MATA KULIAH:
PENGANTAR MANAJEMEN
Disusun oleh:
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO
2021/2022
1
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat
serta karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik guna
memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah Pengantar Manajemen yang berjudul
Mengelola Kinerja dan Mutu. Kami berterima kasih kepada Dosen mata kuliah Pengantar
Manajemen yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Makalah ini dibuat dengan tujuan memenuhi tugas kelompok dari Ibu Ida Farida pada
jurusan Manajemen. Selain itu, penyusunan makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan
kepada para pembaca serta penulis mengenai pengelolaan kinerja dan mutu.
Kelompok kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan keterbatasan pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu
kami memohon maaf atas kesalahan dan ketaksempurnaan yang pembaca temukan dalam
makalah ini dan juga kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukkan bahkan kritik
yang membangun dari berbagai pihak. Kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat bagi para pembaca.
Penulis
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Untuk menjadi manajer yang baik kita harus dapat mengetahui bagaimana cara
untuk mengelola kinerja dan mutu dari perusahaan. Salah satu caranya adalah dengan
mengontrolaktivitas perusahaan. Pada dasarnya kinerja yang baik merupakan kinerja
yang mengikuti tata cara atau prosedur sesuai standar yang telah ditetapkan. Akan
tetapi didalam kinerja tersebut mesti harus memiliki beberapa kriteria agar dapat
meningkatkan produktivitas perusahaan supaya dapat sejalan dengan apa yang
diharapkan perusahaan.
Sedangkan mutu sendiri merupakan paduan sifat-sifat barang atau jasa, yang
menunjukkan kemampuannya dalam memenuhi kebutuhan pelanggan, baik kebutuhan
yang dinyatakan maupun yang tersirat.
Aspek lain yang penting adalah kendali mutu. Manajer harus dapat
memastikan bahwa kinerja dan mutu perusahaan selalu terjaga dengan membuat
standar kerja yang jelas dan dapat diukur, kemudian mengukur kinerja yang ada,
membandingkan kinerja dengan standar kerja yang telah ditentukan, dan yang terakhir
melakukan tindakan korektif apabila diperlukan. Selain mengontrol kinerja, ada
banyak hal lain yang perlu dikontrol oleh manajer, seperti keuangan dan lain
sebagainya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan mengelola kinerja dan mutu dalam suatu perusahaan?
2. Apa itu kontrol dan model kontrol umpan balik?
3. Apa itu filosofi kontrol yang berubah-ubah?
4. Apa yang disebut dengan manajemen kualitas total?
5. Apa itu analisis keuangan ?
6. Apa itu tren dalam kendali mutu dan keuangan?
C. Tujuan
1. Mengetahui tentang mengelola kinerja dan mutu dalam suatu perusahaan
2. Mengetahui tentang kontrol dan model kontrol umpan balik
3. Mengetahui tentang filosofi kontrol yang berubah-ubah
4
4. Mengetahui tentang manajemen kualitas total
5. Mengetahui tentang analisis keuangan
6. Mengetahui tren dalam kendal mutu dan keuangan
5
BAB II
PEMBAHASAN
7
Manajer menentukan tujuan bagi departemen yang ada di organisasi secara spesifik
istilah operasional yang terjdiri atas standar kinerja yang akan menjadi pembanding dari
aktivitas organisasi.
2. Mengukur kinerja
8
penting. Ia dapat mendorong pegawai untuk bekerja lebih keras, mendesain ulang
proses produksi atau memecat pegawai
• Pendekatan kontrol partisipatif akan berkolaborasi dengan pegawai untuk
menentukan tindakan korektif yang diperlukan
• Manajer ada baiknya memberikan dorongan positif karena kinerja berhasil
memenuhi atau melampaui standar
• Manajer dapat memberikan penghargaan pada departemen yang telah melebihi
tujuan yag sudah direncanakan atau memberi selamat
• Aplikasi untuk anggaran
1. Anggaran biaya
• Terdiri atas biaya antisipasi dan biaya aktual
• Dapat menunjukkan semua jenis biaya atau dapat berfokus pada kategori
tertentu seperti biaya bahan atau biaya penelitian dan pengembangan
• Biaya aktual > anggaran manajer harus mengidentifikasi masalah dan
kemudian melakukan tindakan korektif
• Perbedaan jumlah terjadi karena adanya ketidakcakapan, penjualan tumbuh
lebih cepat dari yang diantisipasikan.
• Biaya aktual < anggaran, efisiensi yang baik, kemungkinan terjadinya kegagalan
untuk memenuhi standar lainnya seperti tingkat penjualan atau kualitas yang
dikehendaki.
• Anggaran biaya dapat membantu mengenali kebutuhan untuk melakukan investigasi
yang lebih dalam.
9
2. Anggran Pendapatan
• Berisi pendapatan perkiraan dan pendapatan aktual organisasi
• Pendapatan < anggaran, harus di investigasi untuk mengetahui apakah
organisasi dapat meningkatkan pendapatan
• Pendapatan > anggaran, menentukan apakah organisasi tersebut dapat
memperoleh sumber daya yang dibutuhkan untuk memenuhi permintaan
• yang lebih tinggi dari yang diharapkan dari barang dan jasanya.
3. Anggaran kas
• Menghitung penerimaan dan pengeluaran uang pada basis harian atau
mingguan untuk menjamin bahwa suatu organisasi memiliki kas yang cukup
untuk memenuhi kewajibannya
• Menunjukkan tingkat pendanaan yang mengalir melalui organisasi dan sifat
pengeluaran kas.
• Anggaran > kas yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan jangka pendek,
perusahaan dapat mencoba menginvestasikan kelebihan ini untuk mendapatkan
pendapatan bunga.
• Sebaliknya, organisasi harus meminjam uang untuk memenuhi pemberian gaji.
4. Anggaran Modal
• Investasi terencana dalam aset besar seperti bangunan, peralatan berat, atau sistem
teknologi informasi yang kompleks.
• Dirancang untuk meningkatkan profit
• Pengontrolan digunakan untuk mengevaluasi apakah asumsi yang dibuat mengenai
pengembalian investasi terbukti benar. Manajer dapat mengevaluasi apakah baik
untuk meneruskan investasi pada proyek tertentu serta apakah prosedur untuk
membuat keputusan pengeluaran modal sudah memadai.
• Pengangguran dari atas kebawah yaitu jumlah yang dianggarkan untuk tahun
mendatang secara harfiah dijatuhkan ke manajer tingkat menengah dan tingkat
kebawah.
10
• Manajer menentukan target anggaran departemen menurut pendapatan dan
pengeluaran perusahaan secara keseluruhan yang telah dispesifikasikan oleh eksekutif
puncak.
• Penganggaran dari bawah ke atas yaitu manajer tingkat bawah mengantisipasi
kebutuhan sumber daya departemen mereka kemudian mengirimkannya ke atas pada
manajer puncak untuk disetujui.
11
Filosofi TQM berfokus pada kerja tim, peningkatan kepuasan pelanggan, dan
penurunan biaya. Organisasi-organisasi menerapkan TQM dengan cara mendorong manajer
dan pegawai untuk melakukan kolaborasi antar fungsi dan departemen,serta kolaborasi
dengan pelanggan dan pemasok untuk mengidentifikasi area yang akan diperbaiki, tidak
peduli seberapa kecilnya perbaikan tersebut.
Teknik-Teknik Total Quality Management (TQM)
• Teknik-Teknik TQM
Siklus kualitas (quality circle)adalah sebuah kelompok yang terdiri atas 6 hingga 12
pegawai sukarela yang bertemu secara rutin untuk membahas dan menyelesaikan
masalah yang mempengaruhi kualitas kerja mereka
• Tolak Ukur
Tolak Ukur (benchmarking) adalah proses terus menerus dalam mengukur produksi,
layanan dan praktik dengan dibandingkan pada pesaing-pesaing besar atau perusahaan
-perusahaan yang unggul di industrinya.
• Six Sigma
Six Sigma adalah pendekatan kendali mutu yang memperhitungkan segala hal dan
menekankan pengerjaan yang disiplin dan gigih untuk mencapai kualitas yang lebih
tinggi serta biaya yang lebih rendah.
• Pengurangan Siklus Waktu
Siklus waktu (cycle time) merupakan langkah-langkah yang diambil oleh perusahaan
untuk menyelesaikan suatu proses, seperti membuat reservasi penerbangan,
memproses permintaan lewat internet dan membuka dana pension.
• Perbaikan Terus-Menerus
Perbaikan terus menerus (continuous improvement) atau kaizen adalah pelaksanaan
sejumlah perbaikan tambahan yang kecil di semua area di organisasi secara terus
menerus.
12
Karyawan merupakan sumber daya perusahaan yang penting dalam mencapai tujuan
yang direncanakannya. Oleh karena itu keterlibatan karyawan secara keseluruhan
dapat mendukung perusahaan dalam melakukan peningkatan proses dan kualitas yang
berkesinambungan yang kemudian menghasilkan produk dan layanan yang terbaik
untuk pelanggannya.
• Pemutusan perhatian pada proses (Processcentered)
Perhatian pada peningkatan proses merupakan pondasi dasar dalam sistem
manajemen TQM. Proses merupakan serangkaian Langkah-langkah yang dimulai dari
penerimaan INPUT dari supplier.
• Sistem yang terintegrasi (Integrated System)
Meskipun terdapat banyak keahlian dan ruang lingkup kerja dalam suatu perusahaan
yang membentuk departementalisasi secara vertical maupun horizontal.
• Pendekatan strategi dan sistematik (Strategy and Systematic Approach)
Salah satu bagian yang penting dalam manajemen kualitas adalah pendekatan strategi
dan sistematik dalam mencapai visi misi dan tujuan perusahaan. Proses tersebut
biasanya disebut dengan Perencanaan Strategi maupun Manajemen Strategi yang
melakukan perumusan dan perencanaan strategi dalam mengintergasikan konsep
kualitas ke dalam strategi perusahaan secara keseluruhan.
• Peningkatan yang berkesinambungan (Continual Improvement)
Peningkatan yang berkesinambungan mendorong perusahaan untuk melakukan
analisis dan menciptakan cara-cara yang lebih bersaing dan efektif dalam mencapai
tujuan perusahaan dan memenuhi harapan semua pihak yang berkepentingan.
• Keputusan berdasarkan fakta (Fact-based decision making)
Untuk mengetahui sejauh mana kinerja suatu perusahaan, diperlukan data untuk
mengukurnya. TQM mewajibkan perusahaan tersebut untuk mengumpulkan dan
melakukan analisis data secara berkesinambungan agar keputusan ataupun kebijakan
yang diambil benar-benar akurat dan tepat sasaran.
• Perusahan pasti mengalami perubahan baik perubahan dalam strategi, kebijakan,
jadwal maupun metode pelaksanaan. Perubahan tersebut perlu dikomunikasikan
dengan baik kepada semua karyawan yang bersangkutan. Komunikasi yang baik juga
akan menimbulkan motivasi dan semnagat kerja dalam mencapai tujuan
perusahaannya.
13
Faktor-Faktor Kesuksesan TQM
Faktor Positif
• Tugas-tugas yang ada menuntut pegawai yang berketerampilan tinggi
• TQM berguna untuk memperkaya pekerjaan dan memotivasi pegawai
• Keterampilan memecahkan masalah ditingkatkan untuk semua pegawai
• Partisipasi dan kerja tim digunakan untuk menghadang permasalahan yang signifikan
• Perbaikan terus menerus adalah cara hidup
Faktor Negatif
• Ekspektasi manajemen biasanya tinggi
• Manajer tingkat menengah merasa tidak puas jika kehilangan wewenang
• Para pekerja tidak puas dengan beberapa aspek kehidupan organisasi
• Pemimpin serikat pekerja tidak disertakan dalam diskusi kendali mutu
5. Analisis Keuangan
Analisis keuangan yang biasa dilakukan berfokus pada rasio, statistic yang
menunjukkan hubungan antara indicator-indikator kinerja seperti keuangan dan asset,
penjualan dan persediaan. Merangkum beberapa rasio keuangan yang merupakan ukuran
dari :
a. Liquidity Ratio, perbandingan keuangan yang menunjukkan kemampuan
organisasi untuk memenuhi kewajiban utangnya.
b. Activity Ratio, Ratio keuangan yang mengukur kinerja internal organisasi
yang berhubungan dengan aktivitas penting yang ditentukan oleh manajemen
c. Profitability Ratio,Rasio keuangan yang menggambarkan keuangan milik
perusahaan yang berkenaan dengan sumber daya keuangan
d. Leverage Ratio, merupakan aktivitas pendanaan dengan uang pinjaman
Tujuan Analisis Keuangan
Tujuan analisis keuangan adalah untuk memaksimalkan nilai perusahaan.
Apabila perusahaan dijual maka harganya dapat ditetapkan setinggi mungkin. Seorang
menajemen harus mampu menekan arus peredaran uang agar terhindar dari tindakan
yang tidak diinginkan. Tujuan normatif manajemen keuangan adalah memaksimalkan
kemakmuran pemegang saham yaitu memaksimalkan nilai perusahaan seperti:
• Tujuan memaksimumkan kemakmuran pemegang saham dapat ditempuh
dengan memaksimumkan nilai perusahaan.
14
• Secara konseptual jelas sebagai pedoman dalam pengambilan keputusan yang
mempertimbangkan faktor resiko
• Manajemen harus mempertimbangkan kepentingan pemilik, kreditor dan
pihak lain yang berkaitan dengan perusahaan
• Memaksimalkan kemakmuran pemegang saham lebih menekankan pada aliran
kas dari pada laba
• Tidak mengabaikan sosial objektives dan kewajiban sosial, seperti lingkungan
eksternal, keselamatan kerja, dan keamanan produk
15
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kontrol adalah persoalan penting yang dihadapi setiap manajer di setiap organisasi, tetapi
terkadang manajer baru mengalami kesulitan untuk menentukan sejauh mana ia harus
menggunakan kontrolnya untuk membuat orang-orang tetap produktif. Oleh karena itu
sangatlah penting seorang manajer mengerti dan dapat menerapkan kontrol yang harus
dilakukan di sebuah perusahaan. Manajer dapat melakukan kontrol dengan menerapkan kartu
skor berimbang.
Selain harus mengontrol keuangan, pelanggan, proses bisnis internal, dan pembelajaran
dan pertumbuhan, manajer juga harus selalu mengendalikan mutu produk atau jasa yang
dihasilkan perusahaan. Hal itu dikarenakan untuk membuat pelanggan setia menggunakan
produk kita yang berkualitas baik dan terjamin.
B. Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan lebih
fokus dan detail dalam menjelaskan tentang makalah diatas dengan sumber-sumber yang
lebih banyak dan tentunya dapat di pertanggung jawabkan.
16
DAFTAR PUSTAKA
17