Anda di halaman 1dari 14

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .........................................................................................i

KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii

DAFTAR ISI .................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .......................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASA

A. Pengertian Persekutuan Komanditar …………………………………………………… 2

B. Definisi Persekutuan Komanditer (CV) ......................................................2

C. Jenis-jenis Persekutuan Komanditer (CV)................................................. 2

D. Berahirnya Persekutuan Komanditer (CV)................................................ 3

E. Tujuan Pendirian Persekutuan Komanditer (CV)....................................... 3

F. Syarat Mendirikan CV................................................................................ 3

G. Prosedur Pendirian Persekutuan Komanditer (CV)................................... 4

H. Organisasi dalam Persekutuan Komanditer (CV) ..................................... 4

I. Kelebihan dan kelemahan CV .................................................................... 4

J. Tanggung jawab pengurus CV ................................................................... 5

K. Resiko bagi pengurus CV .......................................................................... 5

L. Perbedaan antara CV dengan PT .............................................................. 5

M. Modal untuk Pendirian Persekutuan Komanditer (CV) ............................6

BAB III KEUANGAN

A. Laporan Keuangan (FINANCIAL STATEMENT)………………………………………..7

B. Unsur Laporan Keuangan……………………………………………………………………….7

C. Pengertian Laporan Keuangan…………………………………………………………….…7

D. Laporan Laba Rugi ( Income Statement )………………………………………….……7


E. Bentuk Laporan Laba Rugi………………………………………………………………….….7

F. Neraca ( Balance Sheet )…………………………………………………………………….….7

G. Laporan Arus Kas ( STATEMENT OF CASH FLOW )…………………………….…..9

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan .............................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................10

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perseroan Komanditer yang biasa disingkat CV (Comanditaire Vennootschap) ini adalah suatu Bentuk
Badan Usaha yang paling banyak digunakan oleh para Pengusaha Kecil dan Menengah (UKM) sebagai
bentuk identitas organisasi Badan Usaha di Indonesia.

Rancangan Undang-Undang (RUU) Usaha Perseorangan dan Badan Usaha Bukan Badan Hukum juga
mengatur persekutuan komanditer, atau yang lazim dikenal dengan CV. Menurut Pasal 1 butir 5 RUU, CV
adalah badan usaha bukan badan hukum yang mempunyai satu atau lebih sekutu komplementer dan
sekutu komanditer. Sekutu komplementer berhak bertindak untuk dan atas nama bersama semua
sekutu serta bertanggung jawab terhadap pihak ketiga secara tanggung renteng. Namun sekutu ini
bertanggung jawab sampai harta kekayaan pribadi.Hal ini terjadi jika harta CV tidak cukup untuk
membayar hutang saat CV bubar.

Jika CV bubar maka sekutu komplementer yang berwenang melakukan likuidasi, kecuali ditentukan
lain dalam perjanjian atau rapat sekutu komplementer. Jika setelah dilikuidasi masih terdapat sisa harta
CV, maka dibagikan kepada semua sekutu sesuai dengan pemasukan masing-masing.

Sementara sekutu komanditer yang tidak boleh bertindak atas nama bersama semua sekutu dan
tidak bertanggungjawab terhadap pihak ketiga melebihi pemasukannya. Jadi harta kekayaan pribadinya
terpisah dari harta CV. Itulah sebagian aturan baru dalam RUU menyangkut CV. Selama ini, yang banyak
dipakai sebagai rujukan adalah KUHD (Kitab Undang-undang Hukum Dagang).

Pengertian CV dijelaskan dalam Pasal 19 Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD). Dalam pasal
19 ayat 1 disebutkan bahwa CV adalah Persekutuan secara melepas uang yang dinamakan persekutuan
komanditer, didirikan antara satu orang atau beberapa sekutu yang tanggung menanggung bertanggung
jawab untuk seluruhnya pada pihak satu, dan satu orang atau lebih sebagai pelepas uang pada pihak
lain. Sedangkan pada pasal 19 ayat 2 berbunyi ‘Dengan demikian bisalah terjadi suatu persekutuan itu
pada suatu ketika yang sama merupakan persekutuan firma terhadap sekutu firma di dalamnya dan
merupakan persekutuan komanditer terhadap pelepas uang. Pada beberapa referensi lain, pemberian
pinjaman modal atau biasa disebut inbreng, dapat berbentuk selain uang, misalnya benda atau yang
lainnya.

Dari ketentuan pasal itu terlihat bahwa di dalam CV terdapat dua alat kelengkapan, yaitu pesero
yang bertanggung jawab secara tanggung renteng (pesero aktif, pesero komplementer) dan pesero yang
memberikan pinjaman uang (pesero pasif, pesero komanditer), Persero Aktif ; adalah orang yang
mempunyai tanggung jawab penuh untuk mengelola perusahaan dengan jabatan sebagai Direktur.
Sedangkan Pesero Pasif ; adalah orang yang mempunyai tanggung jawab sebatas modal yang
ditempatkan dalam perusahaan, yaitu sebagai Pesero Komanditer.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Persekutuan Komanditer

Persekutuan komanditer (CV) adalah firma yang mempunyai satu ataubeberapa orang
sekutu komanditer.Sekutu komanditer (silent partner) adalah sekutu yang hanya menyerahkan
uang, barang, atau tenaga sebagai pemasukan pada persekutuan, dan tidak turut campur dalam
pengurusan atau penguasaan persekutuan.Dia hanya memperoleh keuntungan dari
pemasukannya itu.Tanggung jawabnya terbatas pada jumlah pemasukannya itu. Persekutuan
komanditer mempunyai dua macam sekutu, yaitu:

1) Sekutu komplementer (complementary partner)

Sekutu komplementer adalah sekutu aktif yang menjadi pengurus persekutuan.

2) sekutu komanditer (silent partner)

sekutu komanditer adalah sekutu pasif yang tidak ikut mengurus persekutuan.Kedua macam
sekutu ini menyerahkan pemasukan pada persekutuan secara bersama untuk memperoleh
keuntungan bersama dan kerugian juga dipikul bersama secara berimbang dengan pemasukan
masing-masing.

Apabila dikaji, ketentuan Pasal 19 – Pasal 21 KUHD yang mengatur tentang firma, jelas
bahwa persekutuan komanditer adalah firma dalam bentuk khusus . kekhususan itu terletak
pada eksistensi sekutu komanditer yang tidak ada pada firma. Firma hanya mempunyai sekutu
aktif yang disebut firmant.

B. Definisi Perseroan Komanditer (CV)

Pasal 19 KUHD mengatakan bahwa perseroan komanditer adalah perseroan


menjalankan suatu perusahaan yang dibentuk antara satu orang atau beberapa orang pesero
yang secara lansung bertanggung jawab untuk seluruhnya pada satu pihak, dan satu orang atau
lebih sebagai pelepasan uang pada pihak lain.

CV berada di antara Firma dan Perseroan Terbatas, dengan demikian, CV adalah


perekutuan dengan setoarn uang, barang tenaga atau sebagai pemasukan para sekutu, dibentuk
oleh satu orang atau lebih anggota aktif yang bertanggung jawab secara renteng, di satu pihak
dengan satu atau lebih orang lain sebagai pelepas uang.

(Hukum Dagang, 2009 : 144)

C. Jenis-jenis Persekutuan Komanditer (CV)

a. CV diam-diam

Jenis CV ini belum menyatakan diri secara terbuka sebagai CV. Bagi orang luar jenis usaha ini
masih dianggap usaha dagang biasa.

b. CV terang-terangan

CV ini telah menyatakan diri secara terbuka kepada pihak ketiga.Hal ini terlihat dengan
dibuatnya akta pedirian CV oleh Notaris dan akta pendirian, telah didaftarkan di daftar
perusahaan.

c. CV dengan saham

Munculnya CV jenis ini karena dalam perkembangan CV membutuhkan modal.Untuk mengatasi


masalah kekurangan modal dapat dibagi atas beberapa saham masing-masing komandataris
dapat memiliki satu atas beberapa saham. (Hukum Dagang, 2009 : 146)

D. Berahirnya Persekutuan Komanditer (CV)

Karena Persatuan Komanditer pada hakikatnya adalah firma maka cara berahirnya Firma juga berlaku
pada Perseroan Komanditer, yaitu :

a. Berahirnya jangka waktu yang ditetapkan dalam anggaran dasar.

b. Sebelum berakhir jangka waktu yang ditetapkan akibat pengunduran diri atau

pemberhentian sekutu.

c. Dengan demikian ketentuan Pasal 1646-1652 KUH Perdata dan Pasal KUHD dapat

berlaku juga. (Hukum Dagang, 2009 : 146-147)


E. Tujuan Pendirian Cv

Setiap CV mempunyai tujuan dalam setiap pendiriannya, salah satunya agar dapat
melakukan kegiatan usaha yang sama dengan perseroan lain atau berbeda, bersifat khusus atau
umum sesuai dengan keinginan para pendiri persero. Namun ada beberapa bidang usaha yang
hanya bisa dilaksanakan dengan ketentuan harus berbadan hukum PT. Selain itu tujuan dari
pendirian CV adalah sebagai Badan usaha agar suatu usaha memiliki wadah resmi dan legal
untuk memudahkan pergerakan badan usaha itu sendiri, misalnya “pengadaan barang”, perlu
suatu sarana melakukan kerjasama, selain itu biasanya juga diisyaratkan apabila akan menjalin
kerjasama dengan suatu instansi pemerintah atau pihal lain adanya pembentukan suatu badan
usaha. Contohnya : untuk pengadaan barang di kantor atau instansi pemerintah dengan nilai s/d
Rp 200 juta, harus menggunakan CV atau PT dengan klasifikasi kecil.

F. Syarat mendirikan CV

Syarat-syarat untuk mendirikan CV adalah :

Ø Adanya perjanjian (pasal 15 KUHD) yakni kesepakatan dari para pihak yang mau

mendirikan usaha

Ø Pendirian oleh minimal 2 (dua) orang dalam di mana dari antara pendiri tersebut ada

yang bertindak sebagai penyuplai modal dan ada yang menyumbang semua potensi

(tenaga dan pikiran) untuk mengurus dan mengelola perusahaan.

Ø Adanya akta notaris yang berbahasa Indonesia. Pada waktu pendirian CV, yang harus

dipersiapkan sebelum datang ke notaris adalah :

a. Calon nama CV

b. Tempat kedudukan CV

c. Nama persero aktif dan persero diam

d. Maksud dan tujuan yang spesifik dari CV

G. Prosedur Mendirikan CV

Prosedur mendirikan CV adalah sebagai berikut :

Mendaftarkan akta pendiriannya kepada panitera PN setempat (pasal 23 KUHD). Dalam


pendaftaran tersebut para pihak yang termasuk dalam keanggotaan CV mendaftarkan akta
pendirian CV atau dapat juga berupa ikhtisar resminya saja (Pasal 24 KUHD) Mengumumkan
akta pendirian atau ikhtisar resmi (Pasal 28 KUHD) Para pendiri CV wajib mengumumkan ikhtisar
resmi akta pendirian CV dalam Tambahan Berita Negara RI.
H. Organisasi Dalam CV

Sekutu Pasif bertugas :

· Wajib menyerahkan uang, benda ataupun tenaga kepada persekutuan sebagaimana

yang telah disanggupkan

· Berhak menerima keuntungan

· Tanggung jawab terbatas pada jumlah pemasukan yang telah disanggupkan

· Tidak boleh campur tangan dalam tugas sekutu aktif (Pasal 20 Kitab Undang-undang
Hukum Dagang), bila dilanggar maka tanggung jawabnya menjadi tanggung jawab secara pribadi
untuk keseluruhan (tanggung jawab sekutu aktif) berdasarkan pasal 21 Kitab Undang-undang
Hukum Dagang

Sekutu Aktif bertugas :

· Mengurus CV

· Berhubungan hukum dengan pihak ketiga

· Bertanggung jawab secara pribadi untuk keseluruhan

I. Kelebihan dan Kelemahan CV

Kelebihan CV antara lain :

· Prosedur pendiriannya relatif mudah

· Modal yang dapat dikumpulkan lebih banyak, karena didirikan banyak pihak

(modal gabungan)

· Kemampuan untuk memperoleh kredit lebih besar

· Kemampuan manajemen lebih luas

· Manajemen dapat didiversifikasikan

· Struktur organisasi yang tidak terlau rumit

· Kemampuan untuk berkembang lebih besar

Kelemahan CV antara lain :

· Sebagian anggota memiliki tanggung jawab tidak terbatas

· Kelangsungan hidup perusahaan tidak terjamin


· Sulit untuk menarik kembali investasinya

· Apabila perusahaan berutang/merugi, maka semua sekutu bertanggung jawab secara

bersama-sama

J. Tanggung Jawab Pengurus CV

Pengurus CV mempunyai tanggung jawab secara pribadi untuk keseluruhan sekutu yang berada
dalam CV tersebut.Pasal 19 KUHD mengatur bahwa pihak yang bertanggung jawab dan berurusan
dengan urusan di luar adalah sekutu kerja atau sekutu komplementer.Namun pihak sekutu komanditer
bertanggung jawab juga ke luar, bila sekutu komanditer tersebut melanggar pasal 20 KUHD.Wewenang
sekutu komanditer hanya tertuju pada urusan intern persekutuan CV (pasal 20 KUHD).Sekutu
komanditer juga bertanggung jawab kepada sekutu kerja terkait penyuplaian modal (pasal 19 KUHD).

K. Risiko bagi Pengurus CV

Risiko bagi pengurus CV adalah menyangkut kinerja perusahaan.Apabila perusahaan yang dikelolanya
mengalami kerugian, maka penguruslah yang paling banyak menanggung beban untuk melunasi utang
perusahaan.Risiko paling besar adalah harta kekayaannya bisa menjadi jaminan untuk menutupi utang
perusahaan.

L. Perbedaan Antara CV dengan PT

Kekhasan CV adalah memiliki Pesero Aktif (pesero pengurus) dan Pesero Komanditer (pesero diam).
Pesero aktif menjalankan pengurusan dan pengelolaan perusahaan sementara kehadiran pesero
pasif/komanditer berlaku sebagai penyuplai modal. Konsekuensinya adalah pesero aktif akan
bertanggung jawab secara penuh terhadap seluruh harta pribadinya untuk mengganti kerugian yang
dituntut oleh pihak ketiga sekiranya terjadi kerugian dalam perusahaan. Sedangkan Persero Komanditer,
hanya bertanggung jawab sebesar modal yang disetorkannya ke dalam perseroan.

Perbedaan lain antara CV dengan PT adalah :

a. Status perusahaan

PT merupakan bentuk usaha yang berbadan hukum sedangkan CV merupakan badan

usaha yang tidak berbadan hukum.

b. Pemisahan kekayaan pribadi

Karena statusnya berbadan hukum, maka PT mempunyai kekayaan yang terpisah dengan kekayaan
para pendirinya.Jadi, PT dapat memiliki harta kekayaan sendiri.Sementara itu, CV yang berstatus tidak
berbadan hukum, kekayaan para pendirinya tidak terpisahkan dari kekayaan CV.

c. Modal perusahaan
Modal untuk pendirian sebuah CV tergantung seberapa besar modal yang disetor oleh pesero pasif,
sementara modal untuk sebuah PT dikumpulkan dari para pendiri dengan persentasenya masing-
masing.

http://www.badanhukum.com/service/cv-perusahaan-komanditer

M. Modal Untuk Pendirian CV

Karena CV adalah suatu bentuk usaha yang merupakan salah satu alternatif yang dapat dipilih oleh
para pengusaha yang ingin melakukan usaha dengan modal yang terbatas, maka untuk CV tidak
ditentukan jumlah modal minimalnya.Didalam anggaran dasar perseroan komanditer (AKTA PENDIRIAN)
juga tidak disebutkan besarnya jumlah Modal dasar, modal ditempatkan atau modal disetor.Penyebutan
besarnya modal perseroan dapat dicantumkan dalam SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan) atau Izin
Operasional lainnya.Jadi misalnya, seorang pengusaha ingin berusaha di industri rumah tangga,
percetakan, biro jasa, perdagangan, dll dengan modal awal yang tidak terlalu besar, dapat memilih CV
sebagai alternatif Badan Usaha yang memadai.

BAB III

KEUANGAN

A. Laporan Keuangan (FINANCIAL STATEMENT)

Sebelum pembahasan mengenai laporan keuangan, ada hal penting yang harus dipahami terlebih
dahulu, yaitu Jenis-jenis perusahaan. Karena perbedaan jenis perusahaan berpengaruh kepada
format dan perkiraan-perkiraan yang digunakan dalam laporan.

B. Pengertian Laporan Keuangan

Laporan keuangan adalah sekumpulan informasi keuangan perusahaan dalam suatu periode
tertentu yang disajikan dalam bentuk laporan sistematis yang mudah dibaca dan dipahami oleh
semua pihak yang membutuhkan.

C. Unsur Laporan Keuangan

Unsur utama Laporan Keuangan terdiri dari :

1. Laporan Laba Rugi ( Income Statement )

2. Laporan Perubahan Ekuitas (untuk perusahaan perseorangan) (Capital Statement)

atau Laporan Saldo Laba (untuk perseroan terbatas) (Retained Earning Statement)
3. Neraca ( Balance Sheet )

4. Laporan Arus Kas ( Cash Flow Statement )

5. Catatan Atas Laporan Keuangan

Untuk lebih jelasnya, berikut ini diuraikan gambaran singkat dan bentuk umum masing- masing unsur
laporan keuangan diatas.

D. Laporan Laba Rugi ( Income Statement )

Laporan laba rugi adalah suatu laporan sistematis yang menggambarkan hasil operasi
perusahaan dalam suatu periode waktu tertentu. Hasil operasi perusahaan diperoleh dengan cara
membandingkan antara penghasilan yang diperoleh dengan beban- beban yang telah dikeluarkan untuk
memperoleh penghasilan tersebut. Mempertemukan penghasilan dengan beban yang dikeluarkan
untuk memperoleh penghasilan tersebut dalam akuntansi disebut dengan prinsip ‘Matching’.

E. Bentuk Laporan Laba Rugi

Ada 2 (dua) macam bentuk Laporan Laba Rugi, yaitu Bentuk Single Step dan Multi Step. Dalam
praktik pembukuan perusahaan di Indonesia, bentuk Multi Step yang lebih sering digunakan.

F. Neraca ( Balance Sheet )

Neraca adalah laporan yang menggambarkan posisi keuangan perusahaan, terdiri dari Aktiva (harta
kekayaaan), Kewajiban dan Modal pada suatu tanggal tertentu.

Neraca merupakan bentuk resmi dari persamaan akuntansi. Judul neraca ditulis secara urut baris,
dimulai dari :

Nama Perusahaan;

Neraca;

Tanggal Neraca ( “Per tanggal 31 Januari “)

Contoh : NERACA ( bentuk skontro )– Perusahaan Perseorangan Usaha Jasa

“NAMA PERUSAHAAN PERSEORANGAN”

N E R A C A

Per tanggal 31 Desember 2012

Aktiva Lancar:

Hutang Lancar:

Kas ditangan
15.000.000

Hutang usaha

81.000.000

Bank

45.000.000

Hutang biaya

8.000.000

Deposito

100.000.000

Hutang pajak

2.000.000

Piutang usaha

60.000.000

Hutang bank

50.000.000

Piutang wesel

10.000.000

Uang muka penjualan

10.000.000

Perlengkapan

3.000.000

Jumlah hutang lancar

151.000.000

Biaya dibayar dimuka

5.000.000
Pajak dibayar dimuka

3.000.0000

Hutang Jangka Panjang:

