manusia menurut
ukuran normatif. Sekolah sebagai organisasi, di dalamnya terhimpun unsur-unsur yang masing-
masing baik secara perseorangan maupun kelompok melakukan hubungan keja sama untuk
mencapai tujuan. Unsur-unsur yang dimaksud, tidak lain adalah sumber daya manusia yang
terdiri dari kepala sekolah, guru-guru, staf, peserta didik atau siswa, dan orang tua
siswa.Kepemimpinan telah digambarkan sebagai penyelesaian pekerjaan melalui orang atau
kelompok dan kinerja manajer akan tergantung pada kemampuannya sebagai manajer. Hal ini
berarti mampu mempengaruhi terhadap orang atau kelompok untuk mencapai hasil yang
diinginkan dan ditetapkan bersama
Dalam hal ini kepala sekolah sebagai seseorang yang diberi tugas untuk memimpin
sekolah, kepala sekolah bertanggung jawab atas tercapainya tujuan sekolah. Kepala sekolah
diharapkan menjadi pemimpin dan inovator di sekolah. Oleh sebab itu, kualitas
kepemimpinan kepala sekolah adalah signifikan bagi keberhasilan sekolah. Kemampuan
profesional kepala sekolah sebagai pemimpin pendidikan yaitu bertanggung jawab dalam
menciptakan suatu situasi belajar mengajar yang kondusif, sehingga guru-guru dapat
melaksanakan pembelajaran dengan baik dan peserta didik dapat belajar dengan tenang.
Disamping itu kepala sekolah dituntut untuk dapat bekerja sama dengan bawahannya, dalam
hal ini guru.
Kepala sekolah adalah pengelola pendidikan di sekolah secara keseluruhan, dan kepala
sekolah adalah pemimpin formal pendidikan di sekolahnya. Dalam suatu lingkungan pendidikan
di sekolah, kepala sekolah bertanggung jawab penuh untuk mengelola dan memberdayakan
guru-guru agar terus meningkatkan kemampuan kerjanya. Keberhasilan suatu sekolah pada
hakikatnya terletak pada efisiensi dan efektivitas penampilan seorang kepala sekolah.
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kepemimpinan Pendidikan
Kepemimpinan secara umum didefinisikan sebagai kemampuan dalam kesiapan
yang dimiliki oleh seseorang untuk dapat mempengaruhi, mendorong, mengajak,
menuntun, menggerakkan, mengarahkan orang atau kelompok agar menerima pengaruh
tersebut dan selanjutnya terbuat sesuatu yang dapat membantu tercapainya suatu tujuan
tertentu yang telah ditetapkan. Menurut para ahli sebagai berikut:
1. Drs. Ngalim Purwanto berpendapat bahwa Kepemimpinan adalah tindakan/perbuatan
di antara perseorangan dan kelompok yang menyebabkan baik orang seorang maupun
kelompok maju ke arah tujuan-tujuan tertentu.
2. Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi kegiatan-kegiatan kelompok yang
diorganisir menuju kepada penentuan dan pencapaian tujuan (Ralp M.Stogdill)
3. Kepemimpinan dalam organisasi berarti penggunaan kekuasaan dan pembuatan
keputusan-keputusan. (Robert Dubin)
4. Kepemimpinan adalah individu di dalam kelompokyang memberikan tugas
pengarahan dan pengorganisasaian yang relevan dengan kegiatan-kegiatan kelompok
(Fred E.Fiedler)
Jadi, Kepemimpinan Pendidikan adalah kemampuan untuk menggerakkan
pelaksanaan pendidikan, sehingga tujuan pendidikan yang telah ditetapkan dapat tercapai
secara efektif dan efisien.
B. Fungsi Kepemimpinan Pendidikan
Fungsi utama pemimpin pendidikan adalah kelompok untuk belajar memutuskan
dan bekerja, antara lain :
1. Pemimpin membantu terciptanya suasana persaudaraan, kerjasama dengan penuh rasa
kebebasan
2. Pemimpin membantu kelompok untuk mengorganisir diri yaitu ikut serta dalam
memberikan rangsangan dan bantuan kepada kelompok dalam menetapkan dan
memjelaskan tujuan
3. Pemimpin membantu kelompok dalam menetapkan prosedur kerja, yaitu membantu
kelompok dalam menganalisis situasi untuk kemudian menetapkan prosedur mana
yang paling efektif dan efisien
4. Pemimpin bertanggungjawab dalam mengambil keputusan bersama dengan kelompok
5. Pemimpin bertanggung jawab dalam mengembangkan dan mempertahankan
eksistensi organisasi
C. Tipe Kepemimpinan Pendidikan
1. Tipe Otoriter / Tipe authoritarian
Seperti yang kita ketahui, bahwa kekuasaan otoriter gaya kepemimpinan
berdasarkan pada kekuasaan yang mutlak dan penuh. Dalam kepemimpunan yang
otoriter, pemimpin bertindak sebagai diktator terhadap anggota kelompok.Artinya
segala ketentuan dan keputusan berada di tangan si pemimpin. David Krech, Richard
S. Crutchfield, Egerton L. Ballachey, menggambarkan mengenai kepemimpinan ini:
bahwa dalam suatu kelompok yang sangat kecil, antara pemimpin dan pengikut
terjadi kontak pribadi karena komunikasi berlangsung secara interpersonal, namun
ketika kelompok menjadi besar, maka hubungan antara pemimpin menjadi semakin
jauh dan melalui peringkat peringkat.
