Anda di halaman 1dari 23

PEMASARAN RELASIONAL

MATA KULIAH PEMASARAN

Dosen Pengampu:

Nur aeda., ME

Kelompok 13:

1. Amini (210501083)

2. Gisa Adelia Nabila (210501090)

3. Ahmad Zulkifli (210501092)

JURUSAN EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM

2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat

dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas yang berjudul “

Pasar Relasional ” dengan tepat waktu. Tidak lupa penulis panjatkan kepada nabi

Muhammad SAW yang telah memberikan hidayah dan ilmu pengetahuan kepada

umatnya sehingga memberikan kemudahan kepada penulis dalam penyusunan

tugas mata kuliah pemasaran ini.

Dalam menyusun tugas ini, penulis berharap pembaca dapat mengetahui

tentang pemasaran relasional di dalam menjalin hubungan jangka panjang dengan

konsumen dan pemasok. Penulis juga berharap para pembaca tertarik untuk

mengembangkan pemahaman tentang bidang lainnya terkait manajemen

pemasaran secara lebih mendalam.

Penulis ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah

memberikan dukungan dan terlibat dalam penyusunan tugas ini. Tak ada gading

yang tak retak, kritik dan saran yang membangun penulis harapkan demi

penyempurnaan tugas yang akan datang.

Mataram, 06 September 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

COVER............................................................................................................1

KATA PENGANTAR....................................................................................2

DAFTAR ISI...................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................4

A. Latar belakang......................................................................................4

B. Tujuan ..................................................................................................5

C. Batasan masalah....................................................................................5

D. Manfaat.................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................7

A. Definisi Pemasaran Relasional.............................................................7

B. Konsep Inti Pemasaran Relasional.......................................................8

C. Karakteristik Pemasaran Relasional.....................................................10

D. Tujuan Pemasaran Relasional...............................................................10

E. Strategi Pemasaran Relasional..............................................................11

F. Tahapan dalam Penerapan Strategi Pemasaran Relasional...................12

G. Cara Berkembang Pemasaran Relasional.............................................13

H. Dimensi Pemasaran Relasional.............................................................14

I. Komponen Pemasaran Relasional........................................................15

BAB III PENUTUP.........................................................................................17

A. Kesimpulan...........................................................................................17

B. Saran ....................................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................18

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Para pelaku bisnis dalam melakukan kegiatan bisnis terus berupaya

meningkatkan volume penjualan agar tujuan pemasaran yang telah di tetapkan

dapat tercapai. Seiring dengan meningkatnya persaingan pasar, pelaku bisnis

harus mengubah cara pandang terhadap strategi memenangkan hati pelanggan.

Pelanggan dalam memenuhi kebutuhan, keinginan dan permintaannya cenderung

untuk memilih perusahaan yang mampu memberikan layanan yang berkualitas,

harga yang kompetitif, mampu dengan cepat mengatasi permasalahan pelanggan

dan mampu bekerja lebih dekat dengan pelanggan.

Dalam menghadapi permasalahan di atas, para pelaku bisnis dapat

menerapkan konsep pemasaran relasional dalam menghadapi persaingan pasar.

Pentingnya memahami dengan baik hubungan pelanggan terlihat dari semakin

banyaknya perusahaan yang menerapkan strategi pemasaran relasional dalam

memasarkan produknya. Pembinaan hubungan dengan konsumen melalui

pemasaran relasional merupakan suatu cara dalam kegiatan bisnis yang

memfokuskan lebih kepada menjaga dan memperbaiki hubungan dengan

konsumen yang ada sekarang dari pada mencari konsumen baru.

Filosofi pemasaran mengasumsikan bahwa dalam mencari nilai dari setiap

kebutuhannya, para konsumen lebih suka mempunyai hubungan jangka panjang

dengan satu organisasi dari pada terus-menerus berpindah dari organisasi yang

satu ke organisasi yang lain. Atas dasar asumsi ini dan adanya kenyataan bahwa

4
mempertahankan hubungan dengan konsumen yang sekarang memerlukan biaya

yang jauh lebih murah dari pada biaya untuk menarik konsumen baru. Para pelaku

pasar yang ingin berhasil dalam jangka panjang harus menjalankan strategi yang

efektif dan efesien dalam mempertahankan konsumen yang sudah ada.

B. Tujuan

Berikut ini penulis uraikan beberapa tujuan pembuatan makalah ini yaitu

sebagai berikut.

1. Sebagai syarat kelulusan pada mata kuliah pemasaran.

2. Mengetahui pemahaman tentang pemasaran relasional.

3. Memahami bagaimana cara menerapkan strategi pemasaran relasional

untuk meningkatkan loyalitas pelanggan.

C. Batasan Masalah

Penulispun memiliki batasan waktu dan kemampuan dalam pembuatan

tugas ini, agar permasalahan terfokus maka penulis hanya membahas mengenai

pemahaman dasar tentang pemasaran relasional.

D. Manfaat

Berikut ini penulis uraikan beberapa manfaat yang di peroleh dalam

makalah ini :

1. Bagi penulis

a. Memberikan pemahaman mengenai konsep pemasaran

relasional.

b. Sebagai pembelajaran dalam menganalisa peran pemasaran

5
relasional sehingga tercapai tujuan pemasaran

2. Bagi pengusaha

a. Memberikan pemahaman mengenai cara untuk

meningkatkan loyalitas pelanggan

b. Memberikan pemahaman mengenai cara untuk mencapai

tujuan pemasaran melalui hubungan antara perusahaan dan

pelanggan

6
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Pemasaran Relasional

Pemasaran relasional atau yang lebih di kenal dengan relationship

marketing perlu di terapkan di dalam perusahaan karena dapat mempertahankan

loyalitas pelanggan. Hubungan yang di bina oleh perusahaan tidak sekedar

hubungan jangka pendek melainkan hubugan jangka panjang. Berikut ini

pendapat yang dikemukakan oleh beberapa penulis buku pemasaran mengenai

definisi pemasaran relasional:

Menurut Lupiyoadi menyatakan bahwa, “Pemasaran relasional merupakan

suatu pendekatan yang menekankan pada usaha menarik dan mempertahankan

pelanggan melalui peningkatan hubungan perusahaan dengan pelanggannya”1

Menurut Chan menyatakan bahwa, “Pemasaran relasional sebagai

pengenalan setiap pelanggan secara lebih dekat dengan menciptakan komunikasi

dua arah dengan mengelola suatu hubungan yang saling menguntungkan antara

pelanggan dan perusahaan.”2

1
Lupiyoadi, Hamdani. 2006. Manajemen Pemasaran Jasa, Edisi Kedua. Jakarta:Penerbit Salemba
Empat,72.
2
Chan, Syafruddin. 2003.Relationship Marketing. Jakarta:Penerbit PT. Gramedia Pustaka
Umum,6.

7
Menurut Tandjung menyatakan bahwa, “Relationship marketing adalah

pertumbuhan, pengembangan, dan pemeliharaan dalam jangka panjang yang

menimbulkan hubungan biaya efektif dengan pelanggan, pemasok, karyawan, dan

rekan-rekan lain yang saling menguntungkan”.3

Dari berbagai definisi yang telah di kemukakan di atas, dapat di tarik sebuah

kesimpulan bahwa pemasaran relasional adalah metode yang di gunakan dalam

mengelola hubungan jangka panjang melalui komunikasi yang efektif dan efisien

antara perusahaan dengan pelanggannya untuk mencapai tujuan pemasaran.

B. Konsep Inti Pemasaran Relasional

Terdapat beberapa konsep inti didalam pemasaran relasional, diantaranya

menurut Hamdani Lupiyoadi yaitu sebagai berikut.4

1. Horizon Orientasi Jangka Panjang

Orientasi jangka panjang merupakan pengukuran pemasaran relasional

dari seberapa lama pelanggan terjaga hubungan dan seberapa besar customer’s

wallet diperoleh. Dengan demikian pemasaran relasional juga menyangkut

estimasi mengenai nilai sepanjang hidup konsumen (customer lifetime value).

Pemasaran relasional memandang pelanggan sebagai mitra sehingga mendorong

kolaborasi serta penciptaan nilai mutual dan situasi win-win.

2. Komitmen dan Pemenuhan Janji

Untuk dapat menjalin hubungan jangka panjang, pemasaran relasional

menekankan upaya pemeliharaan sikap percaya dan komitmen dengan menjaga

3
Tandjung, J. Widodo. 2004. Marketing Management Pendekatan Pada Nilai-Nilai Pelanggan.
Malang: Bayumedia Publishing,89.
4
Lupiyoadi, Op.cit, 22

8
integritas masing-masing melalui pemenuhan janji dan empati di antara kedua

belah pihak. Hal inilah yang mendorong loyalitas konsumen.

3. Pangsa Konsumen Bukan Pangsa Pasar

Pemasaran relasional tidak lagi pada konsentrasi terhadap pencapaian

pangsa pasar melainkan pada upaya untuk mempertahankan pelanggan.

4. Nilai Sepanjang Hidup Pelanggan

Mengingat biaya yang digunakan untuk menerapkan pemasaran

relasional cukup besar, maka tidaklah ekonomis untuk menginvestasikan dalam

hubungan jangka panjang. Sehingga perusahaan perlu mengidentifikasi

pelanggan- pelanggan yang berpotensi menjalin hubungan jangka panjang dan

kemudian menghitung customer lifetime value agar menguntungkan perusahaan.

5. Dialog Dua Arah

Untuk mencapai hubungan yang diinginkan, diperlukan dialog dan

komunikasi dua arah, karena hubungan masyarakat (public relation) adalah

hubungan, jaringan, dan interaksi bukan sekedar basis data atau pemasaran

langsung.

6. Kustomisasi

Pemasaran relasional memberikan pemahaman yang lebih baik akan

tuntutan dan keinginan konsumen, sehingga memungkinkan penyediaan produk

yang sesuai dengan spesifikasi pelanggan. Dengan demikian kustomisasi massal

(mass market) dapat dilakukan.

9
C. Karakteristik Pemasaran Relasional

Terdapat beberapa karakteristik pemasaran relasional menurut Kotler

yaitu sebagai berikut.5

1. Memfokuskan diri pada para partner dan pelanggan bukannya

pada produk-produk yang dihasilkan perusahaan.

2. Memberikan penekanan terhadap bertahannya dan

pertumbuhan pelanggan dari pada perolehan pelanggan baru.

3. Menggandalkan lebih banyak mendengarkan dan belajar

dibandingkan berbicara

D. Tujuan Pemasaran Relasional

Menurut Zeithaml and Bitner tujuan utama dari pemasaran relasional

adalah untuk membangun dan mempertahankan pelanggan yang komit yang

menguntungkan bagi perusahaan dan pada waktu yang sama meminimumkan

waktu dan usaha yang dikeluarkan untuk pelanggan yang kurang

menguntungkan.6Sedangkan Chan menyatakan bahwa tujuan utama pemasaran

relasional sebenarnya adalah untuk menemukan lifetime value (LTV) dari

pelanggan. Setelah LTV didapat, tujuan selanjutnya adalah bagaimana agar

LTV masing-masing kelompok pelanggan dapat terus diperbesar dari tahun ke

tahun. Setelah itu, tujuan ketiga adalah bagaimana menggunakan profit yang

didapat dari dua tujuan pertama tadi untuk mendapatkan pelanggan baru dengan

biaya yang relatif murah. Dengan demikian tujuan jangka panjangnya adalah

5
Kotler, Philip, 2003, Marketing Management Analysis, Planning, Implementation and Controll,
Internasional Edition, Uppersadle River, Prentice Hall.Inc. New Jersey, 172.
6
Zeith dan Bitner, 2003. Service Marketing. Jakarta: Penerbit Erlangga, 158.

10
menghasilkan keuntungan terus menerus dari dua kelompok pelanggan yaitu

pelanggan sekarang dan pelanggan baru.7

E. Strategi Pemasaran Relasional

Dalam membentuk ikatan yang lebih kuat dengan pelanggan, pemasaran

relasional dapat dilakukan melalui tiga pendekatan yaitu:

1. Financial benefit

Manfaat keuangan (financial benefit) adalah pendekatan dengan

membangun nilai bagi pelanggan terutama mengandalkan manfaat keuangan

dan penghematan biaya dengan cara pemberian diskon khusus dan promo.

2. Social benefit

Manfaat sosial (social benefit) adalah pendekatan dengan menambahkan

manfaat sosial dan berusaha meningkatkan ikatan sosial dengan cara meneliti

kebutuhan dan keinginan pelanggan dan memberikan pelayanan lebih pribadi.

3. Structural ties

Ikatan struktural (structural ties) adalah membangun hubungan yang

lebih kuat dengan pelanggan, dengan cara memberikan penghargaan dan

pengertian kepada pelanggan. Perusahaan akan selalu membantu pelanggan

untuk memberikan informasi mengenai segala sesuatu yang dibutuhkan

pelanggan.

7
Chan, Op.cit, 6

11
Strategi pemasaran relasional dapat dijalankan dengan baik apabila

pelanggan yang dimiliki oleh perusahaan mempunyai persyaratan sebagai

berikut (Chan, 2003):

1. Pelanggan di masing-masing peringkat apabila mempunyai profil

berbeda antara satu dengan yang lainnya.

2. Pelanggan pada masing-masing peringkat apabila bisa memberi

nilai secara proporsional terhadap pelayanan yang diterimanya,

perusahaan tentu lebih senang untuk melayani pelanggan istimewa

yang menginginkan kecepatan pelayanan dan personalitas sebagai

atribut yang diprioritaskan dibandingkan pelanggan biasa, yang

lebih mementingkan harga murah.

3. Pelanggan pada masing-masing peringkat apabila memiliki

perbedaan dalam pemberian respons atau tanggapan terhadap

setiap penawaran perusahaan.

F. Tahapan dalam Penerapan Pemasaran Relasional

Menurut Chan terdapat enam tahapan yang harus diperhatikan oleh siapa

pun yang ingin menerapkan pemasaran relasional dengan baik.8

1. Kenali pelanggan anda dan bangun database.

2. Membuat prioritas pelanggan.

3. Merampingkan proses bisnis di mata pelanggan dan membuat

pelanggan mudah berinteraksi.

8
Chan, Op.cit, 176

12
4. Membuat online, untuk memudahkan penanganan interaksinya

satu per satu.

5. Memberikan pengalaman menarik yang tidak terlupakan dan

tentu saja menyenangkan pelanggan.

6. Memberikan pelayanan personal melalui penawaran unik yang

berbeda antara satu pelanggan dengan pelanggan lainnya

G. Cara Berkembang Pemasaran Relasional

Menurut Ford (2003) Relationship Marketing bisa berkembang melalui

tiga cara yaitu:

1. Interaction customer relationship, dimulai dari kontak pertama

antara sebuah kelompok dengan kelompok lain, di mana interaksi

tersebut merupakan komunikasi dua arah.

2. Coordinating activities, interaksi antara dua perusahaan yang

berbeda membutuhkan koordinasi aktivitas yang membantu

terjalinnya hubungan yang alami.

3. Adaptations, inti utama dari bisnis yang dilakukan oleh

perusahaan adalah menciptakan kepuasan bersama. Tidak ada

hubungan yang dilakukan tanpa melalui adaptasi karena adaptasi

dapat menciptakan kondisi yang menguntungkan.

13
H. Dimensi Pemasaran Relasional

Menurut Tandjung dimensi pemasaran relasional adalah bonding,

empathy, reciprocity, dan trust.9

1. Bonding

Ketergantungan antara kedua belah pihak harus cukup kuat, sehingga

hubungan keduanya dapat bertahan lama. Seorang pelanggan bila merasa tidak

memiliki ketergantungan yang kuat terhadap penjual, maka kemungkinan

pelanggan tersebut akan sering berganti pemasok.

2. Empathy

Seorang penjual harus memiliki kepedulian (empathy) kepada pelanggan,

artinya seorang penjualan hendaknya peduli terhadap permasalahan yang

dihadapai pelanggan dan memperhatikan sudut pandang pelanggan dalam

mengatasi suatu masalah.

3. Reciprocity

Hubungan jangka panjang haruslah saling memberi dan menerima.

Artinya, baik penjual maupun pelanggan sama-sama mendapat keuntungan.

Pelanggan yang menginginkan diskon besar, tentunya harus mengimbangi

dengan pembayaran tunai.

4. Trust

Trust lebih dari sekedar believe, meskipun kedua kata tersebut memiliki

arti yang hampir sama. Masing-masing pihak bila memiliki komitmen yang kuat,

maka akan menciptakan rasa sangat percaya (trust) dan memperkuat hubungan.
9
Tandjung, J. Widodo. Op.cit, 91

14
I. Komponen Pemasaran Relasional

Menurut Parasuraman, Berry, dan Zeithmal, terdapat lima komponen

pemasaran relasional yaitu sebagai berikut.10

1. Core service performance

Merupakan kemampuan yang dimiliki oleh pemasar untuk memberikan

kinerja inti layanan kepada pelanggan sebagai dasar membangun hubungan

jangka panjang antara organisasi dengan pelanggan. Kinerja suatu layanan

sangat diharapkan pelanggan untuk memenuhi harapannya. Pelanggan yang

harapannya terpenuhi melalui kinerja layanan yang diberikan perusahaan, maka

pelanggan akan puas, dan pada akhirnya menjadi loyal.

2. Recognition

Perusahaan mengenal dan memperhatikan setiap kontribusi yang

diberikan oleh anggota. Itulah sebabnya, perusahaan hendaknya memberikan

penghargaan kepada para anggota atas kontribusi positif yang diberikan

anggota. Sekecil apapun kontribusi yang diberikan pelanggan kepada perusahaan

hendaknya dihargai, karena hal itu merupakan apresiasi perusahaan kepada

pelanggan dan sekaligus memanjakan pelanggan agar loyal kepada perusahaan.

3. Enhancement of member interdependence

Pengembangan keterkaitan pelanggan merupakan aktivitas pemasaran

relasional yang memfasilitasi pelanggan untuk dapat meningkatkan keterkaitan

antara pelanggan dengan perusahaan, perusahaan dengan pemasok,

10
Berry, Leonard L. And A. Parasuraman, 1991. Marketing Service. New York: The Free Press,
123.

15
sehingga menimbulkan pertukaran nilai bagi perusahaan. Perusahaan hendaknya

dapat menarik pelanggan-pelanggan baru, baik pelanggan potensial maupun

pelanggan dari perusahaan pesaing. Itulah sebabnya, perusahaan harus

mempertinggi kepuasan pelanggan, agar pelanggan merasa diperhatikan, sangat

dibutuhkan, yang pada akhirnya akan bersedia dengan senang hati

mempromosikan usaha perusahaan kepada rekan-rekan pelanggan yang lain.

4. Dissemination of organizational knowledge

Desiminasi (penghamburan) pengetahuan perusahaan kepada pelanggan

dapat menciptakan kedekatan perusahaan dengan pelanggan maupun pemasok,

sehingga dapat mensosialisasikan akan nilai, tujuan, dan budaya perusahaan.

Penghamburan di sini dapat berarti perusahaan dengan senang hati memberikan

pengetahuan, pengalaman, dan saran yang baik kepada setiap pelanggan atau

anggota organisasi.

5. Reliance on external membership requirements

Kepercayaan pada keanggotaan luar yang dikehendaki perusahaan. Hal

ini tentunya menuntut perusahaan untuk memberikan layanan yang terbaik

kepada anggota intern terlebih dahulu, agar dapat menarik anggota lain (baru)

seperti yang dikehendaki. Perusahaan hendaknya dapat memuaskan harapan para

anggotanya, karena para anggota yang puas akan dengan senang hati

mempromosikan usaha perusahaan kepada teman-temannya yang lain.

BAB III

16
PENUTUP

A. Kesimpulan

Pemasaran relasional adalah metode yang di gunakan dalam mengelola

hubungan jangka panjang melalui komunikasi yang efektif dan efisien antara

perusahaan dengan pelanggannya untuk mencapai tujuan pemasaran. Tujuan

utama pemasaran relasional sebenarnya adalah untuk menemukan lifetime value

dari pelanggan sehingga menciptakan loyalitas pelanggan terhadap perusahaan.

Konsep inti didalam pemasaran relasional adalah orientasi jangka panjang,

komitmen dan pemenuhan janji, pangsa konsumen bukan pangsa pasar, nilai

sepanjang hidup pelanggan, dialog dua arah dan kustomisasi. Dalam

membentuk ikatan yang lebih kuat dengan pelanggan, pemasaran relasional

dapat dilakukan melalui tiga pendekatan yaitu financial benefit, social benefit

dan structural ties.

B. Saran

Perusahaan dalam mencapai tujuan pemasaran perlu mempertimbangkan

penerapan strategi pemasaran relasional. Dengan memahami konsep pemasaran

relasional dengan baik, perusahaan dapat mempertahankan loyalitas pelanggan.

17
DAFTAR PUSTAKA

Chan, Syafruddin. 2003. Relationship Marketing. Jakarta: Penerbit PT. Gramedia

Pustaka Umum.

Tandjung, J. Widodo. 2004. Marketing Management Pendekatan Pada Nilai-Nilai

Pelanggan. Malang: Bayumedia Publishing

Zeithaml dan Bitner. 2003. Service Marketing. Jakarta: Penerbit Erlangga

Lupiyoadi, Hamdani. 2006. Manajemen Pemasaran Jasa, Edisi Kedua. Jakarta :

Penerbit Salemba Empat

Berry, Leonard L. and A. Parasuraman, 1991. Marketing Services. New

York: The Free Press.

Kotler, Philip, 2003, Marketing Management Analysis, Planning,

Implememtation and Controll, International Edition, Uppersadle River, Prentice

Hall.Inc. New Jersey.

18
CONTOH STUDI KASUS 2 PERUSAHAAN

DALAM BIDANG SKINCARE

PERBANDINGAN MS GLOW DAN SCARLETT

 Dari Segi Produk

Pertama, kita akan membahas keduanya dari produk serum Scarlett memiliki

tekstur yang kental namun mudah meresap di wajah. Teksturnya jauh lebih watery

jika dibandingkan serum pada umumnya. Hampir mirip dengan MS Glow di mana

serum memiliki kandungan cair pada umumnya.

 Kemudian Dari Segi Kandungan Nya

Scarlett mengandung bahan berupa tea tree water. Kandungan ini dapat

membantu mengurangi bruntusan pada wajah sekaligus mengurangi peradangan

jerawat. Selain itu, untuk Anda yang memiliki tipe kulit berminyak, Anda akan

sangat terbantu sekali. Karena kandungannya dapat mengontrol kadar minyak

pada wajah. Scarlett juga mengandung vitamin C yang dapat mencerahkan wajah.

Kemudian Jeju centella asiatica yang biasanya digunakan untuk wajah berjerawat

kemerahan. Selain itu ada juga kandungan Licorice extract dan juga salicylic acid

yang dapat mengangkat kotoran sehingga tidak menyebabkan pori-pori tersumbat

dan komedoan.

Sedangkan pada MS Glow mengandung bahan berupa zinc sulfate yang

dapat membantu menyeimbangkan produksi hormone dan juga mengurangi

peningkatan produksi sebum sehingga terbebas dari jerawat. Serum ini juga

mengandung salicylic acid, bladderwrack extract, dan juga safflower seed oil yang

19
berguna untuk membuat jerawat cepat lebih kering sehingga membantu proses

jerawat agar segera matang.

 Dari Segi Strategi Pasar

Strategi Pemasaran Scarlett Whitening

1. Reseller

Scarlett Whitening menggunakan sistem reseller untuk menjangkau pasar

yang lebih luas. Bukan tanpa alasan, minat konsumen yang tinggi dari berbagai

wilayah dengan ongkir yang mahal jadi alasannya.

2. Brand Ambassador

Sudah jadi rahasia umum jika Brand Ambassador (BA) berperan besar

dalam meningkatkan penjualan produk. Kali ini Scarlett Whitening menggandeng

artis Korea Selatan, yaitu girl group Twice dan aktor Song Joong Ki sebagai BA.

Memilih kedua bintang ternama Korea Selatan tersebut, nyatanya menjadi strategi

pemasaran Scarlett Whitening yang cerdas. Pasalnya, jumlah Kpopers di

Indonesia sangat tinggi, mulai dari anak SD hingga pekerja, baik perempuan

maupun laki-laki.

3. Challenge

Challenge menjadi salah satu cara Scarlett Whitening meningkatkan

engagement dengan followers-nya di sosial media.

4. Campaign

Strategi pemasaran Scarlett Whitening juga merangkul bidang olahraga,

yaitu bulu tangkis. Kali ini Scarlett Whitening membawa campaign “Reveal Your

Beauty with Achievement”.

20
5. Scarlett Whitening di Paris Fashion Show 2022

Acara Paris Fashion Show 2022 sempat menghebohkan publik pada awal

tahun 2022 hingga menimbulkan berbagai macam spekulasi dari warganet.

Pasalnya, banyak artis, selebgram, dan pengusaha ternama yang turut andil dalam

acara tersebut, tak terkecuali brand Scarlett Whitening. Selain menggandeng para

selebgram dan pengusaha ternama, Scarlett Whitening juga mengajak satu

follower Instagram yang beruntung, yaitu Dheviana Bena. Acara Paris Fashion

Show tersebut merupakan acara yang diinisiasi oleh Kementerian Pariwisata dan

Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dan Gerakan Ekonomi Kreatif Nasional

(GEKRAF). Bertujuan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi kreatif Indonesia

di kancah dunia.

6. Giveaway

Pada kegiatan giveaway, para peserta biasanya akan tag beberapa

temannya di kolom komentar sembari menulis sebuah kalimat agar menang. Nah,

tag inilah yang memberikan exposure ke orang lain yang mungkin belum follow

akun Instagram Scarlett Whitening atau bahkan belum tahu brand tersebut.

7. Program Umroh Bareng Scarlett

Kamu tentu kerap mendengar program umroh gratis di iklan TV, kan?

Nampaknya ini menjadi strategi marketing yang bisa menjangkau calon

konsumen lebih luas, seperti kalangan orang tua. Apalagi masyarakat Indonesia

juga mayoritas beragama Islam. Banyak orang yang tentunya tertarik mengikuti

program umroh gratis ini mengingat biayanya yang tinggi. Jadi tidak heran jika

orang berbondong-bondong ingin mencoba kesempatan ini.

21
8. Kolaborasi dengan Marketplace

Penjualan produk Scarlett Whitening tidak hanya melalui reseller dan

offline store saja. Ia juga membuka toko online di marketplace terbesar se-Asia

Tenggara, Shopee, dengan nama akun Scarlett Whitening Official Shop.

MS Cosmetic memiliki dua cabang utama yang berdiri di Bali dan kota

Malang, Jawa Timur. Karena memiliki banyak stockist yang tersebar di seluruh

Indonesia, MS Glow menggunakan sistem penjualan distributor, agen, member

dan reseller serta tersedia aplikasi find seller MS Cosmetic untuk memudahkan

konsumen menemukan seller MS Cosmetic terdekat untuk berbelanja.

Selain itu, MS Glow juga menggunakan strategi pemasaran omnichannel

dan terus meningkatkan kualitas untuk pertumbuhan yang progresif dalam

menjangkau pasar Indonesia dan juga luar negeri. Memegang teguh prinsip

kualitas adalah yang utama, karena sesuatu yang berkualitas akan berujung pada

word-of-mouth.

Dalam mendirikan bisnis jangan lupa untuk selalu menciptakan value

lebih yang ditawarkan. Sehingga, akan selalu ada alasan kenapa seseorang harus

memilih membeli produkmu, dan juga mampu membawa pembeli-pembeli baru

serta memastikan bisnis yang kita tawarkan memiliki diferensiasi dari kompetitor.

Dalam mencapai kesuksesan tak lepas dari kemampuan dalam membaca peluang

dan memanfaatkan momentum. Kemudian ciptakan inovasi untuk menjawab

anxiety and desire pada masyarakat berkembang. Strategi pemasaran yang

diterapkan oleh MS Glow di antaranya adalah promosi melalui iklan.

22
Rangkaian Promosi MS Glow dibuat secara minimalis serta melihat

loyalitas dari calon pembeli dengan meningkatkan kualitas produk. Selain itu,

konsep iklan dibuat dengan nuansa soft dipadu nuansa harmonis. Sehingga,

terlihat lebih elegan dan natural. MS Glow juga melihat potensi pemasaran dan

penjualan yang bisa diperoleh melalui media sosial, cara ini menggunakan sifat

komuinikatif dan terus menggelar komunikasi dengan buyer di media sosial.

23

Anda mungkin juga menyukai