Anda di halaman 1dari 16

TEORI MAKRO

KEYNES DENGAN
PASAR UANG DAN
PASAR TENAGA KERJA
KELOMPOK 5
ANGGOTA :
1. ERIKA PUTRI (18.0101.0025)
2. IGNANTIA N. AYUHANA (18.0101.0030)
3. FATMA IRMALIA (18.1010.0032)
REKAPITULASI PROSES MAKRO
KEYNES
“ Sebelumnya telah dibahas satu demi satu bekerjanya ketiga pasar makro dalam
perekonomian tertutup : pasar barang , pasar uang, dan pasar tenaga kerja. Bisa dilihat
adanya kait mengait antara pasar satu dengan yang lain. Adanya kait mengait dan saling
mempengaruhi (interdependence) antara pasar satu dengan yang lain merupakan ciri
khas dan teori makro Keynes.
Suatu perekonomian dikatakan mencapai suatu posisi keseimbangan umum atau

general equilibrium secara makro apabila semua pasar ada pada posisi equilibriumnya
secara bersama sama atau secara simultan.
“ Yang paling fundamental dalam teori Keynes adalah konsepnya
mengenai aliran kegiatan di dalam suatu perekonomian.
Q

Kegiatan produksi (Q) menciptakan penghasilan (Y) bagi para Z


pemilik factor produksi,yang selanjutnya akan membelanjakan
sebesar Z untuk membeli barang-barang. Aliran pengeluaran (Z)
ini akan diterima oleh sector produksi sebagai hasil penjualan
outputnya,yang kemudian akan dibayarkan kepada para
pemiliknya factor produksi sebagai penghasilan(Y) . Demikian
seterusnya , proses ini berjalan tak hentinya selama ada
“ Y
kegiatan ekonomi.
Menurut Keynes , diantara ketiga aliran tersebut yang
paling menentukan atau yang secara aktif menentukan
aliran-aliran lain adalah Z ,yaitu GDE atau pengeluaran
agregat atau permintaan agregat. Bila Z bergejolak (naik
misalnya) akan diikuti oleh Q (yang cenderung untuk naik)
dan kemudian oleh Y( yang juga naik). Jadi Z adalah
unsur aktif dari aliran perputaran tersebut, sedang Q dan
Y mengikutinya.
Ini adalah esensi dari aspek teori Keynes yang
menggarisbawahi pentingnya pengelolaan permintaan
agregat demand management untuk pengendalian
kestabilan makro suatu perekonomian.
“ Selanjutnya , Keynes mengenal tiga pasar untuk suatu perekonomian
tertutup : pasar barang, pasar uang , dan pasar tenaga kerja. Dari ketiga
pasar tersebut yang merupakan unsur aktif dalam proses penyesuaian
kearah keseimbangan umum adalah pasar barang dan pasar
uang,sedangkan pasar tenaga kerja hanyalah mengikuti apa yang terjadi
dipasar barang. Bila output yang diproduksikan (Q) naik, maka jumlah orang
yang dipekerjakan (N) juga naik. Ini bisa dikaitkan dengan konsep fungsi

produksi , yang menyatakan bahwa menaikkan output hanya bisa dicapai
apabila input(tenaga kerja) ditingkatkan penggunaannya.
Dalam gambar A ,unsur C
adalah pasif , dan G adalah
eksogen dan ditentukan
langsung oleh pemerintah.
Disini unsur I lah yang
merupakan matarantai
penghubung dengan pasar
pasar lain. Io ditentukan oleh
tingakt bunga dan kurva
MEC(gambar B). MEC
merupakan pencerminan dari
psikologi investor mengenai
keuntungan yang bisa
diharapkan dari investasi.
Tingkat bunga io merupakan
matarantai yang langsung
menghubungkan pasar barang
(Gambar A,B,C ) dengan
pasar uang (gambar D) ,
sebab ia memang ditentukan
dipasar yang terakhir ini
sebagia keseimbangan antara
Ms dan Md.
PENDEKATAN IS-LM
“ Cara lain yang digunakan untuk menjelaskan proses keseimbangan umum dalam teori
Keynes adalah pendekatan IS-LM dan diperkenalkan pertama kali oleh ekonom
kenamaan Inggris , John Hicks , pada tahun 1937 .
Pada pasar barang, posisi keseimbangan tercapai apabila permintaan agregat sama
dengan penawaran agregat. Untuk setiap tingkat permintaan agregat (Z) ada satu
pasang P dan Q yang merupakan tingkat harga dan output keseimbangan dipasar
barang.
Jadi apabila karena sesuatu hal pengeluaran investasi (I) meningkat , maka tingkat
permintaan agregat (Z) akan meningkat pula, dan di pasar barang akan tercapai suatu
tingkat harga dan output keseimbangan baru (P*,Q* baru)

Kita bisa mencoba berbagai nilai I dan
menanyakan P dan Q keseimbangan yang
dihasilkan. Tetapi I itu sendiri , dalam teori
Keynes ditentukan oleh kurva MEC dan
tingkat bunga ( r ) . Kalau kurva MEC kita
anggap tertentu posisinya, maka I ditentukan
oleh berapa r . Jadi untuk setiap tingkat r ,
kita memperoleh suatu tingkat I tertentu dan
melalui proses multiplier , menentukan suatu
tingkat z tertentu. Dengan diketahuinya
tingkat Z ini kita bisa menentukan tingkat P
dan Q keseimbangannya.
Apabila berbagai nilai r dan nilai Q* (keseimbangan) digambar dengan r sumbu vertical dan Q* pada sumbu
mendatar, maka diperoleh kurva bentuknya kurang lebih sebagai berikut :

Kurva tersebut menelusur berbagai tingkat r dan


80%
Q yang memenuhi syarat keseimbangan dipasar
barang. Kurva ini disebut kurva IS, untuk
mengingatkan bahwa setiap titik pada kurva ini 50%
menjamin bahwa pengeluaran investasi (I) yang
diinginkan oleh para investor persis sama dengan
jumlah tabungan (S) yang disisihkan oleh sector
Rumah Tangga. 40%

70%

60%
Sebab pada tingkat r yang tinggi, I rendah, sehing
ga Z rendah dan ini cenderung menghasilkan P*
Mengapa Kurva IS dan Q* yang rendah. Sebaliknya tingkat r rendah
menghasilkan I dan Z dan P* dan Q* yang tinggi.
Slope Negatif? Jadi tingkat r berkaitan dengan Q* dengan arah y
ang berlawanan (slope negatif).
Di pasar uang , kurva permintaan akan
uang bertemu dengan kurva
penawaran akan uang dan
menentukan tingkat bunga (r).
Pergeseran kurva permintaan ke kanan
mengakibatkan r naik. Jadi melalui
pasar uang bisa dilihat adanya
hubungan yang searah antara Q dan r .
Apabila digambar dalam bidang r dan Q , akan diperoleh kurva yang menaik ( slope positif ) sebagai berikut

Kurva ini disebut kurva LM , untuk mengingatkan bahwa titik-titik pada kurva ini menjamin
keseimbangan anatar permintaan akan uang (L) dengan penawaran akan uang (Ms) atau
keseimbangan dipasar uang.
Apabila ingin mengetahui posisi keseimbangan umum perekonomian , maka yang dilakukan
adalah mencari titik pertemuan anatar kurva IS dan kurva LM, sebab pada titik itulah
keseimbangan dipasar barang dan dipasar uang tercapai secara bersama-sama.
KESIMPULAN
Proses makro adalah proses menuju keseimbangan umum (general ekuilibrium) . Apabila
terjadi suatu perubahan(misalnya I, G atau Ms berubah ), maka ini akan mempunyai
pengaruh berantai terhadap semua pasar . Perekonomian akan menyesuaikan diri
sehingga tercapai posisi keseimbangan umum yang baru. Posisi keseimbangan umum
diartikan sebagai posisi dimana semua pasar ada salam posisi keseimbangannya secara
bersama sama (simultan). Suatu perekonomian akan selalu bergerak menuju posisi
keseimbangan pada umumnya.
PERTANYAAN

Anda mungkin juga menyukai