Anda di halaman 1dari 11

UAS ETIKA DAN HUKUM BISNIS

Diajukan Untuk Memenuhi UAS Mata Kuliah Etika dan Hukum Bisnis
Dosen Pengampu :
Vellencia Nandya Paramitha, S.H, M.H

Oleh :
Ratna Andita Fakih
NIM. G73217090

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA
2018

UJIAN AKHIR SEMESTER

Mata Kuliah : Etika dan Hukum Bisnis


Waktu : 120 menit

PETUNJUK
1. Sifat ujian open book.
2. Kerjakan soal sesuai dengan perintah.
3. Tulisan harus jelas dan bisa dibaca.
4. Lembar soal dikumpulkan kembali bersama dengan lembar jawaban.

SOAL:
1. Pengusaha wajib menyelenggarakan Pembukuan. Pembukuan memiliki manfaat dari
sisi ekonomi dan sisi hukum. Jelaskan masing-masing dari manfaat hukum baik dari
sisi ekonomi dan sisi hukum !
 Sisi Ekonomi
 Informasi bagi manager untuk membuat keputusan bagi perusahaan.
 Informasi bagi pihak-pihak yang berkepentingan tentang keadaan perusahaan.

 Sisi Hukum

 Menunjukkan hak dan kewajiban perusahaan dan jaminan bagi kreditur (Pasal
1131 dan Pasal 1132) KUHPerdata.
• Pembuktian
 Pasal 7 KUHD:”Hakim bebas untuk kepentingan masing-masing akan memberi
kekuatan bukti sedemikian kepada pemegang buku setiap pengusaha....”
 Pasal 11 UU No. 8 Tahun 1997 Tentang Dokumen Perusahaan:”Kewajiban
penyimpanan sebagaimana dimaksud....tidak menghilangkan fungsi dokumen
yang bersangkutan”

2. Fungsi badan usaha ada 3 (tiga), Jelaskan masing-masing fungsi tersebut !


a. Fungsi Komersial : untuk memperoleh keuntungan secara optimal, setiap badan
usaha harus menghasilkan produk yang bermutu dan harga bersaing.
b. Fungsi Sosial : Fungsi badan usaha berhubungan dengan manfaat badan usaha
secara langsung atau tidak langsung terhadap kehidupan masyarakat. Misalnya:
dalam penggunaan tenaga kerja, hendaknya badan usaha lebuh memprioritaskan
tenaga kerja yang berasal dari lingkungan disekitar badan usaha.
c. Fungsi Pembangunan Ekonomi : badan usaha merupakan mitra pemerintah dalam
pembangunan ekonomi nasional dan dapat membantu pemerintah dalam
peningkatan ekspor dan sebagai perpanjangan tanpa pemerintah dalam pemerataan
pendapatan masyarakat.

3. Legalitas perusahaaan merupakan unsur terpenting dalam suatu badan usaha,


mengapa demikian ? Jelaskan dengan disertai dasar hukumnya !
Legalitas merupakan unsur yang terpenting, karena legalitas merupakan jati diri yang
melegalkan atau mengesahkan suatu badan usaha sehingga diakui oleh masyarakat.
Dan Legalitas memiliki manfaat diantaranya :
 Melindungi perusahaan jujur dan terbuka dari kemungkinan kerugian akibat
praktik persaingan usaha yang tidak sehat, seperti persaingan curang,
penggunaan merek terdaftar tanpa izin, dan penyelundupan. Kewajiban
pendaftaran dapat mencegah atau menghindari timbulnya perusahaan atau
badan usaha yang tidak bertanggung jawab serta dapat merugikan perusahaan
yang jujur.
 Melindungi masyarakat atau konsumen dari kemungkinan akibat persaingan
tidak sehat atau insovabel suatu perusahaan. Dengan kewajiban pendaftaran
perusahaan dapat diketahui keadaan perusahaan melalui Daftar Perusahaan
pada Kantor Pendaftaran Perusahaan. Perusahaan bersifat terbuka untuk
semua pihak.
 Mengetahui perkembangan dunia usaha dan perusahaan yang didirikan,
berkerja, serta berkedudukan di Indonesia melalui Daftar Perusahaan di
Kantor Pendaftaran Perusahaan.
 Memudahkan pemerintah melakukan pembinaan, pengarahan, pengawasan,
dan penciptaan iklim dunia usaha yang sehat melalui data yang dibuat secara
benar dalam daftar perusahaan sehingga dapat dijamin perkembangan dunia
usaha dan kepastian berusaha.
Legalitas harus sah menurut UU dan peraturan, di mana perusahaan tersebut
dilindungi atau dipayungi dengan berbagai dokumen hingga sah dimata hukum pada
pemerintahan yang berkuasa saat itu.

4. Apa saja yang menjadi bentuk dari legalitas perusahaan ! Jelaskan dengan singkat,
padat, dan jelas !
a) Nama Perusahaan
Nama perusahaan merupakan jati diri yang dipakai oleh perusahaan untuk
menjalankan usahanya yang melekat pada bentuk usaha atau perusahaan tersebut,
dikenal masyarakat, dipribadikan sebagai perusahaan tertentu, dan dapat membedakan
perusahaan itu dengan perusahaan lain. Nama perusahaan dapat diberi dengan cara
sebagai berikut:
1. Berdasarkan nama pribadi pengusaha;
2. Berdasarkan jenis usaha yang dilakukannya;
3. Berdasarkan tujuan didirikannya

b) Merek Perusahaan
Menurut ketentuan Pasal 1 butir 1 Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001
bahwa: “Merek adalah tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-
angka, susunan warna, atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang memiliki daya
pembeda, dan digunakan dalam kegiatan perdagangan barang atau jasa.”
Dalam Pasal 1 butir 2 Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 disebutkan:“Merek
dagang adalah merek yang digunakan pada barang yang diperdagangkan oleh
seseorang atau beberapa orang secara bersama-sama atau badan hukum untuk
membedakan dengan barang-barang sejenis lainnya.”

c) Akta Pendirian
Adalah akta pendirian yang dibuat dihadapan notaris. Notaris merupakan pejabat
umum yang mendapat wewenang dari pemerintah dalam hal ini departemen
kehakiman untuk mengesahkan dan menyaksikan surat perjanjian, surat wasiat, akta
dan sebagainya. Di dalam akta pendirian tersebut juga memuat anggaran dasar
perusahaan, yaitu seperangkat peraturan yang menjadi dasar berdiri dan beroperasinya
perusahaan menurut hukum.

d) Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)


Merupakan suatu sarana dalam administrasi perpajakan yang dipergunakan sebagai
tanda pengenal diri atau identitas wajib pajak. Setiap wajib pajak hanya memiliki satu
NPWP. Terhadap wajib pajak yang tidak mendaftarkan diri untuk memperoleh NPWP
dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.

e) Surat Izin Usha Perdagangan (SIUP)


Sebelum memulai menjalankan sebuah usaha, terlebih dahulu perlu mengurus
perizinan usaha, salah satunya adalah Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP). Surat
tersebut mutlak dimiliki demi kelancaran kegiatan operasional perusahaan
kedepannya. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) adalah jati diri yang dipakai oleh
perusahaan atau badan usaha untuk menjalankan usahanya secara sah.
• SIUP diatur dalam Peraturan Menteri Perdagangan RI Nomor 46/M-
DAG/PER/9/2009 tentang penerbitan Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP).
• Adapun beberapa ketentuan pada Pasal 4 ayat (1) yang mengatur tentang kewajiban
memiliki SIUP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1),dikecualikan kepada:
1. Perusahaan yang melakukan kegiatan usaha di luar sektor perdagangan.
2. Kantor Cabang atau KantorPerwakilan.
3. Perusahaan Perdagangan Mikro

f) Surat Izin Tempat Usha (SITU)


Surat izin tempat usaha (SITU) adalah surat izin yang diberikan kepadasetiap
pengusaha yang mendirikan tempat usaha maupunmenempati tempat usaha yang
disediakan oleh pemerintahdalam melakukan usaha yangdilaksanakan secara teratur
dalam bidang usaha tertentudengan maksud mencari keuntungan atau laba. Peraturan
mengenai ijin tempat usaha ini berbeda antara daerah yang satu dengan yang lain
karena diatur oleh peraturan daerah masing-masing. Namun secara umum persyaratan
untuk kelengkapan surat izin sama antara daerah yang satu dengan yang lain.

