Anda di halaman 1dari 15

Perilaku Organisasi

Kepemimpinan
(Leadership)
Kelompok 1
KELOMPOK 1

1. Amalia
2. Gita
3. Herly
4. Pingkan
5. Puput
6. Rinda
Kepemimpinan (Leadership)

Kepemimpinan pada dasarnya berarti kemampuan


untuk memimpin; kemampuan untuk menentukan
secara benar apa yang harus dikerjakan.

Kepemimpinan dapat diartikan sebagai suatu situasi di


mana seseorang karena sifat-sifat dan perilaku yang
dimilikinya mempunyai kemampuan untuk mendorong
orang lain guna berpikir bersikap dan ataupun berbuat
sesuai yang diinginkan.
DEFINISI MENURUT PARA AHLI
• George P Terry
Kepemimpinan adalah hubungan yang ada dalam seseorang atau pemimpin dan
pengaruh yang lain untuk mau bekerja secara sadar dalam kaitannya dengan tugas
untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

• H.Koontz dan C. O'Donnell


Kepemimpinan adalah kegiatan mempengaruhi orang lain agar ikut serta dalam
mencapai tujuan umum

• R. Tannenbaum, Irving R, F. Massarik

Kepemimpinan sebagai pengaruh antar pribadi yang terjadi pada suatu keadaan
dan diarahkan melalui proses komunikasi ke arah tercapainya sesuatu tujuan
FUNGSI KEPEMIMPINAN
Menurut Hadari Nawawi

1. Fungsi Instruktif
Pemimpin berfungsi sebagai komunikator untuk menentukan semua aspek di dalam
sebuah organisasi. Cara mengerjakan perintah, melaksanakan dan melaporkan hasil,
dan tempat mengerjakan perintah harus diperhatikan agar setiap keputusan dapat
berjalan efektif.

2. Fungsi Konsultatif
Pemimpin menggunakan fungsi konsultatif sebagai komunikasi dua arah.
Komunikasi ini digunakan saat pemimpin hendak menetapkan kebijakan atau
keputusan dan memerlukan pertimbangan dari kelompok yang dipimpinnya. Dengan
begitu, keputusan pun dapat diambil secara efektif dan maksimal.
3. Fungsi Partisipasi
Fungsi partisipasi melibatkan anggota untuk ikut serta dalam setiap pengambilan
kebijakan. Ini perlu dan bagus dilakukan agar orang yang dipimpinnya memiliki
kesempatan untuk berpartisipasi menentukan apa yang akan dilaksanakan nantinya.

4. Fungsi Delegasi
Dalam fungsi delegasi, pemimpin harus bisa mempercayakan seseorang yang dipimpinnya, seperti
pelimpahan wewenang dan turut andil dalam penentuan keputusan. Hal ini akan sangat membantu
pekerjaan pemimpin dalam mencapai tujuan. Oleh karena itu, kerja sama antara pemimpin dan anggota
sangat diperlukan.

5. Fungsi Pengendalian
Pemimpin harus mampu mengatur aktivitas dari para anggota agar tetap terarah. Pemimpin harus
bisa memberi arahan, bimbingan, serta contoh yang baik terhadap anggota. Untuk mewujudkannya,
seorang pemimpin perlu mengadakan kegiatan bimbingan, koordinasi, dan pengawasan.
TUJUAN KEPEMIMPINAN
• Menjadi sarana untuk mencapai sebuah tujuan.
• Memberi motivasi kepada orang lain.
• Membantu terciptanya suatu iklim sosial yang baik
• Membantu kelompok dalam menetapkan prosedur-prosedur kerja
• Membantu kelompok untuk mengorganisasi diri.
• Mengambil keputusan sama dengan kelompok.
• Memberi kesempatan kepada kelompok untuk belajar dari
pengalaman.
Pentingnya kepemimpinan
Memulai inisiasi - Pemimpin adalah orang yang
memulai pekerjaan dengan mengkomunikasikan
kebijakan dan rencana kepada bawahan dari mana
pekerjaan sebenarnya dimulai.
Memberikan bimbingan - Seorang pemimpin tidak
hanya mengawasi tetapi juga memainkan peran untuk
membimbing bawahannya. Bimbingan di sini berarti
menginstruksikan pada bawahan bagaimana cara
mereka harus melakukan pekerjaan mereka secara
efektif dan efisien.
Menciptakan kepercayaan - Percaya diri merupakan
faktor penting yang dapat dicapai melalui apresiasi
upaya kerja bawahan, menjelaskan peran mereka
dengan jelas dan memberi mereka pedoman untuk
mencapai tujuan secara efektif.
Membangun moral - Moral menunjukkan kesediaan
karyawan terhadap pekerjaan mereka dan membuat
mereka percaya diri sekaligus untuk memenangkan
kepercayaan mereka. Seorang pemimpin dapat menjadi
pendorong moral dengan mencapai kerjasama penuh
sehingga mereka tampil dengan kemampuan terbaik saat
bekerja.
Membangun lingkungan kerja - Lingkungan kerja yang
efisien membantu pertumbuhan yang sehat dan stabil. Oleh
karena itu, hubungan antar manusia harus diperhatikan oleh
seorang pemimpin. Dia harus memiliki kontak pribadi
dengan karyawan dan harus mendengarkan masalah mereka
dan membantu menyelesaikannya. Dia harus
memperlakukan karyawan dengan istilah kemanusiaan.

Koordinasi - Koordinasi dapat dicapai melalui rekonsiliasi


kepentingan pribadi dengan tujuan organisasi. Sinkronisasi
ini dapat dicapai melalui koordinasi yang tepat dan efektif
yang seharusnya menjadi motif utama seorang pemimpin
10 SKILL UTAMA YANG WAJIB DIMILIKI OLEH
SEORANG PEMIMPIN
Jack Zenger dan Joseph Folkman

• Menginspirasi dan Memotivasi


• Memiliki Integritas dan Kejujuran Tinggi
• Mempelajari dan Menyelesaikan Masalah
• Bekerja Agar Hasilnya Tercapai
• Komunikasi yang Bagus
• Memiliki Hubungan Erat
• Bersikap Profesional
• Memberikan Strategi
• Bersifat Membangun
• Melakukan Inovasi
GAYA KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI
• Kepemimpinan Birokrasi
Gaya kepemimpinan birokrasi dilakukan dengan cara mengatur berbagai
hal secara sistematis. Gaya kepemimpinan ini pada umumnya dapat
ditemukan pada kantor/ instansi pemerintahan dan perusahaan besar yang
telah mempunyai budaya organisasi yang kuat sejak lama.
Dalam penerapannya, terdapat aturan-aturan tertentu yang membuat para
bawahan harus mengikuti semua regulasi yang ada dan tidak punya ruang
untuk mendobraknya.

2. Kepemimpinan Otokratis
Gaya kepemimpinan otokratis menempatkan seorang pemimpin yang
dominan dalam berbagai keputusan dan tindakan. Dengan kata lain,
pemimpin memiliki kekuasan mutlak dan nyaris tidak ada celah bagi
bawahan untuk memberikan masukan.
Terdapat batasan yang tegas antara atasan dengan bawahan, biasanya ada
di organisasi kemiliteran.
3. Kepemimpinan Delegatif
Gaya kepemimpinan delegatif memungkinkan para bawahan untuk
mendapat kebebasan dari para pemimpin. Dengan kata lain, bawahan
memiliki ruang untuk mengambil keputusan atau melakukan sesuatu
sesuai dengan yang mereka yakini.
Meskipun demikian, gaya kepemimpinan ini umumnya hanya diterapkan
jika bawahan memiliki pengetahuan dan pengalaman yang baik dalam
membuat sebuah keputusan.

4. Kepemimpinan Partisipatif
Gaya kepemimpinan partisipatif memberikan kesempatan bagi para
bawahan untuk ikut berpartisipasi lebih banyak dalam membuat sebuah
keputusan. Artinya, pendapat para bawahan akan menjadi bahan
pertimbangan bila sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
Selain itu, dalam gaya kepemimpinan ini biasanya terjalin hubungan yang
baik antara atasan dan bawahan karena tidak ada suasana otoriter.
Biasanya gaya kepemimpinan seperti ini dapat ditemukan pada perusahaan
startup atau organisasi nirlaba.
Kesimpulan

Kepemimpinan adalah kekuasaan untuk mempengaruh seseorang,


baika dalam mengerjakan sesuatu atau tidak mangerjakan sesuatu.
Seseorang dikatakan sebagai pemimpin apabila dia mempunyai
pengikut atau bawahan. Bawahan pemimpin ini dapat disuruh
untuk mengerjakan Sesuatu atau tidak mengerjakan sesuatu dalam
mencapai tujuan bersama yang telah ditetapkan terlebih dahulu.
Semakin tinggi kedudukan seorang pemimpin dalam organisasi
maka semakin dituntut daripadanya kemampuan berfikir secara
konsepsional strategis dan makro.
Semakin tinggi kedudukan seseorang dalam organisasi maka ia
akan semakin generalist, sedang semakin rendah kedudukan
seseorang dalam organisasi maka ia menjadi spesialis.
Saran

Kemimpinan yang baik tidak harus terpaku pada apa


yang sudah ditentukan, kunci keberhasilan seorang
pemimpin hanyalah menjaga kepercayaan para pengikut
dan menggunakan kekuasaan itu sebaik - baiknya. jadi
hendaklah kita yang merupakan calon-calon pemimpin
ini menggunakan hati, pikiran dan segala usaha untuk
memajukan apa yang kita pimpin dan bukan untuk
kepentingan pribadi semata.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai