Anda di halaman 1dari 20

TUGAS EKONOMI MANAJERIAL

ANALISIS PERMINTAAN

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 3

1. I Putu Ryan Purwa Adi Pratama (21011096)

2. Komang Ovi Arinda Yanthi (21011100)

3. Luh Putri Swandewi (21011101)

4. Nyoman Padma Novariani (21011097)

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI SATYA DHARMA

School Of Economis With Spiritual Insight


KATAPENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
rahmat dan hidayah-Nya saya bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “Teori
Permintaan”. Tidak lupa sayamenyampaikan rasa terima kasih kepada dosen
pengampu yang telah memberikanbimbingan serta masukan yang bermanfaat
dalam proses penyusunan makalahini. Rasaterima kasihjuga sayaucapkan ke
pada teman-teman yang telah memberikankontribusinya baik secara langsung
maupun tidak langsung sehingga makalah ini dapatselesai pada waktu yang telah
ditentukan. Meskipun saya sudah mengumpulkan sayamenyadari bahwa di dalam
makalah yang telah saya susun masih terdapat banyakkesalahan serta
kekurangan. Sehingga saya mengharapkan saran serta masukan dari
parapembaca demi tersusunnya makalah lain yang lebih baik lagi. Akhir kata,
saya berharapmakalahini dapat memberikan banyak manfaat.

Singaraja, 18 September 2022

Kelompok 3

BAB III Ekonomi Manajerial| 2


DAFTAR ISI

Kata Pengantar.........................................................................................................2

Daftar Isi...................................................................................................................3

PENDAHULUAN....................................................................................................4

A. Latar Belakang.............................................................................................4
B. Rumusan Masalah........................................................................................4
C. Tujuan Penulisan..........................................................................................4

PEMBAHASAN........................................................................................…..6

A. Permintaan terhadap suatu komoditi....................................................6


B. Elastisitas Permintaan terhadap Harga................................................9
C. Elastisitas Permintaan terhadap Pendapatan......................................12
D. Elastisitas Permintaan silang terhadap Harga....................................14
E. Penggunaan Elastisitas dalam Pengambilan keputusan manajerial.. .15
F. Konvergensi Selera Secara Internasional..........................................16
G. Electronic Commerce........................................................................16

PENUTUP....................................................................................................17

A. Kesimpulan.............................................................................................17
B. Saran.......................................................................................................18

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................19

BAB III Ekonomi Manajerial| 3


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pengetahuan tentang ilmu ekonomi semakin penting dewasa ini
karena begitu kompleksnya kegiatan ekonomi yang dijalankan saat ini
sehingga menuntut para pelaku ekonomi untuk memiliki pemahaman yang
mendalam tentang ilmu ekonomi salah satunya yaitu tentang ekonomi
manajerial yang dapat membantu para pelaku-pelaku tersebut untuk
mengambil keputusan.
Salah satu inti pokok yang dibahas dalam ekonomi manjerial yaitu
analisis permintaan yang dimana didalamnya menjabarkan tentang faktor-
faktor yang mempengaruhi permintaan hingga elastisitas permintaan.
Analisis permintaan sangat penting untuk membantu pelaku ekonomi
khususnya dalam dunia usaha untuk membuat keputusan yang tepat agar
memberikan laba yang paling optimal. Dan oleh Karena itu, dalam
makalah ini akan membahas tentang Analisis Permintaan secara terperinci.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah Permintaan terhadap suatu komoditi ?
2. Bagaimana Elastisitas Permintaan terhadap Harga ?
3. Bagaimana Elastisitas Permintaan terhadap Pendapatan ?
4. Bagaimana Elastisitas Permintaan silang terhadap Harga?
5. Bagaimana Penggunaan Elastisitas dalam Pengambilan keputusan
manajerial ?
6. Bagaimana Konvergensi Selera Secara Internasional?
7. Bagaimana penggunaan Electronic Commerce ?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui Permintaan terhadap suatu komoditi
2. Mengetahui Elastisitas Permintaan terhadap Harga
3. Mengetahui Elastisitas Permintaan terhadap Pendapatan
4. Mengetahui Elastisitas Permintaan silang terhadap Harga

BAB III Ekonomi Manajerial| 4


5. Mengetahui Penggunaan Elastisitas dalam Pengambilan keputusan
manajerial
6. Mengetahui Konvergensi Selera Secara Internasional
7. Mengetahui tentang Electronic Commerce

BAB III Ekonomi Manajerial| 5


BAB II

PEMBAHASAN

A. Permintaan Terhadap Suatu Komoditi


a. Permintaan Individual terhadap suatu Komoditi
Permintaan akan suatu komoditi timbul karena keinginan
konsumen dan kemampuannya (dari hasrat atau keinginan yang
didukung dengan pendapatan) untuk membeli suatu komoditi.
Teori permintaan konsumen mempostulatkan bahwa jumlah
komoditi yang diminta merupakan suatu fungsi dari atau bergantung
pada harga komoditi tersebut, pendapatan konsumen,harga komoditi
yang berhubungan (komplementer atau substitusi) dan selera
konsumen.
Dalam bentuk fungsi, dapat dituliskan sebagai berikut :
Qdx=f ( Px , I , Py ,T )
Dimana :
Qdx = kuantitas komoditi x yang diminta oleh individu per periode
waktu (tahun,bulan,minggu,hari atau satuan unit waktu yang lainnya)
Px = Harga per unit dari komoditi x
I = Pendapatan Konsumen
Py = Harga dari komoditi yang berhubungan (substitusi atau
komplementer)
T = Selera Konsumen
Pada saat harga meningkat kuantitas barang yang diminta akan
menurun dan pada saat harga menurun, kuantitas yang diminta akan
meningkat/
Pada sisi yang lain, saat pendapatan konsumen meningkat, mereka
biasanya akan membeli lebih banyak komoditi umum ( Sepatu, stik,
film,liburan,pendidikan,mobil,rumah dan lain sebagainya).Ini dikenal
sebagai barang-barang normal (normal goods). Adapun barang-barang

BAB III Ekonomi Manajerial| 6


inferior (inferior goods) adalah barang-barang yang akan dibeli lebih
sedikit oleh konsumen pada saat pendapatannya meningkat.
Kuantitas komoditi yang diminta oleh individual juga bergantung
pada harga dari berbagai komoditi yang berhubungan. Individu akan
membeli lebih banyak suatu komoditi tertentu jika harga dari komoditi
substitusinya meningkat atau jika harga komplementernya menurun.
Lebih penting lagi, kuantitas dan komoditi yang dibeli oleh
individu sangat bergantung pada selera.Sebagai contoh, sekarang ini
konsumen kebanyakan akan membeli jenis daging yang tidak berlemak
karena meningkatnya kekhawatiran tentang tingkat kolestrol dalam
darah dan berat badan.
Maka untuk meringkas semuanya, teori permintaan konsumen
mempostulatkan bahwa kuantitas komoditi yang diminta per satuan
periode waktu akan meningkat jika harganya menurun, pendapatan
konsumen meningkat, adanya peningkatan dalam harga barang
substitusi dan pengurangan harga barang komplementernya, dan
dengan peningkatan dalam selera terhadap komoditi tersebut. Pada sisi
yang lain, kuantitas komoditi yang diminta akan menurun dengan
perubahan-perubahan sebaliknya.
Hubungan terbalik antara harga dengan jumlah komoditas yang
diminta per satuan waktu disebut sebagai skedul permintaan
individual untuk komoditas tersebut, dan plot datanya(dengan harga
di sumbu vertical dan kuantitas komoditas yang diminta di sumbu
horizontal) memperlihatkatkan kurva permintaan individual.
Sebagai contoh, pada table 3-1 memberikan skedul permintaan
hipotesis yang sangat sederhana, dan figure 3-1 memberikan kurva
permintaan individual yang berhubungan (dx). komoditas X dapat
dianggap, sebagai contoh yaitu humbugger.

