Anda di halaman 1dari 3

Nama : Putu Bernika Saraswati

NIM : 1907531025

Mata Kuliah : Pengauditan II E2

Modal dibagi menjadi perusahaan perorangan, CV, dn PT. modal PT dibagi menjdi PT tertutup

dan terbuka. Jelaskan modal dari ketiga bentuk usaha tersebut!

a. Modal Perusahaan Perseorangan

Modal perusahaan perseorangan berasal dari seseorang yang merupakan pemilik

perusahaan sekaligus pengelola, pengusaha, dan pemimpin perusahaan. Karena itulah

basanya modal perusahaan perseorangan berjumlah lebih sedikit. Hal ini tentu saja

disebabkan karena biaya yang dibutuhkan untuk mengurus pendirian dan menggerakkan

perusahaan relatif sedikit dan lebih murah. Dan karena sumber modalnya berasal dari

pendanaan pribadi, maka tidak ada pemisahan antara kekayaan pribadi pemilik dari aset

perusahaan.

b. Modal Perusahaan CV

CV tidak memiliki batasan minimum untuk modalnya dalam hal pendirian, kecuali

ditentukan untuk bidang usaha tertentu berdasarkan peraturan dan kebijakan yang berlaku.

Di dalam Akta CV tidak disebutkan besarnya Modal Dasar, Modal titempatkan atau Modal

disetor. Artinya, tidak ada kepemilikan saham di dalam anggaran dasar CV. Besarnya

penyetoran modal ditentukan dan dicatat sendiri secara terpisah oleh para pendiri, dan jika

perusahaan berlaba, maka labaa tersebut dijadikan sebagai penambah modal, itu lah

sebabnya mengapa laba CV bisa berubah-ubah. Namun dalam praktiknya, besaran modal

yang disetorkan di CV akan mempengaruhi pembagian porsi keuntungan di kemudian hari.

c. Modal Perusahaan PT
Pada dasarnya pengertian dari PT Terbuka maupun PT Tertutup tetap sama, yaitu

badan hukum yang merupakan persekutuan modal, didirikan berdasarkan perjanjian,

melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham dan

memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam UU No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan

Terbatas (UUPT). Namun, PT Terbuka atau yang juga dikenal dengan Perseroan Publik

diharuskan untuk melakukan penawaran umum saham ke publik sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal. Artinya, PT Terbuka bukan hanya

tunduk pada UUPT dan UU Cipta Kerja tetapi juga dengan UU No. 8 Tahun 1995 tentang

Pasar Modal. Hal ini jelas berbeda dengan PT Tertutup yang tidak melakukan penawaran

sahamnya kepada publik sehingga hanya tunduk pada UUPT dan UU Cipta Kerja. Adanya

kewajiban untuk menawarkan sahamnya ke publik membuat saham PT Terbuka biasanya

terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) sedangkan PT tertutup tidak perlu mendaftarkan

sahamnya di BEI.

Dalam PT Terbuka terdapat kriteria jumlah pemegang saham dan kriteria modal

disetor. PT Terbuka sendiri setidaknya harus memiliki 300 pemegang saham dan memiliki

modal disetor sekurang-kurangnya tiga miliar rupiah atau suatu jumlah pemegang saham

dan modal disetor yang ditetapkan dalam peraturan pelaksananya. Sedangkan untuk PT

Tertutup dapat didirikan minimal oleh dua orang dengan modal minimal lima puluh juta

rupiah.

Dalam mendirikan sebuah PT, modal usaha merupakan salah satu komponen yang

terpenting. Kalau menurut Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Perseroan Terbatas

(“UUPT”), ada 3 jenis modal, yaitu modal dasar, modal ditempatkan, dan modal disetor.

Berikut adalah perbedaan 3 jenis modal tersebut:


1. Modal Dasar

Yahya Harahap dalam bukunya Hukum Perseroan Terbatas menjelaskan bahwa modal

dasar adalah seluruh nilai nominal saham PT yang disebut dalam Anggaran Dasar (“AD”),

yang pada prinsipnya merupakan total jumlah saham yang dapat diterbitkan oleh PT.

Penentuan jumlah saham yang menjadi modal dasar ditentukan dalam AD PT tersebut.

Meskipun pada awalnya UUPT menentukan modal dasar PT adalah minimal berjumlah

Rp50 juta, ketentuan ini sudah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2016

tentang Perubahan Modal Dasar Perseroan Terbatas (“PP 29/2016”).

Kini, berdasarkan PP 29/2016, tidak ada lagi jumlah minimum modal dasar dan jumlah

modal dasar kini ditentukan berdasarkan kesepakatan para pendiri PT. Namun, khusus

untuk sektor-sektor usaha tertentu, tetap terdapat batasan minimum yang diatur dalam

peraturan perundang-undangan.

2. Modal Ditempatkan

Dari keseluruhan jumlah modal dasar PT, pendiri atau pemegang saham mengambil

sejumlah saham dari modal tersebut yang disanggupi untuk dilunasinya untuk dimiliki,

meskipun ada yang sudah dibayar dan ada yang belum. Jumlah saham yang sudah diambil

dan disanggupi untuk dilunasi tersebutlah yang dinamakan modal ditempatkan.

3. Modal Disetor

Jenis modal yang terakhir, yaitu modal disetor. Modal disetor ini adalah modal yang

dimasukkan oleh pemegang saham atau pemiliknya sebagai pembayaran/pelunasan untuk

jumlah saham yang diambil dan dimilikinya. UUPT mensyaratkan paling sedikit 25% dari

modal dasar harus ditempatkan dan disetor penuh saat pendirian PT.

Anda mungkin juga menyukai