Anda di halaman 1dari 12

UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS)

SEMESTER GANJIL TAHUN 2020/2021


JUDUL ARTIKEL: KEPEMIMPINAN DALAM KEWIRAUSAHAAN

MATA KULIAH KEPEMIMPINAN DAN KEWIRAUSAHAAN

Dosen : Dr. Ida Bagus Udayana Putra, S.E.,M.M.

OLEH
PUTU AGUS WIDI WIDIANTARA, S.KOM., BIT.
2032125009

PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS WARMADEWA
DENPASAR
2020/2021

0
ABSTRAK

Kepemimpinan adalah proses mengarahkan perilaku orang lain kearah pencapaian


suatu tujuan tertentu. Pengarahan dalam hal ini berarti menyebabkan orang lain bertindak
dengan cara tertentu atau mengikuti arah tertentu. Wirausahawan yang berhasil merupakan
pemimpin yang berhasil memimpin para karyawannya dengan baik. Seorang pemimpin
dikatakan berhasil jika percaya pada pertumbuhan yang berkesinambungan, efisiensi yang
meningkat dan keberhasilan yang berkesinambungan dari perusahaan. Kepemimpinan
merupakan kemampuan yang tidak hanya sekedar mempengaruhi orang lain, bawahan atau
kelompok, tetapi juga mempunyai kemampuan mengarahkan tingkah laku bawahan atau
kelompok, memiliki kemampuan atau keahlian khusus dalam bidang yang diinginkan oleh
kelompoknya, untuk mencapai tujuan organisasi atau kelompok. Kepemimpinan lahir dari
proses internal, sehingga akan menciptakan pemimpin yang memiliki karakter tunggal
namun sekaligus dapat hidup berbagai dan penuh makna. Sedangkan kewirausahaan
merupakan pengambilan risiko untuk menjalankan usaha sendiri dengan memanfaatkan
peluang-peluang untuk menciptakan usaha baru atau dengan pendekatan yang inovatif
sehingga usaha yang dikelola berkembang menjadi besar dan mandiri dalam menghadapi
tantangan-tantangan persaingan.

Kata Kunci : Kepemimpinan, Kewirausahaan, Inovatif, Kreatif.

1
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kepemimpinan adalah proses mengarahkan perilaku orang lain kearah
pencapaian suatu tujuan tertentu. Pengarahan dalam hal ini berarti menyebabkan
orang lain bertindak dengan cara tertentu atau mengikuti arah tertentu. Wirausahawan
yang berhasil merupakan pemimpin yang berhasil memimpin para karyawannya
dengan baik. Seorang pemimpin dikatakan berhasil jika percaya pada pertumbuhan
yang berkesinambungan, efisiensi yang meningkat dan keberhasilan yang
berkesinambungan dari perusahaan. Memimpin tidaklah sama dengan mengelola
(manage). Kewirausahaan (entrepreneurship) adalah suatu proses membelai bisnis
baru, mengorganisasikan sumberdaya-sumberdaya seperti; sumber daya manusia
(tenaga kerja), sumber daya alam (bahan baku) yang diperlukan untuk kegiatan
pemberian nilai tambah ekonomis (Economic Value Added) yang akan menghasilkan
produk, baik barang maupun jasa dengan mempertimbangkan risiko yang terkait dan
balas jasa yang akan diterima dari aktivitas penjualan produk barang maupun jasa.
Kepemimpinan bagi seorang wirausahawan merupakan salah satu faktor yang
utama, yang sama pentingnya dengan kepercayaan dan kreativitas yang tinggi dalam
mendukung kesuksesan usaha dalam mencapai tujuan. Apalagi dengan adanya MEA
(masyarakat ekonomi asean) maka dalam dunia usaha dibutuhkan seorang pemimpin
yang inovatif dan adaptif, kaya dengan pembaharuan dan tidak mudah dihambat oleh
kejadian-kejadian dari luar.
Seorang wirausahawan merupakan seorang yang penuh dengan pemikiran
yang luas, tekad yang kuat dan keberanian tinggi. Tidak mudah membentuk seorang
pemimpin yang mampu memimpin sedikit orang dari usaha kecil dan tidak ada
pertumbuhan usaha. Keberhasilan atau efektivitas kepemimpinan tidak sajalah diukur
bagaimana memberdayakan bawahannya tapi juga kemampuannya menjalankan atau
melaksanakan kebijakan perusahaan melalui cara atau gaya kepemimpinannya.
Pola atau gaya kepemimpinan sangat tergantung pada karakteristik individu
pemimpin menghadapi bawahan berdasarkan fungsinya sebagai atasan. Sehubungan
hal tersebut maka dalam makalah ini akan membahas bagaimana seorang pemimpin,
selain memimpin diri sendiri juga bisa dan sukses kepemimpinannya dalam
kewirausahaan.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan makalah ini dapat dirumuskan
sebagai berikut:
1. Apa pengertian/definisi kepemimpinan (leadership) dan kewirausahaan
(entrepreneurship) ?
2. Apa saja karakteristik kepemimpinan dan kewirausahaan?
3. Bagaimana kepemimpinan dalam kewirausahaan?

2
C. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam makalah ini yaitu:
1. Dapat menjelaskan pengertian/definisi kepemimpinan (leadership) dan
kewirausahaan (entrepreneurship) ?
2. Dapat menguraikan karakteristik kepemimpinan dan kewirausahaan?
3. Dapat menjelaskan bagaimana kepemimpinan dalam kewirausahaan?

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Kepemimpinan Dan Kewirausahaan


A.1. Kepemimpinan (Leadership)
Menurut Tead; Terry; Hoyt (dalam Kartono, 2003) Pengertian Kepemimpinan yaitu
kegiatan atau seni mempengaruhi orang lain agar mau bekerjasama yang didasarkan pada
kemampuan orang tersebut untuk membimbing orang lain dalam mencapai tujuan-tujuan
yang diinginkan kelompok. Menurut Young (dalam Kartono, 2003) Pengertian
Kepemimpinan yaitu bentuk dominasi yang didasari atas kemampuan pribadi yang sanggup
mendorong atau mengajak orang lain untuk berbuat sesuatu yang berdasarkan penerimaan
oleh kelompoknya, dan memiliki keahlian khusus yang tepat bagi situasi yang khusus.
Moejiono (2002) memandang bahwa leadership tersebut sebenarnya sebagai akibat
pengaruh satu arah, karena pemimpin mungkin memiliki kualitas-kualitas tertentu yang
membedakan dirinya dengan pengikutnya. Para ahli teori sukarela (compliance induction
theorist) cenderung memandang leadership sebagai pemaksaan atau pendesakan pengaruh
secara tidak langsung dan sebagai sarana untuk membentuk kelompok sesuai dengan
keinginan pemimpin.
Dari beberapa definisi diatas kepemimpinan merupakan kemampuan yang tidak hanya
sekedar mempengaruhi orang lain, bawahan atau kelompok, tetapi juga kemampuan
mengarahkan tingkah laku bawahan atau kelompok, memiliki kemampuan atau keahlian
khusus dalam bidang yang diinginkan oleh kelompoknya, untuk mencapai tujuan organisasi
atau kelompok.
Padahal kepemimpinan bukanlah jabatan atau gelar, melainkan sebuah kelahiran dari
proses panjang perubahan dalam diri seseorang. Ketika seseorang menemukan visi dan misi
hidupnya, ketika terjadi kedamaian dalam diri (inner peace) dan membentuk bangunan
karakter yang kokoh, ketika setiap ucapan dan tindakannya mulai memberikan pengaruh
kepada lingkungannya, dan ketika keberadaannya mendorong perubahan dalam
organisasinya, pada saat itulah seseorang lahir menjadi pemimpin sejati. Jadi pemimpin
bukan sekedar gelar atau jabatan yang diberikan dari luar melainkan sesuatu yang tumbuh
dan berkembang dari dalam diri seseorang. Kepemimpinan lahir dari proses internal,
sehingga akan menciptakan pemimpin yang memiliki karakter tunggal namun sekaligus dapat
hidup berbahagia dan penuh makna.
Kualitas Kepemimpinan :
1. Kapasitas untuk Penilaian dan Pengambilan Keputusan. Kemampuan untuk menilai,
memutuskan, dan menyampaikan keputusan itu secara ringkas dan persuasif
tergantung pada tingkatan pertimbangan dan intelek yang tinggi, dan pada
kemampuan untuk memutuskan dan untuk bertindak cepat.
2. Kejelasan dan Visi. Tujuan kunci setiap pemimpin adalah kejelasan maksud, sehingga
orang tahu di mana posisi mereka dan apa yang diinginkan pimpinan dan cara-cara
mencapainya.
3. Keterampilan Komunikasi. Pemimpin-pemimpin besar mengkomunikasikan dalam
semua cara: bagaimana mereka berdiri, berbicara, menulis, dan bekerja. Bagai
manapun, pemimpin-pemimpin hebat adalah juga pendengar dan penamat yang hebat.
Dua keterampilan ini vital dalam komunikasi.
4. Keceriaan.Tidak seorang pun mau mengikuti sosok yang pesimistis. Rasa humor
adalah bagian dari etos Royal Navy. Keceriaan secara umum maupun humor secara
spesifik bisa bermanfaat bagi peningkatan moral. Keceriaan adalah aset vital.
5. Kepercayaan Diri (Confidence). Kepercayaan kepada orang lain dan kepada diri

4
sendiri adalah unsur kunci dalam kepemimpinan. Kepercayaan kepada orang lain
diturunkan dari kepercayaan yang dibangun melalui pengetahuan pribadi, kompetensi
profesional, dan hubungan kerja yang baik.
6. Kemanusiaan dan Kerendah-hatian. Istilah lain untuk ini adalah “kecerdasan
emosional” atau kemampuan untuk mengukur dampak pada pribadi seseorang dan
kepada orang-orang lain pada setiap situasi. Ini mencakup pemahaman, tata krama
yang baik, dan rasa hormat terhadap yang lain. Juga, toleransi terhadap perbedaan
dalam hal tata krama dan opini.
7. Inovasi. Bersifat inovatif, kreatif, penuh gagasan, cerdas, dan kadang-kadang
melakukan pendekatan menyamping ketimbang langsung, adalah kualitas yang sangat
vital dalam tiga area manajemen: operasi harian, eksekusi taktis, dan perencanaan
strategis.
8. Integritas. Integritas dan kelayakan untuk dipercaya adalah standar moral yang
penting.
9. Keberanian Moral dan Fisik. Keberanian moral adalah kemampuan untuk bicara
secara jelas dan sesuai kebenaran, meski kadang-kadang bertentangan dengan
kebijakan yang sudah ada atau bertentangan dengan momentum sebuah keputusan
atau rencana. Sedangkan keberanian fisik dapat dikembangkan di setiap individu,
dipelajari dan ditiru dari yang lain. Ini didasarkan pada kepercayaan pada yang lain,
sebuah penilaian risiko yang profesional, dan komitmen untuk menuntaskan tugas.
10. Pengetahuan Profesional. Semua kualitas kepemimpinan yang lain tergantung pada
landasan ini. Dalam setiap situasi di laut, udara, dan darat, apakah eksekusi,
perencanaan, atau pembujukan, hampir segala sesuatunya tergantung pada kualitas
dan kredibilitas pengetahuan profesional individu. Pengetahuan profesional tentunya
mencakup pengetahuan tentang orang, politik, taktik, strategi, serta pengetahuan
teknis yang lebih sempit. Standar profesional yang tinggi bersifat esensial bagi
efisiensi masa kini dan sukses di masa depan.
11. Stamina. Sebagian besar pemimpin yang hebat memiliki stamina, baik bersifat fisik
maupun moral, yang membuat mereka ulet secara individu. Mereka cenderung tidak
menyerah, mereka cenderung tidak khawatir tentang kemunduran-kemunduran kecil,
dan mereka cenderung tidak mudah terintimidasi oleh ketidakpastian atau situasi
situasi yang berubah cepat.
12. Kepercayaan (Trust). Kemampuan untuk percaya dan dipercaya sebagai individu,
sebuah tim atau satuan (unit), adalah sangat mendasar bagi kepemimpinan yang baik
dan persahabatan yang baik. Kepercayaan bisa mengambil banyak bentuk: emosional,
moral, intelektual, profesional, dan praktis. Tujuan yang didambakan adalah mampu
mempercayai seseorang 100 persen selama 100 persen waktu.

A.2. Kewirausahaan (Entrepreneurship)


Kata entrepreneurship yang dulunya sering diterjemahkan dengan kata
kewiraswastaan akhir-akhir ini diterjemahkan dengan kata kewirausahaan. Entrepreneur
berasal dari bahasa Perancis yaitu entreprende yang artinya memulai atau melaksanakan.
Wiraswasta atau wirausaha berasal dari kata: Wira yaitu utama, gagah berani, luhur; Swa:
sendiri; Sta: berdiri; dan Usaha: kegiatan produktif. Dalam Suhartini Karim (2007), menurut
Miller bahwa kewirausahaan adalah suatu tindakan yang dilakukan oleh perusahaan yang
berhubungan dengan produk, pemasaran dan inovasi teknologi, sedangkan menurut schuler
bahwa kewirausahaan yaitu penciptaan atau melakukan inovasi untuk menghasilkan produk
atau usaha/jasa baru dalam organisasi perdagangan atau dalam organisasi yang baru.
Hisrich, Peters, dan Sheperd (2008:h 10) mendefinisikan “Kewirausahaan adalah
proses penciptaan sesuatu yang baru pada nilai menggunakan waktu dan upaya yang

5
diperlukan, menanggung risiko keuangan, fisik, serta risiko sosial yang mengiringi, menerima
imbalan moneter yang dihasilkan, serta kepuasan dan kebebasan pribadi”. Kewirausahaan
dapat didefinisikan sebagai pengambilan risiko untuk menjalankan usaha sendiri dengan
memanfaatkan peluang-peluang untuk menciptakan usaha baru atau dengan pendekatan yang
inovatif sehingga usaha yang dikelola berkembang menjadi besar dan mandiri dalam
menghadapi tantangan-tantangan persaingan (Nasrullah Yusuf, 2006).
Dari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa kewirausahaan dikatakan
sebagai suatu proses mengerjakan sesuatu (kreatif), sesuatu yang berbeda (inovatif), dan
berani mengambil resiko (risk-taking). Seorang wirausahawan (entrepreneurship) yang
kreatif berhubungan dengan kemampuan dan keuletan untuk mengembangkan ide-ide baru
dengan menggabungkan sumber-sumber daya yang dimiliki, dimana mereka selalu
mengobservasi situasi dan problem-problem sebelumnya yang tidak atau kurang
diperhatikan.

B. Karakteristik Kepemimpinan Dan Kewirausahaan


B.1. Karakteristik Kepemimpinan
Upaya untuk menilai sukses atau gagalnya pemimpin itu antara lain dilakukan dengan
mengamati dan mencatat sifat-sifat dan kualitas atau mutu perilakunya, yang dipakai sebagai
kriteria untuk menilai kepemimpinannya. Usaha-usaha yang sistematis tersebut membuahkan
teori yang disebut sebagai The traitist Theory of leadership (Teori sifat atau kesifatan dari
kepemimpinan).
George R. Terry dalam bukunya principle of management 1964 menuliskan sepuluh
sifat yang unggul yaitu:
1. Kekuatan.
2. Stabilitas emosi.
3. Pengetahuan tentang relasi insani.
4. Kejujuran.
5. Objektif.
6. Dorongan pribadi.
7. Keterampilan berkomunikasi.
8. Kemampuan mengajar.
9. Keterampilan sosial.
10. Kecakapan manajerial.

B.2. Karakteristik Kewirausahaan


Menurut Ismail (2015), Seseorang atau bahkan seorang pemimpin untuk menjadi
wirausaha harus bisa menggeluti usaha tidak sekedar asal-asalan, akan tetapi dengan
keberanian, bisa bersahabat dengan ketidakpastian, dan menjalankan usaha yang riil, bukan
spekulatif. Ciri usaha yang sesungguhnya yaitu;
(a). didasarkan motif untuk melayani dan memperoleh kemandirian,
(b). dengan ketulusan, kerja keras, dan inovasi,
(c). bukan jalan pintas, cara cepat menjadi kaya,
(d). membangun secara bertahap,
(e). menjaga nama baik, membangun reputasi,
(f). bukan sekedar passive income, tetapi riil, dan
(g). pendidikan, persahabatan, spiritualitas sangat penting.

