Anda di halaman 1dari 8

ETIKA BISNIS DAN CORPORATE

SOCIAL RESPONSIBILITY

NOVI SATRIA JATMIKO, ST.MM


PENGERTIAN
 Istilah etika dalam bahasa Indonesia berasal dari bahasaYunani
ethos yang berarti kebiasaan atau watak.
 Etika pada dasarnya merujuk pada dua hal, yaitu :
1. Etika berkenaan dengan disiplin ilmu yang mempelajari
nilai-nilai yang dianut oleh manusia beserta
pembenarannya.
2. Etika merupakan pokok permasalahan dalam disiplin
ilmu itu sendiri, yaitu nilai-nilai hidup dan hukum-
hukum yang mengatur tingkah laku manusia.
 Etika Bisnis adalah penerapan etika secara umum terhadap perilaku
bisnis.
 Post, dkk (2009) berpendapat bahwa ada tujuh alasan yang mendorong
perusahaan untuk menjalankan bisnisnya secara etis, yaitu :
1. Meningkatkan harapan publik agar perusahaan menjalankan bisnisnya
secara etis.
2. Perusahaan tidak melakukan berbagai tindakan yang membahayakan
pemegang saham
3. Penerapan etika bisnis di perusahaan dapat meningkatkan kinerja
perusahaan
4. Penerapan etika seperti kejujuran, menepati janji, dan menolak suap.
5. Perusahaan terhindar dari penyalahgunaan yang dilakukan karyawan
maupun kompetitor.
6. Menghindarkan terjadinya pelanggaran hak-hak pekerja.
7. Mencegah dari sanksi hukum jika menjalankan perusahaan dengan
tidak etis.
ARTI PENTING ETIKA BISNIS
 Permasalahan etika yang terjadi di perusahaan bervariasi
antara fungsi perusahaan yang satu dan fungsi perusahaan
lainnya. Hal ini terjadi karena operasi perusahaan sangat
terspesialisasi dalam berbagai bidang profesi.
 Arti penting etika bisnis terhadap permasalahan-
permasalahan yang terjadi di perusahaan mencakup bidang-
bidang sebagai berikut :
1. Etika di bidang Akuntansi dan keuangan
2. Etika di bidang keuangan
3. Etika di bidang produksi dan pemasaran
4. Etika di bidang Teknologi Informasi
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
(CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY)
 H.R Bowen (2009) berpendapat bahwa para pelaku bisnis atau
wirausahawan memiliki kewajiban untuk mengupayakan suatu
kebijakan, mebuat keputusan atau melaksanakan berbagai tindakan
yang sesuai dengan tujuan dan nilai-nilai masyarakat. Pendapat ini
telah memberikan kerangka dasar bagi pengembangan konsep
tanggung jawab sosial (social responsibility).

 Carroll (Dalam Ismail Solihin, 2009) menjelaskan dimensi-dimensi


tanggung jawab sosial perusahaan ke dalam :
1. Economic Responsibilities : tranggung jawab ekonomi karena lembaga
bisnis terdiri dari aktivitas ekonomi yang menghasilkan barang dan
jasa bagi masyarakat secara menguntungkan.
2. Legal Responsibilities : masyarakat berharap bisnis dijalankan dengan
menaati hukum dan peraturan yang berlaku dimana hukum dan
peraturan tersebut pada hakikatnya dibuat oleh masyarakat melalui
lembaga legislatif
3. Ethical Responsibilities : masyarakat berharap perusahaan
menjalankan bisnis secara etis. Etika bisnis menunjukkan
reflesi moral yang dilakukan wirausahawan
4. Discretionary Responsibilities : masyarakat mengharapkan
keberadaan perusahaan dapat memberi manfaat. Ekspektasi
masyarakat tersebut dipenuhi oleh perusahaan melalui
berbagai program yang bersifat filantropis dan dilakukan
secara sukarela
PERKEMBANGAN CSR DI INDONESIA
 Perkembangan CSR di Indonesia dapat dilihat dari dua perspektif yang
berbeda :
1. Perspektif pertama adalah pelaksanaan CSR memang merupakan
discretionary business practise (praktik bisnis secara sukarela/bersifat
voluntary) artinya pelaksanaan CSR lebih banyak berasal dari inisiatif
perusahaan dan bukan aktivitas yang dituntut untuk dilakukan
perusahaan oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku di
NKRI. Contoh : inisiatif CSR dilakukan oleh PT. Unilever dengan
membina para petani kedelai hitam yang hasil panennya dibeli oleh
perusahaan untuk bahan baku pembuatan kecap.
2. Perspektif kedua adalah pelaksanaan CSR bukan lagi merupakan
discretionary business practise, melainkan sudah diatur oleh Undang-
Undang (bersifat mandatory/wajib). Contoh : perusahaan BUMN
memiliki kewajiban menyisihkan sebagian laba yang diperoleh
perusahaan untuk menunjang kegiatan sosial, seperti pemberian
modal bergulir untuk UMKM, kewajinban CSR juga diberlakukan
bagi perusahaan yang melakukan penanaman modal di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai