Anda di halaman 1dari 13

Diversity in Organizations

MAKALAH

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah :

PERILAKU KEORGANISASIAN

Yang dibina oleh Ibu Dr. Tiara Puspa, M.M.

Disusun Oleh :

1. Indri Retnoningtyas 023001702031


2. Riyas Tuti 023001702032
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
kesempatan kepada kami untuk mencari ilmu dan kemudian mendapat kesempatan untuk
membuat dan mengerjakan makalah ini yang disusun oleh kelompok kami.

Terimakasih kami sampaikan kepada Dosen Mata kuliah “Perilaku Keorganisasian” , Ibu
Tiara Puspa yang telah memberi tugas kelompok membuat makalah dengan judul Diversity
in Oganization .

Selanjutnya, kami mohon maaf kepada semua pihak manakah dalam penyusunan
makalah ini didapati kekeliruan baik yang disengaja atau tidak. Sebab, kendati pun begitu
banyak literatur yang digunakan, penyusunan makalah ini tidak dapat lepas dari keterbatasan
dan kemampuan manusia penuh dengan khilaf dan salah.

Oleh karena itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan sebagai evaluasi
terhadap proses pengembangan kami. Selebihnya, terimakasih.

Jakarta, 8 September 2020

Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam perkembangan yang terjadi, saat ini perilaku keorganisasian memberikan
pengaruh besar terhadap pembentukan SDM yang handal dan sukses baik dibidang
pekerjaannya maupun dibidang pekerjaan yang lainnya.

Menurut bahasa organisasi berasal dari bahasa Yunani yaitu ὄργανον, organon yang


berarti alat. sedangkan menurut istilah adalah suatu kelompok orang dalam suatu wadah
untuk tujuan bersama.   Organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui
mana orang-orang di bawah pengarahan manajer mengejar tujuan bersama. Organisasi
adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama. Organisasi
merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.

Perilaku keorganisasian adalah suatu konsep perbuatan atau kebudayaan yang


dilakukan dalam setiap organisasi apapun itu, mengerjakan suatu tugas pekerjaan dengan
dua orang atau lebih yang saling bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan bersama yang
diinginkan dalam suatu organisasi, yang terdiri dari individu-individu , kelompok, dan
didukung oleh system yang baik.

Hal itu merupakan tantangan yang harus dihadapi dilingkungan organisasi, dengan
usaha bagaimana seorang individu dapat berinteraksi dengan baik terhadap orang lain.
Contohnya pelanggan suatu perusahaan. Dari hal tersebut SDM dari seorang individu
dieksplorasikan/dilatih seberapa besar perannya dalam melakukan pekerjaan dilingkup
organisasi dan dapat mengatur keanekaragaman yang dihadapi, seperti perbedaan jenis
kelamin, agama, ras, cacat, lanjut usia, orang-orang kelainan seksual (waria, homo,
lesbian) dan etnis dalam berinteraksi terhadap orang lain.
1.2 Rumusan Masalah
1) Apa yang dimaksud dengan Diversity in Organizations (Keragaman dalam
Organisasi)
2) Bagaimana cara mengatasi kendala yang dihadapi dalam penerimaan keragaman
didalam suatu organisasi ?
3) Apa manfaat dari penggunaan keragaman dalam organisasi ?

1.3 Tujuan
1) Memahami apa yang dimaksud dengan keragaman dalam suatu organisasi.
2) Mengetahui dan memahami bagaiman cara mengatasi kendala yang dihadapi dalam
penerimaan keragaman didalam suatu organisasi
3) Memahami dan mengerti apa manfaat dari penggunaan keragaman dalam suatu
organisasi.
4)
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Diversity in Organization (Keragaman dalam Organisasi)


