Anda di halaman 1dari 7

Nama : Yusril Atiqur Rokhim

Kelas : MC
NIM : 211110002941
UTS KEPEMIMPINAN

SOAL 1
1. Apa pengertian Kepemimpinan yang baik?
Seorang pemimpin yang baik yaitu pemimpin yang mampu membawa perubahan dan
menjadi eksekutor, tetapi juga dapat terhubung dengan para anggotanya. Selain itu,
sanggup mendengarkan anggota dan tidak langsung mendoktrin, mempelajari
permasalahan, serta memberikan solusi yang tepat. Jadi, pemimpin yang baik yaitu
pemimpin yang mempunyai kemampuan dalam menjabat suatu posisi sebagai
pimpinan organisasi atau perusahaan tertentu dalam mempengaruhi orang lain,
khususnya bawahan atau tim kerja lainnya demi tercapainya tujuan dengan mudah
2. Apa saja contoh Kepemimpinan yang baik?
Contoh kepemimpinan yang baik yaitu :
a. Tanggung jawab seimbang
keseimbangan disini adalah antara tanggung jawab terhadap pekerjaan yang
dilakukan dan tanggung jawab terhadap orang yang melaksanakan pekerjaan
tersebut.
b. Model peranan yang positif,
Peranan disini adalah tanggung jawab, perilaku, atau prestasi yang diharapkan
dari seseorang yang memiliki posisi khusus tertentu.
c. Memiliki keterampilan komunikasi yang baik
Pemimpin yang baik harus bisa menyampaikan ide-idenya secara ringkas dan
jelas, serta dengan cara yang tepat
d. Miliki pengaruh positif
Pemimpin yang baik memiliki pengaruh terhadap karyawannya dan
menggunakan pengaruh tersebut untuk hal-hal yang positif
e. Mempunyai kemampuan untuk meyakinkan orang lain
Pemimpin yang sukses adalah pemimpin yang dapat menggunakan
keterampilan komunikasi dan pengaruhnya untuk meyakinkan orang lain
terhadap sudut pandangnya serta mengarahkan mereka pada tanggung jawab
total terhadap sudut pandang tersebut (Pulungan, 2001).
3. Apa saja contoh Kepemimpinan yang kurang baik?
Berikut ini adalah contoh Pemimpin yang kurang baik :
a. Jarang Diskusi
Pemimpin yang buruk biasanya jarang berdiskusi dengan bawahannya tapi dia
menuntut timnya untuk solid. Padahal, solid tidaknya sebuah tim juga dinilai
dari adanya komunikasi yang baik antara atasan dengan bawahan. Dengan
berdiskusi, pemimpin pun bisa tahu jika ada masalah di antara orang yang
dipimpinnya.
b. Tidak Memberikan Kepercayaan Seorang
Pemimpin yang baik bisa memberikan kepercayaan pada timnya untuk bekerja.
Hal ini juga berguna untuk meningkatkan rasa percaya diri timnya. Sebaliknya,
pemimpin yang buruk tidak mampu memberikan kepercayaan itu. Akibatnya
akan muncul rasa tak percaya di antara atasan dan bawahannya.
c. Tidak Memberikan Pujian
Tak sedikit atasan di kantor, perusahaan/lembaga yang merasa enggan untuk
memuji bawahannya. Padahal, hal tersebut sekali-kali perlu dilakukan demi
memberikan penghargaan pada bawahannya. Ini yang membuat mereka bisa
termotivasi untuk menjadi tim yang lebih baik dan maju.
d. Tidak Terbuka
Hubungan baik dengan divisi yang berbeda perlu dibina dalam
perusahaan/lembaga. Jika Anda merupakan pemimpin yang kerap tertutup dan
tidak membeberkan kehebatan kerja tim Anda, itu menandakan bahwa Anda