BAB III Ekonomi Manajerial| 7


Table 1-1 skedul permintaan individual untuk komoditas X

Harga komoditas X per unit $2 $1 $0,5


Kuantitas X yang diminta pada
1 3 4,5
suatu periode waktu (Qdx)
Tabel dan figurnya bahwa pada harga mencapai $2 per unit, individu
membeli unit komoditas per satuan waktu. Pada Px = $1, individu
membeli 3 unit X, dan saat Px=$0,50, Qdx= 4,5. Perlu dicatat bahwa
kuva permintaan individual, dx pada gambar diatas, mempunyai
kemiringan yang negative, menunjukkan bahwa individu membeli
lebih banyak komoditas tersebut per satuan waktu pada saat harganya
lebih rendah (dengan menganggap pendapatan, harga komoditas lain
yang berhubungan, dan selera konstan). Hubungan yang terbalik
antara harga komoditas dengan kuantitas komoditas yang diminta per
satuan waktu, mengacu pada hukum permintaan(law of demand).

Untuk kepentingan analisis, kadang akan berguna jika diselidiki


mengenai hubungan antara kuantitas komoditi yang diminta per satuan
waktu dengan harganya saja (terlepas dari kekuatan lainnya yang
mempengaruhi permintaan). Ini dapat dipenuhi dengan menganggap,
untuk saat ini, bahwa pendapatan konsumen, harga komoditi yang
berhubungan dan selera tidak berubah. Hubungan terbalik antara harga
dengan jumlah komoditi yang diminta per satuan waktu disebut
sebagai skedul permintaan individual (individual’s demand schedule )
untuk komoditi tersebut, dan plot datanya (dengan harga di sumbu
vertical dan kuantitas di sumbu horizontal) memperlihatkan kurva
permintaan individual (individual’s demand curve).
Berikut ini contoh kurva permintaan individu :

BAB III Ekonomi Manajerial| 8


Keterangan :
Jika harga sebesar 2.00 maka permintaan sebesar 1 namun jika harga
turun menjadi 1.00 maka permintaan akan meningkat menjadi 3.

Jika berbagai faktor yang dianggap konstan dalam penggambaran


perubahan suatu kurva permintaan berubah, maka seluruh kurva
tersebut akan bergeser ke arah kanan atas (sehingga individu meminta
lebih banyak komoditi dalam setiap harganya) jika pendapatan
meningkat, harga komoditi substitusi meningkat dan harga
komplementer menurun serta selera konsumen meningkat terhadap
komoditi tersebut.

b. Dari Permintaan Individual menjadi Permintaan Pasar


Kurva permintaan pasar (market demand curve) untuk suatu komoditi
secara sederhana merupakan penjumlahan secara horizontal dari kurva-
kurva permintaan semua konsumen dalam suatu pasar.
Berikut adalah gambar dari permintaan Individual ke Permintaan
Pasar :

BAB III Ekonomi Manajerial| 9


Gambar diatas memperlihatkan bahwa kurva permintaan pasar untuk
komoditi Dx dihasilkan dari penjumlahan secara horizontal kurva
permintaan individu 1 dan kurva permintaan individu 2.
Berikut adalah gambar dari permintaan Individual ke Permintaan
Pasar :

PX ($) Individual PX ($)

6 6

5 5

4 4

3 3

2 2
dX
1 1

0 0
0 QDX 0
1 2 3 4 5 6 1

Gambar ini menunjukkan kurva permintaan individu, dX, dan kurva


permintaan pasar, DX, dengan asumsi bahwa terdapat 100 individu di
dalam pasar dengan kurva permintaan yang identik dengan dX.
Kurva permintaan pasar untuk suatu komoditi menunjukkan
berbagai kuantitas yang diminta dari suatu komoditi di suatu pasar per
satuan periode waktu tertentu pada berbagai tingkat alternative harga

BAB III Ekonomi Manajerial| 10


dari komoditi tersebut dengan menganggap hal-hal yang lainnya
konstan. Hal-hal yang dianggap konstan dalam menggambarkan kurva
permintaan pasar adalah jumlah konsumen dalam pasar (N),
pendapatan konsumen (I), harga komoditi yang (substitusi atau
komplementer) yang berhubungan (Py) dan Selera (T). Perubahan
dalam salah satu dari hal-hal tersebut akan menyebabkan kurva
permintaan pasar dari suatu komoditi akan bergeser ke arah yang sama
(dan sebagai akibatnya) dengan pergeseran kurva permintaan
individual. Sehingga, kita dapat menuliskan fungsi permintaan pasar
(market demand function) untuk komoditi x sebagai berikut :
QDx=F (Px , N , I , Py ,T )
Akhirnya, harus diperhatikan bahwa kurva permintaan pasar
hanya merupakan jumlah secara horizontal dari kurva permintaan
individual hanya jika keputusan konsumsi dari masing-maisng
individu adalah independen. Ini tidak selamanya demikian. Sebagai
contoh, orang kadang melakukan permintaan terhadap sesuatu
komoditi karena orang lain membelinya dan agar tampak “mengikuti
mode”. Hasilnya adalah efek kereta (bandwagon effect) untuk
“menyamai jones”. Ini cenderung menyebabkan kurva permintaan
pasar menjadi lebih datar daripada yang diindikasikan oleh
penjumlahan horizontal secara sederhana dari kurva-kurva permintaan
individual. Pada waktu yang lain, keadaan sebaliknya, efek
kesombongan (snob effect), timbul pada saat banyak kosnumen yang
berusaha untuk tampil berbeda dan ekslusif dengan meminta lebih
sedikit komoditi-komoditi yang banyak diminta oleh orang. Ini
menyebabkan kurv apermintaan pasar menjadi lebih curam daripada
yang diindikasikan oleh penjumlahan horizontal secara sederhana dari
kurva-kurva permintaan individual.
c. Permintaan yang Dihadapi oleh Perusahaan
Di dalam setiap bentuk dari organisasi pasar kecuali persaingan
sempurna, perusahaan menghadapi kurva permintaan suatu komoditi

BAB III Ekonomi Manajerial| 11


yang kemiringannya negative, dan kurv apermintaan ini akan bergeser
seiring perubahan jumlah konsumen dalam pasar, pendapatan
konsumen, harga komoditi yang berhubungan, serta selera konsumen,
bersamaan dengan faktor lain yang lebih spesifik yang dapat
mempengaruhi permintaan perusahaan pada pasar atau industry
tertentu.
Faktor-faktor lain tersebut dapat berupa ekspektasi terhadap harga,
tingkat periklanan, dan usaha promosi lainnya dari perusahaan,
penentuan harga dan promosi perusahaan yang lainnya dalam industry
(terutama dalam oligopoly), ketersediaan kredit,tipe barang yang dijual
dan lain sebagainya.
Kita dapat membuat bentuk linier dari fungsi permintaan yang
dihadapi oleh suatu perusahaan (demand function faced by a
firm)sebagai berikut :
Qx=a 0+ a1 Px+ a2 N +a 3 I + a 4 Py +a 5 T + …
Permintaan yang dihadapi oleh suatu perusahaan kemudian akan
menentukan jenis dan kuantitas dari input atau sumberdaya (barang-
barang produsen) yang harus dibeli atau disewa oleh perusahaan guna
melakukan proses produksi untuk memenuhi permintaan akan barang
atau jasa yang ia jual. Karena permintaan akan input atau sumber daya
yang digunakan oleh suatu perusahaan bergantung pada permintaan
akan barang dan jasa yang ia jual, maka permintaan perusahaan akan
input merupakan permintaan turunan (derived demand).
Jadi, kita mempunyai beberapa buah permintaan yaitu permintaan
individual untuk suatu komoditi, permintaan pasar untuk suatu
komoditi,ada permintaan komoditi yang dihadapi perusahaan dan ada
permintaan turunan dari suatu perusahaan untuk input yang dibutuhkan
dalam memproduksi produk akhirnya.

B. Elastisitas Permintaan terhadap Harga

BAB III Ekonomi Manajerial| 12


Elastisitas harga permintaan (price elasticity of demand) atau sering
disebut dengan elastisitas harga, adalah persentase perubahan jumlah
barang diminta yang diakibatkan oleh persentase perubahan harga barang
itu sendiri, atau perubahan proporsional jumlah barang yang diminta
dibagi dengan perubahan proporsional dari harga.
Kepekaan respon dari kuantitas komoditi yang diminta terhadap
perubahan harganya merupakan faktor yang sangat penting bagi
perusahaan. Kadang, penurunan harga akan menyebabkan peningkatan
penjualan yang cukup berarti sehingga penerimaan total meningkat. Tetapi
pada waktu yang lain, penurunan harga komoditi dapat menurunkan
penerimaan total perusahaan.
a. Elastisitas Permintaan Titik terhadap harga
Elastisitas permintaan terhadap harga (Ep) diberikan oleh persentase
perubahan kuantitas komoditi yang diminta dibagi dengan persentase
perubahan harganya dengan menjaga semua variabel yang lainnya
dalam fungsi permintaan konstan. Yaitu :
∆ Q /Q ∆ Q P
Ep= = ×
∆ P /P ∆ P Q
Dimana ∆ Q dan ∆ P secara berturut-turut merupakan perubahan dalam
kuantitas dan perubahan dalam harga. Persamaan diatas merupakan
elastisitas permintaan terhadap titik harga atau elastisitas pada titik
tertentu dari suatu kurva permintaan.
Perlu dicatat bahwa nilai ∆ Q /∆ P ditunjukkan oleh a1, koefisien
estimasi dari P. Oleh karena itu, rumus untuk elastisitas permintaan
titik terhadap harga dapat dituliskan sebagai :
P
Ep=a 1.
Q
b. Elastisitas Permintaan Busur terhadap Harga
Lebih sering daripada elastisitas permintaan titik, kita mengukur
elastisitas permintaan busur terhadap harga atau elastisitas permintaan
terhadap harga antara dua titik dalam suatu kurva permintaan, di dunia
nyata..

BAB III Ekonomi Manajerial| 13


Rumus untuk elastisitas permintaan busur terhadap harga dapat ditulis
sebagai berikut :
∆ Q ( P 2+ P1)/2 Q 2−Q 1 P 2+ P1
Ep= × = ×
∆ P (Q 2+ Q1)/2 P 2−P 1 Q 2+Q1

c. Elastisitas Terhadap Harga, Penerimaan Total dan Penerimaan


Marjinal
Ada suatu hubungan yang penting antara elastisitas permintaan
terhadap harga dengan penerimaan total dan penerimaan marjinal dari
suatu perusahaan. Penerimaan Total (TR) adalah sama dengan harga
(P) dikalikan dengan kuantitas (Q), sementara penerimaan marjinal
(MR) merupakan perubahan dari TR per unit perubahan dari penjualan
atau output (kuantitas yang diminta).
Secara matematis sebagai berikut :
TR=P × Q
∆ TR
MR=
∆Q
Dengan penurunan dalam harga, TR meningkat jika permintaanyya
elastis (Ep>1), TR tidak berubah jika permintaannya elastic uniter dan
TR menurun jika permintaannya inelastic.
d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Elastisitas Permintaan terhadap
Harga
Elastisitas permintaan terhadap harga pada suatu komoditi sangat
bergantung dari ketersediaan substitusi untuk komoditi tersebut dan
juga terhadap jangka waktu yang diperlukan kuantitas komoditi yang
diminta untuk memberikan responnya terhadap perubahan harga.
Ukuran elastisitas permintaan terhadap harga makin besar jika makin
dekat atau maksin banyak jumlah komoditi yang mampu
mensubstitusinya.
C. Elastisitas Permintaan Terhadap Pendapatan

BAB III Ekonomi Manajerial| 14


Kita dapat mengukur kepekaan perubahan dari permintaan akan
suatu komoditi terhadap perubahan pendapatan konsumen dengan
menggunakan elastisitas permintaan terhadap pendapatan (Ei). Ini
diberikan oleh persentase perubahan permintaan suatu komoditi dibagi
dengan persentase perubahan pendapatan dengan menganggap variabel
lain dalam persamaan permintaan konstan, termasuk harga. Sama seperti
elastisitas terhadap harga, kita mempunyai elastisitas titik dan busur
terhadap pendapatan.
Elastisitas permintaan titik terhadap pendapatan dinyatakan secara
matematis sebagai berikut :
∆ Q/Q ∆ Q I
Ei= = ×
∆I/I ∆I Q
Sedangkan untuk elastisitas permintaan busur terhadap pendapatan
dinyatakan sebagai berikut :
∆ Q ( I 2+ I 1)/2 Q2−Q1 I 2+ I 1
Ei= × = ×
∆ I (Q 2+Q 1)/2 I 2−I 1 Q2+Q 1
D. Elastisitas Permintaan Silang Terhadap Harga
Kita dapat mengukur kepekaan perubahan dari permintaan akan
komoditi x terhadap perubahan harga dari komoditi y dengan
menggunakan elastisitas permintaan silang terhadap harga. Ini diberikan
oleh persentase perubahan dalam permintaan komoditi x dibagi dengan
persentase perubahan dalam harga komoditi y dengan menganggap
konstan semua variabel lainnya dalam fungsi permintaan termasuk
variabel pendapatan dan harga komoditi x.
Elastisitas permintaan titik terhadap harga dirumuskan sebagai :
∆ Qx /Qx ∆Qx Py
Exy= = ×
∆ Py /Py ∆ Py Qx

Sedangkan elastisitas permintaan silang busur terhadap harga


dinyatakan :
∆ Qx (Py 2+ Py 1)/2 Qx 2−Qx 1 Py 2+ Py 1
Exy= × = ×
∆ Py (Qx 2+Qx 1)/2 Py 2−Py 1 Qx 2+Qx 1

BAB III Ekonomi Manajerial| 15


E. Penggunaan Elastisitas Dalam Pengambilan Keputusan Manajerial
Analisis dari kekuatan atau variabel-variabel yang mempengaruhi
permintaan dan estimasi yang dapat dipercaya terhadap dampaknya secara
kuantitatif terhadap penjualan adalah sangat penting bagi perusahaan
untuk membuat keputusan produksi yang terbaik dan rencananya untuk
pertumbuhan.
Perusahaan dapat memperkirakan elastisitas permintaan terhadap semua
kekuatan yang mempengaruhi permintaan komoditi yang mereka jual.
Sebagai contoh, jika permintaan untuk produknya inelastic terhadap harga,
perusahaan tidak akan menurunkan harganya karena akan mengakibatkan
penurunan penerimaan total dan meningkatkan biaya totalnya (sehubungan
dengan bertambah banyak komoditi yang dijual pada harga yang lebih
rendah) dan karenanya memberikan laba yang lebih rendah.

F. Konvergensi Selera Secara Internasional


Konvergensi yang sangat cepat pada selera mulai terjadi. Selera di seluruh
amerika Serikat mempengaruhi selera di dunia, dan selera di dunia secara
kuat turut mempengaruhi selera Amerika Serikat. Coca Cola dan
MCDonald’s hanya dua diantara produk AS yang paling jelas sudah
menjadi kebutuhan rumah tangga di seluruh dunia.