Seorang wirausahawan, harus mempunyai pola pikir yaitu: berpikir perubahan,


berpikir kreatif, berorientasi pada tindakan, dan berani mengambil resiko

6
Adapun menurut Geoffrey G. Meredith (1996:5-6), misalnya mengemukakan ciri dan
watak kewirausahaan, sebagai berikut:
Karakteristik Watak

Percaya diri dan optimis. Memiliki kepercayaan diri yang kuat,


ketidaktergantungan terhadap orang lain,
dan individualistis.

Berorientasi pada tugas dan Kebutuhan untuk berprestasi, berorientasi


hasil. laba, mempunyai kuat, energik, tekun dan
tabah, tekad kerja keras, serta inisiatif.

Berani mengambil resiko dan Mampu mengambil resiko yang wajar.


menyukai tantangan.

Kepemimpinan Berjiwa kepemimpinan, mudah


beradaptasi dengan orang lain, dan
terbuka terhadap saran dan kritik.

Keorisinalan Inovatif, kreatif dan fleksibel.

Berorientasi masa depan. Memiliki visi dan perspektif terhadap


masa depan.

C. Kepemimpinan (Leadership) dalam Kewirausahaan ( Entrepreneurship)


Kepemimpinan adalah proses mengarahkan perilaku orang lain ke arah pencapaian
suatu tujuan tertentu. Pengarahan dalam hal ini berarti menyebabkan orang lain bertindak
dengan cara tertentu atau mengikuti arah tertentu. Wirausahawan yang berhasil merupakan
pemimpin yang berhasil memimpin para karyawannya dengan baik. Seorang pemimpin
dikatakan berhasil jika percaya pada pertumbuhan yang berkesinambungan, efisiensi yang
meningkat dan keberhasilan yang berkesinambungan dari perusahaan. Para wirausahawan
memiliki gaya kepemimpinan yang berbeda, mereka mengembangkan gaya kepemimpinan
mereka sendiri sesuai dengan karakter pribadi mereka dalam memajukan perusahaannya.
Menurut Poniman (2009), Kepemimpinan adalah Kemampuan untuk menentukan
kemana hidup akan kita arahkan, apa-apa saja yang ingin kita lakukan dalam hidup ini, dan
jalan mana yang harus kita tempuh untuk mencapainya. Sebagai seorang pemimpin,
leadership haruslah diletakkan didepan managerialship layaknya seorang nahkoda yang
memberikan arahan kemana kapal akan berlabuh kemudian tugas selanjutnya memberikan
motivasi dan pembinaan kepada para kelasinya untuk selanjutnya dapat dilakukan
pendelegasian. Karena setiap manusia pada dasarnya harus terlebih dahulu bisa memimpin
dirinya sendiri, baru kemudian mengelola hidupnya. Efektif harus mendahului efisien.
Seorang pemimpin akan menimbang terlebih dulu bawahan yang akan ditugasi,
apakah ia memiliki valensi yang cukup untuk mengemban tugas yang akan diberikan. Konsep
kubik leadership yaitu menyelesaikan setiap masalah dari pangkalnya dan menuntaskan
hingga ke hilirnya dapat menggunakan tiga anatomi kepemimpinan hidup manusia, yaitu:

7
awali dengan keyakinan, tindaklanjuti dengan aksi, dan buktikan dengan pekerti.
Dengan tiga anatomi kepemimpinan hidup manusia, seorang pemimpin akan mampu
dan sukses memimpin diri sendiri bahkan memimpin perusahaan untuk mencapai tujuan
organisasi/perusahaan, serta dapat menciptakan kebahagiaan kepada semua karyawan serta
diri sendiri. Tiga anatomi kepemimpinan secara rinci sebagai berikut:
1. Keyakinan, Segala sesuatu harus dimulai dari keyakinan. Keyakinan memberikan
kekuatan. Ada tiga prinsip yang harus diyakini, yaitu prinsip manusia, prinsip alam,
dan prinsip Tuhan. Prinsip manusia akan mengajak anda memahami pilihan-pilihan
hidup serta membantu anda mengarahkan hidup untuk dapat meraih sukses jangka
panjang. Banyak hal-hal yang mendorong kita melakukan sesuatu. Prinsip alam akan
mengajak anda melihat bagaimana alam ini bekerja dan bagaimana anda dapat
memanfaatkan hukum alam yang ada untuk senantiasa menghadirkan keberuntungan
dalam hidup.
2. Aksi, Keyakinan memberikan kekuatan, dan aksi melejitkan kekuatan itu. Ada tiga
dimensi etos kerja, yaitu sebuah kombinasi cara kerja yaitu kerja keras, kerja cerdas,
dan kerja ikhlas. Kerja keras adalah bentuk usaha yang terarah dalam mendapatkan
sebuah hasil, dengan menggunakan energi sendiri sebagai input (modal kerja).
Seorang pekerja/pemimpin harus memiliki stamina yang kuat, disiplin, berdaya guna
serta ketersediaan diri yang tinggi. Kerja cerdas adalah bentuk usaha terarah untuk
mendapatkan sebuah hasil dengan menggunakan mesin kecerdasan sebagai daya
ungkit prestasi kerja. Mesin kecerdasan ada 4 yaitu mesin sensing, mesin thinking,
mesin intuiting, dan mesin feeling (STIF). Dengan adanya kerja cerdas maka kita bisa
menciptakan sebuah daya ungkit agar output kerja lebih besar tanpa adanya energi
tambahan. Kerja Ikhlas adalah bentuk usaha terarah dalam mendapatkan sebuah hasil
dengan menggunakan kesucian hati sebagai manifestasi kemuliaan dirinya. Seorang
pekerja ikhlas memiliki kapasitas yang besar dan kejernihan pandangan. Selain itu,
hidupnya yang penuh keberuntungan digunakan untuk memberi manfaat sebanyak
mungkin.
3. Pekerti, Pekerti adalah sikap mental yang melahirkan kecenderungan perilaku sehari-
hari, sedangkan pimpin pekerti adalah kebiasaan seseorang untuk memimpin dirinya
sendiri dengan sikap dan perilaku mulia. Aksi melejitkan kekuatan, sementara pekerti
menjaga kesuciannya. Terdapat tiga sikap dan perilaku untuk meraih hidup sukses dan
mulia yaitu sikap positif, sikap produktif, dan sikap kontributif harus senantiasa
bersinergi dalam hidup.

Keterampilan lain yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin wirausaha adalah
dengan mengelola sifat-sifat kepemimpinannya secara konsisten dan membudaya. Ada
sejumlah sifat yang semestinya dilakukan oleh seorang wirausahawan agar sukses dan
mengembangkan usahanya. Sifat-sifat tersebut antara lain: disiplin, komitmen tinggi, jujur,
kreatif dan inovatif, mandiri, serta realistis, dari sifat-sifat itu yang melekat pada yang
dimilikinya menjadi kunci sukses dalam berwiraswasta yang mutlak harus dimiliki oleh
seorang wirausahawan..
1. Disiplin wirausahawan harus memiliki ketetapan komitmen terhadap tugas dan
pekerjaan secara menyeluruh antara lain tepat waktu, peningkatan kualitas
pekerjaan, dan sistem kerja.
2. Komitmen yang tinggi harus disadari bahwa komitmen adalah kesepakatan
mengenai sesuatu hal yang dibuat oleh seseorang, baik terhadap dirinya
sendiri maupun orang lain. Agar wujud komitmen yang tinggi tersebut dapat
dimiliki oleh wirausahawan , maka harus :
● Mengerti akan tujuan wirausaha.

8
● Memiliki motivasi tinggi untuk mencapai tujuan wirausaha.
● Berkemauan keras untuk menyelesaikan tugas.
● Bekerja dan berusaha dengan teliti, cermat dalam berwirausaha.
● Tidak suka menunda-nunda tugas dan pekerjaan.
● Percaya diri dalam menghadapi tugas dan pekerjaan.
● Selalu rajin, tekun,, ulet, dan tabah dalam berwirausaha.
● Mampu mendayagunakan waktu dengan baik di dalam berwirausaha.
3. Jujur merupakan landasan moral wirausaha
4. Kreatif dan inovatif wirausaha juga harus memiliki.

9
BAB III
KESIMPULAN

Kepemimpinan merupakan kemampuan yang tidak hanya sekedar mempengaruhi


orang lain, bawahan atau kelompok, tetapi juga mempunyai kemampuan mengarahkan
tingkah laku bawahan atau kelompok, memiliki kemampuan atau keahlian khusus dalam
bidang yang diinginkan oleh kelompoknya, untuk mencapai tujuan organisasi atau kelompok.
Kepemimpinan lahir dari proses internal, sehingga akan menciptakan pemimpin yang
memiliki karakter tunggal namun sekaligus dapat hidup berbagai dan penuh makna.
Sedangkan kewirausahaan merupakan pengambilan risiko untuk menjalankan usaha sendiri
dengan memanfaatkan peluang-peluang untuk menciptakan usaha baru atau dengan
pendekatan yang inovatif sehingga usaha yang dikelola berkembang menjadi besar dan
mandiri dalam menghadapi tantangan-tantangan persaingan.
Kepemimpinan dalam kewirausahaan bagi seorang pemimpin, leadership haruslah
diletakkan didepan managerialship layaknya seorang nahkoda yang memberikan arahan
kemana kapal akan berlabuh kemudian tugas selanjutnya memberikan motivasi dan
pembinaan kepada para kelasinya untuk selanjutnya dapat dilakukan pendelegasian. Karena
setiap manusia pada dasarnya harus terlebih dahulu bisa memimpin dirinya sendiri, baru
kemudian mengelola hidupnya dan orang lain. Sehingga akan dapat mewujudkan
kepemimpinan dalam kewirausahaan yang inovatif dan adaptif, kaya dengan pembaharuan
dan tidak mudah dihambat oleh kejadian-kejadian dari luar. .

10
DAFTAR PUSTAKA

Geoffrey G. Meredith, et al. 1996. Kewirausahaan: Teori dan Praktik Ed. 5.

Ginanjar A,A. 2001. Emotional Spiritual Quotient (ESQ) The ESQ Way 165: Jilid 2. PT Arga
Tilanta. Jakarta.

Imam, Moejiono. 2002. Kepemimpinan dan Keorganisasian. UII Press. Yogyakarta.

Ismail. 2015. Diktat ppt: Mata Kuliah Leadership & Entrepreneurship. Universitas
Diponegoro. Semarang.

Cullen John B. 2002. Multinational Management, South, Western, Ohio

Pidarta, Made. 2004 Manajemen Pendidikan Indonesia. Jakarta : Rineka Cipta

Karim, Suhartini. 2007. Analisis Pengaruh Kewirausahaan Korporasi terhadap Kinerja


Perusahaan pada Pabrik Pengolahan Crumb Rubber di Palembang. Jurnal Manajemen &
Bisnis Sriwijaya. Vol. 5: hal.42- 82.

Kartono, kartini. 2003. Pimpinan dan Kepemimpinan. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Poniman F, Nugroho, I, Azzaini J. 2009. Kubik Leadership. PT. Gramedia Pustaka Utama.
Jakarta.

Yusuf, Nasrullah. 2006. Wirausaha dan Usaha Kecil . Modul PTK PNF. Jakarta.
Ir. Soeyanto Sea, M.Ed.2011.Kepemimpinan wirausaha modul pelatihan pengembangan
usaha mina perdesaan. Jakarta

Munjiyat munawarah, hasnah rimayati, fajarwati.2016.kewirausahaan untuk strata


1.yogyakarta.LP3M UMY

DR. MARSETIO, 2018. Kepemimpinan Nusantara (Archipelago Leadership). Uviversitas


Pertahanan.

Maman Ukas. 2004 Manajemen : Konsep, Prinsip dan Aplikasi. Bandung : Agnini.

Robbins, Stephen P., Coulter,Mary. 2002. Management, Prentice Hall International Inc

Fatah, Nanang. 2001. Landasan Manajemen Pendidikan. Bandung : Remaja

Dr. T. Hani Handoko, M.B.A. MANAJEMEN. Yogyakarta: BPFE

Usman,Husaini.2008. Manajemen : Teori Praktik dan Riset Pendidikan Jakarta : Bumi


Aksara Hal. 211-233

Hasibuan, Malayu S.P. 2011 Manajemen Dasar, Pengertian, dan Masalah. Jakarta : Bumi
Aksara. Hal 183-216

11

Anda mungkin juga menyukai