Anda di halaman 1dari 12

RANTAI NILAI DAN MODEL PENCIPTAAN

NILAI TAMBAH EKONOMI KREATIF

NOVI SATRIA JATMIKO, ST.MM


STRATEGI PENCIPTAAN RANTAI NILAI
 Ada 2 (dua) pengertian rantai nilai :
1. Urutan proses produksi (fungsi) dari masuknya input
tertentu untuk sebuah produk tertentu ke dalam produk
primer, transformasi, pemasaran, hingga konsumen
akhir.
2. Rangkaian institusional yang menghubungkan dan
mengkoordinasikan produsen, pemroses, pedagang dan
distributor dari sebuah produk tertentu.
PEMETAAN DAN KOMPONEN RANTAI NILAI
 Enam langkah pemetaan rantai nilai :
1. Tetapkan produk akhir dan pasar / pengguna akhir.
2. Buatlah tahapan dari rantai (tetapkan fungsi yang telah dilaksanakan)
3. Buatlah tahapan utama dari para pelaku rantai
4. Bedakan rantai ke dalam cabang – cabang apabila diperlukan.
5. Petakan para penyedia jasa / institusional pendukung
6. Siapkan peta matematis yang detail apabila diperlukan

 Pada setiap rantai nilai ada 3 (tiga) komponen penting, yaitu :


1. Penciptaan nilai yang merupakan tahap penciptaan nilai pada setiap
proses rantai nilai
2. Penyampaian nilai, yaitu penyampaian nilai dari produsen ke konsumen
3. Komunikasi nilai, yaitu penyampaian informasi tentang nilai tambah
kepada konsumen.
STRATEGI BLUE OCEAN
 Salah satu strategi penciptaan nilai yang populer saat ini
adalah strategi inovasi nilai samudra biru (blue ocean), yaitu
suatu area baru yang diciptakan dengan cara kreativitas dan
imajinasi. Menurut strategi ini, jika ingin memenangi
persaingan secara elegan, kita harus selalu bersikap kreatif
sehingga mampu menciptakan pasar baru yang membawa
dan memberi nilai lebih bagi pelanggan.
 Strategi Blue Ocean adalah cara berpikir yang mendorong
kita lebih kreatif, menciptakan nilai tambah, dan mampu
menciptakan hal baru yang membuat khusus serta berbeda.
Menciptakan hal baru berarti perusahaan membuat sesuatu
yang bernilai.
 Nilai tambah tercipta dari kemampuan berpikir kratif dalam
bentuk gagasan, ide, imajinasi, dan khayalan yang
menghasilkan sesuatu yang baru dan berbeda (nilai tambah).
Oleh sebab itu, nilai tambah merupakan penjumlahan dari
imajinasi, kreativitas, dan inovasi.
 Secara kuantitaif, nilai tambah dapat diukur dari selisih atau
perbedaan. Sementara itu, secara kualitatif nilai tambah dapat
diukur dari pembaruan (new), kegunaan(useful), kemudahan
dan dapat dimengerti (understandable).
NILAI TAMBAH PADA EKONOMI KREATIF
 Model – model penciptaan nilai tambah pada ekonomi kreatif
dikembangkan untuk mengetahui dari sudut mana saja nilai – nilai
tambah dapat diciptakan oleh industri.
 Ada beberapa cara untuk menciptakan nilai tambah dalam industri
kreatif :
1. Model penciptaan nilai melalui kreasi / gagasan
2. Model penciptaan nilai melalui produksi
3. Model penciptaan nilai melalui distribusi
4. Model penciptaan nilai melalui pemasaran
5. Model penciptaan peluang melalui penawaran dan permintaan
6. Model penciptaan nilai ekonomis melalui inovasi
7. Model penciptaan nilai melalalui modal kreatif enterpreneur,
dilakukan melalui dengan cara mencipakan sesuatu yang baru
dan berbeda.
CARA BERINOVASI UNTUK MEMBERI NILAI
TAMBAH PADA EKONOMI KREATIF
 Ada 4 (empat) cara berinovasi :
1. Dengan cara penemuan, yaitu dengan cara mengkreasikan suatu
produk, jasa, atau proses yang belum pernah dilakukan
sebelumnya.
2. Dengan cara pengembangan, yaitu dengan cara mengembangkan
produk, jasa, atau proses yang sudah ada.
3. Dengan cara duplikasi, yaitu dengan cara menirukan produk,
jasa atau proses yang sudah ada. Duplikasi bukan hanya meniru,
melainkan menambah seutuhnya secara kreatif untuk
memperbaiki konsep agar lebih mampu memangkan persaingan
4. Dengan cara sintetis, yaitu dengan cara perpaduan konsep dan
faktor-faktor yang sudah ada menjadi formulasi baru. Proses ini
meliputi pengambilan sejumlah ide atau produk yang sudah
ditemukan atau sudah dibentuk sehingga menjadi produk yang
dapat diaplikasikan dengan cara baru.
LANGKAH / TAHAPAN RANTAI NILAI
 Ada 5 (lima) langkah rantai nilai :
1. Pre-creation : tahapan persiapan dan akses, misalnya persiapan ke
perpustakaan dan museum sebagai prasarana untuk menyiapkan produksi
kreatif dan memahami makna kreatif.
2. Creation : merupakan tahap permulaan, yang meliputi
a. kreasi (misal menulis dan mendesain),
b. tampilan (misal menata musik dan tampilan musik)
c. perekaman (misalnya digitalisasi peralatan, percakapan dan memfoto)
d. pemubliasian (misalnya formalisasi dan publikasi
e. kreasi dan realisasi (misalnya mendesain dan menghasilkan)
3. Realization : tahap pelaksanaan, meliputi :
a. Manufaktur (misalnya pencetakan surat kabar, buku, CD, DVD)
b. Distribusi (misalnya jaringan transmisi tv)
c. Ritel (misalnya bioskop)
d. Distribusi pasca penjualan (misalnya toko dan penyewaan video)
4. Consumption : tahapan penggunaan oleh konsumen atau pelanggan.
Misalnya TV stereo
5. Post-sale : tahap pelayanan setelah produk sampai kepada konsumen.
Misalnya usaha perbaikan tv.

