Anda di halaman 1dari 5

Mengelola Lingkungan Global

A. Lingkungan Bisnis Internasional, Ekonomi, Lingkungan Politik – Hukum dan


Sosial Budaya
1. Lingkungan Bisnis Internasional
Bisnis internasional diartikan sebagai aktivitas berupa transaksi bisnis di antara dua
negara atau lebih yang melibatkan pihak-pihak individu, perusahaan, kelompok
perusahaan, atau agen-agen internasional. Aktivitas yang dimaksudkan disini tidak
hanya perdagangan internasional dan pemanufakturan di luar negeri, tetapi juga
industri jasa yang berkembang di bidang-bidang seperti transportasi, pariwisata,
perbankan, periklanan, konstruksi, perdagangan, dan komunikasi massa. Berbicara
mengenai lingkungan bisnis internasional, dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
a. Lingkungan eksternal adalah kekuatan lingkungan luar yang tidak dikontrol
manajemen walaupun dapat dipengaruhinya.
b. Lingkungan internal adalah kekuatan lingkungan dalam perusahaan yang diatur
manajemen untuk beradaptasi dengan perubahan-perubahan dalam kekuatan yang
tidak dapat dikontrol, seperti faktor-faktor produksi dan aktivitas organisasi.
Bisnis internasional berbeda dari bisnis domestik, karena bisnis internasional harus
berhadapan dengan kekuatan-kekuatan tiga lingkungan:
a. Lingkungan domestik adalah semua kekuatan tidak dapat dikontrol yang
bersumber dari negara asal yang melingkupi dan mempengaruhi kehidupan dan
perkembangan perusahaan.
b. Lingkungan asing adalah semua kekuatan tidak dapat dikontrol yang bersumber
dari luar negara asal yang menyelimuti dan mempengaruhi kehidupan dan
perkembangan perusahaan.
c. Lingkungan internasional adalah interaksi antara kekuatan-kekuatan lingkungan
domestik dan lingkungan asing.
Bidang bisnis internasional meminjam beberapa disiplin akademis termasuk ekonomi
internasional, antropologi budaya, dan ilmu politik. Oleh karena itu, studi bisnis
internasional biasanya meliputi hal-hal sebagai berikut:
a. Operasi perusahaan dalam negeri di luar negeri (investasi);
b. Perdagangan ekspor dan impor. Bidang studi ini telah sejak lama menarik para
ekonom, karena arus perdagangan internasional memiliki dampak besar bagi
pembangunan dan kegiatan ekonomi lokal.
c. Manajemen perbandingan. Membandingkan perusahaan dalam dan luar negeri
serta membandingkan sistem ekonomi antar negara.
d. Analisis bisnis fungsional, yang meliputi permasalahan international, keuangan
internasional dan manajemen internasional.
Tiga lingkungan yang sangat penting dalam bisnis internasional, antara lain:
a. Lingkungan Eksternal Makro
Lingkungan eksternal makro adalah lingkungan yang berada di luar perusahaan yang
tidak secara langsung mempengaruhi bisnis atau perilaku suatu perusahaan.
Perusahaan relatif tidak bisa mempengaruhi lingkungan eksternal makro ini.
b. Lingkungan Eksternal Mikro
Lingkungan eksternal mikro adalah lingkungan yang berada di luar perusahaan yang
secara langsung mempengaruhi bisnis. Perusahaan relatif lebih bisa mempengaruhi
lingkungan ini (dari pada lingkungan eksternal makro). Contoh lingkungan eksternal
mikro: Pemasok BB (Suplier), yaitu pihak yang menyediakan bahan baku yang akan
diproses menjadi produk oleh bisnis.
c. Lingkungan Internal
Lingkungan Internal adalah lingkungan yang berada didalam perusahaan dan
mempengaruhi secara langsung bisnis. Perusahaan sangat bisa mempengaruhi
lingkungan internalnya. Contoh lingkungan internal: Karyawan, peralatan dan mesin,
modal, bahan baku, barang dalam proses, barang jadi, serta sistem informasi dan
administrasi.

2. Lingkungan Ekonomi
Lingkungan ekonomi adalah kondisi ekonomi di negara tempat organisasi
internasional beroperasi. Lingkungan ini terdiri atas:
a. Pembangunan ekonomi
Pembangunan ekonomi di berbagai negara dan wilayah di dunia sangat beragam.
Negara-negara tersebut dapat dikategorikan sebagai negara berkembang atau
negara maju. Kriteria yang digunakan untuk mengelompokkan negara-negara
menjadi negara maju dan berkembang adalah pendapatan per kapita. Negara
berkembang memiliki pendapatan per kapita yang rendah, dan pada umumnya
berada di Asia, Afrika, dan Amerika Selatan. Negara-negara maju berada di
Amerika Utara, Eropa Timur, Amerika Latin, dan Afrika.
b. Pasar sumber daya dan produk
Ketika menjalankan bisnis di negara lain, para manajer harus mengevaluasi
tuntutan pasar akan produk mereka. Jika tuntutannya tinggi, mereka dapat
memutuskan untuk mengekspor produk mereka ke negara tersebut. Namun, untuk
mendirikan pabrik baru, pasar sumber daya sebagai penyedia bahan baku dan
tenaga kerja juga harus tersedia.
c. Nilai tukar
Nilai tukar (exchange rate) adalah nilai tukar mata uang suatu negara terhadap
mata uang negara lain. Fluktuasi nilai tukar merupakan kekhawatiran utama bagi
perusahaan-perusahaan yang berbisnis di kancah internasional. Perubahan nilai
tukar dapat berdampak besar bagi daya untung bisnis internasional yang
menukarkan jutaan dolar dengan mata uang lain setiap hari.
3. Lingkungan Politik - Hukum
Perusahaan-perusahaan harus berhadapan dengan sistem politik asing ketika
memasuki kancah internasional, di samping dengan pengawasan dan peraturan
pemerintah yang lebih ketat. Pejabat pemerintah dan masyarakat umum sering
memandang perusahaan asing sebagai pihak luar atau bahkan penyusup dan sering
mencurigai dampaknya terhadap kemandirian dan kedaulatan politik. Risiko politik
adalah risiko kehilangan asset, daya untung, atau kontrol manajemen karena peraturan
atau tindakan politik dari pemerintah tuan rumah. Masalah lain yang sering
disinggung adalah ketidakstabilan politik yang merupakan peristiwa-peristiwa
seperti kerusuhan, revolusi, atau pergantian kekuasaan yang memengaruhi operasi
perusahaan internasional.
4. Lingkungan Sosial Budaya
Kebudayaan suatu negara meliputi penegtahuan, kepercayaan, dan nilai-nilai
kebersamaan, di samping cara berperilaku dan berpikir sesama anggota masyarakat.
Nilai-nilai sosial:
Dimensi nilai Hofstede:
1. Jarak kekuasaan
2. Tingkat penghindaran ketidakpastian
3. Individualisme dan kolektivisme
4. Maskulinitas/feminitas
Dimensi nilai proyek GLOBE
Memperdalam penelitian Hofstede dan memberikan pemahaman yang lebih luas bagi
para manajer masa kini, seperti:
1. Sikap asertif
2. Orientasi masa depan
3. Penghindaran ketidkpastian
4. Perbedaan gender
5. Jarak kekuasaan
6. Kolektivisme sosial
7. Kolektivisme individual
8. Orientasi kinerja
9. Orientasi kemanusiaan

B. Mengelola Lingkungan Sosial


1. Mengembangkan kecerdasan budaya
Para manajer akan berhasil melaksanakan tugas mereka di kancah internasional jika
mereka bersikap fleksibel terhadap budaya dan dapat beradaptasi dengan mudah
terhadap situasi dan cara kerja baru. Dengan kata lain, para manajer yang bekerja di
kancah internasional memerlukan kecerdasan budaya. Kecerdasan budaya (cultural
intelligence – CQ) adalah kemampuan seseorang dalam menggunakan daya pikir dan
pengamatannya untuk menafsirkan bahasa tubuh dan situasi baru serta memberikan
respons perilaku yang sesuai. Sangat penting bagi para manajer yang bekerja di
negara asing untuk mempelajari bahasa yang digunakan di negara tersebut, di
samping mempelajari norma-norma, adat-istiadat, kepercayaan, dna hal-hal yang
dianggap tabu disana.
2. Melakukan pengelolaan lintas budaya
Pada era globalisasi seperti saat ini terdapat banyak perusahaan atau organisasi
internasional. Tidak dapat di pungkiri tentunya ada elemen – elemen di dalam
organisasi atau perusahaan itu sendiri yang terdiri dari berbagai macam negara, suku
bangsa, adat istiadat, agama, dan watak. Oleh karena itu tentunya dalam mengelola
perusahaan atau organisasi tersebut dibutuhkan sisten untuk mengatur agar
profesionalitas dapat tetap terjaga. Kita ambil contoh apabila dalam suatu kelompok
yang terdiri dari berbagai macam sudut pandang terjadi suatu perselisihan, maka
disinilah manajemen lintas budaya ini akan digunakan. Manajemen lintas budaya
sangat diperluakan dalam suatu kelompok internasional karena perbedaan latar
belakang dari masing–masing komponen dalam kelompok tersebut tentunya
mempengaruhi sifat dan cara kerja dari kelompok tersebut, disinilah peran
manajemen sebagai alat komunikasi sehingga elemen–elemen tersebut dapat saling
mengerti satu sama lain, agar kinerja dari masing–masing elemen itu sendiri dapat
maksimal. Nilai-nilai sosial dan budaya yang beragam ini mempengaruhi gaya
memimpin, mengambil keputusan, memotivasi, dan mengendalikan yang sesuai.

Anda mungkin juga menyukai