Anda di halaman 1dari 10

KEPEMIMPINAN DI SD NEGERI GONDORIYO

KECAMATAN JAMBU KABUPATEN SEMARANG

Sukarti, S.Pd.SD.
Guru SD Negeri Gondoriyo Kecamatan Jambu Kabupaten Semarang

Abstrak

Kepemimpinan merupakan fenomena interaksi sosial yang kompleks dan


unik, siapapun akan menunjukkan perilaku kepemimpinan ketika berinteraksi
dalam format yang mempengaruhi orang lain. Bahkan dalam kapasitas personal, di
dalam tubuh manusia terdapat kapasitas atau potensi sebagai pengendali, yang pada
hakekatnya memfasilitasi seseorang untuk dapat memimpin dirinya sendiri.
Kepemimpinan sering diartikan derajat pengaruh, sedangkan pemimpin adalah
orang yang paling berpotensi untuk mempengaruhi. Pemimpin yang tidak dapat
mengaktualisasikan pengaruhnya tidak memiliki karakter kepemimpinan yang
sejati. Maka kita harus mengetahui bagaimana kepemimpinan pendidikan itu
sehingga tujuan artikel ini adalah untuk menggali lebih dalam tentang
kepemimpinan dan menyelesaikan tugas. Artikel dibuat dengan teknik
pengumpulan sumber seperti bahan bacaan dan buku-buku tentang kepemimpinan.
Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa kepemimpinan pendidikan sebagai
“satu kemampuan dan proses mempengaruhi, membimbing, mengkoordinasikan
dan menggerakkan orang lain yang berkaitan dengan pengembangan ilmu
pendidikan dan pelaksanaan pendidikan dan pengajaran, sehingga kegiatan yang
dilaksanakan dapat lebih efisien dan efektif dalam mencapai tujuan pendidikan dan
pengajaran.

Kata kunci : Kepemimpinan, mempengaruhi, membimbing,


mengkoordinasikan, menggerakkan, pemimpin.
I. PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukan pribadi manusia


agar memiliki sifat yang lebih terarah. Pendidikan sangat berperan dalam
membentuk baik atau buruknya pribadi manusia dalam berhubungan, bersikap,
bertindak, dan berpikir.
Pendidikan awalnya dipelajari di rumah, kemudian dilanjutkan di sekolah
atau tempat pendidikan lainnya. Dalam pendidikan diperlukan pemimpin untuk
mengarahkan agar pendidikan berjalan dengan baik dan lancar.
Pendidikan layaknya dijalani seperti organisasi, dimana pemimpin menjadi
komandan dalam mengarahkan bagaimana layaknya pendidikan dijalankan.
Dalam memahami kepemimpinan haruslah kita mengerti bagaimana
pemimpin sebenarnya, maksud dari pemimpin, tujuan, cara kerja pemimpin, hak-
hak pemimpin haruslah diketahui oleh anggota, calon pemimpin hingga pemimpin
sesungguhnya, agar dalam menjalani kepemimpinan berjalan dengan baik dan
terarah terutama dalam bidang kependidikan.
Di SD Negeri Gondoriyo Kecamatan Jambu, Kepala Sekolah sebagai
pemimpin pendidikan di satuan pendidikan, berperan mengelola manajemen
sekolah.

II. METODE PENELITIAN


Pada paper ini, penelitian menggunakan metode studi literatur dengan cara
mengumpulkan literatur (bahan-bahan materi) yang bersumber dari berbagai
macam jurnal dan pengamatan langsung serta wawancara dengan beberapa rekan
sejawat.
Artikel disusun dengan materi-materi dari segala sumber dengan memulai
dari materi dasar hingga hal-hal yang dianggap penting dalam membahas tentang
kepemimpinan pendidikan.
III. KAJIAN TEORI DAN PEMBAHASAN

A. Definisi Kepemimpinan Pendidikan


Pemimpin adalah seseorang yang diberi status untuk memimpin sebuah
anggota atau organisasi berdasarkan pemilihan, keturunan, atau cara lainnya.
Sehingga pemimpin itu merupakan seseorang yang dapat mempengaruhi,
mendorong, mengajak, menuntun, menggerakkan, mengarahkan, dan kalau jika
perlu memaksa orang atau kelompok agar menerima pengaruhnya agar dapat
membantu tercapainya suatu tujuan dalam sebuah institusi ataupun organisasi.
Seorang pemimpin diperlukan karena kebutuhan suatu institusi atau organisai
untuk mencapai tujuannya yang harus dipimpinnya yang disebut
kepemimpinannya, maka kepemimpinan merupakan sebuah tindakan atau perilaku
dari pemimpin untuk mencapai tujuan dari institusi atau organisasi. (Afandi, 2013)
Dari penjelasan di atas maka kepemimpinan secara umum didefinisikan
sebagai suatu kemampuan dalam kesiapan yang dimiliki oleh seseorang untuk dapat
mempengaruhi, mendorong, mengajak, menuntun, menggerakkan, mengarahkan,
dan kalau perlu memaksa orang atau kelompok agar menerima pengaruh sehingga
dapat membantu tercapainya suatu tujuan tertentu yang ditetapkan.
Kepala Sekolah di SD Negeri Gondoriyo Kecamatan Jambu telah mampu
menjalankan kepemimpinan pendidikan yang merupakan kemampuan yang
terutama dapat mempengaruhi sehingga dapat mengatur pergerakan dan
pelaksanaan pendidikan sehingga tercapainya tujuan secara efektif dan efisien.

B. Fungsi Kepemimpinan
1. Seorang pemimpin harus dapat mencapai suasana kerja sama dan
persaudaraan yang baik sehingga pekerjaan yang dijalani terasa mudah dan
tidak terlalu membebani.
2. Seorang pemimpin harus dapat mengatur pengorganisasian dengan
kelompok sehingga tujuan dapat tercapai.
3. Seorang pemimpin harus mampu membuat prosedur kerja untuk kelompok
dengan melihat lingkungan sekitar sehingga dapat memilih prosedur yang
lebih efisien dan efektif.
4. Seorang pemimpin haruslah bersikap tanggung jawab dalam menangani
kasus bersama kelompok dan juga harus adil dalam memimpin kelompok.
(Khamdani, 2014)

C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemimpin


Ngalim Purwanto (2004) menjelaskan beberapa faktor yang mempengaruhi
pemimpin, sebagai berikut :
1. Pengetahuan dan Keahlian
Pengetahuan dan keahlian dimaksud adalah latar belakang pendidikan seorang
pemimpin. Latar belakang dianggap dapat mencerminkan seorang pemimpin,
yaitu bagaimana dia bersikap dan bertanggung jawab dengan latar belakang
yang dimilikinya dan bagaimana ia mengambil keputusan dari pelajaran dan
pengalaman yang telah ia lalui.
2. Lembaga atau jenis pekerjaan tempat pemimpin itu melaksanakan tugas
jabatannya.
Setiap pekerjaan dan setiap lembaga mestinya memiliki tujuan yang berbeda,
maka dari itu seorang pemimpin harus mampu melaksanakan tugas untuk
mencapai tujuan sesuai dengan lembaga dan jenis pekerjaannya.
3. Sikap Kepribadian Pemimpin
Setiap orang menurut pandangan memiliki sikap, watak dan perilaku yang
berbeda, maka pemimpin harus mampu menahan dan mengarahkan sikapnya
sehingga sikap yang keluar adalah sikap untuk mencapai tujuan.
4. Sikap-Sikap Kepribadian Pengikut
Sikap yang mempengaruhi tidak hanya pemimpin namun sikap pengikut atau
anggota juga mempengaruhi kepemimpinan, sebab sikap yang penting untuk
kelompok adalah sikap yang mau bekerja sama.
D. Tipe-tipe Kepemimpinan Pendidikan
1. Tipe otoriter
Tipe ini lebih menekan pada seorang pemimpin, dimana seorang pemimpin
dapat bersikap atau bertindak otoriter atau diktator terhadap kelompoknya atau
pengikut-pengikutnya. Jika tipe ini dijalankan secara berlebihan dapat
menimbulkan sikap apatis dan menghidupkan suasana oposisi.
2. Tipe “Laissez-faire”
Tipe ini berkebalikan dengan tipe pertama, tipe ini lebih menekankan pada
anggota kelompok sebab pada tipe ini pemimpin membiarkan para anggota
bersikap semaunya, sehingga keberhasilan lebih terlihat dari anggota yang
berdedikasi dengan serius dalam kelompok.
3. Tipe Demokratis
Tipe ini memiliki pemimpin di tengah para anggota, maksudnya dalam
menjalankan tugas seorang pemimpin saling bekerja sama dan mendengarkan juga
pendapat dari anggota sehingga keputusan diambil secara bermusyawarah bersama.
4. Tipe Pseudo-demokratis
Tipe ini terlihat seperti tipe demokrasi namun sebenarnya berjalan secara
otoriter. Tipe ini dalam mengambil suatu keputusan dilakukan secara musyawarah
namun keputusan akhir tetap dipegang oleh pemimpin dengan mengendalikan
situasi yang ada. (Rohmat, 2006).
Dalam penerapan kepemimpinannya, Kepala SD Negeri Gondoriyo telah
dapat menerapkan kepemimpinan sesuai tipe “Laissez-faire”, Tipe Demokratis,
Tipe Pseudo-demokratis.

E. Syarat-Syarat dari Kepemimpinan Pendidikan


Dalam menjalankan kepemimpinan seorang pemimpin harus memiliki syarat-
syarat tertentu sehingga dalam memimpin agar terarah dengan baik dan mencapai
tujuan dari suatu organisasi atau institusi, syarat-syarat yang harus dimiliki yaitu :
1. Bersifat suka menolong
2. Rendah hati dan sederhana
3. Percaya kepada diri sendiri
4. Sabar dan memiliki kestabilan emosi
5. Keahlian dalam jabatan
6. Jujur, adil dan dapat dipercaya

Dengan adanya syarat tersebut pemimpin terlihat pemimpin tidak hanya


memiliki kemauan atau kemampuan untuk menjalani tugas sebagai pemimpin,
namun harus memiliki sikap lainnya.
Kepala Sekolah di SD Negeri Gondoriyo telah memenuhi syarat-syarat
kepemimpinan pendidikan tersebut di atas.

F. Keterampilan Yang Harus Dimiliki Oleh Pemimpin Pendidikan


1. Keterampilan Dalam Memimpin
Kepala SD Negeri Gondoriyo telah memiliki keterampilan dalam memimpin,
keterampilan di sini diartikan sebagai cara pemimpin dalam memimpin yaitu
dengan bagaimana menyusun rencana awal dengan kelompok, bagaimana
menciptakan lingkungan yang nyaman, cara mengorganisasikan kelompok dalam
bekerja, membantu kelompok tentang permasalahan pekerjaan, mengambil
keputusan bersama hingga bertanggung jawab atas kelompok. Dalam memperoleh
keterampilan seorang pemimpin harus memiliki pengalaman yang banyak, maka
seorang pemimpin ialah memiliki sikap yang baik, pandai bersosialisasi dan paham
terhadap hal-hal yang akan dipimpin.
2. Keterampilan Dalam Hubungan Insani
Hubungan merupakan interaksi seseorang dengan orang lain atau kelompok.
Hubungan dibagi atas dua yaitu hubungan formal dan pribadi. Hubungan formal
terjadi karena pekerjaan atau hal resmi lainnya, namun pribadi sebaliknya tidak
didasarkan atas pekerjaan atau hal resmi lainya. Pada kepemimpinan hubungan
yang diperlukan ialah rasa menghargai, baik itu anggota kepada pemimpin maupun
sebaliknya.
3. Keterampilan Dalam Proses Kelompok
Dalam kepemimpinan, seorang pemimpin harus menjadi penengah untuk
anggota. Pemimpin yang baik mampu mengembangkan dan mengatur anggota
sehingga keterampilan dan potensi anggota terlihat. Dalam mewujudkannya
diperlukan hubungan yang baik serta tanggung jawab seorang pemimpin. Hal ini
telah diterapkan oleh Kepala Sekolah SD Negeri Gondoriyo.
4. Keterampilan Dalam Administrasi Personil
Keterampilan lain yang sangat diperlukan yaitu administrasi. Dalam
menjalankan kepemimpinan kegiatan administrasi personil harus berjalan dengan
baik. Sehingga dalam administrasi ini dapat menemukan anggota yang sesuai dalam
bekerja sesuai pedoman yang ada seperti “the right man in the right place”.
5. Keterampilan Dalam Menilai
Proses kepemimpinan lain yang terpenting ialah evaluasi atau penilaian.
Proses ini dapat mengukur sejauh mana proses dapat dan sampai mana
dilaksanakan. Penilaian ini berfungsi sebagai pedoman dalam bertindak sehingga
dapat mencapai tujuan dengan melihat hasil penilaian dan memperbaiki jika ada
suatu kesalahan.
Kazt mengemukakan tiga keterampilan/skill yang harus dikuasai oleh seorang
pemimpin, ialah human relation skill, techinal skill, dan conceptual skill. Seberapa
jauh ketiga keterampilan itu harus dipunyai pemimpin sesuai dengan
kedudukannya.
a. Human relation skill
Keterampilan yang harus dimiliki ialah kemampuan untuk bersosialisasi atau
berhubungan dengan para anggota. Dalam menjalankan tugas seorang
pemimpin harus mampu membuat anggota merasa aman dalam berhubungan
dan bekerja. Dengan kemampuan bersosialisasi ini dapat menciptakan
lingkungan yang produktif untuk bekerja tanpa tekanan sehingga tercapainya
tujuan lebih mudah.
b. Technical skill
Keterampilan dalam menjalan pekerjaan berdasarkan kepandaian atau ilmu
seorang pemimpin sangat diperlukan. Kemampuan dimana sorang pemimpin
menjalankan pekerjaan sesuai sumber-sumber yang jelas dan juga penyelesaian
yang telah terpola.
c. Conceptual skill
Keterampilan yang dapat merumuskan konsep dengan matang, tidak
melaksanakan kepemimpinan dengan ego sendiri atau lebih mau bekerjasama.
Keterampilan inilah yang sangat dibutuhkan. (Hidayati, 2015)

G. Kepala Sekolah Sebagai Pemimpin Pendidikan


Seorang pemimpin pendidikan, kepala sekolah menghadapi tantangan yang
berat, untuk itu ia harus memiliki persiapan yang memadai. Tanggung jawab yang
begitu besar dimiliki maka kepala sekolah memerlukan pembantu. Ia hendaknya
belajar bagaimana mendelegasikan wewenang dan tanggung jawab sehingga ia
dapat memusatkan perhatiannya pada usaha pembinaan program pengajaran.
Kepala sekolah sebagai pemimpin pendidikan di SD Negeri Gondoriyo
Kecamatan Jambu telah mampu mengelola sarana dan prasarana pendidikan,
pelayanan khusus sekolah dan fasilitas-fasilitas pendidikan lainnya sedemikian
rupa sehingga guru-guru dan murid-murid memperoleh kepuasan dalam
melaksanakan tugasnya.
Kepala sekolah haruslah memiliki 3 indikator yang dapat dilihat dan 3 hal
yang harus dipahami kepala sekolah. Indikator yang dimaksud ialah kepala sekolah
yaitu komitmennya terhadap visi sekolah dalam menjalankan tugasnya, menjadikan
visi menjadi pedoman dalam mengambil tindakan dalam menjalankan tugasnya,
dan terakhir menjalankan tugas sesuai dengan pembelajaran dan kinerja guru
dengan fokus. Sedangkan 3 hal yang harus diketahui adalah kenapa pendidikan
berkualitas diperlukan, bagaimana cara meningkatkan mutu pembelajaran, serta
cara mengelola sekolah secara efektif dan efisien. (Nasution, 2015)

IV. KESIMPULAN
Kepemimpinan secara umum didefinisikan sebagai suatu kemampuan dalam
kesiapan yang dimiliki oleh seseorang untuk dapat mempengaruhi, mendorong,
mengajak, menuntun, menggerakkan, mengarahkan, dan kalau perlu memaksa
orang atau kelompok agar menerima pengaruh sehingga dapat membantu
tercapainya suatu tujuan. Kepemimpinan pendidikan merupakan kemampuan yang
terutama dapat mempengaruhi sehingga dapat mengatur pergerakan dan
pelaksanaan pendidikan sehingga tercapainya tujuan secara efektif dan efisien.
DAFTAR PUSTAKA

Afandi, R. (2013). Efektifitas Kepemimpinan Transformasi Pesantren Bagi


Peningkatan Mutu Lembaga Pendidikan Islam. Jurnal Kependidikan, 101.

Hidayati. (2015). Peningkatan Mutu Lembaga Pendidikan Islam. Jurnal


Pendidikan.

Khamdani, P. (2014). Kepemimpinan & Pendidikan. Jurnal Madaniyah, 269.

Nasution, W. . (2015). Kepemimpinan Pendidikan Di Sekolah. Jurnal Tarbiyah.

Rohmat. (2006). Kepemimpinan Pendidikan. Jurnal Pemikiran Alternatif


Kependidikan.

Anda mungkin juga menyukai