2. Tipe Laissez-faire / Kepemimpinan Bebas
Pemimpin tidak memberikan kepemimpinannya, melainkan membiarkan
bawahannya berbuat sekehendaknya.Keberhasilan lembaga ditenukan atas kesadaran
dan dedikasi anggota kelompok.Struktur organisasinya kabur, segala kegiatan
dilakukan tanpa rencana dan tanpa pengawasan dari pimpinan.
3. Tipe Demokratis
Yang dimaksud dengan tipe kepemimpinan demokratis adalah gaya atau cara
memimpin yang demokratis, dan bukan karena dipilihnya si pemimpin secara
demokratis. Tipe yang demokratis seperti ini misalnya saja si pemimpin memberikan
kebebasan dan keleluasaan kepada para bawahan dan pengikutnya untuk
mengemukakan pendapatnya, saran dan kritikkannya dan selalu berpegang pada nilai-
nilai demokrasi pada umumnya.Pemimpin berusaha menstimulus anggotanya agar
bekerja secara produktif untuk mencapai tujuan bersama.Pemimpin selalu berpangkal
pada kepentingan dan kebutuhan anggotanya.
4. Tipe Pseudo-demokratis / demokratis semu / manipulasi demokratik
Pemimpin hanya tampaknya saja demokratis, namun sebenarnya dia bersikap
otokratis.
D. Ketempilan yang Harus Dimiliki Pemimpin
1. Keterampilan dalam memimpin
Pemimpin harus menguasai cara-cara kepemimpinan, memiliki keterampilan
memimpin supaya dapat bertindak sebagai seorang pemimpin yang baik. Untuk itu
harus memiliki kemampuan bagaimana caranya: menyusun rencana bersama,
mengajak anggotanya berpartisipasi, memberi bantuan kepada anggota
kelompok,memupuk moral kelompok, bersama-sama membuat keputusan. Pemimpin
tidak hanya tahu, tetapi harus dapat melaksanakan.
2. Keterampilan dalam hubungan insani
Hubungan insane merupakan hubungan antar manusia.Ada dua jenis
hubungan yaitu Hubungan karna tugas resmi dan Hubungan kekeluargaan.
3. Keterampilan dalam proses kelompok
Maksud utama adalah meningkatkan partisipasi anggota kelompok sehingga
dapat mengefektifkan potensi. Pemimpin sebagai penengah , pendamai, dan bukan
menjadi hakim.
4. Keterampilan dalam proses administrasi personil
Kegiatan ini mencangkup segala usaha yang menggunakan keahlian yang
dimiliki petugas secara efektif.Kegiatannya meliputi seleksi, pengangkatan,
penempatan, penugasan, orientasi, pengawasan, bimbingan, dan pengembanganserta
kesejahteraan.
5. Keterampilan dalam menilai
Merupakan usaha untuk mengetahui sejauh mana tujuan sudah tercapai.
Teknik dan prosedur evaluasi yaitu menentukan tujuan penilaian, menetapkan norma/
ukuran yang akan dinilai, mengumpulkan data-data, pengolahan data, menyimpulkan
hasil penilaian.
E. Pendekatan dalam mempelajari Kepemimpinan Pendidikan
1. Tiga keterampilan/skills yang harus dikuasai oleh seorang pemimpin (Kazt) :
a. Human Relatian Skill, yaitu Kemampuan berhubungan dengan bawahan
b. Technical Skill, yaitu Kemampuan menerapkan ilmunya ke dalam pelaksanaan
(operasional)
c. Conceptional Skill, yaitu Kemampuan dalam melihat sesuatu sacara keseluruhan
yang kemudian dapat merumuskannya. Seperti dalam mengamibil keputusan,
membentuk kebijakan, dll. Kemampuan ini juga disebut Managerial Skill
2. Pendekatan Sifat (Traits Aproach)
Pendekatan yang didasari asumsi bahwa kondisi fisik dan karakteristik pribadi
adalah penting bagi kesuksesan pemimpin.
3. Pendekatan keperilakuan (Behavioral Aproach)
Pendekatan yang memandang kepemimpinan dapat dipelajari dari pola
tingkah laku, dan bukan sifat-sifatnya.Studi ini melihat dan mengidentifikasi perilaku
yang khas dari pemimpin dalam kegiatannya dalam mempengaruhi anggota-anggota
kelompoknya.Pendekatan ini menitikberatkan pandangannya pada dua aspek perilaku
kepemimpinan, yaitu Fungsi-fungsi kepemimpinan dan Gaya-gaya kepemimpinan.
Gaya-gaya kepemimpinan dapat dikategorikan sebagai gaya yang berorientasi
pada tugas (task oriented) dan gaya yang berorientasi dengan bawahannya (employee
oriented). Contoh Teori yang termasuk dalam pendekatan keperilakuan antara lain :
a. Studi Kepemimpinan Ohio State University
Studi ini dilakukan di Ohio State Universty oleh Hemphil dan Coons, dan
kemudian dilanjutkan oleh Halpin dan Winer.Studi ini melihat kepemimpinan itu
atas dua dimensi perilaku pemimpin
b. Initiating Structure (Struktur Tugas)
Merupakan cara pemimpin melukiskan hubungannya dengan bawahan
dalam usaha menetapkan pola organisasi, saluran komunikasi, dan metode atau
prosedur yang dipakai dalam organisasi
c. Consideration (tenggang rasa)
Merupakan perilaku saling menghargai dan persahabatan antara pemimpin
dengan bawahannya.
4. Pendekatan Kontingensi / Situasi
Model ini banyak melahirkan beberapa model kepemimpinan, diantaranya:
a. Model Kepemimpinan Kontingensi ( Dikembangkan oleh Fred.E. Fiedlr )
Seorang pemimpin akan sukses bila menerapkan gaya kepemimpinan yang
berbeda.
b. Model Kepemimpinan Tiga Dimensi ( Dikemukakan oleh Williaw J. Reddin )
Model ini dinamakan “Three DImentional Model” karena dalam
pendekatannya menggunakan tiga kelompok gaya (Gaya dasar, Gaya Efektif,
Gaya tidak efektif).
c. Teori Kepemimpinan Situasional( Dikembangkan oleh Paul Hersey dan Keneth
H.Blanchard. M ).
Pemimpin yang efektif tergantung pada taraf kematangan pengikut dan
kemampuan pemimpin untuk menyesuaikan orientasinya, baik orientasi tugas
ataupun hubungan antar manusia.
Ada empat gaya kepemimpinan:
a. Telling, perilaku pemimpin dengan tugas tinggi dan hubungan rendah
b. Selling, perilaku pemimpin dengan tugas tinggi dan hubungan tinggi
c. Participating, perilaku pemimpin dengan tugas rendah dan hubungan tinggi
d. Delegating, perilaku pemimpin dengan rendah tinggi dan hubungan rendah
F. Pemimpin Pendidikan
Yang disebut pemimpin pendidikan adalah orang yang memilki kelebihan untuk
mempengaruhi, mengajak, mendorong, membimbing, menggerakkan dan
mengkoordinasikan staf pendidikan lainnya ke arah peningkatan mutu pendidikan.
Pemimpin Resmi, dimilki oleh orang yang menduduki posisi dalam struktur pendidikan.
Pemimpin tidak resmi, bisa dimilki oleh setiap orang yang memberikan araha kepada
perbaikan pendidikan
G. Model-model kepemimpinan dalam pendidikan
1. Kepemimpinan Visioner
Lee Roy Beach (1993:50) mendefinisikan visi sebagai berikut :
a. “Vision defines the ideal fiture, perhaps implying retention of the current cultura
and the activities, or perhaps implying change.” Visi menggambarkan masa depan
yang ideal, barangkali menyiratkan ingatan budaya yang sekarang dan aktivitas,
atau barangkali menyiratkan perubahan
b. Terbentuknya visi dipengaruhi oleh pengalaman hidup, pendidikan, pengalaman
professional, interaksi da komunikasi, penemuan keilmuan serta kegiatan
intelektual yang membentuk pola piker tertentu (Gaffar, 1994 : 56)
c. Kepemimpinan yang relevan dengan tuntutan “school based management”.
Kepemimpinan ini yang difokuskan pada rekayasa masa depan yang penuh
tantangan, menjadi agen perubahan (agen of change) yang unggul dan menjadi
penentu arah organisasi yang tahu prioritas, menjadi pelatih yang provisional dan
menjadi pembimbing anggota lainnya.
d. Visioner Leadership didasarkan pada tuntutan perubahan zaman yang menuntut
dikembangkannya secara intensif peran pendidikan dalam menciptaka sumber
daya menusia yang handal.Untuk menjadi pemimpin yang Visioner, maka
seseorang harus, Memahami konsep visi dan Memahami karakteristik dan unsur
visi.
1) Karakter visi antara lain:
a) Memperjelas arah dan tujuan, mudah dimengerti dan diartikulasi
b) Mencerminkan cita-cita yang tinggi dan menetapka standart of excellence
c) Menembuhkan inspirasi, semanngat, kegairahan, dan komitmen
d) Menciptakan makna bagi anggota oeganisasi
e) Merefleksikan keunikan, atau keistimewaan organisasi, dst
f) Memahami tujuan visi
2) Tujuan visi antara lain :
a) Memperjelas arah umum perubahan kebijakan organisasi
b) Memotivasi karyawa kea rah yang baik
c) Membantu proses mengkoordinasi tindakan-tindakan tertentu orang-orang
yang berbeda
3) Langkah – langkah menjadi Visionary Leadership
Penciptaan Visi, dari hasil kreatifitas pikir pemimpin berupa ide-ide
ideal tentang cita-cita di masa depan.
a) Perumusan Visi
b) Transformasi Visi, Kemampuan membangun kepercayaan
c) Impelemntasi Visi, Kemampuan pemimpin dalam menjabarkan dan
menterjemahkan visi ke dalam tindakan.
Menjadi Seorang pemimpin yang Visioner dalam Menghasilkan
Produktivitas Pendidikan, yaitu:
a) Berusaha merekayasa masa depan untuk menciptakan pendidikan yang
produktif
b) Menjadikan dirinya sebagai agen perubahan
c) Memposisikan sebagai penentu arah organisasi
d) Pelatih atau pembimbing yang professional
e) Mampu menampilkan kekuatan pengetahuan berdasarkan pengalaman
profesional dan pendidikannya
2. Kepemimpinan Transformasional
Kepemimpinan transformasional dibangun dari dua kata :
a. Kepemimpinan (leadership)
Setiap tindakan yang dilakukan oleh eseorang untuk mengkoordinasikan,
mengarahkan, dan mempengaruhi orang lain untuk mencapai tujuan.
b. Transformasional (transformational)
Mengubah sesuatu menjadi bentuk lain yang berbeda. Kepemimpinan
Transformasional diukur dalam hubungannya dengan efek pemimpin tersebut
terhadap para pengikutnya.
Dapat dikatakan bahwa seorang kepala sekolah menerapkan teoti
Kepemimpinan Transformasional jika dia mampu mengubah energy sumber-
sumber daya baik manusia maupun non manusia untuk mencapai tujuan-tujuan
sekolah seperti yang dikemukakan oleh Sudarwan Danim (2003 : 54)
Model kepemimpinan transformasial perlu diterapkan dalam dunia
pendidikan, karena merupakan salah satu solusi krisis kepemimpinan terutama
dalam bidang pendidikan. Olga Epitropika (2001:1) mengemukakan 6 hal
mengapa kepemimpinan transformasial penting bagi suatu organisasi, sebagai
berikut:
1) Secara signifikan meningkatkan kinerja organisasi.
2) Secara positif dihubungkan dengan orientasi pemasaran jangka panjang dan
kepuasan pelanggan.
3) Membangkitkan komitmen para anggota terhadap organisasi.
4) Meningkatkan kepercayaan pekerja dalam manajemen dan perilaku
keseharian organisasi.
5) Meningkatkan kepuasan bekerja melalui pekerjaan dan pemimpin.
6) Mengurangi stress para pekerja dan meningkatkan kesejahteraan.
Implementasi model kepemimpinan transformasional falam organisasi /
intstansi pendidikan perlu memperhatikan beberapa hal sebagai berikut.
1) Mengacu pada nilai – nilai agama yang ada dalam organisasi / instansi atau
bahkan suatu negara.
2) Disesuaikan dengan nilai – nilai yang terkandung dalam sistem organisasi atau
instansi tersebut.
3) Menggali budaya yang ada dalam organisasi tersebut.
4) Karena sistem pendidikan merupakan suatu sub sistem maka harus
memperhatikan sistem yang lebih besar yang ada di atasnya seperti sistem
suatu negara.
Kepemimpinan transformasional hampir sama dengan kepemimpinan
transforming. Burns membatasi kepemimpinan yang mentransformasi kepada para
pemimpin yang selalu mendapat pencerahan(enlightened) yang menunjuk kepada nilai –
nilai moral yang positif dan kebutuhan – kebutuhan tingkat yang lebih tinggi dari para
pengikutnya.bagi Bass,seorang pemimpin yang mengaktifkan motivasi pengikut dan
meningkatkan komitmennya adalah transformasional, tidak memperhatikan apakan
memiliki efek yang menguntungkan untuk pengikutnya atau tidak. Jadi, dengan demikian
kepemimpinan transforming merujuk pada pencerahan yang memperhatikan
kepemimpinan nilai – nilai moral positif dan kebutuhan – kebutuhan di tingkat lebih
tinggi dari para pengikutnya, sedangkan kepemimpinan transformasional tanpa
memperhatikan efeknya terhadap pengikutnya atau mengesampingkan nilai – nilai moral
yang positif.
Model kepemimpinan lain yang perlu diperhatikan sebagai kritisi terhadap
kepemimpinan transformasional adalah kepemimpnan amanah. Kepemimpinan amanah
adalah kepemimpinan yang dilandasi dengan iman dalam rangkan mencapai tingkat
ketaqwaan kepada Allah SWT.Model kepemimpinan ini selalu memikirkan keadaan
umatnya dan jauh dari memikirkan kepentingan pribadi atau golongannya.Pemimpin
selalu berhati – hati dalam menjaga keimanannya untuk memperoleh derajat taqwa disisi
Allah SWT (Ash Shalabi, 2003).
KESIMPULAN
Kepemimpinan pendidikan merupakan kemampuan untuk menggerakkan pelaksanaan
pendidikan, sehingga tujuan pendidikan yang telah ditetapkan dapat tercapai secara efektif dan
efisien.
Fungsi kepemimpinan pendidikan adalah untuk membina persaudaraan dan bertanggung
jawab dalam mengambil keputusan , mengembangkan, dan mempertahankan eksistensi
organisasi. Tipe-tipe kepemimpinan pendidikan antara lain otoriter, Laissez-faire, Demokratis,
dan Pseudo-demokratis.
Keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin antara lain keterampilan dalam
memimpin, dalam hubungan insane, dan dalam menilai. Pendekatan dalam mempelajari
kepemimpinan pendidikan antar lain pemdekatam sifat, keperilakuan, dan pendekatam situasi.
Pemimpinan pendidikan adalah orang yang memilki kelebihan untuk mempengaruhi,
mengajak, mendorong, membimbing, menggerakkan dan mengkoordinasikan staf pendidikan
lainnya ke arah peningkatan mutu pendidikan.Model-model kepemimpinan dalam pendidikan
antara lain kepemimpinan visioner dan kepemimpinan transformasional.
Dengan demikian untuk memahami konsepsi kepemimpinan sebagai proses
membutuhkan pemahaman peminpin, pengikut dan situasi dalam rangka meningkatkan
efektivitas pribadi melalui usaha membangun kredibilitas, kebiasaan dan proaktivitas dalam
usaha mewujudkan kepemimpinan yang efektif sebagai suatu pemahaman kedalam konsepsi
proses bukan posisi.

DAFTAR PUSTAKA
Bernardine R. Wirjana, M.S.W. & Prof. Dr. Susilo Supardo, M.Hum. 2002, Kepemimpinan,
(Dasar-dasar dan Pengembangannya) ANDI, Yogyakarta.
Hadari Nawawi dan M. Martini Hadari, 1995, Kepemimpinan Yang Efektif, UGM. Cet. II,
Yogyakarta.
Heijrachman R & Suad Husnan.(1997). Manajemen Personalia.Yogyakarta.
I. G. Wursanto. (1989). Manajemen Kepegawaian, Yogyakarta, Kanisius
Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta; Balai Pustaka,1988.
Madhi, Jamal, Menjadi Pemimpin Yang Efektif dan Berpengaruh, Bandung; Syaamil Cipta
Media, 2001
Siagian, Sondang P., Teori dan Praktek Kepemimpinan, Jakarta; Rineka Cipta, 1991.
Sujak, Agi, Kepemimpinan Manajer; Eksistensinya Dalam Prilaku Organisasi, Jakarta; Rajawali
1990.
Tim Dosen Administrasi Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia. 2009. Manajemen
Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Anda mungkin juga menyukai