Anda di halaman 1dari 2

Nama : Jaencie Petrus Sulo

Tugas : Membuat Narasi Tertulis Tentang Pembuatan PT

Prosedur Pembuatan PT

PT merupakan kegiatan usaha yang berbadan hukum di Indonesia. Adapun pendirian


PT sendiri diatur dalam undang-undang nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.
Pendirian PT harus dibuat di Notaris untuk kemudian bisa mendapatkan pengesahan dari
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia agar bisa berstatus badan hukum. Adapun dokumen
yang harus di persiapkan terlebih dahulu yaitu fotokopi KTP dan NPWP para pemegang
saham dan pengurus minimal 2 orang, copy Perjanjian Sewa atau Bukti Kepemilikan
Tanah/Bangunan, Surat Keterangan Domisili dari pengelola Gedung jika berdomisili di
Gedung Perkantoran dan Surat Keterangan RT/RW (jika dibutuhkan, untuk perusahaan yang
berdomisili di lingkungan perumahan) khusus luar Jakarta. Dalam pembuatan PT harus
melalui beberapa prosedur agar bisa medapatkan statusnya sebagai badan hukum.

Prosedur yang paling utama yaitu melakukan pengajuan nama PT. Sebelum membuat
akta pendirian PT harus mengajukan permohonan nama PT secara online melalui AHU
Online. Prosedur ini dilakukan untuk memastikan bahwa nama PT yang diajukan telah
memenuhi persyaratan yang diatur pada Pasal 5 ayat (1) Peraturan Pemerintah No. 43 Tahun
2011 tentang Tata Cara Pengajuan dan Pemakaian Nama Perseroan Terbatas dimana nama
PT minimal terdiri dari 2 kata, tidak sama dengan nama PT lain, dan tidak boleh berbahasa
asing. Jika nama yang diajukan sudah disetujui, nama PT ini akan dimasukkan ke dalam Akta
Pendirian.

Selanjutnya yaitu suatu PT harus memiki pengurus minimal 2 orang yang terdiri dari
Direktur dan Komisaris. Apabila terdapat lebih dari 1 orang Direktur, maka salah satu
diangkat sebagai Direktur Utama dan ini juga berlaku bagi Komisaris. Untuk pengurus
sendiri harus memiliki KTP dan juga NPWP. Pengurus juga tidak harus warga negara
Indonesia (bisa warga negara Asing)

Pendirian PT juga harus mempunyai maksud dan tujuan didirikannya seperti kegiatan
usaha apa yang akan di jalankan dan itu harus berdasarkan Klasifikasi Baku Lapangan Usaha
Indonesia (KBLI).
ketika ingin mendirikan PT, maka harus membutuhkan Modal Dasar minimal
Rp50juta yang terdapat dalam UU No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan
minimal Modal Disetor minimal 25% dari modal dasar dalam proses akan tetapi itu semua
tergantung dari kesepakatan pendiri PT. Modal itu sendiri terdiri atas modal dasar, modal
disetor dan modal yang ditempatkan. Selain itu setiap pendiri harus mengambil bagian atas
saham PT.

PT juga perlu menentukan terlebih dahulu di kota mana yang akan dijadikan sebagai
tempat kedudukan PT, disertai dengan alamat yang jelas. Sebuah PT juga harus mempunyai
email dan nomor handphone sendiri. Alamat domisili harus berada di wilayah
Kotamadya/Kabupaten sesuai Pasal 17 ayat (1) UU PT .

Jika semua data sudah lengkap selanjutnya membuat akta pendirian di Notaris. Akta
pendirian ini bisa di buat di notaris manapun tidak harus di tempat kedudukan PT. seluruh
pendiri PT harus melakukan tanda tangan akta pendirian dihadapan Notaris dan jika ada
pendiri yang berhalangan bisa dikuasakan. Notaris juga akan membacakan isi dari akta
pendirian PT dan juga menjelaskan maksud pasal-pasal dalam akta pendirian PT.

Setelah akta pendirian PT sudah dibuat, Notaris akan mengajukan pengesahan PT


menjadi badan hukum kepada Menteri Hukum dan HAM. Menteri akan mengeluarkan Surat
Keputusan pengesahan badan hukum PT.

Anda mungkin juga menyukai