OLEH:
KUPANG
2021
JAWABAN:
a. Menetapkan Nama Para Pendiri Perseroan : Nama Lengkap para pendiri sesuai
dengan KTP, harus Warga Negara Indonesia dan minimal 2 (dua) orang.
d. Menetapkan Tujuan Usaha Perseroan meliputi Bidang Usaha & Lingkup Kegiatan
Usaha : Berikan penjelasan bidang-bidang usaha yang akan dijalankan oleh
perusahaan, termasuk jenis lingkup kegiatan usaha dan jenis barang / jasa yang akan
diperdagangkan. Anda dapat mengajukan permohonan bidang usaha seluas-luasnya
namun lebih spesifik, mengingat terdapat bidang usaha tertentu tidak dapat dilakukan
dengan bentuk CV tapi harus PT.
Nama dan Tempat Kedudukan yang ada di dalam Akta adalah nama resmi dan
kedudukan resmi perusahaan.
Dalam Akta semua bidang usaha yang ingin dijalankan nantinya harus tercantum
didalam Akta. Pengurusan izin lanjutan seperti SIUP ataupun izin lanjutan lainnya
baru bisa dijalankan jika bidang usaha yang akan didaftarkan sudah tercantum di
Akta.
Akta Perusahaan secara jelas akan menyebutkan jumlah modal dasar, modal setor,
nominal per 1 lembar saham, siapa saja yang menjadi pemegang saham dan
persentase kepemilikan saham.
•Sistem RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham)
RUPS adalah forum khusus pemegang saham dimana para pemegang saham memiliki
kewenangan untuk meminta dan memperoleh keterangan mengenai perseroan dari
pengurus perusahaan. Dari keterangan tersebut pemegang saham akan mengambil
langkah strategis untuk kepentingan perusahaan.
Akta akan menjelaskan hal-hal yang berhubungan dengan direktur dan komisaris
mulai dari wewenang direktur dan komisaris, sistem untuk rapat direktur ataupun
rapat komisaris, jangka waktu pengangkatan direktur dan komisaris, serta mekanisme
pengunduran diri.
4. Sekutu aktif bertanggung jawab sampai dengan harta pribadi. Sekutu aktif bertindak
dalam menjalankan CV (perusahaan), kepengurusan, dan melakukan perjanjian atau
hubungan hukum dengan pihak ketiga. b. Sekutu pasif hanya bertanggung jawab
sebesar modal yang telah disetorkan ke dalam CV.
5. Nilai yang dicatat untuk aktiva non kas dalam akuntansi persekutuan adalah nilai
yang wajar dan harus mendapat persetujuan oleh para sekutu.
6. Jika setoran modal berupa tenaga kerja maka persekutuan akan memperoleh manfaat
berupa kelancaran aktivitas dalam persekutuan dibidang produksitivitas yang
meningkatan laba .
7. Ketentuan Pembagian Laba atau rugi Dalam Sebuah Persekutuan
Dalam Firma, para sekutu dianggap sebagai pemilik perusahaan, bukan sebagai
karyawan. Oleh karena itu setiap terjadi pembagian laba atau kekayaaan lainnya
dianggap sebagai prive sekutu (withdrawal) bukan sebagai beban. Ketentuan
pembagian laba atau rugi diantara para sekutu dicantumkan dalam akte pendirian. Hal
ini dimaksudkan agar perhitungan tersebut memiliki kekuatan hukum, dan menjaga
kelangsungan Firma. Karena dalam kenyataan banyak firma yang bubar, karena tidak
sepakat dengan pembagian laba yang diperoleh. Oleh karena itu pembagian laba atau
rugi harus ditetapkan dalam akte pendirian. Dalam menentukan pembagian laba
tersebut, para sekutu biasanya mempertimbangkan tiga hal pokok yakni :
• Lebih dahulu diperhitungkan bunga atas modal yang disetorkan pada firma,
kemudian sisanya dibagi atas perbandingan tertentu.