Anda di halaman 1dari 22

Makalah Ekonomi Manajerial

Dra. Dian Anggraece Sigit Parawansah, Ph, D.


“Teori Permintaan”

Oleh
Kelompok 3 :
Yusriani Syam (A021181033)
Moch. Alif Kurniwan (A021181324)
Hesti Indah Anggraeni (A021181346)
Tsabiitah Mustahfizdah (A021181504)
Annisya Algivtya Syarifuddin (A021181535)

UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
SEPTEMBER 2019
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmaanirrahiin
Alhamdulillahi Robbil’Alamiin, puji syukur kita panjatkan atas kehadirat
Allah subhaanahu wa ta'aalaa, atas berkat, rahmat, dan karuania-Nya sehingga
kami bisa menyelesesaikan tugas ini dengan baik dan tepat waktu. Tak lupa pula
Shalawat dan salam senantiasa kita hantarkan kepada Baginda Nabiullah
Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, yang kita nanti-nantikan syafa’at-Nya
di yaumul qiyamah nantinya, Aamiin.
Terima kasih kepada Ibu Dra. Dian Anggraece Sigit Parawansah, Ph, D.
selaku Dosen Ekonomi Manajerial kami yang telah memberikan tugas makalah
ini. kepada kami sebagai bahan pembelajaran sebelum memulai kegiatan belajar
di kelas.
Serta semua pihak yang telah membantu dalam penulisan makalah ini
sehinga dapat di selesaikan sebagaimana mestinya. Kami juga menyadari bahawa
penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu penulis mohon kritik
dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan penulisan dimasa yang
akan datang.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat berguna bagi penulis khususnya dan
pembaca umumnya.
Wassalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuh

Makassar, September 2019

Penulis
DAFTAR ISI

Halaman Sampul i
Kata Pengantar ii
Daftar isi iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan masalah 1
C. Tujuan Penulisan 1

BAB II PEMBAHASAN
A. PERMINTAAN TERHADAP SUATU KOMODITAS
B. ELASTISITAS PERMINTAAN TERHADAP HARGA
C. ELASTISITAS PERMINTAAN TERHADAP PENDAPATAN
D. ELASTISITAS PERMINTAAN SILANG TERHADAP HARGA
E. PENGGUNAAN ELASTISITAS DALAM PENGAMBILAN
KEPUTUSAN MANAJERIAL
F. KORVERGENSI INTERNASIONAL PADA SELERA
G. ELECTRONIC COMMERCE

BAB III PENUTUP


Kesimpulan iv
Daftar Pustaka v

Lampiran
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Balakang
Ekonomi manajerial (manajerial economic) adalah pengaplikasian dari teori
ekonomi dan perangkat analisis ilmu keputusan untuk membahas bagaimana suatu
organisasi dapat mencapai tujuan dengan cara mencari cara terbaik yang paling
efisien.
Mengapa harus belajar ekonomi Manajerial ? Ekonomi manajerial penting
untuk dipelajari karena seorang manajer harus mampu membuat keputusan-
keputusan yang berkaitan dengan masalah masalah bisnis dan mampu mengkaji
permasalahan bisnis tersebut secara rasional.
Teknik-teknik optimasi bisa dilakukan dengan banyak pilihan, misal dengan
meggunakan Analisis Marjinal, optimisasi dengan kalkulus, optimisasi
multivariat, dll.
Dalam perusahaan ada banyak masalah yang terjadi sehingga dalam sebagian
besar waktunya manajer menghadapai berbagai kendala dalam keputusan
optimisasi, apakah akan memaksimisasi atau meminimisasi.

B. Rumusan Masalah
1. mengetahui permintaan terhadap suatu komoditas
2. mengetahui elastisitas permintaan terhadap harga
3. mengetahui elastisitas permintaan terhadap pendapatan
4. mengetahui elastisitas permintaan silang terhadap harga
5. mengetahui penggunaan elastisitas dalam pengambilan keputusan
manajerial
6. bagaimana korvengensi internasional terhadap selera
7. apa itu electronic commerce

C. Tujuan
Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memahami analisis
permintaan.
BAB II
PEMBAHASAN

A. PERMINTAAN TERHADAP SUATU KOMODITAS


 
Permintaan Individual terhadap Suatu Komoditas :
Permintaan akan suatu komoditas timbul karena keinginan konsumen
dan kemampuannya (darihasrat dan keinginan yang didukung dengan pendapatan)
untuk membeli suatu komoditas. Teoripermintaan konsumen (consumen demand
theory) mempostulatkan bahwa jumlah komoditasyang diminta merupakan suatu
fungsi dari atau bergantung pada harga komoditas tersebut,pendapatan konsumen,
harga komoditas yang berhubungan (komplementer atau substitusi), dan selera
konsumen. Dalam bentuk fungsi, dapat dituliskan sebagai berikut:
Qdx= f(PxI, Py, T)
Dimana :
d
Qx = kuantitas komoditas X yang diminta oleh individu per periode
waktu(tahun, bulan, minggu, hari)
Px = harga per unit komoditas
I = pendapatan konsumen
Py = harga komoditas yang berhubungan (substitusi atau komplementer)
T = selera konsumen
Teori permintaan konsumen mempostulatkan bahwa kuantitas komoditas
yang diminta persatuan periode akan meningkat jika harganya berkurang.
Pendapatan konsumen meningkat, adanya kenaikan dalam harga barang substitusi
dan penurunan harga barang komplementernya, serta dengan peningkatan dalam
selera terhadap komoditas yang dibicarakan. Pada sisi yang lain, kuantitas
komoditas yang diminta akan menurun dengan perubahan-perubahan sebaliknya.
Hubungan terbalik antara harga dengan jumlah komoditas yang diminta
persatuan waktu disebut skedul permintaan individual untuk komoditas tersebut,
dan plot datanya memperlihatan kurva permintaan individual.
Disamping adalah kurva permintaan individu yang berhubungan (dx)

Pada harga 2, pembelian individual adalah 1 unit komoditas per periode waktu.
Pada Px = 1, pembelian individual produk X adalah 3 unit. Dan pada harga 0.50
pembelian meningkat hingga 4,5. dx akan bergeser ke kiri, menjadi dx” jika harga
suatu komoditas naik ddan sebaliknya.
Dari Permintaan Individual menjadi Permintaan Pasar
Kurva Permintaan Pasar untuk suatu komoditas secara sederhana
merupakan  penjumlahan secara horizontal dari kurva-kurva permintaan semua
konsumen dalam suatu
pasar. 

Sebagai contoh,dalam bagian atas pada gambar diatas, kurva permintaan


pasar untuk komoditas X diperoleh dengan menjumlahkan kurva permintaan pasar
sebanyak 5 unit komoditas X merupakan jumlah dari 3 unit komoditas X yang di
minta oleh individu 1 dan u=2 unit komoditas X yang diminta oleh individu 1 dan
2 unit komoditas X yang diminta oleh individu 2. Jika terdapat 100 individu
dalam suatu pasar, dengan masing-masing sebuah kurva permintaan dx, kurva
permintaan untuk komoditas X menjadi Dx. Dx mempunyai bentuk yang sama
dengan dx,tetapi skalanya secara horizontal mengacu kepada ratusan unit dari
komoditas X. 
Kurva permintaan pasar untuk suatu komoditas menunjukkan berbagai
kuantitas yang diminta dari suatu komoditas disuatu pasar per satuan periode
waktu tertentu (QDx) pada berbagai tingkat alternative harga dari komoditas
tersebut, dengan menganggap hal-hal lainnya konsta. Kurva permintaan pasar
untuk suatu komoditas mempunyai kemiringan yang negative, menunjukkan
bahwa antara harga dan kuantitas yang diminta mempunyai hubungan yang
terbalik. Yaitu, kuantitas komoditas yang diminta akan turun jika harga naik. Hal-
hal yang dianggap konstan dalam penggambaran kurva permintaan pasar adalah
jumlah konsumen dalam pasar (N), pendapatan konsumen (I), harga komoditas 
yang berhubungan (Py), dan selera (T). perubahan dalam satu hal tersebut akan
menyebabkan kurva permintaan pasar suatu komoditas akan bergeser ke arah
yang sama dengan kurva permintaan individual. Sehingga kita dapat menuliskan
fungsi permintaan pasar untuk komoditas X sbagai :
QDx = F(Px, N, I, Py, T)
Permintaan yang Dihadapi oleh Perusahaan
Permintaan akan produk suatu perusahaan juga bergantung pada tipe
barang yang dijual oleh perusahaan tersebut. Jika perusahaan menjual barang-
barang tahan lama yang berguna tidak hanya sepanjang tahun yang bersangkutan
tapi juga ditahun-tahun mendatang, perusahaan akan menghadapi permintaan
yang lebih sulit daripada perusahaan  yang menjual barang-barang yang tidak
tahan lama. Ketika perekonomian meningkat atau insentif kredit mulai
diperkenalkan, permintaan akan barang-barang tahan lama menjadi meningkat
dalam jumlah besar.
Kita dapat membuat bentuk linear dari fungsi permintaan yang dihadapi
oleh suatu perusahaan, sebagai :
Qx = a0 + a1PX + a2N + a3I + a4Py + a5T + …..
Dimana Qx mengacu kepada kuantitas yang diminta atas komoditas X per
satuan waktu yang dihadapi oleh perusahaan, dan Px, N, Py, dan T, seperti
sebelumnya merupakan harga komoditas yang dibicarakan, jumlah konsumen
dalam pasar, pendapatan konsumen, harga komoditas yang berhubungan, dan
selera konsumen.
Permintaan yang dihadapi oleh suatu perusahaan kemudian akan
menentukan jenis dan kuantitas dari input sumber daya yang harus dibeli atau
disewa oleh perusahaan guna melakukan proses produksi untuk memenuhi
permintaan barang atau jasa yang ia jual. Karena permintaan akan barang dan jasa
yang dijual, permintaan perusahaan akan input merupakan permintaan turunan.
Makin besar permintaan akan barang dan jasa yang dijual perusahaan, makin
besar pula permintaan perusahaan tersebut terhadap input dan sumber daya
lainnya yang dibutuhkan untuk produksi barang dan jasa tersebut.  Sebenarnya,
permintaan perusahaan untuk barang-barang produsen juga lebih mudah berubah
atau tidak stabil, dibandingkan dengan bahan mentah yang mudah rusak. Kita
mempunyai beberapa buah permintaan. Ada permintaan individual untuk suatu
komoditas, ada permintaan pasar untuk suatu komoditas, ada permintaan
komoditas yang dihadapi perusahaan, dan ada permintaan turunan dari suatu
perusahaan untuk input yang dibutuhkan dalam memproduksi produk akhirnya.
Dan adalah sangat penting untuk membedakan dengan jelas berbagai macam
konsep permintaan tersebut. 
B. Elastisitas Permintaan Terhadap Harga
Elastisitas adalah suatu ukuran sensitivitas variabel terhadap perubahan variabel
yang lain, sehingga elastisitas harga dari permintaan atau sering disebut juga
dengan elastisitas harga permintaan adalah ukuran seberapa besar perubahan
jumlah barang yang diminta dari suatu barang merespon perubahan harga barang
tersebut. Elastisitas harga permintaan dihitung menggunakan rumus persentase
perubahan jumlah barang yang diminta dibagi dengan persentase perubahan harga
barang tersebut.

Cara Menghitung Elastisitas Permintaan


Hukum Permintaan menjelaskan bahwa perubahan jumlah permintaan barang
yang dibutuhkan konsumen dipengaruhi oleh perubahan harga pasar. Harga pasar
merupakan satu-satunya faktor yang mempengaruhi jumlah barang yang diminta
konsumen. Jika harga naik maka jumlah barang yang diminta konsumen akan
berkurang demikian sebaliknya jika harga pasar turun maka jumlah barang yang
diminta akan bertambah. Pengaruh harga terhadap jumlah barang yang diminta
memiliki hubungan perbandingan yang berbalik nilai. Secara matematis jika
digambarkan dalam grafik, kurva permintaan akan turun dari kiri atas kekanan
bawah.
Segala perubahan tingkat harga pasar dan perubahan jumlah barang yang diminta
akan bergeser sepanjang kurva permintaan. 
Ada dua cara didalam menghitung Elastisitas Permintaan, yaitu :

1.       Elastisitas Titik
Perhitungan ini digunakan ketika  kita ingin mengetahui elastisitas harga
permintaan pada suatu titik tertentu. Perubahan-perubahan yang terjadi diantara
harga dan jumlah barang yang diminta sedemikian kecilnya dan perhitungan ini
akan menjadi tidak akurat jika perubahan dua variabel tersebut sangat besar.

Keterangan :
-          Ed = Koefesien elasatistas
-          Q1 = Jumlah barang yang diminta mula-mula
-          Q2 = Jumlah barang yang diminta setelah ada perubahan harga
-          P1 = Harga barang mula-mula
-          P2 = Harga barang setela ada perubahan
-          Nilai elastisitas akan selalu positif karena hasil perhitungan berharga
mutlak

2.       Elastisitas Busur
Elastisitas ini digunakan jika kita ingin mengetahui nilai elastisitas pada dua titik
tertentu  dan perhitungan ini dipakai jika perubahah dua variable yang cukup
besar.
Contoh Perhitungan  :
Harga mula-mula untuk 10 buah kemeja adalah Rp. 1.500.000,00 , kemudian
harga naik menjadi Rp. 2.000.000,00 sedangkan jumlah barang yang diminta
adalah 6 buah kemeja
Jawab :
a)       Elastis Titik
Ed = {(6 – 10) : (2.000.000 – 1.500.000)} x (1.500.000 : 10)
Ed = {( -4 ) : ( 500.000)} x (150.000)
Ed = │- 1,2│
Ed = 1,2
Ed > 1 Elastis
Kesimpulan :
Bahwa setiap perubahan 1 % dari kenaikan harga akan mengurangi jumlah barang
dimintaan 1,2 %

b)      Elastis Busur


Ed =  {(6 – 10):(2.000.000 – 1.500.000)}x{(2.000.000 + 1.500.000):(6+10)}
Ed =  {( -4 ) : ( 500.000)}x{(3.500.000) : (16) }
Ed =│ -1,75│
Ed = 1,75
Ed  > 1 Elastis
Kesimpulan :
Bahwa setiap perubahan 1 % dari kenaikan harga akan mengurangi jumlah barang
dimintaan 1,75 %
Elastisitas Harga, Penerimaan Total, dan Pendapatan Marginal
 Elastisitas harga (price elasticity) yaitu persentase perubahan jumlah
barang yang diminta atau yang ditawarkan, yang disebabkan oleh
persentase perubahan harga barang tersebut.
 Penerimaan total ( total revenue ) adalah hasil kali jumlah barang yang
terjual dengan harga jual perunit. Penerimaan  umumnya bersifat linier,
karena tidak ada alasan mengapa penerimaan menurun bila produksi
meningkat, kecuali bila harga jual menurun karena produksi meningkat
(teori penawaran).
 Pendapatan Marginal adalah marginal revenue yaitu tambahan pendapatan
yang diperoleh dengan tambahan satu unit penjualan; dalam jangka
pendek, pada kondisi persaingan, hal itu merupakan harga pasar.

Faktor-faktor yg Mempengaruhi Elastisitas Permintaan terhadap Harga


Faktor-faktor yang mempengaruhi elastisitas permintaan antara lain :
 Ketersediaan barang subtitusi atas suatu barang  dan juga semakin tinggi
tingkat kemampuannya mensubtitusi maka permintaan barang tersebut
semakin elastis.
 Intensitas kebutuhan (desakan kebutuhan). Kebutuhan pokok bersifat
inelastis, artinya semakin penting kebutuhan pokok itu semakin inelastis
permintaannya. Artinya, meskipun harga naik, masyarakat tetap
membutuhkan dan tetap membelinya. Sebaliknya, barang mewah lebih
bersifat elastis karena tidak mesti diperlukan untuk memenuhi kebutuhan
hidup dan pembelinya dapat ditunda dan jumlah pembeli banyak
seandainya harga turun.
 Pendapatan konsumen. Jika pendapatan konsumen relatif besar
dibandingkan dengan harga barang, permintaan akan inelastis. Sebaliknya,
konsumen yang berpendapatan kecil dengan terjadinya perubahan harga
sedikit saja akan memengaruhi permintannya terhadap barang sehingga
permintaan bersifat elastis.
 Tradisi. Barang yang sudah menjadi kebiasaan (tradisi) untuk
dipergunakan, barang tersebut harganya akan naik. Orang akan tetap
membelinya sehingga untuk barang ini permintaannya cenderung elastis.

C. ELASTISITAS PERMINTAAN TERHADAP PENDAPATAN 


Tingkat pendapatan konsumen juga merupakan determinan yang penting
dalam permintaan. Kita dapat mengukur kepekaan perubahan dari permintaan
akan suatu komoditas terhadap perubahan pendapatan konsumen dengan
menggunakan elastisitas permintaan terhadap pendapatan E1 . Ini diberikan oleh
persentase perubahan permintaan suatu komoditas dibagi dengan persentase
perubahan pendapatan , dengan memegang variable lain dalam persamaan
permintaan konstan, termasuk harga. Sama sperti elastisitas terhadap harga kita
juga memiliki elastisitas titik dan elastisitas busur terhadap pendapatan. Elastisitas
permintaan titik terhadap pendapatan ditunjukkan oleh :
E1 = ∆Q/Q∆I/I = ∆Q∆I . IQ
Dimana ∆Q dan ∆I mengacu kepada perubahan dalam kuantitas dan pendapatan.
Catat bahwa elastisitas permintaan dari pendapatan mengukur pergeseran dalam
kurva permintaan pada setiap titik harga. Nilai dari ∆Q/∆I diberikan oleh besaran
a3. Oleh karena itu, rumus untuk elastisitas titik dari elastisitas permintaan
terhadap pendapatan dapat dituliskan sebagai :
E1 = a3 . IQ
Dimana a3 merupakan estimasi dari koefisien untuk I dalam regresi linear antara Q
terhadap I dan variable penjelas lainnya, sebagai contoh, dengan a3 = 947 dalam
persamaan regresi 3-4, pada I=1,76 dan QDs = 10,312 cwt (diperoleh dengan nilai
substitusi nilai Ps = $5,60’ N= 150,73 ; I = 1,76 ; Pw = $2,94; dan t = 1 ke dalam
persamaan 3-4 kasus di buku G. Salvatore) kita akan mendapatkan hasil :
E1 = 947( 1,7610.312 ) = 0,16
Ini berarti bahwa 10% kenaikan dalam pendapatan akan mengakibatkan hanya
sebesar 1,6% kenaikan dalam permintaan kentang manis di Amerika Serikat pada
tahun 1949. Sama seperti elastisitas permintaan titik terhadap harga, elastisitas
permintaan titik dari pendapatan juga memberikan hasil yang berbeda-beda
tergantung kepada apakag pendapatan meningkat atau menurun. Untuk
menghindari hal tersebut, kita biasanya mengykur elastisitas permintaan busur
terhadap pendapatan. Ini menggunakan rata-rata dari pendapatan awal dan baru,
dan juga rata-rata dari kuantitas awal dan baru. Dengan melakukan hal tersebut,
kita akan mendapatkan hasil yang sama pada saat pendapatan meningkat/menurun
sehingga rumusnya dapat dituliskan sebagai berikut :
E1 = ∆Q∆I.(I2+I1)/2(Q2+Q1)/2 = Q2-Q1I2-I1. I2+I1Q2+Q1
D. Elastisitas Permintaan Silang terhadap Harga
Elastisitas silang dipakai untuk mengukur besarnya kepekaan ajakan suatu barang
kalau harga barang lain yang berubah, yaitu harga barang yang ada kaitannya
dengan barang tersebut yang berupa barang komplementer dan sanggup berupa
barang subtitusi.