G. Electronic Commerce
Produsen dan penjual telah menemukan bahwa koneksi online dengan
konsumen pada satu sisi, dan perusahaan pelanggan dan pemasok di sisi
yang lain telah menyebabkan penurunan biaya pelaksanaan bisnis yang
sangat tajam, pemotongan waktu untuk memberikan jawaban dan
perluasan jangkauan penjualan.

BAB III Ekonomi Manajerial| 16


BAB III Ekonomi Manajerial| 17
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Teori permintaan konsumen mempostulatkan bahwa jumlah komoditi
yang diminta merupakan suatu fungsi dari atau bergantung pada harga
komoditi tersebut, pendapatan konsumen,harga komoditi yang
berhubungan (komplementer atau substitusi) dan selera konsumen.
Dalam bentuk fungsi, dapat dituliskan sebagai berikut :
Qdx=f ( Px , I , Py ,T )
2. Kepekaan respon dari kuantitas komoditi yang diminta terhadap
perubahan harganya merupakan faktor yang sangat penting bagi
perusahaan. Kadang, penurunan harga akan menyebabkan peningkatan
penjualan yang cukup berarti sehingga penerimaan total meningkat.
Tetapi pada waktu yang lain, penurunan harga komoditi dapat
menurunkan penerimaan total perusahaan.
3. Kita dapat mengukur kepekaan perubahan dari permintaan akan suatu
komoditi terhadap perubahan pendapatan konsumen dengan
menggunakan elastisitas permintaan terhadap pendapatan (Ei). Ini
diberikan oleh persentase perubahan permintaan suatu komoditi dibagi
dengan persentase perubahan pendapatan dengan menganggap variabel
lain dalam persamaan permintaan konstan, termasuk harga. Sama
seperti elastisitas terhadap harga, kita mempunyai elastisitas titik dan
busur terhadap pendapatan.
4. Kita dapat mengukur kepekaan perubahan dari permintaan akan
komoditi x terhadap perubahan harga dari komoditi y dengan
menggunakan elastisitas permintaan silang terhadap harga. Ini
diberikan oleh persentase perubahan dalam permintaan komoditi x
dibagi dengan persentase perubahan dalam harga komoditi y dengan
menganggap konstan semua variabel lainnya dalam fungsi permintaan
termasuk variabel pendapatan dan harga komoditi x.

BAB III Ekonomi Manajerial| 18


5. Analisis dari kekuatan atau variabel-variabel yang mempengaruhi
permintaan dan estimasi yang dapat dipercaya terhadap dampaknya
secara kuantitatif terhadap penjualan adalah sangat penting bagi
perusahaan untuk membuat keputusan produksi yang terbaik dan
rencananya untuk pertumbuhan.
6. Konvergensi yang sangat cepat pada selera mulai terjadi. Selera di
seluruh amerika Serikat mempengaruhi selera di dunia, dan selera di
dunia secara kuat turut mempengaruhi selera Amerika Serikat. Coca
Cola dan MCDonald’s hanya dua diantara produk AS yang paling jelas
sudah menjadi kebutuhan rumah tangga di seluruh dunia.
7. Electronic Commerce
Produsen dan penjual telah menemukan bahwa koneksi online dengan
konsumen pada satu sisi, dan perusahaan pelanggan dan pemasok di
sisi yang lain telah menyebabkan penurunan biaya pelaksanaan bisnis
yang sangat tajam, pemotongan waktu untuk memberikan jawaban dan
perluasan jangkauan penjualan.
B. Saran
Analisis Permintaan merupakan hal yang sangat penting dan fundamental
untuk diketahui sehingga diharapkan bahwa mahasiswa benar-benar
memahami tentang analisis permintaan tersebut secara mendalam agar
suatu saat dapat mengambil keputusan dengan tepat.

BAB III Ekonomi Manajerial| 19


DAFTAR PUSTAKA

Salvatore, Dominick.2002.Managerial Economics dalam Perekonomian


Global.Erlangga : Jakarta.

BAB III Ekonomi Manajerial| 20

Anda mungkin juga menyukai