Anda di halaman 1dari 2

MEMBUAT KALIMAT YANG YANG EFEKTIF

Kalimat merupakan sarana untuk menyampaikan pesan-pesan (termasuk pesan bisnis) kepada
orang lain. Kalimat dapat dibuat untuk memanggil, memarahi, menasehati, menyuruh, selain
juga untuk mengemukakan pendapat dan mengumumkan sesuatu. Agar pesan yang
disampaikan dapat dengan mudah dipahami pembaca, kalimat harus disusun secara efektif.
Kalimat efektif atau effective sentence merupakan bentuk kalimat yang dengan sadar dan
sengaja disusun untuk mencapai daya inforasi yang tepat dna baik. Karena itu, kalimat yang
efektif harus sesuai dengan kaidah bahasa (minimal memiliki unsur subjek dan predikat),
singkat (tidak berbelit-belit), serta enak dibaca dan sopan.
TIGA JENIS KALIMAT
A. Kalimat Sederhana
Kalimat sederhana hanya memiliki sebuah subjek dan sebuah predikat. Namun tidak
menutup kemungkinan suatu kalimat dilengkapi dengan objek baik langsung maupun tidak
langsung. Contoh :
1. Bapak itu dokter bedah.
2. Mereka membuat roti.
B. Kalimat Majemuk
Kalimat majemuk berisi 2 atau lebih klausa indepenen dan tidak mempunyai klausa
dependen. Klausa independen merupakan anak kalimat yang dapat berdiri sendiri atau
mempunyai pengertian yang utuh, sedangkan klausa dependen adalah anak kalimat yang
tidak dapat berdiri sendiri, sehingga tidak memiliki pengertian yang utuh. Suatu kalimat
majemuk dihubungkan dengan kata penghubung seperti “dan”, “tetapi” , “atau” . Contoh :
1. Saya membeli sayur dan Ibu membeli roti.
2. Ayah memakan es campur, tetapi adik memakan es krim.
C. Kalimat Kompleks
Kalimat kompleks berisi sebuah klausa independen dan satu atau lebih klausa dependen
sebagai anak kalimat. Contoh :
1.
CARA MENGEMBANGKAN PARAGRAF
Secara umum, ada 2 pendekatan yang dapat digunakan untuk mengembangkan suatu
paragraf, yaitu pendekatan induktif dan deduktif. Pendekatan induktif (inductive approach)
dimulai dengan mengemukakan berbagai alasan terlebih dahulu, kemudian baru dibuat suatu
kesimpulan. Kalau pendekatan deduktif (deductive approach) dimulai dari kesimpulan baru
diikuti dengan alasan-alasannya.
Lebih lanjutnya, suatu paragraf dapat dikembangkan dengan memberikan ilustrasi atau
contoh, perbandingan, pembahasan sebab-akibat, klasifikasi, dan pembahasan pemecahan
masalah.

a. Ilustrasi
Untuk mengembangkan suatu paragraf dapat digunakan ilustrasi atau contoh yang dapat
memberikan gambaran tentang ide atau gagasan umum. Pemberian contoh terhadap sesuatu
topik bahasan yang relevan akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan mudah
dipahami oleh pembaca.
b. Perbandingan (Persamaan dan Perbedaan)
Cara pengembangan paragraf ini memerlukan wawasan berfikir yang luas bagi penyampai
pesan-pesan bisnis. Penyampai pesan-pesan bisnis yang memiliki wawasan berfikir luas
tentunya akan dapat membuat perbandingan yang berkaitan dengan persamaan maupun
perbedaan terhadap suati pokok bahasan tertentu.
c. Pembahasan Sebab-Akibat
Ketika mengembangkan suatu paragraf, kita dapat memfokuskan perhatian pada alasan-
alasan mengenai suatu hal. Seperti contoh, “Mengapa hal tersebut harus dilakukan?”, “Apa
yang mendasari suatu keputusan?” , “Apa akibatnya jika suatu keputusan diberlakukan?” dan
lain lain.. Paling tidak, pola pengembangan paragraf menggunakan cara ini akan membantu
memberikan arah yang jelas terhadap suatu pokok bahasan tertentu.
d. Klasifikasi
paragraf dapat dikembangkan dengan cara melakukan klasifikasi atau pengelompokan ide-ide
umum ke dalam ide-ide yang lebih khusus. Pola pengembangan ini akan mempermudah
pemahaman bagi pengirim pesan atau penerima pesan. Selain itu, cara pengelompokan ini
juga menjadikan suatu topik bahasan menjadi lebih teratah atau terfokus.
e. Pembahasan Pemecahan Masalah
Cara lain untuk mengembangkan paragraf adalah dengan menyajikan masalah, kemudian
menjelaskan cara pemecahan masalah tersebut. Cara pengembangan paragraf ini akan mampu
memberikan latihan analitis yang sangat diperlukan oleh seorang dalam pengambilan
keputusan yang penting bagi suatu organisasi.

Anda mungkin juga menyukai