Anda di halaman 1dari 16

MODUL PERKULIAHAN

Ekonomika
Makro
Pengukuran Kegiatan Ekonomi

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

02
Ekonomi dan Bisnis Manajemen S1 190221004 Team Teaching Ekonomika Makro

Abstract Kompetensi

Materi ini akan menjelaskan tentang Mahasiswa memiliki kemampuan


konsep dasar pengukuran kegiatan untuk mengaplikasikan konsep
ekonomi suatu negara mulai dari dasar pengukuran kegiatan ekonomi,
pengertian produk dan pendapatan mulai dari memahami pengertian
nasional, metode perhitungan produk dan pendapatan nasional,
pendapatan nasional, konsep GDP, metode perhitungan pendapatan
GNP, NNP, NI, PI, dan DI, nasional, konsep GDP, GNP, NNP,
GDP/GNP nominal, real, dan deflator, NI, PI, dan DI, GDP/GNP nominal,
perhitungan pertumbuhan ekonomi real, dan deflator, perhitungan
dan tingkat inflasi pertumbuhan ekonomi dan tingkat
inflasi
Pengukuran Kegiatan Ekonomi

Ekonom selalu membutuhkan pengukuran yang baik, dan teori yang baik. Memang benar
teori yang baik membutuhkan pengukuran yang baik, dan pengukuran yang baik
membutuhkan teori yang baik. Pengukuran kinerja ekonomi memotivasi para ekonom makro
untuk membangun model sederhana yang dapat menjelaskan pemikiran tentang bagaimana
perekonomian bekerja. Misalnya, survei harga konsumen yang dilakukan setiap tahun dapat
memberi tahu kita tentang bagaimana harga berubah dari waktu ke waktu dan, ditambah
dengan pengamatan pada variabel ekonomi lainnya, dapat membantu kita mengembangkan
teori yang menjelaskan mengapa harga berubah seiring perubahan waktu. Sementara itu,
teori ekonomi dapat memberikan informasi yang lebih baik kepada kita tentang cara paling
efisien untuk melakukan pengukuran ekonomi. Misalnya, teori perilaku konsumen dapat
memberi tahu kita tentang cara yang tepat untuk menggunakan harga barang konsumsi
untuk mendapatkan indeks harga yang merupakan ukuran yang baik untuk tingkat harga.

Pengertian Produk dan Pendapatan Nasional

Kegiatan ekonomi suatu negara kadangkala mengalami kemajuan dan kadangkala


mengalami kemunduran. Kegiatan ini dapat di amati melalui dua pendekatan yaitu
pendekatan arus produk dan pendekatan arus pendapatan. Kegiatan ekonomi yang dihitung
menggunakan pendekatan arus produk akan menghasilkan nilai produk nasional/Gross
national product (GNP). Apabila dihitung melalui pendekatan pendapatan akan
menghasilkan nilai/jumlah penghasilan masyarakat atau disebut Gross National Income
(GNI). Kedua konsep tersebut dapat dikatakan mempunyai pengertian identik dan
perbedaanya hanya terletak pada pendekatan yang digunakan dalam proses perhitungan.
Perbedaan dan persamaan GNI dengan GNP dapat dikemukakan sebagai berikut:

 Pendapatan Nasional (GNI), yaitu nilai seluruh produk yang dihasilkan negara dalam 1
tahun tertentu. Disebut PN (GNI) karena merupakan flow of income yang diterima
masyarakat dalam bentuk balas jasa atas faktor produksi yang dimiliki. Perhitungannya
didasarkan atas balas jasa yang diterima masyarakat pemilik faktor produksi atau bisa
juga disebut pendekatan biaya produksi. Melalui pendekatan ini akan terlihat adanya
arus biaya dalam menghasilkan produk, yakni sebagai berikut:

1. Biaya/upah yang dibayarkan kepada tenaga kerja.

2. Uang sewa yang dibayarkan kepada pemilik tanah.

3. Bunga yang dibayarkan pada pemilik modal.

Semua biaya tersebut sekaligus merupakan pendapatan masyarakat.

‘2021 Ekonomika Makro Biro Akademik dan Pembelajaran


2 Team Teaching http://www.widyatama.ac.id
 Produk Nasional (GNP), yaitu nilai seluruh produk yang dihasilkan suatu negara dalam
1 tahun tertentu. Disebut produk nasional (GNP) karena merupakan flow of final goods
yang dihasilkan dari keseluruhan perusahaan dalam suatu negara dan dinilai
berdasarkan jumlah uang yang harus dikeluarkan untuk mendapatkan barang jadi dan
jasa. Perhitungannya didasarkan atas jumlah pengeluaran masyarakat untuk
memperoleh barang dan jasa. Pengeluaran masyarakat tersebut terdiri atas:

1. Pengeluaran RTK untuk membeli barang-barang konsumsi (C).

2. Pengeluaran RTP untuk keperluan investasi (I).

3. Pengeluaran RTN untuk barang keperluan pemerintah atau Government (G).

4. Pengeluaran dalam hubungan RTLN untuk keperluan barang export (X).

Melalui Gambar berikut dapat dilihat arus pembayaran faktor produksi yang akan
menghasilkan nilai GNI dan arus uang pembayaran hasil produksi yang akan menghasilkan
nilai GNP.

Gambar 2.1 Arus pembayaran faktor produksi (GNI) dan arus pembayaran hasil
produksi (GNP)

Perbedaan istilah nasional dengan domestik pada nilai produk suatu Negara:
1. Istilah nasional pada GNI (Gross National Income) atau GNP (Gross National Product)
merupakan nilai produk yang dihasilkan dihitung berdasarkan faktor produksi milik
warga negara baik yang ada di dalam negeri ataupun di luar negeri.
Nilai GNI = Nilai GNP.

‘2021 Ekonomika Makro Biro Akademik dan Pembelajaran


3 Team Teaching http://www.widyatama.ac.id
2. Istilah domestik pada GDI (Gross Domestic Income) atau GDP (Gross Domestic
Product) merupakan nilai keseluruhan produk yang dihasilkan (produk bangsa sendiri
ditambah produk bangsa asing) dihitung berdasarkan batas wilayah geogratis suatu
negara.

Nilai GDI = Nilai GDP.

Tabel 2.1 Dasar Perhitungan GNI, GNP, GDI dan GDP

Nilai Dihitung Berdasarkan Dihitung Berdasarkan


GNI Arus pendapatan Batas kewarganegaraan milik
faktor produksi
GNP Arus barang & jasa yang Batas kewarganegaraan milik
dihasilkan faktor produksi
GDI Arus pendapatan Batas wilayah geografis produk
dihasilkan
GDP Arus barang & jasa yang Batas wilayah geografis produk
dihasilkan dihasilkan

Perbedaan dasar perhitungan antara produk domestik dan produk nasional, dapat
mengakibatkan nilai GNP dan GDP sulit untuk bisa sama. Jadi nilai GNP ≠ GDP. Selisih
GNP dan GDP disebut Net Factor Income to abroad atau Net Factor Payment

Net Factor Payment = GNP -GDP

Nilai GNP bisa lebih besar atau lebih kecil daripada GDP:

1. Apabila dalam suatu negara GNP < GDP, itu artinya peranan modal luar negeri di
negara itu lebih besar daripada penanaman modal negara itu di luar negeri. Karena
itu, diduga negara belum maju, belum melebarkan sayap usahanya ke luar negeri
dan masih menerima/banjir modal asing.

2. Sebaliknya apabila suatu negara GNP > GDP, berarti penanaman modal luar negeri
di negara itu lebih kecil daripada penanaman negara itu di luar negeri. Karena itu
negara dianggap sudah maju, investasi negara tersebut banyak di negara lain.

Metode Perhitungan Pendapatan Nasional

Pendapatan nasional adalah pendapatan faktor-faktor produksi yang berarti pendapatan


yang diterima oleh masyarakat sebagai pemilik faktor produksi. Pendapatan nasional yang
sering digunakan untuk melihat perkembangan kegiatan ekonomi masyarakat. Ada lima

‘2021 Ekonomika Makro Biro Akademik dan Pembelajaran


4 Team Teaching http://www.widyatama.ac.id
konsep perhitungan yang digunakan untuk melihat perkembangan ekonomi yaitu (Ace
Partadireja, 1994):

1. National Income Account, menghitung jumlah produk/pendapatan nasional


yangdihasilkan suatu negara.

2. Input-Output Account, menghitung jumlah pembelian (input) dan penjual (output)


setiap sektor ekonomi.

3. Balance of Payment Account, menghitung semua penerimaan dan pengeluaransuatu


negara dengan negara-negara lain melalui ekspor-impor, aliran/arus dana yang terjadi:

o dari luar negeri dalam negeri

o dari dalam negeri luar negeri.

4. Flow of Funds Account, menghitung arus transaksi pinjam-meminjam antarberbagai


sektor dalam kegiatan ekonomi.

5. National Balance Sheet atau Capital Account, menghitung kekayaan (aktiva) dan
utang (pasiva) semua unit kesatuan ekonomi atau sektor-sektor ekonomi.

Dari kelima konsep tersebut yang dibahas dalam buku ini hanya National Income Account.
Ada tiga metode/pendekatan (approach) dalam menghitung pendapatan nasional antara
lain:

1. Metode produksi/production approach.

Pada metode produksi ini, Pendapatan Nasional dihitung dengan cara menjumlahkan
nilai produksi yang diciptakan oleh tiap-tiap sektor ekonomi selama 1 periode tertentu
(biasanya 1 tahun). Yang dijumlahkan adalah nilai tambah (value added) yang
diciptakan oleh tiap sektor yang ada dalam perekonomian. Kenapa harus menggunakan
nilai value added dalam Perhitungan Produk Nasional alasannya adalah:

 Untuk memperlihatkan peranan tiap sektor/besarnya sumbangan tiap-tiap sektor


ekonomi kepada Pendapatan Nasional.

 Untuk menghindari terjadinya perhitungan ganda (double counting/multiple


counting)

‘2021 Ekonomika Makro Biro Akademik dan Pembelajaran


5 Team Teaching http://www.widyatama.ac.id
Contoh perhitungan nilai tambah (value added):

Tabel 2.2 Contoh perhitungan nilai tambah

Konsep Perhitungan Produk Domestik Bruto berdasarkan Sektor/Lapangan Usaha


(Tahun 2011 dengan harga konstan 2000 dalam milliar rupiah)

Tabel 2.3 Produk Domestic Bruto menurut Sektor / Lapangan Usaha


(Tahun 2011 pada harga kontan 2000 dalam trilyun rupiah)

‘2021 Ekonomika Makro Biro Akademik dan Pembelajaran


6 Team Teaching http://www.widyatama.ac.id
Untuk mencari PNB atau GNP digunakan rumus:

PNB atau GNP = PDB atau GDP + Penerimaan bersih dari LN


(Net Factor Payment)

Untuk mencari nilai Produk Nasional atau Pendapatan Nasional (PN) diperoleh
dengan rumus:

PN = PNB – (Pajak tak langsung – Penyusutan nilai)

2. Metode pendapatan/income approach.

Metode pendapatan dihitung dengan cara menjumlahkan keseluruhan balas jasa


(income) yang diperoleh pemilik faktor produksi yang digunakan dalam proses produksi
untuk dapat menentukan pendapatan nasional. Konsep perhitungan pendapatan
nasional dengan pendekatan/metode pendapatan (Income Approach) adalah sebagai
berikut:

3. Metode pengeluaran/expenditure approach.


Metode ini menghitung pendapatan nasional dengan menjumlahkan pengeluaran-
pengeluaran yang dilakukan oleh berbagi kelompok masyarakat seperti RTK, RTP, RTN
dan RTLN untuk memperoleh barang dan jasa/produk nasional. Konsep perhitungan
pendapatan nasional dengan metode pengeluaran (expenditure approach) adalah
sebagai berikut:

‘2021 Ekonomika Makro Biro Akademik dan Pembelajaran


7 Team Teaching http://www.widyatama.ac.id
Konsep penting untuk diingat adalah bahwa nilai GDP selalu sama dengan nilai GDI.
Variabel-variabel dalam rumusan perhitungan GNP dapat dijelaskan sebagai berikut:
Dari sisi produk, GNP dipandang sebagai hasil penjumlahan dari:
1. Pengeluaran konsumsi rumah tangga untuk pembelian barang dan jasa.
2. Pengeluaran investasi yang dilakukan rumah tangga produsen.
3. Pengeluaran oemerintang untuk membeli barang dan jasa.
4. Net export, yaitu nilai export dikurangi impor.
Dari sisi biaya atau pendapatan dirumuskan sebagai penjumlahan biaya-biaya dalam
menghasillkan GNP, meliputi:
1. Gaji dan upah (Wages and Salaries) merupakan kompensasi yang diterima tenaga
kerja.
2. Unincorporated enterprice merupakan penerimaan dari usaha yang tidak berbadan
hukum misalnya pendapatan petani, olahragawan.
3. Bunga netto (Interest) merupakan kompensasi dari penggunaan modal
4. Sewa (rend) merupakan kompensasi dari pemilik rumah atau gedung sewaan
5. Pajak tak langsung (Indirect tax) merupakan variabel yang dapat menambahbiaya
produksi; penyusutan (depreciation) merupakan biaya penyusutan barang modal yang
terpakai.
6. Laba perusahaan (Corporated profit) merupakan selisih dari hasil penjualan dengan
biaya produksi dan terdiri dari deviden, laba yang ditahan dan pajak langsung berupa
pajak penghasilan perusahaan.
7. Disposible Income sejumlah uang/pendapatan yang sesungguhnya diterima
masyarakat dan siap untuk dibelanjakan.

Secara umum perhitungan pendapatan nasional bermanfaat untuk melihat perkembangan


kegiatan-kegiatan perekonomian yang terjadi dan dapat dicapai oleh suatu negara. Secara
khusus manfaat perhitungan pendapatan nasional adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui dan menelaah struktur atau susunan perekonomian.

‘2021 Ekonomika Makro Biro Akademik dan Pembelajaran


8 Team Teaching http://www.widyatama.ac.id
2. Membandingkan perekonomian dari waktu ke waktu.

3. Membandingkan perekonomian antardaerah.

4. Merumuskan kebijakan-kebijakan pemerintah, khususnya di bidang ekonomi dan


pembangunan.

Di samping itu dalam perhitungan pendapatan nasional juga sering kali ditemukan berbagai
kendala, misalnya sebagai berikut:

1. Data produksi dan pendapatan masyarakat yang diperoleh tidak lengkap.

2. Data yang sudah tersedia/tercatat bukan data yang akurat/tepat, tetapi merupakan
data-data estimate, sehingga tingkat kepercayaan (reliability) dan kebenaran (validity)
rendah.

Selain terdapat kendala, dalam perhitungan pendapatan nasional juga terdapat transaksi-
transaksi yang tidak dihitung, misalnya sebagai berikut:

1. Transfer Payment; suatu pembayaran yang dikeluarkan dan diterima masyarakat tanpa
menghasilkan produk pada tahun yang bersangkutan. Contoh: pensiun, subsidi, warisan
pembayaran untuk barang-barang yang dibuat pada tahun sebelumnya.

2. Capital gain and loss; kenaikan dan penurunan nilai barang modal karena inflasi dan
deflasi.

3. Kegiatan-kegiatan ilegal; kegiatan-kegiatan yang melanggar hukum. Misalnya: hasil


penyelundupan, hasil barang-barang terlarang meskipun secara teknis bersifat produksi
seperti pabrik ganja.

4. Kegiatan-kegiatan yang karena alasan praktis tidak dihitung, misalnya: nilai jasa/produk
yang dilakukan oleh anggota keluarga untuk keperluan anggota keluarga tersebut.
Seperti pekerjaan ibu rumah tangga, memasak, mencuci, dan membersihkan rumah.

Masih banyak transaksi yang belum terhitung, sulit dilakukan karena transaksi transaksi
tersebut tidak melalui kegiatan pasar/lapangan usaha yang jelas. Contohnya sebagai
berikut:

1. Produksi makanan yang merupakan usaha kecil di lingkungan masyarakat.

2. Jasa pembantu rumah tangga.

3. Buruh yang menerima upah dalam bentuk barang

4. Pembuatan bangunan secara gotong-royong.

‘2021 Ekonomika Makro Biro Akademik dan Pembelajaran


9 Team Teaching http://www.widyatama.ac.id
Konsep GDP, GNP, NNP, NI, PI dan DI

Dalam mempelajari pendapatan nasional perlu dipahami konsep GDP, GNP, NNP, NI, PI
dan DI:

1. Produk Domestik Bruto (Gross Domestic Product/GDP) adalah nilai barang dan jasa
yang diproduksi oleh suatu negara dalam suatu periode tertentu dengan menjumlahkan
semua hasil dari warga negara yang bersangkutan ditambah dengan warga negara
asing yang bekerja di negara yang bersangkutan, termasuk juga di dalamnya adalah
pendapatan atas aset asing.

2. Produk Nasional Bruto (Gross Nasional Product/GNP) adalah merupakan nilai barang
dan jasa yang diproduksi oleh suatu negara dalam suatu periode waktu tertentu (satu
tahun) dengan menjumlahkan semua nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh
penduduk suatu negara, termasuk warga negara yang berada diluar negeri yang diukur
dengan satuan uang.

3. Produk Nasional Neto (Net National Product) adalah produk nasional bruto dikurangi
depresiasi/penyusutan

4. Pendapatan Nasional (National Income) merupakan Produk Nasional Neto dikurangi


dengan Pajak Tidak Langsung ditambah dengan Subsidi.

5. Pendapatan Personal (Personal Income) adalah bagian pendapatan nasional yang


merupakan hak individu-individu dalam perekonomian, sebagai balas jasa keikutsertaan
mereka dalam proses produksi

6. Pendapatan Disposabel (Disposable Income) merupakan pendapatan personal yang


dapat dipakai oleh individu, baik untuk membiayai konsumsinya maupun untuk ditabung

Berdasarkan penjelasan diatas, amak rumusan/konsep dalam Perhitungan Pendapatan


Nasional adalah sebagai berikut:

 Nilai: GDP = GDI

GDP - Y=C+I+G+ (X-M)

GDI - Y = w + + i + we + t + depr + In.tax

 Gross National Product diperoleh dari:

GNP = GDP + net factor income

 Net National Product:

‘2021 Ekonomika Makro Biro Akademik dan Pembelajaran


10 Team Teaching http://www.widyatama.ac.id
NNP = GNP - depreciation

 National Income

NI = NNP - indirect tax + subsidies

 Personal Income

PI = NI - coorporate profit + devident + transfer payment - social insurance + net interest)

 Disposible Income

DI = PI - direct tax

Contoh soal:

Coba saudara hitung nilai GDP, GNP, NNP, NNI, PI, dan DI Negara M berdasarkan data-
data perekonomiannya (dalam Milyar Rupiah) sebagai berikut:

No Keterangan Jumlah
1 Konsumsi rumah tangga 188,745
2 Pajak Pribadi 29,478
3 Ekspor barang dan jasa 55,589
4 Pembayaran transfer 8,427
5 Keuntungan Perusahaan 20,750
6 Impor barang dan jasa 76,483
7 Pengeluaran pemerintah 52,248
8 Pembayaran Dividen 6,750
9 Pajak tidak langsung 9,500
10 Net factor income 3,200
11 Investasi netto dalam negeri 65,123
12 Subsidi 34,215
13 Pembayaran asuransi sosial 12,460
14 Penyusutan 19,436
15 Pendapatan bunga pribadi 15,453

Pembahasan:

GDP = 188.745 + 55.589 + 65.123 + 52.248 – 76.483 = 285.222

GNP = 285.222 + 3.200 = 288.422

NNP = 288.422 – 19.436 = 268.986

NNI = 268.986 – 9.500 + 34.215 = 293.701

PI = 293.701 – 20.750 + 6.750 + 8.427 -12.460 + 15.453 = 291.121

DI = 291.121 – 29.478 = 261.643

‘2021 Ekonomika Makro Biro Akademik dan Pembelajaran


11 Team Teaching http://www.widyatama.ac.id
Produk Nasional (GDP/GNP) dalam Arti Nominal, Ril, dan Deflator

Nilai produk nasional selalu dihitung berdasarkan nilai uang dari barang dan jasa yang
dihasilkan. Sementara nilai uang tidak selamanya dalam keadaaan stabil, sangat
bergantung pada perkembangan harga pasar. Kenaikan harga meneyebabkan nilai uang
turun dan sebaliknya penurunan harga menyebabkan nilai uang naik

Suatu hal yang mustahil untuk mengukur perkembangan produk nasional apabila alat
ukurnya tidak stabil dan mudah berubah dari waktu ke waktu. Usaha menghindari
ketidakstabilan nilai uang sebagai alat ukur, kita harus menggnakan alat ukur yang mampu
mengantisipasi kenaikan harga. Alat ukur yang dimaksud adalah indeks harga. Indeks harga
dalam konsep GNP disebut Deflator GNP

Pengukuran GNP atau nilai produk nasional dapat berupa hal-hal berikut:

1. GNP nominal, merupakan nilai produk dihitung berdasarkan harga yang berlaku ketika
produk tersebut dihasilkan. GNP nominal dihitung dengan mengalikan kuantitas dengan
harga pasar setiap tahun yang berubah-ubah.

2. GNP riil, merupakan nilai produk dihitung berdasarkan harga tahun tertentu yang
ditetapkan sebagai tahun dasar. GNP riil dihitung dengan mengalikan kuantitas dengan
harga konstan, yaitu harga yang terjadi pada tahun tertentu yang ditetapkan sebagai
tahun dasar.

3. Deflator GNP, merupakan indeks harga. Nilai deflator GNP dihitung dengan cara
membagi GNP nominal dengan GNP riil.

Tabel 2.4 Contoh perhitungan GNP Deflator, GNP Nominal dan GNP Ril

‘2021 Ekonomika Makro Biro Akademik dan Pembelajaran


12 Team Teaching http://www.widyatama.ac.id
Melalui angka-angka pada tabel diatas dapat dilihat perkembangan GNP nominal jauh lebih
besar daripada GNP rill. Hal ini disebabkan sebagai berikut:

1. Kenaikan GNP secara nominal terjadi sebagai akibat dari kenaikan volume produk dan
kenaikkan harga produk. Jadi ada kenaikan laju inflasi.

2. Kenaikan GNP secara riil terjadi sebagai akibat hanya dari kenaikan volume

Untuk menghitung perkembangan GNP nominal atau GNP riil dapat digunakan rumus Laju
Pertumbuhan (LP) sebagai berikut:

Contoh:

- Kenaikan yang 50% adalah berdasarkan kenaikan volume produksi dan kenaikan harga
(masih ada pengaruh laju inflasi)
Sedangkan,

Contoh:

- Kenaikan yang 20% adalah berdasarkan hanya kenaikan volume produksi.

Perhitungan Laju Pertumbuhan Ekonomi dan Tingkat Inflasi

Laju pertumbuhan ekonomi (LPE) atau Rate of Economic Growth adalah suatu angka
dalam persentase yang memperlihatkan tinggi rendahnya atau cepat lambatnya
pertumbuhan ekonomi suatu negara dalam satu tahun tertentu dibandingkan tahun
sebelumnya. Untuk menghitung LPE dihitung berdasarkan nilai GNP riil atau GDP riil
dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

‘2021 Ekonomika Makro Biro Akademik dan Pembelajaran


13 Team Teaching http://www.widyatama.ac.id
Menghitung LPE per kapita digunakan rumus sebagai berikut:

Indeks harga adalah rata-rata tertimbang dari harga-harga produk berdasarkan uang yang
berlaku di pasar. Indeks harga dapat juga diartikan sebagai ukuran tingkat harga rata-rata
barang dan jasa. Ada tiga macam indeks harga yaitu sebagai berikut:

1. Indeks harga konsumen (consumer price index- CPI). Indeks harga konsumen
mengukur biaya sekelompo barang dan jasa dipasar. Harga tersebut berupa harga-
harga makanan, pakaian, pemukiman, transportasi, kesehatan, pendidikan dan
komoditas lainnya yang akan dibeli konsumen untuk menunjang kehidupan sehari-hari.

2. Indeks harga produser (producer price index-PPI). Indeks harga ini mengukur tingkat
harga pada tingkat produsen atau pedagang besar.

3. Deflator GNP/GDP (GNP/GDP deflator). Indeks harga ini merupakan rasio GNP
nominal dan GNP/GDP riil. Indeks harga ini adalah perubahan harga atau nilai dari
seluruh komponen GNP/GDP yang terdiri dari konsumsi, investasi, pengeluaran
pemerintah, dan ekspor netto).

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan indeks harga adalah sebagai
berikut:

1. Menentukan jenis-jenis barang yang harganya akan diamati secara periodik, terutama
untuk barang-barang yang dapat mewakili pilihan konsumen secara umum. Barang-
barang yang diamati biasanya barang kebutuhan sehari-hari.

2. Menentukan nilai produksi barang-barang tersebut pada tahun dasar.

3. Mengamati perubahan harga barang tersebut.

Contoh Menetukan Indeks Harga:

 Misalnya jenis barangnya adalah makanan, pakaian, perumahan, transpotasi,


kesehatan dan pendidikan dan tahun dasarnya ditetapkan pada tahun 2001

‘2021 Ekonomika Makro Biro Akademik dan Pembelajaran


14 Team Teaching http://www.widyatama.ac.id
 Hipotesis anggaran pada tahnu 2001 berdasarkan presentasi kepentinan ekonomis;
konsumen membelanjakan anggarannya untuk; makanan 20%, pakaian 25%,
perumahan 25%, transportasi 10%, pendidikan 25% dan kesehatan 15%.

 Tahun 2002 terjadi kenaikan harga untuk; makanan 2%, pakaian 3%, perumahan 5%,
transportasi 10%, pendidikan 15% dan kesehatan 4%

 Indeks harga konsumen (IHK) dapat dihitung sebagai berikut:

IHK (2001) = (0,020 × 100) + (0,05 × 100) + (0,25 × 100) + (0,1 × 100) + (0,25
× 100) + (0,15 × 100)
= 100.

IHK (2001) = (0,020 × 102) + (0,05 × 103) + (0,25 × 105) + (0,1 × 110) + (0,25
× 115) + (0,15 × 104)
= 107

Indeks harga biasanya digunakan untuk melihat perkembangan perekonomian atau tingkat
inflasi yang terjadi dalam suatu Negara.Tingkat inflasi adalah laju tingkat harga umum dari
tahun ketahun dan biasanya diikuti dengan kenaikan harga pada tahun tertentu dari tahun
sebelumnya. Laju inflasi atau tingkat inflasi dapat dihitung dengan rumus berikut:

Contoh:

‘2021 Ekonomika Makro Biro Akademik dan Pembelajaran


15 Team Teaching http://www.widyatama.ac.id
Daftar Pustaka

Case, K., E., Fair, R., C., & Oster, S., M. 2017. Principles of Macroeconomics. Twelfth
Edition. USA: Pearson
Mankiw N., Gregory. 2019. Macroeconomics. Tenth Edition. New York: Work Publishers
Murni, A. 2016. Ekonomika Makro. Edisi Revisi. Bandung: PT. Refika Aditama
Williamson, S., D. 2014. Macroeconomics. Fifth Edition. New Jersey: Pearson Education, Inc

‘2021 Ekonomika Makro Biro Akademik dan Pembelajaran


16 Team Teaching http://www.widyatama.ac.id

Anda mungkin juga menyukai