Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kepemimpinan adalah sesuatu yang mesti kita pelajari dan kita amati eksitensinya.
Karna kepimpinan sangat mempengaruhi kehidupan masyarakat pada saat ini, jika
pemimpinnya baik maka baik pula kehidupan masyarakatnya. Oleh karenanya seorang
pemimpin mesti di lihat berbagai aspek dalam memimpin, salah satunya adalah pendekatan
keterampilan. Karena sejatinya seorang pemimpin harus pandai menepatkan diri bagaimana
ia harus menepatkan dirinya ditempat yang seharusnya (Sesuai Tufoksinya).

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kepemimpinan
merupakan suatu kemampuan dan kesiapan seseorang untuk mempengaruhi,
membimbing dan mengarahkan atau mengelola orang lain agar mereka mau berbuat sesuatu
demi tercapainya tujuan bersama. Jadi disini keberhasilan dalam proses belajar mengajar
tidak luput dari peran penting seorang pemimpin yaitu guru. Keberhasilan seorang guru
tergantung kemampuan untuk untuk bekerja dengan siswa-siswa yang dipimpinnya,
mengarahkan, menuntun, menerima saran-saran yang nantinya akan mendapatkan informasi
dengan baik dan bersifat informatif. Kepemimpinan atau kegiatan memimpin merupakan
usaha yang dilakukan oleh seseorang dengan segenap kemampuan yang dimilikinya untuk
mempengaruhi, mendorong, mengarahkan dan menggerakkan orang-orang yang dipimpin
supaya mereka mau bekerja dengan penuh semangat dan kepercayaan dalam mencapai
tujuannya.

B. Tiga Keterampilan Seorang Pemimpin

Ketrampilan utama yang pertama adalah Technical skill, merupakan ketrampilan


teknis yang dimiliki oleh seseorang, biasanya merupakan ketrampilan yang didapatkan dari
jalur pendidikan resmi. Berupa kemampuan/keahlian di bidang spesialisasi tertentu. Keahlian
menggambar seorang Arsitek, keahlian mengoperasi pasien seorang dokter adalah contoh
technical skills. Lebih banyak ke keahlian dalam bentuk fisik. Bisa dirasakan dan dilihat
langsung oleh orang lain.

Ketrampilan utama yang kedua adalah Conceptual skill, didefinisikan sebagai


kemampuan untuk memahami persoalan secara lebih menyeluruh .Fungsi dalam conceptual
skill lebih banyak bagaimana mempengaruhi orang lain supaya mengikuti apa yang
diinginkan oleh sang pemimpin. Termasuk ke dalamnya adalah kemampuan perencanaan,
pengorganisasian dan pengontrolan terhadap item pekerjaan yang dilakukan. Conceptual
skills bisa dipelajari di jalur pendidikan normal, atau bisa juga dipelajari dari jalur pendidikan
non formal [pengalaman). Keduanya juga bisa saling melengkapi supaya didapatkan
kemampuan yang lebih alami.
Ketrampilan utama ketiga yang harus dimiliki adalah Soft skill. Ini mungkin satu-
satunya kemampuan yang tidak bisa dipelajari di jalur pendidikan formal. Walaupun banyak
pelatihan-pelatihan dewasa ini yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan soft skill dari

2
seseorang, tetapi akan lebih efektif jika didapatkan dari jalur pengalaman [non formal]. Yang
termasuk soft skill diantaranya, kemampuan untuk mengendalikan diri sendiri, kemampuan
untuk mempengaruhi orang lain termasuk kemampuan untuk,Mengola konflik dalam sebuah
organisasi dan masih banyak lainnya.
C. Keterampilan Yang Perlu Dimiliki Untuk Bisa Memperkuat Dasar- Dasar
Kepemimpinan Dirinya.
1. Keterampilan Presentasi
Seseorang pemimpin harus kreatif melakukan presentasi kepada
pengikutnya.Presentasi ini harus meliputi visi, misi,goal, action plan, dan fokus. Dimana
,dalam setiap presentasi pemimpin harus secara cerdas mampu mentransformasikan nilai –
nilai yang kuat dan positif kepada rencana tindakan yang jelas. Pemimpin harus
memanfaatkan keterampilan presentasi ini untuk mengkomunikasikan dan meyakinkan
kepada para pengikut,bawahan, tim, atau kelompoknya tentang ide dan visi yang harus
diperjuangkan bersama.
2. Keterampilan Membangun Tim yang Kuat
Pemimpin yang sesungguhnya adalah seorang pekerja tim. Jadi, keterampilan
membangun tim adalah keterampilan yang sangat strategis untuk mensukseskan
kepemimpinan yang sedang diperjuangkan tersebut. Pemimpin harus bersikap bijak dan
profesional dalam merakit sebuah tim yang tangguh dan dinamis. Pemimpin harus
menciptakan sebuah tim yang kreatif dan strategis untuk membangun kinerja organisasi yang
hebat. Pemimpin harus membangun tim yang mampu meningkatkan rasa percaya diri
organisasi untuk berprestasi secara maksimal. Ingat! Pemimpin besar meraih hasil-hasil yang
luar biasa melalui timnya yang kuat, dan yang bertanggung jawab secara total pada fungsi
dan peran kerja masing-masing.

3 Keterampilan Negosiasi.

Negosiasi adalah bagian dari komunikasi yang terfokus untuk mencari kesepakatan.
Jadi, peran seorang pemimpin sebagai seorang negosiator ulung tidaklah boleh diabaikan.
Pemimpin harus bijak dan cerdas melihat semua tantangan yang ada, dan cerdas
menggunakan keterampilan negosiasi tersebut untuk mentransformasikan semua tantangan
menjadi peluang yang menguntungkan organisasi yang di pimpin. Pemimpin adalah seorang
negosiator untuk mendapatkan kesepakatan terbaik, bukan seorang negosiator yang ngotot
dan tak mau kompromi terhadap tantanga

3
4 Keterampilan Bersikap Baik.

Seorang pemimpin tidak zamannya lagi memanfaatkan kekuasaan dan posisi


kepemimpinannya untuk bersikap arogan dan bersikap diktator terhadap pengikut. Sekarang
ini zamannya pemimpin harus merangkul semua kekuatan dan potensi sukses pengikutnya
untuk dijadikan sebagai kekuatan kepemimpinan yang ia miliki. Oleh karena itu, pemimpin
wajib bersikap baik dengan sikap tulus dan jujur kepada setiap orang, di mana pun dan kapan
pun.
5 Keterampilan Memotivasi.

Seorang pemimpin adalah seorang motivator yang harus mampu membangkitkan


energi positif dari pengikut dan bawahannya, untuk secara proaktif bergairah dan
bersemangat tinggi dalam meraih prestasi yang hebat. Oleh karena itu, pemimpin wajib
memiliki keterampilan untuk memotivasi pengikutnya, dan menggerakan para pengikut untuk
melakukan hal-hal terpenting buat kesuksesan organisasi. Motivasi bukan berarti sekedar
berteriak-teriak dengan semangat tinggi, tapi lebih kepada cara untuk merangkul hati dan
pikiran positif para pengikut. Lalu, membangun harapan dan rasa percaya diri mereka untuk
menjadi lebih hebat.
6. Keterampilan Mengorganisasi.

Seorang pemimpin adalah seorang organisator yang ulung. Kemampuan pemimpin


dalam mengorganisasi semua kekuatan yang ada akan menjadikan kepemimpinan itu kuat
dan solid. Melalui kebersamaan dalam organisasi yang solid dan kuat, pemimpin pasti
membawa setiap orang menuju puncak harapan.

D. Teori Kepemimpinan Peter G.Northouse

1. Pendekatan Sifat (Trait Approach atau Quality Approach)


Pendekatan sifat termasuk pendekatan kepemimpinan yang paling tua. Pendekatan
sifatmenganggap pemimpin itu dilahirkan (given) bukan dilatih atau diasah.Kepemimpinan
terdiri atas atribut tertentu yang melekat pada diri pemimpin, atau sifat personal, yang
membedakan pemimpin dari pengikutnya.Sebab itu, pendekatan sifat juga disebut teori
kepemimpinan orang-orang besar.Lebih jauh, pendekatan ini juga membedakan antara
pemimpin yang efektif dengan yang tidak efektif. Pendekatan ini dimulai tahun 1930-an dan
hingga kini telah meliputi 300 riset.

4
2. Pendekatan Keahlian (Skills Approach)
Pendekatan Keahlian punya fokus yang sama dengan pendekatan sifat yaitu individu
pemimpin. Bedanya, jika pendekatan sifat menekankan pada karakter personal pemimpin
yang bersifat given by God, maka pendekatan keahlian menekankan pada keahlian dan
kemampuan yang dapat dipelajari dan dikembangkan oleh siapapun yang ingin menjadi
pemimpin organisasi. Jika pendekatan sifat mempertanyakan siapa saja yang mampu untuk
menjadi pemimpin, maka pendekatan keahlian mempertanyakan apa yang harus diketahui
untuk menjadi seorang pemimpin. Definisi pendekatan keahlian adalah kemampuan
seseorang untuk menggunakan pengetahuan dan kompetensi yang ada dalam dirinya untuk
mencapai seperangkat tujuan.Keahlian, menurut pendekatan keahlian dapat dipelajari, dilatih,
dan dikembangkan. Pendekatan Keahlian terbagi dua : (1) Keahlian Administratif Dasar, dan
(2) Model Keahlian Baru. Keahlian Administratif Dasar terdiri atas penguasaan dalam hal:
Teknis, Manusia, dan Konseptual.

3. Pendekatan Gaya Kepemimpinan


Pendekatan gaya kepemimpinan menekankan pada perilaku seorang pemimpin. Ia
berbeda dengan pendekatan sifat yang menekankan pada karakteristik pribadi pemimpin,
juga berbeda dengan pendekatan keahlian yang menekankan pada kemampuan administratif
pemimpin. Pendekatan gaya kepemimpinan fokus pada apa benar-benar dilakukan oleh
pemimpin dan bagaimana cara mereka bertindak. Pendekatan ini juga memperluas kajian
kepemimpinan dengan bergerak ke arah tindakan-tindakan pemimpin terhadap anak buah di
dalam aneka situasi. Pendekatan ini menganggap kepemimpinan apapun selalu menunjukkan
dua perilaku umum : (1) Perilaku Kerja, dan (2) Perilaku Hubungan. Perilaku
kerja memfasilitasi tercapainya tujuan: Mereka membantu anggota kelompok mencapai
tujuannya. Perilaku hubunganmembantu bawahan untuk merasa nyaman baik dengan diri
sendiri, dengan orang lain, maupun dengan situasi dimana mereka berada. Tujuan
utama pendekatan gaya kepemimpinan adalah menjelaskan bagaimana pemimpin
mengkombinasikan kedua jenis perilaku (kerja dan hubungan) guna mempengaruhi bawahan
dalam upayanya mencapai tujuan organisasi.

4. Pendekatan Kepemimpinan Situasional


Pendekatan Situasional adalah pendekatan yang paling banyak dikenal. Pendekatan ini
dikembangkan oleh Paul Hersey and Kenneth H. Blanchard tahun 1969 berdasarkan Teori
Gaya Manajemen Tiga Dimensi karya William J. Reddin tahun 1967. Pendekatan
5
kepemimpinan Situasional fokus pada fenomena kepemimpinan di dalam suatu situasi yang
unik. Premis dari pendekatan ini adalah perbedaan situasi membutuhkan gaya kepemimpinan
yang berbeda. Dari cara pandang ini, seorang pemimpin agar efektif harus mampu
menyesuaikan gaya mereka terhadap tuntutan situasi yang berubah-ubah.
Pendekatan kepemimpinan situasional menekankan bahwa kepemimpinan terdiri
atasdimensi arahan dan dimensi dukungan.Setiap dimensi harus diterapkan secara tepat
dengan memperhatikan situasi yang berkembang. Guna menentukan apa yang dibutuhkan
oleh situasi khusus, pemimpin harus mengevaluasi pekerja mereka dan menilai seberapa
kompeten dan besar komitmen pekerja atas pekerjaan yang diberikan.

E. Keterampilan – Keterampilan Kepemimpinan

Berikut keterampilan manajemen yang harus dimiliki oleh seorang pimpinan:

1. Keterampilan Konseptual
yaitu membuat konsep, ide, dan gagasan demi kemajuan organisasi. Gagasan atau ide
tersebut dijabarkan menjadi rencana kegiatan yang disebut proses perencanaan / rencana
kerja. Termasuk juga memiliki visi yang jauh kedepan, misi yang jelas, program kerja yang
real, strategi, dan terus menjaga nilai competitive advantage sebuah organisasi.

2. Keterampilan Komunikasi
yaitu keterampilan berinteraksi secara baik dengan banyak orang. Disebut juga
keterampilan kemanusiaan. Kepada bawahan bersifat mengayomi, persuasif, dan bersahabat.
Kepada rekan kerja saling menghormati. Kepada customer dan atasan bersifat melayani.
Manajer berkomunikasi dengan baik kepada semua orang, menshare visinya, dan membuat
semua orang menjadi tim sukses visi tersebut.

3. Keterampilan Teknis
merupakan bekal agar lebih matang pada bidang yang ditangani. Umumnya diperlukan
untuk manajer tingkat rendah. Misalnya menggunakan program komputer, membuat code
program, dsb. Tentu saja ada keunggulan tersendiri dibanding manajer yang hanya mengerti
konsep, akan tercipta efektifitas dan efisiensi yang ideal.

6
4. Keterampilan Manajemen Waktu
Seorang manajer digaji besar, setiap menit begitu berharga untuk perusahaan. Dia harus
bisa mengalokasi waktu agar mendapat hasil yang optimal. Akan teruji dalam penyusunan
waktu yang digunakan dalam melakukan sebuah project. Termasuk juga keterampilan untuk
membuat skala prioritas.

5. Keterampilan membuat keputusan


termasuk juga kemampuan untuk mengidentifikasi masalah, memandangnya secara
keseluruhan dan komprehensif (helicopter view), dan menentukan solusi terbaik untuk
memecahkannya. Keputusan yang baik adalah yang tidak terburu2, namun adakalanya
keputusan diperlukan dalam waktu yang singkat. Seiring dengan waktu dan pengalaman,
manajerakan terbiasa menghadapi kondisi seperti ini.

6. Keterampilan Kepemimpinan
program kerja, eksekusi, dan evaluasi diperlukan komitmen, ketegasan, dan keberanian.
Karenanya manajer betul-betul harus menjadi pemimpin, dan tidak terlalu terpengaruh
terhadap hal-hal yang tidak perlu. Manajer yang kuat akan menciptkan trust kepada
lingkungannya, dan menumbuhkan teamwork yang solid.
Ketrampilan-ketrampilan yang perlu dimiliki seorang pemimpin menurut Katz (1979:25)
dalam Burhanuddin (1994; 91-92) dikelompokkan menjad1:

Ketrampilan Teknis (Techincal skills)

Seorang pemimpin mempunyai kemampuan untuk menggunakan pengetahuan,


metode dan tehnik-tehnik tertentu dalam menyelesaikan suatu tugas secara spesifik. Dalam
kegiatan belajar mengajar didalam kelas seorang guru dituntut supaya bisa menggunakan
metode dan tehnik sesuai dengan kondisi dan kemampuan belajar siswa yang didukung
dengan sarana ataupun komponen-kompenen belajar yang lain.
Metode dan tehnik adalah suatu cara kerja yang sistematik dan umum. Ia berfungsi
sebagai alat untuk mencapai tujuan. Makin baik suatu metode dan tehnik makin efektif pula
dalam pencapaiannya. Tetapi, tidak ada satu metode dan tehnik pun yang dikatakan paling
baik/ dipergunakan bagi semua macam usaha pencapaiannya. Baik tidaknya, tepat tidaknya
suatu metode dan tehnik dipengaruhi oleh berbagai faktor. Faktor utama yang menentukan
metode adalah tujuan yang akan dicapai.

1
Burhanuddin,Op.cit. hal 91-92

7
Penerapan suatu metode dan tehnik pengajaran harus memiliki : Tujuan pengajaran
yang jelas dan tepat akan membantu dalam memilih metode dan tehnik belajar mengajar,
bahan pelajaran menjadi acuan untuk menerapkan sesuatu jenis metode. Bahan itu
mengandung unsure emosi, memerlukan pengamatan, memerlukan gerakan/ketrampilan
tertentu, mengandung materi hafalan dan sebagainya, kemampuan guru, metode dan tehnik
yang digunakan oleh guru untuk mengajar haruslah dikuasai betul olehnya.
Petunjuk Teknis Memimpin Organisasi:
1. Mengetahui potensi dan kemampuan orang yang dipimpin
2. Mampu memanfaatkan potensi bawahannya
3. Membuat struktur menurut kebutuhan dan potensi orang yang dipimpin
(Struktur kepengurusan)
4. Membuat uraian kerja (job deskripsi) yang jelas agar tidak tumpang tindih
5. Membuat aturan-aturan organisasi (AD-ART)
6. Menetapkan visi, misi dan program kerja sebagai penjabaran visi dan misi
7. Memberikan arahan dan menyiapkan fasilitas untuk bekerja
8. Melakukan mutaba’ah (controlling ) secara langsung atau tidak langsung dengan
meminta laporan pelaksanaan program
9. Mengadakan evaluasi berkala terhadap pelaksanaan program
10. Memberikan penghargaan, teguran dan solusi
11. Memberikan motivasi dan sarana untuk maju dan meningkat
12. Biasakan: Bermusyawarah dan koordinasi dan mencatat ide-ide dan hal-hal
penting lainnya.2
Menurut Jamal3 mengemukakan bahwa ketrampilan memimpin bagi pemimpin
yakni Mampu memimpin guru dan staf dalam rangka pendayagunaan sumber daya manusia
secara optimal:
a. Mampu mengkomunikasikan visi, misi, tujuan, sasaran, dan program
strategis sekolah kepada keseluruhan guru dan staf
b. Mampu mengkoordinasi guru dan staf dalam merealisasikan
keseluruhan rencana untuk menggapai visi, mengembangkan misi,
menggapai tujuan dan sasaran sekolah.

2
Http://wandi.web.ugm.ac.id/ kepemimpinan. Oleh Muhammad Qasim Saguni. 15 September 2009
3
Jamal Ma’mur. Manajemen pengelolaan dan kepemimpinan pendidikan professional. DIVA Press. Jogjakarta.
2009

8
c. Mampu memimpin rapat dalam guru-guru, orang tua siswa dan komite
sekolah.
d. Mampu mengambil keputusan dengan mengunakan strategis yang tepat

Ketrampilan membuat konsep (conceptual skills)

Ketrampilan ini menunjukkan kemampuan berpikir, seperti menganalisa suatu


persoalan, memutuskan dan memecahkan masalah. Ketrampilan konseptual mencerminkan
aspek-aspek sebagai berikut :
i. Kemampuan analisis.
ii. Berfikir secara rasional.
iii. Ahli atau cakap dalam berbagai macam konsepsi.
iv. Kreatif dalam berbagai ide dalam pemecahan masalah.
v. Mampu untuk mengemukakan analisis berbagai kejadian serta
memahami berbagai macam kecenderungan.
vi. Mampu mengantisipasikan perintah.
vii. Mampu mengenali berbagai macam kesempatan dan problem-problem
potensial.

Ketrampilan Manusiawi (Human skills)

Ketrampilan ini menunjukkan kemampuan seseorang dalam bekerja dengan dan


melalui orang lain secara efektif, dan untuk membina kerja sama. Letak kunci keberhasilan
seorang pemimpin dalam mempengaruhi bawahan, yakni sejauh mana ia mampu
melaksanakan ketrampilan-ketrampilan yang menyangkut kemanusiaan. Jadi ketrampilan ini
mencerminkan aspek-aspek :
 Pengetahuan perilaku manusia dan proses kerjasama.
 Kemampuan untuk memahami isi hati, sikap dan motif orang lain
mengapa mereka berkata dan melakukan pekerjaan.
 Kemampuan untuk berkomunikasi secara jelas dan efektif.
 Kemampuan untuk menciptakan kerjasama yang efektif dan
kooperatif, praktis dan diplomatis.
Dari pembahasan di atas tentang ketrampilan-ketrampilan dalam kepemimpinan maka
penulis mengambil kesimpulan yang akan dijadikan indikator adalah: kemampuan

9
menggunakan metode dan tehnik, kemampuan bekerja dan bekerjasama dengan orang lain
dan kemampuan menganalisa dan memecahkan masalah.

Keterampilan Menjalin Kerja Sama

Menurut Sanaky dalam keterampilan memimpin, mengemukakan bahwa keterampilan


menjalin kerjasama.4 Suatu pekerjaan jika dikerjakan seseorang terasa sangat berat, namun
jika dikerjakan secara bersama-sama, pekerjaan itu terasa mudah dan cepat selesai. Hal ini
dimungkinkan karena ada enerji yang digabung dan akan menghasilkan hasil yang lebih
baik5. Rivai (2005) mengatakan sinergi merupakan interaksi antara dua individu dan dengan
menggabungkan usaha akan memberikan dampak yang lebih besar dibandingkan dengan
berdiri sendiri. Melalui hubungan yang bersinergi kebersamaan individu dalam bekerja sama
menuju tujuan yang umum secara terus menerus menyediakan kesempatan untuk tumbuh dan
berkembang bagi kedua partisipan sama dengan perusahaan mereka. Kutipan di atas
mengatakan bahwa kerjasama itu sangat penting. Bekerjasama adalah suatu proses kelompok
yang disokong oleh anggota-anggota kelompok, dan ada ketergantungan satu dengan yang
lain untuk mencapai tujuan yang disepakati. Kerjasama kelompok dapat didefinisikan sebagai
kumpulan individu yang bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan. Kumpulan individu
tersebut memiliki aturan dan mekanisme kerja yang jelas serta saling tergantung antara satu
dengan yang lain
Kerjasama kelompok merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam
perusahaan. Pemahaman mengenai kerjasama kelompok tergantung beberapa aspek
diantaranya aspek individual yang mampu mempengaruhi kinerja tim dalam mencapai tujuan
yang ditetapkan secara efektif dan efisien bagi perusahaan. Kerjasama kelompok merupakan
sarana yang sangat baik dalam menggabungkan berbagai talenta dan dapat memberikan
solusi inovatif suatu pendekatan yang mapan. Selain itu keterampilan dan pengetahuan yang
beranekaragam yang dimiliki oleh anggota kelompok juga merupakan nilai tambah yang
membuat kerja sama lebih menguntungkan jika dibandingkan seorang individu yang brilian
sekalipun. Sebuah kerjasama kelompok dapat dilihat sebagai suatu unit yang mengatur
dirinya sendiri. Rentangan keterampilan dan pengetahuan yang dimiliki anggota dan self
monitoring yang ditunjukkan oleh masingmasing anggota memungkinkannya untuk diberikan
suatu tugas dan tanggungjawab. Bahkan, ketika suatu masalah dapat diputuskan oleh satu
orang saja dalam kelompok akan memberikan beberapa keuntungan. Keuntungan tersebut

4
Sanaky, A.H. Keterampilan Memimpin. (www. Sanaky.com/materi/ keterampilan memimpin.pdf). 2003
5
Vethzal. Rivai dan A.F.M Basri. Performance Apraisal. Jakarta: Raja Grafindo Persada:2005

10
adalah: pertama, keputusan yang dibuat secara bersama-sama akan meningkatkan motivasi
kelompok dalam pelaksanaanya. Kedua, keputusan bersama akan lebih mudah dipahami oleh
kelompok dibandingkan jika hanya mengandalkan keputusan dari satu orang saja.
Bila dilihat dari perspektif individu, dengan masuknya ia ke dalam suatu kelompok
maka hal tersebut akan menambah semangat juang/ motivasi untuk mencapai suatu prestasi
yang mungkin tidak akan pernah dapat dicapai seorang diri oleh individu tersebut. Hal ini
dapat terjadi karena kelompok mendorong setiap anggotanya untuk memiliki wewenang dan
tanggung jawab sehingga meningkatkan hargandiri setiap orang. Kerjasama kelompok selalu
membahas proses dan hasil karya dalam tim, yang meliputi tentang bagaimana sekelompok
orang yang memiliki pendidikan, nilai dan kepribadian yang berbeda berinteraksi dan
bersama-sama menyelesaikan tugas yang diberikan perusahaan. Robbins (2002)
mengingatkan, suatu tim kerja akan menghasilkan sinergi yang positif melalui usaha yang
terkoordinasi. Usaha-usaha individu memberikan tingkat kinerja yang lebih besar dari pada
jumlah input individu tersebut. Penggunaan tim yang ekstensif menciptakan potensi bagi
suatu organisasi untuk menghasilkan output yang lebih besar dengan tidak ada peningkatan
dalam input. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kerjasama kelompok yang
terkoordinasi akan memberikan dampak yang positif terhadap kinerja karyawan, dengan
mengutamakan kepentingan bersama/ organisasi.6
Pidarta (1998) mengemukakan ada 3 macam ketrampilan yang harus dimiliki oleh
kepala sekolah untuk mensukseskan kepemimpinannya yaitu ketrampilan untuk memahami
dan mengoperasi organisasi; ketrampilan untuk bekerja sama, memotivasi, memimpin serta
ketrampilan dalam menggunakan pengetahuan, metode, teknik serta perlengkapan untuk
menyelesaikan tugastertentu. Tanpa itu semua guru tida dapat menyelesaikan pekerjaannya
dengan baik dan sekolahan (Taman Kanak-Kanak) tidak akan maju.
Pemimpin kependidikan adalah semua orang yang bertanggung jawab dalam proses
peningkatan mutu pada semua tingkatan dan satuan organisasi lembaga pendidikan. Peranan
dan tanggung jawab pemimpin pendidikan dimaksud sudah tentu berbeda dalam tingkatan
dan ruang lingkupnya sesuai dengan tingkatan dan satuan organisasi bersangkutan. Pemimpin
utama (kepala sekolah) terus mempunyai visi yang jelas tentang lembaga pendidikan yang
dipimpinnya, dan harus mampu menjelaskan visi itu kepada pemimpin-pemimpin
bawahannya sehingga semua memahaminya dan dapat menjabarkannya menjadi program-
program kerja. Di samping itu, pemimpin baik, pemimpin utama maupun pemimpin di

6
Robbins, Prinsip-Prinsip Perilaku Organisasi. Jakarta: Erlangga : 2002.

11
bawahnya harus mampu membudayakan mutu sehingga dia dapat menjadi teladan bagi
bawahannya. Setidaknya 5 kemampuan dasar yang harus ada pada setiap pemimpin yaitu :
a) visi yang jelas,
b) kerja keras,
c) ketekunan yang penuh ketabahan,
d) pelayanan dengan rendah hati dan
e) disiplin kuat.

12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kepemimpinan merupakan suatu kemampuan dan kesiapan seseorang untuk
mempengaruhi, membimbing dan mengarahkan atau mengelola orang lain agar mereka mau
berbuat sesuatu demi tercapainya tujuan bersama. Maka seorang pemimpin harus menguasai
skil dalam kepemimpinan. Di samping itu, pemimpin baik, pemimpin utama maupun
pemimpin di bawahnya harus mampu membudayakan mutu sehingga dia dapat menjadi
teladan bagi bawahannya. Setidaknya 5 kemampuan dasar yang harus ada pada setiap
pemimpin yaitu :
a) visi yang jelas,
b) kerja keras,
c) ketekunan yang penuh ketabahan,
d) pelayanan dengan rendah hati dan
e) disiplin kuat.

13
Daftar Pustaka

Burhanuddin,Op.cit. hal 91-92

Http://wandi.web.ugm.ac.id/ kepemimpinan. Oleh Muhammad Qasim Saguni. 15 September


2009
Jamal Ma’mur. Manajemen pengelolaan dan kepemimpinan pendidikan professional. DIVA
Press. Jogjakarta. 2009
Sanaky, A.H. Keterampilan Memimpin. (www. Sanaky.com/materi/ keterampilan
memimpin.pdf). 2003
Vethzal. Rivai dan A.F.M Basri. Performance Apraisal. Jakarta: Raja Grafindo Persada:2005
Robbins, Prinsip-Prinsip Perilaku Organisasi. Jakarta: Erlangga : 2002.

14

Anda mungkin juga menyukai