Anda di halaman 1dari 33

PELAKSANAAN DAN

MATERI LEGAL
AUDIT
NIKEN NATASYA BERLIANA
200710101209
Sub-Judul #2

1 Pelaksaan legal Audit

2 Materi Legal Audit


PELAKSANAAN LEGAL AUDIT

Tahap pemeriksaan atas dokumen


1
Untuk melakukan penilaian terhadap tingkat keamanan perusahaan, terutama
dalam hal legal risk aspect yang dapat membahayakan asset yang dimiliki oleh
perusahaan maka akan dilakukan Legal Audit.Untuk perusahaan yang sedang
berkembang dan memiliki transaksi bisnis yang besar, legal audit adalah kebutuhan
yang tidak terhindarkan, terutama dalam proses pengambilan keputusan untuk
melakukan aksi korporasi. Pemeriksaan dokumen dilakukan dengan meneliti dan
menganalisa semua dokumen yang dianggap perlu dan material sehubungan
dengan transaksi yang akan dilakukan.Pemeriksaan secara keseluruhan atau
terperinci dilakukan terhadap dokumen, catatan atau kondisi fisik sesuatu. 
 Pemeriksaan yang dilakukan melalui tanya jawab
2
Pemeriksaan dokumen dapat dilakukan dengan melakukan tanya jawab.
Pemeriksaan dokumen melalui tanya jawab dilakukan dengan cara
wawancara dengan pihak manajemen dan pihak yang ditunjuk oleh
manajemen, serta pihak terkait lainnya yang berhubungan dengan objek
transaksi. Tanya jawab seputar pemerikasaan terhadap dokumen atau
catatan ini dimaksudkan agar seorang auditor dapat menentukan
ketetapan persyaratan, faktur dan dokumen penting lainnya. Dengan
begitu, maka dapat dilakukannya evaluasi oleh auditor.
3  Turut serta dalam pertemuan uji tuntas

Pertemuan uji tuntas (legal due diligence) adalah kegiatan


pemeriksaan secara seksama yang dilakukan seorang konsultan
hukum terhadap suatu perusahaan atau objek untuk memperoleh
informasi atau fakta material guna mencari gambaran kondisi
suatu perusahaan atau obyek transaksi. KHPM wajib turut serta
dalam pertemuan uji tuntas (due diligence meeting) yang dilakukan
bersama-sama dengan profesi atau lembaga penunjang pasar
modal lainnya, sebagaimana diatur oleh UUPM.

Kunjungan Ke Lokasi (site visite)
4
Berdasarkan kepada pertimbangan profesionalnya, KHPM bersama-sama

dengan Profesi atau Lembaga Penunjang Pasar Modal lainnya wajib melakukan

kunjungan ke lokasi (site visit) sehubungan dengan objek transaksi. Misalnya

melakukan kunjungan langsung apabila tanah yang dijadikan sebagai obyek

pemeriksaan maka KHPM harus datang dimana lokasi tanah itu berada. Tidak

dapat dibenarkan hanya dengan membaca sertifikat tanahnya saja. Auditor

akan melakukan kerja lapangan dengan berkomunikasi kepada pihak anggota

staf serta meninjau prosedur dilakukannya proses audit. Tak jarang auditor

akan memeriksa tingkat kepatuhan klien pada hal pencatatan serta pelaporan

keuangan yang disesuaikan dengan ketentuan PSAK.


5  Konfirmasi (Cross Checking)

KHPM wajib melakukan komunikasi dengan Profesi dan


Lembaga Penunjang Pasar Modal lainnya guna melakukan
konfirmasi (cross checking) atas hasil Uji Tuntas yang
dilakukannya dengan hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh
Profesi atau Lembaga Penunjang Pasar Modal lainnya. Misalnya
dengan Akuntan Publik (yang terdaftar di Pasar Modal) apabila
menyangkut Laporan Keuangan yang terdapat transaksi-transaksi
material yang dilakukan oleh Emiten atau Perusahaan Publik.


5

 Permintaan Informasi,Konfirmasi,dan Keterangan Resmi

Apabila diperlukan berdasarkan pertimbangan profesionalnya, KHPM dapat


meminta keterangan, konfirmasi, dan keterangan resmi dari instansi
pemerintah tertentu yang terkait dengan Perusahaan atau objek transaksi
untuk memastikan kebenaran material.
MATERI LEGAL AUDIT

 Anggaran dasar perusahaan


Anggaran dasar merupakan salah satu bagian dari akta pendirian yang dibuat ketika para
pemegang saham mendirikan PT. Di mana, anggaran dasar ini dibuat dengan
menggunakan bahasa indonesia oleh notaris dan berisi ketentuan mengenai pendirian
dan aturan lain yang disepakati oleh para pendiri. Di mana, setiap perubahan anggaran
dasar atau perubahan data PT wajib mendapatkan persetujuan atau didaftarkan pada
kementerian hukum dan hak asasi manusia.
Berdasarkan pasal 15 ayat (1) UUPT, ada beberapa hal wajib yang perlu dicantumkan dalam
anggaran dasar yaitu:

1 2
Nama dan tempat kedudukan PT
Maksud & tujuan serta kegiatan usaha PT
Berdasarkan Pasal 40 UUPT dan Peraturan Pemerintah
Dalam Anggaran Dasar,juga perlu menuliskan secara
No. 43 Tahun 2011 tentang Tata Cara Pengajuan dan
lengkap dan jelas mengenai apa maksud dan tujuan,
Pemakaian Nama PT adalah nama PT harus belum
serta kegiatan usaha perseroan. Kegiatan ini harus
pernah digunakan secara sah oleh PT lain atau tidak
sesuai dengan KBLI, dan jika tidak sesuai maka
sama pada pokoknya dengan PT lainnya. Hal ini karena
permohonan pendirian PT akan ditolak oleh
jika terdapat  lebih dari satu nama PT yang sama, maka
Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum
satu PT akan mengalami suatu gugatan hukum atau
(Ditjen AHU), serta tidak bisa dilanjutkan ke proses
permasalahan, dan PT lainnya dengan nama yang sama
selanjutnya.
bisa terkena imbasnya.
3 4
Jangka waktu berdirinya PT
Besarnya jumlah modal
Anggaran Dasar juga perlu menuliskan tanggal
Anggaran Dasar juga perlu mencantumkan modal
berdirinya perseroan dan berapa lama perseroan akan
secara detail, mulai dari modal dasar, modal yang
berdiri atau menjalankan usahanya. Jika pendiri PT
ditempatkan, dan modal yang disetor. Peraturan
tidak memiliki jangka waktu khusus,bisa dituliskan 
baru yang tertulis dalam UU No. 11 Tahun 2020
“jangka waktu yang tidak ditentukan” dalam Anggaran
tentang Cipta Kerja (UU Cipta Kerja), modal dasar
Dasar. Sedangkan, jika pendiri perseroan telah
dapat disesuaikan berdasarkan kesepakatan para
menetapkan kapan PT akan berhenti beroperasi, maka
pihak, dan akan lebih baik jika ditentukan
tanggal detailnya harus dicantumkan dalam Anggaran
berdasarkan izin yang didapatkan.
Dasar terkait.
5 6
Ketentuan Direksi dan Komisaris
Saham Ketentuan mengenai Direksi, Komisaris, dan RUPS
Ada beberapa ketentuan mengenai saham dalam juga perlu diatur secara lengkap dan detail dalam
Anggaran Dasar. Di mana,dalam Anggaran Dasar, Anggaran Dasar PT. Di mana, aturan ini
harus mencantumkan saham dengan detail dan mencantumkan beberapa peraturan seperti:
disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan. Berapa jumlah direksi dan komisaris dalam
Ketentuan mengenai saham dalam ini terdiri atas PT,Persyaratan untuk bisa diangkat menjadi direksi
ketentuan dasar, surat saham, pengganti surat dan komisaris,Prosedur pengangkatan dan
saham, daftar pemegang saham dan daftar khusus, pemberhentian direksi dan komisaris,Ketentuan
pengalihan hak atas saham, dan sebagainya. ketika terdapat jabatan yang kosong,Hak dan
kewajiban direksi dan komisaris, dll.
7 8 Laba & dividen
Penetapan &  penyelenggaraan RUPS Perlu untuk mencantumkan dengan detail
Anggaran Dasar juga perlu mencantumkan mengenai mengenai penggunaan laba dan pembagian
aturan RUPS atau Rapat Umum Pemegang Saham. Di dividen. Peraturan ini mencakup bagaimana
mana, peraturan RUPS ini meliputi beberapa hal seperti
prosedur pembagian laba dan dividen,
Kapan RUPS dilakukan,Jumlah minimum pemegang
prosedur jika dividen tidak diambil pemegang
saham yang mengikuti RUPS,Orang yang berhak
saham, dan sebagainya. Berdasarkan Pasal 15
memanggil RUPS,Orang yang berhak
ayat (3) UUPT, anggaran dasar tidak boleh
menyelenggarakan RUPS,Jenis-jenis RUPS,Wewenang
RUPS,Peserta RUPS,Pembahasan dalam RUPS,Jangka memuat ketentuan tentang penerimaan bunga
waktu pemanggilan RUPSPimpinan RUPS, dan hal-hal tetap atas saham dan ketentuan tentang
teknis lain yang berkaitan dengan RUPS. pemberian manfaat pribadi kepada pendiri
atau pihak lain.
9 10

Perubahan Anggaran Dasar


Ketentuan untuk masalah perubahan Penggabungan, Peleburan, Dan
Anggaran Dasar perlu Anda cantumkan dan Pengambilalihan PT
disesuaikan dengan peraturan yang berlaku. Anggaran Dasar juga perlu menjelaskan
Di mana, dalam Anggaran Dasar perlu mengenai ketentuan penggabungan,
menjelaskan dalam hal apa saja perubahan peleburan, dan pengambilalihan perusahaan.
harus dilaporkan kepada Menteri dan dalam Peraturan ini juga perlu dicantumkan dan
hal apa saja perubahan tidak harus sesuai dengan peraturan yang berlaku. 
dilaporkan kepada Menteri.
11

Pembubaran Dan Likuidasi


Anggaran Dasar juga perlu menjelaskan secara detail mengenai
prosedur mengenai pembubaran perseroan dan likuidasi
perseroan, termasuk penunjukan likuidator dan kepada siapa
likuidator harus bertanggung jawab, dan sebagainya.
 Notulen Rapat
Notulen atau minutes of meeting (MOM) adalah catatan mengenai hasil atau keputusan suatu rapat.
Pertemuan formal seperti rapat pimpinan atau perusahaan membutuhkan notulen sebagai salah satu
dokumen resmi. Selain itu, notulen juga berfungsi sebagai referensi yang akan digunakan auditor dalam
proses audit. Informasi yang diperoleh auditor dari notulen rapat akan berguna dalam menafsirkan
informasi yang ditemukan dalam auditnya. Berikut ini diberikan contoh hubungan antara informasi
yang tercantum dalam notulen rapat dengan prosedur audit yang dilakukan oleh auditor, Verifikasi
bank,verifikasi hutang,verifikasi piutang,verifikasi modal sendiri,kontrak dan arsip korespondensi.
 Saham dan Permodalan

Modal pada dasarnya merupakan suatu pembiayaan permanen yang terdiri dari modal sendiri
dan modal Asing, dimana modal sendiri terdiri dari berbagai jenis saham dan laba ditahan.
Penggunaan modal asing akan menimbulkan beban yang tetap dan besarnya penggunaan
modal asing ini menentukan besarnya leverage keuangan yang digunakan perusahaan. Sumber
modal sendiri dapat berasal dari dalam perusahaan maupun luar perusahaan. Sedangkan
Saham adalah tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu
perusahaan atau perusahaan terbatas. Wujud saham berupa selembar kertas yang
menerangkan siapa pemiliknya.
 Direksi dan Ruang Komisaris

Dewan Direksi (Board of Director) berfungsi untuk


mengurus perusahaan,sedangkan Dewan Komisaris
(Board of Commissioner) berfungsi untuk
melakukan pengawasan.
Regulasi direksi

 Direksi menurut UU BUMN  Direksi menurut permen BUMN

-Pasal 16 mengenai pengangkatan direksi Pada pasal 23 dalam Permen No. PER-01/MBU/2011
Tentang larangan mengambil keuntungan
BUMN
pribadi,disebutkan bahwa anggota direksi dilarang
-Pasal 17 mengenai pemberhentian melakukan tindakan yang mempunyai konflik
direksi kepentingan, dan mengambil keuntungan pribadi
baik secara langsung maupun tidak langsung dari
-Pasal 19 mengenai kewajiban direksi
mengambil keputusan dan kegiatan BUMN yang
-Pasal 25 mengenai larangan bagi direksi bersangkutan selain penghasilan yang sah.
Regulasi direksi

 Direksi menurut UU PT  Direksi menurut peraturan OJK


Menurut Pasal 1 dalam UU No. 40 Tahun
Berdasarkan peraturan Otoritas Jasa Keuangan
2007,Tentang Perseroan Terbatas (PT) yang
No.33/POJK/.04/2014 Tanggal 8 Desember 2014
dimaksud dengan direksi adalah organ perseroan
tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten
yang berwenang dan Bertanggungjawab penuh atas
pengurusan perseroan untuk kepentingan
atau Perusahaan Publik diatur dalam pasal

perseroan,sesuai dengan maksud dan tujuan 2,Pasal 3, dan Pasal 4.


perseroan,serta mewakili perseroan,baik didalam
maupun diluar perseroan sesuai dengan ketentuan
anggaran dasar.
Regulasi komisaris

 Komisaris Menurut BUMN  Komisaris menurut UU PT

Komisaris BUMN diatur melalui UU No. 19 UU No. 40 Tahun 2007 tentang PT mengatur
tahun 2003 tentang BUMN, yakni Pasal 27, mengenai tugas dan fungsi komisaris dalam
Pasal 28, Pasal 29, Pasal 30,Pasal 31, Pasal 32 pasal 1 butir (2),Pasal 108 ayat (1),Pasal 110
dan Pasal 33. ayat (1),Pasal 114 ayat (2),dan Pasal 115 ayat (1).
 Ijin dan Persetujuan

Legal audit atau LDD harus dilakukan secara teliti dan seksama dengan meliputi


hal-hal seperti fisik perusahaan, kelengkapan dokumen, serta kondisi obyek
transaksi. Sehubungan dengan proses LDD yang dibuat, terdapat banyak
dokumen penting yang harus diperiksa salah satu diantaranya adalah Dokumen-
dokumen mengenai perizinan dan persetujuan perusahaan, antara lain berupa
surat keterangan domisili perusahaan, tanda daftar perusahaan, perijinan dan
persetujuan yang dikeluarkan oleh instansi pemerintah, dan sebagainya;
 Asset

Menurut PSAK No.16 Revisi Tahun 2011, Asset adalah semua kekayaan yang dipunyai oleh
individu ataupun kelompok yang berwujud maupun tidak berwujud yang memiliki nilai
akan memiliki manfaat bagi setiap orang atau perusahaan.

Sedangkan menurut Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) mendefinisikan Asset sebagai sumber
daya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat dari kejadian yang terjadi pada
masalalu dan asal muasal datangnya manfaat ekonomi masa depan yang diharapkan
memiliki manfaat bagi perusahaan.
Karakteristik Asset

