ESSAY
Oleh :
AKMAL ABDUL ARIK
NIM : 6311201018
Badan usaha adalah kesatuan yuridis (hukum), teknis, dan ekonomis yang bertujuan mencari
laba/keuntungan. Badan usaha seringkali disamakan dengan perusahaan padahal pada
kenyataannya berbeda. Badan usaha adalah lembaga, sementara perusahaan adalah tempat
dimana badan usaha mengolah faktor – faktor produksi.
Undang – Undang Dasar 1945 Pasal 33 menyebutkan akan pembagian bentuk badan usaha.
Badan usaha yang dikenal di Indonesia ada tiga, yaitu Badan Usaha Milik Negara (BUMN),
Koperasi dan Badan Usaha Milik Swasta (BUMS). Namun pada kesempatan kali ini penulis
hanya akan membahas mengenai Badan Usaha Milik Swasta (BUMS). BUMS sendiri adalah
Badan Usaha yang didirikan dan dimodali oleh seseorang atau sekelompok orang. Berdasarkan
UUD 1945 pasal 33, bidang- bidang usaha yang diberikan kepada pihak swasta adalah
mengelola sumber daya ekonomi yang bersifat tidak vital dan strategis atau yang tidak
menguasai hajat hidup orang banyak. Berdasarkan bentuk hukumnya Badan usaha milik swasta
dibedakan atas :
• Perusahaan Persekutuan
• Firma
• Persekutuan komanditer
• Perseroan terbatas
• Yayasan
PEMBAHASAN
Inbreng • Inbreng sekutu komanditer dan komplementer serta harta kekayaan pribadi persero
komplementer.
1. Uang.
Tanggung jawab secara pribadi untuk keseluruhan , meskipun sekutu tersebut merupakan
sekutu yang menurut AD tidak diperkenankan berhubungan dengan pihak ketiga. •
Tanggung jawab ekstern :
FIRMA
Pengertian • Firma adalah sebuah bentuk persekutuan untuk menjalankan usaha antara dua perusahaan
atau lebih dengan memakai nama bersama.
• Pasal 16 KUHD “Persekutuan perdata yang didirikan untuk menjalankan perusahaan
dengan nama bersama”.
Cara • Firma harus didirikan dengan akta otentik, akan tetapi ketiadaan akta yang demikian tidak
Pendirian dapat dikemukakan untuk merugikan pihak ketiga (pasal 22 KUHD).
• PP No. 24 Tahun 2018 Tentang Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara
Elektronik jo. Permenkumham No. 17 Tahun 2018 Tentang Pendirian Persekutuan
Komanditer, Persekutuan Firma, dan Persekutuan Perdata.
• Pendirian dilakukan secara online melalui Sistem Administrasi Badan Usaha :
o Mengajukan permohonan nama o Mendaftarkan Firma melalui Sistem
Administrasi Badan Usaha o Mengunggah Akta pendirian Firma
• Akta pendirian firma harus didaftarkan di Kepaniteraan PN setempat. Setelah didaftarkan,
akta pendirian diumumkan dalam Berita Negara RI. Jika kewajiban mendaftarkan dan
mengumumkan tidak dilakukan, maka pihak ketiga dapat menganggap firma sebagai
persekutuan umum.
Inbreng 1. Uang.
2. Benda-benda yang layak sebagai pemasukan (kendaraan kendaraan bermotor bermotor,
alat perlengkapan perlengkapan kantor, dll).
3. Tenaga kerja, baik secara fisik maupun pikiran.
Sekutu • Seluruh sekutu adalah sekutu komplementer (sekutu aktif/bekerja)
• Semua anggota dianggap dianggap dapat dan dibolehkan bertindak keluar atas nama
firma, seorang anggota dapat mengikat anggota lainnya.
• Semua anggota dianggap berhak untuk menerima dan mengeluarkan
uang atas nama dan untuk kepentingan firma.
• Kecuali ditentukan lain dalam Akta Pendirian/Anggaran Dasar Firma.
Pengertian • Perseroan Terbatas, yang selanjutnya disebut perseroan, adalah badan hukum yang
merupakan persekutuan modal, didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan
usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham dan memenuhi
persyaratan yang ditetapkan dalam undang-undang ini serta peraturan pelaksanaannya.
(Pasal 1 Ayat 1 UU No. 40 Tahun 2007)
Cara • Setiap warga negara Indonesia dapat mendirikan badan usaha berupa Perseroan Terbatas
Pendirian (PT). Badan usaha tersebut adalah badan usaha resmi berbadan hukum yang terdaftar.
(1) Perseroan didirikan oleh 2 (dua) orang atau lebih dengan akta notaris yang dibuat
dalam bahasa Indonesia.
(2) Setiap pendiriPerseroan wajib mengambil bagian saham pada saat Perseroan
didirikan.
(3) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak berlaku dalam rangka
Peleburan.
(4) Perseroan memperoleh status badan hukum pada tanggal diterbitkannya
keputusan menteri mengenai pengesahan badan hukum Perseroan.
(5) Setelah Perseroan memperoleh status badan hukum dan pemegang saham
menjadi kurang dari 2 (dua) orang, dalam jangka waktu paling lama 6 (enam) bulan
terhitung sejak keadaan tersebut pemegang saham yang bersangkutan wajib mengalihkan
sebagian sahamnya kepada orang lain atau Perseroan mengeluarkansaham baru kepada
orang lain.
(6) Dalam hal jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (5) telah dilampaui,
pemegang saham tetap kurang dari 2 (dua) orang, pemegang saham bertanggung jawab
secara pribadi atas segala perikatan dan kerugian Perseroan, dan atas permohonan pihak
yang berkepentingan, pengadilan negeri dapat membubarkan Perseroan tersebut.
(7) Ketentuan yang mewajibkan Perseroan didirikan oleh 2 (dua) orang atau lebih
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dan ketentuan pada ayat (5), serta ayat (6) tidak
berlaku bagi:
a. Persero yang seluruh sahamnya dimiliki oleh negara; atau
b. Perseroan yang mengelola bursa efek, lembaga kliring dan penjaminan, lembaga
penyimpanan dan penyelesaian, dan lembaga lain sebagaimana diatur dalam undang
undang tentang Pasar Modal.
Syarat pendirian PT secara formal berdasarkan UU No. 40/2007 : o Pendiri
minimal 2 orang atau lebih (pasal 7 ayat 1). o Akta Notaris yang berbahasa
Indonesia.
Berakhirnya Menurut Pasal 142 ayat (1) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan
Terbatas (“UUPT”), berakhirnya perseroan karena: 1. berdasarkan keputusan Rapat Umum
Pemegang Saham (“RUPS”);
2. karena jangka waktu berdirinya yang ditetapkan dalam anggaran dasar telah berakhir;
3. berdasarkan penetapan pengadilan;
4. dengan dicabutnya kepailitan berdasarkan putusan pengadilan niaga yang telah
mempunyai kekuatan hukum tetap, harta pailit perseroan tidak cukup untuk membayar
biaya kepailitan;
5. karena harta pailit perseroan yang telah dinyatakan pailit berada dalam keadaan insolvensi
sebagaimana diatur dalam UndangUndang tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban
Pembayaran Utang; atau
6. karena dicabutnya izin usaha perseroan sehingga mewajibkan Perseroan melakukan
likuidasi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan.