Anda di halaman 1dari 19

“MAKALAH KONSEP ELASTISITAS”

TEORI EKONOMI MIKRO

Disusun oleh Kelompok 13 :

Nama : Hardia Fitri Hasibuan (7203341019 )

Keysya Ayu br Tarigan ( 7203141019 )

Mata Kuliah : Teori Ekonomi Mikro

Dosen Pengampu : Fitrawaty,SP.,M.Si.,Dr

PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS

EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2021
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis panjatkan kehaadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat

RahmatNya, penulis dapat menyelesaikan Makalah “konsep elastisitas” ini sesuai dengan

waktu yang ditentukan. Makalah ini kami selesaikan dalam pemenuhan tugas mata kuliah

“Teori Ekonomi Mikro”. Kami juga mengucapkan terimah kasih banyak kepada ibu

Fitrawaty,SP.,M.Si.,Dr selaku dosen mata kuliah untuk bimbingan dan arahan kepada kami

selama proses pengerjaan tugas kritikan ini dan semoga dapat memberikan kita semua banyak

manfaat dan menambah wawasan atas Makalah yang penulis buat ini.

Demikianlah Makalah ini dibuat, penulis tahu bahwa Makalah ini sangat jauh dari kata

sempurna dan penulis bersedia menerima kritikan dan saran.Harapan penulis semoga

Makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Atas segala kerendaahan hati penulis ucapkan

banyak terimakasih kepadaa semua pihak yang bersangkutan.

Medan, 29 Maret 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………….. 1
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………. 2
A. Latar Belakang Masalah………………………………………... 2
B. Rumusan Masalah……………………………………………… 2
C. Tujuan Masalah………………………………………………… 3
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………….. 4
2.1 Pengertian Elastisitas…………………………………………... 4
2.2 Elastisitas Permintaan.…………………………………………. 4
2.3 Elastisitas Penawaran…………………………………………... 8
2.4 Elastisitas Silang ……………………………………………….. 9
2.5 Elastisitas Pendapatan………………………………………….. 10
2.6 faktor-faktor yang mempengaruhi harga……………………….. 11
2.7 Aplikasi Konsep Elastisitas…………………………………….. 13
BAB III PENUTUP ………………………………………….................... 14
3.1 Kesimpulan……………………………………………………... 15
3.2 Saran……………………………………………………………..16
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………. 17
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang


Salah satu pokok bahasan yang paling penting dari aplikasi ekonomi adalah konsep
elastisitas. Pemahaman dari elastisitas harga dari permintaan dan penawaran membantu para
ahli ekonomi untuk menjawab suatu pertanyaan, yakni apa yang akan terjadi terhadap
permintaan dan penawaran, jika ada perubahan harga? Apa yang terjadi pada “keseimbangan
harga” bila faktor-faktor yang mempengaruhi kurva demand dan supply berubah? Dan
beberapa besar pengaruhnya?

Secara umum, elastisitas adalah suatu pengertian yang menggambarkan derajat kepekaan
atau respon dari jumlah barang yang diminta atau ditawarkan akibat perubahan faktor yang
mempengaruhinya. Berlandaskan pada pemikiran itu maka kami membuat suatu tulisan yang
berjudul “Konsep Elastisitas”. Dalam pembahasan ini akan diterangkan tentang konsep
elastisitas beserta macam-macamnya.

B.     Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah di atas, jelas bahwa pemahaman akan
elastisitas permintaan dan penawaran serta faktor-faktor yang mempengaruhinya perlu
dikritisi.
Oleh sebab itu, kami mencoba merumuskan beberapa masalah yang berkaitan dengan latar
belakang masalah yang di rumuskan sebagai berikut:
1.      Apa yang dimaksud dengan elastisitas?
2.      Apa itu elastisitas permintaan dan penawaran?
3.      Apa saja jenis-jenis elastisitas permintaan dan penawaran?
4.      Faktor apa saja mempengaruhi elastisitas permintaan dan penawaran?
5.      Apa itu elastisitas silang dan elastisitas pendapatan?
C.    Tujuan Penulisan
Berdasarkan pada masalah-masalah yang dirumuskan di atas maka dengan dibuatnya
makalah ini diharapkan dapat memberikan pemahaman akan hal-hal sebagai berikut:

1.      Memahami apa yang dimaksud dengan elastisitas;


2.      Memahami apa itu elastisitas permintaan dan penawaran;
3.      Mengetahui apa saja jenis-jenis elastisitas permintaan dan penawaran;
4.      Mengetahui faktor apa saja mempengaruhi elastisitas permintaan dan penawaran; dan
5.      Memahami apa itu elastisitas silang dan elastisitas pendapatan.
BAB II
PEMBAHASAN
KONSEP ELASTISITAS

2.1 Pengertian Elastisitas


Elastisitas adalah ukuran seberapa besar para pembeli dan penjual memberikan reaksi
terhadap perubahan-perubahan kondisi yang terjadi di pasar. Selain itu, menurut Muhammad
Firdaus, elastisitas dapat diartikan sebagai perubahan relatif jumlah barang yang diminta atau
jumlah barang yang ditawarkan sebagai akibat perubahan dari salah satu faktor yang
mempengaruhinya.

2.2    Elastisitas Permintaan


Elastisitas permintaan adalah suatu konsep yang digunakan untuk mengukur derajat kepekaan
perubahan jumlah kualitas barang yang dibeli sebagai akibat perubahan faktor yang
mempengaruhinya.
Elastisitas permintaan mengukur perubahan relatif dalam jumlah unit barang yang dibeli
akibat perubahan salah satu faktor yang mempengaruhinya (ceteris paribus). Tiga faktor
penting yang mempengaruhi permintaan terhadap suatu barang, yaitu harga barang itu
sendiri, harga barang lain dan pendapatan.

Elastisitas yang dikaitkan dengan harga barang itu sendiri disebut elastisitas harga (Price
elasticity of demand). Sedangkan elastisitas yang dikaitkan dengan harga barang lain disebut
elastisitas silang (cross elasticity), dan bila dikaitkan dengan pendapat disebut elastisitas
pendapatan (income elasticity).

1.      Elastisitas harga permintaan (price elasticity of demand)


Elastisitas harga (Ep) mengukur berapa persen dari permintaan terhadap suatu barang
berubah, bila harganya berubah sebesar satu persen.
EP=
Sebagai contoh, kenaikan 10% dalam harga es krim menyebabkan jumlah es krim yang anda
beli turun sebanyak 20%. Elastisitas harga permintaan anda adalah sebagai berikut.
Elastisitas harga permintaan= 2

Dalam contoh ini, elastisitas adalah 2, yang mencerminkan perubahan dalam jumlah
permintaan besarnya sebanding dengan dua kali perubahan dalam harga. Karena jumlah
permintaan suatu barang berhubungan terbalik dengan harganya, perubahan persentase dalam
jumlah permintaan akan selalu memiliki tanda yang berlawanan dengan persentase perubahan
dalam harga. Dalam contoh ini perubahan persentase dalam harga adalah positif 10 persen
(mencerminkan kenaikan) dan perubahan persentase jumlah permintaan adalah negatif 20
persen (mencerminkan penurunan). Untuk alasan ini elastisitas harga permintaan kadang kala
dituliskan dengan angka minus. Dalam buku Pengantar Ekonomi Mikro edisi asia karya N.
Gregory Mankiw, Euston Quah, Peter Wilson mengikuti aturan umum menghilagkan tanda
minus dan hanya menuliskan angkanya saja (matematikawan menyebutnya angka absolut).
Dengan kesepakatan ini, elastisitas harga yang lebih besar berarti respons yang lebih besar
dari jumlah permintaan terhadap harga.

2.      Jenis Elastisitas Permintaan


1. Permintaan inelastis sempurna : elastisitas = 0.
Perubahan harga tidak mempengaruhi jumlah yang diminta. Dengan demikian, kurvanya
berbentuk vertikal. Kurva berbentuk vertikal ini berarti bahwa berapapun harga yang
ditawarkan, kuantitas barang/jasa tetap tidak berubah. Contoh barang yang permintaannya
tidak elastis sempurna adalah tanah (meskipun harganya naik terus, kuantitas yang tersedia
tetap terbatas).

Kurva 1 Inelastis Sempurna


2. Permintaan inelastis : elastisitas < 1.
Presentase perubahan kuantitas permintaan < dari presentase perubahan harga. Contoh
permintaan tidak elastis ini dapat dilihat diantaranya pada produk kebutuhan. Misalnya beras,

meskipun harganya naik, orang akan tetap membutuhkan konsumsi beras sebagai makanan
pokok. Karena, meskipun dapat dihemat penggunaannya, namun cenderung tidak akan
sebesar kenaikan harga yang terjadi. Sebaliknya, jika harga beras turun konsumen tidak akan
menambah konsumsinya sebesar penurunan harga. Ini karena konsumsi beras memiliki
keterbatasan (misalnya rasa kenyang).

