Disusun Oleh:
Kelompok 3
1. Indah Sari Simbolon
2. Kanisius Manalu
3. Paska Lusiana Sihombing
4. Fengki B.E Siahaan
5. Diana S Manalu
6. Mickel S Hutasoit
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul ‘Proses Pengambilan Keputusan Oleh
Konsumen’ ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas yang
diberikan oleh Ibu Dosen Delviana RW Sihombing, SE.MSi pada Mata Kuliah Perilaku
Konsumen. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.
Kami menyadari, makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL. .................................................................................... i
iii
BAB I
PENDAHUAN
A. Latar Belakang masalah
Dalam melakukan kegiatan jual beli, sudah tidak asing di temukan persaingan suatu produsen
terhadap produsen lainnya. Tentu dengan tujuan yang sama, para produsen atau perusahaan
yang menjual produknya ke pasaran untuk di konsumsi oleh para konsumen ingin produk yang
di jualnya bisa merajai pasar. Sebagaimana yang kita ketahui, pasar adalah wadah dimana
terjadi transaksi jual beli antara penjual produk (produsen) dan yang mengkonsumsi produk
(konsumen), dimana tujuan produsen untuk mendapatkan keuntungan berupa uang, dan
konsumen mendapatkan keuntungan berupa kepuasan karena kebutuhan nya terpenuhi. Jadi di
sini tidak ada yang lain lagi sebagai target produsen di pasar kecuali konsumen. Selain untuk
merajai serta memenangkan persaingan di pasar, sebagai perusahaan yang menghasilkan
produk yang untuk memenuhi kebutuhan konsumen, sudah seharusnya mempunyai pengertian
terhadap targetnya. Yang bertindak sebagai konsumen adalah manusia. Yang harus di cukupi
kebutuhannya adalah manusia . dalam kenyataanya, dari zaman ke zaman, dari waktu ke
waktu kebutuhan manusia selalu dan pasti bertambah, dan dalam memenuhi kebutuhannya
banyak faktor – faktor yang mempengaruhi manusia untuk memutuskan apa yang pas dan
cocok sesuai dengan pribadi nya, sesuai dengan kebutuhannya , dan apa saja yang bisa
mempengaruhi manusia dalam menentukan pilihannya untuk memenuhi kebutuhannya. Di
makalah yang saya buat ini saya akan mencoba membahas bagaimana seorang konsumen
melakukan pengambilan keputusan untuk pilihannya.
B. Landasan Teori
Menurut Philip Kolter proses pengambilan keputusan terdiri dari lima tahap, yaitu: pengenalan
kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternative, keputusan pembelian, paska pembelian.
Menurut Buchari Alma menegaskan, “… setelah melakukan penilaian maka di ambillah
keputusan membeli atau tidak membeli”. Konsep dasar keputusan dalam pandangan
Setiajatnika meliputi 4 komponen sebagai berikut :Keadaan dasar, yaitu, sekumpulan peristiwa
yang mempengaruhi hasil keputusan. Peluang yang berkaitan dengan keadaan
dasar.Sekumpulan kegiatan yang di lakukan oleh pengambilkeputusan. Sekumpulan manfaat
dan biaya kombinasi keputusan dasar.Kualitas setiap kegiatan membentuk totalitas kesimpulan
terbaik sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya. Randal, Urich, dan Reibstein menyatakan
“some attributes of product are important to comsumers, yet difficult to observe”, yang artinya
beberapa atribut penting untuk para konsumen, namun sulit di amati.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Model Pengambilan Keputusan
Secara umum terdapat tiga model analisis pengambilan keputusan konsumen, yaitu :
1. Model Ekonomi (Ekonomic Models), yaitu pengambilan keputusan yang di dasari alasan
ekonomis dan sifatnya lebih rasional.
2. Model Psikologi (Pshychological Models), yaitu pengambilan keputusan berdasarkan
banyaknya alasan psikologis dan sejumlah faktor sosiologis seperti lingkungan keluarga
dan budaya.
3. Model Prilaku Konsumen (Consumer Behaviour Models), yaitu pengambilan keputusan
yang umumnya di ambil kebanyakan konsumen, di landasi oleh faktor ekonomis rasional
dan psikologis.
2
keputusan pembelian perilaku pasca pembelian mencari air minum. Kasus kedua,
kebutuhan ditimbulkan oleh rangsangan eksternal. Seseorang bisa mengagumi mobil
baru rekan kerjanya yang memicu pemikiran tentang kemungkinan melakukan
pembelian.
Mencari informasi: Sebelum proses pembelian ini sangat berkaitan dengan informasi
tentang sumber-sumber dan menilainya, untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan
yang dirasakan. Melalui pengumpulan informasi, konsumen mengetahui produk-
produk yang bersaing dan keistimewaan masing-masing produk. Sumber-sumber
informasi konsumen terbagi menjadi beberapa kelompok, yaitu: Sumber pribadi
(keluarga, teman, tetangga, kenalan), sumber niaga (periklanan, penjual, pameran),
dan sumber pengalaman (pernah menangani, menguji, mempergunakan suatu
produk).
Evaluasi Alternatif: Konsumen sebelum melakukan tahap pembelian akan suatu produk
juga melihat alternatif lainnya yang dipakai untuk memenuhi kebutuhannya. Konsumen
akan memilih pada atribut yang akan memberikan manfaat yang akan memberikan
manfaat yang dicari. Pengalaman yang diperoleh dari evaluasi berbagai alternatif, akan
mempengaruhi sifat psikologi para konsumen.
3. Tahap Keluaran (output)
Tahap keluaran dalam model pengambilan keputusan konsumen.
Keputusan Pembelian, Konsumen akan menentukan pilihan serta bentuk niat
pembelian setelah melalui tahap-tahap sebelumnya, konsumen biasanya akan membeli
produk yang paling dapat memenuhi kebutuhannya. Konsumen juga dapat menunda
atau menghindari keputusan pembelian jika resiko yang dihadapi besar bila membeli
produk tersebut.
Perilaku pasca pembelian terdapat dua macam kegiatan yang berhubungan erat setelah
konsumen melakukan proses pengambilan keputusan, yaitu pembelian dan evaluasi
setelah melakukan pembelian. Konsumen mencoba untuk produk baru, jika dirinya
merasa cocok atau puas dengan pembeliannya tersebut maka konsumen akan
melakukan pembelian ulang terhap produk tersebut.
3
harapan menyebabkan kepuasan dan ketika kinerja dibawah harapan terjadi ketidakpuasan
(Schiffman dan Kanuk, 2007)
Berikut adalah pendapat Galloway dkk. (2000:31) mengenai fungsi pembelian, yaitu:
“The role of purchasing function is to make materials and parts of the right quality, and
quantity available for use by operations at the right time and at the right place.” Pendapat
tersebut mempunyai arti bahwa peran fungsi pembelian adalah untuk mengadakan
material dan part pada kualitas yang tepat dan kuantitas yang tersedia untuk digunakan
dalam operasi pada waktu yang tepat dan tempat yang tepat
Pengaruh Eksternal
Pengalaman
4
C. Tipe pengambilan keputusan
1. Pengambilan keputusan berdasarkan intuisi
Keputusan yang diambil berdasarkan intuisi atau perasaan lebih bersifat subjektif yaitu
mudah terkena sugesti, pengaruh luar, dan faktor kejiwaan lain. Sifat subjektif dari
keputusuan intuitifini terdapat beberapa keuntungan, yaitu :
a. Pengambilan keputusan oleh satu pihak sehingga mudah untuk memutuskan.
b. Keputusan intuitif lebih tepat untuk masalah-masalah yang bersifat kemanusiaan.
Pengambilan keputusan yang berdasarkan intuisi tidak membutuhkan waktu yang lama,
karena bersifat intuitif. Dan hasil keputusannya lebih cendrung pada kepuasan pribadi.
Akurasi kebenaran keputusan ini sulit untuk di pastikan karena keputusan hanya di ambil dari
satu pihak tanpa melibatkan pihak lain atau yang lain di abaikan.
6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari makalah yang kami buat mengenai proses pengambilan keputusan konsumen kami
menyimpulkan bahwa dalam mengambil keputusan untuk membeli, konsumen akan melewati
tahapan – tahapan prosesnya dalam pengambilan keputusan tersebut, dan di pengaruhi oleh
beberapa faktor internal maupun eksternal.
B. Saran
Suatu perusahaan akan dapat mempertahankan eksistensinya jika perusahaan tersebut mampu
meprilaku konsumen seusai dengan apa yang konsumen butuhkan dan inginkan.