Jumlah aktiva lancar

241.000.000

Hutang bank

100.000.000

Investasi Jangka Panjang:

Hutang hipotik

100.000.000

Saham

30.000.000

Obligasi

50.000.000

Jumlah hutang jangka panjang

200.000.000

Jumlah Investasi Jk Panjang

80.000.000

Aktiva Tetap :

Ekuitas:

Tanah

200.000.000

Modal Pemilik

550.000.000
Bangunan

300.000.000

Kendaraan

50.000.000

Jumlah modal

550.000.000

Peralatan Kantor

20.000.000

Furniture

10.000.000

Jumlah Aktiva Tetap

580.000.000

JUMLAH AKTIVA

901.000.000

JUMLAH KEWAJIBAN & MODAL

901.000.000

G. Laporan Arus Kas ( STATEMENT OF CASH FLOW )

Menurut PSAK No 2, Laporan arus kas adalah laporan yang memberikan informasi arus kas
perusahaan sebagai dasar menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan dan menggunakan kas.

Komponen laporan:

- Kas, terdiri dari saldo kas (cash on hand) dan rekening giro bank

- Setara Kas, adalah investasi yang sifatnya sangat likuid yang segera dapat dijadikan kas.

-Arus Kas, adalah arus kas masuk dan arus kas keluar atau setara kas

- Aktivitas Operasi, adalah aktivitas penghasil utama pendapatan dan aktivitas lain yang bukan investasi
dan pendanaan. Contoh: penjualan barang dan jasa, penerimaan royalty, fee, komisi atau
lainnya; pembayaran kepada pemasok/supplier atau karyawan.
- Aktivitas Investasi, adalah aktivitas perolehan dan pelepasan aktiva jangka panjang serta investasi lain.
Contoh: pembelian aktiva tetap; penjualan tanah, bangunan, peralatan, dan sebagainya; uang muka dan
pinjaman kepada pihak lain.

- Aktivitas Pendanaan, adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta komposisi
modal dan pinjaman perusahaan. Contoh: penerimaan emisi saham, obligasi, pinjaman Metode yang
digunakan untuk menyusun Laporan Arus Kas adalah Metode Langsung

(Direct Methods)., wesel, hipotik atau lainnya; pembayaran kepada pemegang saham, pelunasan
pinjaman, dan sebagainya.

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Perusahaan perorangan ialah suatu bentuk badan usaha pribadi yang memikul risiko secara pribadi
pula atau perorangan. Perusahaan perorangan/Perusahaan dagang merupakan bentuk peralihan antara
bentuk partnership dan dapat pula dimungkinkan sebagai one man corporation atau een manszaak.
Dalam hubungan ini dapat pula diberlakukan pasal 6 dan pasal 18 Kitab Undang-undang Hukum Dagang.
Pada perusahaan perorangan/Perusahaan dagang tidak terdapat pemisahan antara kekayaan pribadi
pemilik dengan kekayaan perusahaan sehingga utang perusahaan berarti pula utang pemiliknya, dengan
demikian dapat dikatakan pula bahwa seluruh harta kekayaan pemilik menjadi jaminan bagi semua
utang perusahaannya. Oleh karena itu, pemilik Perusahaan perorangan/ Perusahaan dagang memiliki
tanggung jawab yang tidak terbatas. Maka dari itu, kelebihan Perusahaan perorangan/Perusahaan
dagang: Aktivitasnya relatif sedikit dan sederhana sehingga organisasinya relatif mudah, Biaya
organisasinya rendah, Pendirian dan pembubarannya mudah karena tidak memerlukan formalitas,
Seluruh keuntungan yang diperoleh menjadi hak milik, dan Manajemen-nya relatif fleksibel.

Anda mungkin juga menyukai