Sebelum memahami prosedur dan syarat pendirian PT terbaru, ketahui terlebih dahulu apa itu PT (Perseroan
Terbatas).
Menurut Pasal 109 angka 1 Undang-undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja ("UU Cipta Kerja")
yang mengubah Pasal 1 angka 1 Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas ("UU PT"),
PT adalah badan hukum yang merupakan persekutuan modal, didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan
kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham atau badan hukum perorangan yang
memenuhi kriteria usaha mikro dan kecil ("UMK") sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan
mengenai UMK.
Pengertian PT menurut H.M.N. Purwosutjipto seperti tertulis dalam bukunya yang berjudul Pengertian
Pokok Hukum Dagang Indonesia - PT adalah persekutuan berbentuk badan hukum. Badan hukum ini
tidak disebut persekutuan, tetapi perseroan sebab modal badan hukum itu terdiri dari 'sero-sero' atau
saham yang dimilikinya
Pengertian PT menurut Zaeni Asyhadie seperti tertulis dalam bukunya berjudul Hukum Bisnis Prinsip
dan Pelaksanaannya di Indonesia - PT adalah suatu bentuk usaha yang berbadan hukum, yang pada
awalnya dikenal dengan nama Naamloze Vennootschap (NV). Istilah terbatas di dalam PT tertuju pada
tanggung jawab pemegang saham yang hanya terbatas pada nominal dari semua saham yang dimilikinya
a) Nama PT
Nama PT minimal terdiri dari 3 suku kata. Tidak boleh menggunakan serapan asing dan tidak boleh
menggunakan nama pt yang sudah ada.
Pengaturan lengkap tentang pemakaian nama PT diatur dalam PP 43/2011 tentang Tata Cara Pengajuan
Dan Pemakaian Nama Perseroan Terbatas.
pengajuan nama perusahaan ini didaftarkan oleh notaris melalui Sistem Administrasi Badan Hukum
(Sisminbakum) Kemenkumham.
Adapun persyaratan yang dibutuhkan sebagai berikut:
Melampirkan asli formulir dan pendirian surat kuasa;
Melampirkan photocopy Kartu Identitas Penduduk (“KTP”) para pendirinya dan para pengurus
perusahaan;
Melampirkan photocopy Kartu Keluarga (“KK”) pimpinan/pendiri PT
Proses ini bertujuan untuk akan melakukan pengecekan nama PT, dimana pemakaian PT tidak
boleh sama atau mirip sekali dengan nama PT yang sudah ada maka yang perlu siapkan adalah 2
(dua) atau 3 (tiga) pilihan nama PT, usahakan nama PT mencerminkan kegiatan usaha anda.
Disamping itu, pendaftaran nama PT ini bertujuan untuk mendapatkan persetujuan dari instansi
terkait (Kemenkumham) sesuai dengan UUPT dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 43 Tahun 2011 Tentang Tata Cara Pengajuan dan Pemakaian Nama Perseroan Terbatas.
b) Tempat dan Kedudukan PT
Adalah dimana PT beralamat dan berkedudukan hukum. Berada di dalam wilayah
Kotamadya/Kabupaten.
Apabila memilih Jakarta Selatan sebagai tempat kedudukan PT dalam pendirian PT, maka alamat PT
harus ada di wilayah Jakarta Selatan.
Apabila alamat PT tersebut diatas bukan berada di Jakarta Selatan, maka berdasarkan praktek dianggap
sebagai cabang dan selanjutnya harus dibuat Akta Cabang dan diurus perizinannya.
c) Maksud dan Tujuan PT
Maksud dan tujuan PT akan diatur dalam Pasal 3 Akta Pendirian PT. Menjelaskan bahwa PT tersebut
didirikan untuk melakukan kegiatan apa saja.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam maksud dan tujuan PT, yaitu:
1) Anda bisa memilih bidang usaha apapun, kecuali yang yang dilarang oleh peraturan
2) Bidang usaha yang akan dijalankan, harus tertulis dalam akta pendirian PT
3) Bidang usaha yang akan dijalankan, harus memiliki izin usaha. Contoh apabila kegiatan usaha
anda adalah restoran, maka anda wajib memiliki Izin Restoran
d) Struktur Permodalan PT
UU No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas mensyaratkan untuk membuat PT, minimal Modal
Dasar adalah Rp 50juta, dan minimal 25% dari Modal Dasar harus ditempatkan dan disetor.
Dan sesuai dengan ketentuan terbaru UU Cipta Kerja bahwa sudah tidak ada lagi minimal Modal
Disetor dalam proses pendirian PT. Saat ini untuk pendirian PT, minimal Modal Dasar adalah Rp 50 juta
dan minimal Modal Disetor adalah sesuai kesepakatan pendiri
Apakah modal yang disetor akan Apakah modal disetor bisa dilakukan
mengendap di dalam rekening atas dengan setoran aset - bukan uang?
nama PT?
Bisa.
Modal yang disetor tidak mengendap
dalam rekening atas nama PT dan Dan menurut UUPT, setoran aset tersebut
dapat digunakan sewaktu-waktu harus dinilai oleh appraisal atau penilai
untuk kegiatan usaha. independen atas nilai wajar aset dan
apabila setoran atas benda bergerak
Modal disetor secara konsep adalah diumumkan dalam surat kabar.
setoran modal dari para pemegang
saham, modal tersebut selanjutnya Contoh, misal salah satu pemegang
digunakan untuk menjalankan saham memiliki aset pribadi Macbook
perusahaan. Air 2015. Macbook tersebut ingin
dijadikan setoran modal sebagai aset PT
dengan kompensasi saham.
Apakah pemegang saham harus menjadi Bolehkan pengurus PT lokal / PMDN diisi
pengurus PT? oleh orang asing?
Tidak harus. Ini secara prinsip harus Boleh, tetapi hanya bisa diisi untuk jabatan
dipahami antara perbedaan pemegang saham Direktur saja sedangkan Komisaris tidak
dan pengurus itu adalah hal yang berbeda. boleh dijabat oleh orang asing.
Pemegang saham adalah pemilik PT,
pengurus adalah yang menjalankan PT. Ini sesuai dengan ketentuan Permenaker No.
Contoh: PT Djarum, pemiliknya adalah 35 tahun 2015 tentang Tata Cara Penggunaan
keluarga Hartono, pengurusnya (Direktur dan Tenaga Kerja Asing (TKA) di Indonesia
Komisaris PT Djarum) bisa saja dari
profesional diluar keluarga Hartono. Seluruh
keuntungan PT Djarum adalah milik
keluarga Hartono, bukan milik pengurus.
Nomor KTP atau NIK. NIK yang dibutuhkan untuk pendaftaran adalah NIK Penanggung
Jawab Usaha,
Untuk badan usaha berbentuk PT, atau badan usaha yang didirikan oleh yayasan, CV,
koperasi, firma dan persekutuan perdata, anda harus melakukan proses pengesahan badan
usaha di Kementerian Hukum dan HAM. Anda bisa menggunakan AHU Online untuk
membantu dalam proses pengesahan badan usaha,
Menyertakan bukti pendaftaran kepesertaan BPJamsostek atau BPJS Kesehatan,
Jika anda berencana/sudah menggunakan tenaga kerja asing, anda diwajibkan memiliki
Surat pengesahan Rencana Penggunaan Tenaga Kerja Asing (RPTKA)
Untuk membantu anda dalam mempersiapkan data sebelum mendaftar NIB dan jika anda pelaku
usaha perseorangan, anda akan diminta untuk memberikan data berikut:
Peraturan BKPM Nomor 4 Tahun 2021 tentang Pedoman dan Tata Cara Pelayanan Berbasis
Risiko mengatur tentang kelengkapan data pelaku usaha pada saat mendaftarkan NIB. Jika anda
merupakan pelaku usaha non-perorangan, berdasarkan Pasal 19, anda akan diminta untuk
memberikan data berikut:
Tingkat risiko menengah rendah - maka perizinan berusaha yang dibutuhkan adalah NIB dan
Sertifikat Standar berupa pernyataan pelaku usaha untuk memenuhi standar usaha
Tingkat risiko menengah tinggi - maka perizinan berusaha yang dibutuhkan adalah NIB dan
Sertifikat Standar pelaksanaan kegiatan usaha yang diterbitkan Pemerintah Pusat atau
Pemerintah Daerah sesuai kewenangan masing-masing
Tingkat risiko tinggi - maka perizinan berusaha yang dibutuhkan adalah NIB, Izin komersial,
Sertifikat Standar dan izin lainnya
8. Mengajukan SIUP
SIUP ini berguna agar PT dapat menjalankan kegiatan usahanya. Namun perlu untuk diperhatikan
bahwa setiap perusahaan patut membuat SIUP, selama kegiatan usaha yang dijalankannya termasuk
dalam Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLUI) sebagaimana Peraturan Kepala Badan
Pusat Statistik Nomor 57 Tahun 2009 Tentang Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia.
Permohonan pendaftaran SIUP diajukan kepada Kepala Suku Dinas Perindustrian dan Perdagangan
dan/atau Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah dan Perdagangan kota atau kabupaten terkait sesuai
dengan domisili PT. Adapun klasifikasi dari SIUP berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan
No.39/M-DAG/PER/12/2011 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Perdagangan No.36/M-
DAG/PER/9/2007 tentang Penerbitan Surat Izin Usaha Perdagangan adalah sebagai berikut:
I. SIUP Kecil, wajib dimiliki oleh perusahaan perdagangan yang kekayaan bersihnya lebih dari Rp.
50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp. 500.000.000,- (lima
ratus juta Rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha;
II. SIUP Menengah, wajib dimiliki oleh perusahaan perdagangan yang kekayaan bersihnya lebih
dari Rp. 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp.
10.000.000.000,- (sepuluh milyar Rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat Usaha;
III. SIUP Besar, wajib dimiliki oleh perusahaan perdagangan yang kekayaan bersihnya lebih dari Rp.
10.000.000.000,- (sepuluh milyar Rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.
Kelengkapan tersebut disampaikan kepada cabang BJPS Ketenagakerjaan terdekat dan berikut nya
membayar iuran yang telah ditetapkan di bank persepsi. Kemudian melampirkan bukti pembayaran
iuran tersebut dan kemudian perusahaan akan diberikan Sertifikat Kepesertaan BPJS
Ketenagakerjaan.
Sertifikat tersebut kemudian dilampirkan di permohonan SIUP dan TDP di Walikota Jakarta Selatan.