Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

DASAR DASAR KOMUNIKASI BISNIS

MATA KULIAH

KOMUNIKASI BISNIS

MUHAMMAD WAHYU HIDAYAT


173114098

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS MUSLIM NUSANTARA AL-WASHLIYAH TAHUN 2021


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Manusia adalah mahluk social dan memerlukan hubungan dengan orang lain .dengan cara
komunikasilah manusia bisa berhubungan dengan orang lain.komunikasi dapat dilakukan secara
lisan dan tertulis,tanda-tanda,lambang-lambang.komunikasi dilakukan baik secara tradisional
maupun modern dengan alat – alatnya pun mulai dari yang paling sederhana sampai yang
mutakhir dan canggih.

Unsur – unsur komunikasi terdiri dari sumber, komunikator,pesan,channel(saluran),komunikan


dan efek (hasil). Sumber berupa lembaga, personal dan nonlembaga/nonpersonal. Komunikator
(pengiriman pesan). Dalam proses komunikasi, komunikator dapat menjadi komunikan dan
sebaliknya. Dijelaskan pula factor – factor yang harus diperhatikan
komunikator.pesanmempunyai inti pesan (tema) yang menjadi pengarah dalam mempengaruhi
orang lain dan mencoba mengubah sikap dan tingkah laku komunikasi.

Perkembangan komunikasi menberi dampak social terhadap masyarakat. Komunikasi


mempengaruhi perubahan prilaku, cara hidup, hidup bermasyarakat, dan nilai – nilai yang
ada.perubahan  ini tampaknya sejalan dengan perkembangan teknologi itu sendiri.
BAB II

PEMBAHASAN

1. Ruang Lingkup Komunikasi Dan Pengertian Komunikasi

Pada dasarnya ruang lingkup atau batasan ilmu komunikasi sangat luas sekali, karena
mempelajari berbagai hal, seperti komunikasi bisnis, komunikasi antarpribadi, komunikasi
gambar dan lain sebagainya. Untuk lebih jelasnya mengenai ruang lingkup komunikasi dapat
diuraikan sebagai berikut :

1.      Bidang Komunikasi :

a. Komunikasi Sosial (social communication)


b. Komunikasi Organisasi/Manajemen(organization/managemen communication)
c. Komunikasi Bisnis (business communication)
d. Komunikasi Politik (political communication)
e.  Komunikasi Internasional (international communication)
f. Komunikasi Antar budaya (intercultural communication)
g. Komunikasi Pembangunan (development communication)
h. Komunikasi Tradisional (traditional communication)

2.      Sifat Komunikasi

a. Komunikasi Verbal (verbal communication)


1) Komunikasi Lisan (oral communication)
2)  Komunikasi Tulisan (written communication)

b. Komunikasi Nirverbal (nonverbal communication)


1) Komunikasi Kial (gestural/body communication)
2)  Komunikasi gambar (pictorial communication)
3) Lain-lain
c. Komunikasi Tatap Muka (face-to-face-communication)
d. Komunikasi Bermedia (mediated communication)

3.      Tatanan Komunikasi

a. Komunikasi Pribadi (personal Communication)


1) Komunikasi Intrapribadi (intrapersonal communication)
2) Komunikasi Antarpribadi (interpersonal communication)
b. Komunikasi Kelompok (group communication)
1) Komunikasi Kelompok Kecil (small group communication)
a. Ceramah
b. Forum
c. Simposium (symposium)
d. Diskusi panel (panel discussion)
e. Seminar
f. Curah saran (brainstorming)
g. Lain-lain
2) Komunikasi Kelompok Besar (Large group communication/public speaking)

c. Komunikasi Massa (mass communication)


1) Komunikasi Media Massa Cetak (printed mass media communication)
a. Surat kabar (daily)
b. Majalah (magazine)
2) Komunikasi Media Massa Elektronik (electronic mass media communication)
a. Radio
b. Televisi
c. Film
d. Lain-lain

d. Komunikasi Media (media communication)
1. Surat
2. Telepon
3. Pamflet
4. Poster
5. Spanduk
6. Lain-lain media yang tidak termasuk media massa

4.      Tujuan Komunikasi

a. Mengubah sikap (to change the attitude)


b. Mengubah opini/pandangan/pendapat (to change the opinion)
c. Mengubah Perilaku (to change the behaviour)
d. Mengubah masyarakat (to change the society)
Pengertian Komunikasi

Kata atau istilah komunikasi (dari bahasa Inggris “communication”),secara etimologis


atau menurut asal katanya adalah dari bahasa Latin communicatus, dan perkataan ini bersumber
pada kata communis Dalam kata communis ini memiliki makna ‘berbagi’ atau ‘menjadi milik
bersama’ yaitu suatu usaha yang memiliki tujuan untuk kebersamaan atau kesamaan makna.

Komunikasi secara terminologis merujuk pada adanya proses penyampaian suatu pernyataan
oleh seseorang kepada orang lain. Jadi dalam pengertian ini yang terlibat dalam komunikasi
adalah manusia. Karena itu merujuk pada pengertian Ruben dan Steward(1998:16) mengenai
komunikasi manusia yaitu:

Human communication is the process through which individuals –in relationships, group,
organizations and societies—respond to and create messages to adapt to the environment and
one another. Bahwa komunikasi manusia adalah proses yang melibatkan individu-individu
dalam suatu hubungan, kelompok, organisasi dan masyarakat yang merespon dan menciptakan
pesan untuk beradaptasi dengan lingkungan satu sama lain.

Untuk memahami pengertian komunikasi tersebut sehingga dapat dilancarkan secara efektif
dalam Effendy(1994:10) bahwa para peminat komunikasi sering kali mengutip paradigma yang
dikemukakan oleh Harold Lasswell dalam karyanya, The Structure and Function of
Communication in Society. Lasswell mengatakan bahwa cara yang baik untuk untuk
menjelaskan komunikasi ialah dengan menjawab pertanyaan sebagai berikut: Who Says What
In Which Channel To Whom With What Effect?

Paradigma Lasswell di atas menunjukkan bahwa komunikasi meliputi lima unsur sebagai
jawaban dari pertanyaan yang diajukan itu,yaitu:

Komunikator (siapa yang mengatakan?)

Pesan (mengatakan apa?)

Media (melalui saluran/ channel/media apa?)

Komunikan (kepada siapa?)

Efek (dengan dampak/efek apa?).

Jadi berdasarkan paradigma Lasswell tersebut, secara sederhana proses komunikasi adalah
pihak komunikator membentuk (encode) pesan dan menyampaikannya melalui suatu saluran
tertentu kepada pihak penerima yang menimbulkan efek tertentu.

Menurut lexicographer (ahli kamus bahasa), komunikasi adalah upaya yang bertujuan berbagi
untuk mencapai kebersamaan. Jika dua orang berkomunikasi maka pemahaman yang sama
terhadap pesan yang saling dipertukarkan adalah tujuan yang diinginkan oleh keduanya.
Webster’s New Collegiate Dictionary edisi tahun 1977 antara lain menjelaskan bahwa
komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi diantara individu melalui sistem lambang-
lambang, tanda-tanda atau tingkah laku.

Ilmu komunikasi sebagai ilmu pengetahuan sosial yang bersifat multidisipliner, tidak bisa
menghindari perspektif dari beberapa ahli yang tertarik pada kajian komunikasi, sehingga
definisi dan pengertian komunikasi menjadi semakin banyak dan beragam. Masing-masing
mempunyai penekanan arti, cakupan, konteks yang berbeda satu sama lain, tetapi pada dasarnya
saling melengkapi dan menyempurnakan makna komunikasi sejalan dengan perkembangan
ilmu komunikasi.

Menurut Frank E.X. Dance dalam bukunya Human Communication Theory terdapat 126 buah
definisi tentang komunikasi yang diberikan oleh beberapa ahli dan dalam buku Sasa Djuarsa
Sendjaja Pengantar Ilmu Komunikasi dijabarkan tujuh buah definisi yang dapat mewakili sudut
pandang dan konteks pengertian komunikasi. Definisi-definisi tersebut adalahs ebagai berikut:

Komunikasi adalah suatu proses melalui mana seseorang (komunikator) menyampaikan


stimulus (biasanya dalam bentuk kata-kata) dengan tujuan mengubah atau membentuk perilaku
orang-orang lainnya (khalayak).
Hovland, Janis & Kelley:1953
Komunikasi adalah proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian dan lain-lain.
Melalui penggunaan simbol-simbol seperti kata-kata, gambar-gambar, angka-angka dan lain-
lain.

2. Proses Komunikasi
Komunikasi antarmanusia hanya bisa terjadi bila didukung unsure-unsur komunikasi, dan
komunikasi memerlukan proses. Pembahasan mengenai proses komunikasi akan
dijelaskan melalui beberapa model komunikasi.
 Model Komunikasi Aristoteles
Aristoteles dalam bukunya Rhetorica (Cangara, 2004:39) berpendapat bahwa setiap
komunikasi terdiri atas 3 unsur penting, yaitu :
1. Pembicara
2. Apa yang dibicarakan
3. Penerima
 Model Komunikasi David K. Berlo
Dalam model komunikasi David K. Berlo, unsure-unsur utama komunikasi terdiri atas
SMCR, yakni :
1. Source (sumber atau pengirim)
2. Message (pesan atau informasi)
3. Channel (saluran dan media)
4. Receiver (penerima)
Di samping itu, terdapat tiga unsur lain, yaitu Feedback (tanggapan balik), efek, dan
lingkungan.
 Model Komunikasi Boove dan Thill
Boove dan Thill dalam bukunya Business Communication Today mengemukakan
proses komunikasi terdiri dari 5 tahap, yakni :
1. Pengirim memiliki ide/gagasan
2. Ide diubah menjadi pesan
3. Pemindahan pesan
4. Penerima menerima pesan
Penerima pesan bereaksi dan mengirimkan umpan balik

3. Bentuk Dasar Komunikasi


Bentuk dasar komunikasi ada dua, yakni komunikasi nonverbal dan komunikasi verbal.
 Komunikasi Nonverbal
Bentuk yang paling dasar dari komunikasi adalah komuniksi nonverbal. Komuniksi
nonverbal adalah kumpulan isyarat, gerak tubuh, intonasi suara, sikap, dan sebagainya,
yang memungkinkan seseorang untuk berkomunikasi tanpa kata-kata (Bovee dan Thill,
2003:4).
Komunikasi nonverbal sering juga disebut bahasa isyarat atau bahasa diam (silent
language). Ahli antropologi mengungkapkan bahwa sebelum kata-kata ditemukan,
komunikasi terjadi melalui gerakan badan atau bahsa tubuh (body language). Sebagai
contoh, membelalakkan mata atau mengepalkan tangan untuk menyatakan kemarahan,
mengangguk untuk menyatakan persetujuan, saling menyentuh untuk menunjukkan
perhatian, dan lain sebagainya.
 Komunikasi Verbal
Komunikasi verbal merupakan suatu bentuk komunikasi di mana pesan disampaikan
secara lisan atau tertulis menggunakan suatu bahasa. Bahasa didefinisikan sebagai
seperangkat kata yang disusun secara terstruktur sehingga menjadi kalimat yang
mengandung arti. Komunikasi verbal tidak hanya menyangkut komunikasi lisan atau
oral communication (berbicara dan mendengar), tetapi juga komunikasi tertulis atau
written communication (menulis dan membaca).
Berdasarkan aktif atau pasifnya peserta komunikasi, bentuk komunikasi verbal
dibedakan menjadi dua yaitu :
1. Berbicara dan menulis (speaking and writing)
Dalam menyampaikan pesan, berbicara pada umumnya lebih disukai daripada menulis
karena lebih nyaman dan praktis. Namun, tidak semua pesan bisa dengan tepat
disampaikan secara lisan. Pesan yang kompleks dan sangat penting umumnya
disampaikan menggunakan tulisan. Tulisan untuk tujuan bisnis bisa berupa surat dan
laporan.
2. Mendengar dan membaca (listening and reading)
Komunikasi yang efektif adalah komunikasi yang terjadi dua arah. Namun, orang-orang yang
terlibat dalam dunia bisnis cenderung lebih suka memperoleh atau mendapatkan informasi
daripada menyampaikannya. Unutk itu, keterampilan mendengar dan membaca sangat
diperlukan.

4. Fungsi dan Tipe/Bentuk Komunikasi Organisasi


Di dalam buku Sutrisna Dewi diuraikan 5 (lima) tipe atau tingkatan komunikasi
beserta fungsinya masing-masing, yaitu :

1. Komunikasi dengan Diri Sendiri (Intrapersonal Communication)


Komunikasi dengan diri sendiri adalah suatu proses komunikasi yang terjadi di dalam
diri individu atau komunikasi dengan diri sendiri. Proses Komunikasi terjadi karena
seseorang memberi arti terhadap sesuatu objek yang diamatinya atau terbaik dalam
pikirannya sendiri.
Komunikasi dengan diri sendiri berfungsi mengembangkan kreativitas imajinasi,
memahami dan mengendalikan diri sendiri, serta meningkatkan kematangan berpikir
sebelum mengambil keputusan.
2. Komunikasi Antarpribadi (Interpersonal Communication)
Komunikasi antarpribadi adalah proses komunikasi yang berlangsung antara
dua orang atau lebih. Komunikasi antara dua orang dalam situasi tatap muka
disebut komunikasi diadik (Dyadic Communication).
Fungsi komunikasi itu adalah untuk meningkatkan hubungan insane (human
relations), menghindari dan mengatasi konflik-konflik pribadi, mengurangi
ketidakpastian, serta berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan orang lain.
3. Komunikasi Kelompok Kecil (Small Group Communication)
Komunikasi kelompok adalah komunikasi yang berlangsung antara tiga orang atau
lebih secara bertatap muka atau menggunakan sebuah alat untuk membantu interaksi
antara satu dengan yang lain.
4. Komunikasi Massa (Mass Communication)
Dalam komunikasi massa, pesan dikirim dari sumber lembaga kepada khalayak yang
bersifat missal melalui alat-alat mekanis, seperti televise, radio, surat kabar atau film.
Komunikasi massa berfungsi menyebarluaskan informasi, meratakan pendidikan,
merangsang pertumbuhan ekonomi, dan menciptakan kegembiraan.
5. Komunikasi Publik (Public Communication)
Komunikasi publik biasa disebut pidato, kolektif, retorika, public speaking, atau
audiens communication.
Komunikassi publik berfungsi menumbuhkan semangat kebersamaan (solidaritas),
memengaruhi orang lain, memberi informasi, mendidik, dan menghibur

5. Komunikasi yang Efektif dalam Pekerjaan


Berkomunikasi efektif berarti bahwa komunikator dan komunikan sama-sama
memiliki pengertian yang sama tentang suatu pesan. Oleh karena itu, dalam bahasa asing

orang menyebutnya “the communication is in tune” ,yaitu kedua belah pihak yang
berkomunikasi sama-sama mengerti apa pesan yang disampaikan.
Syarat-syarat untuk berkomunikasi secara efektif adalah antara lain :
1. Menciptakan suasana yang menguntungkan.
2. Menggunakan bahasa yang mudah ditangkap dan dimengerti.
3. Pesan yang disampaikan dapat menggugah perhatian atau minat di pihak komunikan.
4. Pesan dapat menggugah kepentingan dipihak komunikan yang dapat
menguntungkannya.
5. Pesan dapat menumbuhkan sesuatu penghargaan atau reward di pihak komunikan.
Berbicara tentang minat di pihak komunikan, dapat dikemukakan bahwa minat
akan timbul bilamana ada unsure-unsur sebagai berikut :
a. Tersedianya suatu hal yang menarik minat.
b. Terdapat kontras, yaitu perbedaan antara hal yang satu dengan lainnya, sehingga
apa yang menonjol itu menumbuhkan perhatian.
c. Terdapat harapan untuk mendapat keuntungan atau mungkin gangguan dari hal
yang dimaksudkan.
6. Hambatan Komunikasi
Komunikasi merupakan sesuatu hal yang sangat penting bagi manusia dalam
melakukan interaksi dengan sesama. Kita pada suatu waktu merasakan komunikasi yang
kita lakukan menjadi tidak efektif karena kesalahan dalam menafsirkan pesan yang kita
diterima. Hal ini terjadi karena setiap manusia mempunyai keterbatasan dalam menelaah
komunikasi yang disampaikan. Kesalahan dalam menafsirkan pesan bisa disebabkan
karena tiga hal yaitu:
1. Hambatan Fisik
a. Sinyal nonverbal yang tidak konsisten.
b. Gangguan. Noises.
c. Gangguan fisik (gagap, tuli, buta).
d. Teknik bertanya yang buruk.
e. Teknik menjawab yang buruk.
f. Kurang menguasai materi.
g. Kurang persiapan.
2. Hambatan Psikologis :
a. Mendengar.
b. Mengabaikan informasi yang bertentangan dengan apa yang kita ketahui.
c. Menilai sumber.
d. Pengaruh emosi.
e. Kecurigaan.
f. Tidak jujur.
g. Tertutup.
h. Destruktif.
i. Kurang dewasa.
j. Kurang respek.
k. Kebiasaan menjadi pembicara dan pendengar yang buruk.
3. Semantik :
a. Persepsi yang berbeda.
b. Kata yang berarti lain bagi orang yang berbeda.
c. Terjemahan yang salah.
BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan
Komunikasi adalah pesan yang disampaikan kepada komunikan(penerima) dari
komunikator(sumber) melalui saluran-saluran tertentu baik secara langsung/tidak langsung
dengan maksud memberikan dampak/effect kepada komunikan sesuai dengan yang
diingikan komunikator.Yang memenuhi 5 unsur who, says what, in which channel, to
whom, with what effect.

Komponen – komponen dalam komunikasi meliputi sebagai berikut :

1.      Pengirim pesan

2.      Pesan / isi pesan

3.      Saluran

4.      Penerima pesan

5.      Balikan

Pengelompokan ruang lingkup komunikasi tergantung beberapa kategori yang meliputi :

1.      Bidang komunikasi

2.      Sifat komunikasi

3.      Tatanan komunikasi

4.      Tujuan komunikasi
DAFTAR PUSTAKA

Dewi, Sutrisna.2007.Komunikasi Bisnis.Yogyakarta : Penerbit Andi.

http://sutiyononasional.blogspot.com/2012/03/makalah-komunikasi.html

Anda mungkin juga menyukai