- Memiliki Manfaat Ekonomi yang diperoleh untuk


masa yang akan datang

- Dikuasai dan dikendalikan oleh Perusahaan

- Hasil dari Transaksi atau Peristiwa di masalalu


Jenis-jenis asset

• Asset Lancar • Asset Tidak Lancar


Asset Lancar adalah jenis active yang paling
Asset tidak lancer merupakan Asset yang
liquid. Maksudnya,Asset tersebut paling cepat
memiliki siklus dan manfaat lebih dari
dan mudah untuk dikonversi menjadi uang tunai.
satu Tahun. Asset lancer terbagi menjadi
Asset lancar memiliki siklus atau perputaran dan
manfaat yang singkat. Umumnya,jangka waktu 3 bagian yaitu Asset Tetap,Asset Tidak
perputaran asset lancer selama 1 Tahun atau berwujud,dan Investasi jangka Panjang.
dalam satu siklus norma perusahaan.
 Asuransi
- Asuransi adalah suatu perjanjian, dengan nama seorang penanggung mengikatkan diri pada
tanggung jawab dengan menerima suatu premi, untuk memberi penggantian kepadanya
karena suatu kerugian,kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan yang
mungkin akan dideritanya karena suatu peristiwa yang tidak menentu (Pasal 246 KUHD RI).

- Suatu kemauan untuk menetapkan kerugian-kerugian kecil (sedikit) yang sudah pasti
sebagai pengganti kerugian-kerugian besar yang belum pasti.
Unsur-unsur asuransi

- Tertanggung: pihak yang berhak atas penggantian kerugian

- Penanggung: pihak yang bersedia mengganti kerugian

- Premi: pembayaran yang diterima penanggung

- Polis: kontrak asuransi

- Eksposure: kerugian yang dihadapi

- Peril: segala sesuatu yang bisa menimbulakan kerugian

- Hazard: suatu keadaan yang menambah kemungkinan terjadinya kerugian


Manfaat asuransi

- Membuat masyarakat dan Perusahaan dalam keadaan aman

- Mempertahankan efisiensi Perusahaan

- Merupakan alat penabung

- Dasar pemberian kredit


 Ketenagakerjaan

Ketenagakerjaan adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan tenaga kerja pada
waktu sebelum,selama dan setelah selesai masa hubungan kerja baik pada pekerjaan
yang menghasilkan barang maupun yang menhasilkan Upah. Dari aspek Hukum,
ketenagakerjaan merupakan bidang hukum privat yang memiliki aspek Publik,karena
meskipun hubungan kerja dibuat berdasarkan kebebasan para pihak, namun terdapat
sejumlah ketentuan yang wajib tunduk pada ketentuan pemerintah dalam artian
hukum public.
 Perjanjian-Perjanjian Material

Perjanjian adalah suatu perbuatan dimana satu orang atau lebih mengikatkan diri terhadap
satu orang atau lebih.

Agar Perjanjian Timbul dan mengikat para pihak,harus memenuhi 4 syarat yakni:

- Kesepakatan Para Pihak

- Kecakapan untuk membuat perikatan

- Menyangkut hal tertentu

- Adanya causa yang Halal


 Pemeriksaan atas Perkara

Dalam auditing, perlunya dilakukan pengujian atas saldo-saldo yang terdapat dalam
laporan keuangan yang disampaikan oleh entitas, untuk memperoleh keyakinan
bahwa laporan keuangan tersebut sudah benar.Karena paling mudah bagi entitas
untuk mencantumkan angka-angka dalam laporan keuangan sehingga terlihat entitas
tersebut mempunyai performance yang baik, yang membuat entitas mempunyai nilai
jual yang sangat tinggi, dan tugas auditor adalah untuk memastikan bahwa laporan
keuangan yang disampaikan tersebut adalah memang sudah benar.
Yang perlu diperhatikan saat pemeriksaan laporan keuangan adalah:

• Pertama,yang diperiksa adalah laporan keuangan yang telah disusun oleh


manajemen beserta catatan-catatan pembukuan dan bukti-bukti pendukungnya.

• Kedua, Audit dilakukan secara kritis dan sistematis.

• Ketiga, Audit dilakukan oleh pihak yang independen yaitu Akuntan Publik

• Keempat, tujuan dari Audit akuntan adalah untuk dapat memberikan pendapat
mengenai kewajaran laporan keuangan yang diperiksa.
THANK YOU!!

Anda mungkin juga menyukai