Disusun oleh:
Dwi Fatehatul Ula 2013114321
Widiya Yuliana 2013114276
Ratih Budiaryati 2013114364
Segala puji bagi Allah SWT, karena dengan rahmat, hidayah dan inayah-
Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini sebagai salah satu tugas Mata
Kuliah Operation Research.
Pekalongan, 13 November
2017
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Transportasi?
2. Bagaimana Transportasi dapat diterapkan pada operasional usaha?
BAB II
PEMBAHASAN
Asumsi dari model ini adalah bahwa biaya transportasi disebuah rute tertentu
adalah proporsional secara langsung dengan jumlah unit yang dikirimkan.
Definisi unit transportasi akan bervariasi bergantung pada jenis barang yang
dikirimkan. Misalnya kita dapat membicarakan unit transportasi sebagai setiap
balok baja yang diperlukan untuk membangun jembatan, atau kita dapat
menggunakan beban truk dari sebuah barang sebagai unit transportasi.
Bagaimanapun juga, unit penawaran dan permintaan harus konsisten dengan
definisi kita tentang unit yang dikirimkan.
1. TEKNIK TRANSPORTASI
1 2 3 4 Penawaran
10 0 20 11 25
x11 x12 x13 x14
12 7 9 20
x21 x22 x23 x24 15
0 14 16 18
x31 x32 x33 x34 5
5 15 15 10 Permintaan
Langkah 2 : identifikasi baris atau kolom dengan penalti terbesar, pilih nilai yang
sama secara sembarangan. Alokasikan sebanyak mungkin pada variabel dengan
biaya terendah dalam baris atau kolom yang dipilih. Sesuaikan penawaran dan
permintaan dan silang baris atau kolom yang dipenuhi. Jila sebuah baris atau
kolom dipenuhi secara bersamaan, hanya satu diantaranya yang disilang dan baris
(kolom) sisanya diberikan penawaran (permintaan) nol. Setiap baris atau kolom
dengan penawaran atau permintaan nol tidak boleh dipergunakan dalam
menghitung penalti berikutnya.
Langkah 3 :
a. Jika tepat satu baris atau satu kolom yang belum disilang, berhentilah.
b. Jika hanya satu baris (kolom) dengan penawaran (permintaan) positif yang
belum disilang, tentukan variabel dasar dalam baris (kolom) tersebut dengan
metode biaya terendah.
c. Jika semua baris dan kolom yang belum disilang memiliki (diberi) penawaran
dan permintaan nol, tentukan variabel dasar nol berdasarkan metode biaya
terendah, berhentilah.
d. Jika tidak, hitung ulang penalti untuk baris dan kolom yang belum disilang,
lalu kembali ke langkah 2. (Perhatiakan bahwa baris dan kolom dengan
penawaran dan permintaan yang diberi nilai nol tidak boleh dipergunakan
dalam menghitung penalti ini).
3. MODEL PENUGASAN
Pertimbangkan situasi penugasan m pekerjaan ( atau pekerja ) ke nmesin.
Pekerjaan i (=1,2, ..., m) ketikan ditugaskan ke mesin j = ( = 1, 2,..., n)
memerlukan biaya Cij. Tujuannya adalah menugaskan pekerjaan-pekerjaan
tersebut ke mesin-mesin (satu pekerjaan per mesin) dengan biaya total terendah.
Situasi ini dikenal sebagai masalah penugasan ( assignment problem).
4. MODEL TRANSSHIPMENT
Seperti anda ketahui, bahwa mengirim barang dari satu tempat ke tempat
lain memerlukan alat transportasi, baik alat transportasi yang dimiliki sendiri
maupun menyewa, keduanya memerlukan alat transportasi, baik alat transportasi
yang dimiliki sendiri maupun menyewa, keduanya memerlukan biaya pengiriman.
Besarnya biaya pengiriman barang dipengaruhi dua variabel, yaitu jumlah barang
yang akan dikirimkan dan biaya angkut per unit. Tentu saja setiap mengirimkan,
diupayakan agar total biaya pengiriman barang dari tempat asal ke tempat tujuan
adalah minimum. Teori dan praktik harus sama, jika tidak sama tentu ada yang
salah dalam menerapkan prinsip manajemen yang benar. Apakah dalam
praktiknya terdapat penyimpangan? Harusnya tidak boleh menyimpang, jika
terjadi penyimpangan, misalnya mencari biaya transportasi yang lebih mahal,
jelas hal ini melanggar prinsip ekonomi perusahaan.
W 90 ton
H 60 ton
P 50 ton
A 50 ton
B 110 ton
C 40 ton
Pabrik W 20 5 8
Pabrik
15 20 10
H
Pabrik
25 10 19
P
Kapasitas
Gudang A Gudang B Gudang C
Pabrik
Pabrik 20 5 8
X X X 90
11 12 13
W
Pabrik 15 20 10
X X X 60
21 22 23
H
Pabrik 25 10 19
X X X 50
31 32 33
P
Tabel Alokasi
Kapasitas
Gudang A Gudang B Gudang C
Pabrik
Pabrik 20 5 8
X X X 90
11 12 13
W
Pabrik 15 20 10
X X X 60
21 22 23
H
Pabrik 25 10 19
X X X 50
31 32 33
P
Dari uraian tentang riset operasional dalam implementasinya pada masalah transportasi
tersebut di atas maka dapat diambil suatu kesimpulan bahwa kita dapat melakukan pendekatan
secara metode ilmiah untuk memecahkan suatu masalah transportasi yang dimulai dengan
kemudian dianalisis. Kemudian dicari solusi yang optimal berdasarkan model yang dibuat
dandilakukan penerapan solusi yang diperoleh untuk memecahkan masalah. Dari berbagai
Metode dalam pemecahan masalah transportasi tersebut di atas kita dapat membandingkan
metode mana yang paling tepat yang akan kita implementasikan dalam mencarisolusi optimal,
yang kemudian akan digunakan untuk keperluan suatu pengambilan keputusan. Makalah ini
dibuat agar mahasiswa dapat memahami disiplin ilmu seperti teknik, matematika dan lain
lainnya sehingga dapat diimplementasikan pada kehidupan sehari harinya untuk mendapatkan
solusi optimal yang digunakan dalam pengambilan keputusan, tidak hanya dalam masalah
transportasi tetapi juga dapat diimplementasikan di bidang-bidang lain seperti bisnis, ekonomi ,
social, manufacturing maupun bidang lainnya. Karena sebagaimana kita ketahui menghadapi
cukup kritikal untuk diselesaikan dengan cara sistematik, dan terstruktur melalui pendekatan
ilmiah dengan metode metode pemecahan masalah yang dapatdijabarkan dalam beberapa
literasi.
DAFTAR PUSTAKA
https://docs.google.com/document/d/1_tULc6TtBAFJC5V9Sa6YQEqZLltAeZsqqA16nAgV
Lc/edit?hl=en#
Prawirosentono, Suyadi. 2005. Riset Operasi dan Ekonofisika (Operations Research &
Econophysics). Jakarta: Bumi Aksara