Anda di halaman 1dari 5

Bab 6 Kekuatan Keuangan : Pengaruhnya terhadap Bisnis Internasional

Kekuatan keuangan tidak terkendali yang akan dibahas meliputi: resiko nilai tukar mata uang asing, neraca pembayaran nasional, perpajakan, tarif nasional. Tidak terkendali di sini bahwa manajemen keuangan dari suatu perusahaan tidak mampu meminimalkan kerugian akibat kekuatan kekuatan yang tidak terkendali tersebut; tetapi sebaliknya, kerugian tersebut dapat diubah menjadi keuntungan perusahaan. Penentuan kurs valuta asing, yaitu nilai suatu mata uang yang dinyatakan dalam mata uang lainnya. Dipasar valuta asing dunia, dolar AS (AS$) adalah unit mata uang yang umum ditukar dengan mata uang lain. Bahkan jika pemilik mata uang yen Jepang ( ) ingin membeli poundsterling inggris (), perdagangan valuta asing tersebut, terutama jika melibatkan jumlah yang besar, umumnya adalah membeli AS$ dengan dan kemudian membeli dengan AS$ hasil pembelian pertama. Alasan dari prosedur ini bersifat historis dan paktis. AS$ memiliki permintaan yang besar di seluruh dunia karena beberapa alasan termasuk aspek safe haven (tempat berlindung yang aman) dan diterimanya mata uang tersebut secara universal di hampir semua negara. Sekalipun tingkat suku bunga dan peluang investasi di Amerika Serikat kurang menarik, banyak orang masih merasa bahwa uang tersebut aman dalam bentuk properti Amerika. Tingkat Inflasi telah turun, dan negara itu dipandang lebih kecil kemungkinannya untuk diinvasi atau ambruknya oemerintahan dibandingkan dengan negara negara lain.

Informasi mengenai valuta asing dapat diperoleh dalam publikasi keuangan seperti The Wall Street Journal atau Financial Times dan disurat kabar lainnya dalam kolom keuangan. The Wall Street Journal memuat daftar dari mata uang utama dalam hal perdagangannya dengan AS$. - Kurs Spot (spot rate) adalah nilai tukar antara dua mata uang untuk perdagangan segera dengan jangka waktu penyerahan selama dua hari. Kurs yang berada pada baris yang sama dengan nama negaranya adalah kurs spot

- Kurs Forward atau kurs berjangka adalah harga hari ini untuk suatu komitmen oleh suatu pihak guna menyerahkan atau mengambil dari pihak lain, suatu jumlah yang telah disepakati dari suatu mata uang, pada suatu tanggal di masa depan yang telah ditetapkan. Komitmen tersebut merupakan kontrak forward, dan untuk mata uang yang sering diperdagangkan, kontrak semacam itu pada umumnya dapat dilakukan untuk jangka waktu 30, 60, 90, atau 180 hari. - Kurs Silang adalah kurs untuk memperdagangkan secara langsung antarmata uang NonAS$

Risiko pertukaran mata uang dapat terjadi ketika pembayaran diharuskan dalam mata uang lain. Risiko pertukaran mata uang ditanggung oleh siapa saja yang akan menerima atau membayar mata uang asing di masa depan. Risiko potensial lainnya bagi suatu perusahaan adalah bahwa suatu negara dimana perusahaan tersebut memiliki banyak aktiva mungkin melakukan pengendalian pertukaran mata uang. Pengendalian pertukaran mata uang membatasi atau melarang penggunaan yang sah dari suatu mata uang dalam transaksi internasional. Biasanya, nilai dari mata uang tersebut ditetapkan pada kurs yang lebih tinggi dibandingkan dengan nilainya di pasar bebas, dan diputuskan bahwa semua pembelian atau penjualan dari mata uang lain dilakukan melalui badan pemerintah. Banyak negara berkembang telah melembagakan suatu sistem pengendalian pertukaran mata uang, yang membatasi penggunaan mata uang lokal dan asing. Negara berkembang sering sedikit memiliki mata uang keras (konvertibel) yang jauh lebih daripada yang dibutuhkan. Oleh karena itu, mata uang tersebut dijatah. Siapa saja yang menginginkan mata uang keras mungkin harus mengajukan permohonan kepada instasi pemerintah, dengan menyebutkan berapa banyak yang diinginkan dan untuk apa penggunaannya. Pengendalian sangat berbeda dari satu negara ke negara lainnya, dan bahkan di dalam suatu negara, bergantung pada jenis transaksi. Pada umumnya negara maju yang relatif kaya hanya sedikit dan tidak menerapkan pengendalian pertukaran mata uang. Manajer bisnis harus siap untuk bereaksi terhadap kekuatan keuangan yang dapat mempengaruhi bisnis, yang meliputi : 1. Defisit neraca pembayaran. Dengan tinjauan ke masa depan, manajemen perusahaan dapat menyesuaikan diri terhadap kebijakan pemerintah yang berubah ubah atau paling tidak memperkecil dampaknya. Pada sisi ekspor, perusahaan bisa mulai mencari insentif ekspor, yaitu insentif yang diberikan oleh pemerintah untuk membuat ekspor lebih mudah atau lebih menguntungkan. 2. Tarif dan

pajak. Karena banyak bisnis internasional dilaksanakan oleh perusahaan yang beroperasi dalm bentuk korporat, maka disini tarif dan pajak yang dikenakan atar korporasi harus diperhatikan. Adalah penting bagi suatu perusahaan internasional untuk memahami hukum pajak disemua negara dimana perusahaan tersebut beroperasi dan bagaimana hukum pajak tersebut berkaitan dengan hukum pajak negara lain. 3. Inflasi. Inflasi jelas merupakan faktor kekuatan keuangan eksternal yang harus dihadapi oleh manajer keuangan dengan sebaik mungkin. Hampir semua perusahaan kadang kadang harus meminjam uang, dan tingkat inflasi menentukan biaya riil dari pinjaman. 4. Kebijakan fiskal dan moneter. Negara negara dapat melaksanakan kebijakan fiskal dan moneter mereka sedemikian rupa sehingga menyebabkan peningkatan atau penurunan inflasi. Kebijakan dan praktik akuntansi juga berbeda dari satu negara ke negara lainnya, sehingga bisnis harus mematuhi aturan negara tuan rumah dan menerjemahkan angka yang dihasilkan ke dalam praktik akuntansi yang digunakan di negara asal agar dapat dipahami oleh orang orang disana. Sovereign debt adalah utang pemerintah. Bank komersial dan investasi berada dalam bisnis pemberian pinjaman uang atau underwriting obligasi melalui mana pemerintah meminjam uang. Ketika pemerintah menerima dana pinjaman, korupsi dan inefesiensi dapat terjadi, sehingga sebagian besar dana tersebut tidak memberikan manfaat kepada negara maupun rakyatnya. Sebagian dari utang tersebut dibayar kembali, tetapi banyak yang dijadwal ulang atau dialihkan menjadi aktiva atau penggunaan lainnya.

Bab 7 Kekuatan Ekonomi dan Sosioekonomi


Ketika perusahaan memasuki pasar luar negeri, maka analisis ekonomi menjadi lebih rumit karena sekarang para manajer harus beroperasi dalam dua lingkungan baru, yaitu luar negeri dan internasional. Banyak lagi perekonomian yang harus dipelajari dan perekonomian perekonomian ini sering kali sangat berbeda beda. Disamping memantau lingkungan luar negeri, analisis juga harus mengikuti tindakan tindakan yang diambil oleh komponen komponen dari lingkungan internasional, seperti pengelompokkan regional, NAFTA, dan organisasi organisasi internasional.

Analisis ekonomi internasional hendaknya juga memberikan data ekonomi mengenai pasar aktual maupun prospektif. Juga, sebagai bagian dari penilaian atas kekuatan kekuatan kompetitif banyak perusahaan memantau kondisi ekonomi dari negara negara di mana para pesaing utamanya berlokasi, karena perubahan kondisi bisa memperkuat atau memperlemah kemampuan para pesaing untuk bersaing dipasar dunia. Untuk mengestimasi potensi pasar dan juga untuk memberikan masukan kepada bidang bidang fungsional lainnya dari perusahaan, maka para manajer memerlukan data mengenai ukuran dan tingkat perubahan dari sejumlah faktor faktor ekonomi dan sosioekonomi. Supaya suatu area dapat menjadi pasar yang potensial, maka area tersebut harus mempunyai cukup orang yang mampu membeli produk produk dari suatu perusahaan. Data sosioekonomi memberikan informasi mengenai jumlah penduduk, sedangkan dimensi ekonomi menceritakan apakah penduduk tersebut memiliki daya beli. Dimensi dimensi ekonomi yang lebih penting diantaranya adalah PNB, PNB/kapita, distribusi pendapatan, pengeluaran konsumsi perorangan, investasi swasta, biaya tenaga kerja, dan data keuangan seperti kurs, tingkat inflasi, suku bunga, dan jumlah utang luar negeri dari suatu negara. Dimensi sosioekonomi yang utama adalah jumlah penduduk, tingkat pertumbuhan, distribusi umur, kepadatan penduduk, dan distribusi penduduk. Para agen pemasaran harus mengetahui bagaimana konsumen mengalokasikan pendapatan diskresionernya, karena ini adalah uang dikeluarkan untuk produk produk mereka. Mereka juga harus menggunakan paritas daya beli untuk memahami daya beli yang sebenarnya dari suatu negara. Para konsumen di suatu negara yang pendapatan domestik brutonya nampak terlalu rendah untuk menjadi pasar yang aktif mungkin memiliki daya beli diskresioner ketika pendapatan domestik bruto yang didasarkan atas kurs pasar dikonversi menjadi pendapatan domestik bruto berdasarkan paritas daya beli. Satu faktor yang memberikan kontribusi terhadap kesempatan atas investasi yang menguntungkan adalah kemampuan untuk memperoleh biaya tenaga kerja per unit (total biaya tenaga kerja langsung/unit yang diproduksi) yang lebih rendah dibandingkan dengan apa yang sekarang tersedia bagi perusahaan. Kecenderungan luar negeri dalam biaya biaya ini dipantau secara ketat karena tiap negara mengalami tingkat kenaikan yang berbeda. Negara negara dengan biaya tenaga kerja per unit yang meningkat secara lambat menarik perhatian manajemen karena dua alasan : pertama , negara tersebut merupakan prospek investasi bagi perusahaan perusahaan yang berusaha untuk menurunkan biaya produksi. Kedua, negara negara tersebut mungkin menjadi sumber

persaingan baru dipasar dunia apabila perusahaan perusahaan lain dalam industri yang sama telah beralokasi di sana. Utang luar negeri yang besar mungkin mengindikasi bahwa pemerintah akan memberlakukan pengendalian devisa atas dunia usaha di negerinya. Apabila sebagian dari penerimaan ekspor negara itu digunakan untuk membayar utang luar negerinya, maka hanya sedikit yang tersisa akan dapat digunakan oleh perusahaan perusahaan dinegara itu utnuk membayar impor bahan baku, dan komponen yang digunakan dalam produknya, serta mesin mesin produksi. Juga terdapat kemungkinan bahwa perusahaan dapat

membeli sebagian utang yang didiskonto untuk memperoleh mata uang lokal dengan kurs yang menguntungkan. Sumber data ekonomi lain yang terbukti dapat bermanfaat bagi perusahaan, terutama untuk para agen pemasarannya, adalah rencana rencana ekonomi nasional yang diterbitkan oleh banyak negara. Rencana rencana tersebut berkisar dari rencana tahunan dan lima tahunan yang digunakan sebagai instrumen pengendali produksi oleh negara, sampai rencana rencana indikatif dari negara negara lainnya. Daripada mencantumkan target target produksi, rencana indikatif lima tahun berisi target target dasar yang ditetapkan oleh pemerintah dan beberapa pernyataan kebijakan umum mengenai cara untuk mencapai tujuan tujuan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai