Anda di halaman 1dari 9

PENDIRIAN PERSEROAN TERBATAS (PT.

PMDN)
Syarat umum pendirian PT menurut UU nomor 40 tahun 2007 :
1. Didirikan oleh 2 orang atau lebih.
2. Dibuat dengan Akta Notaris dan berbahasa Indonesia
3. Terdapat modal dasar, modal ditempatkan dan modal disetor
4. Setiap pendiri harus mengambil bagian atas saham
5. Akta pendirian harus disahkan oleh menteri kehakiman dan
diumumkan dalam BNRI
6. Modal dasar minimal 50 juta dan modal disetor minimal 25% dari
modal dasar
7. Minimal ada satu orang direktur dan satu orang komisaris
8. Pemegang saham harus WNI atau badan hukum yang didirikan
menurut hukum indonesia, kecuali PT PMA.

Syarat umum pembuatan Akta Pendirian PT :


1. KTP dan KK Pemegang Saham
2. KTP dan KK Pengurus
3. Akta Perkawinan para pihak
4. NPWP para pihak/Direksi
5. FC perjanjian sewa menyewa gedung (apabila kantor sewa)
6. FC sertipikat tanah
7. FC PBB tahun terakhir
8. Foto kantor tampak depan, dalam (berisi meja kursi, komputer berikut
pegawai 1-2 orang). Biasanya dilakukan untuk mempermudah pada
waktu survey lokasi untuk PKP atau SIUP
9. Stempel perusahaan
10. Alamat email PT, nomor telp kantor

Prosedur Pembuatan PT
1. Pengajuan nama perseroan terbatas
Sebelum akta pendirian dibuat, para pendiri harus mengajukan
permohonan nama PT secara online di AHU Online yang
diselenggarakan oleh Direktorat Jendral Administrasi Hukum Umum.
Prosedur ini dilakukan untuk memastikan bahwa nama PT yang
diajukan memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh Peraturan
Pemerintah No. 43 Tahun 2011, yaitu:
1. ditulis dengan huruf latin;
2. belum dipakai secara sah oleh PT lain atau tidak sama pada
pokoknya dengan Nama PT lain;
3. tidak bertentangan dengan ketertiban umum dan/atau kesusilaan;
4. tidak sama atau tidak mirip dengan nama lembaga negara, lembaga
pemerintah, atau lembaga internasional, kecuali mendapat izin dari
lembaga yang bersangkutan;
5. tidak terdiri atas angka atau rangkaian angka, huruf atau rangkaian
huruf yang tidak membentuk kata;
6. tidak mempunyai arti sebagai PT, badan hukum, atau persekutuan
perdata;
7. tidak hanya menggunakan maksud dan tujuan serta kegiatan usaha
sebagai Nama PT; dan
8. sesuai dengan maksud dan tujuan serta kegiatan usaha PT, dalam
hal maksud dan tujuan serta kegiatan usaha akan digunakan
sebagai bagian dari Nama PT.
Menteri memberikan persetujuan terhadap nama PT paling lambat 3
(tiga) hari kerja setelah pengajuan. Nama PT yang telah memperoleh
persetujuan baru dapat dimuat dalam anggaran dasar.

2. Pembuatan Akta Pendirian


Dalam pembuatan akta pendirian PT tersebut para pendiri harus hadir
atau dapat diwakili oleh orang lain berdasarkan surat kuasa.
Akta pendirian berisikan anggaran dasar maupun keterangan lainnya.
Hal-hal yang harus termuat di Anggaran Dasar berdasarkan Pasal 15
UUPT adalah berikut ini:
1. nama dan tempat kedudukan Perseroan;
2. maksud dan tujuan serta kegiatan usaha Perseroan;
3. jangka waktu berdirinya Perseroan;
4. besarnya jumlah modal dasar, modal ditempatkan, dan modal
disetor;
5. jumlah saham, klasifikasi saham apabila ada berikut jumlah
saham untuk tiap klasifikasi, hak-hak yang melekat pada setiap
saham, dan nilai nominal setiap saham;
6. Pemindahan hak atas saham
7. nama jabatan dan jumlah anggota Direksi dan Dewan Komisaris;
8. penetapan tempat dan tata cara penyelenggaraan RUPS;
9. tata cara pengangkatan, penggantian, pemberhentian anggota
Direksi dan Dewan Komisaris;
10. tugas dan wewenang direksi dan komisaris
11. tata cara penggunaan laba dan pembagian dividen
12. ketentuan mengenai kuorum
Sedangkan keterangan lain yang dimuat dalam akta pendirian
1. nama lengkap, tempat dan tanggal lahir, pekerjaan, tempat
tinggal, dan kewarganegaraan pendiri perseorangan, atau nama,
tempat kedudukan dan alamat lengkap serta nomor dan tanggal
Keputusan Menteri mengenai pengesahan badan hukum dari
pendiri Perseroan;
2. nama lengkap, tempat dan tanggal lahir, pekerjaan, tempat
tinggal, kewarganegaraan anggota Direksi dan Dewan Komisaris
yang pertama kali diangkat;
3. nama pemegang saham yang telah mengambil bagian saham,
rincian jumlah saham, dan nilai nominal saham yang telah
ditempatkan dan disetor.
Nb: pada saat tanda tangan akta pendirian dapat langsung diurus ijin
domisili dan NPWP. Setelah itu bisa membuka rekening atas nama
perusahaan. Setelah rekening atas nama perseroan dibuka, maka
dalam jangka waktu max 1 bulan sudah harus menyetor dana
sebesar modal disetor ke rekening perusahaan untuk dapat
diproses pengesahannya. Karena apabila lewat dari 60 hari sejak
penandatanganan akta, maka perseroan menjadi bubar
berdasarkan pasal 10 ayat 9 UU 40/2007 ttg PT.

3. Tempat kedudukan/Domisili PT
PT sebagai suatu badan hukum harus memiliki domisili dan alamat
yang jelas yang berada di wilayah Indonesia. Namun, masih banyak
usaha baru belum cukup memiliki biaya untuk mendirikan ataupun
menyewa ruang kantor yang sesuai peraturan zonasi untuk domisili
usahanya.

4. Maksud dan Tujuan Kegiatan Usaha PT


Maksud dan Tujuan kegiatan usaha PT harus disesuaikan dengan
melihat Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI). Acuan
KBLI terbaru adalah Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik No.19
Tahun 2017 tentang Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia
(Perka BPS No.19/2017).

5. Pengajuan Permohonan Pengesahan Badan Hukum PT Kepada


Menteri
Paling lambat 60 hari sejak tanggal akta pendirian ditandatangani,
para pendiri atau notaris yang dikuasakannya mengajukan
permohonan kepada Menteri secara online sebagaimana pengajuan
permohonana nama PT.
Menteri menerbitkan keputusan tentang pengesahan badan hukum PT
yang ditandatangani secara elektronik paling lambat dalam waktu 14
hari. Saat akta pendirian PT dan SK Kemenkumham diterbitkan, NPWP
perusahaan secara otomatis juga diterbitkan tanpa perlu pengajuan
secara manual ke Kantor Pelayanan Pajak di wilayah domisili
perusahaan. Sampai tahap ini, PT dikatakan telah berdiri.

6. Prosedur Perizinan
Pendirian suatu PT tidak hanya berhenti pada tahap yang diuraikan
sebelumnya. Untuk menjalankan kegiatan usahanya, PT bersangkutan
pasti membutuhkan izin usaha dan izin komersial atau operasional.
PT. PMA (PENANAMAN MODAL ASING)

Syarat umum :
1. Surat keterangan dari Kedubes negara asal investor di Indonesia.
2. Salinan paspor.
3. Anggaran Dasar (AD) perusahaan dalam bahasa Inggris—Jika AD
masih berbahasa Indonesia, maka wajib diterjemahkan secara legal
oleh penerjemah tersumpah.
4. Salinan Akta Pendirian Perusahaan.
5. Salinan NPWP.
6. Surat kuasa asli bermeterai yang ditandatangani basah oleh direksi
perusahaan.
7. Foto copy paspor bagi WNA.
8. Foto copy Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan NPWP khusus WNI.
9. Foto copy PBB tempat usaha.
10. Foto copy surat kontrak (hanya disertakan jika kantor berstatus
kontrak).
11. Surat Keterangan Domisili dari pengelola gedung (khusus jika kantor
berada di satu kawasan gedung perkantoran).
12. Pas foto penanggung jawab usaha 3×4 sebanyak 2 lembar.

Prosedur Pendirian PT PMA


1. Pastikan perusahaan Anda telah memiliki kelengkapan pendirian PT
pada umumnya, seperti:
a. Akta pendirian PT
b. Surat Keputusan Menteri Hukum dan HAM tentang
pengesahan badan hukum PT
c. Memiliki NPWP Perusahaan

2. Untuk dapat mendirikan PT PMA, perusahaan Anda wajib memenuhi


persyaratan nilai investasi dan permodalan untuk memperoleh
Perizinan Penanaman Modal, yakni:
a. memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp10 miliar tidak termasuk
tanah dan bangunan tempat usaha berdasarkan laporan
keuangan terakhir atau memiliki hasil penjualan tahunan lebih
dari Rp50 miliar berdasarkan laporan keuangan terakhir;
b. memiliki total nilai investasi lebih besar dari Rp10 miliar, di
luar tanah dan bangunan;
c. memiliki nilai modal ditempatkan yang sama dengan modal
disetor, paling sedikit Rp 2,5 miliar.
Mengenai persentase kepemilikan saham dihitung berdasarkan nilai
nominal saham, dan untuk masing-masing pemegang saham,
kepemilikan sahamnya paling sedikit Rp 10 juta.
3. Memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB) dan perizinan berusaha
lainnya yang dapat diajukan dengan sistem Online Single
Submission (OSS) atau BKPM sesuai dengan sektor bisnis
perusahaan
NIB adalah identitas pelaku usaha yang diterbitkan oleh Lembaga OSS
setelah pelaku usaha melakukan pendaftaran. NIB sekaligus berlaku
sebagai:
a. Tanda Daftar Perusahaan (TDP)
b. Angka Pengenal Impor (API), jika pelaku usaha akan melakukan
kegiatan impor
c. Akses Kepabeanan, jika pelaku usaha akan melakukan kegiatan
ekspor dan/atau impor
Berdasarkan lampiran PP No. 24 Tahun 2018 tentang Pelayanan
Perizinan berusaha Terintegrasi, diatur bahwa sektor perizinan
berusaha yang dapat diajukan melalui sistem OSS, diantaranya:
a. Perizinan berusaha Sektor Ketenagalistrikan
b. Perizinan berusaha Sektor Pertanian
c. Perizinan berusaha Sektor Lingkungan Hidup dan Kehutanan
d. Perizinan berusaha Sektor Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat
e. Perizinan berusaha Sektor Kelautan dan Perikanan
f. Perizinan berusaha Sektor Kesehatan
g. Perizinan berusaha Sektor Obat dan Makanan
h. Perizinan berusaha Sektor Perindustrian
i. Perizinan berusaha Sektor Perdagangan
j. Perizinan berusaha Sektor Perhubungan
k. Perizinan berusaha Sektor Komunikasi dan Informatika
l. Perizinan berusaha Sektor Keuangan
m. Perizinan berusaha Sektor Pariwisata
n. Perizinan berusaha Sektor Pendidikan dan Kebudayaan
o. Perizinan berusaha Sektor Pendidikan Tinggi
p. Perizinan berusaha Sektor Agama dan Keagamaan
q. Perizinan berusaha Sektor Ketenagakerjaan
r. Perizinan berusaha Sektor Kepolisian
s. Perizinan berusaha Sektor Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah (UMKM)
t. Perizinan berusaha Sektor Ketenaganukliran

4. Bagaimana prosedur menggunakan OSS?


a. Membuat user-ID
b. Melakukan log-in ke dalam sistem OSS dengan menggunakan
user-ID
c. Mengisi data untuk memperoleh Nomor Induk Berusaha (NIB)
d. Terkhusus untuk usaha baru, melakukan proses untuk
memperoleh izin dasar, izin usaha dan/atau izin komersial atau
operasional, berikut dengan komitmennya.
5. Apa yang perlu diketahui sebelum mengakses OSS?
a. Ketentuan mengenai daftar bidang usaha yang tertutup dan
bidang usaha yang terbuka dengan persyaratan di bidang
penanaman modal (daftar negatif investasi) sebagaimana telah
diatur dalam Perpres Nomor 44 tahun 2016.
b. Kriteria Usaha Wajib AMDAL berdasarkan Peraturan Menteri
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 5 tahun 2012.

6. Bagaimana ketentuan mengenai aktivasi perizinannya?


Mengenai aktivasi perizinan, seluruh perizinan yang telah diterbitkan
oleh OSS hanya akan diaktivasi dan berlaku efektif setelah komitmen
izin telah dipenuhi dan melakukan pembayaran biaya perizinan seperti
PNBP, retribusi atau lainnya sesuai peraturan yang berlaku.

7. Apabila sektor usaha tidak termasuk ke dalam perizinan berusaha


yang dapat diajukan melalui OSS, bagaimana pengaturannya?
Selain sektor usaha yang dapat diajukan melalui OSS, permohonan
perizinan berusaha dapat dilakukan melalui PTSP Pusat di BKPM
sebagaimana diatur dalam Perka BKPM 6/2018. Ketentuan prosedur
perizinan BKPM akan dijelaskan lebih lanjut dalam Prosedur Perizinan
di BKPM.

8. Lokasi kegiatan berusaha harus sesuai dengan Rencana Tata Ruang


wilayah setempat.
Namun dalam hal perusahaan berlokasi di dalam Kawasan Ekonomi
Khusus (KEK), ketentuan tentang bidang usaha yang terbuka dengan
persyaratan tidak berlaku, kecuali bidang usaha yang dicadangkan
untuk UMKM dan Koperasi serta bidang usaha yang tertutup untuk
Penanaman Modal.

9. Melengkapi perizinan khusus lainnya yang dibutuhkan kepada


kementerian/instansi terkait, yang bersangkutan dengan sektor
perusahaan

10. Dalam hal perusahaan yang telah memiliki izin prinsip, izin
investasi, pendaftaran penanaman modal, atau izin usaha, yang
masih berlaku, permohonan layanan perizinan lain yang diperlukan
harus mencantumkan NIB sebagai persyaratan.

Prosedur Perizinan PT PMA yang Dilakukan


Melalui BKPM
1. Melakukan Permohonan perizinan berusaha yang dapat diajukan
melalui PTSP Pusat di BKPM
Untuk perizinan yang tidak diatur dalam PP No. 24/2018 tentang
Sistem Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik, permohonan
perizinan berusaha daoat diajukan melalui PTSP Pusat di BKPM
menggunakan formulir permohonan dengan sesuai format dalam
Lampiran I Perka BKPM 6/2018 atau peraturan menteri/lembaga
pemerintah non-kementerian teknis terkait.

2. Melengkapi persyaratan dokumen


Permohonan yang dilakukan baik secara online maupun offline harus
dilengkapi dengan persyaratan umum, yakni:
a. aspek legalitas badan hukum, yang terdiri dari:
1. akta pendirian perusahaan yang telah mendapatkan pengesahan
dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia;
2. NPWP perusahaan yang telah dilakukan Konfirmasi Status Wajib
Pajak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
dan
3. NIB.
b. aspek legalitas tempat kedudukan, berupa Akta Jual Beli (AJB),
sertifikat Hak Atas Tanah (HGB/HGU), perjanjian sewa menyewa
atau perjanjian pinjam pakai untuk grup perusahaan/afiliasi.
c. aspek legalitas lingkungan, berupa dokumen Pengelolaan
Lingkungan Hidup.
d. bukti penerimaan Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM)
periode terakhir secara daring melalui SPIPISE untuk
perusahaan yang sudah memiliki kewajiban untuk
menyampaikan LKPM.
e. surat kuasa, apabila pengajuan permohonan tidak dilakukan secara
langsung oleh Pimpinan.

3. Notifikasi Permohonan
Apabila permohonan yang dilakukan melalui PTSP Pusat di BKPM
masih terdapat kekurangan data, maka petugas di BKPM akan langsung
melakukan pengembalian permohonan disertai catatan detail hasil
verifikasi.

4. Permohonan diterima atau ditolak


Permohonan diterima

Apabila permohonan pendirian diterima, Izin Usaha akan diterbitkan


paling lama 3 hari kerja sejak diterimanya permohonan yang lengkap
dan benar. Selanjutnya, PTSP Pusat di BKPM akan menerbitkan tanda
terima permohonan.

Permohonan ditolak
Apabila permohonan pendirian ditolak, Kepala BKPM atau pejabat yang
ditunjuk akan menyampaikan Surat Penolakan paling lambat 2 (dua)
Hari.

5. Masa berlaku Izin Usaha


Masa berlaku izin usaha ditetapkan sepanjang perusahaan masih
melaksanakan kegiatan usaha produksi/operasi, kecuali ditentukan
lain berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.
6. Menyampaikan Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM)
LKPM adalah laporan mengenai perkembangan realisasi penanaman
modal dan permasalahan yang dihadapi pelaku usaha. Dalam hal
perusahaan telah mendapatkan perizinan dan memiliki nilai investasi
lebih dari Rp 500 miliar, perusahaan wajib menyampaikan LKPM
setiap 3 bulan dengan format yang tercantum dalam Lampiran Perka
BKPM Nomor 7 Tahun 2018. Terkait pelaporan LKPM dapat dilakukan
melalui SPIPISE (Sistem Pelayanan Informasi dan Perizinan Investasi
Secara Elektronik).

Layanan Prioritas dalam PT PMA


Layanan prioritas merupakan percepatan perizinan berusaha yang
diberikan kepada PT PMA yang dalam memenuhi perizinannya memiliki
nilai investasi paling sedikit Rp100 miliar rupiah; atau melakukan
penyerapan tenaga kerja Indonesia paling sedikit 1.000 orang. Persyaratan
tersebut dikecualikan untuk:
a. industri tertentu, kawasan atau tempat tertentu yang mendapatkan
fasilitas perdagangan bebas di dalam negeri (inland free trade
arrangement), sesuai dengan peraturan yang ditetapkan oleh menteri
yang bertanggung jawab di bidang perindustrian;
b. perusahaan di bidang usaha industri tertentu yang menjadi bagian
dari mata rantai produksi (supply chain), dengan persyaratan
menyampaikan surat pernyataan atau nota kesepahaman sebagai
pemasok dari perusahaan penggguna produk yang akan dihasilkan;
c. perusahaan yang mengikuti program pengampunan pajak (tax
amnesty), dengan persyaratan melampirkan rekaman surat
keterangan pengampunan pajak yang diterbitkan oleh Menteri
Keuangan atau pejabat yang ditunjuk atas nama Menteri Keuangan;
dan
d. proyek infrastruktur dan/atau proyek strategis nasional yang telah
ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan;
Permohonan pemberian layanan prioritas disampaikan secara langsung
oleh pimpinan perusahaan kepada PTSP Pusat di BKPM dilengkapi dengan
persyaratan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Mengapa harus PT PMA?
Setelah mengetahui prosedur pendirian dari PT PMA. Lalu timbul
pertanyaan, mengapa harus mendirikan PT PMA? Sebenarnya bagaimana
keuntungan dan kerugiannya? Berikut kami paparkan mengenai kelebihan
maupun kekurangan dari PT PMA di Indonesia

Kelebihan PT PMA di Indonesia


1. Berdasarkan UU Penanaman Modal:
a. Adanya keringanan pajak penghasilan badan melalui pengurangan
penghasilan neto sampai tingkat tertentu erhadap jumlah
penanaman modal yang dilakukan dalam waktu tertentu
b. Pembebasan atau keringanan bea masuk atas impor barang modal,
mesin, atau peralatan untuk keperluan produksi yang belum dapat
diproduksi di dalam negeri
c. Pembebasan atau keringanan bea masuk bahan baku atau bahan
penolong untuk keperluan produksi
d. Pembebasan atau penangguhan PPN atas impor barang modal atau
mesin atau peralatan untuk keperluan produksi yang belum dapat
diproduksi di dalam negeri untuk jangka waktu tertentu
e. Penyusutan atau amortisasi yang dipercepat
Amortisasi didefinisikan dalam KBBI sebagai penghapusan atau
pernyataan tidak berlaku terhadap surat-surat berharga yang
nilainya telah dibayarkan kembali atau telah hilang; penyusutan
secara berangsur-angsur dari utang atau penyerapan nilai kekayaan
yang tidak berwujud dan bersifat susut, seperti kontrak atau jatah
keuntungan (royalti) ke dalam pos biaya, selama jangka (waktu)
tertentu.
f. Keringanan Pajak Bumi dan Bangunan, khususnya untuk bidang
usaha tertentu, pada wilayah atau daerah tertentu
2. Adanya persamaan hak dan kewajiban dengan PT pada umumnya
3. Memiliki kemudahan dalam memperoleh perizinan berusaha
4. Pada beberapa sektor tertentu membuka kemungkinan
diperbolehkannya investasi asing sebesar 100%
5. Adanya pemberian fasilitas keimigrasian bagi penanam modal asing,
yang terdiri dari:
a. rekomendasi pemberian visa tinggal terbatas
b. rekomendasi pemberian alih status izin tinggal kunjungan menjadi
izin tinggal terbatas
c. rekomendasi pemberian alih status izin tinggal terbatas menjadi izin
tinggal tetap

Kekurangan PT PMA di Indonesia


1. Membuka kemungkinan peningkatan kuantitas tenaga kerja asing di
Indonesia yang menjadi pesaing dari tenaga kerja Indonesia
2. Adanya kewajiban pembuatan laporan pajak bulanan
3. Timbulnya kewajiban penyampaian Laporan Kegiatan Penanaman Modal
(LKPM) apabila perusahaan telah mendapatkan perizinan

Anda mungkin juga menyukai