Anda di halaman 1dari 3

Cara Membuat Perusahaan, dari Persyaratan

hingga Tahapannya

MAPEL: PKK

ANGGOTA

 DENIS SINATRIA H
 PUTRA
 ABDUH ROGHIB
 NABIL KURNIA

Cara Membuat PT

Pemerintah telah mengatur cara membuat perusahaan berbentuk PT melalui

Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Di dalamnya

dicantumkan bahwa pendiri PT minimal terdiri dari dua orang. Sebab, setidaknya

dalam satu PT terdapat satu direktur dan satu komisaris.

Meski begitu, sekarang PT sudah bisa dibangun oleh per-orangan dan

diberdayakan pemerintah berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2021

tentang Kemudahan, Perlindungan, dan Pemberdayaan Koperasi dan Usaha Mikro,

Kecil, dan Menengah. Jenis badan usaha satu ini disebut juga sebagai PT

perorangan. Pemerintah menetapkan kebijakan tersebut untuk memajukan UMKM

di Indonesia.

UU Nomor 40 Tahun 2007 juga mengatur minimal modal untuk membangun PT.

Pembuat PT minimal menyalurkan Rp50 juta sebagai modal dasar, dan setidaknya

50 persen dari modal ditempatkan dan disetor. Namun, kini sudah tidak ada

minimal Modal Disetor dengan adanya UU Nomor 11 Tahun 2020 atau dikenal

dengan UU Ciptaker. Bahkan, pendiri UMKM memperoleh keringanan melalui

bantuan pemerintah.

Jika sudah siap untuk mendirikan PT, Anda bisa mengimplementasikan


cara membuat perusahaan berbentuk perseroan terbatas sebagai berikut.

1. Mempersiapkan identitas pendiri


Sebelum melangkah lebih lanjut, pendiri diharuskan untuk mempersiapkan dokumen identitas terlebih dahulu.
Berkas pribadi yang dimaksud terdiri atas Kartu Tanda Penduduk (KTP) para pendiri dan pengurus, Kartu
Keluarga (KK) pimpinan, juga Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).

Lalu, beberapa dokumen perusahaan juga akan diminta demi mengetahui rincian seputar bisnis. Ini termasuk
nama PT, maksud dan tujuan didirikan, permodalan, hingga struktur kepengurusan. Dalam membuat nama PT,
beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain hak cipta dan larangan menggunakan bahasa asing.

2. Membuat Akta Pendirian PT

Secara sederhana, cara membuat Akta Pendirian PT adalah dengan mengunjungi notaris. Dokumen ini memuat
informasi dasar mengenai perusahaan, mulai dari nama dan tempat kedudukan, deskripsi kegiatan, modal,
daftar pengurus, sampai tata cara penggunaan laba serta pembagian dividen.

Mengapa perlu notaris? Dengan diakui oleh notaris, berkas perjanjian yang dibuat dapat berperan sebagai alat
bukti bila diperlukan. Sehingga, pendiri PT diarahkan untuk menandatangani perjanjian di hadapan notaris. Jika
berhalangan, kehadiran pendiri bisa digantikan menggunakan surat kuasa.

3. Menunggu pengesahan PT

Berikutnya, Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) akan mengesahkan PT secara resmi setelah diajukan oleh
notaris. Bentuk pengesahan diberikan melalui Surat Keputusan (SK) yang terdiri atas dua lembar. Lembar
pertama berisi keputusan berikut informasi mengenai perusahaan, seperti nama, domisili, serta nama dan
kedudukan notaris.

Kemudian, lembar kedua merupakan lampiran berisi penjabaran modal sampai susunan pemegang saham,
dewan komisaris, dan direksi. Informasi finansial di sini terdiri atas modal dasar dan modal ditempatkan. Modal
dasar adalah seluruh saham yang bisa diterbitkan oleh perusahaan, sementara modal ditempatkan merupakan
sebutan untuk uang yang telah diambil oleh pihak pendiri atau pemegang saham.

4. Mengurus domisili

Pendiri juga wajib membuat Surat Keterangan Domisili Perusahaan (SKDP)

melalui layanan pemerintah daerah. Meski begitu, beberapa daerah sudah

menghilangkan SKDP dalam rangka menyederhanakan prosedur perizinan usaha.

Misalnya, Pemda DKI Jakarta sudah mengganti SKDP dengan Nomor Induk

Berusaha (NIB) sejak 2019 lalu.

Penggantian SKDP dengan NIB menandakan kemajuan dalam prosedur

membangun usaha. Sebab, ini merupakan wujud integrasi antara Kemenkumham

dan Dirjen Administrasi Hukum Umum (AHU). Semuanya kini dijadikan satu
dalam online single submission (OSS), sistem perizinan berbasis teknologi

informasi.

5. Mengurus NPWP

Pada peraturan sebelumnya, pendiri PT perlu mengurus Surat Izin Usaha

Perdagangan (SIUP), Tanda Daftar Perusahaan (TDP), juga Surat Keterangan

Usaha (SKU). Anda terbilang beruntung karena sekarang segala dokumen

perizinan tersebut sudah tidak berlaku. Pemerintah pusat menggantikannya

menjadi NIB. Sehingga, langkah yang tersisa adalah mengurus NPWP.

Dengan NPWP, Dirjen Pajak dapat mengidentifikasi perusahaan dalam konteks

perpajakan. Mengurus NPWP saat ini bisa dilakukan

secara online melalui ereg.pajak.go.id dengan prosedur yang mudah. Dokumen

untuk membuat NPWP bagi PT antara lain Akta Pendirian PT dan NPWP pendiri

atau pengurus. Jika sudah memenuhi semua proses pengajuan NPWP, kartu akan

dikirim ke alamat terdaftar dalam waktu sekitar satu bulan setelah pendaftaran.

Anda mungkin juga menyukai