 Sementara itu, menurut UK DCMS Evidence Toolkit’sValue Chain, terdapat


6 (enam) tahapan :
1. Creation : tahap menggagas atau berimajinasi
2. Making : tahap membuat atau proses menghasilkan output
3. Dissemination : menyebarluaskan dan menginformasikan
4. Exhibition : mempromosikan untuk mengenalkan prooduk
5. Archiving / preservation : tahap pemeliharaan (penjaminan)
6. Education / understanding : tahap pemberian pemahaman tentang
manfaat dan kualitas produk.
PENDEKATAN INOVASI RANTAI NILAI
 Inovasi rantai nilai adalah suatu pendekatan yang mendorong
pihak-pihak terkait secara bersama-sama melihat potensi bersama
dalam dalam menciptakan dan merealisasikan nilai bagi
kepentingan bersama.
 Ada 4 (empat) tahap pendekatan inovasi rantai nilai :
1. Tahap penentuan (phase of define) : proses mengenali nilai
individu dan diikuti dengan pemaparan jaringan nilai yang
dipersepsikan oleh para pemangku kepentingan.
2. Tahap desain (phase of design) : mengembangkan proposisi nilai
dan peta pengantaran nilai ke pihak yang membutuhkan
3. Tahap distribusi (phase of delivery) : tahap pelaksanaan proposisi
nilai sampai dapat diperoleh realisasi nilai
4. Tahap diagnosis (phase of diagnose) diagnosis yang melihat apakah
ada kelemahan dari inovasi rantai nilai yang sudah berlangsung
 Pada pemasaran, strategi penciptaan nilai (value creation strategi) dilakukan
melalui nilai pelanggan (customer value), yaitu :
1. Analisi pelanggan (customer analysis)
2. Penciptaan nilai (value creation)
3. Kepuasan pelanggan (customer satifaction)

 Untuk menciptakan rantai nilai perlu iklim ekonomi kreatif melalui dukungan
budaya dan sosial, jaminan regulasi dan hukum serta pengakuan ekonomi
melalui paten.

 Pengembangan rantai nilai industri kreatif memliki urutan :


1. Kreasi
2. Produksi
3. Distribusi
4. Komersialisasi

Anda mungkin juga menyukai