Kurva 2 Inelastis

3. Permintaan unit: elastisitas =1


Presentase perubahan kuantitas permintaan = presentase perubahan harga. Contoh produk
yang elastisitasnya unit tidak dapat disebutkan secara spesifik. Jenis permintaan ini
sebenarnya lebih sebagai pembatas antara permintaan elastis dan tidak elastis, sehingga
belum tentu ada produk yang dapat dikatakan memiliki permintaan unit elastis.

Kurva 3 Uniter
4. Permintaan elastis : elastisitas > 1.
Presentase perubahan kuantitas permintaan > presentase perubahan harga. Ini sering terjadi
pada produk yang mudah dicari substitusinya. Misalnya saja pakaian, makanan ringan, dan
lain sebagainya. Ketika harganya naik, konsumen akan dengan mudah menemukan barang
penggantinya.

Kurva 4 Elastis

5. Permintaan elastis sempurna : elastisitas tak terhingga


Dimana pada suatu harga tertentu pasar sanggup membeli semua barang yang ada di pasar.
Namun, kenaikan harga sedikit saja akan menjatuhkan permintaan menjadi 0. Dengan
demikian, kurvanya berbentuk horisontal. Contoh produk yang permintaannya bersifat tidak
elastis sempurna diantaranya barang/jasa yang bersifat komoditi, yaitu barang/jasa yang
memiliki karakteristik dan fungsi sama meskipun dijual di tempat yang berbeda atau
diproduksi oleh produsen yang berbeda.

Kurva 5. Elastis sempurna

3.      Menghitung elastisitas permintaan terhadap harga


Elastisitas Permintaan terhadap Harga dihitung berdasarkan persentase perubahan kuantitas
yang diminta dibagi dengan persentase perubahan harga. (Point Elasticity atau Satu Titik). 
Contoh:
Jika terjadi kenaikan harga segelas es krim dari 2 menjadi 2,2 sehingga konsumsi es krim
turun dari 10 menjadi 8. Tentukan elastis atau tidak?

Penyelesaian

Jadi Elastis karena Ep>1.


4.      Faktor yang mempengaruhi elastisitas permintaan
a.       Tingkat kemudahan barang tersebut digantikan oleh barang lain;
b.      Besarnya proporsi pendapatan yang digunakan untuk membeli suatu barang ;
c.       Jangka waktu analisis perubahan-perubahan yang terjadi dipasar; dan
d.      Jenis barang yang dibutuhkan (barang pokok, barang mewah atau normal).

2.3 Elastisitas Penawaran


1. Pengertian Elastisatas Penawaran
adalah persentase perubahan kuantitas penawaran dibagi dengan persentase perubahan harga.
Ukuran berapa banyak jumlah penawaran suatu barang berubah mengikuti perubahan harga
barang tersebut.

2.         Faktor-faktor yang Menentukan Elastisitas Penawaran


a.         Jenis produk
Kurva penawaran produk pertanian umumnya inelastis, sebab produsen tidak mampu
memberikan respon yang cepat terhadap perubahan harga.Jika harga beras naik 10%,petani
harus menanam dahulu dan baru 3-4 bulan kemudian dapat memanen hasil. Sementara kurva
penawaran produk industri umumnya inelastis, sebab mampu berespon cepat terhadap
perubahan harga. Bila harga tekstil meningkat,pabrik tekstil akan memperpanjang jam kerja
mesin,menambah pekerja harian atau memberikan kesempatan lembur.

b.        Sifat perubahan biaya produksi


Selain tergantung pada jenis produknya, elastisitas penawaran dipengaruhi juga oleh sifat
perubahan biaya produksi. Penawaran akan bersifat inelastis bila kenaikan penawaran hanya
dapat dilakukan dengan mengeluarkan biaya yang sangat tinggi. Bila penawaran dapat
ditambah dengan pengeluaran biaya tambahan yang tidak terlalu besar,penawaran akan
bersifat elastis. Apakah biaya produksi akan meningkat dengan cepat atau lambat apabila
produksi ditambah,tergantung pada beberapa faktor,antara lain :
1.              Tingkat penggunaan kapasitas perusahaan.
Apabila kapasitasnya telah mencapai tingkat yang tinggi, investasi baru harus dilakukan
untuk menambah produksi.
2.              Kemudahan memperoleh faktor-faktor produksi.

Penawaran akan menjadi inelastis apabila faktor-faktor produksi yang diperlukan untuk
menaikkan produksi sulit diperoleh.

c.         Jangka waktu


Dalam jangka pendek, perusahaan tidak dapat menambah kapasitas produksi. Perusahaan
hanya dapat menaikkan produksi dengan kapasitas yang tersedia dengan menggunakan
faktor-faktor yang dimiliki secara lebih intensif, yaitu memperbaiki menejemen produksi,
menambah jam kerja, lembur, dan sebagainya. Dalam jangka panjang, perusahaan dapat
dengan mudah menambah produksi dan jumlah barang yang ditawarkan (Muhammad
Firdaus.2007).

2.4     Elastis Silang (Cros Elasticity)


Elastisitas silang (Ec) yaitu presentase perubahan jumlah barang yang diminta akibat
terjadinya perubahan harga barang lain. Rumus elastisitas silang:

Qx2 – Qx1

½ (Qx1 + Qx2)

Ec =
Py – Py
2 1

½ (Py + Py )
1 2

Contoh:
Apabila harga tiket bus Rp 40.000, maka harga tiket KA dengan jurusan yang sama
berada dibawah harga tiket bus. Dan permintaan rata-rata tiket KA tersebut sebanyak 2000.
Jika harga tiket bus naik menjadi Rp 45.000, sementara harga tiket KA tetap, maka
permintaan tiket KA tersebut akan mengalami kenaikan menjadi 2300. Berapakah besarnya
koefisien elastisitas silangnya?

Penyelesaian:
2300 – 2000

½ (2000 + 2300)

Ec =
45000– 40000

½ (40000+ 45000)

300 300

½ (4300) 2150 0.13

Ec = = = = 1.08
5000 5000 0.12

½ (85000) 42500

2.5       Elastis Pendapatan


Elastisitas pendapatan (Ey) adalah presentase perubahan kuantitas barang yang diminta akibat
terjadinya perubahan pendapatan. Rumus elastisitas pendapatan.
Q –Q
2 1

½ (Q +Q )
1 2

Ey =
Y –Y
2 1
½ (Y +Y )
1 2

Contoh:
Naiknya pendapatan seseorang dari Rp 200.000, menjadi Rp 300.000 mengakibatkan
bertambahnya jumlah barang X yang diminta dari 10 unit menjadi 16 unit. Berapakah
besarnya elastisitas pendapatan tersebut?
Penyelesaian:
16 – 10

½ (10 + 16)

Ey =
300.000 – 200.000

½ (200.000 – 300.000)

6 6

½ (26) 13 0.46

Ey = = = = 1.15
100.000 100.000 0.40

½ (500.000 250.000

Jadi Ey = 1,15 > 1 ( Elastis )

2.6        Faktor-faktor yang Menentukan Elastisitas Harga


a.     Tingkat subtitusi
Makin sulit mencari subtitusi suatu harga, permitaan makin inelatis. Beras bagi masyarakat
Indonesia sulit dicari subtitusinya, karena itu permintaan beras inelitas. Garam tidak
mempunyai subtitusi, oleh karena itu permintaan inelitas sempurna. Walaupun harganya naik
banyak orang tetap membanyarnya atau membelinya dan seandainya harga turun banyak
orang tidak lantas akan memborong garam.

b.    Jumlah pemakai


Makin banyak pemakai, permintaan suatu barang makin inelitas. Hampir semua suku bangsa
di Indonesia mengkonsumsi beras sebagai makanan pokok. Ini penjalasan lain mengapa
permintaan beras di Indonesia inelitas. Penjelasan ini sebenarnya menunjukan bahwa
elastisitas harga dipengaruhi oleh pokok tidaknya suatu barang bagi kita. Namun, pokok
tidaknya suatu barang adalah hal yang relatif. Pesawat televisi misalnya, bagi orang-orang di
kota mungkin sekali termasuk barang kebutuhan pokok (selain sebagai media hiburan juga
sebagai media informasi yang sangat penting), tetapi bagi masyarakat desa merupakan barang
mewah sehingga pembelinya dapat ditunda bila harganya naik, (TR) meningkat. Atau dapat
dikatakan utuk barang yang permntaanya inelitas, pendapatan marjinal atau marginal revenue
(MR) negatif. Barang yang permintaanya elastis, kenaikan harga 10% menurunkan
permintaan lebih besar daripada 10%, akibatnya permintaan total menurun.

Dengan kata lain, MR positif. Barang yang elastis permintaannya unitari, kenaikan harga
10% menurunkan permintaan sebesar 10% juga. Akibatnya TR tidak berubah atau MR sama
dengan turun. TR dapat didefinisikan sebagai harga (P) dikalikan dengan jumlah barang (Q)
yang terjual. Sedangkan MR adalah tambahan penerimaan yang disebabkan oleh
bertambahnya satu unit barang terjual, atau MR = dTR/dQ

Tabel 1
hubungan antara elastisitas harga (Ep), penerimaan total (TR) dan penerimaan marjinal
(MR)

Elastisitas Jika harga turun Jika harga naik Pendapatan marjinal G.     

harga Maka TR Maka TR


Inelitas Turun Naik Negatif
Unitari Tetap Tetap Nol
Elastis Niak Turun Positif

Teori Cobweb (Sarang Laba-laba)


Teori Cobweb menjelaskan mengenai harga produk pertanian yang menunjukkan
fluktuasi tertentu dari musim ke musim. Penyebab fluktuasi tersebut adalah reaksi yang
terlambat (time lag) dari produsen (petani) terhadap harga.
Misalkan, pada musim pertama (musim 1) jumlah produk pertanian yang dihasilkan sebanyak
Q1. Kita telah mengetahui bahwa barang-barang hasil pertanian merupakan barang
nondurable (tidak tahan lama). Itulah sebabnya jumlah Q1 tadi harus terjual habis pada
musim itu juga dengan harga P1 (berdasarkan kurva permintaan D). Untuk selanjutnya, para
petani mungkin sekali mendasarkan keputusannya untuk berproduksi pada harga yang
berlaku di pasar (P1), sehingga jumlah yang ditawararkan pada musim berikutnya (musim 2)
adalah sebanyak Q2 (sesuai dengan hokum penawaran), dengan anggaran bahwa tetap pada

P1. Namun dengan jumlah sebanyak Q2 di pasar, maka harga yang terjadi pada musim 2
adalah P2. Kemudian petani, merencanakan berproduksi selanjutnya sebanyak Q3 pada
musim 3, berdasarkan harga yang berlaku (P2). Hasil panen sebanyak Q3 in akan
menyebabkan harga naik menjadi P3. Dengan harga P3 ini pulalah petani membuat rencana
produksi sebanyak Q4 pada musim ke 4, dan begitulah seterusnya. Apabila proses ini terus
berlangsung, fluktuasinya akan semakin mengecil dan akhirnya terjdi keseimbangan
(equilibrium), di mana harga keseimbangannya Pe dan jumlah yang diproduksi (dan
dikonsumsi) sebanyak Qe. Pada tingkat ini terjadi kestabilan. Dalam proses tersebut tingkat

harga menunjukan fluktuasi (naik turun) dari satu musim ke musim berikutnya. Proses ini
dinamakan Cobweb atau sarang laba-laba, karena gambarnya memang menyerupai sarang
laba-laba.

2.7 Aplikasi Konsep Elastisitas


a.     Dalam permintaan dan penawaran
Penerapan konsep dari elasisitas adalah untuk meramalakan apa yang akan barang
atau jasa dinaikkan pengetahuan mengenai seberapa dampak perubaahan harga terhadap
permintaan sangatlah penting. Bagi produsen, perubahan ini digunakan sebagai pedoman
seberapa bessar ia harus mengubah harga produknya. Hal ini sangat berkaitan dengan
seberapa besar penerimaan penjualan yang akan diperoleh.
b.    Penggunaan kurva permintaan untuk mengukur surplus konsumen
Surplus konsumen adalah nilai kerelaan pembeli untuk membayar suatu barang
dikurangi harga barang tersebut yang sebenarnya. Surplus konsumen dapat dihitung dengan
meencari luas daerah dibawah kurva permintaan dan diatas harga.
c.     Penggunaan kurva permintaan untuk mengukur surplus produsen
Surplus produsen adalah nilai kerelaan penjual untuk memberi suatu barang dikurangi
harga barang tersebut yang sebenarnya.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Setelah penulis mencoba memahami pokok bahasan yang penulis rumuskan
sebelumnya, penulis dapat menyimpulkan beberapa hal di antaranya.
1.    Elastisitas adalah ukuran seberapa besar para pembeli dan penjual memberikan reaksi
terhadap perubahan-perubahan kondisi yang terjadi di pasar.
2.    Elastisitas Permintaan terhadap Harga adalah mengukur seberapa banyak kuantitas
permintaan atas suatu barang berubah mengikuti perubahan harga barang tersebut. Jenis
elastisitas permintaan diantaranya adalah, Permintaan elastis ( Ed = >1 ), Permintaan Inelastis
( Ed = <1), Pemintaan Uniter (Ed = 1), Pemintaan elastis sempurna ( Ed = ∞ ), dan
Permintaan inelastic sempurna (Ed=0).
3.    Elastisitas penawaran adalah persentase perubahan kuantitas penawaran dibagi dengan
persentase perubahan harga. Jenis elastisitas penawarann diantaranya adalah, penawarann
elastis ( Ed = >1 ), penawarann Inelastis ( Ed = <1), penawarann Uniter (Ed = 1), penawarann
elastis sempurna ( Ed = ∞ ), dan penawarann inelastic sempurna (Ed=0).
4.    Faktor yang Mempengaruhi Elastisitas Permintaan dan penewaran
a.         Faktor yang Mempengaruhi Elastisitas Permintaan
       Tingkat kemudahan barang tersebut digantikan oleh barang lain;
      Besarnya proporsi pendapatan yang digunakan untuk membeli suatu barang
       Jangka waktu analisis perubahan-perubahan yang terjadi dipasar; dan
      Jenis barang yang dibutuhkan (barang pokok, barang mewah atau normal)
b.        Faktor yang Mempengaruhi Elastisitas Penawaran
      Sifat produk
      Sifat perubahan biaya produksi
      Jangka waktu

5.    Elastisitas silang (Ec) yaitu prosentase perubahan jumlah barang yang diminta akibat
terjadinya perubahan harga barang lain
6.      Elastisitas pendapatan (Ey) adalah prosentase perubahan kuantitas barang yang diminta
akibat terjadinya perubahan pendapatan.

B.       Saran
Kehidupan sehari-hari kita erat sekali dengan aktivitas perekonomian yang didominasi
oleh kegiatan permintaan dan penawaran yang merupakan faktor utamanya, maka memahami
konsep keduanya sangatlah penting. Oleh sebab itu, kita sebagai mahkluk sosial jangan
pernah merasa enggan untuk memahami ilmu baik itu ilmu alam ataupun ilmu sosial.
Selanjutnya alangkah lebih mulianya jikalau pada saat kita meraktivitas dengan kegiatan
perekonomian berlandaskan pada ajaran islam, dengan tujuan agar kegiatan kita bisa
mendapatkan hasil yang optimal (efektif) dan lebih formal.
DAFTAR PUSTAKA

Firdaus, Muhamad. (2007). Manajemen Agribisnis. Jakarta: Bumi Aksara.


Josep, Bintang Kalangi. (2006). Matematika Ekonomi dan Bisnis. Jakarta: Salemba Empat.
Rhardja, Pratama, Mandala Menurung. (2008). Pengantar Ilmu Ekonomi (Mikroekonomi dan
Mikroekonomi). Jakarta: FEIU.
Susanto, Irfan. (2010). Elastisitas Permintaan dan Penewaran. [Online]. Tersedia:
http://irpansusanto.blogspot.com/2010/03elastisitas-permintaan-dan-penawaran//. [ 27
Februari 2013].
Yasinta. (2008). Elastisitas Permintaan dan Penawaran. [Online]. Tersedia:
http://yasinta.wordpress.com/2008/07/30/elastisitas-permintaan-dan-penawaran//. [ 27
Februari 2013].
Kadin. (2008). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Elastisitas [Online]. Tersedia:
http://pustaka.unpad.ac.id/wpontent/uploads/2008/06/Kadin_Faktor-yang-mempengaruhi-
elastisitas.pdf.[ 28 Februari 2013 ].
http://herdinvha.blogspot.co.id/p/agroteknologi.html
http://makalahkonsepelastisitas.blogspot.co.id/2016/11/makalah-konsep-elastisitas_13.html

Anda mungkin juga menyukai