Nama PT minimal dari 3 suku kata, tidak boleh menggunakan serapan asing dan
tidak boleh menggunakan nama PT yang sudah digunakan oleh yang lain.
Apabila memilih Jakarta Selatan sebagai tempat kedudukan PT dalam pendirian PT,
maka alamat PT harus ada di wilayah Jakarta Selatan.
Maksud dan tujuan PT akan diatur dalam Pasal 3 Akta Pendirian PT. Menjelaskan
bahwa PT tersebut didirikan untuk melakukan kegiatan apa saja.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam maksud dan tujuan PT, yaitu:
1. Anda bisa memilih bidang usaha apapun, kecuali yang yang dilarang oleh peraturan
2. Bidang usaha yang akan dijalankan, harus tertulis dalam akta pendirian PT
3. Bidang usaha yang akan dijalankan, harus memiliki izin usaha. Contoh apabila
kegiatan usaha anda adalah restoran, maka anda wajib memiliki Izin Restoran
d. Struktur Permodalan PT
Sesuai dengan Paket Kebijakan XII yang dikeluarkan oleh Presiden Jokowi
berdasarkan PP No. 29 tahun 2016 tentang Perubahan Modal Dasar Perseroan
Terbatas, maka ada ketentuan modal dasar tidak lagi minimum Rp 50juta, tetapi
tergantung kesepakatan para pendiri PT.
Apakah modal yang disetor akan mengendap di dalam rekening atas nama
PT?
Modal yang disetor tidak mengendap dalam rekening atas nama PT dan dapat digunakan sewaktu-
waktu untuk kegiatan usaha.
Modal disetor secara konsep adalah setoran modal dari para pemegang saham, modal tersebut
selanjutnya digunakan untuk menjalankan perusahaan.
FAQ MODAL DISETOR
Apakah modal disetor bisa dilakukan dengan setoran aset - bukan uang?
Bisa.
Dan menurut UUPT, setoran aset tersebut harus dinilai oleh appraisal atau penilai independen atas
nilai wajar aset dan apabila setoran atas benda bergerak diumumkan dalam surat kabar.
Contoh, misal salah satu pemegang saham memiliki aset pribadi Macbook Air 2015. Macbook
tersebut ingin dijadikan setoran modal sebagai aset PT dengan kompensasi saham.
Selanjutnya Macbook Air 2015 tersebut harus dinilai oleh appraisal untuk menentukan berapakah
nilai wajarnya untuk dijadikan sebagai setoran modal.
e. Pengurus PT
Pengurus PT terdiri dari unsur Direktur dan Komisaris. Apabila terdapat lebih dari 1
orang Direktur, maka salah satu diangkat sebagai Direktur Utama. Terhadap
Komisaris, juga berlaku hal yang sama.
Komirasi bertugas memberikan nasihat kepada Direktur. Dan Komisaris tidak berhak
bertindak atas nama perusahaan, akibatnya tidak berhak tanda tangan kontrak dan
lainnya.
FAQ PENGURUS PT
Tidak harus. Ini secara prinsip harus dipahami antara perbedaan pemegang saham dan pengurus itu
adalah hal yang berbeda. Pemegang saham adalah pemilik PT, pengurus adalah yang menjalankan
PT. Contoh: PT Djarum, pemiliknya adalah keluarga Hartono, pengurusnya (Direktur dan Komisaris
PT Djarum) bisa saja dari profesional diluar keluarga Hartono. Seluruh keuntungan PT Djarum adalah
milik keluarga Hartono, bukan milik pengurus.
FAQ PENGURUS PT
Boleh, tetapi hanya bisa diisi untuk jabatan Direktur saja sedangkan Komisaris tidak boleh dijabat
oleh orang asing.
Ini sesuai dengan ketentuan Permenaker No. 35 tahun 2015 tentang Tata Cara Penggunaan
Tenaga Kerja Asing (TKA) di Indonesia
Semua Pendiri PT akan tanda tangan Akta Pendirian PT dihadapan Notaris. Apabila
ada salah satu dan/atau semua pendiri PT ada yang berhalangan untuk menghadap
Notaris, maka dapat dikuasakan.
Notaris juga akan membacakan isi dari Akta Pendirian PT, juga akan menjelaskan
apa saja maksud pasal-pasal dalam Akta Pendirian PT.
Pada saat penandatangan Akta Pendirian PT, Notaris juga akan meminta beberapa
dokumen-dokumen pernyataan diantaranya penggunaan nama PT, alamat lengkap
PT, penyetoran modal dan dokumen-dokumen lainnya.
LIHAT P AKET
Lalu Menteri akan mengeluarkan Surat Keputusan pengesahan badan hukum PT,
sehingga PT tersebut telah lahir sebagai badan hukum yang diakui oleh Negara.
Akibat PT telah menjadi badan hukum, maka PT dianggap sebagai suatu subjek
hukum baru, yang memiliki hak dan kewajiban yang melekat selamanya.
Salah satu kewajiban tersebut diantaranya adalah harus memiliki nomor pajak dan
kewajiban untuk lapor pajak.
Dan karena telah menjadi badan hukum, PT telah bisa melakukan kontrak dengan
pihak ketiga serta melakukan perbuatan hukum lain atas nama dirinya sendiri (atas
nama PT).
Dan karena izin domisili dikeluarkan oleh Kelurahan. Dengan demikian, pengaturan
izin domisili diatur oleh masing-masing pemerintah daerah.
Izin domisili berlaku maksimal 1 (satu) tahun dan dapat diperpanjang. Dalam proses
pembuatan PT, kelengkapan domisili kelurahan adalah sangat penting.
Khusus di DKI Jakarta, dengan berlakunya Perda 1/2014 (Perda Zonasi
Jakarta), maka domisili PT sudah tidak boleh di rumah. Dan selanjutnya mengikuti
daerah-daerah yang sudah di tetapkan. Cek zonasi bisa disini.
Sesuai dengan Surat Edaran Kepala BPTSP DKI Jakarta No. 6/2016 bahwa virtual
office sudah diperbolehkan. Ini tentu saja memberikan dorongan untuk pengusaha
pemula yang ingin mendirikan PT tetapi belum bisa menyewa / memiliki lokasi usaha
yang sesuai dengan zonasi.
NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) terdiri atas 15 digit, 9 digit pertama merupakan
kode wajib pajak dan 6 digit berikutnya merupakan kode administrasi.
07 = kode jenis wajib pajak yang mengindikasikan apakah wajib pajak orang pribadi,
wajib pajak badan atau bendaharawan (pemungut).
3 = cek digit
000 = Kode cabang 000 berarti kantor pusat, sedangkan kode cabang 001 berarti
cabang kesatu.
Dalam pembuatan PT, akan memperoleh 2 (dua) dokumen terkait dengan kewajiban
perpajakan, yaitu NPWP dan Surat Keterangan Terdaftar Pajak (SKT Pajak).
Sedangkan dokumen Pengusaha Kena Pajak (PKP) adalah optional, karena tidak
semua pembuatan PT itu wajib menjadi perusahaan PKP.
LIHAT PKP
Dalam menjalankan kegiatan usaha tersebut, setiap perusahaan harus memiliki izin
usaha
SIUP adalah surat izin untuk bisa melaksanakan usaha perdagangan dan jasa,
dimana bidang-bidang usaha perdagangan dan jasa yang bisa dipilih ditentukan oleh
masing-masing pemerintah daerah.
Sesuai dengan Permendag No. 46 tahun 2009, ada 4 (empat) kategori SIUP yang
dapat dipilih dalam prosedur pembuatan PT dengan SIUP, yaitu SIUP Mikro, SIUP
Kecil, SIUP Menengah dan SIUP Besar.
L I H AT P AN D U A N K L B I 2 0 1 7 - K B L I P AL I N G U P D AT E D I
2 0 1 9 DISINI
Dalam SIUP akan diberikan izin usaha atas bidang usaha berupa 4 (empat) digit
KBLI.
KBLI adalah klasifikasi bidang usaha yang disusun oleh pemerintah yang
dikeluarkan oleh Badan Pusat Statitisk sesuai dengan Perka BPS 19 tahun 2017
tentang Perubahan KBLI 2015.
Boleh.
Setiap perusahaan boleh memiliki banyak izin. Karena perusahaan bisa memiliki bermacam bidang
usaha.
Yang penting adalah masing-masing usaha yang dijalankan tersebut tersebut memiliki izin.
Contoh perizinan di tingkat pusat adalah Izin Usaha PMA dilakukan di BKPM di Jakarta.
Dan tingkat daerah, misalnya perizinan SIUP yang di atribusikan ke masing-masing daerah.
TDP diatur oleh UU 3/1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan. Pasal 5 ayat (1)
menyatakan bahwa "Setiap perusahaan wajib didaftarkan dalam Daftar
Perusahaan"
Dalam pembuatan PT, proses ini harus dilakukan baik sebagai kantor pusat atau
sebagai kantor cabang. Khusus untuk syarat pendirian PT cabang, maka harus
dibuat Akta Cabang yang menunjuk siapakah pemimpin cabang, bersamaan dengan
pemberian kuasa dari Direksi.
Update: Januari 2018
8. Memiliki Sertifikat BPJS Ketenagakerjaan
KHUSUS syarat pendirian PT di Jakarta Selatan, ketika mengurus SIUP dan TDP di
Walikota Jakarta Selatan maka harus melampirkan sertifikat BPJS
Ketenagakerjaan.
Pengertian PT
DULU SEKARAN
Izin 5 (SIUP, TDP, Akta Pendiran, Izin Tempat 3 (SIUP dan TDP terbit b
Usaha, Izin Gangguan) Pendirian)
Modal Mendirikan PT
Keuntungan Bikin PT
Keuntungan Bikin PT
3. Bisa memilih bidang usaha, baik itu di sektor pariwisata, jasa konstruksi, sampai
sektor perhubungan
Perka BPS yang mengatur KBLI dijadikan acuan untuk masing-masing daerah
dalam menentukan KBLI yang bisa digunakan di daerah masing-masing. Misalnya
untuk wilayah Jakarta acuan KLBI yang digunakan untuk dicantumkan di SIUP
adalah Keputusan Kepala BPTSP No. 50 Tahun 2016 tentang Perubahan atas
Keputusan Kepala BPTSP tentang Penetapan Penggunaan Kode KBLI Pada
Perizinan Perdagangan. Untuk wilayah Tangerang Selatan pilihan KBLI yang bisa
digunakan bisa dicek disini.
4. Penghapusan Persyaratan Surat Keterangan Domisili Perusahaan (SKDP)
Sejatinya sejak tahun 2016 untuk wilayah Jakarta sudah ada aturan yang
dikeluarkan oleh Kepala DMPTSP yang menyatakan bahwa SKDP sudah tidak lagi
menjadi persyaratan dalam mengajukan perizinan. Namun dalam praktiknya, SKDP
masih diminta saat perusahaan yang baru didirikan ingin mendapatkan NPWP
perusahaan. Kemudian, pada saat pengajuan untuk mendapatkan SIUP juga diminta
untuk menyertakan SKDP.
Baru di tahun 2018 untuk mendapatkan NPWP perusahaan tidak lagi melampirkan
SKDP. Gantinya, perusahaan hanya diminta untuk mengisi surat pernyataan
melakukan kegiatan. Sementara untuk pengajuan SIUP, tidak perlu lagi SKDP tapi
tempat yang dijadikan domisili usaha harus berada pada zonasi yang sesuai dengan
peruntukannya.
Hal yang terpenting bila PT yang didirikan ingin memperoleh SIUP dan TDP melalui
platform JakEvo adalah domisili usaha harus berada pada zonasi yang sesuai.
Proses penentuan domisili usaha dilakukan menggunakan geo-tagging dan otomatis
langsung diketahui bila tempat yang dijadikan domisili usaha zonasinya sesuai atau
tidak sesuai.
***
Artikel sebelumnya dipublikasikan pada 4 Agustus 2016 ada di bawah ini:
Sejak awal tahun 2016, Pemerintah terus berupaya untuk mempermudah prosedur
memulai usaha. Selain jumlah pengusaha di Indonesia yang masih sangat sedikit
dibandingkan negara tetangga, mendirikan usaha baru dinilai memberikan nilai
tambah karena membuka lapangan pekerjaan yang lebih banyak dan menggerakkan
perekonomian lokal. Salah satu inisiatif yang dilakukan Pemerintah adalah dengan
mempermudah pendirian Perseroan Terbatas (PT). Berikut ini kami paparkan
prosedur dan syarat pendirian PT terbaru yang wajib anda ketahui bila ingin memulai
atau mengembangkan bisnis.
Baca dan unduh: Surat Edaran Kepala BPTSP DKI Jakarta tentang Penerbitan SKDP dan Izin-Izin Lanjutann
Memang penting bagi anda untuk mengetahui persyaratan domisili di daerah yang
akan anda jadikan sebagai domisili usaha untuk mendirikan PT. Hal ini karena kerap
kali terdapat perbedaan persyaratan antara daerah yang satu dengan yang lain.
Misalnya, jika domisili usaha Anda di Bogor dan Tangerang, maka Anda bisa
menggunakan rumah sampai batasan tertentu. Sementara jika di Depok, anda harus
menggunakan bangunan yang peruntukannya dalam Izin Mendirikan Bangunan
(IMB) adalah sebagai tempat usaha, bukan rumah tinggal. Selain itu, tak jarang
diminta Undang-Undang Gangguan (UUG atau HO) sebagai persyaratan tambahan,
misalnya di Depok dan Bogor.
Baca juga: Perbedaan Proses dan Syarat Pembuatan PT di Jakarta dengan Daerah Lain
1. Anda bisa memilih bidang usaha apapun, kecuali yang tertutup dan yang dilarang
oleh peraturan.
2. Bidang usaha yang anda pilih harus dimasukkan dan tertera dalam akta pendirian
PT.
3. Bidang usaha yang anda pilih akan menentukan jenis izin usaha yang perlu anda
miliki.
4. Bidang usaha yang anda pilih sebaiknya spesifik dan sesuai KBLI terbaru. Jika
anda ingin berbisnis perdagangan umum (general trading), anda perlu spesifik
komoditas apa yang akan anda jual, misalnya untuk perdagangan pakaian eceran
ada di kode 4771.
5. Anda juga perlu memperhatikan kode KBLI dengan teliti karena hal ini akan terkait
erat dengan prosedur pengurusan izin usaha bagi bisnis anda.
KBLI (Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia) merupakan klasifikasi aktivitas
atau kegiatan ekonomi yang menjadi rujukan bagi instansi terkait untuk melihat kode
bidang usaha yang akan menentukan jenis izin usaha yang sesuai. Untuk usaha
perdagangan umum, kode bidang usaha ini akan dimuat dalam Surat Izin Usaha
Perdagangan (SIUP). Lebih lanjut kode bidang usaha dari bisnis utama anda akan
dicantumkan di Tanda Daftar Perusahaan (TDP).
Merujuk pada praktik di lapangan, ada 2 (dua) jenis KBLI yang masih digunakan
yaitu KBLI Tahun 2009 dan KBLI Tahun 2015. KBLI 2009 merujuk pada Peraturan
Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 57 Tahun 2009 tentang Klasifikasi Baku
Lapangan Usaha Indonesia, sementara KBLI 2015 merujuk pada Peraturan Kepala
Badan Pusat Statistik Nomor 95 Tahun 2015 tentang Klasifikasi Baku Lapangan
Usaha Indonesia. KBLI 2015 merupakan pemuktakhiran data lapangan usaha dari
KBLI 2009 dengan melihat pada pergerakan perubahan pola dan perkembangan
ekonomi Indonesia.
Anda tidak perlu bingung mengenai hal ini. Biasanya tiap Pemerintah Daerah sudah
membuat bentuk sederhana dari kode KBLI yang bisa dijadikan rujukan dalam
mengurus izin usaha di daerah bersangkutan. Misalnya untuk di Jakarta, anda bisa
melihat pada Keputusan Kepala BPTSP DKI Jakarta Nomor 90 Tahun 2016 jika
bisnis anda hanya memerlukan SIUP sebagai izin usahanya. Hubungi Easybiz bila
Anda mengalami kesulitan dalam menentukan bidang usaha yang anda inginkan
sesuai dengan KBLI.
3. Surat pengesahan badan hukum dari Kementerian Hukum dan HAM (bagi PT); dan
4. Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan NPWP dari karyawan PT yang didaftarkan.
Setelah permohonan anda terverifikasi, anda akan mendapat email penetapan
besaran iuran pertama. Kemudian akan ada formulir online yang perlu diisi kembali
sebelum anda mendapatkan lembar kode iuran. Dengan berbekal kode iuran
tersebut, anda melakukan penyetoran iuran pertama BPJS Ketenagakerjaan, dan
akhirnya anda bisa mengambil sertifikat BPJS Ketenagakerjaan atas nama PT anda
di kantor BPJS.
Pertama, NPWP direktur PT yang bersangkutan harus sudah dalam format terbaru
yaitu format tahun 2015. Ciri khas dari format terbaru ini adalah adanya Nomor Induk
Kependudukan (NIK) KTP direktur bersangkutan yang tertera di kartu NPWP
pribadinya. Selain NIK, alamat yang tertera di kartu NPWP pribadi tersebut harus
sama dengan alamat yang tertera dalam KTP yang masih berlaku.
Kedua, untuk meningkatkan ketaatan pajak, direktur PT sebaiknya tidak memiliki
tunggakan pajak. Jika ada tunggakan SPT Tahunan, maka yang bersangkutan harus
terlebih dahulu membayar tunggakan pajak tersebut beserta dengan denda
keterlambatannya. Biaya denda mulai dari Rp 100 ribu per tahun, tergantung pada
seberapa tepat waktu anda dalam melunasi tunggakan beserta denda tersebut.
Bagi PT dengan SIUP menengah dan besar, artinya modal disetor PT diatas Rp 500
juta, dapat mengajukan permohonan SIUP dan TDP secara online dan simultan.
Artinya, dengan sekali login dan pengisian formulir online, anda akan mendapatkan
SIUP dan TDP sekaligus.
Bagi PT dengan SIUP kecil, artinya modal disetor PT berkisar dari Rp 50 juta sampai
Rp 500 juta, tidak dapat simultan. Setidaknya anda perlu 2 (dua) kali
login, pertama saat mengajukan SIUP secara online. Kedua, saat mengajukan
permohonan TDP secara online setelah SIUP terbit.
Berdasarkan pengalaman Easybiz menggunakan fitur layanan SIUP dan TDP
online, dari waktu ke waktu telah ada perbaikan layanan. Jam terbang akan
berpengaruh pada kesuksesan anda dalam menggunakan fitur ini. Mudah-mudahan
fitur layanan online ini dapat ditiru oleh daerah lain agar dapat
membantu mempermudah prosedur pendirian PT.
Tahun 2018, terjadi transisi besar-besaran mengenai prosedur pendirian PT di proses awal dan
juga di proses akhir.
Perubahan yang pertama adalah terintegrasinya sistem Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia (Kemenkumham) serta Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum (AHU) dengan
sistem di Kantor Pelayanan Pajak (KPP).
SIUP dan TDP yang sebelumnya dikeluarkan oleh pemerintah provinsi masing masing sekarang
dikeluarkan melalui sistem Online Single Submission (OSS) dengan sistem yang berbeda.
Pada Tahun 2019, TDP sudah digantikan dengan sistem NIB yang berfungsi juga sebagai
pengganti API (Angka Pengenal Impor). Namun perlu diingat bahwa bidang usaha ini harus
dijalankan dalam perusahaan setelah didaftarkan.
Perubahan ketiga adalah bidang usaha yang terdaftar di Akta Pendirian harus sesuai dengan
yang tertera pada SIUP & NIB.
Bidang usaha yang tertera di SIUP & NIB harus merupakan bidang usaha yang benar-benar
dijalankan oleh pelaku usaha karena jika pada saat survei bidang usaha tersebut tidak
dijalankan, besar kemungkinan akan ada pembekuan pada izin yang Anda sudah ajukan.
Perubahan terakhir dan yang terbaru adalah dihapuskannya SKDP (Surat Keterangan Domisili
Perusahaan) dan SKDU (Surat Keterangan Domisili Usaha).
Berdasarkan SK DPMPTSP DKI Jakarta No 25 Tahun 2019, SKDP sudah tidak diperlukan lagi.
Akan tetapi, pendirian perusahaan tetap harus dilakukan di zonasi komersial/zonasi perusahaan
yang sudah ditentukan.
Copy atau scan E-KTP, KK, dan NPWP dengan format terbaru dari pengurus perusahaan
(direktur dan komisaris)
Copy atau scan E-KTP, KK, dan NPWP dengan format terbaru dari pemegang saham
Copy PBB & bukti bayar PBB tahun terakhir sesuai domisili perusahaan
Copy Surat Kontrak/Sewa Kantor atau bukti kepemilikan tempat usaha
Surat Keterangan Domisili dari pengelola Gedung/Ruko
Foto kantor tampak dalam dan luar
Kantor berada di zonasi perkantoran / zonasi komersial / zonasi campuran
Pada Tahap ini, Anda harus menyediakan beberapa opsi nama untuk dicek oleh notaris. Proses
ini akan mengkonfirmasi apakah nama yang diajukan bisa digunakan atau harus menggunakan
nama baru untuk diajukan kembali. Nama yang dipilih harus sesuai dengan panduan memilih
nama PT.
Contoh:
Setelah Nama sudah dinyatakan bisa digunakan, notaris akan membuat draft Akta atas nama PT
yang sudah disetujui tadi. Biasanya Anda akan mendapatkan draft awal untuk direvisi sebelum
proses tanda tangan Akta di hadapan notaris.
Setelah draft akta sudah direvisi, maka Akta akan ditandatangani oleh pemilik saham
perusahaan di hadapan notaris. Setiap pemegang saham diwajibkan untuk hadir
menandatangani Akta. Setelah tahap ini, notaris akan membuat Salinan Akta dan mendaftarkan
akta tersebut di Kemenkumham untuk mendapatkan Surat Keputusan dari Kemenkumham untuk
mengesahkan Akta tersebut yang saat ini sekaligus terdaftar bersama no NPWP di KPP.
4. Pengambilan NPWP dan SKT Perusahaan
Setelah NPWP Perusahaan sudah didaftarkan, Kartu NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) dan
SKT (Surat Keterangan Terdaftar) akan dikeluarkan oleh KPP(Kantor Pelayanan Pajak) dengan
persyaratan dokumen yang harus dilengkapi sebelumnya.
Biasanya KPP akan melakukan pengecekan apakah data penanggung jawab pada NPWP
Perusahaan tersebut sudah benar, memiliki format NPWP pribadi terbaru dan tidak terdapat
tunggakan pajak.
5. Pendaftaran NIB
NIB atau Nomor Induk Berusaha adalah nomor pengenal bagi pelaku usaha. NIB berfungsi untuk
menggantikan TDP dan API, Akses Kepabeanan serta RPTKA jika diperlukan oleh si pelaku
USAHA.
Pendaftaran NIB dilakukan melalui sistem OSS (Online Single Submission). Pengajuan API tidak
wajib dan hanya perlu diajukan apabila dibutuhkan.
Bila tidak langsung didaftarkan, API masih bisa didaftarkan setelah NIB sudah keluar ketika
pelaku usaha sudah membutuhkan izin tersebut.
Pemilihan Bidang Usaha di NIB dilakukan dengan memilih KBLI Bidang Usaha yang sesuai.
Silakan cek disini untuk mencocokkan KBLI yang ada dengan bidang usaha yang akan Anda
jalankan
6. Pengajuan Izin Usaha dan Izin Komersial
Sama seperti NIB, Izin Usaha diterbitkan setelah NIB sudah keluar.
Izin Usaha menggantikan Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) yang sebelumnya menjadi
salah satu dokumen perizinan wajib untuk perusahaan.
Izin usaha diajukan terlebih dahulu sebelum izin komersial. Izin Komersial berfungsi untuk pelaku
usaha atau badan usaha yang dengan bidang yang kegiatan operasionalnya membutuhkan izin
khusus.
Nama CV
Surat ini diajukan ke kelurahan setempat, sebagai bukti keterangan alamat perusahaan dengan persyaratan :
Permohonan pendaftaran wajib pajak badan usaha diajukan ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP) sesuai dengan domisili
perusahaan. Selain mendapat kartu NPWP, nanti juga akan mendapat surat keterangan terdaftar sebagai wajib pajak
dengan persyaratan :
Permohonan diajukan ke Dinas Perdagangan Kota/Kabupaten untuk golongan SIUP menengah dan kecil. Sedangkan
SIUP besar diajukan ke Dinas Perdagangan Propinsi dengan persyaratannya:
Surat ini diajukan ke kelurahan setempat, sebagai bukti keterangan alamat perusahaan dengan persyaratan :
Melampirkan legalitas perusahaan (Akta Pendirian, SK Menkumham, SKDP, NPWP & TDP)
*Note :
- Sebagian besar daerah di DKI Jakarta mensyaratkan minimal salah satu direktur berasal dari DKI Jakarta, hal ini
ditunjukkan dengan KTP berdomisili DKI Jakarta.
- NPWP yang diberikan disarankan sudah diupdate, baik secara lokasi yang sama dengan KTP maupun kesesuaian
informasi tambahan seperti NIK, No Telepon dan Email.
- Untuk Suami-Istri yang NPWPnya disatukan, maka perlu diupdate agar nama pasangan juga dicantumkan di NPWP
tersebut.
- Untuk Suami-Istri yang tidak memiliki perjanjian pranikah dan ingin mendirikan PT berdua, maka perlu mengajak 1
pihak lagi untuk melengkapi susunan pemegang saham dan pengurus.
PT KECIL
Modal Setor lebih dari
Rp 50.000.000,-
PT MENENGAH
Rp 500.000.000,-
PT BESAR
Rp 10.000.000.000,-
1. Pengecekan Nama
8. Pengajuan SIUP
9. Pengajuan TDP
Baca juga : Virtual Office di Jakarta bisa PKP?
1. Pengecekan Nama
Pada Tahap ini, Anda harus menyediakan opsi nama untuk dicek oleh notaris.
Proses ini akan mengkonfirmasi apakah nama yang diajukan bisa digunakan
atau harus menggunakan nama baru untuk diajukan kembali.
Setelah Nama sudah dinyatakan bisa digunakan, notaris akan membuat draft
Akta atas nama PT yang sudah disetujui tadi. Biasanya Anda akan
mendapatkan draft awal untuk direvisi sebelum proses tanda tangan Akta di
hadapan notaris.
3. Tanda Tangan
Setelah draft akta sudah direvisi, maka Akta akan ditandatangani oleh pemilik
saham perusahaan di hadapan notaris. Normalnya setiap pemegang saham
diwajibkan untuk ikut dan menandatangani Akta. Jika Pengurus perusahaan
bukan pemegang saham, tidak perlu untuk hadir di bagian ini.
Notaris akan mengurus pengesahan atas Akta yang baru ditandatangani untuk
disahkan di Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia. Pengesahan akan
menghasilkan dokumen yang disebut SK Kemenkumham. Tanpa dokumen ini,
maka Akta tidak akan dianggap sah secara hukum. Setiap perubahan yang
dilakukan di Akta memerlukan SK yang baru untuk mengesahkan perubahan
yang dibuat. Akta berlaku seumur hidup, namun masa berlaku pengurus
perusahaan hanya berlaku maksimal 5 tahun. Hal ini membutuhkan Akta untuk
diperbaharui dan disahkan ulang minimal setiap 5 tahun.
SIUP atau Surat Izin Usaha Perdagangan adalah dokumen perizinan yang
melegalkan suatu perusahaan untuk melakukan kegiatan perdagangan.
Biasanya SIUP berisi 3 bidang usaha utama sesuai klasifikasi KBLI yang
dijalankan Perusahaan tersebut. Bidang Usaha yang tidak tercantum di dalam
SIUP masih bisa dijalankan oleh si Perusahaan selama bidang Usaha tersebut
masih tercantum di Akta Perusahaan.
TDP adalah tahapan akhir dari perizinan umum Perusahaan. TDP atau Tanda
Daftar Perusahaan adalah salah satu bukti bahwa Perusahaan telah melakukan
wajib daftar perusahaan. Sebagian daerah di DKI bisa mendaftarkan SIUP dan
TDP secara paralel. TDP biasanya diisi oleh satu bidang usaha yang paling
utama di SIUP.
Biaya, Syarat & Prosedur Pembuatan Perseroan Terbatas (PT) Terbaru January 15, 2019 Praktik
berbagai sektor usaha erat kaitannya dengan Perseroan Terbatas (PT) karena telah menjadi model
badan usaha yang lazim dan banyak dipilih. Secara garis besar, badan usaha terbagi menjadi dua,
yaitu badan usaha berbadan hukum dan badan usaha yang bukan badan hukum. Perseroan Terbatas
merupakan badan usaha berbadan hukum yang memiliki permodalan dan karakterisik yang khas dan
berbeda dari koperasi, yayasan, serta badan usaha yang bukan badan hukum lainnya. Sebelum
mendirikan PT, Anda harus mengetahui karakteristik dari sebuah PT di bawah ini: Didirikan oleh 2
orang atau lebih Berdasarkan ketentuan pasal 7 ayat (1) UU Perseroan Terbatas (UUPT) dan
penjelasannya, para pihak yang bertindak sebagai pendiri PT merupakan orang perseorangan atau
badan hukum. Pada dasarnya, PT dibentuk atas perjanjian, oleh karena itu memiliki lebih dari 1
orang pendiri. Setiap pendiri wajib mengambil bagian saham. Namun, menurut Pasal 7 ayat (7) UUPT
ketentuan pendiri dua orang atau lebih tersebut tidak berlaku bagi PT yang seluruh sahamnya
dimiliki oleh negara (BUMN) atau PT yang mengelola bursa efek, lembaga kliring dan penjaminan,
lembaga penyimpanan dan penyelesaian, dan lembaga lain sebagaimana diatur dalam Undang-
Undang tentang Pasar Modal. Dibuat berdasarkan perjanjian tertulis yang dituang dalam Akta
Notaris Pendirian PT tidak dapat dilakukan secara lisan, artinya harus dilakukan secara tertulis dan
otentik. Pasal 7 ayat (1) UUPT secara tegas menyatakan bahwa perjanjian pendirian PT harus
dituangkan ke dalam akta otentik di hadapan notaris dalam bahasa Indonesia. Dengan demikian,
pendirian PT dengan akta notaris merupakan syarat mutlak adanya PT. Bila pendirian PT tidak
dilakukan dengan akta notaris, maka batal demi hukum. Modal Dasar, Modal Ditempatkan, dan
Modal Disetor Untuk mendirikan usaha tentunya modal menjadi hal paling utama yang dibutuhkan.
Modal PT terbagi menjadi 3, yaitu modal dasar modal ditempatkan, dan modal disetor. Modal dasar
adalah akumulasi dari seluruh nilai nominal saham yang dikeluarkan oleh PT. Jumlahnya disepakati di
antara para pendiri. Namun untuk kegiatan usaha tertentu dapat ditetapkan minimum modal dasar
yang lebih besar oleh undang-undang yang mengatur kegiatan usaha tersebut. Dari modal dasar
tersebut, paling sedikit 25% (dua puluh lima persen) harus ditempatkan dan disetor penuh. Modal
ditempatkan adalah modal (saham) yang telah diambil oleh pendiri maupun pemegang saham untuk
dilunasi. Sementara modal disetor adalah saham yang telah dilunasi dan masuk ke dalam kas
PT. Pemisahan Harta Kekayaan PT Pada prinsipnya, PT sebagai badan hukum yang merupakan
subjek hukum memiliki hak dan kewajiban yang berdiri sendiri. Prinsip yang sangat mendasar dari
PT, membedakannya dari firma, CV ataupun jenis badan usaha lain yang bukan merupakan badan
hukum. Prinsip tersebut adalah terdapat pemisahan harta kekayaan antara PT dengan pemegang
saham. PT memiliki harta kekayaan sendiri yang terpisah dari kekayaan organ-organ yang
menjalankan kegiatan dari PT tersebut. Dengan adanya pemisahan tersebut, pemegang saham tidak
bertanggung jawab atas kerugian PT melebihi nilai saham yang telah dimasukkannya dan Direksi
maupun Dewan Komisaris juga tidak bertanggung jawab secara pribadi atas segala perikatan yang
dibuat atas nama PT. Tanggung Jawab Terbatas Pemegang Saham, Direksi, dan Dewan Komisaris Di
dalam PT, direksi memiliki kewenangan bertindak sebagai pengurus. Hal-hal terkait kepengurusan PT
dilakukan oleh anggota direksi. Sedangkan, Dewan Komisaris berwenang mengadakan pengawasan
terhadap pengurusan yang dilakukan oleh direksi. Tugas pengawasan tersebut juga termasuk
memberikan arahan dan petunjuk kepada direksi dan RUPS agar pengurusan berjalan dengan baik.
Perihal kewenangan tersebut, ada sebuah prinsip bernama Bussiness Judgement Rule. Dimana
prinsip ini menyatakan anggota direksi tidak dapat dimintakan pertanggungjawaban secara pribadi
atas tindakannya yang dilakukan dalam kedudukannya sebagai anggota direksi, apabila ia dapat
meyakini dan membuktikan bahwa tindakannya dilakukan dengan jujur, beritikad baik, dan demi
kepentingan PT. Oleh karena itu, jika terjadi kerugian pada PT, direksi tidak dapat dimintakan
pertanggungjawaban secara pribadi sepanjang ia bisa membuktikan bahwa kerugian tersebut bukan
terjadi karena kesalahan atau kelalaiannya. Tanggung jawab terbatas ini juga berlaku terhadap
pemegang saham dan Dewan Komisaris. Objek Pajak PT Berdasarkan UU No. 36 Tahun 2008
tentang Pajak Penghasilan (UU PPh), badan usaha termasuk subjek yang dikenai pajak. Jenis badan
usaha yang sering dipilih oleh para pebisnis adalah CV dan PT. Pada dasarnya, tarif pajak yang
dikenakan kepada CV dan PT sama-sama tergantung jumlah penghasilan yang diperoleh. Namun,
terdapat perbedaan objek pajak keduanya. Telah kita ketahui bahwa CV bukanlah jenis usaha
berbadan hukum, sehingga kekayaan atau aset usaha CV termasuk harta pribadi pendiri ada di
dalamnya. Yang menjadi objek pajak dari CV adalah laba usaha yang merupakan penghasilan yang
diterima pendiri sesuai Pasal 4 ayat (1) huruf c UU PPh. Sementara PT memiliki kekayaan yang terdiri
atas saham-saham. Pemegang saham yang merupakan pemilik PT mendapatkan dividen atas
keuntungan yang diperoleh PT berdasarkan jumlah saham yang dimilikinya. Dividen merupakan
salah satu objek pajak menurut Pasal 4 ayat (1) huruf g UU PPh. Besarnya pajak dividen adalah
sebesar 15% dari penghasilan bruto. Selain dividen, penghasilan dari transaksi saham juga menjadi
objek pajak berdasarkan Pasal 4 ayat (2) huruf c. Dengan karakteristik PT yang telah diuraikan di
atas, apakah minat mendirikan PT anda semakin bertambah? Yuk pelajari dahulu tahapan
mendirikan sebuah PT! Prosedur Pembuatan PT Ketentuan mengenai pembuatan PT diatur dalam
Pasal 7 sampai Pasal 14 UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (UUPT). Berikut ini
merupakan prosedur yang harus dilalui agar dapat mendirikan PT: Pengajuan Nama Perseroan
Terbatas Sebelum akta pendirian dibuat, para pendiri harus mengajukan permohonan nama PT
secara online di AHU Online yang diselenggarakan oleh Direktorat Jendral Administrasi Hukum
Umum. Prosedur ini dilakukan untuk memastikan bahwa nama PT yang diajukan memenuhi
persyaratan yang ditentukan oleh Peraturan Pemerintah No. 43 Tahun 2011, yaitu: ditulis dengan
huruf latin; belum dipakai secara sah oleh PT lain atau tidak sama pada pokoknya dengan Nama PT
lain; tidak bertentangan dengan ketertiban umum dan/atau kesusilaan; tidak sama atau tidak mirip
dengan nama lembaga negara, lembaga pemerintah, atau lembaga internasional, kecuali mendapat
izin dari lembaga yang bersangkutan; tidak terdiri atas angka atau rangkaian angka, huruf atau
rangkaian huruf yang tidak membentuk kata; tidak mempunyai arti sebagai PT, badan hukum, atau
persekutuan perdata; tidak hanya menggunakan maksud dan tujuan serta kegiatan usaha sebagai
Nama PT; dan sesuai dengan maksud dan tujuan serta kegiatan usaha PT, dalam hal maksud dan
tujuan serta kegiatan usaha akan digunakan sebagai bagian dari Nama PT. Menteri memberikan
persetujuan terhadap nama PT paling lambat 3 (tiga) hari kerja setelah pengajuan. Nama PT yang
telah memperoleh persetujuan baru dapat dimuat dalam anggaran dasar. Pembuatan Akta
Pendirian Dalam pembuatan akta pendirian PT tersebut para pendiri harus hadir atau dapat diwakili
oleh orang lain berdasarkan surat kuasa. Akta pendirian berisikan anggaran dasar maupun
keterangan lainnya. Hal-hal yang harus termuat di Anggaran Dasar berdasarkan Pasal 15 UUPT
adalah berikut ini: nama dan tempat kedudukan Perseroan; maksud dan tujuan serta kegiatan usaha
Perseroan; jangka waktu berdirinya Perseroan; besarnya jumlah modal dasar, modal ditempatkan,
dan modal disetor; jumlah saham, klasifikasi saham apabila ada berikut jumlah saham untuk tiap
klasifikasi, hak-hak yang melekat pada setiap saham, dan nilai nominal setiap saham; nama jabatan
dan jumlah anggota Direksi dan Dewan Komisaris; penetapan tempat dan tata cara penyelenggaraan
RUPS; tata cara pengangkatan, penggantian, pemberhentian anggota Direksi dan Dewan Komisaris;
tata cara penggunaan laba dan pembagian dividen Sedangkan keterangan lain yang dimuat dalam
akta pendirian nama lengkap, tempat dan tanggal lahir, pekerjaan, tempat tinggal, dan
kewarganegaraan pendiri perseorangan, atau nama, tempat kedudukan dan alamat lengkap serta
nomor dan tanggal Keputusan Menteri mengenai pengesahan badan hukum dari pendiri Perseroan;
nama lengkap, tempat dan tanggal lahir, pekerjaan, tempat tinggal, kewarganegaraan anggota
Direksi dan Dewan Komisaris yang pertama kali diangkat; nama pemegang saham yang telah
mengambil bagian saham, rincian jumlah saham, dan nilai nominal saham yang telah ditempatkan
dan disetor. Selain hal-hal di atas, Pendiri dibebaskan memuat ketentuan lain di Anggaran Dasar
asalkan tidak bertentangan dengan Undang-Undang. Anggaran dasar tidak boleh memuat:
ketentuan tentang penerimaan bunga tetap atas saham; dan ketentuan tentang pemberian manfaat
pribadi kepada pendiri atau pihak lain. Tempat kedudukan/Domisili PT Badan hukum Indonesia
harus memiliki kedudukan di Indonesia menurut UUPT, oleh karena itu PT sebagai suatu badan
hukum harus memiliki domisili dan alamat yang jelas yang berasa di wilayah Indonesia. Namun,
masih banyak usaha baru belum cukup memiliki biaya untuk mendirikan ataupun menyewa ruang
kantor yang sesuai peraturan zonasi untuk domisili usahanya. Kini ada solusi bagi usaha baru yang
memiliki kendala tersebut, yakni berdomisili usaha di Virtual Office yaitu sewa kantor non-fisik yang
tentunya lebih murah. Contohnya adalah Legalo Virtual Office di Jakarta Selatan. Maksud dan
Tujuan Kegiatan Usaha PT Maksud dan Tujuan kegiatan usaha PT harus disesuaikan dengan melihat
Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI). Acuan KBLI terbaru adalah Peraturan Kepala Badan
Pusat Statistik No.19 Tahun 2017 tentang Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (Perka BPS
No.19/2017). Hal demikian dimaksud agar tercipta keseragaman definisi dan klasifikasi lapangan
usaha sehingga mempermudah kita. Perka BPS No.19/2017 menjadi pedoman masing-masing
daerah dalam menentukan KBLI yang bisa digunakan di daerah masing-masing. Contoh, jika PT anda
bergerak di bidang perdagangan di di Jakarta, dapat melihat KBLI pada Keputusan BPTSP Jakarta
Nomor 50 Tahun 2016. Anda juga harus mendeskripsikan kegiatan usaha yang akan menjadi
pedoman PT untuk mencapai maksud dan tujuan kegiatan usaha PT. Pengajuan Permohonan
Pengesahan Badan Hukum PT Kepada Menteri Paling lambat 60 hari sejak tanggal akta pendirian
ditandatangani, para pendiri atau notaris yang dikuasakannya mengajukan permohonan kepada
Menteri secara online sebagaimana pengajuan permohonana nama PT. Permohonan pengesahan
dilengkapi keterangan mengenai dokumen pendukung. Dalam jangka waktu 30 hari sejak
pernyataan tidak berkeberatan dari Menteri, pemohon menyampaikan secara fisik surat
permohonan yang dilampiri dengan dokumen pendukung. Menteri menerbitkan keputusan tentang
pengesahan badan hukum PT yang ditandatangani secara elektronik paling lambat dalam waktu 14
hari. Saat akta pendirian PT dan SK Kemenkumham diterbitkan, NPWP perusahaan secara otomatis
juga diterbitkan tanpa perlu pengajuan secara manual ke Kantor Pelayanan Pajak di wilayah domisili
perusahaan. Sampai tahap ini, PT dikatakan telah berdiri. Pada tanggal yang sama, Menteri akan
mendaftarkan data PT ke dalam Daftar Perseroan Terbatas, kemudian mengumumkannya dalam
Tambahan Berita Negara Republik Indonesia paling lambat 14 (empat belas) hari setelahnya.
Perbuatan hukum pendiri atas nama PT yang belum memperoleh status badan hukum hanya boleh
dilakukan secara bersama-sama oleh semua pendiri termasuk anggota direksi dan dewan komisaris.
Oleh karena itu tanggung jawab atas perbuatan tersebut ada di mereka semua secara tanggung
renteng. Tanggung jawab tersebut beralih menjadi tanggung jawab PT jika telah disetujui oleh RUPS
pertama kali yang harus dilaksanakan paling lambat 60 (enam puluh) hari sejak PT memperoleh
status badan hukum. Prosedur Perizinan Pendirian suatu PT tidak hanya berhenti pada tahap yang
diuraikan sebelumnya. Untuk menjalankan kegiatan usahanya, PT bersangkutan pasti membutuhkan
izin usaha dan izin komersial atau operasional. Pada pertengahan tahun 2018, Pemerintah Pusat
menghadirkan Lembaga Online Single Submissions atau disingkat OSS untuk menyelenggarakan
sistem pemberian perizinan berusaha terintegrasi secara elektronik berdasarkan ketentuan
Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2018. Maksud terintegrasi adalah menyatukan proses menjadi
satu kesatuan menyeluruh, sehingga mempercepat pelaksanaan kegiatan usaha dari pelaku usaha
baik perseorangan maupun badan usaha seperti Perseroan Terbatas. Dengan adanya sistem OSS,
pelaku usaha tidak perlu mengurus legalitas badan usahanya seperti tanda daftar perusahaan (TDP),
surat izin usaha perdagangan (SIUP), surat keterangan domisili perusahaan (SKDP), maupun NPWP
secara terpisah. Semua kebutuhan terkait itu terintegrasi dalam sistem OSS. Lembaga OSS
menerbitkan perizinan berusaha untuk dan atas nama menteri, pimpinan lembaga, gubernur, atau
bupati/wali kota sesuai kewenangannya kepada Pelaku Usaha. Tahapan untuk memperoleh
perizinan melalui sistem OSS terdiri dari 3 tahap, yaitu pendaftaran; pemberian Izin Usaha; dan
pemberian Izin Komersial atau Operasional. A. Pendaftaran Mengakses laman OSS dan aktivasi
akun dengan cara memasukkan identitas penanggung jawab atau Direktur Utama PT. Memperoleh
Nomor Induk Berusaha (NIB) NIB merupakan identitas Pelaku Usaha yang berupa 13 (tiga belas) digit
angka acak yang diberi pengaman dan disertai dengan Tanda Tangan Elektronik. NIB juga berlaku
sebagai Tanda Daftar Perusahaan (TDP), Angka Pengenal Impor (API) jika pelaku usaha akan
melakukan kegiatan impor, maupun Akses Kepabeanan jika pelaku usaha akan melakukan kegiatan
ekspor dan/atau impor. Untuk mendapatkan NIB anda harus mengisi data sebagai berikut: nama
dan/atau nomor pengesahan akta pendirian atau nomor pendaftaran PT; data perusahaan lainnya
bidang usaha; NPWP badan usaha. Jika belum memiliki NPWP, OSS memproses pemberian NPWP.
jenis penanaman modal; negara asal penanaman modal (dalam hal terdapat penanaman modal
asing); lokasi penanaman modal; besaran rencana penanaman modal; rencana penggunaan tenaga
kerja; nomor kontak badan usaha; rencana permintaan fasilitas perpajakan, kepabeanan, dan/atau
fasilitas lainnya; Setelah itu anda akan mendapat NIB dan dokumen pendaftaran
lainnya. B. Pemberian Izin Usaha Lembaga OSS baru menerbitkan Izin Usaha setelah menerbitkan
Izin Lokasi, Izin Lokasi Perairan, Izin Lingkungan dan/atau Izin Mendirikan Bangunan berdasarkan
komitmen dan/atau persyaratan yang ditentukan oleh peraturan perundang-undangan dan telah
melakukan pembayaran jika dipersyaratkan. Izin Usaha diberikan agar pelaku usaha dapat memulai
usaha dan/atau kegiatan sesuai komitmen dan/atau persyaratan namun terbatas hanya sampai
sebelum pelaksanaan komersial atau operasional. C. Pemberian Izin Operasional/Komersial Izin
operasional atau komersial diberikan untuk melakukan kegiatan komersial atau operasional dengan
memenuhi persyaratan dan/atau komitmen. Bentuk izin operasional/komersial dapat berupa
standar, sertifikat, izin ekspor/impor, persetujuan ekspor/impor, lisensi, dan/atau pendaftaran
barang/jasa (izin/non-izin) sesuai dengan jenis produk dan/atau jasa yang dikomersialkan oleh
Pelaku Usaha Pelaku usaha harus menyelesaikan pemenuhan komitmen masing-masing izin/non-izin
tersebut di masing-masing instansi pemerintah pusat atau pemerintah daerah yang menerbitkannya.
Seluruh perizinan yang telah diterbitkan oleh OSS hanya akan diaktivasi dan berlaku efektif setelah
komitmen izin telah dipenuhi dan melakukan pembayaran biaya perizinan berusaha. Jika sudah
menyelesaikan semua tahapan di atas, selamat Anda dapat menjalankan kegiatan dan/atau usaha
dari PT Anda! Author: Fahira Nabila
Sumber: Biaya, Syarat & Prosedur Pembuatan Perseroan Terbatas (PT) Terbaru
AKARTA - Memulai usaha menjadi fokus Paket Kebijakan XII. Dengan paket
kebijakan deregulasi ini, proses pendirian perseroan terbatas (PT) akan
dipermudah.
"Jika sebelumnya berdasarkan UU nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan
terbatas, modal minimal untuk pendirian PT dipersyaratkan Rp50 juta, kini
diperingan," kata Menko Perekonomian Darmin Nasution di Istana Negara,
Jakarta, Kamis (28/4/2016).
Dalam paket ini, modal dasar PT tetap minimal Rp50 juta. Namun untuk UMKM,
modal dasar ditentukan berdasarkan kesepakatan para pendiri PT yang dituangkan
dalam akta pendirian PT.
Selain itu, pembentukan PT yang awalnya harus melalui 13 prosedur dipangkas
menjadi tujuh prosedur. Jika awalnya biaya untuk mendirikan PT sekira Rp7,8
juta, maka kini hanya sekira Rp2,7 juta.
Pemangkasan prosedur ini pun menghabiskan waktu 10 hari dari awalnya 47 hari.
Dan izin yang diperlukan pun hanya tiga, yakni SIUP dan TDP terbit bersamaan
serta akta pendirian. Sementara sebelumnya membutuhkan lima izin, SIUP, TDP,
Akta pendirian, izin tempat usaha, dan izin gangguan.
[Baca juga: Paket XII Resmi Diluncurkan, Berikut Rangkumannya]
Berikut tujuh cara mendirikan PT dengan deregulasi tersebut:
1. Pengajuan nama perusahaan, pembayaran untuk pesan nama, penerbitan izin
penggunaan nama perusahaan dilakukan dalam satu sistem pelayanan dengan lama
proses pengurusan dua hari kerja dengan biaya Rp200 ribu.
2. Memperoleh standar akta perusahaan dari notaris, satu hari kerja dengan biaya
Rp1 juta untuk PT.
3. Pengajuan izin pendirian badan hukum, penerbitan izin pendirian badan hukum,
pembayaran PNBP, pengesahan badan hukum, satu hari kerja dengan biaya Rp1
juta.
4. Pengajuan SIUP dan TDP serta BPJS Kesehatan secara online di PTSP, satu hari
kerja tanpa biaya.
5. Pendaftaran perusahaan di Dinas Tenaga Kerja, satu hari kerja tanpa biaya.
6. Pengajuan daftar BPJS Ketenagakerjaan secara online, dua hari kerja tanpa
biaya
7. Mendapatkan nomor NPWP dan VAT Collector Number Nomor Pengukuhan
Pengusaha Kena Pajak (NPPKP) secara online.