Terdapat tiga macam respons perubahan ajakan suatu barang (misal barang A)
alasannya ialah perubahan harga barang lain (barang B), yaitu:
1. Elastisitas silang positif.
Peningkatan harga barang A mengakibatkan peningkatan jumlah ajakan barang B.
Sebagai contoh, peningkatan harga kopi meningkatkan ajakan terhadap teh. Kopi
dan teh ialah dua barang yang sanggup saling menggantikan (barang substitutif).
2. Elastisitas silang negatif.
Peningkatan harga barang A menjadikan turunnya ajakan barang B. Sebagai
contoh, peningkatan harga bensin menjadikan penurunan ajakan terhadap
kendaraan bermotor. Kedua barang tersebut bersifat komplementer (pelengkap).
3. Elastisitas silang nol.
Peningkatan harga barang A tidak akan menjadikan perubahan ajakan barang B.
Dalam kaus semacam ini, kedua macam barang tidak saling berkaitan. Sebagai
contoh, kenaikan harga kopi tidak akan kuat terhadap ajakan kendaraan bermotor.

Rumus:
Exy=%Perubahan Jumlah Barang X yang Diminta
                   %Perubahan Harga Barang Y

E. Penggunaan Elastisitas dalam Pengambilan Keputusan Manajerial


Analisis tentang faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan atas suatu produk
dan bagaimana pengaruh dari perubahan faktor-faktor tersebut terhadap,
permintaan produk baik secara kualitatif kuantitatif sangat penting bagi seorang
manajer dalam membuat keputusan. Keputusan-keputusan itu dapat berupa
operasi-operasi perusahaan sehari-hari dan dapat juga keputusan jangka panjang
yang berhubungan perencanaan pertumbuhan perusahaan. Diantara faktor-faktor
yang dapat dikendalikan oleh perusahaan seperti harga produk itu sendiri, desain
dan kualitas produk, pengeluaran iklan serta saluran distribusi (bauran
pemasaran). Selain itu terdapat juga faktor-faktor yang diluar control perusahaan
seperti bauran pemasaran pesaing (price, product, place, promotion), pertumbuhan
pendapatan konsumen dan ekspektasi konsumen. Seorang manajer dapat
mengukur dan menghitung elastisitas permintaan produk terhadap seluruh faktor
yang mempengaruhi permintaan produk tersebut. Nilai-nilai tersebut sangat
penting bagi
manajer untuk penentuan kebijakan yang optimal (harga, promosi, desain dan
saluran distribusi) serta merespon tindakan perusahaan pesaing dengan lebih
efektif. sebagai contoh, jika diketahui elastisitas harga produk kurang dari satu
(inelastis), maka perusahaan akan rugi jika menurunkan harga jual, karena total
penerimaan akan turun, biaya total akan naik (karena produk yang dijual lebih
banyak dengan barang). Pengetahuan tentang elastisitas permintaan produk
terhadap faktor-faktor di luar control perusahaan juga sangat berguna bagi
manajer untuk merespon penurunan harga produk pesaing. Jika tidak maka
perusahaan dapat kehilangan pangsa pasar yang besar. Nilai elastisitas silang yang
sangat besar, juga dapat digunakan sebagai rambu-rambu bagi manajer untuk
tidak menurunkan harga produk karena dapat menciptakan perang harga.
Elastisitas dari penjualan perusahaan terhadap variabel-variabel yang berada di
luar control perusahaan juga sangat penting bagi perusahaan agar dapat merespon
kebijakan perusahaan pesaing
secara efektif dan merencanakan strategi perkembangan yang terbaik. Di antara
langkah-langkahnya:
- Mengidentifikasi semua variabel penting yang memengaruhi permintaanproduk
yang ia jual
- Mendapatkan estimasi efek marjinal dari perubahan semua variabeltersebut
terhadap permintaan
- Menggunakan informasi estimasi untuk mengestimasi elastisitaspermintaan dari
produk yang ia jual
terhadap semua variabel fungsi permintaan
Analisis kekuatan variabel-variabel yang mempengaruhi permintaan dan estimasi
dampaknya
terhadap penjualan sangat penting bagi pembuatan keputusan manajerial.
Variabel-variabel tersebut
ada yang dapat dikendalikan dan ada juga yang di luar kendali manajemen Oleh
karena itu, hrs
diidentifikasikan semua variabel penting yang mempengaruhi permintaan dan
estimasi terhadap nilai-
nilai elastisitasnya.

F.  Konvergensi  Internasional Pada Selera


Konvergensi yang sangat cepat pada selera mulai terjadi. Selera di seluruh
Amerika Serikat mempengaruhi selera di dunia, dan selera dunia secara kuat turut
mempengaruhi selera amerika serikat. Coca cola dan McDonalds hanya dua
diantara produk amerika yang paling jelas sudah menjadi kebutuhan rumah tangga
di seluruh dunia. Kita hampir menemukan produk-produk fari negara tertenty di
berbagai negara. Dengan komunikasi yang makin pesat dan perjalan yang lebih
sering, konvergensi dunia dalam hal selera sudah semakin dipercepat. Sebagi
dampaknya, perusahaan lebih harus berfikir dalam kerangka produksi dan
pemasaran global agar tetap dapat bersaing di duni yang semakin sempit ini.
Bahkan perusahaan kecip harus terus khawatir bahwa berbagai produk yang
global tidak akan menghapuskan alur produk mereka dalam semalam. Disini,
perbedaan harga yang kecil saja dapat menimbulkan yang besar serta merta
penjualan dari domestik ke sumber luar negeri atau sebaliknya. Sesungguhnya
pasar untuk produk sama sangat labil sehingga pemerintah seringkali harus
melakukan proteksi terhadap industri-industri tersebut dari persaingan dengan luar
negeri. Bahkan untuk produk terdiferensiasi. Kemampuan subtitusi antara produk
domestik dan luar negeri adalah sangat tinggi dan terus meningkat. Maka,
perubahan dalam harga dari komuditi subtitusi atau komplementer atau selera di
dalam atau diluar negeri akan secara signifikan mempengaruhi permintaan akan
ekspor dan impor.
• Konvergensi Internasional tentang Selera
– Globalisasi Pasar
– Pengaruh Preferensi Internasional terhadap Permintaan Pasar

G. ELECTRONIC COMMERCE

Sejak pertengahan tahun 1990-an, internet sudah memberikan sumbangan


kepada meningkatnya perdagangan elektronik atau bisnis elektronik dan
merevolusi segala macam bentuk hubungan bisnis tradisional. Electronic
Commerce (E-commerce) berarti produksi, periklanan, penjualan, distribusi
produk dan jasa dari perusahaan ke perusahaan dan dari perusahaan ke konsumen
melalui internet. Ini sangat mengurangi batasan waktu dan jarak antara penjual
dan pembeli. Dalam e-commerce, tidak ada perjalanan menuju bangunan took
tradisional, tidak ada salesman, tidak ada buku pesanan, tidak ada mesin hitung-
hanya situs Web. Ini menawarkan keuntungan yang sangat besar bagi penjual dan
pembeli dan menunjukkan perubahan yang mendasar dalam cara membeli dan
penjual melakukan interaksi di pasar. Kenikmatan yang paling besar dirasakan
oleh konsumen adalah kenyamanan memiliki akses setiap saat untuk masuk dalam
took maya dan mampu melakukan beberapa perbandingan dalam berbelanja
dalam biaya yang minimal dan dengan usaha yang minimal pula. E-commerce
bahkan memberikan manfaat lebih besar lagi bagi penjual dengan mengurangi
secara tajam biaya penjualan dan pengadaan input, menyusun rantai pasokan dan
logistic, dan mengatur kembali manajemen hubungan pelanggan.
Dari tahun 1997 sampai tahun 2000, electronic commerce atau e-
commerce di seluruh dunia mengalami peningkatan dari $20 miliar sampai
hamper $300 miliar. Meskipun pertumbuhannya dalam beberapa tingkatan
terhenti sejak tahun 2001, e-commerce diharapkan terus tumbuh lebih cepat
daripada penjualan tradisional dan mencapai $6,8 triliun pada tahun 2004 dan
$12,8 triliun (dimana, sekitar $7 triliun ada di Amerika Serikat). Lebih dari 80
persen transaksi e-commerce terjadi di Amerika Serikat tahun 2000, tetapi
persentase ini diramalkan akan menurun sampai kurang dari 50% dalam
beberapa tahun karena perkembangannya yang lebih pesat lagi di luar Amerika
Serikat. Sekitar 90 persen merupakan penjualan dari perusahaan ke perusahaan,
dan sisanya baru penjualan dari perusahaan ke konsumen. Alasannya penjualan
yabg pertama lebih besar daripada yang kedua karena (1) pengeluaran dari
perusahaan ke perusahaan jauh lebih besar daripada pengeluaran konsumen
dan (2) perusahaan lebih mau dan mampu daripada individual dalam
menggunakan internet. Hamper setengah bisnis e-commerce dari perusahaan
ke perusahaan berada dalam bidang computer dan elektronik, sementara untuk
e-commerce dari perusahaan ke konsumen, tiga kategori yang terbesar adalah
jasa perjalanan, PC, dan buku. Walaupun e-commerce hanya mencakup 15
persen dari keseluruhan Produk Domestik Bruto (gross domestic product-
GDP) dunia, dia sudah mempunyai dampak yang signifikan dalam sektor
ekonomi yang besar, seperti komunikasi, keuangan, dan ritel. Sebagai contoh ,
perdagangan surat berharga di Web telah mencapai sepertiga dari
perdagangan instrument modal secara keseluruhan di Amerika Serikat pada
tahun 2000, dari angka nol pada tahun 1995.

Hubungan Antara Permintaan dengan Keputusan Manajerial


Hubungan Antara Permintaan dengan Keputusan ManajerialPerusahaan
harus mempunyai informasi yang baik dan layak tentang fungsi permintaan
akan produknya agar dapat membuat keputusan operasional yangefektif, baik u
ntuk jangka panjangmaupun jangka pendek. Dalam perencanaan jangka
panjang, penafsiran derajat kepekaan(sensitivity) permintaan secara tepatakan
membuat perusahaan mampu untuk
meramalkan potensi di masa yang akandatang, dan oleh karena itu perusahaan t
ersebut akan mampu pulauntuk menentukan program jangka panjangnya secara
lebih efektif
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Teori permintaan menerangkan sifat hubungan antara tingkat
harga dengan kuantitas barang yang diminta. Yang terpenting di
antaranya adalah: harga barang lain, pendapatan para pembeli,
distribusi pendapatan, cita rasa masyarakat, jumlah penduduk dan
ekspetasi tentang keadaan di masa depan. Perubahan ke atas faktor-
faktor ini akan menggeser kurva penawaran ke kanan atau ke kiri.
Penggeseran itu berarti, pada setiap tingkat harga kuantitas barang
yang diminta masayarakat telah mengalami perubahan. Setiap
perubahan harga akan mengubah kuantitas yang diminta, akan tetapi
sampai di mana setiap perubahan harga akan menimbulkan perubahan
tersebut, berbeda di antara satu barang dengan barang lainnya. Ada
yang menimbulkan perubahan kuantitas yang besar, tetapi ada pula
yang perubahan kauntitasnya sangat kecil. Elastisitas permintaan dan
penawran merupakan ukuran yang menunjukkan sampai di mana
kuantitas yang diminta atau ditawarkan akan mengalami perubahan
sebagai akibat dari suatu perubahan harga
- PPT Program Pascasarjana-UH
B. DAFTAR PUSTAKA
- Salvatore, Domonick. 2001. Managerial Economics dalam Perekonomian Global
. 4th ed.,
Jakarta: PT Penerbit Erlangga
-Salvatore, Dominick. 2005. Managerial Economics dalam Electronic Commerce.
(Jilid 1) Jakarta Penerbit Salemba Empat
AMKA, Program Studi Magister Manajemen
- http://fitraningsihf.blogspot.com/2018/11/makalah-pengambilan-elastisitas-
dalam.html
- Salvatore, Dominick., 2005. Manegerial Economics: Ekonomi Manejerial dalam
Perekonomian Global (jilid 1). Jakarta: Salemba Empat
-Salvatone, Dominick., 2005. Managerial Economics: Ekonomi Manajerial dalam
Permintaan terhadap suatu komoditas (jilid 1). Jakarta: Salemba Empat
-Salvatone, Dominick., 2005. Managerial Economics: Ekonomi Manajerial dalam
Elastisitas Permintaan terhadap pendapatan (jilid 1). Jakarta: Salemba Empat
- https://www.slideshare.net/mobile/srirahayu202/makalah-fungsi-penerimaan-
total-dan-kurva-transformasi-prouksi 

- https://www.google.com/search?safe=strict&client=ucweb-
b&channel=sb&sxsrf=ACYBGNQlog0fTBVNb014Y2AWzZd7tctr1A
%3A1568217291804&q=elastisitas+harga&oq=elastisitas+ha&aqs=heirloom-
srp.0.0l5

-https://www.dictio.id/t/apa-saja-faktor-yang-mempengaruhi-elastisitas-
permintaan/109050 
Lampiran (soal-jawab)

1.) Permintaan TV berwarna (20 inchi) ditemukan fungsi permintaan secara umum sebagai
berikut :
QDX = -1,4 – 15 PX + 7,5 PR + 2,6 I + 2,5 A
QDX = kuantitas permintaan TV berwarna (ribuan unit)
PX = harga dari TV berwarna (ratusan ribu rupiah)
PR = harga TV dari merk lain (ratusan ribu rupuah)
I = pendapatan konsumen (jutaan rupiah per tahun)
A = pengeluaran iklan produk TV tersebut (ratusan juta rupiah per tahun)
Contoh : Tahun 2010, harga rata-rata TV berwarna 20 inchi Samsung di Surabaya Rp. 1,1 juta;
harga TV berwarna merk lain Rp. 0,9 juta; rata-rata pendapatan konsumen Rp. 10 juta per tahun
dan total pengeluaran iklan untuk TV berwarna Samsung 20 inchi Rp. 5 milyar. - Tentukan
fungsi permintaan TV berwarna Samsung 20 inchi ! - Hitunglah besar kuantitas permintaan TV
berwarna Samsung 20 inchi !
- Gambarkan fungsi Demand tersebut !
Jawab :
Fungsi Permintaan
QDX = - 1,4 – 15 PX + 7,5 PR + 2,6 I + 2,5 A = - 1,4 – 15 PX + 7,5 (9) + 2,6 (10) + 2,5
(50) = 217,1 – 15 PX 2.
Kuantitas Permintaan
QDX = 217,1 – 15 (11) = 217,1 – 165 = 51,9 3.
- Titik potong sumbu QDX, syarat PX = 0 QDX = 217,1 – 0 = 217,1  (217,1 ; 0)
- Titik potong sumbu PX, syarat QDX = 0 0 = 217,1 – 15 PX 15 PX = 217,1 PX = 14,47
=> (0 ; 14,47)

2.) Jelaskan apa yang dimaksud dengan Demand (permintaan)!


Jawab :
Demand (Permintaan) adalah kuantitas barang atau jasa yg. rela atau mampu dibeli oleh
konsumen selama periode waktu tertentu berdasarkan kondisikondisi tertentu.
3.) Permintaan individual yang efektif dipengaruhi oleh dua factor, yaitu ?
Jawab :
-Nilai (Value atau Utilitas/Utility) dari produk di mata konsumen, apabila dikaitkan dengan
pengorbanan (biaya) yang harus dikeluarkan konsumen dan manfaat yang diterima konsumen
dari penggunaan produk.

-Kemampuan konsumen untuk memperoleh (atau daya beli konsumen).

4.) Dalam ekonomi manajerial, permintaan dapat dibedakan antara permintaan langsung dan
permintaan turunan. Jelaskan!

Jawab :

Permintaan langsung adalah permintaan terhadap produk konsumsi yang akan digunakan oleh
konsumen untuk langsung memuaskan keinginan dan kebutuhannya. Dalam ekonomi
manajerial, terdapat model Perilaku Konsumen yang khusus mempelajari perilaku permintaan
langsung ini. Dalam model ini, konsumen akan mengejar maksimisasi utilitas (kepuasan
konsumsi langsung atas barang atau jasa)

Permintaan turunan adalah permintaan terhadap produk yang akan dipergunakan oleh
konsumen sebagai masukan yang dipergunakan dalam kegiatan produksinya. Dalam hal ini,
konsumen adalah organisasi ekonomi yang mempergunakan produk yang diminta sebagai input
bagi kegiatan pembuatan atau distribusi produk mereka. Dalam ekonomi manajerial, terdapat
model Teori Perusahaan yang khusus mempelajari perilaku permintaan turunan (tidak langsung)
ini. Dalam model ini, konsumen akan mengejar maksimisasi laba atas produk yang dihasilkan
oleh produk-produk input ini.

5.) Jelaskan pengertian Elastisitas Harga, Penerimaan Total, dan Pendapatan Marginal!
Jawab :
 Elastisitas harga (price elasticity) yaitu persentase perubahan jumlah barang yang diminta
atau yang ditawarkan, yang disebabkan oleh persentase perubahan harga barang tersebut.
 Penerimaan total ( total revenue) adalah hasil kali jumlah barang yang terjual dengan
harga jual perunit. Penerimaan  umumnya bersifat linier, karena tidak ada alasan
mengapa penerimaan menurun bila produksi meningkat, kecuali bila harga jual menurun
karena produksi meningkat (teori penawaran).
 Pendapatan Marginal adalah marginal revenue yaitu tambahan pendapatan yang
diperoleh dengan tambahan satu unit penjualan; dalam jangka pendek, pada kondisi
persaingan, hal itu merupakan harga pasar.

Anda mungkin juga menyukai