Anda di halaman 1dari 3

Kurva Kemungkinan Produksi (Production Possibility Curve = PPC)

Kurva kemungkinan produksi adalah kurva yang menggambarkan berbagai kemungkinan


kombinasi maksimum output yang dapat dihasilkan.

Ambil saja contoh suatu negara memproduksi dua jenis barang yaitu barang (X) sebagai
barang konsumsi dan (Y) sebagai barang modal. Jumlah total maksimum yang dapat
diproduksi sebagai barang modal adalah sebesar 1.000 unit, pilihan kombinasi maksimum
yang dapat dipilih akan tampak dalam gambar berikut.

Dari Gambar 2.12, sepanjang kurva PPC jumlah produksi maksimum yaitu 1.000 unit dengan
asumsi sebagai berikut.

a. Jika suatu negara memilih kombinasi di titik A, artinya ia memilih kombinasi maksimum
1.000 unit yang terdiri atas 300 unit barang Y dan barang X sebanyak 700 unit.
b. Jika ia memilih kombinasi di titik B berarti ia memilih kombinasi maksimum yang terdiri
atas barang Y sebesar 100 unit dan barang X sebesar 900 unit (sepanjang garis PPC
kombinasinya maksimum 1.000 unit).
c. Menggesernya kurva PPC ke kanan (menjauhi sumbu nol) berarti perekonomian
mengalami pertumbuhan. Hal ini bisa terjadi apabila pertumbuhan ekonomi diukur dengan
jumlah hasil produksi.

Kurva Kemungkinan Produksi

Kurva kemungkinan produksi (Production Possibility Curve), menunjukkan kombinasi dua


buah produk berbeda yang menghasilkan kepuasan yang sama kepada masyarakat. Penjelasan
ini dapat dilihat pada Gambar 2.
Kurva Kemungkinan Produksi dua Jenis Produk
Dalam kurva dua dimensi di atas, garis vertikal menunjukkan robot dan horizontal Pizza.
Setiap titik di kurva kemungkinan produksi, A, B, C, dan D adalah titik yang menunjukkan
kepuasan yang sama kepada masyarakat. Masyarakat harus memilih titik tersebut, lebih
banyak robot yang dipilih lebih sedikit piza dan demikian sebaliknya bila lebih banyak pizza.
Untuk memilih titik di luar KKP (W) tidak mungkin karena tidak dimiliki sumber
daya yang cukup, sebaliknya titik T dapat dipilih karena sumberdaya yang dimiliki memang
memungkinkan untuk itu. Tapi, karena prinsip maksimisasi kepuasan maka titik itu tidak
akan dipilih. Titik-titik yang berada pada KKP diyakini kombinasi yang optimal. Bila
ditanya mana dari titik tersebut yang lebih baik? Maka pertanyaan demikian menyangkut
pertimbangan normatif, tergantung kepada keinginan konsumen. Secara keilmuan tidak
dapat dikatakan bahwa satu titik lebih baik dari titik lain. Sangat tergantung kepada
pertimbangan masyarakat, dan mungkin sangat ditentukan oleh nilai dalam masyarakat.
Karenanya dalam pertimbangan ini menyangkut value judgment yang akan titik mana yang
harus dipilih.
Dengan mengingat asumsi yang berlaku, maka kita sepaham bahwa untuk
meperoleh tambahan robot, piza harus dikorbankan, demikian juga sebaliknya. Setiap
penambahan satu unit pizza mengurangi unit robot, dan ini menunjukkan munculnya
opportunity cost. Setiap keputusan menambah pizza mengakibatkan pengurangan terhadap
robot yang dikonsumsi, dan ini secara ekonomi dikenal sebagai biaya. Perhatikan
pemahaman yang lebih lanjut daripada sifat opportunity cost ini, untuk memperoleh
tambahan setiap satu unit Pizza semakin besar pengurangan Robot yang dilakukan. Atau
setiap pergerakan dari titik B, ke C dan seterusnya membutuhkan pengorbanan robot yang
semakin besar untuk memperoleh pizza yang jumlahnya lebih sedikit dari semula.
Sifat inilah yang mempengaruhi bentuk KPP mengapa bentuknya cembung, karena
pergerakan dari titik A ke B sesuai dengan sifatnya, hanya dapat sesuai apabila slopenya
semakin curam, semakil lancip. Bentuk demikian lazimnya dikenal dengan bentuk
concave (cembung ke titik awal).

PerkembanganTeknologi
Setiap perubahan teknologi berkaitan erat dengan kemampuan suatu negara untuk
menghasilkan barang dan jasa. Demikian halnya dengan perkembangan teknologi secara
langsung akan terlihat dalam pergeseran kurva kemungkinan produksi (KPP). Hal ini dapat
dilihat pada Gambar 3.

Kurva Kemungkinan Produksi Pengaruh Perkembangan Teknologi


Dengan berkembangnya Teknologi dalam suatu masyarakat diperoleh pergeseran kurva KKP
ke sebelah luar P3 atau R3. P3 dapat diperoleh dengan jumlah R yang sama, atau R3 dengan
jumlah P yang tetap. Teknologi memungkinkan masyarakat memperoleh jumlah baranng dan
jasa yang lebih besar dari kondisi semula. Keadaan ini dapat dijadikan indikator peningkatan
kemakmuran masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai