Anda di halaman 1dari 19

ASPEK HUKUM &

LEGALITAS
SKALA USAHA

USAHABESAR USAHAMIKRO

USAHAMENEN
USAHA KECIL
GAH
USAHA MIKRO

Usaha yang tidak berbadan hukum, biasanya


tidak memiliki perizinan yang dikeluarkan
instansi berwenang dan sering disebu usaha
informal. Aset usaha yang dimiliki skala
mikro ini maksimal sebesar Rp. 25 Juta
(diluar tanah dan bangunan)
USAHA KECIL

Usaha yang memiliki izin usaha dalam bentuk


badan hukum seperti Usaha Dagang (UD)
Perusahaan Dagang (PD), Koperasi , CV dan
sebagian kecil berbentuk PT. kekayaan /aset
usaha maksimal sebesar Rp. 200 juta ( diluar
tanah & bangunan). Omzet (perputaran usaha)
dalam waktu 1 tahun maksimal sebesar Rp. 1
miliar
USAHA MENENGAH

Usaha yang memiliki izin usaha dalam bentuk


badan hukum seperti Koperasi , CV dan PT.
kekayaan /aset usaha antara Rp. 200 juta
sampai dengan Rp. 500 juta ( diluar tanah &
bangunan). Omzet (perputaran usaha)
dalam waktu 1 tahun maksimal sebesar Rp.
10 miliar
USAHA BESAR

Usaha yang memiliki izin usaha dalam bentuk


badan hukum Perseroan Terbatas (PT)
kekayaan /aset usaha diatas Rp. 500 juta
( diluar tanah & bangunan). Omzet
(perputaran usaha) dalam waktu 1 tahun
diatas Rp. 10 miliar
BENTUK HUKUM PERUSAHAAN
1. Perusahaan Perseorangan
Usaha Dagang (UD), dan Perusahaan Dagang. Izin
operasional berupa SIUP Kecil yg diperoleh dari Dinas
perindustrian dan perdagangan. Tidak perlu akta
Notaris pendirian usaha
2. Firma
Didirikan oleh beberapa orang dengan menggunakan
nama bersama, tanggung jawab sepenuhnya sendiri2
atau bersama2 thd utang perusahaan. Jika salah satu
keluar, firma otomatis bubar
BENTUK HUKUM PERUSAHAAN
3. Perseroan Komanditer (CV)
Didirikan oleh beberapa orang dgn masing2 menyerahkan
sejumlah uang yg tidak perlu sama. Sekutu
komplementer : orang yg mengatur prshn
Sekutu komanditer : org yg memberikan modal saja
4. Perseroan Terbatas (PT)
Badan usaha yg memiliki kekayaan, hak milik dan tanda
keiukutsertaan seseorang memiliki perusahaan melalui
saham perusahaan. Semakin besar saham yg dimiliki,
semakin besar andil dan kedudukannya. Harta pribadi
tidak dapat dipertanggungkan atas utang peusahaan tapi
terbatas pd sahamnya saja
BENTUK HUKUM PERUSAHAAN
5. Koperasi
Badan usaha yg bergerak di bidang ekonomi yg
bertujuan meningkatkan kesejahteraan anggotanya
berdasarkan persamaan. Dikelompokan menjadi
koperasi produksi, koperasi konsumsi, simpan pinjam,
serba usaha.
6. Yayasan
Badan usaha milik masyarakat yg pengelolaannya
dan skala usahanya tidak jauh berbeda dengan badan
usaha dan badan hukum lainnya. Contohnya : bidang
pendidikan, kesehatan, sosila/ketenagakerjaan
Metode Pemilihan Badan
Hukum
1. Faktor Tujuan (Goal)
apa tujuan utama didirikan perusahaan
2. Faktor Kepemilikan (Ownwership)
berapa orang pemilik perusahaan
3. Faktor Permodalan (Capital)
Estimasi modal dasar yg diperlukan mendirikan
perusahaan akan menentukan bentuk badan
hukum, krn ada badan hukum yang
mensyaratkan modal minimal
Metode Pemilihan Badan
Hukum
4. Faktor Pembagian Resiko (Risk Sharing)
pembagian porsi resiko dalam bisnis akan
menentukan bentuk badan hukum yang akan
digunakan
5. Faktor Jangka Waktu (Timely)
Batas waktu usia organisasi berpengaruh dalam
menetukan jenis badan usaha yang akan dipilih.
Yang tidak berbatas (yayasan), yg berbatas ( PT,
CV)
JENIS PERIZINAN USAHA

1. Akta Pendirian
Akta Notaris yang berisi AD/ART badan hukum
usaha. Utk Mikro cukup mendapat perizinan
Surat Keterangan Usaha yg dikeluarkan oleh
Lurah atau Kepala Pasar setempat.
2. Surat Keterangan Domisili Usaha
Surat yg dikeluarkan lurah sebagai bukti adanya
persetujuan dari penguasa daerah setempat
JENIS PERIZINAN USAHA

3. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)


Dikeluarkan oleh Dinas pajak setempat. Utk itu
diperlukan dokumen akta notaris, FC KTP Pemilik,
surat keterangan domisili
4. Tanda Daftar Perusahaan (TDP)
Setiap usaha /perusahaan wajib didaftarkan di
Kementerian Perindustrian & Perdagangan dan
akan mendapatkan Nomor Tanda Daftar
Perusahaan (TDP)
JENIS PERIZINAN USAHA

5. Tanda daftar Usaha Perdagangan (TDUP)


Dikeluarkan oleh Kepala Kantor Kementrian
Perindustrian & perdagangan utk perusahaan dgn
nilai investasi s/d 200 juta
6. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)
Dikeluarkan oleh Kepala Kantor Kementrian
Perindustrian & Perdagangan untuk investasi
dengan nilai diatas Rp. 200 juta
LEGALITAS PRODUK
LEGALITAS MEREK
Undang-Undang No. 15 tahun 2001
Merk merupakan tanda pembeda atas barang dan
jasa bagi suatu perusahaan dengan perusahaan
lain. Sebagai tanda pembeda, merek dalam
suatu klasifikasi barang/jasa tidak boleh memiliki
persamaan antara satu dengan yang lainnya baik
pada keseluruhan (asal, sifat, cara pembuatan,
tujuan pemakain) maupun pada pokoknya
(bentuk, cara penempatan, bunyi ucapan)
LEGALITAS MEREK
1. Objek Perlindungan :
a. Perlindungan atas merk  hak eksklusif yg diberikan negara
kepada pemilik merk yg terdaftar
b. Kepastian Hukum  dapat digunakan sebagai alat bukti bila

terjadi sengketa elanggaran atas merek terdaftar


2. Status Pendaftaran :
Indonesia mengenal asas Konstitutif yaitu hak atas
merek yang
diperoleh atas nama pendaftarnya. Artinya, pemegang hak
merek adalah seorang yang mendaftar pertama kali di Direktorat
Jenderal Hak Kekayaan Intelektual
LEGALITAS MEREK
3. Jangka Waktu Perlindungan :
Jangka waktu perlindungan merek 10 tahun terhitung sejak
tanggal penerimaan pendaftaran (filling date). Setelah 10 tahun
dapat diperpanjang kembali
4. Mutasi & Lisensi :
Mutasi / Pengalihan Hak : pewarisan, wasiat, hibah, perjanjian
Lisensi : izin yang diberikan pemilik merek terdaftar kpd
seseorang atau beberapa orang utk menggunakan
merk tersebut baik seluruh maupun sebagian jenis
barang/jasa yg didaftarkan.
LEGALITAS MEREK
5. Pelanggaran & Sangsi :
Pasal 90 UU Merk 15 th 2001 Pelanggaran atas merk terdaftar
yang sama pada seluruhan dipidana penjara paling lama 5
tahun atau denda paling banyak 1 miliar rupiah

Pasal 91 UU Merk 15 th 2001 Pelanggaran atas merk terdaftar


yang sama pada pokoknya dipidana paling lama 4 tahun atau
denda paling banyak 800 jut rupiah

Anda mungkin juga menyukai