g) Tanda Daftar Perusahaan (TDP)

Setiap perusahaan yang telah memperoleh TDP dalam jangka waktu tiga bulan
terhitung mulai tanggal diterbitkannya TDP wajib mendaftarkan perusahaannya dalam
daftar perusahaan sesuai dengan ketentuan UU No. 3 Tahun 1982 tentang Wajib
Daftar Perusahaan. Tidak semua perusahaan diwajibkan memiliki TDP, Perusahaan
berikut ini yang dibebaskan dari kewajiban memperoleh TDP:

i. Cabang perusahaan yang dalam menjalankan kegiatan usaha perdagangan


menggunakan TDP perusahaan pusat.

ii. Perusahaan yang telah mendapatkan izin usaha yang setara dari departemen teknis
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

iii. Perusahaan produksi yang didirikan dalam rangka Undang-Undang Nomor 6 tahun
1986 tentang Penanaman Modal Dalam Negeri.

iv. Badan Usaha Milik Negara dan Badan Usaha Milik Daerah.
v. Perusahaan kecil perorangan yang tidak berbentuk badan hukum atau persekutuan,
diurus, dijalankan, atau dikelola sendiri olek pemiliknya atau dengan memperkerjakan
anggota keluarganya yang terdekat, pedagang keliling, pedagang pinggir jalan.

5. Bagaimana status dari pendirian CV, apabila salah satu sekutu pendirinya meninggal
dunia ? Jelaskan dengan disertai dasar hukumnya !

CV merupakan persekutuan yang didirikan oleh dua orang atau lebih, yang mana
salah satu pihak bertindak sebagai sekutu komanditer atau sekutu pelepas uang dan
sekutu lainnya bertindak untuk melakukan pengurusan terhadap CV.

CV ini terdiri dari sekutu aktif/komplementer dan sekutu pasif/komanditer yang


perbedaan tanggung jawabanya adalah sebagai berikut:
a. Sekutu aktif bertanggung jawab sampai dengan harta pribadi.
Sekutu aktif bertindak dalam menjalankan CV (perusahaan), kepengurusan, dan
melakukan perjanjian atau hubungan hukum dengan pihak ketiga.
b. Sekutu pasif hanya bertanggung jawab sebesar modal yang telah disetorkan ke
dalam CV.
Sekutu pasif tidak turut dalam pengurusan CV.

Lebih lanjut diatur bahwa sekutu komanditer tidak boleh melakukan tindakan
pengurusan atau bekerja dalam CV walaupun berdasarkan pemberian kuasa sekalipun.
Ia tidak ikut memikul kerugian lebih daripada jumlah uang yang telah dimasukkannya
dalam perseroan atau yang harus dimasukkannya, tanpa diwajibkan untuk
mengembalikan keuntungan yang telah dinikmatinya.

Yetty Komalasari Dewi dalam bukunya Pemikiran Baru Tentang Commanditaire


Vennootschap (CV) menjelaskan bahwa sekutu komanditer hanya bertanggung jawab
sebesar modal yang disetorkan atau akan disetorkan ke dalam CV, dengan syarat
sekutu komanditer tersebut tidak ikut serta dalam pengurusan CV dan keberadaannya
tidak diketahui oleh pihak ketiga.

Lebih lanjut Yetty menambahkan bahwa sekutu komanditer setuju untuk memikul
resiko dengan menyerahkan aset kepada sekutu pengurus dengan harapan pengurus
tidak akan melakukan kegiatan usaha yang tidak sesuai dengan ruang lingkup
perusahaan.

Perlu diketahui, CV merupakan badan usaha yang bukan berbentuk badan hukum,
tidak terdapat pemisahan antara kekayaan badan usaha dengan kekayaan pemiliknya.
Penjelasan lebih lanjut soal CV dapat Anda simak dalam artikel-artikel berikut ini:
1. Akibat Hukum Meninggalnya Sekutu Aktif Terhadap Utang CV;
2. Tanggung Jawab Direktur dan Sekutu Komanditer Jika CV Merugi;
3. Cara Mendirikan CV; dan
4. Jenis-jenis Badan Usaha dan Karakteristiknya.

Jika Sekutu Komanditer/Sekutu Pasif Meninggal Dunia


Lalu, bagaimana keberlangsungan CV jika salah seorang sekutu (misalnya sekutu
komanditer) meninggal dunia? Dalam KUHD pada dasarnya tidak diatur mengenai
akibat hukum mengenai hal ini. Namun kita dapat menggunakan Kitab Undang-
Undang Hukum Perdata (“KUH Perdata”) sebagai dasar hukum untuk menjawabnya.

Dasarnya adalah Pasal 1 KUHD yang menyatakan:

Selama dalam Kitab Undang-undang ini terhadap Kitab Undang-undang Hukum


Perdata tidak diadakan penyimpangan khusus, maka Kitab Undang-undang Hukum
Perdata berlaku juga terhadap hal-hal yang dibicarakan dalam Kitab Undang-undang
ini.

Pada hakekatnya, CV merupakan persekutuan perdata, maka pengaturan mengenai


persekutuan perdata yang terdapat dalam KUH Perdata berlaku juga terhadap CV
sepanjang tidak diatur secara khusus dalam KUHD. Termasuk mengenai berakhirnya
persekutuan komanditer yang adalah sama dengan persekutuan perdata yang diatur
dalam Pasal 1646 sampai dengan 1652 KUH Perdata. Sebagai referensi, Anda dapat
juga membaca artikel Sekelumit tentang Persekutuan Komanditer.

Pasal 1646 KUH Perdata menyatakan bahwa persekutuan berakhir apabila:


1. karena waktu yang ditetapkan dalam perjanjian telah habis;
2. karena musnahnya barang yang dipergunakan untuk tujuan perseroan atau karena
tercapainya tujuan itu;
3. karena kehendak beberapa peserta atau salah seorang peserta;
4. karena salah seorang dari peserta meninggal dunia, di tempat di bawah
pengampuan atau bangkrut atau dinyatakan sebagai orang yang tidak mampu.

Dari sini dapat kita ketahui bahwa sebagai persekutuan, CV dapat bubar apabila salah
seorang sekutu meninggal dunia. Kecuali, sebelumnya telah diperjanjikan bahwa
apabila salah seorang sekutu meninggal dunia, maka persekutuannya berlangsung
terus dengan ahli warisnya atau akan berlangsung terus di antara sekutu-sekutu yang
masih ada.

Ini berarti, jika sekutu komanditer meninggal dunia, hal ini dapat mempengaruhi
eksistensi CV atau CV dapat bubar.

6. Apa yang dimaksud dengan “Perusahaan Perseorangan”, dan sebutkan ciri-cirinya


beserta contohnya !

Perusahaan Perseorangan adalah perusahaan yang dilakukan oleh satu orang


pengusahan dengan tujuan mencari laba atau keuntungan.
• Ciri-ciri:
 Jumlah pengusaha hanya 1 orang.
 Modal usaha dimiliki 1 orang saja
 Pembantu pengusaha bekerja berdasarkan perjanjian kerja.
 Tidak ada aturan secara khusus mengenai perusahaan perseorangan, namun hanya
memerlukan izin permohonan usaha dari Dinas perdagangan Setempat.
 Tidak perlu dibuatkan akta pendirian.
 Merupakan bentuk perusahaan paling sederhana.
 Pengusaha memiliki sendiri seluruh kekayaan atas aset perusahaan dan bertanggung
jawab sampai kepada harta pribadinya.
 Bentuk perusahaan perseorangan adalah Usaha Dagang (UD).
7. Apa saja yang menjadi syarat dari pendirian “Perseroan Terbatas” ? dan berapa
nominal untuk persyaratan modal awal perseroan, jelaskan dengan singkat dan jelas !
Perusahaan Terbatas (PT) adalah badan hukum yang didirikan berdasarkan perjanjian,
melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham dan
memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam Undang-Undang ini serta peraturan
pelaksanaannya. (Pasal 1 ayat (1) UU No. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas).
Syarat pendirian PT :
 Jumlah pendiri minimal 2 (dua) orang.
 Pendiri harus WNI kecuali pendirian PT yang dimaksud adalah dalam rangka fasilitas
Penanaman Modal Asing (PMA).
 Para pendiri pada saat pembuatan akta pendirian PT harus menjadi pemegang saham
di perseroan
 Para pendiri juga dapat diangkat sebagai salah satu pengurus baik sebagai direktur
atau komisaris atau anggota.
 Direktur dan Komisaris lebih dari satu orang, maka salah satu diangkat menjadi
direktur utama atau komisaris utama.

Nominal Modal awal Perseroan :


• PT harus memiliki modal dasar minimal Rp 50.000.000,- kecuali ditentukan lain oleh
peraturan perundangan lain.
• Dari modal dasar minimal 25% atau sebesar Rp 12.500.000,- harus sudah ditempatkan
dan disetor penuh saat akan mengajukan permohonan persetujuan KEMENKUHAM.
• Pemegang saham minimal 2 orang saat pendirian.

8. Bagaimana peran koperasi dalam pembangunan ekonomi di Indonesia, khususnya


untuk usaha UMKM. Jelaskan !
Presiden menegaskan bahwa koperasi serta usaha mikro, kecil dan menengah memiliki peran
yang makin penting bagi perekonomian Indonesia di masa depan, terlepas dari makin
globalnya perekonomian dunia. Meskipun seolah-olah kita hidup di era globalisasi tapi justru
peran koperasi, usaha mikro, kecil dan menengah makin penting di masa depan. Jika
perekonomian nasional tidak memberi tempat untuk berkembangkan koperasi serta usaha
mikro, kecil dan menengah maka upaya untuk mengurangi kemiskinan, pengangguran dan
meningkatkan kesejahteraan rakyat akan terhambat. Oleh karena itu,solusinya adalah makin
ke depan koperasi, usaha mikro, kecil dan menengah makin dikembangkan ke seluruh tanah
air.Keberhasilan Indonesia untuk dapat bertahan dari dampak krisis keuangan global yang
tengah melanda negara-negara barat tidak terlepas dari peran koperasi serta usaha mikro,
kecil dan menengah. Karena menilik dari perkembangan koperasi, serta usaha mikro, kecil
dan menengah lima tahun terakhir maka berarti arah dan kebijakan pemerintah dalam
beberapa tahun terakhir telah tepat.

Koperasi merupakan soko guru perekonomian di Indonesia, maka keberadaan dan


eksistensinya dijamin oleh undang-undang. Menurut undang-undang No 25 Tahun 1992
Pasal 4 telah dijelaskan bahwa fungsi dan peran koperasi sebagai berikut :
a) Membangun dan mengembangkan potensi serta kemampuan ekonimi anggota pada
khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan
ekonomi dan sosialnya.
b) Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia
dan masyarakat.
c) Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan
perekonomian nasional, yang merupakan usaha bersama berdasarkan atas asas
kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.
Fungsi Koperasi :
a) Sebagai urat nadi kegiatan perekonomian Indonesia
b) Sebagai upaya mendemokrasikan sosial ekonomi Indonesia
c) Untuk meningkatkan kesejahteraan warga Indonesia
d) Memperkokoh perekonomian rakyat Indonesiadengan jalan pembinaan koperasi
Peran dan tugas koperasi :
a) Meningkatkan taraf hidup sederhana masyarakat Indonesia.
b) Mengembangkan demokrasi ekonomi di Indonesia.
c) Mewujudkan pendapatan masyarakat yang adil dan merata dengan cara menyatukan,
membina dan mengembangkan setiap potensi yang ada.
Peranan koperasi sebagai suatu lembaga yang bertugas dalam menyejahterakan serta
memajukan perekonomian rakyat. Dengan melaksanakan dan menerapkan keseluruhan dari
peran dan tugas serta prinsip tersebut, diharapkan perkoperasian di Indonesia dapat
mewujudkan dirinya sebagai badan usaha sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yamng
berwatak sosial.
________________________GOODLUCK_________________________________

Anda mungkin juga menyukai