Anda di halaman 1dari 24

PERTEMUAN KE IV

LEGALITAS PERUSAHAAN (BADAN


USAHA) DALAM KEGIATAN BISNIS
LEGALITIAS PERUSAHAAN
 Legalitas perusahaan adalah perusahaan yang menjalankan kegiatan
usahanya sah menurut hukum, dimana perusahaan telah memenuhi
persyaratan Undang-Undang.
 Legalitas adalah jatidiri yang melegalkan atau mengesahkan suatu badan
usaha sehingga diakui oleh masyarakat.
 Beberapa jenis jatidiri perusahaan yang melegalkan badan usaha yaitu:
 Nama Perusahaan
 Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP)
 Wajib Daftar Perusahaan
NAMA PERUSAHAAN
 Nama perusahaan adalah jatidiri yang dipakai oleh perusahaan untuk
menjalankan usaha.
 Nama perusahaan dapat diberi dengan cara menggunakan:
1) Nama pribadi pengusaha, misalnya Marta Tilaar
2) Jenis usaha yang dilakukan, misalnya usaha permata, dan nama
perusahaannya PT Permata Hati.
3) Tujuan didirikan, misalnya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat, misalnya CV Beras.
SURAT IJIN USAHA
PERDAGANGAN (SIUP)
 SIUP adalah jatidiri yang dipakai oleh perusahaan atau badan usaha untuk
menjalankan usahanya secara sah.
 Jenis-jenis perusahaan dilihat dari segi besar modalnya sebagai berikut:
 Perusahaan Kecil
Merupakan perusahaan yang mempunyai modal atau kekayaan bersih
kurang dari duapuluh lima juta rupiah.
Beberapa ketentuan dikatakan sebagai perusahaan kecil yaitu:
 Tidak berbadan hukum dan umumnya dilakukan perorangan
 Diurus dan dijalankan sendiri oleh pemiliknya
 Keuntungannya semata-mata ubtuk mencukupi biaya hidup
Perusahaan kecil tidak diharuskan memiliki SIUP.
SURAT IJIN USAHA
PERDAGANGAN (SIUP)
 Perusahaan Menengah
Merupakan perusahaan yang mempunyai modal atau kekayaan bersih
berkisar dua puluh lima juta rupiah sampai dengan serratus juta rupiah.
 Perusahaan menengah diharuskan memiliki SIUP dengan harus
mengajukan permohonan ke Dinas Perdagangan dan perindustrian
Kabupaten.
 SIUP untuk perusahaan menengah adalah tidak terbatas waktu, SIUP
bisa dipakai selama perusahaan menengah berdiri.
SURAT IJIN USAHA
PERDAGANGAN (SIUP)
 Perusahaan Besar
Meruapakan perusahaan yang mempunyai modal atau kekayaan bersih
serratus juta rupiah
 Perusahaan besar diwajibkan memiliki SIUP yang harus dimohonkan
ke Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi.
 Jangka waktu SIUP bagi perusahaan besar adalah lima tahun dan dapat
diperpanjang.
TATA CARA PROSEDUR
MENGAJUKAN SIUP
 Tata cara dan prosedur pengajuan SIUP sebagai berikut:
 Pemohon harus mengisi dan menandatangani surat permohonan izin
dengan melampirkan dokumen-dokumen:
1) Salinan/potcopy akta pendirian badan usaha, dan salinan/photocopy
pengesahaan dari Departemen Kehakiman bagi badan usaha yang
berbadan hukum.
2) Salinan/photocopy akta pendirian badan usaha yang dibuat di depan
notaris yang telah didaftarkan di Pengadilan Negeri bagi badan usaha
yang berbentuk persekutuan.
3) Salinan/photocopy Surat Izin Tempat Usaha (SITU) dari Pemerintah
Daerah tempat badan usaha tersebut didirikan.
4) Salinan/photocopy Kartu Tanda Penduduk (KTP) pemilik/penanggung
jawab badan usaha yang mengajukan izin.
5) Paspoto pemilik/penanggung jawab badan usaha yang mengajukan izin.
6) Salinan/potcopy bukti pembayaran uang jaminan dan biaya administrasi
badan usaha.
TATA CARA PROSEDUR
MENGAJUKAN SIUP
 Pemohon dan dokumen yang dilampirkan akan diteliti kebenaran
pengisiannya dan kelengkapan syarat-syarat oleh pejabat yang
berwewenang di bidang perizinan atau pejabat yang ditunjukkan oleh
departemen bersangkutan.
 Apabila pengiusisan surat permohonan izin sudah memenuhi syarat-syarat,
maka untuk selanjutnya akan dikeluarkan surat perintah untuk membayar
uang jaminan perusahaan dan biaya administrasi perusahaan untuk
disetorkan pada bank yang ditunjuk sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
 Berkas permohonan izin usaha perdagangan untuk perusahaan besar yang
telah memenuhi syarta-syarat akan diteruskan kepada Departemen
Perdagangan dengan surat pengantar dari Kepala kantor Perdagangan dan
Perindustrian Provinsi untuk diterbitkan SIUP.
 Apabila SIUP perusahaan besar sudah ditandatangani oleh Kepala kantor
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi atas nama Menteri
Perdagangan, atau pejabat yang mewakilinya, dan diberi nomor kemudian
kemudian segera dikirimkan dengan surat pengantar Kepala kantor Dinas
Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten di tempat kedudukan …
TATA CARA PROSEDUR
MENGAJUKAN SIUP
 Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten di tempat kedudukan
perusahaan untuk disampaikan kepada pemilik/penanggung jawab
perusahaan yang mengajukan permohonan.
 Penyerahan SIUP dilakukan kepada pemilik atau penanggung jawab
perusahaan yang mengajukan permohonan di kantor Dinas Perdagangan
dan Perindustrian setempat atau dikirim melalui Pos dengan disertai tanda
terima. Proses penerbitan SIUP dalam jangka tujuh hari terhitung sejak
Pejabat yang berwewenang menerbitkan SIUP membubuhkan teanggal
persetujuan pada surat permohonan izin.
PEMBEKUAN DAN PENCABUTAN
SIUP
 SIUP dapat dibekukan apabila yang bersangkutan sedanhg diperiksa di
Pengadilan karena disangka telah melakuikan tindak pidana di bidang
ekonomi, atau perbuatan yang berkaitan dengan kegiatan bisnisnya yang
didasarkan atas adanya bukti pemeriksaan di Pengadilan.
 SIUP dapat dibekukan bila melanggar:
a) Tidak melaporkan tentang penghentian kegiatan usahanya/penutupan
perusahaannya, termasuk kantor cabang perwakilan.
b) Tidak melaporkan pembukuan kantor cabang/perwakilan perusahaan.
c) Tidak memberikan data/informasi tentang kegiatan usahanya sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
d) Tidak memenuhi pajak kepada pemerintah.
WAJIB DAFTAR PERUSAHAAN

 Wajib Daftar Perusahaan telah diatur dalam UU No. 3 Tahun 1982.


 Wajib daftar perusahaan ini berguna untuk mengetahui perkembangan
perusahaan sebenarnya didunia usaha diwilayah Indonesia termasuk
perusahaan asing.
 Wajib daftar perusahaan memberikan perlindungan bagi perusahaan untuk
menjalankan usaha yang jujur yang akan mencegah terjadinya praktek-
praktek persaingan dan penyelundupan. Serta wajib daftar perusahaan
mempunyai sifat terbuka.
 Daftar Perusahaan adalah daftar catatan resmi yang diadakan menurut
aturan atau berdasarkan ketentuan undang-undang ini dan atau peraturan
pelaksanaannya, dan memuat hal-hal yang wajib didaftarkan oleh setiap
perusahaan serta disahkan oleh pejabat yang berwenang dari kantor
pendaftaran perusahaan.
 Daftar catatan resmi ini terdiri dari formulir-formulir yang memuat catatan
lengkap mengenai hal-hal yang wajib didaftarkan oleh setiap perusahaan.
KEWAJIBAN PENDAFTARAN
PERUSAHAAN
 Setiap Perusahaan wajib didaftarkan dalam Daftar Perusahaan.
Pendaftaran Wajib dilakukan oleh pemilik atau pengurus perusahaan yang
bersangkutan atau dapat diwakilkan kepada orang lain dengan
memberikan surat kuasa yang sah.
1) Setiap perusahaan wajib didaftarkan dalam Daftar Perusahaan.
2) Pendaftaran wajib dilakukan oleh pemilik atau pengurus perusahaan
yang bersangkutan atau dapat diwakilkan kepada orang lain dengan
memberikansuratkuasa yang sah.
3) Apabila perusahaan dimiliki oleh beberapa orang, para pemilik
berkewajiban untuk melakukan pendaftaran. Apabila salah seorang
daripada mereka telah memenuhi kewajibannya, yang lain
dibebaskan daripada kewajiban tersebut.
4) Apabila pemilik dan atau pengurus dari suatu perusahaan yang
berkedudukan di wilayah Negara RepublikIndonesiatidak bertempat
tinggal di wilayah Negara RepublikIndonesia, pengurus atau kuasa
yang ditugaskan memegang pimpinan perusahaan berkewajiban
untuk mendaftarkan ( Pasal 5 ).
TEMPAT PENDAFTARAN
PERUSAHAAN
 Pendaftaran dilakukan dengan cara mengisi formulir
pendaftaran yang ditetapkan oleh Menteri pada kantor
tempat pendaftaran perusahaan.
 Penyerahan formulir pendaftaran dilakukan pada kantor
pendaftaran perusahaan, yaitu :
1) Di tempat kedudukan kantor perusahaan;
2) Di tempat kedudukan setiap kantor cabang, kantor
pembantu perusahaan atau kantor anak perusahaan;
3) Di tempat kedudukan setiap kantor agen dan perwakilan
perusahaan yang mempunyai wewenang untuk
mengadakan perjanjian.
HAL-HAL WAJIB DIDAFTARKAN
PADA PERSEROAN TERBATAS
 Umum
1) Nama perseroan
2) Merek perusahaan
3) Tanggal pendirian perusahaan
4) Jangka waktu berdirinya perusahaan
5) Kegiatan pokok dan kegiatan lain dari kegiatan usaha
perseroan
6) Izin-izin usaha yang dimiliki
7) Alamat perusahaan pada waktu didirikan dan perubahan
selanjutnya
8) Alamat setiap kantor cabang, kantor pembantu, agen serta
perwakilan perseroan.
HAL-HAL WAJIB DIDAFTARKAN
PADA PERSEROAN TERBATAS
 Mengenai Pengurus dan Komisaris
1) Nama lengkap dengan alias-aliasnya
2) Setiap namanya dahulu apabila berlainan dengan nama sekarang
3) Nomor dan tanggal tanda bukti diri
4) Alamat tempat tinggal yang tetap
5) Alamat dan tempat tinggal yang tetap, apabila tidak bertempat
tinggal Indonesia
6) Tempat dan tanggal lahir
7) Negara tempat tanggal lahir, bila dilahirkan di luar wilayah negara RI
8) Kewarganegaran pada saat pendaftaran
9) Setiap kewarganegaraan dahulu apabila berlainan dengan yang
sekarang
10) Tanda tangan
11) Tanggal mulai menduduki jabatan
HAL-HAL WAJIB DIDAFTARKAN
PADA PERSEROAN TERBATAS
 Kegiatan Usaha Lain-lain Oleh Setiap Pengurus dan
Komisaris
1) Modal dasar
2) Banyaknya dan nilai nominal masing-masing saham
3) Besarnya modal yang ditempatkan
4) Besarnya modal yang disetor
5) Tanggal dimulainya kegiatan usaha
6) Tanggal dan nomor pengesahan badan hukum
7) Tanggal pengajuan permintaan pendaftaran
HAL-HAL WAJIB DIDAFTARKAN
PADA PERSEROAN TERBATAS
 Mengenai setiap pemegang saham
1) Nama lengkap dan alias-aliasnya
2) Setiap namanya dulu bila berlainan dengan yang sekarang
3) Nomor dan tanggal tanda bukti diri
4) Alamat tempat tinggal yang tetap
5) Alamat dan negara tempat tinggal yang tetap bila tidak
bertempat tinggal di Indonesia
6) Tempat dan tanggal lahir
7) Negara tempat lahir, jika dilahirkan di luar wilayah negara R.I
8) Kewarganegaraan
9) Jumlah saham yang dimiliki
10) Jumlah uang yang disetorkan atas tiap saham.
PERUBAHAN TANDA DAFTAR
PERUSAHAAN
 Setiap perusahaan yang akan melakukan perubahan terhadap data yang
didaftarkan wajib melaporkan perubahan data kepada KKP
Kabupaten/Kota/Kotamadya setempat dengan mengisi formulir
pendaftaran sebagaimana yang diberlakukan;
 Untuk Perseroan Terbatas (PT) Kewajiban melaporkan perubahan data
tersebut dilakukan paling lambat 3 (tiga) bulan sejak tanggal persetujuan
perubahan atau bukti penerimaan pemberitahuan perubahan dari Menteri
yang tugas dan tanggungjawabnya di bidang peraturana perundang-
undangan, sedangkan untuk Koperasi, CV, Fa, perorangan, dan Badan
Usaha Lainnya (BUL) dilakukan paling lambat 3 (tiga) bulan terhitung
sejak tanggal perubahan;
 Adapun perubahan yang dapat mengakibatkan penggantian Tanda Daftar
Perusahaan terjadi apabila:
 Pengalihan kepemilikan atau kepengurusan perusahaan;
 Perubahan nama perusahaan;
 Perubahan bentuk dan/atau status perusahaan;
PERUBAHAN TANDA DAFTAR
PERUSAHAAN
 Perubahan alamat perusahaan;
 Perubahan Kegiatan Usaha Pokok; atau
 Perubahan Anggaran Dasar, khusus untuk Perseroan Terbatas
 Dan terhadapnya hanya cukup dengan melaporkan kepada Kepala KKP
Kabupaten/Kota/Kotamadya setempat tanpa perlu dilakukan penggantian
TDP, yang kemudian Kepala KKP akan mensahkan perubahan dan
mencatat perubahan pada Buku Induk Perusahaan, namun apabila
terdapat perusahaan yang tidak melaporkan perubahan maka daftar
perusahaannya akan dihapus, dan TDP dinyatakan tidak berlaku serta
dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam UU-WDP
 Masa berlaku TDP yang diterbitkan sebagai pengganti adalah sampai
dengan berakhirnya masa berlaku TDP yang diubah atau diganti, dan TDP
pengganti diterbitkan paling lambat 3 (tiga) hari kerja oleh Kepala KKP
Kabupaten/Kota/Kotamadya terhitung sejak permohonan perubahan
diterima secara benar dan lengkap.
PEMBATALAN TANDA DAFTAR
PERUSAHAAN
 Daftar perusahaan dan Tanda Daftar Perusahaan (TDP) dinyatakan
batal, apabila perusahaan yang bersangkutan terbukti mendaftarkan
data perusahaan secara tidak benar dan/atau tidak sesuai dengan ijin
teknis atau surat keterangan yang dipersamakan dengan itu, dengan
menerbitkan Keputusan Pembatalan dengan menggunakan format
surat sebagaimana yang diberlakukan, serta wajib melakukan
pendaftaran ulang sesuai ketentuan yang diberlakukan dengan
menyerahkan TDP asli yang telah dibatalkan.
 Terkait Daftar perusahaan dan TDP yang dinyatakan batal, maka dapat
mengajukan keberatan disertai dengan alasan keberatan kepada Kepala
KPP Provinsi paling lambat 10 (sepuluh) hari kerja terhitung sejak
tanggal Keputusan Pembatalan ditetapkan dengan tembusan kepada
Kepala KPP Pusat dan Kepala KPP Kabupaten/Kota/Kotamadya
setempat, dan paling lambat 5 (lima) hari kerja terhitung sejak tanggal
pengajuan keberatan, maka Kepala KPP Provinsi akan menerbitkan
keputusan penolakan atau penerimaan.
PEMBATALAN TANDA DAFTAR
PERUSAHAAN
 Terhadap keputusan yang memuat penolakan atas keberatan
pembatalan daftar perusahaan, maka perusahaan yang bersangkutan
wajib melakukan pendaftaran ulang sesuai dengan ketentuan yang
diberlakukan, dan sebaliknya terhadap keputusan yang memuat
penerimaan atas keberatan pembatalan daftar perusahaan, maka
Kepala KPP Kabupaten/Kota/Kotamadya setempat paling lambat 3
(tiga) hari kerja terhitung sejak tanggal keputusan mengesahkan
kembali daftar perusahaan dan menerbitkan TDP yang telah
dinyatakan benar.
 Apabila perusahaan tidak dapat menerima Keputusan Kepala KPP
Provinsi, maka perusahaan yang bersangkutan dapat mengajukan
keberatan kepada Badan Peradilan setempat.
PENGHAPUSAN TANDA DAFTAR
PERUSAHAAN
 Perusahaan yang dihapus dari daftar perusahaan apabila terjadi hal-
hal sebagai berikut:
a) Perubahan bentuk perusahaan.
b) Pembubaran perusahaan.
c) Perusahaan menghentikan segala kegiatan usahanya.
d) Perusahaan berhenti akibat akta pendiriannya kadaluarsa atau
berakhir.
e) Perusahaan menghentikan kegiatannya atau bubar berdasarkan
Putusan Pengadilan Negeri.
 Bagi perusahaan yang telah dihapus dari daftar perusahaan, maka
TDP yang dimiliki dinyatakan tidak berlaku lagi dan perusahaan
yang bersangkutan wajib mengembalikan TDP asli kepada KKP yang
menerbitkannya;
PENGHAPUSAN TANDA DAFTAR
PERUSAHAAN
 Untuk Perseroan Terbatas (PT) bilamana terjadi hal-hal
sebagaimana yang disebutkan pada butir 1 (satu) di atas maka,
likuidator yang bersangkutan dalam jangka waktu paling lambat 3
(tiga) bulan terhitung sejak tanggal pemberitahuan pembubaran
perseroan kepada Menteri yang tugas dan tanggungjawabnya di
bidang peraturan perundang-undangan diterima, wajib melaporkan
pembubaran kepada Kepala KPP Kabupaten/Kota/Kotamadya
setempat dengan melampirkan dokumen berikut ini:
a) Dokumen bukti penerimaan pemberitahuan dari Menteri yang
tugas dan tanggungjawabnya dibidang perturan perundang-
undangan; dan
b) Tanda Daftar Perusahaan (TDP) asli.
PENGHAPUSAN TANDA DAFTAR
PERUSAHAAN
 Sedangkan untuk perusahaan yang berbentuk Koperasi, CV, Fa, Perorangan, dan
Bentuk Usaha Lainnya (BUL), maka pemilik, pengurus, atau penanggungjawab
perusahaan yang bersangkutan wajib melaporkan secara tertulis kepada Kepala KPP
Kabupaten/Kota/Kotamadya setempat dalam jangka waktu paling lambat 3 (tiga)
bulan terhitung sejak tanggal pembubaran atau penghentian usaha dengan
melampirkan dokumen sebagai berikut:
a) Salinan Akta Pembubaran atau keterangan yang sejenis; dan
b) Tanda Daftar Perusahaan (TDP) Asli.
 Terhadap perusahaan yang tidak melaporkan atau mendaftarkan hal-hal
sebagaimana dimaksud pada butir 1 (satu) di atas, maka Kepala KPP
Kabupaten/Kota/Kotamadya setempat akan memberikan peringatan paling banyak
3 (tiga) kali berturut-turut masing-masing dalam tenggang waktu 1 (satu) bulan,
dan paling lambat 3 (tiga) hari kerja terhitung sejak berakhirnya peringatan ketiga,
maka Kepala KPP Kabupaten/Kota/Kotamadya setempat akan melakukan
penghapusan perusahaan dari daftar perusahaan dengan mencatat pada Buku Induk
Perusahaan dan menyatakannya dalam Keputusan Penghapusan, dan terhadapnya
Kepala KPP Kabupaten/Kota/Kotamadya setempat juga akan melakukan
pengumuman atas Keputusan Penghapusan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai