Diajukan Untuk Memenuhi UAS Mata Kuliah Etika dan Hukum Bisnis
Dosen Pengampu :
Vellencia Nandya Paramitha, S.H, M.H
Oleh :
Ratna Andita Fakih
NIM. G73217090
PETUNJUK
1. Sifat ujian open book.
2. Kerjakan soal sesuai dengan perintah.
3. Tulisan harus jelas dan bisa dibaca.
4. Lembar soal dikumpulkan kembali bersama dengan lembar jawaban.
SOAL:
1. Pengusaha wajib menyelenggarakan Pembukuan. Pembukuan memiliki manfaat dari
sisi ekonomi dan sisi hukum. Jelaskan masing-masing dari manfaat hukum baik dari
sisi ekonomi dan sisi hukum !
Sisi Ekonomi
Informasi bagi manager untuk membuat keputusan bagi perusahaan.
Informasi bagi pihak-pihak yang berkepentingan tentang keadaan perusahaan.
Sisi Hukum
Menunjukkan hak dan kewajiban perusahaan dan jaminan bagi kreditur (Pasal
1131 dan Pasal 1132) KUHPerdata.
• Pembuktian
Pasal 7 KUHD:”Hakim bebas untuk kepentingan masing-masing akan memberi
kekuatan bukti sedemikian kepada pemegang buku setiap pengusaha....”
Pasal 11 UU No. 8 Tahun 1997 Tentang Dokumen Perusahaan:”Kewajiban
penyimpanan sebagaimana dimaksud....tidak menghilangkan fungsi dokumen
yang bersangkutan”
4. Apa saja yang menjadi bentuk dari legalitas perusahaan ! Jelaskan dengan singkat,
padat, dan jelas !
a) Nama Perusahaan
Nama perusahaan merupakan jati diri yang dipakai oleh perusahaan untuk
menjalankan usahanya yang melekat pada bentuk usaha atau perusahaan tersebut,
dikenal masyarakat, dipribadikan sebagai perusahaan tertentu, dan dapat membedakan
perusahaan itu dengan perusahaan lain. Nama perusahaan dapat diberi dengan cara
sebagai berikut:
1. Berdasarkan nama pribadi pengusaha;
2. Berdasarkan jenis usaha yang dilakukannya;
3. Berdasarkan tujuan didirikannya
b) Merek Perusahaan
Menurut ketentuan Pasal 1 butir 1 Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001
bahwa: “Merek adalah tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-
angka, susunan warna, atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang memiliki daya
pembeda, dan digunakan dalam kegiatan perdagangan barang atau jasa.”
Dalam Pasal 1 butir 2 Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 disebutkan:“Merek
dagang adalah merek yang digunakan pada barang yang diperdagangkan oleh
seseorang atau beberapa orang secara bersama-sama atau badan hukum untuk
membedakan dengan barang-barang sejenis lainnya.”
c) Akta Pendirian
Adalah akta pendirian yang dibuat dihadapan notaris. Notaris merupakan pejabat
umum yang mendapat wewenang dari pemerintah dalam hal ini departemen
kehakiman untuk mengesahkan dan menyaksikan surat perjanjian, surat wasiat, akta
dan sebagainya. Di dalam akta pendirian tersebut juga memuat anggaran dasar
perusahaan, yaitu seperangkat peraturan yang menjadi dasar berdiri dan beroperasinya
perusahaan menurut hukum.
Setiap perusahaan yang telah memperoleh TDP dalam jangka waktu tiga bulan
terhitung mulai tanggal diterbitkannya TDP wajib mendaftarkan perusahaannya dalam
daftar perusahaan sesuai dengan ketentuan UU No. 3 Tahun 1982 tentang Wajib
Daftar Perusahaan. Tidak semua perusahaan diwajibkan memiliki TDP, Perusahaan
berikut ini yang dibebaskan dari kewajiban memperoleh TDP:
ii. Perusahaan yang telah mendapatkan izin usaha yang setara dari departemen teknis
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
iii. Perusahaan produksi yang didirikan dalam rangka Undang-Undang Nomor 6 tahun
1986 tentang Penanaman Modal Dalam Negeri.
iv. Badan Usaha Milik Negara dan Badan Usaha Milik Daerah.
v. Perusahaan kecil perorangan yang tidak berbentuk badan hukum atau persekutuan,
diurus, dijalankan, atau dikelola sendiri olek pemiliknya atau dengan memperkerjakan
anggota keluarganya yang terdekat, pedagang keliling, pedagang pinggir jalan.
5. Bagaimana status dari pendirian CV, apabila salah satu sekutu pendirinya meninggal
dunia ? Jelaskan dengan disertai dasar hukumnya !
CV merupakan persekutuan yang didirikan oleh dua orang atau lebih, yang mana
salah satu pihak bertindak sebagai sekutu komanditer atau sekutu pelepas uang dan
sekutu lainnya bertindak untuk melakukan pengurusan terhadap CV.
Lebih lanjut diatur bahwa sekutu komanditer tidak boleh melakukan tindakan
pengurusan atau bekerja dalam CV walaupun berdasarkan pemberian kuasa sekalipun.
Ia tidak ikut memikul kerugian lebih daripada jumlah uang yang telah dimasukkannya
dalam perseroan atau yang harus dimasukkannya, tanpa diwajibkan untuk
mengembalikan keuntungan yang telah dinikmatinya.
Lebih lanjut Yetty menambahkan bahwa sekutu komanditer setuju untuk memikul
resiko dengan menyerahkan aset kepada sekutu pengurus dengan harapan pengurus
tidak akan melakukan kegiatan usaha yang tidak sesuai dengan ruang lingkup
perusahaan.
Perlu diketahui, CV merupakan badan usaha yang bukan berbentuk badan hukum,
tidak terdapat pemisahan antara kekayaan badan usaha dengan kekayaan pemiliknya.
Penjelasan lebih lanjut soal CV dapat Anda simak dalam artikel-artikel berikut ini:
1. Akibat Hukum Meninggalnya Sekutu Aktif Terhadap Utang CV;
2. Tanggung Jawab Direktur dan Sekutu Komanditer Jika CV Merugi;
3. Cara Mendirikan CV; dan
4. Jenis-jenis Badan Usaha dan Karakteristiknya.
Dari sini dapat kita ketahui bahwa sebagai persekutuan, CV dapat bubar apabila salah
seorang sekutu meninggal dunia. Kecuali, sebelumnya telah diperjanjikan bahwa
apabila salah seorang sekutu meninggal dunia, maka persekutuannya berlangsung
terus dengan ahli warisnya atau akan berlangsung terus di antara sekutu-sekutu yang
masih ada.
Ini berarti, jika sekutu komanditer meninggal dunia, hal ini dapat mempengaruhi
eksistensi CV atau CV dapat bubar.