NIM : 1907531025
Modal dibagi menjadi perusahaan perorangan, CV, dn PT. modal PT dibagi menjdi PT tertutup
basanya modal perusahaan perseorangan berjumlah lebih sedikit. Hal ini tentu saja
disebabkan karena biaya yang dibutuhkan untuk mengurus pendirian dan menggerakkan
perusahaan relatif sedikit dan lebih murah. Dan karena sumber modalnya berasal dari
pendanaan pribadi, maka tidak ada pemisahan antara kekayaan pribadi pemilik dari aset
perusahaan.
b. Modal Perusahaan CV
CV tidak memiliki batasan minimum untuk modalnya dalam hal pendirian, kecuali
ditentukan untuk bidang usaha tertentu berdasarkan peraturan dan kebijakan yang berlaku.
Di dalam Akta CV tidak disebutkan besarnya Modal Dasar, Modal titempatkan atau Modal
disetor. Artinya, tidak ada kepemilikan saham di dalam anggaran dasar CV. Besarnya
penyetoran modal ditentukan dan dicatat sendiri secara terpisah oleh para pendiri, dan jika
perusahaan berlaba, maka labaa tersebut dijadikan sebagai penambah modal, itu lah
sebabnya mengapa laba CV bisa berubah-ubah. Namun dalam praktiknya, besaran modal
c. Modal Perusahaan PT
Pada dasarnya pengertian dari PT Terbuka maupun PT Tertutup tetap sama, yaitu
melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham dan
memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam UU No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan
Terbatas (UUPT). Namun, PT Terbuka atau yang juga dikenal dengan Perseroan Publik
diharuskan untuk melakukan penawaran umum saham ke publik sesuai dengan ketentuan
tunduk pada UUPT dan UU Cipta Kerja tetapi juga dengan UU No. 8 Tahun 1995 tentang
Pasar Modal. Hal ini jelas berbeda dengan PT Tertutup yang tidak melakukan penawaran
sahamnya kepada publik sehingga hanya tunduk pada UUPT dan UU Cipta Kerja. Adanya
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) sedangkan PT tertutup tidak perlu mendaftarkan
sahamnya di BEI.
Dalam PT Terbuka terdapat kriteria jumlah pemegang saham dan kriteria modal
disetor. PT Terbuka sendiri setidaknya harus memiliki 300 pemegang saham dan memiliki
modal disetor sekurang-kurangnya tiga miliar rupiah atau suatu jumlah pemegang saham
dan modal disetor yang ditetapkan dalam peraturan pelaksananya. Sedangkan untuk PT
Tertutup dapat didirikan minimal oleh dua orang dengan modal minimal lima puluh juta
rupiah.
Dalam mendirikan sebuah PT, modal usaha merupakan salah satu komponen yang
(“UUPT”), ada 3 jenis modal, yaitu modal dasar, modal ditempatkan, dan modal disetor.
Yahya Harahap dalam bukunya Hukum Perseroan Terbatas menjelaskan bahwa modal
dasar adalah seluruh nilai nominal saham PT yang disebut dalam Anggaran Dasar (“AD”),
yang pada prinsipnya merupakan total jumlah saham yang dapat diterbitkan oleh PT.
Penentuan jumlah saham yang menjadi modal dasar ditentukan dalam AD PT tersebut.
Meskipun pada awalnya UUPT menentukan modal dasar PT adalah minimal berjumlah
Rp50 juta, ketentuan ini sudah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2016
Kini, berdasarkan PP 29/2016, tidak ada lagi jumlah minimum modal dasar dan jumlah
modal dasar kini ditentukan berdasarkan kesepakatan para pendiri PT. Namun, khusus
untuk sektor-sektor usaha tertentu, tetap terdapat batasan minimum yang diatur dalam
peraturan perundang-undangan.
2. Modal Ditempatkan
Dari keseluruhan jumlah modal dasar PT, pendiri atau pemegang saham mengambil
sejumlah saham dari modal tersebut yang disanggupi untuk dilunasinya untuk dimiliki,
meskipun ada yang sudah dibayar dan ada yang belum. Jumlah saham yang sudah diambil
3. Modal Disetor
Jenis modal yang terakhir, yaitu modal disetor. Modal disetor ini adalah modal yang
jumlah saham yang diambil dan dimilikinya. UUPT mensyaratkan paling sedikit 25% dari
modal dasar harus ditempatkan dan disetor penuh saat pendirian PT.