bukan termasuk pemimpin yang baik.
e. Pemimpin yang Tidak Memiliki Visi
Pemimpin tanpa visi akan gagal. Pemimpin yang tidak memiliki visi tidak bisa
menginspirasi tim, memotivasi kinerja, atau menciptakan nilai yang
berkelanjutan. Miskin visi, visi yang berubah-ubah, atau tidak ada visi akan
menyebabkan para pemimpin gagal.
4. Bagaimana ciri-ciri Kepemimpinan yang baik
Dalam buku Principle Centered Leadership (2001) oleh Stephen Covey, terdapat tiga
ciri-ciri pemimpin yang baik, yaitu:
a. Mengatur manajemen dalam diri yang baik
Sebagai seorang pemimpin, harus bisa mengatur diri sendiri dengan baik. Mulai
dari aspek waktu, perhatian, hingga emosi dalam diri. Pahami diri sendiri, untuk
mencari tahu apa yang menjadi kekuatan dan kelemahan. Sehingga Anda bisa
mengontrol dan mendisiplinkan semua tindakan dalam diri. Hindari sifat kaku,
karena akan menyusahkan diri sendiri.
b. Memiliki strategi
Sebagai pemimpin, semua keputusan berada di tangan Anda. Baik atau
buruknya langkah sebuah organisasi bergantung pada tindakan yang diambil
seorang pemimpin. Sehingga seorang pemimpin ideal harus cerdas dalam
menentukan strategi terbaik untuk memberikan hasil sesuai ekspetasi. Sehingga
seorang pemimpin ideal harus cerdas dalam menentukan strategi terbaik untuk
memberikan hasil sesuai ekspetasi.
c. Mampu berkomunikasi dengan baik
Komunikasi menjadi dasar penting di seluruh aspek kehidupan. Seorang
pemimpin yang baik, harus memiliki komunikasi yang baik dan efektif. Seorang
pemimpin harus mengetahui kapan saatnya berbicara dan kapan harus
mendengarkan orang lain.
d. Dapat bertanggung jawab
Sebagai pemimpin tentunya memikul tugas dan tanggung jawab yang berat.
Sehingga apapun yang terjadi, jadilah pemimpinan yang tetap bertanggung
jawab.
e. Punya tujuan jelas (visi dan misi)
Seorang pemimpin harus memiliki tujuan yang jelas serta konsisten. Dengan
tujuan tersebutm maka Anda akan fokus dan berusaha untuk mencari
penyelesaian manakala sedang terjebak di suatu masalah yang menghambat.
5. Jelaskan gaya kepemimpinan apa saja yang saudara ketahui?
a. Gaya Kepemimpinan Otoriter / Authoritarian
Adalah gaya pemimpin yang memusatkan segala keputusan dan kebijakan yang
diambil dari dirinya sendiri secara penuh. Segala pembagian tugas dan tanggung
jawab dipegang oleh si pemimpin yang otoriter tersebut, sedangkan para bawahan
hanya melaksanakan tugas yang telah diberikan.
b. Gaya Kepemimpinan Demokratis / Democratic
Gaya kepemimpinan demokratis adalah gaya pemimpin yang memberikan
wewenang secara luas kepada para bawahan. Setiap ada permasalahan selalu
mengikutsertakan bawahan sebagai suatu tim yang utuh. Dalam gaya
kepemimpinan demokratis pemimpin memberikan banyak informasi tentang tugas
serta tanggung jawab para bawahannya.
c. Gaya Kepemimpinan Bebas / Laissez Faire
Pemimpin jenis ini hanya terlibat delam kuantitas yang kecil di mana para
bawahannya yang secara aktif menentukan tujuan dan penyelesaian masalah yang
dihadapi.

SOAL 2
Trait theories merupakan teori kepemimpinan yang menjelaskan efektivitas kepemimpinan
yang berfokus pada keunggulan sifat atau karakteristik pemimpin, yakni kepribadian, fisik,
kecerdasan dan kemampuan, serta karakteristik sosial. Teori ini memiliki dua penekanan,
yakni: pertama, sifat dapat memprediksi kepemimpinan. Kedua, ciri-ciri melakukan pekerjaan
yang lebih baik dalam memprediksi kemunculan pemimpin dan penampilan kepemimpinan
daripada benar-benar membedakannya pemimpin yang efektif dan tidak efektif. Fakta bahwa
seorang individu menunjukkan sifat-sifat tersebut dan bahwa orang lain menganggapnya
sebagai pemimpin tidak selalu berarti bahwa pemimpin tersebut berhasil membuat kelompok
mencapai tujuannya.

Contohnya pemimpin yang efektif di Indonesia : Menurut saya adalah Erick Thohir karena
mempunyai kepribadian yang lugas dan cepat tanggap terhadap persoalan yang ada, seperti tak
segan memecat anggota yang merugikan perusahaan. Dalam kepimpinannya Erick Thohir
memiliki gaya kepemimpinan yang dinilai cepat dan tidak membutuhkan waktu lama hingga
membuahkan hasil, dan juga baik secara langsung maupun tidak langsung telah mengalami
perubahan yang dianggap cukup signifikan. Erick Thohir juga sangat mengedepankan
kekompakan dalam bekerja selain itu beliau juga sangat mengedepankan masalah transparansi
dan akutanbilitas sehingga dapat lebih memajukan perusahaan.
SOAL 3
Yukl (1981) menyebutkan bahwa sumber kekuasaan dalam organisasi adalah kekuasaan posisi,
kekuasaan personal dan kekuasaan politis. Kekuasaan posisi meliputi autoritas formal
(legitimate power), kontrol terhadap sumberdaya dan penghargaan (rewards), kontrol terhadap
penghukuman, kontrol terhadap informasi, dan kontrol ekologis.
a. Kekuasaan Posisi
• Autoritas didasarkan pada persepsi tentang hak istimewa (prerogatif), kewajiban,
dan tanggungjawab dikaitkan dengan posisi tertentu dalam organisasi atau sistem
sosial. Autoritas memberikan hak kepada pemegang posisi untuk memengaruhi
perilaku orang lain, dan memberikan hak untuk menggunakan kontrol terhadap
sesuatu, misalnya uang, sumberdaya, peralatan, dan material, dan kendali ini
merupakan sumber kekuasaan lainnya.
• Kontrol terhadap sumberdaya merupakan bagian dari autoritas formal. Makin tinggi
posisi seseorang dalam hirarki outoritas organisasi, lebih banyak kendali yang
dimiliki atas sumberdaya yang langka. Eksekutif memiliki kontrol yang lebih
banyak dibandingkan manajer menengah (middle manager), dan manajer menengah
memiliki kendali yang lebih kuat dibandingkan manajer lini pertama. Eksekutif
memiliki autoritas untuk membuat keputusan tentang alokasi sumberdaya ke
berbagai subunit dan aktivitas, dan memiliki hak untuk mereviu dan memodifikasi
keputusan alokasi sumberdaya yang dibuat pada manajer tingkat yang lebih rendah.
• Kontrol terhadap penghargaan seringkali disebut sebagai reward power. Salah satu
bentuk dari reward power adalah pengaruh terhadap kompensasi dan kemajuan
karir.
• Kontrol terhadap penghukuman dan kapasitas untuk mencegah seseorang dari
perolehan penghargaan/imbalan yang diinginkan disebut juga coercive power
(French & Raven, 1959). Sistem autoritas formal dalam organisasi dan tradisinya
berhubungan dengan penggunaan hukuman sebagaimana penggunaan
penghargaan. Autoritas pemimpin untuk melakukan pengukuman bervariasi antar
jenis organisasi yang berbeda.
• Kontrol terhadap informasi meliputi akses seseorang terhadap informasi vital dan
kendali atas distribusi informasi pada orang lain (Pettigrew, 1972 dalam Yukl,
1981). Posisi manajerial seringkali memberikan peluang untuk mendapatkan
informasi yang tidak secara langsung tersedia tentang bawahan atau rekan kerja
(Mintzberg, 1973 dalam Yukl, 1981).
• Ecological control adalah kontrol atas lingkungan fisikal, teknologi, dan organisasi
pekerjaan. Manipulasi kondisi fisikal dan sosial memungkinkan seseorang untuk
memengaruhi perilaku orang lain secara tidak langsung. Bentuk pengaruh ini
kadang-kadang disebut situational engineering. Contoh dari situasional engineering
adalah job desain, mengatur kembali situasi kerja secara fisik. Jadi yang ditata ulang
adalah fisik lingkungannya bukan orangnya.
b. Kekuasaan Personal
Ada 3 atribut personal yang dipandang sebagai sumber kekuasaan, yaitu keahlian dalam
memecahkan masalah dan melakukan tugas penting (disebut juga expert power),
persahabatan dan loyalitas (seringkali disebut referent power), serta kharisma. Keahlian
menjadi sumber kekuasaan bagi seseorang hanya jika orang lain tergantung padanya untuk
meminta saran dan pertolongan. Ketergantungan terbesar terjadi jika target kehilangan
keahlian yang relevan dan tidak dengan mudah dapat menemukan pengganti yang
berkualitas selain agen.
c. Kekuasaan Politis
Tindakan politis merupakan proses pervasif dalam organisasi yang melibatkan upaya oleh
anggota organisasi untuk meningkatkan kekuasaan mereka atau untuk memproteksi sumber
kekuasaan yang sudah ada. Sumber kekuasaan politis pada akhirnya adalah autoritas,
kendali atas sumberdaya, atau kendali atas informasi. Proses politis disebut sebagai
institusionalisasi. Bentuk kekuasaan politis adalah kendali atas proses keputusan, koalisi
dan kooptasi. Bentuk umum dari tindakan politik dalam organisasi adalah formalisasi
koalisi atau aliansi untuk menentang atau mendukung kebijakan / program / perubahan
tertentu. Dalam koalisi, masing-masing pihak membantu pihak lain untuk mendapatkan apa
yang mereka inginkan. Kooptasi merupakan variasi dari partisipasi. Tujuan dari kooptasi
adalah untuk melemahkan perlawanan/oposisi pada kebijakan atau projek oleh suatu
kelompok atau fraksi yang memerlukan dukungan.

SOAL 4 RESUME
1. Tanggal 5 April 2023
Nama kyai : K. Syamsul Ma'arif S.H.I., M.S.I
Nama kitab : Qomi'uttughyan
Materi : Memuliakan Al-Qur'an

Pedoman dan tata cara memuliakan dan mengangungkan kitab Al Quran sebagai kitab
yang datang dari Allah swt. adalah sebagai berikut :
1. Membacanya dalam keadaan suci.
2. Menyentuhnya hanya ketika dalam keadaan suci saja.
3. Bersiwak dan membersihkan gigi ketika hendak membacanya.
4. Duduk tegap saat membacanya, kecuali pada saat salat. Jadi seseorang tidak boleh
membacanya dengan posisi berbaring.
5. Membacanya dengan mengenakan pakaian yang baik dan bersih, karena ketika
membaca Al-Qur’an sama artinya sedang bermunajat kepada Allah.
6. Membacanya dengan posisi menghadap kiblat.
7. Berkumur sehabis mengeluarkan dahak.
8. Menahan bacaan ketika sedang menguap.
9. Membacanya dengan pelan-pelan dan tartil (sesuai kaidah tajwid).
10. Memperhatikan setiap hurufnya sesuai dengan makhraj-nya
11. Tidak meletakkannya di sembarang tempat.
12. Tidak meletakkan buku lain di atasnya, sehingga selamanya Al-Qur’an akan menjadi
kitab suci yang paling mulia dari pada buku-buku lainnya.
2. Tanggal 12 April 2023
Nama kyai : K. Syamsul Ma'arif S.H.I., M.S.I
Nama kitab : Qomi'uttughyan
Materi : Zakat Profesi

Syarat sah zakat adalah niat, jika belum niat maka tidak sah. Golongan pertama yang
berhak menerima zakat fitrah adalah golongan fakir. Orang yang tergolong fakir memiliki
keadaan ekonomi yang buruk, dimana mereka tidak mempunyai harta, tenaga, serta
fasilitas untuk memenuhi kebutuhan pokok hidup sehingga mereka tidak memiliki usaha
dan tidak memiliki penghasilan tetap, serta tidak punya alat dan kemampuan untuk bekerja.
Zakat tidak diperbolehkan diberikan kepada orang kaya

Anda mungkin juga menyukai