Anda di halaman 1dari 3

 

Nama PT

Nama PT minimal dari 3 suku kata, tidak boleh menggunakan serapan asing dan tidak
boleh menggunakan nama PT yang sudah digunakan oleh yang lain.

Pengaturan lengkap tentang pemakaian nama PT diatur dalam PP 43/2011 tentang


Tata Cara Pengajuan Dan Pemakaian Nama Perseroan Terbatas.

b. Tempat dan Kedudukan PT

Adalah dimana PT beralamat dan berkedudukan hukum. Berada di dalam wilayah


Kotamadya/Kabupaten.

Apabila memilih Jakarta Selatan sebagai tempat kedudukan PT dalam pendirian PT,
maka alamat PT harus ada di wilayah Jakarta Selatan.

Apabila alamat PT tersebut diatas bukan berada di Jakarta Selatan, maka berdasarkan
praktek dianggap sebagai cabang dan selanjutnya harus dibuat Akta Cabang dan
diurus perizinannya.

c. Maksud dan Tujuan PT

Maksud dan tujuan PT akan diatur dalam Pasal 3 Akta Pendirian PT. Menjelaskan
bahwa PT tersebut didirikan untuk melakukan kegiatan apa saja.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam maksud dan tujuan PT, yaitu:

1. Anda bisa memilih bidang usaha apapun, kecuali yang yang dilarang oleh
peraturan
2. Bidang usaha yang akan dijalankan, harus tertulis dalam akta pendirian PT
3. Bidang usaha yang akan dijalankan, harus memiliki izin usaha. Contoh
apabila kegiatan usaha anda adalah restoran, maka anda wajib memiliki Izin
Restoran
4. . Struktur Permodalan PT
5. UU No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas mensyaratkan
untuk membuat PT, minimal Modal Dasar adalah Rp 50juta, dan
minimal 25% dari Modal Dasar harus ditempatkan dan disetor.
6. Dan sesuai dengan ketentuan terbaru UU Cipta Kerja bahwa sudah
tidak ada lagi minimal Modal Disetor dalam proses pendirian PT.
7. Saat ini untuk pendirian PT, minimal Modal Dasar adalah Rp 50 juta dan
minimal Modal Disetor adalah sesuai kesepakatan pendiri
8. FAQ MODAL DISETOR
9. Apakah modal yang disetor akan mengendap di dalam rekening
atas nama PT?
10. Modal yang disetor tidak mengendap dalam rekening atas nama
PT dan dapat digunakan sewaktu-waktu untuk kegiatan usaha.
11. Modal disetor secara konsep adalah setoran modal dari para
pemegang saham, modal tersebut selanjutnya digunakan untuk
menjalankan perusahaan.
12. FAQ MODAL DISETOR
13. Apakah modal disetor bisa dilakukan dengan setoran aset -
bukan uang?
14. Bisa.
15. Dan menurut UUPT, setoran aset tersebut harus dinilai oleh
appraisal atau penilai independen atas nilai wajar aset dan apabila
setoran atas benda bergerak diumumkan dalam surat kabar.
16. Contoh, misal salah satu pemegang saham memiliki aset pribadi
Macbook Air 2015. Macbook tersebut ingin dijadikan setoran modal
sebagai aset PT dengan kompensasi saham.
17. Selanjutnya Macbook Air 2015 tersebut harus dinilai oleh
appraisal untuk menentukan berapakah nilai wajarnya untuk dijadikan
sebagai setoran modal.
18. e. Pengurus PT
19. Pengurus PT terdiri dari unsur Direktur dan Komisaris. Apabila
terdapat lebih dari 1 orang Direktur, maka salah satu diangkat sebagai
Direktur Utama. Terhadap Komisaris, juga berlaku hal yang sama.
20. Direktur bertugas menjalankan perusahaan sehari hari, termasuk
tanda tangan kontrak, tanda tangan giro dan cek atas nama
perusahaan, dan kegiatan lainnya.
21. Komirasi bertugas memberikan nasihat kepada Direktur. Dan
Komisaris tidak berhak bertindak atas nama perusahaan, akibatnya
tidak berhak tanda tangan kontrak dan lainnya.
22. FAQ PENGURUS PT
23. Apakah pemegang saham harus menjadi pengurus PT?
24. Tidak harus. Ini secara prinsip harus dipahami antara perbedaan
pemegang saham dan pengurus itu adalah hal yang berbeda.
Pemegang saham adalah pemilik PT, pengurus adalah yang
menjalankan PT. Contoh: PT Djarum, pemiliknya adalah keluarga
Hartono, pengurusnya (Direktur dan Komisaris PT Djarum) bisa saja
dari profesional diluar keluarga Hartono. Seluruh keuntungan PT
Djarum adalah milik keluarga Hartono, bukan milik pengurus.
25. FAQ PENGURUS PT
26. Bolehkan pengurus PT lokal / PMDN diisi oleh orang asing?
27. Boleh, tetapi hanya bisa diisi untuk jabatan Direktur saja
sedangkan Komisaris tidak boleh dijabat oleh orang asing.
28. Ini sesuai dengan ketentuan Permenaker No. 35 tahun 2015
tentang Tata Cara Penggunaan Tenaga Kerja Asing (TKA) di
Indonesia

Anda mungkin juga menyukai