Anda di halaman 1dari 4

UTS

AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN

OLEH:

NAMA : OFIR H.NENOLIU


NIM : 1901080106

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

KUPANG

2021
JAWABAN:

1. CV adalah singkatan dari Commanditaire Vennootschap merupakan suatu badan


usaha yang didirikan 2 orang atau lebih, dimana 1 orang berperan sebagai pemberi
modal (sekutu pasif) dan 1 orang lagi berperan menjalankan usaha (sekutu aktif).

Sementara PT adalah singkatan dari Perseroan Terbatas merupakan sebuah badan


hukum yang didirikan berdasarkan perjanjian persekutuan modal yang seluruhnya
terbagi dalam persentase saham.

2. Terlebih dahulu menetapkan kerangkanya terlebih dahulu yang akan menjadi


Anggaran Dasar Perseroan dan menjadi dasar untuk membuat Akta Pendirian
Perseroan Komanditer (CV) di hadapan Notaris yang berwenang. Kerangka pokoknya
antara lain :

a. Menetapkan Nama Para Pendiri Perseroan : Nama Lengkap para pendiri sesuai
dengan KTP, harus Warga Negara Indonesia dan minimal 2 (dua) orang.

b. Menetapkan Nama Perseroan : Harus didahului dengan CV (ya eyalah..namanya


juga bikin CV), contohnya CV. GAJAH PESING CORPORATION (GPC).

c. Menetapkan Kedudukan Perseroan termasuk Alamat Perusahaan : Yaitu dimana


perusahaan akan berkedudukan / Kantor Pusat dan melakukan kegiatan usaha.
Kemudian domisili perusahaan (biasanya di lingkungan perumahan) yang ditetapkan
oleh Kelurahan setempat.

d. Menetapkan Tujuan Usaha Perseroan meliputi Bidang Usaha & Lingkup Kegiatan
Usaha : Berikan penjelasan bidang-bidang usaha yang akan dijalankan oleh
perusahaan, termasuk jenis lingkup kegiatan usaha dan jenis barang / jasa yang akan
diperdagangkan. Anda dapat mengajukan permohonan bidang usaha seluas-luasnya
namun lebih spesifik, mengingat terdapat bidang usaha tertentu tidak dapat dilakukan
dengan bentuk CV tapi harus PT.

3. Nama dan Tempat Kedudukan

Nama dan Tempat Kedudukan yang ada di dalam Akta adalah nama resmi dan
kedudukan resmi perusahaan.

•Maksud dan Tujuan Serta Kegiatan Usaha

Dalam Akta semua bidang usaha yang ingin dijalankan nantinya harus tercantum
didalam Akta. Pengurusan izin lanjutan seperti SIUP ataupun izin lanjutan lainnya
baru bisa dijalankan jika bidang usaha yang akan didaftarkan sudah tercantum di
Akta.

•Modal dan Saham (Jumlah dan Presentasi)

Akta Perusahaan secara jelas akan menyebutkan jumlah modal dasar, modal setor,
nominal per 1 lembar saham, siapa saja yang menjadi pemegang saham dan
persentase kepemilikan saham.
•Sistem RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham)

RUPS adalah forum khusus pemegang saham dimana para pemegang saham memiliki
kewenangan untuk meminta dan memperoleh keterangan mengenai perseroan dari
pengurus perusahaan. Dari keterangan tersebut pemegang saham akan mengambil
langkah strategis untuk kepentingan perusahaan.

•Sistem Pengurus Perusahaan (Direktur dan Komisaris)

Akta akan menjelaskan hal-hal yang berhubungan dengan direktur dan komisaris
mulai dari wewenang direktur dan komisaris, sistem untuk rapat direktur ataupun
rapat komisaris, jangka waktu pengangkatan direktur dan komisaris, serta mekanisme
pengunduran diri.

4. Sekutu aktif bertanggung jawab sampai dengan harta pribadi. Sekutu aktif bertindak
dalam menjalankan CV (perusahaan), kepengurusan, dan melakukan perjanjian atau
hubungan hukum dengan pihak ketiga. b. Sekutu pasif hanya bertanggung jawab
sebesar modal yang telah disetorkan ke dalam CV.

A. Hak Sekutu Aktif ( Komplomenter) mempunyai hak dan kewajiban sebagai


berikut:

1. Wajib mengurus CV.

2. Wajib bertanggung jawab secara tanggung-renteng atas kewajiban CV


terhadap pihak ketiga.

3. Berhak memasukkan uang atau kekayaan lainnya kepada CV.

4. Berhak menerima pembagian keuntungan.

B. Tanggung Jawab Sekutu Aktif

Pengurus CV mempunyai tanggung jawab secara pribadi untuk keseluruhan sekutu


yang berada dalam CV tersebut. Pasal 19 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang
mengatur bahwa pihak yang bertanggung jawab dan berurusan dengan urusan di luar
adalah sekutu kerja atau sekutu komplementer. Namun pihak sekutu komanditer
bertanggung jawab juga ke luar, bila sekutu komanditer tersebut melanggar pasal 20
Kitab Undang-Undang Hukum Dagang. Wewenang sekutu komanditer hanya tertuju
pada urusan intern persekutuan CV (pasal 20 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang).
Sekutu komanditer juga bertanggung jawab kepada sekutu kerja terkait penyuplaian
modal (pasal 19 KUHD).

5. Nilai yang dicatat untuk aktiva non kas dalam akuntansi persekutuan adalah nilai
yang wajar dan harus mendapat persetujuan oleh para sekutu.
6. Jika setoran modal berupa tenaga kerja maka persekutuan akan memperoleh manfaat
berupa kelancaran aktivitas dalam persekutuan dibidang produksitivitas yang
meningkatan laba .
7. Ketentuan Pembagian Laba atau rugi Dalam Sebuah Persekutuan

Dalam Firma, para sekutu dianggap sebagai pemilik perusahaan, bukan sebagai
karyawan. Oleh karena itu setiap terjadi pembagian laba atau kekayaaan lainnya
dianggap sebagai prive sekutu (withdrawal) bukan sebagai beban. Ketentuan
pembagian laba atau rugi diantara para sekutu dicantumkan dalam akte pendirian. Hal
ini dimaksudkan agar perhitungan tersebut memiliki kekuatan hukum, dan menjaga
kelangsungan Firma. Karena dalam kenyataan banyak firma yang bubar, karena tidak
sepakat dengan pembagian laba yang diperoleh. Oleh karena itu pembagian laba atau
rugi harus ditetapkan dalam akte pendirian. Dalam menentukan pembagian laba
tersebut, para sekutu biasanya mempertimbangkan tiga hal pokok yakni :

o Seberapa banyak modal yang disetor dalam perusahaan.


• Seberapa banyak waktu kemampuan, fikiran dan tenaga yang dicurahkan
dalam firma oleh masing-masing sekutu.

• Resiko yang ditanggung oleh sekutu.

Ketentuan-ketentuan yang dapat digunakan sebagai dasar pembagian laba/rugi dan


yang mungkin dapat dicantumkan dalam perjanjian firma adalah sebagai berikut :

• Laba dibagi atas perbandingan yang sama diantara anggota sekutu

• Laba dibagi atas dasar perbandingan modal anggota masing-masing sekutu.

• Lebih dahulu diperhitungkan bunga atas modal yang disetorkan pada firma,
kemudian sisanya dibagi atas perbandingan tertentu.

• Lebih dahulu diperhitungkan atas bunga modal masing-masing, gaji atau


bonus

untuk para sekutu, sisanya dibagi atas dasar perhitungan tertentu


8. Faktor-Faktor yang Dipertimbangkan dalam pembagian Laba atau rugi Dalam
Persekutuan

a. Waktu dan tenaga yang dicurahkan oleh masing-masmg sekutu.


b. Jumlah investasi yang ditanamkan oleh masmg-masing sekutu.
c. Kelebihan-kelebihan tertentu yang dimiliki oleh masing-masing sekutu dalam
memajukan perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai