Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

KEPEMIMPINAN DALAM KEWIRAUSAHAAN

Oleh:

Ari Wahyuningsih

0
I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kepemimpinan bagi seorang kewirausahaan merupakan salah satu faktor yang


utama, yang sama pentingnya dengan kepercayaan dan kreativitas yang tinggi dalam
mendukung kesuksesan usaha dalam mecapai tujuan. Apalagi dengan adanya MEA
(masyarakat ekonomi asean) maka dalam dunia usaha dibutuhkan seorang pemimpin
yang inovatif dan adaptif, kaya dengan pembaharuan dan tidak mudah dihambat oleh
kejadian-kejadian dari luar. Kepemimpinan menggabungkan kreativitas dan
kepercayaan menjadi sebuah usaha efektif yang berpengaruh luas dan hidup.
Sebelum usaha yang dibangun tanpa kepemimpinan yang kuat hanya akan menjadi
usaha kecil yang stagnant (tidak berkembang).
Seorang wirausahawan merupakan seorang yang penuh dengan pemikiran yang
luas, tekad yang kuat dan keberanian tinggi. Tidak mudah membentuk seorang
pemmpin yang mampu memimpin sedikit orang dari usaha keil dan tidak ada
pertumbuhan usaha. Keberhasilan atau efektifitas kepemimpinan tidak sajalah diukur
bagaimana memberdayakan bawahannya tapi juga kemampuannya menjalankan atau
melaksanakan kebijakan perusahaan melalui cara atau gaya kepemimpinannya.
Pola atau gaya kepemimpinan sangat tergantung pada karakteristik individu
pemimpin menghadapi bawahan berdasarkan fungsinya sebagai atasan. Sehubungan
hal tersebut maka dalam makalah ini akan membahas bagaimana seorang pemimpin,
selain memimpin diri sendiri juga bisa dan sukses kepemimpinannya dalam
kewirausahaan.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan makalah ini dapat dirumuskan sebagai
berikut:

1. Apa pengertian/definisi kepemimpinan (leadership) dan kewirausahaan (entepreneurship) ?

2. Apa saja karakteristik kepemimpinan dan kewirausahaan?

3. Bagaimana kepemimpinan dalam kewirausahaan?

1.3. Tujuan

1
Tujuan yang ingin di capai dalam makalah ini yaitu:

1. Dapat menjelaskan pengertian/definisi kepemimpinan (leadership) dan kewirausahaan


(entepreneurship) ?

2. Dapat menguraikan karakteristik kepemimpinan dan kewirausahaan?

3. Dapat menjelaskan bagaimana kepemimpinan dalam kewirausahaan?

2
II. HASIL DAN PEMBAHASAN

2.1. Pengertian / Definisi Kepemimpinan Dan Kewirausahaan

A. Kepemimpinan (Leadership)

Menurut Tead; Terry; Hoyt (dalam Kartono, 2003) Pengertian Kepemimpinan


yaitu kegiatan atau seni mempengaruhi orang lain agar mau bekerjasama yang
didasarkan pada kemampuan orang tersebut untuk membimbing orang lain dalam
mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan kelompok. Menurut Young (dalam Kartono,
2003) Pengertian Kepemimpinan yaitu bentuk dominasi yang didasari atas
kemampuan pribadi yang sanggup mendorong atau mengajak orang lain untuk
berbuat sesuatu yang berdasarkan penerimaan oleh kelompoknya, dan memiliki
keahlian khusus yang tepat bagi situasi yang khusus.
Moejiono (2002) memandang bahwa leadership tersebut sebenarnya sebagai
akibat pengaruh satu arah, karena pemimpin mungkin memiliki kualitas-kualitas
tertentu yang membedakan dirinya dengan pengikutnya. Para ahli teori sukarela
(compliance induction theorist) cenderung memandang leadership sebagai
pemaksaan atau pendesakan pengaruh secara tidak langsung dan sebagai sarana
untuk membentuk kelompok sesuai dengan keinginan pemimpin.
Dari beberapa definisi diatas kepemimpinan merupakan kemampuan yang
tidak hanya sekedar mempengaruhi orang lain, bawahan atau kelompok, tetapi juga
kemampuan mengarahkan tingkah laku bawahan atau kelompok, memiliki
kemampuan atau keahlian khusus dalam bidang yang diinginkan oleh kelompoknya,
untuk mencapai tujuan organisasi atau kelompok.
Padahal kepemimpinan bukanlah jabatan atau gelar, melainkan sebuah
kelahiran dari proses panjang perubahan dalam diri seseorang. Ketika seseorang
menemukan visi dan misi hidupnya, ketika terjadi kedamaian dalam diri (inner
peace) dan membentuk bangunan karakter yang kokoh, ketika setiap ucapan dan
tindakannya mulai memberikan pengaruh kepada lingkungannya, dan ketika
keberadaannya mendorong perubahan dalam organisasinya, pada saat itulah
seseorang lahir menjadi pemimpin sejati. Jadi pemimpin bukan sekedar gelar atau
jabatan yang diberikan dari luar melainkan sesuatu yang tumbuh dan berkembang

3
dari dalam diri seseorang. Kepemimpinan lahir dari proses internal, sehingga akan
menciptakan pemimpin yang memiliki karakter tunggal namun sekaligus dapat hidup
berbagia dan penuh makna.

B. Kewirausahaan (Entepreneurship)

Kata entrepreneurship yang dahulunya sering diterjemahkan dengan kata


kewiraswastaan akhir-akhir ini diterjemahkan dengan kata kewirausahaan.
Entrepreneur berasal dari bahasa Perancis yaitu entreprendre yang artinya memulai
atau melaksanakan. Wiraswasta atau wirausaha berasal dari kata: Wira yaitu utama,
gagah berani, luhur; Swa: sendiri; Sta: berdiri; dan Usaha: kegiatan produktif. Dalam
Suhartini Karim (2007), menurut Miller bahwa kewirausahaan adalah suatu tindakan
yang dilakukan oleh perusahaa yang berhubungan dengan produk, pemasaran dan
inovasi teknologi, sedangkan menurut schuler bahwa kewirausahaan yaitu penciptan
atau melakukan inovasi untuk menghasilkan produk atau usaha/jasa baru dalam
organisasi perdagangan atau dalam organisasi yang baru.
Hisrich, Peters, dan Sheperd (2008:h 10) mendifinisikan “Kewirausahaan
adalah proses penciptaan sesuatu yang baru pada nilai menggunakan waktu dan
upaya yang diperlukan, menanggung risiko keuangan, fisik, serta risiko sosial yang
mengiringi, menerima imbalan moneter yang dihasilkan, serta kepuasan dan
kebebasan pribadi”. Kewirausahaan dapat didefinisikan sebagai pengambilan risiko
untuk menjalankan usaha sendiri dengan memanfaatkan peluang-peluang untuk
menciptakan usaha baru atau dengan pendekatan yang inovatif sehingga usaha yang
dikelola berkembang menjadi besar dan mandiri dalam menghadapi tantangan-
tantangan persaingan (Nasrullah Yusuf, 2006).
Dari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa kewirausahaan
dikatakan sebagai suatu proses mengerjakan sesuatu (kreatif), sesuatu yang berbeda
(inovatif), dan berani mengambil resiko (risk-taking). Seorang wirausahawan
(entrerpreneurship) yang kreatif berhubungan dengan kemampuan dan keuletan
untuk mengembangkan ide-ide baru dengan menggabungkan sumber-sumber daya
yang dimiliki, dimana mereka selalu mengobservasi situasi dan problem-problem
sebelumnya yang tidak atau kurang diperhatikan. Selain itu mereka cenderung

4
memiliki banyak alternatif terhadap situasi tertentu dan mendayagunakan
kekuatankekuatan omosional mental di awah sadar yang dimiliki untuk menciptakan
sesuatu atau produk yang baru atau cara baru dan sebagainya.

2.2. Karakteristik Kepemimpinan Dan Kewirausahaan


A. Karakteristik Kepemimpinan
Upaya untuk menilai sukses atau gagalnya pemimpin itu antara lain dilakukan
dengan mengamati dan mencatat sifat-sifat dan kualitas atau mutu perilakunya, yang
dipakai sebagai kriteria untuk menilai kepemimpinannya. Usaha-usaha yang
sistematis tersebut membuahkan teori yang disebut sebagai The tritist Theory of
leadership (Teori sifat atau kesifatan dari kepemimpinan).
George R. Terry dalam bukunya principal of mangement 1964 menuliskan
sepuluh sifat yang unggul yaitu:
1. Kekuatan
2. Satabilitas emosi
3. Pengatuan tentang relasi insani
4. Kejujuran
5. Objektif
6. Dorongan pribadi
7. Ketrampilan berkomunikasi
8. Kemampuan mengajar
9. Ketrampilan sosial
10. Kecakapan manajeial
Jadi, dengan demikian diharapkan seorang pemimpin itu harus berbudi luhur dan
memiliki sifat-sifat utama, sehingga dia bisa membawa anak buahnya pada
keselamatan dan kesejahteraan.

B. Karakteristik Kewirausahaan
Menurut Ismail (2015), Seseorang atau bahkan seorang pemimpin untuk
menjadi wirausaha harus bisa menggeluti usaha tidak sekedar asal-asalan, akan tetapi
dengan keberanian, bisa bersahabat dengan ketidakpastian, dan menjalankan usaha
yang riil, bukan spekulatif. Ciri usaha yang sengguhnya yaitu; (a) didasarkan motif
untuk melayani dan memperoleh kemandirian, (b) dengan ketulusan, kerjakeras, dan
inovasi, (c) bukan jalan pintas, cara cepat menjadi kaya, (d) membangun secara
bertahap, (e) menjaga nama baik, membangun repurtasi, (f) bukan sekedar passive
income, tetapi riil, dan (g) pendidikan, persahabatan, spiritualitas sangat penting.
Seorang wirausahaan, harus mempunyai pola pikir yaitu: berfikir perubahan, berfikir
kreatif, berorientasi pada tindakan, dan berani mengambil resiko

5
Adapun menurut Geoffrey G. Meredith (1996:5-6), misalnya mengemukakan
ciri dan watak kewirausahaan, sebagai berikut:

Karakteristik Watak
Percaya diri dan optimis Memiliki kepercayaan diri yang kuat,
ketidaktergantungan terhadap orang lain,
dan individualistis.
Berorientasi pada tugas dan Kebutuhan untuk berprestasi, berorientasi
hasil laba, mempunyai kuat, energik, tekun dan
tabah, tekad kerja keras, serta inisiatif.
Berani mengambil resiko dan Mampu mengambil resiko yang wajar
menyukai tantangan
Kepemimpinan Berjiwa kepemimpinan, mudah
beradaptasi dengan orang lain, dan terbuka
terhadap saran dan kritik.
Keorisinalan Inovatif, kreatif dan fleksibel
Berorientasi masa depan Memiliki visi dan perspektif terhadap
masa depan.

2.3. Kepemimpinan (Leadership) dalam Kewirausahaan ( Entepreneurship)

Kepemimpinan adalah proses mengarahkan perilaku orang lain ke arah


pencapaian suatu tujuan tertentu. Pengarahan dalam hal ini berarti menyebabkan
orang lain bertindak dengan cara tertentu atau mengikuti arah tertentu.
Wirausahawan yang berhasil merupakan pemimpin yang berhasil memimpin para
karyawannya dengan baik. Seorang pemimpin dikatakan berhasil jika percaya pada
pertumbuhan yang berkesinambungan, efisiensi yang meningkat dan keberhasilan
yang berkesinambungan dari perusahaan. Para wirausahawan memiliki gaya
kepemimpinan yang berbeda, mereka mengembangkan gaya kepemimpinan mereka
sendiri sesuai dengan karakter pribadi mereka dalam memajukan perusahaannya.

Menurut Poniman (2009), Kepemimpinan adalah Kemampuan untuk menentukan kemana


hidup akan kita arahkan, apa-apa saja yang ingin kita lakukan dalam hidup ini, dan jalan mana yang
harus kita tempuh untuk mencapainya. Sebagai seorang pemimpin, leadership haruslah diletakkan
didepan managerialship layaknya seorang nahkoda yang memberikan arahan kemana kapal akan
berlabuh kemudian tugas selanjutnya memberikan motivasi dan pembinaan kepada para kelasinya
untuk selanjutnya dapat dilakukan pendelegasian. Karena setiap manusia pada dasarnya harus
terlebih dahulu bisa memimpin dirinya sendiri, baru kemudian mengelola hidupnya. Efektif harus
mendahului efisisen.

6
Seorang pemimpin akan menimbang terlebih dulu bawahan yang akan ditugasi, apakah ia
memiliki valensi yang cukup untuk mengemban tugas yang akan diberikan. Konsep kubik leadership
yaitu menyelesaikan setiap masalah dari pangkalnya dan menuntaskan hingga ke hilirnya dapat
menggunakan tiga anatomi kepemimpinan hidup manusia, yaitu: awali dengan keyakinan,
tindaklanjuti dengan aksi, dan buktikan dengan pekerti.

Contoh seorang enterpreneurship yang mempunyai jiwa kepemimpinan


(leadership) yang sukses dan mulia dalam kehidupan nyata adalah :
Nurhayati Subakat seorang kosmetik wanita “wardah”, awalnya ia adalah seorang
karyawati, namun kemudian banting setir dan mencoba usaha kosmetik yang
diraciknya sendiri dan usaha itu mulai berkembang. Namun tanpa disangka
musibah kebakaran datang padanya. Rumah beserta produk-produk kosmetiknya
habis terbakar, bahkar mosdal usaha Rp 200 juta pun musnah dilalap api dengan
seketika. Yang tersisa hanya sebuah kamar miliknya. Saat semangat dan motivasi
usahanya seakan padam akibat peristiwa itu. Namun tiba-tiba hatinya tersentuh
ketika melihat kesediahan dan kesulitan para bekas karyawannya, dari sinilah
semangatnya kembali bangkit untuk menyelamatkan para karyawannya yang
kehilangan pekerjaan. Akhirnya dengan modal silaturohmi dan keyakinan akan
pertolongan Allah, usahanya kembali bangkit dengan berbagai inovasi-inovasi
baru terkait produknya hingga saat ini dan maju dengan sangat pesat. seorang
nurhayati subakat bekerja dengan prinsip menolong/memberi, bukan untuk
sekedar dirinya atau perusahaannya namun lebih kepada pengabdian kepada
Tuhan nya (Ginanjar A,A. 2001).

Jadi menurut penulis, dengan tiga anatomi kepemimpinan hidup manusia tersebut,
seorang pemimpin akan mampu dan sukses memimpin diri sendiri bahkan memimpin
perusahaannnya untuk mencapai tujuan organisasi/perusahaan, serta dapat menciptakan
kebahagiaan kepada semua karyawan serta diri sendiri seperti contoh diatas. Tiga anatomi
kepemimpinan secara rinci sebagai berikut:

1. Keyakinan.

Segala sesuatu harus dimulai dari keyakinan. Keyakinan memberikan kekuatan.


Ada tiga prinsip yang harus diyakini, yaitu prinsip manusia, prinsip alam, dan
prinsip Tuhan. Prinsip manusia akan mengajak anda memahami pilihan-pilihan
hidup serta membantu anda mengarahkan hidup untuk dapat meraih sukses
jangka panjang. Banyak hal-hal yang mendorong kita melakukan sesuatu.
Prinsip alam akan mengajak anda melihat bagaimana alam ini bekerja dan
bagaimana anda dapat memanfaatkan hukum alam yang ada untuk senantiasa

7
menghadirkan keberuntungan dalam hidup. Prinsip Tuhan adalah sebuah
eksistensi dan prinsip-prinsip yang hanya dimiliki-Nya, prinsip-prinsip yang
tidak mungkin dimiliki Makhluk-Nya.

Dengan memiliki 3 keyakinan tersebut maka seseorang bahkann seorang


pemimpin: (a) akan memperolah 4-TA (harta, takhta, kata, dan cinta) ditingkatan
yang lebih baik; (b) perjalanan hidupnya akan lebih terjaga; (c) akan dipenuhi
keberuntungan; (d) akan mampu menembus semua keterbatasan.

2. Aksi

Keyakinan memberikan kekuatan, dan aksi melejitkan kekuatan itu. Ada tiga
dimensi etos kerja, yaitu sebuah kombinasi cara kerja yaitu kerja keras, kerja
cerdas, dan kerja ikhlas. Kerja keras adalah bentuk usaha yang terarah dalam
mendapatkan sebuah hasil, dengan menggunakan energi sendiri sebagai input
(modal kerja). Seorang pekerja/pemimpin harus memiliki stamina yang kuat,
disiplin, berdayaguna serta ketersediaan diri yang tinggi. Kerja cerdas adalah
bentuk usaha terarah untuk mendapatkan sebuah hasil dengan menggunakan
mesin kecerdasan sebagai daya ungkit prestasi kerja. Mesin kecerdasan ada 4
yaitu mesin sensing, mesin thinking, mesin intuiting, dan mesin feeling (STIF).
Dengan adanya kerja cerdas maka kita bisa menciptakan sebuah daya ungkit agar
output kerja lebih besar tanpa adanya energi tambahan. Kerja Ikhlas adalah
bentuk usaha terarah dalam mendapatkan sebuah hasil dengan menggunakan
kesucian hati sebagai manifestasi kemuliaan dirinya. Seorang pekerja ikhlas
memiliki kapasitas yang besar dan kejernihan pandangan. Selain itu, hidupnya
yang penuh keberuntungan digunakan untuk memberi manfaat sebanyak
mungkin.

3. Pekerti

Pekerti adalah sikap mental yang melahirkan kecenderungan perilaku sehari-hari,


sedangkan pimpin pekerti adalah kebiasaan seseorang untuk memimpin dirinya
sendiri dengan sikap dan perilaku mulia. Aksi melejitkan kekuatan, sementara
pekerti menjaga kesuciannya. Terdapat tiga sikap dan perilaku untuk meraih
hidup sukses dan mulia yaitu sikap positif, sikap produktif, dan sikap kontributif

8
harus senantiasa bersinergi dalam hidup. Sikap dan Perilaku Positif meliputi
lawan tamak dengan sahaja, lawan sombong dengan rendah hati, lawan angan
dengan tawakkal, dan lawan ingkar dengan taat. Sikap dan Perilaku Produktif
meliputi: lawan malas dengan rajin, lawan kebiasaan merusak dengan
memelihara, lawan cepat puas dengan cita-cita dan lawan putus asa dengan
ikhtiar. Sikap dan Perilaku Kontributif, meliputi: lawan dengki dengan sayang,
lawan pelit dengan murah, lawan egois/asosial dengan berbagi dan lawan riya
dengan terbang rendah.

9
III. KESIMPULAN

Kepemimpinan merupakan kemampuan yang tidak hanya sekedar


mempengaruhi orang lain, bawahan atau kelompok, tetapi juga mempunyai
kemampuan mengarahkan tingkah laku bawahan atau kelompok, memiliki
kemampuan atau keahlian khusus dalam bidang yang diinginkan oleh kelompoknya,
untuk mencapai tujuan organisasi atau kelompok. Kepemimpinan lahir dari proses
internal, sehingga akan menciptakan pemimpin yang memiliki karakter tunggal
namun sekaligus dapat hidup berbagia dan penuh makna. Sedangkan kewirausahaan
merupakan pengambilan risiko untuk menjalankan usaha sendiri dengan
memanfaatkan peluang-peluang untuk menciptakan usaha baru atau dengan
pendekatan yang inovatif sehingga usaha yang dikelola berkembang menjadi besar
dan mandiri dalam menghadapi tantangan-tantangan persaingan.
Kepemimpinan dalam kewirausahaan bagi seorang pemimpin, leadership
haruslah diletakkan didepan managerialship layaknya seorang nahkoda yang
memberikan arahan kemana kapal akan berlabuh kemudian tugas selanjutnya
memberikan motivasi dan pembinaan kepada para kelasinya untuk selanjutnya dapat
dilakukan pendelegasian. Karena setiap manusia pada dasarnya harus terlebih dahulu
bisa memimpin dirinya sendiri, baru kemudian mengelola hidupnya dan orang lain.
Sehingga akan dapat mewujudkan kepemimpinan dalam kewirausahaan yang
inovatif dan adaptif, kaya dengan pembaharuan dan tidak mudah dihambat oleh
kejadian-kejadian dari luar.
Kepemimpinan yang menggabungkan kreativitas dan kepercayaan menjadi
sebuah usaha efektif yang berpengaruh luas dan hidup yaitu meggunakan gaya
kepemimpinan dengan konsep kubik leadership yaitu menyelesaikan setiap masalah
dari pangkalnya dan menuntaskan hingga ke hilirnya dengan menggunakan tiga
anatomi kepemimpinan hidup manusia, yaitu: awali dengan keyakinan, tindaklanjuti
dengan aksi, dan buktikan dengan pekerti. Mengetahui apa yang harus dilakukan dari
hulu sampai hilir memudahkan seorang pemimpin diri sendiri atau pemimpin orang
lain dalam meraih hidup sukses sekaligus mulia. Setelah yakin dengan “why to do”
dan mengetahui “what to do”, maka berusahalah untuk menerapkannya dengan “how
to do” terbaik.

10
DAFTAR PUSTAKA

Geoffrey G. Meredith, et al. 1996. Kewirausahaan: Teori dan Praktik Ed. 5.

Ginanjar A,A. 2001. Emotional Spiritual Quotient (ESQ) The ESQ Way 165: Jilid 2. PT Arga Tilanta.
Jakarta.

Imam, Moejiono. 2002. Kepemimpinan dan Keorganisasian. UII Press. Yogjakarta.

Ismail. 2015. Diktat ppt: Mata Kuliah Leadership & Entrepreneurship. Universitas Diponegoro.
Semarang.

Karim, Suhartini. 2007. Analisis Pengaruh Kewirausahaan Korporasi terhadap


Kinerja Perusahaan pada Pabrik Pengolahan Crumb Rubber di Palembang.
Jurnal Manajemen & Bisnis Sriwijaya. Vol. 5: hal.42- 82.

Kartono, kartini. 2003. Pimpinan dan Kepemimpinan. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Poniman F, Nugroho, I, Azzaini J. 2009. Kubik Leadership. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Yusuf, Nasrullah. 2006. Wirausaha dan Usaha Kecil . Modul PTKPNF. Jakarta.

11
12

Anda mungkin juga menyukai