Keragaman adalah suatau kondisi pada kehidupan masyarakat.perbedaan seperti
itu ada pada suku bangsa, ras, agama, budaya, dan gender. keragaman yang ada di
Indonesia adalah kekayaan dan keindahan bangsa.
Keragaman dalam organisasi (Diversity in Organization) merupakan suatu hal
yang sangat penting saat ini, Diversity in Organization adalah keragaman atau perbedaan
didalam suatu organisasi. Dengan keragaman, organisasi dapat memperoleh berbagai
pandangan, kemampuan, dan berbagai hal untuk mengatasi permasalahan organisasi atau
perusahaan, dan dapat juga meningkatkan efektifitas perusahaan.
Keragaman individu dalam organisasi diartikan sebagai :
 Kumpulan dari beberapa persamaan maupun perbedaan latar belakang individu
pada dimensi nilai, keyakinan, dan opini
 suatu hal yang penting dalam proses pengambilan keputusan organisasi/perusahaan
 dan suatu hal yang perlu dikelola dengan baik

2.2 Karakteristik Biografis


karakteristik biografis ialah karakteristik pribadi seperti umur, jenis kelamin, ras
dan lama bekerja yang bersifat objektif dan mudah diperoleh dari catatan personel.
Variasi dalam karakteristik level permukaan mungkin menjadi dasar diskriminasi
terhadap kelas-kelas pekerja, sehingga layak untuk mengetahui seberapa erat kaitannya
terhadap pentingnya hasil kerja. Banyak ternyata yang tidak terlalu penting sebagaimana
diyakini orang-orang, dan lebih banyak lagi variasi yang terjadi dalam kelompok dengen
berbagai karakteristik biografis dibandingkan di antara mereka.
A. Umur
Hubungan antara umur dan kinerja mungkin menjadi suatu isu yang semakin
penting selama dekade mendatang karena banyak alasan. Salah satu tingkat usia
angkatan kerja diseluruh dunia bertambah. Sebagai contoh, tingkat partisipasi sipil dari
pekerja Amerika Serikat di atas umur 59 tahun meningkat dari sekitar 22% tahun 2002
ke 29% di tahun 2012, dan 93% pertumbuhan angkatan kerja dari 2006 ke 2016 akan
berasal dari pekerja di atas 54 tahun.
B. Jenis Kelamin
Terjadi diskriminasi gender dalam sebuah organisasi, dimana kinerja pria
dianggap lebih berpotensi dan lebih kompeten daripada wanita meskipun dalam jabatan
dan keahlian yang sama. Dan tercatat bahwa wanita masih memperoleh upah yang lebih
rendah daripada pria dengan posisi jabatan yang sama.
C. Ras dan Etnis
Ras merupakan sebuah isu kontroversial.Ras dan etnis telah dipelajari karena terkait
dengan hasil perekrutan seperti keputusan perekrutan, evaluasi kinerja, gaji, dan
diskriminasi tempat kerja. Kebanyakan riset menunjukkan bahwa anggota dari ras dan
etnis minoritas melaporkan level diskriminasi yang lebih tinggi di empat kerja.
D. Disabilitas
Dengan terbentuknya paragraf undang-undang mengenai produk dengan disabilitas atau
disebut Americans with Disabilities Act (ADA) thun 1990, perwakilan individu
penyandang cacat dalam tenaga kerja Amerika Serikat meningkat cepat. Menurut ADA,
pemberi kerja disyaratkan untuk menyediakan akomodasi yang sesuai sehingga tempat
kerjanya dapat di akses oleh individu dengan cacat fisik atau mental. Salah satu aspek
yang paling kontroversial dari ADA adalah adanya provinsi yang mensyaratkan pemberi
kerja untuk memberikan akomodasi yang sesuai untuk orang dengan disabilitas
psikiartik.Oleh karena prasangka negatif pemberi kerja, banyak penderita gangguan
mental enggan mengungkapkan keadaannya sehingga menyembunyikan
masalah.Meskipun demikian, kemajuan teknologi yang berkelanjutan telah
meningkatkan lingkup ketersediaan pekerjaan bagi penyandang distabilitas, memberi
peluang baru dan beragam.
2.3 karakteristik Biografis lainnya
A. Masa Kerja
Masa kerja merupakan pengalaman kerja dilihat dari sebuah prediktor yang baik
terhadap produktivitas pekerja. Semakin lama seseorang dalam suatu pekerjaan
semakin kecil kemungkinannya untuk keluar
B. Agama
Agama Tidak hanya orang-orang yang religius dan non religius yang
mempertanyakan sistem kepercayaan satu sama lain seringkali orang-orang dengan
kepercayaan yang berbeda berkonflik.
C. Orientasi Seksual
Orientasi Seksual Hukum federal tidak melarang diskriminasi atas pekerja
berdasarkan orientasi seksual meskipun 21 negara bagian lebih dari 160 daerah
melarang. Pemerintah federal telah melarang diskriminasi atas pekerja pemerintah
berdasarkan orientasi seksual. Equal Employment Opportunity Commision (EEOC),
yaitu agen federal yang bertanggung jawab untuk mendorong hukum diskriminasi
pekerjaan, baru-baru ini menyatakan bahwa stereotip atas individu lesbian, gay, dan
biseksual mewakili diskriminasi janis kelamin yang dilindungi dalam Undang –
Undang Hak Sipil tahun 1964. Akhirnya, legislasi tertunda federal atas diskriminasi
berdasarkan orientasi seksual – Undang Undang Non – Diskriminasi – terus menerima
dukungan yang lebih dan lebih dalam kongres.Untuk identitas jenis kelamin,
perusahaan semakin menempatkan kebijakan – kebijakan untuk mengelola bagaimana
organisasi mereka memperlakukan pekerja – pekerja yang disebut transgender.Oleh
karena itu, ketika waktu telah berubah dengan pasti, orientasi seksual dan identitas jenis
kelamin tetap menjadi perbedaan individu yang menerima perlakuan sangat berbeda
menurut hukum kita dan diterima cukup berbeda dalam organisasi berbeda.
D. Identitas Budaya

Identitas Budaya sebuah hubungan dengan budaya atau nenek moyang keluarga
atau masa muda yang bertahan sepanjang waktu, tidak peduli dimana individu itu berada
dalam dunia. Orang – orang memilih identitas budayanya, dan mereka juga memilih
seberapa dekat mereka mengobservasi norma – norma budaya tersebut. Norma – norma
budaya memengaruhi tempat kerja yang terkadang menimbulkan perpecahan, dimana
organisasi harus beradaptasi. Seseorang yang bekerja di luar daerah asalnya akan mencari
kelompok dan organisasi yang memiliki identitas budaya yang sama dengannya, atau
mereka menyesuaikan praktik mereka dengan norma lingkungan kerja barunya.
Meskipun demikian, akibat integrasi global dan perubahan pasar tenaga kerja, perusahaan
global berusaha untuk memahami dan menghormati identitas budaya pekerjanya, baik
sebagai kelompok maupun individu. Adanya norma dimana saat pekerja yang lebih tua
memiliki kontrak solid yang memberikan manfaat seumur hidup, ekonomi yang
memburuk berdampak pada pekerja yang lebih muda yang hanya dapat menemukan
pekerjaan temporer meskipun telah memperoleh level pendidikan yang lebih tinggi dari
orang tuanya. Sebuah perusahaan yang sensitif dengan identitas budaya pekerjanya
harusmelihat ke luar untuk mengakomodasi kelompok mayoritasnya dan kemudian
menciptakan sebanyak mungkin pendekatan individu atas praktik dan norma.
2.4 Tingkat Keragaman dalam Organisasi
Terdapat dua tingkat keragaman dalam organisasi, yaitu :
1. Surface-level Diversity (Keragaman Tingkat Permukaan)
yaitu perbedaan dalam karakteristik yang dapat secara mudah dipersepsikan,
misalnya jenis kelamin, ras, suku, umur, atau disabilitas, yang tidak begitu
merefleksikan bagaimana orang berpikir atau merasa, tapi dapat mengaktivasi
stereotipe tertentu.
2. Deep-level Diversity (Keragaman Tingkat Dalam)
yaitu perbedaan dalam nilai, kepribadian, dan keinginan kerja yang dapat menjadi
semakin penting dalam penentuan kesamaan sebagaimana orang mengenal satu
sama lain lebih baik.
2.5 Manfaat Penggunaan dalam Organisasi
Keanekaragam dalam organisasi memiliki fungsi manfaat sebagai :
1. Akses Perubahan Pasar
2. Transformasi bisnis dalam skala besar
3. Pelayanan konsumen kualitas prima
4. Pemberdayaan tempat kerja
5. Total quality dan Partnership
6. Keberlanjutan Proses belajar
2.6 Kendala Penerimaan Keragaman
Adapun kendala yang dihadapi dalam penerimaan keragaman antara anggota
dalam suatu organisasi adalah sebagai berikut :
 Prasangka
 Kesukaan Stereotype
 Kurangnya komunikasi dan interaksi antar anggota
 Diskriminasi
 Pelecehan seksual
Dikarenakan dalam proses penerimaan keragaman mengalami beberapa kendala,
oleh karena itu dilakukan berbagai upaya agar proses penerimaan dapat berhasil
dilaksanakan dalam kehidupan berorganisasi. Berikut merupakan beberapa upaya yang
digunakan dalam penerimaan keragaman adalah sebagai berikut :

 Mengurangi prasangka
 Saling menerima dan percaya dengan orang yang memiliki suku yang lain
 Mengurangi stereotype
 Meminimalkan misscomunication dengan orang lain
 Tidak membeda-bedakan orang lain
 Membangun hubungan dengan beragam orang
 Menigkatkan pelindungan
2.7 Kelompok Tim dalam Suatu Keragaman
Keragaman tidak perlu dikhawatirkan, tetapi justru memberikan konstrinbusi
dalam meningkatkan kinerja  dan memperkaya proses dalam pengambilan keputusan
dan kebijakan. Organisasi yang menggunakan keragaman tidak hanya akan
memberikan kekuatan moral tetapi juga kekuatan bisnis.
Didalam organisasi dibentuk beberapa kelompok tim yang bertujuan untuk
membangun keragaman, yaitu sebagai berikut :
1. Tim Proyek (Project Team)
Adalah grup yang tediri atas beberapa orang yang memiliki berbagai
macam keahlian dan dibentuk untuk meneliti rencana baru. Fungsinya untuk
mempertimbangkan dan mengusulkan cara terbaik guna mencapai hasil yang
tebaik
2. Tim Pelayanan Konsumen
Adalah bentuk pemberian layanan atau servis yang diberikan kepada
pelanggan atau konsumen.
3. Menajemen Puncak (Top Management)
Sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian
dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara efektif dan
efisien
4. Tim Bagian Penjualan
Adalah bagian penjualan menerima surat pesan dari pihak pembeli dan
membuat surat order penjualan atas dasar surat pesanan tersebut.

5. Tim Pemasaran
Adalah suatu system keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang
ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga , mempromosikan, dan
mendistribusikan barang atau jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada
pembeli yang ada maupun pembeli potensial.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Keragaman dalam organisasi merupakan suatu hal yang sangat penting saat
ini.Dengan keragaman, organisasi dapat memperoleh berbagai pandangan, kemampuan,
dan berbagai hal untuk mengatasi permasalahan organisasi atau perusahaan, dan dapat
juga meningkatkan efektivitas perusahaan.
Pada umumnya ada dua tingkat keragaman yaitu, keragaman level permukaan,
bukan pemikiran atau perasaan, serta dapat mengarahkan stereotip dan asumsi pekerja
dalam menilai orang lain. Meskipun demikian, bukti telah menunjukan bahwa seiring
orang mengenal satu sama lain, mereka kurang peduli dengan perbedaan demografis jika
mereka semakin menyadari karakteristik-karateristik yang lebih penting seperti
kepribadian dan nilai-nilai yang mewakili keragaman level dalam.
Mengingat bahwa keragaman dalam organisasi akan sangat berpengaruh pada
pengelolaan bisnis perusahaan, maka seharusnya hal tersebut ditempatkan sebagai salah
satu isu yang menjadi prioritas utama untuk diperhatikan oleh pihak menajemen
perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai