Nim : 19201018
MEDAN
2022
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
CV termasuk badan usaha bukan berbadan hukum seperti PT, walaupun
demikian keberadaan badan usaha ini tidak mengurangi hak dan kewajibannya sebagai
perusahaan yang diakui pemerintah dan kalangan dunia usaha khususnya. Hal ini dapat
kita lihat dari banyaknya pengusaha, terutama Pengusaha Kecil dan Menengah (UKM)
yang menggunakan badan usaha CV sebagai landasan untuk dapat melakukan kegiatan
usaha di Indonesa.
Sedangkan pada pasal 19 ayat 2 berbunyi ‘Dengan demikian bisalah terjadi suatu
persekutuan itu pada suatu ketika yang sama merupakan persekutuan firma terhadap
sekutu firma di dalamnya dan merupakan persekutuan komanditer terhadap pelepas uang.
Pada beberapa referensi lain, pemberian pinjaman modal atau biasa disebut inbreng, dapat
berbentuk selain uang, misalnya benda atau yang lainnya.
Dari ketentuan pasal itu terlihat bahwa di dalam CV terdapat dua alat
kelengkapan, yaitu pesero yang bertanggung jawab secara tanggung renteng (pesero aktif,
pesero komplementer) dan pesero yang memberikan pinjaman uang (pesero pasif, pesero
komanditer), Persero Aktif ; adalah orang yang mempunyai tanggung jawab penuh untuk
mengelola perusahaan dengan jabatan sebagai Direktur. Sedangkan Persero Pasif ; adalah
orang yang mempunyai tanggung jawab sebatas modal yang ditempatkan dalam
perusahaan, yaitu sebagai Persero Komanditer.
B Rumusan Masalah
1. kelebihan Apakah yang dimaksud dengan persekutuan komanditer serta jenis
jenis
2. Bagaimanakah prosedur pendirian persekutan komanditer
3. Apa saja dan kekurangan perseroan komanditer
BAB II
PEMBAHASAN
3 CV Campuran
CV Campuran adalah jenis persekutuan komanditer dengan bentuk firma yang
membutuhkan tambahan modal. Di dalam CV Campuran, pemilik aktif dan pasif berasal
dari para pemilik firma yang kemudian menjalankan tugas dan tanggung jawab masing-
masing dan dilarang bekerja sama atau saling mencampuri tugas dan tanggungan masing-
masing.
4 CV Bersaham
CV Bersaham adalah jenis persekutuan komanditer terang-terangan yang modalnya
terdiri atas saham-saham. Persekutuan semacam ini sama sekali tidak diatur dalam KUHD.
Pada hakikatnya, persekutuan semacam ini sama aja dengan persekutuan komanditer biasa
(terang-terangan). Perbedaannya terletak pada pembentukan modalnya, yaitu dengan cara
mengeluarkan saham-saham. Pembentukan dan cara pengeluaran saham semacam ini
dimungkinkan berdasarkan ketentuan pasal 1338 ayat (1) dan 1337 KUH Perdata Jo pasal 1
KUHD.
5 CV Diam- Diam
CV Diam-diam adalah jenis persekutuan komanditer yang belum menyatakan dirinya
secara terang-terangan kepada pihak ketiga sebagai persekutuan komanditer. Ke luar,
persekutuan ini masih menyatakan dirinya sebagai persekutuan firma, tetapi kedalam sudah
menjadi persekutuan komanditer. Jadi, secara intern kedudukan para sekutu telah dibedakan
antara sekutu komplementer dan sekutu komanditer
6 CV Terang-Terangan
CV Terang-terangan adalah persekutuan komanditer yang dengan terang-terangan
menyatakan dirinya sebagai persekutuan komanditer kepada pihak ketiga, misalnya dengan
memasang papan nama.
Persamaan lain Perseroan Komanditer atas saham dengan Perseroan Terbatas ialah
bahwa dapat diangkatnya seorang atau lebih komisaris yang bertugas mengadakan
pengawasan atas kebijaksaan anggota komplementer, dan perbuatan – perbuatan
pemeliharaan tertentu oleh peserta komplementer harus mendapat izin terlebih dahulu
atau dengan pemberian kuasa dari para komisaris tersebut
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Peran Badan Usaha dalam perekonomian Indonesia sangat penting guna
mengembangkan perekonomian negara, meningkatkan kemakmuran rakyat Indonesia,
memupuk keuntungan dan pendapatan, dan melaksanakan dan menunjang pelaksanaan
program kebijakan pemerintah di bidang ekonomi. Banyak sekali bentuk-bentuk badan usaha
di Indonesia, salah satunya adalah Persekutuan Komanditer atau CV.
Perseroan Komanditer atau biasa disebut CV adalah salah satu jenis badan usaha di
Indonesia. CV termasuk badan usaha bukan berbadan hukum seperti PT, walaupun demikian
keberadaan badan usaha ini tidak mengurangi hak dan kewajibannya sebagai perusahaan yang
diakui pemerintah dan kalangan dunia usaha khususnya. Hal ini dapat kita lihat dari banyaknya
pengusaha, terutama Pengusaha Kecil dan Menengah (UKM) yang menggunakan badan usaha
CV sebagai landasan untuk dapat melakukan kegiatan usaha di Indonesia.
Menurut Pasal 1 butir 5 RUU, CV adalah badan usaha bukan badan hukum yang . .
mempunyai satu atau lebih sekutu komplementer dan sekutu komanditer. Sekutu
komplementer berhak bertindak untuk dan atas nama bersama semua sekutu serta bertanggung
jawab terhadap pihak ketiga secara tanggung renteng. Namun sekutu ini bertanggung jawab
sampai harta kekayaan pribadi. Hal ini terjadi jika harta CV tidak cukup untuk membayar
hutang saat CV bubar.